DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT
karena atas berkat, rahmat, petunjuk, kasih dan karunia-Nya, penyusun diberikan
kelancaran dalam membuat makalah ini. Karena semua itu juga, penyusun dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan terselesaikan tepat pada waktunya.
Penyusun menyadari bahwa tanpa
bantuan pihak lain baik secara langsung maupun tidak langsung, makalah ini
tidak mungkin terselesaikan. Pada kesempatan ini penyusun ingin menyampaikan
rasa hormat dan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu dan
membimbing penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini disusun berdasarkan
berbagai sumber yang berisikan ilmu pengetahuan Perpindahan Panas dan Massa.
Maksud dan tujuan penyusun dalam menyusun makalah ini adalah untuk membahas
materi yang berkaitan dengan Sistem Refrigerasi (Pendinginan).
Penyusun menyadari sebagai sebagai
manusia biasa yang memiliki keterbatasan, makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Namun, penyusun telah berusaha menyusun makalah ini sebaik
mungkin baik dari segi isi, bentuk, teknik penyajian, bahasa, dan lain-lain.
Penyusun sangat berharap agar makalah ini dapat bermanfaat dan berguna bagi
pihak lain.
Aceh
Besar, 16 Januari 2020
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Sistem
refrigerasi sangat menunjang peningkatan kualitas hidup manusia. Kemajuan dalam
bidang refrigerasi akhir-akhir ini adalah akibat dari perkembangan sistem
kontrol yang menunjang kinerja dari sistem refrigerasi. Apalikasi dari
sistem refrigerasi tidak terbatas, tetapi yang paling banyak digunakan adalah
untuk pengawetan makanan dan pendingin suhu, misalnya lemasi es, freezer, cold strorage, air conditioner/AC Window, AC split dan AC mobil.
Dengan perkembangan teknologi saat ini, refrigeran (bahan pendingin) yang di
pasarkan dituntut untuk ramah lingkungan, di samping aspek teknis lainnya yang
diperlukan. Apapun refrigeran yang dipakai, semua memiliki kelebihan dan
kekurangan masing-masing oleh karena itu, diperlukan kebijakan dalam memilih refrigerant yang paling aman berdasarkan
kepentingan saat ini dan masa yang akan datang.
B.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian refrigerasi ?
2. Apa saja peralatan pada system
refrigerasi ?
3. Apa saja komponen system refrigerasi
?
4. Bagaimana siklus refrigerasi ?
5. Apa dasar-dasar refrigerasi ?
C.
TUJUAN
1. Mengetahui pengertian refrigerasi
2. Mengetahui peralatan apa saja yang
terdapat pada system refrigerasi
3. Mengetahui apa saja komponen system
refrigerasi
4. Mengetahui siklus refrigerasi
5. Mengetahui dasar-dasar refrigerasi
BAB II
ISI
A.
PENGERTIAN
REFRIGERASI
Refrigeration adalah metode perpindahan panas (method of
removing heat). Ilmu pengetahuan refrigeration berdasarkan bahwa suatu zat cair
dapat diuapkan pada temperatur berapa saja yang diinginkan dengan merubah
tekanan diatasnya.
Refrigerant
(bahan pendingin) adalah suatau zat yang mudah menguap dan berfungsi sebagai
penghantar panas dalam sirkulasi pada instalasi sistem pendingin. Refrigerant
adalah suatu zat yang mudah diubah wujud dari gas menjadi cair atau sebaliknya
serta dapat mengambil panas dari evaporator dan membuangnya di condensor.
Beberapa contoh refrigerant antara lain gas amoniak, gas SO2, gas Methyl
Chloride, gas freon 12, gas freon 22, gas freon 114, dll.
B.
PERALATAN PADA
SISTEM REFRIGERASI
Dalam sistem refrigerasi, dibutuhkan
peralatan-peralatan yang membentuk suatu
sistem refrigerasi yang ideal. Peralatan tersebut antara lain :
1. Akumulator
Fungsinya untuk menampung atau memisahkan antara cairan refrigerant dan gas refigerant agar refrigerant yang masuk ke dalam kompresor semuanya berbentuk gas refrigerant.
Fungsinya untuk menampung atau memisahkan antara cairan refrigerant dan gas refigerant agar refrigerant yang masuk ke dalam kompresor semuanya berbentuk gas refrigerant.
