HASIL PENJUALAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang
menunjukkan bahwa seseorang serius untuk berwirausaha, dan untuk menghindari
faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan, serta mengantisipasi setiap tantangan
yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha.
Rencana usaha harus dibuat karena Perencanaan
merupakan titik awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka
akan mengalami kesulitan dalam pelaksanaan. Di samping itu pembuatan rencana
usaha menunjukkan sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam berusaha dan komitmen
yang kuat untuk menjalankan usahanya sehingga tidak mudah menyerah dan putus
asa ketika menghadapi setiap kendala dan resiko usaha.
Membuka usaha baru tidak mungkin tanpa ada rencana
sebelumnya. Rencana harus ada betapapun sederhananya secara tertulis. Namun,
wirausaha baru di negara kita banyak yang tidak mau ataupun mungkin tidak mampu
atau segan menulis rencana tertulis tersebut karena berbagai alasan.
Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa dalam pikiran, yaitu
suatu rekayasa secara sederhana tentang jawaban dari berbagai pertanyaan antara
lain, usaha apa yang akan dibuka, mengapa memilih usaha tersebut, dimana
lokasinya, siapa konsumennya, darimana sumber modalnya, dan sebagainya.
Suatu rencana kerja yang dibuat tertulis dan resmi
guna menjalankan perusahaan (business plan) merupakan perangkat tepat untuk
memagang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak
menyimpang. Business plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah
usaha yang akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang
perusahaaan anda sehingga tertarik untuk bekerja sama.
Dalam makalah ini akan dibahas pentingnya suatu
perencanaan bisnis atau usaha yang tertulis, bagaimana kerangkanya, tujuan
pembuatannya, serta bentuk formal dari perencanaan bisnis.
1.2.
Rumusan Masalah
1)
Mengapa perencanaan
bisnis penting dan perlu untuk dibuat?
2)
Bagaimanakah
perencanaan bisnis itu?
3)
Bagaimanakah
kerangka perencanaan bisnis?
4)
Bagaimanakah
bentuk formal dari suatu perencanaan bisnis atau usaha?
1.3.
Tujuan
1)
Mengetahui
pentingnya perencanaan bisnis atau perencanaan usaha
2)
Mengetahui
seperti apa perencanaan bisnis itu
3)
Mengetahui
kerangka perencanaan bisnis
4)
Mengetahui
bentuk formal dari perencanaan bisnis atau usaha
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Pentingnya Perencanaan
David H. Bangs,Jr. (1995:x) menyatakan bahwa, seorang pengusaha yang tidak bisa membuat
perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan. Ungkapan ini benar, dari
hasil pengamatan para pemilik perusahaan kecil yang menyisihkan waktu untuk
mengkaji semua strateginya, menggunakan informasi untuk menguji kebenaran pendapatnya,
dan cukup pandai mengenali kekurangan-kekurangan dirinya adalah pengusaha yang
tidak mengalami kegagalan.
Business Plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari
sebuah usaha yang akan didirikan. Orang perlu mengetahui segala sesuatu tentang
perusahaan anda sehingga tertarik untuk bekerja sama. Ada beberapa alasan
penting mengapa orang harus menyusun Business
Plan:
1.
To sell yourself on the business
2.
To obtain bank financing
3.
To obtain investment funds
4.
To arrange strategic alliances
5.
To obtain large contracts
6.
To attract key employes
7.
To complete mergers and acquisitions
8.
To motivate and focus your management team
(Bygrave,1994:115).
Jadi,
tujuan menyusun Business Plan adalah:
1.
Menyatakan bahwa
anda sebagai pemilik dan pemegang inisiatif dalam membuka usaha baru. Anda
yakin akan keberhasilan usaha itu dan anda juga harus meyakinkan orang lain
bahwa tidak akan merugi bila melakukan kerjasama dengan anda. Adanya bantuan
kerjasama dari berbagai pihak maka diharapkan usaha anda akan maju dengan
pesat. Bantuan yang diharapkan itu antara lain berupa pinjaman melalui bank
atau pinjaman melalui pihak-pihak lain yang potensial.
2.
Mengatur dan
membentuk kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain yang sudah ada dan saling
menguntungkan misalnya dari para produsen yang dapat diharapkan memasok barang
untuk perusahaan anda ataupun perusahaan-perusahaan yang lebih besar yang
memberikan pekerjaan atau kontrak yang dapat dikerjakan oleh perusahaan anda.
3.
