Saturday, 9 May 2020

ETIKA PROMOSI KESEHATAN


KATAPENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan kurniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “ETIKA MEDIA PROMOSI KESEHATAN”. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas-tugas kuliah pendidikan program studi ilmu keperawatan Universitas abulyatama
Dalam  penyusunan makalah ini penulis banyak mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Dengan itu,  penulis mengucapakan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.Terutama, kepada dosen pembimbing

Aceh Besar,   Desember 2019
Penulis Kelompok 6



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................. 1
A.    Latar Belakang......................................................................................... 1
B.    Rumusan Masalah..................................................................................... 2
C.    Tujuan....................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A.    Pengertian Etika Promosi Kesehatan ....................................................... 3
B.    Tujuan dari media promosi kesehatan ..................................................... 3
C.    Kelebihan media elektronika diantaranya:............................................... 4
D.    Kelemahan media elektronika diantaranya:.............................................. 4
E.     Jenis-jenis Media elektronik..................................................................... 4

BAB III PENUTUP.......................................................................................... 21
A.    Kesimpulan ............................................................................................. 21
B.    Saran........................................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 22

BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Upaya mewujudkan kesehatan masyarakat di Indonesia terutama dilakukan dengan  melakukan perubahan perilaku kesehatan melalui promosi kesehatan. Promosi kesehatan meliputi kegiatan pendidikan kesehatan disertai pemberdayaan masyarakat. Pendidikan kesehatan memiliki tujuan utama mengubah pengetahuan masyarakat agar terbentuk perilaku sehat sesuai yang diharapkan. Peningkatan pengetahuan kesehatan masyarakat diharapkan memicu sikap mendukung perilaku sehat, bila didukung faktor pemungkin dan pendorong akan membentuk perilaku sehat. Proses pendidikan kesehatan merupakan proses transfer informasi tentang kesehatan yang diharapkan melalui komunikasi. Komponen komunikasi tersusun atas pengirim dan penerima pesan, isi pesan, media dan efek dari pesan.
Media sebagai saluran informasi merupakan salah satu komponen penting dalam pendidikan kesehatan. Memilih media sebagai saluran menyampaikan pesan kesehatan dipengaruhi metode yang digunakanMedia pendidikan kesehatan pada hakekatnya alat bantu pendidikan kesehatan. Menurut fungsi sebagai saluran pesan media pendidikan kesehatan dapat dikelompokkan atas media cetak, media elektronik dan media papan (billboard). Beberapa media cetak dikenal antara lain booklet, leaflet, selebaran (flyer), lembar balik (flip chart), artikel atau rubrik, poster dan foto. Media elektronik dapat berupa televisi, radio, video, slide, film strip dan sekarang dikenal internet. Media papan berupa baliho biasanya dipasang di tempat-tempat umum yang menjadi pusat kegiatan masyarakat.Alat peraga yang dipergunakan dalam pendidikan kesehatan dapat berupa alat bantu lihat (visual), alat bantu dengar (audio) atau kombinasi audio visual.
Penggunaan alat peraga memperhatikan tujuan penggunaannya (sederhana dan kompleks), sasaran, tempat dan penggunanya. Dengan memahami komunikasi khususnya alat peraga dan media pendidikan kesehatan diharapkan analis laboratorium mampu menyampaikan informasi kesehatan terutama preventif sehingga timbul perubahan perilaku kesehatan masyarakat agar lebih mendahulukan mencegah penyakit dan meningkatkan derajat kesehatan. Pendidikan kesehatan yang tepat akan mendorong peran analis laboratorium untuk mengajak masyarakat memanfaatkan profesi analis kesehatan bukan hanya pada saat sakit tetapi dimulai dari pencegahan penyakit serta meningkatkan kondisi kesehatannya melalui deteksi dini.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apakah  Pengertian dari Media Promosi Kesehatan Dalam Bentuk Media Elektronik?
2.      Apakah Tujuan dari media promosi kesehatan ?
  1. Apkah Kelebihan media elektronika diantaranya:
  2. Apakah Kelemahan media elektronika diantaranya:
5.      Apakah Jenis-jenis Media elektronik

