Saturday, 9 May 2020

MAKALAH MEMBACA DAN MENULIS


BAB 1
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
Membaca mempunyai peranan sosial yang amat penting dalam kehidupan manuisa sepanjang masa. Yang  dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan informasi, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
Menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung, tidak secara tatap muka dengan orang lain. Menulis merupakan suatu kegiatan yang produktif dan ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini maka sang penulis harus terampil memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Keterampilan menulis ini tidak akan datang secara otomatis, melainkan harus melalui latihan dan praktek yang banyak dan teratur.

B.     Rumusan Masalah      
1.      Apakah pengertian membaca dan menulis?
2.      Apakah tujuan dari membaca dan menulis?
3.      Bagaimana hubungan antara membaca dan menulis?
4.      Bagaimana tahap-tahap perkembangan membaca dan menulis pada anak?


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Membaca
a.    Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan dan informasi, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
Dari segi linguistik, membaca adalah suatu proses penyandian kembali dan pembacaan sandi (a recording and decoding process), berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan penyandian (encoding). Sebuah aspek pembacaan sandi (decoding) adalah menghubungkan kata-kata tulis (written word) dengan makna bahasa lisan (oral language meaning) yang mencakup pengubahan tulisan/cetakan menjadi bunyi yang bermakna. ( Anderson 1972 : 209-210 ).
  1. Tujuan Membaca
Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. ( Anderson 1972 : 214 ).
  1. Aspek-aspek dalam Membaca
Secara garis besarnya terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:
1.    Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order). Aspek ini mencakup:
1)           Pengenalan bentuk huruf.
2)           Pengenalan unsur-unsur linguistik (fonem/grofem, kata, frase, pola klause, kalimat,dll)
3)           ecepatan membaca bertaraf lambat.
a.       Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order). Aspek ini mencakkup:
1)      memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatikal, retorikal).
2)      memahami signifikansi atau makna.
3)      evaluasi atau penilaian (isi, bentuk).
4)      Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan keadaan. ( Broughton 1978 : 211 ).
2.      Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara dalam membaca
Maka proses membaca dibagi atas:
a.       Membaca Nyaring
Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang merupakan alat untuk menangkap serta memahami informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang. Membaca nyaring yang baik menuntut agar si pembaca memiliki kecepatan mata yang tinggi serta pandangan mata yang jauh, karena dia haruslah melihat pada bahan bacaan untuk memelihara kontak mata dengan para pendengar. ( Dawson 1963 : 215-216 ).
b.      Membaca dalam hati
Pada saat membaca dalam hati, kita hanya mempergunakan ingatan visual (visual memory), yang melibatkan pengaktifan mata dan ingatan. Tujuan utama membaca dalam hati (silent reading) adalah untuk memperoleh informasi.( Cole 1950 : 244-245 ). Membaca dalam hati dibagi menjadi 2, yaitu:
1)        Membaca Ekstensif
Membaca ekstensif berarti membaca secara luas. Obyeknya meliputi sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin.oleh karena itu yang menjadi tujuan dan tuntutan kegiatan membaca ekstensif adalah untuk memahami isi ang penting-penting dengan cepat dan dengan demikian membaca secara edisien dapat terlaksana.( Broughton cs 1978 : 92 ). Membaca ekstensif  terbagi menjadi tiga, yaitu :
a)      Membaca survei, Sebelum kita mulai membaca maka biasanya kita meneliti terlebih dahulu apa-apa yang akan kita telaah. Kita mensurvei bahan bacaan yang akan dipelajari, yang akan ditelaah, dengan jalan : memeriksa, meneliti indeks-indeks daftar kata-kata yang terdapat dalam buku-buku, judul-judul bab yang terdapat dalam buku-buku yang bersangkutan.
b)      Membaca sekilas,Membaca sekilas atau skimming adalah sejenis membaca yang membuat mata kita bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan bahan tertulis untuk mencari serta mendapatkan informasi, penerangan.
Ada tiga tujuan utama dalam membaca sekilas, yaitu:
a)        Untuk memperoleh suatu kesan umum dari suatu buku atau artikel, tulisan singkat.
b)        Untuk menemukan hal tertentu dari suatu bahan bacaan.
c)        Untuk menemukan/menempatkan bahan yang diperlukan dalam perpustakaan. ( Albert 1961a : 30 ). 
c.       Membaca dangkal, Membaca dangkal atau superficial reading pada dasarnya bertujuan untuk memperoleh pamahaman yang dangkal yang bersifat luaran, yang tidak mendalam dari suatu bahan bacaan. Membaca superficial ini biasanya dilakukan bila kita membaca demi kesenangan, membaca bacaan ringan yang mendatangkan kebahagiaan diwaktu senggang.
d.      Membaca Intensif
Yang dimaksud dengan membaca intensif atau intensive reading adalah studi seksama, telaah teliti, dan penanganan. Kuesioner, latihan pola-pola kalimat, latihan kosa kata, telaah kata-kata, dikte dan diskusi umum merupakan bagian dan teknik membaca intensif. ( Brooks 1964 : 172-173 ). Yang termasuk ke dalam kelompok membaca intensif ini adalah:



1.      Membaca telaah isi
Menelaah isi sesuatu bacaan menuntut ketelitian, pemahaman, kekritisan berpikir serta ketrampilan menangkap ide-ide yang tersirat dalam bahan bacaan. ( Albert 1961a : 35 )
2.      Membaca telaah bacaan
Pada hakikatnya segala sesuatu terlebih-lebih sesuatu yang konkrit itu terdiri atas bentuk dan isi, atas form and meaning, atas jasmani dan rohani. Begitu pula dengan bacaan, yang terdiri dari isi (content) dan bahasa (language). Isi dianggap sebagai yang bersifat rohaniah, sedangkan bahasa sebagai yang bersifat jasmaniah. Kedua-duanya merupakan dwi tunggal yang utuh. Keserasian antara isi dan bahasa sesuatu bahan bacaan mencerminkan kaindahan serta kemanunggalannya. Membaca telaah bahasa mencakup pula: membaca bahasa (asing) atau (foreign) language reading, membaca sastra (literary reading).       ( Badudu ; 1975 : 51 )
3.      Menulis
1.      Pengertian Menulis
Menulis ialah menurunkan atau menuliskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang di pahami oleh seseorang , sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik tersebut. Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi bahasa.
Menulis adalah suatu bentuk berfikir, tetapi justru berfikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu tertentu. salah satu dari tugas-tugas terpenting sang penulis sebagai penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berfikir,yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuan. Yang paling penting di antara prinsip-prinsip yang di maksudkan itu adalah penemuan ,susunan,dan gaya. Secara singkat; belajar menulis adalah belajar berfikir dalam/ dengan cara tertentu. (D’Angelo, 1980: 5)