Business Plan juga
dapat mengundang orang-orang tertentu yang potensial atau mempunyai keahlian
untuk bergabung bekerja sama dengan anda. Mungkin saja anda memerlukan
orang-orang yang mempunyai kemampuan untuk menduduki posisi kunci dalam
perusahaan anda namun anda harus berhati-hati menerima orang-orang tertentu
yang dapat pula menjerumuskan perusahaan anda yang baru berdiri.
4.
Business Plan juga
berguna untuk melakukan merger dan akuisisi misalnya anda menjual perusahaan
anda ke perusahaan besar, maka perusahaan besar tersebut harus membaca business plan anda atau mungkin juga
anda ingin membeli perusahaan lain maka business
plan yang anda susun dapat memberi keyakinan kepada perusahaan lain yang
mau diakuisisi.
5.
Business Plan bertujuan
untuk menjamin adanya fokus tujuan dari berbagai personil yang ada dalam
perusahaan. Sebab sebuah perusahaan akan bertumbuh makin lama makin kompleks
sehingga business plan menjadi
komponen yang sangat penting bagi setiap orang untuk tetap berpijak pada arah
yang benar.
2.2.
Pengertian Business
Plan
A good
definition: a business plan is a document that convincingly demonstrate the
ability of your business to sell enough of its product or service to make a
satisfactory profit and be attractive to potential backers.
A better definition: a business plan is a selling
document that conveys the excitement and promise of your business to any
potential backers or stake-holders (Bygrave,1994:114).
Artinya, Business
Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan
sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan keuntungan
yang memuaskan dan menarik bagi penyandang dana.
Definisi yang lebih baik menyatakan bahwa business plan adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya
tarik dan harapan sebuah bisnis kepada penyandang dana potensial.
Hisrich-Peters memberikan definisi sebagai berikut :
the Business Plan is a written document
prepared by the entrepreneur that describe all the relevant external and
internal elements involved in starting a new venture. It is often an
integration of functional plans such as marketing, finance, manu-facturing and
human resources (Hisrich-Peters,1995:113).
Jadi, business
plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang menggambarkan
semua unsur-unsur yang relevan, baik internal maupun eksternal mengenai
perusahaan untuk memulai usaha baru. Isinya sering merupakan perencanaan
terpadu menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur, dan sumber daya manusia.
Business Plan adalah dokumen yang disediakan oleh entrepreneur sesuai pula dengan
pandangan penasihat profesionalnya yang memuat rincian tentang masa lalu,
keadaan sekarang, dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya
mencakup analisis tentang manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk,
sumber permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan selama ini dan posisi
pasar dari perusahaan. Business Plan
juga berisi tentang rincian profit, neraca perusahaan, proyeksi aliran kas
untuk dua tahun yang akan datang. Juga memuat pandangan dan ide dari anggota
tim manajemen. Hal ini menyangkut strategi tujuan perusahaan yang hendak
dicapai.
Business plan dibuat dalam bentuk jangka pendek ataupun jangka
panjang yang pertama kali diikuti untuk tiga tahun berjalan. Business plan merupakan rencana
perjalanan atau road map yang akan
diikuti oleh wirausaha. Business plan
seakan-akan menjawab pertanyaan: Where am
I now? Where am I going?How will I get there?
Investor yang potensial perbankan, konsultan, staf
karyawan, pemasok barang dan bahkan konsumen akan mempelajari business plan ini. Sebuah business plan dapat dinilai oleh pembaca
dengan memberikan bobot penilaian sangat bagus, bagus, sedang, dan kurang baik.
Kedalaman dan rincian dari sebuah business
plan sangat tergantung kepada luasnya bisnis yang akan dilakukan, apakah
bisnisnya merupakan sebuah industri berskala besar atau hanya toko
barang-barang kelontong.
Bagi sebuah business
plan yang akan mengoperasikan sebuah pabrik, tentu akan mencantumkan secara
jelas dan rinci informasi yang menyangkut:
a.
Lokasi pabrik
b.
Proses
Produksi
c.
Masalah bahan
baku
d.
Masalah mesin
dan perlengkapan
e.
Masalah
karyawan yang terlatih
|
f.
Masalah
tempat, tanah, ruangan yang tersedia sekarang ini dan buat perluasan di masa
yang akan datang
g.