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui Pengertian dari Media Promosi Kesehatan Dalam Bentuk Media Elektronik?
2.      Untuk mengetahui Tujuan dari media promosi kesehatan ?
3.      Untuk mengetahui Kelebihan media elektronika diantaranya:
4.      Untuk mengetahui Kelemahan media elektronika diantaranya:
5.      Untuk mengetahui Jenis-jenis Media elektronik

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Media Promosi Kesehatan
Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi (www.pamsimas.org, 2009). Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik (TV, radio, komputer, dll) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap kesehatannya (DEPKES RI, 2006).
Yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat bantu elektronika. Media elektronik adalah media yang menggunakan elektronik atau energi elektromekanis bagi pengguna akhir untuk mengakses kontennya. Istilah ini merupakan kontras dari media statis (terutama media cetak), yang meskipun sering dihasilkan secara elektronis tetapi tidak membutuhkan elektronik untuk diakses oleh pengguna akhir. Sumber media elektronik yang familier bagi pengguna umum antara lain adalah rekaman video, rekaman audio, presentasi multimedia, dan konten daring. Media elektronik dapat berbentuk analog maupun digital, walaupun media baru pada umumnya berbentuk digital.

B.     Tujuan dari media promosi kesehatan
Tujuan dari media promosi kesehatan  adalah :
1.      Media dapat mempermudah penyampaian informasi
2.      Media dapat menghindari kesalahan persepsi
3.      Dapat memperjelas informasi
4.      Media dapat mempermudah pengertian
5.      Mengurangi komunikasi yang verbalistik
6.      Dapat menampilkan obyek yang tidak bisa ditangkap dengan mata
7.      Memperlancar komunikasi

C.    Kelebihan media elektronika diantaranya:
1.      Sudah dikenal masyarakat.
2.      Mengikutsertakan semua panca indra.
3.      Lebih mudah dipahami.
4.      Lebih menarik karena ada suara dan gambar bergerak
5.      Bertatap muka.
6.      Penyajian dapat dikendalikan.
7.      Jangkauan relatif lebih besar.
8.      Sebagai alat diskusi dan dapat diulang-ulang.

D.    Kelemahan media elektronika diantaranya:
1.      Biaya lebih tinggi.
2.      Sedikit rumit.
3.      Perlu listrik.
4.      Perlu alat canggih untuk produksinya. Perlu persiapan matang.
5.      Peralatan selalu berkembang dan berubah. Perlu keterampilan penyimpanan.
6.      Perlu terampil dalam pengoperasian. (Notoatmodjo, 2005)

E.     Jenis-jenis Media elektronik
Adapun macam-macam media tersebut adalah TV, radio, CD, video film, cassete, film, VCD, berikut penjelasan dari jenis-jenis media elektronik sebagai berikut :
1.      Televisi
Televisi merupakan salah satu media massa elektronik yang dapat menyiarkan siarannya dalam bentuk gambar atau video serta suara yang berfungsi memberikan informasi dan hiburan kepada khalayak luas. Kata televisi berasal dari yaitu kata tele yang berarti “jarak” dalam bahasa Yunani dan visi yang berarti “citra atau gambar” dalam bahasa Latin. Jadi, kata televisi berarti suatu sistem penyajian gambar beserta suaranya dari suatu tempat yang berjarak jauh (Sutisno, 1993:1). 
Pendapat lain menyatakan bahwa televisi merupakan salah satu bentuk media alat komunikasi massa. Komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada jumlah orang yang besar orang. Media komunikasi yang termasuk massa yaitu radio, televisi, film yang dikenal sebagai media elektronik, serta surat kabar dan majalah yang keduanya media cetak (Karyanti, 2005:3). 
Jadi televisi adalah media komunikasi massa yang memiliki perpaduan antara audio dan visual, dimana masyarakat dapat mendengar melalui audio dan melihat melalui visual. 
1)      Fungsi Televisi 
Adapun fungsi komunikasi massa adalah sebagai berikut (Effendy, 2004:54): 
1)        Fungsi Informasi (to inform) 
2)        Fungsi Pendidikan (to educate)
3)        Fungsi Hiburan (to entertain)
4)        Fungsi Mempengaruhi (to persuade)
2)      Kelebihan Televisi
1)        Jangkauan yang sangat luas. Tempat yang dituju bisa sangat luas, baik di pedesaan atau perkotaan, luar negeri ataupun dalam negeri, luar daerah ataupun luar pulau sekaligus.
2)        Penayangan seketika. Penayangan dilakukan serempak secara bersama meskipun berbeda lokasi.
3)        Audiovisual. Gabungan antara gambar dan suara akan memudahkan penonton dalam menerima pesan, sehingga pengetahuan yang diperoleh dapat berkesan.
4)        Mudah terkontrol. Dapat mengatur dengan mudah dalam menentukan tayangan yang akan ditonton dengan menggunakan remote.
5)        Cepat dalam menyebarkan berita

