DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
A.
Latar
Belakang ............................................................................................ 1
B.
Rumusan
Masalah........................................................................................ 1
C.
Tujuan
.......................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 2
A.
Pengertian
Peserta Dididk ........................................................................... 2
B.
Karakteristik
Peserta Didik ......................................................................... 2
C.
Sistem
Pengelolaan Peserta Didik ............................................................... 6
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 8
A.
Kesimpulan
.................................................................................................. 8
B.
Saran
............................................................................................................ 8
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap
individu memiliki perbedaan antara yang satu dengan yang lain. Mulai dari
perbedaan fisik, pola befikir, dan cara merespon atau mempelajari hal-hal baru.
Salah satu komponen pendidikan adalah adanya peserta didik, peserta didik
merupakan komponen yang sangat penting dalam sistem pendididkan, sesab
sessorang tidak bisa dikatakan sebagai pendidik apabila tidak ada yang
dididiknya.
Peserta
didik adalah orang yang memiliki potensi dasar, yang perlu dikembangkan melalui
pendididikan, baik secara fisik maupun psikis, baik pendidikan tersebut
dilingkunan keluarga, sekolah, dan dilingkunan masyarakat.Sebagai peserta didik
juga harus memahami hak dan kewajiban serta melaksanakannya. Hak adalah sesuatu
yang harus diterima oleh peserta didik, sedangkang kewajiban adalah sesuatu
yang wajib dilakukan atau dilaksanakan oleh peserta didik.
B. Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai beriku
- Apa pengertian peserta
didik?
- Bagaimana karakteristik
peserta didik?
- Apa saja jenis-jenis
perkembangan peserta didik?
- Bagaimana sistem pengelola
peserta didik?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
- Untuk mengetahui pengertian
peserta didik
- Untuk mengetahui
karakteristik peserta didik
- Untuk mengetahui
jenis-jenis perkembangan pserta didik
- Untuk mengetahui sistem
pengelolaan peserta didik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Peserta Dididk
Dalam Undang Undang No.20/2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Pasal 1 ayat 4) peserta didik diartikan
sebagai anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui
proses pembelajaran yang tersedia pada jalur jenjang dan jenis pendidikan
tertentu.
Menurut Toto Suharto (2006: 123) peserta didik adalah mahluk Allah yang
terdiri dari aspek jasmani dan rohani yang belum tercapai taraf kematangan,
baik fisik, mental, intelektual, maupun pisikologi. Oleh karena itu, ia
denantiasa memerlukan bantuan, bimbingan dan arahan pendidikan agar dapat
mengembangkan potensinya secara optimal dan membimbingnya menuju kedewasaan.
Potensi dasar yang dimiliki peserta didik, kiranya tidak akan berkembang secara
maksimal tanpa melalui proses pendidikan.
Dalam kegiatan pendidikan peserta didik mempunyai posisi sentral, proses
pendididkan pada dasarnyadi arahkan pada sasaran pokok, yakni berkembangnya
potensis peserta didik secara optimal menuju terbentuknya manusia berkepribadian
utama.
Dalam proses pendidikan terdapat 4
hakikat peserta didik yaitu:
- Peserta didik bertanggung
jawab terhadap pendidikan sesuai dengan wawasan pendidikan seumur hidup.
- Memiliki potensi baik fisik
maupun psikologi yang berbeda-beda sehingga masing-masing peserta didik
merupakan insan yang unik.
- Pembinaan individu serta
perlakuan yang manusiawi.
- Pada dasarnya merupakan
insan yang aktif menghadapi lingkungan.
B. Karakteristik
Peserta Didik
Setiap peserta didik memliki ciri
dan sifat atau karakteristik yang sangat beraneka ragam yang terbentuk
berdasarkan lingkungan peserta masing-masing. Agar pembelajaran dapat mencapai
hasil yang optimal guru sebagai pendidik perlu memahami karakteristik peserta
didik. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik yang dimiliki sejak lahir
baik menyangkut faktor biologis maupun faktor pisikologis.
Karakteristik Peserta didik, yaitu:
«Anak bukan miniatur orang dewasa
Anak adalah anak dengan dunianya
sendiri, dunia anak . Pandangan kuno berpendapat bahwa anak adalah orang dewasa
dalam bentuk kecil. Karena tergolong manusia dewasa, pendidikan yang diberikan
pada anak waktu itu seperti yang biasa diberikan pada orang dewasa, sehingga
anak dan guru menghadapi banyak kesulitan dalam kegiatan pembelajaran.