2.      Fungsi Menulis
Pada prinsipnya fungsi utama dari tulisan adalah sebagai alat komunikasi yang tidak langsung. Menulis sangat penting bagi pendidikan  karena memudahkan  para pelajar berfikir. Juga dapat menolong kita berfikir kritis. Juga dapat mempermudahkan kita merasakan hubungan-hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita, memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun urutan bagi pengalaman.
3.      Tujuan Menulis
Sehubungan dengan “tujuan” penulisan sesuatu tulisan, maka Hugo Hartig merangkumnya sebagai berikut:
a.       Assignment purpose (tujuan penugasan).
Tujuan penugasan ini sebenarnya tidak mempunyai tujuan sama sekali. Penulis menulis sesuatu karena ditugaskan, bukan atas kemauan sendiri (misalnya para siswa yang diberi tugas merangkum buku; sekretaris yang di tugaskan membuat laporan, notulen rapat)
b.      Altruistic purpose (tujuan altruistic)
Penulisan bertujuan untuk menyenangkan para pembaca, menghindarkan kedukaan para pembaca, ingin menolong para pembaca memahami, menghargai perasaan dan penalarannya , ingin membuat hidup para pembaca lebih muda dan lebih menyenangkan dengan karya itu. Tujuan altruistic adalah kunci keterbacaan sesuatu tulisan
c.       Persuasive purpose (tujuan persuasive)
Tujuan yang bertujuan menyakinkan para pembaca akan kebenaran gagasan yang di utarakan.
d.      Informational  purpose (tujuan informasional, tujuan penerangan)
Tujuan yang bertujuan memberi informasi atau keterangan atau penerangan kepada para pembaca
e.       Creative purpose (tujuan kreatif)
Tujuan ini erat berhubungan dengan tujuan pernyataan diri. Tetapi “keinginan kreatif” disini melebihi pernyataan diri dan melibatkan dirinya dengan keinginan mencapai norma artistic, atau seni yang ideal, seni idaman. Tulisan yang bertujuanmencapai nilai artistic, nilai-nilai kesenian.
f.       Problem-solving purpose (tujuan pemecahan masalah)
Dalam tulisan seperti ini sang penulis ingin memecahkan masalah yang di hadapi. Sang penulis ingin menjelaskan, menjernihkan serta menjelajahi serta meneliti secara cermat pikiran –pikiran dan gagasan-gagasannya sendiri agar dapat di mengerti dan di terima oleh pembaca. (Hipple, 1973 :309-311)
4.      Ragam tulisan
Telah banyak ahli yang membuat klasifikasi mengenai tulisan. Sebagai contoh kita sebutkan beberapa klasifikasi yang pernah di buat.
Salisbury (1955) membagi tulisan berdasarkan bentuknya sebagai berikut:
a.       Bentuk-bentuk obyektif, yang mencakup:
1)        Penjelasan yang terperinci mengenai proses
2)        Batasan
3)        Laporan
4)        Dokumen
b.      Bentuk-bentuk subyektif, yang mencakup:
1)      Otobiografi
2)      Surat-surat
3)      Penilaian pribadi
4)      Esei informal
5)      Potret/gambaran
6)      Satire. (Salibury, 1955)
4.      Hubungan Antara Menulis Dan Membaca
Antara penulis dan membaca terdapat hubungan yang sangat erat. Bila kita menuliskan sesuatu, maka pada prinsipnya kita ingin agar tulisan iti di baca oleh orang lain; paling sedikit dapat kit abaca sendiri pada saat lain. Demikianlah , hubungan antara menulis dan membaca pada dasarnya adalah hubungan antara penulis dan pembaca.
5.      Kelebihan Dan Kekurangan Membaca 
1.      Kelebihan :
a.       Membaca  memberikan guru suatu cara yang tepat dan valid dalam mengevaluasi kemajuan kemampuan keterampilan membaca dalam intonasi, tekanan kata, pemenggalan kata, pemenggalan frasa, dan untuk menemukan kebutuhan pengajaran yang spesifik.
b.      Membaca  memberikan latihan berkomunikasi lisan untuk pembaca dan meningkatkan kemampuan menyimak untuk pendengarnya.
c.       Membaca  dipakai untuk latihan berdialog, memerankan pelaku yang terdapat dalam ceritera.
d.      Membaca  adalah media guru dalam membimbing secara bijak, bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri pada anak yang pemalu.
2.      Kekurangan:
a.       Membaca  membutuhkan tenaga lebih banyak dari membaca dalam hati.
b.      Tingkat pemahaman yang diperoleh lebih rendah.
c.       Yang paling popular dalah membaca dalam hati.
d.      Membaca  menimbulkan kegaduhan.
6.      Kelebihan Dan Kekurangan Menulis
1.      Kelebihan
Kelebihan menulis dibagi menjadi beberapa antara lain,
a.       Pikiran selalu segar,