3)      Kelemahan Televisi 
1)      media televisi terikat waktu tontonan.
2)      Televisi tidak bisa melakukan kritik sosial dan pengawasan sosial secara langsung dan vulgar.
3)      Pengaruh televisi lebih cenderung menyentuh aspek psikologis massa. Bersifat “transitory”, karena sifat ini membuat isi pesannya tidak dapat dimemori oleh pemirsanya.
4)      Biaya relatif tinggi.
5)      Hanya dapat dinikmati sebentar (pesan berlalu sangat cepat).
6)      Khalayak yang selektif (tidak setajam media lainnya kemungkinan menjangkau segmen tidak tepat g.karena pemborosan geografis).
7)      Kesulitan teknis.
8)      Tidak semua tempatdapat dicapai gelombang penyiaran televise.
9)      Tidak semua orang memiliki pesawat televisi melihat harganya yang relatif mahal.

Berikut adalah gambar televisi:



2.      Radio
Menurut Peraturan Pemerintah No : 55 tahun 1977, Radio Siaran adalah pemancar radio yang langsung ditujukan kepada umum dalam bentuk suara dan mempergunakan gelombang radio sebagai media. Radio adalah teknologi yang digunakan untuk pengiriman sinyal dengan cara modulasi dan radiasi elektromagnetik (gelombang elektromagnetik). Gelombang ini melintas, dan merambat lewat udara, dan bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa udara, karena gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (seperti molekul udara).
Radio sebenarnya berasal dari kata radio broadcast yang artinya berupa penyampaian informasi kepada masyarakat dengan memanfaatkan gelombang radio sebagai media. Radio merupakan alat untuk mengubah gelombang radio menjadi gelombang bunyi atau suara. Radio juga bisa diartikan sebagai gelombang suara yang dipancarkan dari sebuah stasiun dan bisa diterima oleh pesawat-pesawat penerima yang ada di rumah, di mobil, di kapal, dan lain sebagainya.
a.       Kelebihan Media Radio
1)      Sifatnya santai. Kamu bisa menikmati siaran radio sambil makan, sambil tidur, sambil bekerja, ataupun sambil mengemudikan mobil. Hal ini tidak bisa kamu lakukan jika kamu sedang membaca atau menonton media massa lainnya.
2)      Lebih cepat dalam menyiarkan berita sebab informasi yang akan disajikan tak memerlukan proses rumit dan waktu lama seperti yang disajikan dalam tv atau media cetak. Para reporter radio bisa menyampaikan informasinya secara cepat dan mudah melalui siaran radio.
3)      Kata-kata yang disampaikan bersifat sederhana dan mudah dimengerti oleh para pendengar.
4)      Tanpa batas, artinya siaran radio menembus batas geografis, batas demografis, dan kelas sosial. Hanya kaum tunarungu saja yang tak bisa mendengarkan siaran radio.
5)      Murah. Jika dibandingkan dengan harga berlangganan media cetak atau harga pesawat televisi, tentu saja harga pesawat radio relatif lebih murah. Kamu juga tidak dipungut biaya sepeserpun saat mendengarkan siaran radio.
6)      Terasa lebih dekat dengan para pendengar. Hal ini terjadi karena terkadang pembicaraan reporter radio menyentuh aspek pribadi.
b.      Kekurangan Media Radio
1)      Hanya sepintas. Siaran radio biasanya hanya sepintas saja, cepat hilang dan mudah dilupakan oleh para pendengar. Hal ini terjadi karena para pendengar tidak bisa mengulang apa yang ia dengar. Berbeda dengan pembaca koran yang bisa mengulang bacaannya dari awal.
2)      Sifatnya global tapi tidak detail. Sebagai contoh, penyiar radio akan menyebutkan data angka dalam bentuk bulat, seperti “seribu orang lebih” untuk angka 1054 orang.
3)      Batasan waktu. Siaran radio memiliki waktu terbatas, hanya 24 jam sehari, dan tidak bisa ditambah.
4)      Beralur linier. Program disajikan ke para pendengar berdasarkan urutan yang telah ada, tidak bisa meloncat-loncat dari satu bagian ke bagian lain seperti halnya surat kabar. Kalau surat kabar, pembaca bisa langsung membaca halaman tengah, halaman akhir, ataupun bagian yang ia sukai.