Hal-hal lain
yang diperlukan untuk menunjang agar pabrik berjalan lancar.
|
Business
plan yang kurang baik akan
menyebabkan kegagalan di kemudian hari karena beberapa faktor:
1)
Tujuan yang
ditetapkan oleh pengusaha kurang masuk akal, pengusaha kurang memiliki tanggung
jawab
2)
Pengusaha tidak
memiliki pengalaman dalam perencanaan bisnis
3)
Pengusaha tidak
dapat menangkap ancaman dan kelemahan bisnisnya sendiri
4)
Konsumen tidak
mengharapkan adanya barang dan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan tersebut
2.3.
Kerangka Rencana Usaha
Rencana usaha yang akan disusun memuat pokok-pokok
pikiran perencanaan yang mencakup antara lain:
1)
Nama Perusahaan
Nama
yang diciptakan untuk sebuah usaha harus dipikirkan baik-baik karena nama
perusahaan ini akan berdampak jangka panjang. Oleh sebab itu, nama yang
diberikan jangan hanya berorientasi kepada faktor-faktor yang sedang hangat
pada masa kini akan tetapi lebih mementingkan prospek masa depannya. Misalnya
ada orang yang memberi nama perusahaannya “Ganefo” padahal Ganefo ini merupakan
kegiatan sesaat yang populer pada waktu itu. Canon dan Wichert menyatakan
ciri-ciri merk yang baik adalah:
1.
Short-pendek
2.
Simple-sederhana
3.
Easy to spell-mudah
dieja
4.
Easy to remember-mudah diingat
5.
Pleasing when read-enak dibaca
6.
No disagreeble sound-tak ada nada sumbang
7.
Does not go out of date-tak ketinggalan zaman
|
8.
Ada hubungan
dengan barang dagangan
9.
Bila diekspor
gampang dibaca oleh orang luar negeri
10. Tidak menyinggung perasaan kelompok
atau orang lain atau tidak negatif
11. Membayangkan apa produk itu atau
memberi sugesti penggunaan produk tersebut
|
2)
Lokasi
a.
Lokasi Perusahaan
Ada
dua hal penting menyangkut lokasi yang akan dipilih, yaitu:
1.
Lokasi
perkantoran, disebut tempat kedudukan
2.
Lokasi
perusahaan, disebut tempat kediaman
Tempat
kedudukan berarti tempat (kantor) badan usaha, biasanya mengelola perusahaan
yang berada di tempat lain. Tempat kediaman berarti tempat perusahaan
beroperasi. Antara tempat kedudukan dan tempat kediaman ada beberapa perbedaan sebagai
berikut:
1.
Tempat yang baik
untuk badan usaha belum tentu baik untuk perusahaan
2.
Memilih tempat
badan usaha lebih mudah daripada memilih tempat perusahaan
3.
Suatu badan
usaha yang mempunyaibeberapa perusahaan harus memilih tempat yang berlainan
untuk tiap-tiap perusahaan itu, sebab faktor-faktor yang mempengaruhi tiap-tiap
perusahaan itu tidak sama (ada pertimbangan yang berbeda).
4.
Pemilihan tempat
kediaman perusahaan banyak tergantung pada rentabilitas yang diharapkan,
seperti keuntungan yang ditimbulkan oleh proses produksi, murahnya bahan baku,
transport tenaga kerja, dan sebagainya. Sedangkan tempat kedudukan badan usaha
mementingkan segi hukumnya. Contohnya tempat kedudukan badan usaha ada di
Jakarta dan tempat kediaman perusahaannya ada di daerah Sukabumi, Bandung, dan
Cianjur.
b.
Lokasi Pertokoan
Lokasi
pertokoan ditentukan dengan melihat ketertarikan dari konsumen. Konsumen
umumnya tertarik untuk belanja ke toko atau lokasi yang mempunyai banyak jenis
dan persediaan barang dagangan dan memiliki reputasi sebagai lokasi yang memiliki
barang bermutu dengan harga bersaing. Letak toko terakumulasi pada daerah
terminal bis, pusat perbelanjaan di sekitar alun-alun.
c.
Lokasi Pabrik/Industri
Untuk
menetapkan lokasi pabrik yang perlu diperhatikan ialah:
v Dekat dengan sumber material
v Dekat dengan pasar
v Mudah mendapat tenaga kerja
v Mudah fasilitas transportasi
v Mudah memperoleh bahan bakar
v Mudah memperoleh air
v Sikap pemerintah setempat serta masyarakatnya
Jadi,
dapat disimpulkan bahwa, ada dua hal utama yang harus diperhatikan dalam
memilih lokasi :
1.
