DAFTAR
ISI
Studi kasus tentang
fertilitas
Fertilitas
(kelahiran) sama dengan kelahiran hidup (live birth) yaitu terlepasnya bayi
dari rahim seorang perempuan dengan ada tanda-tanda kehidupan misalnya
bernafas, berteriak, jantung berdenyut dan sebagainya. Indonesia merupakan
negara yang padat penduduknya. Hal ini terlihat dari jumlah penduduk Indonesia
yang mendapati posisi terpadat keempat di dunia setelah Amerika Serikat.
Sebagai negara berkembang dengan tingkat
penduduk yang cukup tinggi, ini merupakan salah satu masalah pokok yang
harus dihadapi. Pada hakikatnya angka kelahiran merupakan hal positif bagi
sebuah negara dibanding tingginya angka mortalitas yang mengindikasi adanya
konflik dan permasalahan di negara tersebut.
Namun tingkat kelahiran dapat
memberikan permasalahan lainnya khususnya dalam hal ekonomi. Hal ini diperkuat
dengan kenyataan bahwa kualitas penduduk masih rendah sehingga diposisikan sebagai
beban pembangunan daripada modal
pembangunan. Pada umumnya kasus kehamilan yang tidak dikehendaki terjadi
pada ibu yang berstatus sosial ekonomi rendah. Ini akan menimbulkan masalah
tersendiri yang cukup rumit seperti proses kehamilan, proses persalinan ibu,
ketercukupan gizi ibu dan anak dan lain sebagainya. Sementara itu, kasus
kehamilan yang tidak dikehendaki tidak hanya terbatas terjadi pada perempuan dengan status menikah, tetapi juga
perempuan yang tidak menikah.
Melihat dari apa yang tengah terjadi di saat
ini, tentu kita harus mempelajari dan memahami mengenai fertilitas itu sendiri
dan diharapkan kita sadar akan bagaimana mengendalikan laju fertilitas di masa
mendatang yang berdampak pada ketimpangan terhadap beban pembangunan negara.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas,
maka rumusan masalah pada materi fertilitas ini yaitu sebagai berikut :
1.Apa yang dimaksud dengan fertilitas ?
2.Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
angka fertilitas ?
3.
Bagaimana cara menghitung angka fertilitas ?
1.3 Tujuan
Penulisan
Tujuan
dari penulisan ini ialah sebagai berikut :
a. Sebagai
pengetahuan kepada penulis dan pembaca dalam mengetahui apa yang dimaksud
mengenai fertilitas.
b. Untuk
mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi angka fertilitas
c. Untuk
mempelajari lebih lanjut mengenai cara menghitung angka fertilitas.
d. Agar
dapat mengendalikan laju pertumbuhan penduduk yang terlalu tinggi sehingga
dapat seimbang dengan pembangunan negara.
e. Untuk
memenuhi tugas pada mata kuliah geografi penduduk
Fertilitas
yang bahasa inggrisnya ” fertility” berartireproductive performance(Webster’s, 1966). Fertilitas
adalah suatu pengertian yangdigunakan oleh ahli demografi untuk menunjukan
tingkat pertambahan jumlah anak (Hutabarrat, 1973). Pengertian lain dari
fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang
nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita, dengan kata lain fertilitas
ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup (Hatmadji, 1981).
Menurut ahli lain, fertilitas adalah
suatu istilah yang dipergunakan di dalam bidang demografi untuk menggambarkan
jumlah anak yang benar- benar dilahirkan hidup. Fertilitas juga diartikan
sebagai suatu ukuran yang diterapkan untuk mengukur hasil reproduksi wanita
yang diperoleh dari statistik jumlah kelahiran hidup (Pollard, 1984) Melihat
dari pendapat para ahli dalam memberi definisi mengenai fertilitas maka dapat
disimpulkan bahwa fertilitas dapat diartikan sebagai suatu ukuran dari hasil
reproduksi dan dinyatakan dengan jumlah bayi yang lahir hidup ataupun yang
lahir mati. Menurut Hatmadji (1981), terdapat konsep-konsep penting dalam
mengkaji fenomena fertilitas, diantaranya:
1. Lahir
hidup ( life birth) menurut
WHO, adalah suatu kelahiran seorang bayi
tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan, misal
: bernafas, ada denyut jantungnya atau tali
pusat atau gerakan-gerakan otot
2. Lahir
mati ( still birth) adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur
paling sedikit 28 minggu, tanpa menunjukkan tanda-tanda kehidupan.