2. Shock absorber
Fungsinya untuk meradam getaran dari kompresor pada saat sistem berjalan agar tidak menyebabkan pipa dari bagian suction dan discharge menjadi patah.
Fungsinya untuk meradam getaran dari kompresor pada saat sistem berjalan agar tidak menyebabkan pipa dari bagian suction dan discharge menjadi patah.
3. Liquid receiver
Fungsinya untuk menampung sementara
cairan refrigerant yang keluar dari kondensor, agar refrigerant yang mengalir
ke katup ekspansi semuanya berbentuk cairan.
4. Solenoid valve
Fungsinya untuk mengalirkan dan menghentikan refrigerant dalam sistem refrigerasi dan tata udara.
Fungsinya untuk mengalirkan dan menghentikan refrigerant dalam sistem refrigerasi dan tata udara.
5. Filter drier
Fungsinya untuk menyaring kotoran dari sistem.
Fungsinya untuk menyaring kotoran dari sistem.
6. Sight glass
Fungsinya untuk melihat keadaan refrigerant di dalam sistem.
Fungsinya untuk melihat keadaan refrigerant di dalam sistem.
7. Liquid receiver
Fungsinya untuk menampung sementara cairan refrigerant yang keluar dari kondensor agar refrigerant yang mengalir ke katup ekspansi semuanya berbentuk cairan.
Fungsinya untuk menampung sementara cairan refrigerant yang keluar dari kondensor agar refrigerant yang mengalir ke katup ekspansi semuanya berbentuk cairan.
C.
KOMPONEN SISTEM
REFRIGERASI
1. Kompresor
Kompresor merupakan jantung dari
sistem refrigerasi. Pada saat yang sama kompresor menghisap uap refrigeran yang
bertekanan rendah dari evaporator dan mengkompresinya menjadi uap bertekanan
tinggi sehingga uap akan tersirkulasi.
2. Kondensor
Kondensor juga merupakan salah satu
komponen utama dari sebuah mesin pendingin. Pada kondensor terjadi perubahan
wujud refrigeran dari uap super-heated (panas lanjut) bertekanan tinggi ke
cairan sub-cooled (dingin lanjut) bertekanan tinggi. Agar terjadi perubahan
wujud refrigeran (dalam hal ini adalah pengembunan/condensing), maka kalor
harus dibuang dari uap refrigeran.
3. Katup
Ekspansi
Setelah refrigeran terkondensasi di
kondensor, refrigeran cair tersebut masuk ke katup ekspansi yang mengontrol
jumlah refrigeran yang masuk ke evaporator. Ada banyak jenis katup ekspansi;
tiga di antaranya adalah pipa kapiler, katup ekspansi otomatis dan katup
ekspansi termostatik.
4. Evaporator
Pada evaporator, refrigeran menyerap
kalor dari ruangan yang didinginkan. Penyerapan kalor ini menyebabkan
refrigeran mendidih dan berubah wujud dari cair menjadi uap (kalor/panas
laten). Panas yang dipindahkan berupa panas sensibel (perubahan
tempeataur) dan Panas laten (perubahan wujud).
D.
SIKLUS REFRIGERASI
1. Kompresor
melepaskan refrigerant yang bertemperatur tinggi dan bertekanan tinggi karena
menyerap panas dari evaporator ditambah panas yang dihasilkan kompressor saat
langkah pengeluran [discharge stroke].
2. Gas
refrigerant mengalir ke dalam condenser. Di dalam kondenser gas refrigerant
mengembun kembali menjadi cairan.
3. Cairan
refrigerant mengalir ke dalam receiver yang menyimpan dan menyaring cairan
refrigerant sampai evaporator memerlukan refrigerant.
4. Expansion
valve atau pipa kapiler merubah cairan refrigerant menjadi campuran dan cairan
yang bertemperatur dan bertekanan rendah.
5. Selanjutnya
cairan refrigerant yang bertemperatur dan bertekanan rendah tersebut dialirkan
ke evaporator .dan disinilah terjadi penguapan ,udara ruang yang dihembuskan
oleh fan mengalir melalui rusuk-rusuk coil pendingin sehingga terjadi
pertukaran panas .panas dari udara pindah kedalam refrigerant dan selanjutnya
dibawa lagi keluar untuk dibuang yang sebelumnya terlebih dahulu melewati
kompressor.