Backward linkage,
berarti pertalian ke belakang, yaitu bagaimana sumber daya (resourches) yang
akan digunakan, termasuk bahan baku, tenaga kerja, suasana dan kondisi
masyarakat setempat.
2.
Forward linkage,
berarti pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran hasil produksi. Melihat
tersedia atau tidaknya konsumen yang cukup untuk menyerap hasil produksi
3)
Komoditi yang Akan Diusahakan
Pemilik
usaha tertarik dengan suatu komoditi karena dia memperoleh informasi dari
lingkungannya atau dia mempunyai pengalaman dengan komoditi tersebut atau dia
mempunyai relasi khusus untuk mengusahakan komoditi tersebut. Misalnya seorang
penulis akan menerbitkan bukunya dan menemui kesulitan mencari penerbit yang
bersedia menerbitkan bukunya. Penulis itu kemudian membuka usaha penerbitan dan
percetakan sendiri.
Jadi,
kesempatan untuk memilih komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan
hal-hal sebagai berikut:
a.
Membanjirnya
permintaan masyarakat terhadap jenis-jenis hasil usaha tertentu, baik berupa
barang maupun jasa
b.
Teridentifikasinya
kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang atau jasa tertentu
c.
Kurangnya
saingan dalam bidang usaha yang ingin kita kerjakan
d.
Adanya kemampuan
yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang lain dalam mengembangkan
bidang usaha yang sama
(Soemanto,1992:224).
4)
Konsumen yang Dituju
Prospek
konsumen didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika jenis usaha yang
dijalankan berbentuk industri, tentu jangkauan konsumen yang akan dituju lebih
jauh dibandingkan dengan usaha bentuk pertokoan. Usaha bentuk pertokoan sangat
mengandalkan konsumen dari lingkungan toko.
5)
Pasar yang Akan Dimasuki
Sebuah
perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaannya sebagai
pemimpin pasar (market leader),
penantang pasar (market challenger),
pengikut pasar(market follower), atau
perelung pasar (market nicher).
Pemimpin pasar memiliki pangsa pasar terbesar dalam produk sejjenis. Perusahaan
ini dapat mengendalikan harga, membuat produk baru, menggunakan promosi secara
gencar. Pemimpin pasar harus berjaga-jaga untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
Penantang
pasar adalah perusahaan-perusahaan yang berada di bawah pemimpin pasar, dan dia
selalu berusaha untuk mengejar bahkan melampaui pemimpin pasar. Para penantang
ini berambisi besar menggunakan sumber daya secara lebih baik. Segala macam
taktik akan digunakan untuk mengatasi pemimpin pasar misalnya dengan perang
harga, layanan yang lebih memuaskan, dan sebagainya.
Pengikut
pasar sangat mengetahui cara-cara untuk mempertahankan langganan yang sudah ada
dan selalu mencari pelanggan baru. Mereka mencoba untuk menonjolkan keunggulan
produk dan memberikan servis yang istimewa kepada pelanggannya. Pengikut pasar
merupakan sasaran serangan balik dari kelompok penantang pasar.
Perelung
pasar berasal dari pengikut pasar yang berusaha untuk menjadi pemimpin di pasar
kecil atau memasuki relung pasar. Umumnya perusahaan kecil menghindari
persaingan melawan perusahaan besar dan mereka melarikan diri untuk memasuki
relung pasar.
6)
Partner yang Akan Diajak Kerjasama
Partnership
adalah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk menjalankan
suatu usahamencari keuntungan. Persekutuan dilakukan dalam bidang usaha yang
mencari laba maupun tidak. Ada dua macam bentuk partnership:
1.
General partnership. Semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan
bisnis dan sama-sama bertanggung jawab, termasuk tanggung jawab yang tidak
terbatas terhadap utang-utang bisnis.
2.
Limited partnership. Memiliki anggota sekurang-kurangnya satu orang yang
bertanggung jawab tidak terbatas dan anggota lain yang bertanggung jawab
terbatas.
Dalam peraturan dinyatakan bahwa ada berbagai bentuk
partner, misalnya ada anggota yang aktif menjalankan bisnis, tetapi dia tidak
mau identitasnya diketahui oleh umum, ini disebut secret partner. Ada pula partner cukup dikenal oleh umum, tetap dia
tidak turut aktif menjalankan bisnis, ini disebut silent partner. Ada pula partner yang tidak aktif, dan juga tidak
dikenal umum, ini disebut dormant partner (dormant = tidur).