5)      Tidak ada gambar. Lain halnya dengan TV yang memberikan gambaran visual yang jelas di samping bunyi yang menyertainya, radio hanya mengandalkan satu elemen saja, yaitu bunyi. Ini adalah salah satu kelemahan radio dimana pesan yang disampaikan hanya melalui sound atau bunyi yang menjadi andalan radio.
6)      Frekuensi harus tinggi.
7)      Mendengarkan Radio Rentan Mengalami Gangguan. Radio adalah media audio yang hubungannya hanya dengan indra pendengar saja. Jadi, mendengarkan radio berhubungan dengan keoptimalan fungsi indra pendengar yang jika dilakukan terus-menerus sangat mungkin menyebabkan distraksi atau gangguan pendengaran. Tidak ada lagi cerita mendengarkan radio jika indra pendengar bermasalah. Selain itu, banyak orang yang gemar beraktivitas sambil mendengarkan radio. Tentu saja ini akan memecah konsentrasi dan memperlambat selesainya pekerjaan yang di-handle.
Berikut adalah gambar Radio:
3.      Cassette Tape Recorder
Perekam kaset audio ini adalah yang paling popular dalam masyarakat.Untuk berbagai keperluan maka dibuat pita kaset dalam beberapa kualitas, yaitu dari yang paling rendah, normal dan metal. Namun umumnya program audio (untuk pendidikan), dibuat di atas pita kaset normal.
Salah satu media pembelajaran berbasis audio adalah Tape Recorder. Tape recorder mampu merekam suara yang dapat menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk audio. Tape Recorder bisa digunakan dengan cukup mudah, alat pemutar juga sangat mudah ditemukan dan mudah digunakan, bahkan biasanya alat pemutar (Tape Recorder) juga dilengkapi dengan fasilitas perekam suara sehingga produksi atau penyajian materi melalui media pembelajaran jenis ini juga bisa dilakukan secara mandiri.
a.       Kelebihan dari Cassette Tape Recorder
1)        Memiliki fungsi ganda yang efektif.
2)        Cepat dan praktis.
3)        Dapat diputar berulang tanpa mempengaruhi suara.
4)        Digunakan sewaktu-waktu.
5)        Mudah diperbanyak/direproduksi.
6)        Mudah menggunakan.
b.      Kekurangan dari Cassette Tape Recorder
1)      Rekaman hanya memberikan konsumsi suara saja
2)      Komunikasi hanya satu arah saja
3)      Pita kaset suara memiliki kekuatan terbatas
4)      Tidak memiliki jangkauan yang luas

Berikut adalah gambar dari Cassette Tape Recorder:
4.      Film
Secara berdasarkan kata, film (cinema) asalnya dari kata cinematographie yang memiliki arti cinema (gerak), tho atau phytos (cahaya) dan graphie atau grhap (tulisan, gambar, citra). Sehingga bisa diartikan Film merupakan mewujudkan gerak dengan cahaya. Mewujudkan atau Melukis gerak dengan cahaya tersebut menggunakan alat khusus, seringkali alat yang digunakan adalah kamera.
Definisi lain dari film yakni, Film merupakan hasil cipta karya seni yang memiliki kelengkapan dari beberapa unsur seni untuk melengkapi kebutuhan yang sifatnya spiritual. Unsur seni yang ada dan menujang sebuah film antara lain seni rupa, seni fotografi, seni arsitektur, seni tari, seni puisi sastra, seni teater, seni musik, seni pantonim dan juga novel.
Pengertian Film menurut Effendi adalah hasil budaya dan alat ekspresi kesenian. Film sebagai komunikasi massa merupakan gabungan dari berbagai teknologi seperti fotografi dan rekaman suara, kesenian baik seni rupa dan seni teater sastra dan arsitektur serta seni musik. [Effendi (1986:239)]

a.       Fungsi Film

Seringkali film ditontoh untuk menjadi hiburan. Tetapi fungsi sebenarnya dalam film antara lain fungsi informatif, edukatif, dan juga persuasif. Film nasional fungsinya sebagai media edukatif untuk sebagai pembinaan generasi muda dalam rangka nation and character building.