3. Abortus
adalah kematian bayi dalam kandungan dengan umur kurang dari 28 minggu. Ada dua
macam abortus : disengaja (induced ) dan tidak disengaja (spontaneus). Abortus
yang disengaja mungkin lebih sering kita kenal dengan istilah aborsi dan yang
tidak disengaja lebih sering kita kenal dengan istilah keguguran.
4. Masa
reproduksi Childbearing age) adalah masa dimana perempuan melahirkan, yang
disebut juga usia subur (15-49 tahun).
A.
FAKTOR FAKTOR
FERTILITAS
Menurut Ida Bagus Mantra (1985),
terdapat sejumlah faktor yang dapat mempengaruhi fertilitas yang dibedakan atas
faktor-faktor demografi dan non demografi. Faktor-faktor demografi antara lain
meliputi struktur atau komposisi umur, status perkawinan, umur kawin pertama,
keperidian atau fekunditas dan proporsi penduduk yang kawin.
Sedangkan faktor-faktor non demografi diantaranya keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan
status wanita, urbanisasi dan industrialisasi. Faktor-faktor tersebut dapat
berpengaruh secara langsung ataupun tidak langsung terhadap fertilitas.
Davis dan blake (1956 dalam Ida
Bagus Mantra,1985) memperinci pengaruh faktor social melalui 11 “variable
antara” yang dikelompokkan sebagai berikut:
a) Variable
– variable yang mempengaruhi hubungan kelamin
1. Umur
memulai hubungan kelamin (kawin) 2.
2. Selibat permanen, yaitu proporsi wanita yang
tidak pernah adakan hubungan kelamin
3. Lamanya
masa reproduksi yang hilang karena perceraian, perpisahan atau ditinggal pergi
oleh suami, dan suami meninggal.
4. Abstinensi sukarela.
5. Abstinensi karena terpaksa (impotensi, sakit,
berpisah sementara yang tidak dapat dihindari.
6. Frekuensi hubungan seks
b) Variable
– variable yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi
1. Keperidian
dan kemandulan (fekunditas dan infekunditas).
2. Menggunakan atau tidak menggunakan alat
kontrasepsi.
3. Kesuburan atau kemandulan yang disengaja
(sterilitas)
c) Variable
– variable yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran dengan selamat
1. Kematian
janin oleh faktor-faktor yang tidak disengaja.
2. Kematian janin oleh faktor-faktor yang
disengaja
Pengukuran
fertilitas memiliki dua macam pengukuran, yaitu
pengukuran fertilitas tahunan dan pengukuran fertilitas kumulatif.
Pengukuran fertilitas tahunan
(vital
rates) adalah mengukur jumlah kelahiran pada tahun tertentu yang dihubungkan
dengan jumlah penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun
tersebut. Sedangkan pengukuran fertilitas kumulatif adalah mengukur jumlah
rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang wanita hingga mengakhiri batas usia
subur.
a.
Ukuran-ukuran Fertilitas Tahunan
1.Tingkat
Fertilitas Kasar ( crude birth rate)
Tingkat
fertilitas kasar adalah banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu
tiap 1.000 penduduk pada pertengahan tahun. Dalam ukuran CBR, jumlah kelahiran
tidak dikaitkan secara langsung dengan penduduk wanita, melainkan dengan
penduduk secara keseluruhan.