«Perkembangan dan Pertumbuhan anak dipengaruhi beberapa faktor
Dalam bahasan tentang peserta didik
ada dua istilah penting yang perlu di pahami, yakni perkembangan dan
pertumbuhan. Istilah perkembangan lebih menunjuk pada aspek kualitatif,
sedangakan pertumbuhan lebih menunjuk kuantitatif. Meskipun istilah
perkembangan dan pertumbuhan mempunyai makna yang berbeda, perlu dipahami bahwa
keduanya merupakan proses yang saling berhubungan.Anak berkembang mengikuti
suatu pola umum yang samaa,Misalnya anak harus belajar merangkak terlebih
dahulu sebelum belajar berdiri, dan harus belajar berdiri sebelum berjalan.
«Perkembangan bersifat kontinyu
Kontinyu memandang perkembangan
sebagai proses kumulatif penambahan pada tipe keterampilan-keterampilan.
Perkembangan sebagai proses terus menerus secara halus rata atau lembut
(smoth). Anak-anak secara sedikit demi sedikit bertambah tipe-tipe keterampilan
yang sama. Perkembangan dapat digambarkan seperti garis lurus linear yang
sambung menyambung secara lembut.
«Tempo perkembangan anak tidak sama
Tempo perkembangan adalah cepat
lambatnya perkembangan seseorang untuk suatu aspek perkembangan tertentu. Ada
anak yang cepat dan yang lambat tempo perkembangannya.Anak memiliki irama
perkembangan Irama perkembangan adalah gerak perkembangan yang dialami masing-masing
anak, baik perkembangan jasmani maupun rohani.Anak memiliki tugas
perkembangan.Tugas yang harus dijalani oleh masing-masing individu dalam tiap
periode perkembangannya.Anak memiliki kebutuhan dalam hidupnya.Dalam proses
kehidupan, setiap anak memiliki beragam kebutuhan,Setiap anak memiliki
perbedaan individual tidak akan pernah ditemukan dua anak yang persis sama,
walaupun keduanya kembar.Anak sebagai keseluruhan (the whole child).
Manusia adalah mahluk monoplurasi,
walaupun terdiri dari banyak aspek tetapi merupakan satu kesatuan yang tak
terpisahkan.Setiap anak merupakan mahluk yang aktif dan kreatif dlam proses
pendidikan anak tidak boleh dipandang sebagai objek pendidikan yang hanya siap
menerima. Akan tetapi anak didik harus dipandang sebagai subjek yang aktif dan
kreatif dalam pendidikan, yang tidak hanya siap menerima tapi juga bisa
memberikan masukan dan berbagai alternatif dalam kegiatan pendidikan.
Jenis-jenis Perkembangan Peserta Didik :
«Perkembangan Monotorik
Perkembangan dapat dimaknai sebagai
suatu proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ
tubuh ke arah keadaan yang makin terorganisasi dan terspialisis.
Perkembangan terjadi dalam bentuk
perubahan kualitatif, kuantitatif atau kedua-duanya secara serempak.
Perkembangan monotorik berupa
gerakan-gerakan tubuh yang dimotori dengan kerja sama antar otot, otak dan
saraf. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan motorik adalah:
1. Kesiapan belajar
2. Kesempatan belajar
3. Kesempatan berpraktek
4. Model yang baik
5. .Bimbingan
6. Motivasi
«Perkembangan Kongnitif
Dalam kajian-kajian psikologi
kognitif, ada dua tokoh sentral yang melahirkan teori pendidikan , teori
kognitif, yaitu: Jean Piage dan Lev Vygotsky.Jean Piage berpendapat bahwa anak
dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Menurutnya terdapat
dua proses yang mendasari perkembangan dunia individu, yaitu pengorganisasi dan
penyesuaian (adaptasi).
Kencederungan organisasi dapat
dilukiskan sebagai kecenderungan bawaan setiap organisme untuk mengintegrasi
proses-proses sendiri menjadi sistem-sistem yang koheran. Sedangkan adaptasi
dapat dilukiskan sebagai kecenderungan bawaan setiap organisme untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan dan keadaa sosial.Tokoh kedua adalah Lev
Vygotsky yang berpendapat bahwa anak-anak lahir dengan funsi mental relatif
dasar seperti kemampuan untuk memahami dunia luar dan memusatkan perhatian.