Dalam menulis akan membuat pikiran selalu segar. Karena pikiran yang terdapat dalam otak akan terspekulasi dengan balk. Otak tidak beku (r-nencair) sehingga kita terarnatjarang mendapatkan penulis yang mengidap penyakit.
b.      Sehat kantong,
Penulis buku akan mendapatkan banyak keuntungan materi dari buku yang ditulisnya. Uang tersebut dapat berasal dari jual beli naskahnya. Selagi masih dianggap bernilai jual oleh penerbit, buku itu pasti masih dicetak sehingga penulis akan diberikan hak-haknya.
c.       Ilmu selalu bertambah,
Dalarn menulis membutuhkan ide-ide. sehingga penulis untuk mendapatkan ide terbaru akan mencari hal-hal baru dari beberapa media.materi juga dapat rnennbuat ilmu  yang penulis punya bertambah.
d.      Menambah teman,
Dari buku-buku yang penulis tulis akan membuat bertambahnya teman. Karena para readers akan mencari tau segata info tentang penulis. Begitu mengetahui identitas penulis maka para reader akan menghubungi penulis tersebut.
e.       Banyak kebaikan,
Para penulis bukanlah seorang yang pelit atau kikir. Para penulis biasanya merniliki sifat yang balk hati, dan mudah berbagi ilmu dengan sesama. Karena bagi penulis ilmu tak akan berkurang jika saling berbagi.
2.      Kekurangan menulis
Terclapat beberapa kekurangan dalarn menulis antara lain,
a.       Sifat tercela,
Penulis kadang memiliki sifat tercela karena is clapat mencuri atau memplagiat karya-karya orang lain. Selain itu sornbongjuga tert-nasuk sifat cela dari penulis, karena penulis akan berpikir bahwa karyanya merupakan karya yang sempurna dan terbaik.
b.      Malas membaca,
Jika penulis malas membaca akan rnernbuat kesalahan fatal. Karena penulis mernbutuhkan keluasan inforrnasi. Sehingga ia tidak kekurangan informasi.
c.       Kekurangan bahasa,
Kekurangan bahasa dalam menulis akan membuat perulangan kata yang berlebihan. Sehingga rnernbUat kalimat dari karya penulis menjacli tidak efektif.
d.      Resisten terhadap kritikan,
Jika kita menganggap bahwa karya kita telah sempurna dan terbaik maka penulis enggan menerima kritikan dari para readers.
e.       InKonsistensi genre atau jenis buku,
Suatu ketidakmungkinan jika penulis menekuni segala macarn jenis buku. Sehingga para readers tidak akan mendapatkan kekhususan dari suatu karya. Maka, penulis sebaiknya memilih dan rnenentukan jenis buku yang akan is tutis. Jangan ada rasa iri dari diri seorang penulis.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan dan informasi, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
2.      Tujuan utama dalam membaca adalah untuk mencari serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. ( Anderson 1972 : 214 ).
3.      Secara garis besarnya terdapat dua aspek penting dalam membaca, yaitu:
a.       Keterampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih rendah (lower order).
b.      Keterampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (higher order).
4.      Ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara dalam  membaca. Maka proses membaca   dibagi atas:
a.       Membaca Nyaring
b.      Membaca dalam hati, Membaca dalam hati dibagi menjadi 2, yaitu:
1)      .Membaca Ekstensif, dibagi menjadi 3 yaitu : Membaca survei, Membaca  dangkal,  Membaca sekilas
2)      Membaca Intensif, yang termasuk  kedalam  kelompok membaca Intensif yaitu:  Membaca telaah isi, Membaca telaah bacaan.
5.      Menulis adalah suatu bentuk berfikir, tetapi justru berfikir bagi membaca
tertentu dan bagi waktu tertentu. salah satu dari tugas-tugas terpenting sang penulis sebagai penulis adalah menguasai prinsip-prinsip menulis dan berfikir,yang akan dapat menolongnya mencapai maksud dan tujuan. Yang paling penting di antara prinsip-prinsip yang di maksudkan itu adalah penemuan ,susunan,dan gaya. Secara singkat; belajar menulis adalah belajar berfikir dalam/ dengan cara tertentu. (D’Angelo, 1980: 5)


DAFTAR PUSTAKA

Dalman,Dr.H. 2013. Ketrampilan Membaca. Jakarta. PT Raja Grafindo Persada.
Tarigan, Henry Guntur. 2008. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Bahasa. Bandung: Percetakan Angkasa.
Hatami, Chaerul. 2011. Pengertian Membaca Menurut Beberapa Ahli.
Alwasilah, Ch. (2005). Pokoknya Menulis: Cara Baru Menulis dengan Metode Kolaborasi. Bandung: PT Kiblat Buku Utama.
Kurniawan, K. (2004). “Pembelajaran Menulis dengan Menggunakan Pendekatan Proses”. Jurnal Mimbar Pendidikan No. 2 Tahun XXIII 2004.

No comments:

Post a Comment