Ada lagi nominal
partner, yaitu bukan pemilik tetapi menyatakan dirinya sebagai pemilik kepada
umum, tentu atas persetujuan pemilik yang sah. Dan semua tindakannya menjadi
tanggung jawab pemilik bisnis.
General partner yang sudah lama bekerja dalam bisnis
tersebut dinamakan senior partner dan
anggota yang baru bekerja dalam bisnis tersebut dinamakan yunior partner.
Jika sudah ada kesepakatan dalam membentuk
partnership maka harusdibuat persetujuan bersama dan disepakati bersama baik
didepan notaris ataupun tidak, agar segala sesuatunya diatur secara tertulis.
Sebab banyak kemungkinan yang bisa terjadi setelah usaha berjalan lancar
ataupun tidak lancar yaitu timbulnya berbagai masalah yang membuat kericuhan
yangg belum diatur sebelumnya.
Pada umumnya hal-hal yang dimuat dalam persetujuan
itu ialah menyangkut :
a
Nama-nama partner
b
Jumlah penyertaan modal
c
Masa mulai dan masa berakhirnya
persetujuan
d
Gaji dan honor
e
Pembagian laba atau kerugian
f
Prosedur menambah partner
g
Prosedur memberhentikan partner
h
Penambahan karyawan
i
Tanggung jawab dan otoritas
7)
Personil yang Dipercaya untuk Menjalankan Perusahaan
Memilih personil
yang dipercaya memang agak sulit, sebab ini menyangkut masalah karakter,
kejujuran, dan kemampuan seseorang. Adakalanya sulit mencari orang jujur.
Padahal kejujuran ini adalah modal kehidupan yang utama.
Banyak
pengalaman wirausaha mengalami kegagalan karena mengandalkan famili dekat
sebagai tangan kanan pemilik. Barabgkali perlu dipertimbangkan jika famili
dekat akan ikut dalam wirausaha, maka tempatkan dia pada posisi yang tidak ada
kesempatan untuk merongrong bisnis. Bahkan anak-anak dari pemilik pun harus
selektif bila mau menempatkan mereka dalam kegiatan bisnis orang tuanya. Sebab
tidak semua anak-anak sama perangainya. Lain orang, lain perilakunya.
8)
Jumlah Modal yang Diharapkan dan yang Tersedia
Pada umumnya
modal yang tersedia untuk membuka usaha sangat minim atau malah nihil. Modal utama adalah semangat dan
kejujuran. Akan tetapi banyak diantara wirausahawan mampu megumpulkan modal
dari tabungan, menjual harta, atau pinjaman dari orang tua dan famili lainnya.
Jika modalnya sangat kecil dapat dilakukan kerjasama dengan partner, yang
masing-masing menyetorkan modalnya. Semua sumber dan kemampuan pengumpulan
modal ini harus ditulis. Modal awal ini harus tetap dicari sampai
memenuhi/mencukupi untuk menggerakkan langkah pertama wirausaha.
Ada tiga macam
soliditas yaitu :
-
Solidita snormal, artinya bagaimana
moral pribadi pemilik perusahaan apakah ia seorang pemabuk, penjudi, peminum,
dsb.
-
Soliditas komersial, yaitu kemampuan
pribadi pemilik perusahaan untuk menepati janji-janji dagang yang dibuatny.
Misalnya ketepatan waktu membayar utang, tepat waktu mengirim barang, tepat
waktu dalam menepati janji pertemuan dsb.
-
Soliditas finansial yaitu perusahaan
yang berutang, apakh layak dipercaya bahwa uang yang diinvestasikan dalam
perusahaan tersebut tidak akan lenyap sempurna, karna besarnya unsur resiko
yang dihadapi.
9)
Peralatan Perusahaan yang Perlu Disediakan
Peralatan yang
perlu disediakan, adalah sesuai dengan kepetingan usaha. Peralatan usaha
pertokoan, akan berbeda dengan usaha kerajiana dan industri. Untuk pertama kali
membuka usaha, pikirkan peralatn yang sangat diperluka n. Diluar itu, jangang
dibeli, sebabb akan menganggu uang kas. Ada dua hal yag perlu dipertimbankan
dalam meyediakan peralatan :
1. Ekonomis
2. Prestise
Wirausaha yang ekonomis sangat memperhatian efiensi
dalam membeli peralatan. Dia akan membeli peralatan yang sangat diperlukan,
rak-rak, meja, mesin hitung. dia bisa cari peralatan itu dipasar barang ke Dia merasa belum perlu membeli cash register,
cukup pakai mesin hitung yang murah saja. Nanti jika usaha pada maju, baru beli
yang serba mahal dan mewah, baru menonjolkan prestise.