b.      Kelebihan Film
1)      Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-kejadian sejarah yang lampau.
2)      Film dapat menyajikan baik teori maupun praktek dari yang bersifat umum ke khusus atau sebaliknya.
3)      Film dapat mendatangkan seorang ahli dan memperdengarkan suaranya di kelas.
4)      Film memikat perhatian anak.
c.        Kekurangan film
1)      Harga atau biaya produksi relatif mahal
2)      Film tidak dapat mencapai semua tujuan pembelajaran
3)      Penggunaannya perlu ruangan gelap


Berikut adalah ikon dari film:


5.      Video
Video merupakan teknologi pengiriman sinyal elektronik dari suatu gambar yang bergerak. Aplikasi umum dari sinyal video yaitu seperti televisi, namun juga ia bisa juga digunakan dalam aplikasi lain di dalam bidang teknik, saintifik, produksi dan juga keamanan. Berdasarkan bahasa, kata video ini berasal dari kata Latin, “Saya lihat”.
Selain itu, video merupakan teknologi yang gunanya menangkap, merekam, memproses, mentransmisikan serts menata ulang gambar bergerak. Yang mana biasanya menggunakan film seluloid, sinyal elektronik, atau media digital. Digital video sendiri merupakan jenis sistem video recording yang bekerja menggunakan sistem digital dibandingkan dengan analog dalam hal representasi videonya. Dan biasanya digital video direkam dalam tape, lalu didistribusikan melalui optical disc, misalnya seperti VCD dan DVD.

a.       Jenis jenis video

Video memiliki berbagai macam jenis, adapun jenis-jenis video dinataranya yaitu :

1)       Motion Picture Expert Group (MPEG)
2)       FLV
3)       AVI (*.avi) File jenis Avi merupakan Audio Video Interleave. Yang pertamakali diperkenalkan oleh microsoft di tahun 1992 sebagai format multimedia yang menyesuaikan antara video dengan audio.
4)       Media Player merupakan player multimedia yang bisa dijadikan sebagai plugin pada webbrowser guna memainkan format file video AVI dan MPG. Media Player ini dikembangkan oleh Microsoft Corp
5)       Real Player merupakan player multimedia yang bisa dijadikan sebagai plugin pada webbrowser guna memainkan format file suara Real Audio dan format file video Real Video. Real Player ini dikembangkan oleh Real Networks
6)       Quick Time, Dibuat oleh perusahaan Apple, Banyak digunakan untuk transmisi data di Internet.
b.      Kelebihan Video
1)      Dapat menarik perhatian untuk priode yang singkat dan rangsangan luar lainnya.
2)      Dengan alat perekam pita video sejumlah besar penonton memperoleh informasi dari ahli-ahli spesialis
3)      Menghemat waktu dan rekaman dapat di putar berulang-ulang
4)      Ruangan tak perlu di gelapkan waktu penyajiannya
c.       Kekurangan
1)      Perhatian penonton sulit di kuasai, partisipasi mereka jarang di praktikkan.
2)      Sifat komunikasinya bersifat satu arah dan harus diimbangi dengan pencarian bentuk umpan balik yang lain.
3)      Kurang mampu menampilkan detail dari objek yang di sajikan secara sempurna.
4)      Memerlukan peralatan yang mahal dan komplek.