E.
DASAR – DASAR REFRIGERASI
Dalam sistem refrigerasi, refrigerant harus dialirkan ke evaporator atau
koil pendingin dalam bentuk cair, karena ia hanya bisa menyerap panas hanya
dengan penguapan. Refrigerant akan meninggalkan evaporator dalam bentuk uap,
dan ia harus dicairkan kembali agar bisa
digunakan kembali.
Untuk
mengembunkan uap refrigerant, panas laten yang harus dilepaskan oleh
refrigerant selama pengembunan harus dipindahkan ke medium yang lain. Medium
yang biasa digunakan adalah air atau udara. Temperatur air atau udara udara
yang digunakan harus lebih rendah daripada temperatur pengembunan dari
refrigerant.
Uap refrigerant yang meninggalkan evaporator harus dinaikkan tekanannya
sampai mencapai suatu tekanan, dimana temperatur pengembunan lebih tinggi dari
pada temperatur air atau udara yang tersedia. Setalah tekanan uap refrigerant
dinaikkan cukup tinggi, ia akan mencair didalam kondensor dengan menggunakan
air atau udara yang temperaturnya relatif agak tinggi. Satu-satunya alasan
digunakannya kompresor dan kondensor dalam sistem refrigeration adalah agar
refrigerant dapat dipakai berulang-ulang.
Setelah meninggalkan tabung penampung, refrigerant cair mengalir melalui
katup ekspansi, yang tidak lain adalah katup jarum. Kompresor mempertahankan
perbedaan tekanan refrigerant antara evaporator dan kondensor. Tanpa katup
ekspansi, perbedaan tekanan ini tidak bisa dipertahankan. Katup ekspansi
memisahkan daerah tekanan rendah dan tekanan tinggi dalam sistem. Katup
ekspansi bekerja sebagai alat untuk menurunkan tekanan (pressure reducing valve) karena tekanan
cairan refrigerant turun ketika melewati katup ini.
Cairan yang mengalir melalui evaporator semuanya menguap karena menyerap
panas yang mengalir melalui dinding evaporator. Panas ini berasal dari udara
atau medium lain yang didinginkan. Setelah meninggalkan evaporator, uap
refrigerant mengalir ke kompresor dimana tekanannya dinaikkan sampai suatu
titik dimana ia dapat diembunkan dengan air atau udara yang temperaturnya
relatif agak tinggi.
Setelah ditekan
oleh kompresor, uap refrigerant mengalir ke kondensor. Disini dinding dari
kondensor didinginkan oleh air atau udara, akibatnya uap menjadi cair. Panas
laten dipindahkan dari uap refrigerant yang sedang mengembun ke air atau udara
melalui dinding kondensor. Dari kondensor, refrigerant cair mengalir kembali ke
receiver dan siklus refrigeration diulang kembali.
1-2 : Evaporasi isobaris
2-3 :
Kompresi isentropis
3-4 :
Kondensasi isobaris
4-1 :
Ekspansi isoentalpi
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Refrigeration adalah metode perpindahan panas (method of
removing heat). Ilmu pengetahuan refrigeration berdasarkan bahwa suatu zat cair
dapat diuapkan pada temperatur berapa saja yang diinginkan dengan merubah
tekanan diatasnya.
Refrigerant (bahan pendingin) adalah suatau zat yang mudah menguap dan berfungsi
sebagai penghantar panas dalam sirkulasi pada instalasi sistem pendingin.
Dalam sistem refrigerasi, dibutuhkan peralatan-peralatan yang membentuk suatu
sistem refrigerasi yang ideal. Peralatan tersebut antara lain: Akumulator, Shock absorber, Liquid receiver, Solenoid valve, Filter drier, Sight glass, Liquid receiver. Komponen system refrigerasi antara
lain kompresor, kondensor, katup ekspansi dan evaporator.
B. SARAN
Demikian yang
dapat kami paaparkan mengenai materi Sistem Refrigerasi
dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya dengan judul makalah ini. Penyusun banyak berharap para pembaca
dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penyusun demi
sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan-kesempatan
berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi penyusun pada khususnya juga para
pembacanya.
No comments:
Post a Comment