Wirausaha
yang prestisius akan selalu mengambil peralatan terlengkap dan baru serta
mahal. Ini pun tidak salah, asal sifat prestisius ini sesuai dengan rencana
usaha yang akn dikembangkan serta konsumen yang akan dilayani serta disesuaikan
dengan kemampuan keuangan. Misalnya, wirausaha ini dibuka di loaksi pemukiman
elit, harus terjamin kebersihan, dan keasriannya. Untuk itu perlu dipasang AC,
fan dan sebagainya. Jadi kebutuhan akan peralatan sesuai dengan lingkungan
konsumen yang akna dilayani, dan kemampuan keuangan yang tersedia.
10)
Penyebaran Promosi
Sebagai
usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyakarat. Oleh sebab itu harus
direncanakan apakah usaha ini perlu diperenalkan atau dipromosikan atau tidak.
Jika akan dipromosikan harus direncanakan bentuk promosi, tempat / media
mempromosikan, keunggulan apa yang akan ditunjukkan, apakah akan menonjolkan
harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan sebagainnya.
Elemen-elemen
promosi yang biasa digunakan antara lain:
1. Advertising ,
yaitu berupa iklan di berbagai media.
2. Personal selling , merupakan
tenaga penjual yang disiapkan baik di toko (pramuniaga) ataupun yang berkunjung
ke rumah-rumah (salesman).
3.
Sales
promotion , yaitu berupa daya tarik bagi konsumen
dalam bentuk korting, obral, hadiah, undian-undian kupon dan sebagainya.
4. Publik relation , artinya
memberi informasi kepada masyarakat tentang perusahaan, baik menyangkut produk,
manajemen dan sebagainya, yang membuat masyarakat memiliki image (citra) baik terhadap perusahaan.
Bentuk-bentuk
adversiting yang sering digunakan antara lain :
1. Papan
reklame, didirikan di pinggir jalan di tempat strategis sehingga jelas
dipandang. Papan reklame ini dimanfaatkan pula sebagai sarana hiasan kta dengan
menggunakan warna-warni lampu penerangan. Dapat dipasang rendah ataupun
dipasang tinggidiatas gedung bertingkat.
2. Poster,
yaitu berupa tulisan singkat tentang apa yang dipromosikan di atas kertas atau
kain. Gambarnya agak mencolok.
3. Katalog,
ini juga dibuat di atas dengan desain menarik,
berisi keterangan dengan gambar disertai foto dan daftar harga barang
yang ditawarkan.
4. Folder, ini dibuat dalam bentuk kertas yang
dilipat-lipat sehingga menarik, kecil mungil, dihiasi tulisan, gambar dan foto.
5. Spanduk,
ini pada umumnya dibuat dari kain yang ditulis, kadang-kadang diberi gambar.
Dipasang atau direntang di jalan-jalan ataupun didepan gedung/bangunan
tertentu.
6. Slide,
ini merupakan bahan yang diproyeksikan di dalam bioskop sehingga menjadi bahan
iklan yang ditanyakan sebelum pemutaran film.
7. Iklan.
Adalah sejenis reklame yang dipasang pada media cetak seperti surat kabar,
majalah atau media elektronik seperti televisi dan radio.
8. Papan
nama perusahaan, biasa dipasang di tempat usaha, agar masyarakat mengetahui
kegiatan apa yang sedang berjalan di tempattersebut. Rasa ingin tahu mereka
akan menjadi daya tarik tersendiri terhadap perusahaan.
Bagi
sebuah wirausa kecil ataupun menengah yang baru berdiri dan merasa perlu
mengadakan promosi sederhana, biasanya dilakukan dengan cara :
1. Memasang
papan nama perusahaan.
2. Memasang
spanduk yang menyatakan : “Sudah dibuka usaha ...” dan menonjolkan
keunggulan-keunggulan produknya.
3. Menyebarkan
brosur-brosur, selebaran, sebagai pemberitahuan keberadaan wirausaha baru
tersebut.
Cara menyebarkan brosur bermacam-macam,
antara lain melalui orang yang diberi honor membagikan brosur ke sopir di
perempatan jalan, dan kerumah-rumah di sekitar loksi perusahaan, kantor-kantor
atau kejamaah mesjid.
4. Memberitahukan
kawan-kawan, relasi tentang usaha yang baru dibuka dan mengundang mereka untuk
datang berkunjung.