Berikut adalah ikon dari Video:
6.      OHP (Overhead Projector)
Overhead projector (OHP) merupakan jenis perangkat keras (hardware) yang sederhana, terdiri atas sebuah kotak yang bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan transparansi yang memuat materi pengajaran1. Overhead projector dapat menghasilkan cahaya yang amat terang dari lampu proyektor yang diproyeksikan ke layar OHP. Overhead projector berfungsi untuk memproyeksikan (menyajikan) transparansi.
OHP merupakan jenis perangkat keras yang sangat sederhana, terdiri atas sebuah kotak dengan bagian atasnya sebagai landasan yang luas untuk meletakkan transparansi. OHP merupakan alat Bantu presentasi visual yang digunakan untuk memproyeksikan tulisan atau gambar pada transparancy film yang diletakkan di atas OHP.
a.       Jenis-jenis OHP
1)      Classroom Overhead Projector (OHP kelas) Bentuk lebih besar, biasa digunakan di ruang kelas atau rapat secara tetap.  
2)      Portable Overhead Projector (OHP kecil) Bentuk lebih kecil dan dibuat khusus untuk pembicaraan berpindah-pindah.
b.      Bagian-bagian OHP
1)      Switch ON/OFF
2)      Pengatur Fokus
3)      Pengatur Refleksi Lensa
Gambar:Pembentukan Bayangan pada OHP Proyektor

    1. Kelemahan OHP
1)      Memerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama bila menggunakan teknik-teknik penyajian yang kompleks.
2)      Urutan OHP mudah kacau, karena merupakan urutan yang lepas.
3)      OHP merupakan hal yang tak dapat dipisahkan, karena sebuah gambar dalam kertas biasa tidak bisa diproyeksikan melalui OHP.
4)      Membutuhkan keterampilan khusus untuk menuangkan pesan atau ide-ide yang baik pada transparansi, sehingga mudah dicerna oleh penerima pesan atau pembelajar.
    1. Kelebihan OHP
1)      Praktis, dapat digunakan untuk semua ukuran kelas.
2)      Memberikan kemungkinan tatap muka dan pemberi pesan dapat mengamati respons dari penerima pesan atau pembelajar.
3)      Memberikan kemungkinan pada penerima pesan mencatat.
4)      Memiliki variasi teknik penyajian yang menarik dan tidak membosankan.
5)      Memungkinkan penyajian dengan berbagai kombinasi warna.
6)      Program OHP dapat disusun kembali berdasarkan urutan materi dan dapat dipergunakan berulang-ulang.
7)      Tidak diperlukan operator pembantu khusus.
8)      Tidak memerlukan penggelapan ruangan.
Berikut adalah gambar dari OHP:

7)      Internet
Internet adalah suatu  jaringan komunikasi yang menghubungkan satu media elektronik dengan media yang lainnya. Internet adalah suatu jaringan komunikasi yang menghubungkan satu media elektonik dengan media yang lainnya. Standar teknologi pendukung yang dipakai secara global adalah Transmission Control Protocol atau Internet Protocol Suite (disingkat sebagai istilah TCP/IP).
TCP/IP ini merupakan protokol pertukaran paket (dalam istilah asingnya Switching Communication Protocol) yang bisa digunakan untuk miliaran lebih pengguna yang ada di dunia. Sementara itu, istilah “internetworking” berarti cara/prosesnya dalam menghubungkan rangkaian internet beserta penerapan aturannya yang telah disebutkan sebelumnya.
a.       Pengertian Internet Menurut Para Ahli
·       Onno Purbo
Menurut Purbo (dalam Prihatna, 2005) Internet pada dasarnya adalah suatu media yang dipakai untuk mengefesiensikan proses komunikasi yang disambungkan lewat berbagai aplikasi semacam Web, VoIP, E-mail.
·       Oetomo
Menurut Oetomo (2002) internet adalah singkatan atau singkatan dari international network, yang didefinisikan juga sebagai suatu jaringan komputer yang sangat besar, dimana jaringan komputer tersebut terdiri dari beberapa jaringan-jaringan kecil saling terhubung satu sama lain.
·       Supriyanto
Menurut Supriyanto (2006) Internet adalah suatu hubungan antara berbagai jenis komputer dan juga dengan jaringan di dunia yang punya sistem operasi dan juga aplikasi yang berbeda-beda, dimana hubungan tersebut memanfaatkan kemajuan perangkat komunikasi semacam telepon dan satelit yang memakai protokol standar dalam melakukan hubungan komunikasi, yaitu protokol TCP/IP (Transmission Control/Internet Protocol).
·       Harjono
Menurut Harjono (2009) internet adalah kumpulan dari beberapa komputer, yang bahkan bisa mencapai jutaan komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan serta saling terkoneksi satu sama lainnya. Agar komputer bisa saling terkoneksi satu sama lain, maka diperlukan media untuk saling menghubungkan antar komputer. Media yang digunakan itu bisa menggunakan kabel/serat optik, satelit atau lewat sambungan telepon.
·       Ramdhani
Menurut Ramdhani (2003) internet adalah suatu sebutan untuk sekumpulan jaringan komputer yang bisa menghubungkan berbagai situs akademik, pemerintahan, komersial, organisasi, hingga perorangan.
·       Sibero
Menurut Sibero (2011) Internet atau juga yang merupakan kependekan dari Inter-connected Network adalah sebuah jaringan komputer yang menghubungkan antar komputer secara global.
·       Drew Heywood
Menurut Heywood (1996) internet adalah istilah teknologi yang muncul mulanya pada akhir tahun 60-an yaitu pada saat United States  Department  of  Defense (DoD) memerlukan suatu standar baru dalam melakukan komunikasi Internetworking. Standar baru ini haruslah merupakan standar yang sanggup menghubungkan berbagai jenis komputer di DoD dengan komputer milik kontraktor militer, organisasi penelitian atau juga yang ilmiah seperti di universitas. Jaringan ini harus kuat, aman dan tahan kerusakan sehingga mampu juga dioperasikan pada kondisi minimum akibat bencana maupun perang.
b.      Kegunaan Internet
Dibalik manfaat besarnya, pelajar dan masyarakat bisa belajar banyak hal, disisi lain internet memiliki kecenderungan melahirkan generasi instan. Hal ini secara tidak langsung akan mengancam perkembangan kreatifitas pelajar kita. Khususnya yang bersekolah di sekolah dengan fasilitas dan kualitas pengajar yang masih dibawah rata-rata. Pudarnya kepekaan, tidak terlatihnya kreatifitas menulis menjadi bagian daripada hal ini. Inilah tantangan bagi pelaku dan pengelola pendidikan ditengah perkembangan teknologi dewasa ini.
c.       Kelebihan internet
4)      Menjadi media komunikasi sosial jarak jauh, contohnya facebook dan twitter.
5)      Dapat mengetahui sebuah keadaan dalam bentuk gambar, contohnya instagram.
6)      Mengetahui informasi berupa teks, contohnya google.
7)      Mengetahui suatu keadaan dalam bentuk audio dan video, contohnya youtube.
8)      Membantu dalam menentukan tempat, contohnya GPS.
9)      Untuk kegiatan ekonomi, contohnya OLX.
10)  Mengunduh/mendownload, contohnya playstore.
d.      Kekurangan Internet
1)      Merusak kesehatan mata, karena radiasi layar ponsel/computer.
2)      Sakitnya pinggang, karena jika main di warnet kita akan selalu duduk.
3)      Kecanduan/ketagihan, seperti bermain game.
4)      Menghabiskan waktu.
5)      Menghabiskan uang, baik untuk membeli paket data ataupun main di warnet.
6)      Banyaknya hacker.
7)      Banyaknya cyber crime, yaitu kejahatan dunia maya.
8)      Terdapat ancamn virus
9)      Bocornya informasi
Berikut adalah ikon dari Internet/jejaring social:



BAB III
PENUTUP

A.        Kesimpulan
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik dan media luar luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya ke arah positif terhadap kesehatannya.

B.         Saran
Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dalam melaksanakan promosi kesehatan dan penulis berharap makalah ini mendapatkan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.


DAFTAR PUSTAKA

Notoatmodjo Soekidjo Prof. Dr. S.K.M, M.Com. 2010. Promosi kesehatan; teori dan aplikasi. Jakarta PT Rineka Cipta
Notoatmodjo Soekidjo Prof. Dr. S.K.M, M.Com. H. 2012. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta. PT Rineka Cipta
Machfoedz Ircham Drg. M.S. 2008. Pendidikan Kesehatan bagian dari promosi kesehatan. Yogyakarta, Fitramaya
Notoatmodjo Soekidjo Prof. Dr. S.K.M, M.Com.H. 2007 promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Jakarta. PT Rineka Cipta

No comments:

Post a Comment