CBR = B x 1000
Pm
Dimana:
CBR = Tingkat kelahiran kasar
Pm
= penduduk pertengahan tahun
K = bilangan konstan yang biasanya 1000
B = jumlah kelahiran pada tahun tertentu
Adapun
kelemahan dalam perhitungan CBR yakni tidak memisahkan penduduk laki-laki dan penduduk perempuan
yang masih kanak-kanak dan yang berumur 50 tahun ke atas. Jadi angka yang
dihasilkan sangat kasar. Sedangkan kelebihan dalam penggunaan ukuran CBR adalah
perhitungan ini sederhana, karena hanya memerlukan keterangan tentang jumlah
anak yang diahirkan dan jumlah penduduk pada pertengahan tahun.
1. Tingkat
fertilitas umum (general fertility rate)
Tingkat fertilitas umum mengandung
pengertian sebagai jumlah kelahiran (lahir hidup) per 1.000 wanita usia
produktif (15-49 tahun) pada tahun tertentu. Pada tingkat fertilitas kasar
masih terlalu kasar karena membandingkan jumlah kelahiran dengan jumlah
penduduk pertengahan tahun. Tetapi pada tingkat fertilitas umum ini pada
penyebutnya sudah tidak menggunakan jumlah penduduk pada pertengahan tahun
lagi, tetapi jumlah penduduk wanita
pertengahan tahun umur 15-49 tahun
GFR= _B_ x k
Pf’15 –44
atau
GFR = _B_ x k
Pf’15 –49
dimana:
GFR
= Tingkat Fertilitas Umum
B = Jumlah kelahiran
Pf(15-49)= Jumlah penduduk wanita umur 15-49
tahun pada pertengahan tahun
Pf(15-49)= Jumlah penduduk wanita umur 15-49
tahun pada pertengahan tahun
K
= Bilangan konstanta yang bernilai 1.000
Kelemahan dari penggunaan ukuran GFR adalah
ukuran ini tidak membedakan kelompok umur, sehingga wanita yang berumur 40
tahun dianggap mempunyai resiko melahirkan yang sama besar dengan wanita yang
berumur 25 tahun. Namun kelebihan dari penggunaan ukuran ini ialah ukuran ini
cermat daripada CBR karena hanya memasukkan wanita yang berumur 15-49 tahun atau sebagai penduduk
yang“exposed to risk”
1. Tingkat
fertilitas menurut umur ( age specific fertility rate) Diantara kelompok wanita
reproduksi (15-49 tahun) terdapat variasi kemampuan melahirkan, karena itu
perlu dihitung tingkat fertilitas wanita
pada tiap-tiap kelompok umur. Dengan mengetahui angka-angka ini
dapat pula dilakukan perbandingan
fertilitas antar penduduk dari daerah yang
berbeda.
ASFRi=
_ Bi_ x k
Pf
ASFRi
= Tingkat Fertilitas menurut Umur
Bi
= Jumlah kelahiran bayi pada kelompok umur
Pf
I = Jumlah wanita kelompok umur i pada pertengahan tahun K = Angka konstanta,
yaitu 1.000
Namun dalam pengukuran ASFR masih terdapat
beberapa kelemahan diantaranya yaitu:
a. Ukuran
ini membutuhkan data yang terperinci yaitu banyaknya kelahiran untuk tiap
kelompok umur sedangkan data tersebut belum tentu ada di tiap negara/daerah,
terutama negara yang sedang berkembang. Jadi pada kenyataannya sukar sekali
mendapatkan ukuran ASFR.
b. Tidak menunjukkan ukuran fertilitas untuk
keseluruhan wanita umur 15-49 tahun.
c. ukuran
– ukuran fertilitas kumulatif
1.
Total fertilitas rate ( TFR)
Total
Fertility Rate/ TFR adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan seorang wanita
sampai akhir masa reproduksinya. Rumus perhitungan
TFR
yaitu sebagai berikut.