5. Menyebarkan
kartu nama yang memuat informasi tentang bisnis anda.
Dengan
promosi secara sederhana tersebut, akan menarik konsumen datang ke lokasi usaha
anda. Jika mereka merasa puas, terpenuhi needs
dan want-nya, maka lain kali mereka
akan datang kembali. Juga mereka akan menyebarkan informasi kepeda relasi agar
mereka mencoba produk usaha tersebut. Lama kelamaan wirausaha anda akan semakin
maju.
2.4.
Bentuk Formal Business
Plan
Sebenarnya tidak ada
aturan baku dalam bentuk business plan, akan tetapi pada umumnya business plan
membuat hal-hal sebagai berikut :
1)
Halaman Depan
Di
halaman ini dicantumkan nama dan alamat perusahaan, nama orang yang bertanggung
jawab yang bisa dihubungi sewaktu-waktu melalui telepon.
2)
Daftar Isi
Harus
dibuat daftar isi secara rinci dengan nomor-nomor halamannya.
3)
Rangkuman Eksekutif
Rangkuman
Eksekutif ini sangat penting karena pembaca ingin melihat scara cepat apa isi
dari keseluruhan business plan tersebut. Rangkuman eksekutif merupakan inti
dari perencanaan yang sangat menarik perhatian pembaca.
4)
Penjelasan Tentang Perusahaan
Di
sini diungkapkan pasar yang dituju berapa besar potensi pasar dan tim manajemen
yang mengelola perusahaan.
5)
Di sini diungkapkan pasar yang dituju
berapa besar potensi pasar dan berbagai strategi serta ramalan tentang target
konsumen dimasa yang akan datang.
6)
Barang Dan Jasa yang Dihasilakan
Di
sini diungkapkan mengenai kualitas, kuantitas, kegunaan dan keistimewaan barang
dan jasa yang ditawarkan.
7)
Usaha Meningkatkan Penjualan
Di
sini dijelaskan tentang berbagai teknik promosi yang akan digunakan, tenaga
penjual yang digunakan, atau perwakilan-perwakilan penjual yang perlu diangkat
di berbagai daerah.
8)
Permodalan
Di
sini diungkapkan rencana permodalan dan proyeksi permodalan, neraca
pendahuluan, aliran kas, dan pendapatan.
9)
Apendix
Di
sini dilampirkan berbagai keterangan yang diperlukan untuk melengkapi bisiness
plan. Misalnya akte pendirian perusahaan, SIUP, sertifikat tanah dan
sebagainya.
Selanjutnya dikemukakan daftar isi
dari business plan yang lebih rinci. Namun penggunaan daftar isi ini sangat
tergantung kepada bentuk bisinis dan besar bisnis yang akan dilaksanakan.
Berikut ini dapat disimak outline
dari business plan oleh Hisrich-Peters, isi dari Business Plan :
I.
Pendahuluan
·
Nama dan alamat perusahaan
·
Nama dan alamat pemilik
·
Nama dan alamat penanggung jawab yang
bisa dihubungi sewaktu-waktu
·
Informasi tentang bisnis yang
dilaksanakan
II.
Rangkuman eksekutif lebih kurang tiga
halaman yang menjelaskan secara komplit isi business plan.
III.
Analisis industri
·
Perspektif masa depan industri
·
Analisis persaingan
·
Segmentasi pasar yang akan dimasuki
·
Ramalan-ramalan tentang pruduk yang
dihasilkan
IV.
Deskripsi tentang usaha
·
Produk yang dihasilkan
·
Jasa pelayanan
·
Ruang lingkup bisnis
·
Personalia dan perlengkapan kantor
·
Latar belakang identitas pengusaha
V.
Rencana produksi
·
Proses pabrikasi
·
Keadaan gedung dan perlengkapannya
·
Keadaan mesin dan perlengkapannya
·
Sumber-sumber bahan baku
VI.
Rencana pemasaran
·
Penetapan harga
·
Pelaksanaan distribusi promosi yang akan
dilakukan
·
Pengembangan produk
VII.
Perencanaan Organisasi
Bentuk kepemilikan dan struktur
organisasi
·
Informasi tantang partner
·
Uraian tentang partner
·
Latar belakang anggota tim manajemen
·
Peranan dan tanggung jawab personalia
dalam organisasi
VIII. Resiko
·
Evaluasi tentang kelemahan bisinis
·
Gambaran teknologi
IX.