Dalam pandangan Vygotsky, seseorang mengalami perkembangan kognitif dan bahasa
melalui interalisasi nilai-nilai sosial, atau sangat dipengaruhi oleh
nilai-nilai yang berkembang di lingkungan sekitar.Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi kognitif, adalah:
1. Fisik
2. Kematangan
3. Pengaruh social
4. .Proses pengaturan diri yang disebut ekuilibrasi
«Perkembangan Moral (Afektif)
Moral berasal dari kata latin mores
yang berarti tata cara, kebiasaan, atau adat. Perilaku sikap moral berarti
perilaku yang sesuai dengan kode moral kelompok sosial yang dikembangkan oleh
konsep sosial. Yang dimaksud konsep sosial adalah peraturan perilaku yang telah
menjadi kebiasaan bagi anggota suatu budaya.
Beberapapendapat para ahli tentang
defenis moral diantaranya adalah:
-James Rachels bahwa moralitas
adalah usaha untuk membimbing tindakan seseorang dengan akal.
-Frans Magnis Suseno menyatakan
bahwa moral mengacu pada baik buruknya manusia sebagai manusia, sehingga moral
adalah bidang kehidupan manusia dilihat dari segi kebaikannya sebagai manusia.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan atau pembentukan moral adalah sebagai berikut:
- Harmonis hubungan antara
orang tua dan anak.
- Pengambaran model-model
atau figur-figur yang menjadikan anak ingin meniru
- Tingkat penaralan seseorang
sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak
C. Sistem
Pengelolaan Peserta Didik
Dalam proses belajar mengajar, siswa
sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita,memiliki tujuan dan kemudian ingin
memcapainya secara optimal. Siswa itu akan menjadi faktor penentu, sehingga
menuntut dan dapat mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai
tujuan belajar atau tujuan pendidikan.Menurut Abu Ahmad dan Widodo Supriyono
melihat siswa sebagai individu dengan segala perbedaan dan persamaan yakni:
1. Persamaan dan perbedaan dalam kecerdasan
2. persamaan dan pebedaan dalam kecakapan
3. Pesamaan dan perbedaan dalam hasil belajar
4. Persamaan dan perbedaan dalam bakat
5. Persamaan dan perbedaan dalam sikap
6. Persaan dan perbedaan dalam kebiasaan
7. Persamaan dan perbedaan dalam pengetahuan atau pengalaman
8. .Persamaan dan perbedaan dalam ciri-ciri jasmani
Adapun menurut Mulyani Sumantri
dalam mengembangkan keterampilan mengelola siswa yang bersifat preventif, guru
dapat menggunakan kemampuan dengan cara sebagai berikut:
1. Sikap tanggap
2. Membagi perhatian
3. Memusatkan perhatian kelompok
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Peserta didik adalah orang yang
memiliki potensi dasar, yang perlu dikembangkan melalui pendidikan, baik secara
fisik maupun psikis, baik pendidikan keluarga, sekolah, dan masyarakat dimana
anak tersebut berada. Anak didik memiliki ciri khas yang berbeda dengan manusia
dewasa. Ada dua belas karakteristik yang terdapat pada peserta didik.
Perkembangan dapat dimaknai sebagai
suatu proses perubahan kapasitas fungsional atau kemampuan kerja organ-organ
tubuh kearah yang makin terorganisasi dan terspesialisasi. Perkembangan terjadi
dalam bentuk perubahan kuantitatif, kualitatif atau kedua-duanya secara
serentak.
Dalam proses belajar mengajar, siswa
sebagai pihak yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan mencapai
pembelajaran secara optimal. Siswa memiliki faktor penentu, yang dapat
mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan belajarnya.
B. Saran
Pentingnya posisi peserta didik
dalam proses pendidikan, maka pihak-pihak terkait penyelenggara an pendidikan
khusus pendidik, sangat penting memahami peserta didik. Dan sebagai peserta
didik juga harus memahami hak dan kewajibannya serta melaksanakannya.
DAFTAR PUSTAKA
Kosim, Muhammad. Pengantar Ilmu Pendidikan, Surabaya; Pena Salsabila
Sholichin, Muchlis, H. M. Psikologi Belajar Aplikasi Teori Belajar
dalam Pembelajaran, Surabaya; Pena Salsabila
Djamarah Syaiful Bahri & Zain Aswan, Strategi Belajar Mengajar,
Jakarta; Rineka