TFR5
ASFR
Keterangan :
TFR = Angka Fertilitas Total
ASFR = Angka Fertilitas Menurut kelompok umur
5 tahunan
2. Gross reproduction rates (GRR) Jumlah
kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan sepanjang masa reproduksinya,
dengan catatan tidak ada seorang perempuan yang meninggal sebelum mengakhiri
masa reproduksinya Banyaknya perempuan
yang dilahirkan oleh kohor perempuan
GRR =5ASFR
GRR = 5 x Jumlah ASFR
= 5 x 208,31 = 1041,55
= 1.041,55 kelahiran bayi perempuan tiap 1000
perempuan usia reproduksi.
3. Net
Reproduction Rates (NRR) NRR adalah
jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000 (pr) dengan
memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum mengakhiri mengakhiri
masa reproduksinya.
NRR =
ASFR x nLx 1o
C.
Studi kasus tentang
fertilitas
Jumlah
kelahiran bayi perempuan oleh sebuah
kohor hipotesis dari 1000 perempuan
dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalnya
perempuan tsb sebelum mengakhiri masa reproduksinya. Asumsi : bayi perempuan mengikuti pola fertilitas dan
mortalitas ibunya.
jumlah
penduduk Indonesia menempati urutan keempat terbesar di dunia.Tingkat
pertumbuhan penduduknya juga tinggi. Sebenarnya jumlah pendudukyang besar bukanlah suatu masalah,
sebab apabila semua penduduknya memiliki
kualitas SDM yang baik maka justru akan memberikan kontribusi kepada negara.
Masalah kependudukan di Indonesia adalah sebagai berikut:
1. Masalah Penduduk yang Bersifat
Kuantitatif
a
. Jumlah Penduduk Besar Penduduk dalam suatu negara menjadi faktor terpenting
dalam pelaksanaan pembangunan karena menjadi subjek dan objek pembangunan.
Manfaat jumlah penduduk yang besar:
1)Penyediaan
tenaga kerja dalam masalah sumber daya alam.
2)
Mempertahankan keutuhan negara dari ancaman yang berasal dari bangsa lain.
Selain
manfaat yang diperoleh, ternyata negara Indonesia yang berpenduduk besar, yaitu nomor 4 di dunia
menghadapi masalah yang cukup rumit yaitu:
1) Pemerintah harus dapat menjamin terpenuhinya
kebutuhan hidupnya. Dengan kemampuan pemerintah yang masih terbatas masalah ini
sulit diatasi sehingga berakibat seperti masih banyaknya penduduk kekurangan
gizi makanan, timbulnya pemukiman kumuh.
2) Penyediaan lapangan kerja, sarana dan prasarana
kesehatan dan pendidikan serta fasilitas
sosial lainnya. Dengan kemampuan dana yang terbatas masalah ini cukup sulit
diatasi, oleh karena itu pemerintah menggalakkan peran serta sektor swasta
untuk mengatasi masalah ini.
b.
Pertumbuhan Penduduk Cepat Secara nasional pertumbuhan penduduk Indonesia masih
relatif cepat, walaupun ada kecenderungan menurun. Antara tahun 1961 – 1971
pertumbuhan penduduk sebesar 2,1 % pertahun, tahun 1971 – 1980 sebesar
2,32% pertahun, tahun 1980 – 1990
sebesar 1,98% pertahun, dan periode 1990 –
2000 sebesar 1,6% pertahun. Keluarga berencana merupakan suatu usaha
untuk membatasi jumlah anak dalam keluarga, demi kesejahteraan.
keluarga.
Dalam program ini setiap keluarga dianjurkan mempunyai dua atau tiga anak saja atau
merupakan keluarga kecil.Dengan terbentuknya keluarga kecil diharapkan semua
kebutuhan hidup anggota keluarga dapat terpenuhi sehingga terbentuklah keluarga
sejahtera. Dua tujuan pokok Program Keluarga Berencana yaitu:
a. Menurunkan angka kelahiran agar pertambahan
penduduk tidak melebihi kemampuan peningkatan produksi.
b. Meningkatkan kesehatan ibu dan anak untuk
mencapai keluarga sejahtera
c.