Perancanaan permodalan
Neraca permulaan perusahaan
·
Proyeksi aliran kas
·
Data penelitian pasar
·
Surat-surat kontrak dan dokumen
perjanjian lainnya
·
Daftar harga di pemasok barang
(terjemahan
bebas dari Hisrich-Peters, 1995:120).
2.5.
Contoh Business
Plan untuk Usaha Baru dan Pengembangan Usaha
I. Latar
belakang
Di sini dimasukkan latar belakang
pendirian perusahaan keadaan persaingan, masih terbuka peluang usaha, fasilitas
yang dimiliki dan prospek usaha dimasa yang akan datang.
II. Identitas
pemilik
Di sisni dicantumkan nama pemilik tempat
dan tanggal lahir, alamat rumah dan telepon, jenis kelamin, status perkawinan,
pendidikan terakhir, kursus-kursus yang pernah diikuti pengalaman kerja.
III. Data
perusahaan
Di sini dicantumkan nama perusahaan,
alamat kantor dan nomor telepon, bidang usaha, bentuk badan usaha, bank, mulai
berdiri, susunan pengurus.
IV. Aspek
produksi
Di sini dicantumkan jenis dan jumlah
mesin yang digunakan, kapasitas produksi, jumlah produksi rata-rata perbulan,
sumber bahan baku. Jika untuk pertokoan maka jelaskan jenis barang yang dijual,
sumber barang, cara pembelian.
V. Aspek
pemasaran
Di sini dijelaskan sistem distribusi,
sistem pembayaran dari pembeli, konsumen sasaran, wilayah pemasaran, penguasaan
pasar, segmentasi pasar, keuntungan rata-rata dari penjualan.
VI. Aspek
keuangan
Disini dicantumkan
kebutuhan uang rata-rata perbulan untuk bahan baku, bahan penolong, upah gaji,
biaya umum, ATK, bunga, pajak dan lain-lain. Jika usaha baru cantumkan modal
investasi untuk bangunan, sewa kontrak tempat, pembelian mesin dan perlengkapan.
Untuk keperluan modal kerja dijelaskan kebutuhan modal tiap minggu atau tiap
bulan.
Kemudian dilampirkan
neraca perusahaan yang menggambarkan rincian jumlah aktiva dan pasivanya.
Selanjutnya dijelaskan
pula laporan rugi laba dengan mencantumkan jumlah hasil penjualan, harga pokok,
harga pembelian, biaya-biaya yang dikeluarkan, bunga bank, pajak dan
sebagainya.
Selanjutnya jika
perusahaan mengajukan kredit ke bank, maka bank akan meminta berbagai
keterangan lainnya. Segala persyaratan yang diminta oleh bank jika kurang jelas
dapat menanyakan kebagian custumer service bank yang bersangkutan.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Business
Plan perlu disusun karena merupakan legitimasi dari sebuah usaha yang
didirikan. Business Plan yang dibuat bertindak sebagai perangkat pemegang
kendali perusahaan dan menjaga agar fokus usaha perusahaan tidak menyimpang.
Business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh
wirausaha yang menggambarkan semua unsur-unsur yang relevan, baik internal
maupun eksternal mengenai perusahaan untuk memulai usaha baru. Isinya sering
merupakan perencanaan terpadu menyangkut pemasaran, permodalan, manufaktur, dan
sumber daya manusia.
Rencana usaha memuat nama perusahaan, lokasi,
komoditi yang akan diusahakan, konsumen yang dituju, pasar yang akan dimasuki,
partner yang akan diajak kerjasama, personil yang dipercaya untuk menjalankan
perusahaan,jumlah modal yang diharapkan dan tersedia, peralatan perusahaan yang
perlu disediakan, penyebaran promosi.
3.2. Saran
Sebaiknya dalam mengambil
keputusan dan tindakan dalam berbagai bentuk organisasi menggunakan proses
dasar manajemen berupa perencanaan.
Dalam sebuah
perencanaan harus mengetahui tujuan perencanaan dan perlu memperhatikan apa
saja yang menghambat suatu perencanaan.
DAFTAR PUSTAKA
Alma, Buchari.2006.Kewirausahaan,untuk Mahasiswa dan Umum.
Bandung:Alfabeta
Bygrave,William D.1994.
The Portable MBA in Entrepreneurship.New
York:John Willey&Sons,Inc
Soemanto,Wasty.1992.Pendidikan Wiraswasta.Jakarta: Penerbit
Bumi Aksara
Hisrich,Robert.D.,Peters
M.P.1995.Entrepreneurship.Chicago:Irwin
No comments:
Post a Comment