Persebaran Penduduk Tidak Merata Persebaran penduduk di Indonesia tidak merata
baik persebaran antarpulau,
Fertilitas yang bahasa inggrisnya fertility” berarti reproductive performance (Webster’s,
1966).Fertilitas adalah suatu pengertian yang digunakan oleh ahli demografi
untuk menunjukan tingkat pertambahan jumlah anak (Hutabarrat, 1973). Melihat
dari pendapat para ahli dalam memberi definisi mengenai fertilitas maka dapat
disimpulkan bahwa fertilitas dapat diartikan sebagai suatu ukuran dari hasil
reproduksi dan dinyatakan dengan jumlah bayi yang lahir hidup ataupun yang
lahir mati.
Pengukuran Fertilitas Tahunan adalah
pengukuran kelahiran bayi pada tahun tertentu dihubungkan dengan jumlah
penduduk yang mempunyai resiko untuk melahirkan pada tahun tersebut. Adapun
ukuran– ukuran fertilitas tahunan adalah
a.
Tingkat Fertilitas Kasar (Crude Birth Rate ) Adalah banyaknya kelahiran hidup
pada satu tahun tertentu tiap 1000 penduduk.
b. Tingkat Fertilitas Umum (General Fertility
Rate ) Adalah jumlah kelahiran hidup per.1000 wanita usia reproduksi (usia 14
14-49 atau 15 15-44 th th) ) pada tahun
tertentu.
c. Tingkat Fertilitas Menurut Umur (Age
Specific Fertility Rate ) Adalah perhitungan tingkat fertilitas perempuan pada
tiap kelompok umur dan tahun tertentu.
d. Tingkat Fertilitas Menurut Urutan
Kelahiran (Birth Order Specific Fertility Rates Rates) Adalah perhitungan
fertilitas menurut urutan kelahiran bayi
bayioleh oleh wanita pada umur dan tahun tertentu.
Pengukuran Fertilitas Kumulatif Adalah
pengukuran jumlah rata rata-rata anak yang dilahirkan oleh seorang perempuan
hingga mengakhiri batas usia suburnya. Adapun ukuran – ukuran fertilitas
kumulatif adalah :
I.
Tingkat Fertilitas
Total (TFR) adalah jumlah kelahiran hidup laki laki-laki & wanita tiap 1000
penduduk yang hidup hingga akhir masa reproduksinya dengan catatan :
- tidak ada seorang perempuan yg meninggal
sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
-
tingkat fertilitas menurut umur tdk berubah pd periode waktu tertentu.
II.
Gross Reproduction
Rates (GRR) adalah jumlah kelahiran bayi perempuan oleh 1000 perempuan
sepanjang masa reproduksinya dengan catatan tdk ada seorang perempuan yg
meninggal sebelum mengakhiri masa reproduksinya.
III.
Net Reproduction Rates
(NRR) adalah jumlah kelahiran bayi (pr) oleh sebuah kohor hipotesis dari 1000
(pr) dengan memperhitungkan kemungkinan meninggalkan para (pr) itu sebelum
mengakhiri mengakhiri masa reproduksinya.
B. SARAN
Makalah
ini membahas keseluruhan mengenai fertilitas yang menyangkut sumber data,
pengukuran dalam fertilitas, ukuran reproduksi dan sebagiannya yang sangat
penting dalam kependudukan dan berbagai aspek. Maka dari itu diharapkan setelah
membaca makalah ini pembaca dapat memahami apa-apa saja aspek dalam fertilitas
dan bagaimana mengaplikasikannya.
Daftar
Pustaka
http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/125427-S-5750-Analisis%20hubungan-Literatur.pdf
http://digilib.its.ac.id/public/ITS-Master-15202-Chapter1-803224.pdf
http://widyaastuti-agrittude.blogspot.com/2011/11/fertilitas-penduduk.html
http://demografi.bps.go.id/parameter2/index.php/fertilita