BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
belakang
Malaria merupakan penyakit yang disebabkan
oleh parasit yang ditularkan kepada orang-orang melalui gigitan nyamuk
Anopheles betina yang terinfeksi. Pada tahun 2016, hampir separuh penduduk
dunia berisiko terkena malaria. Terutama di wilayah bagian Sahara Afrika. Namun
di wilayah Asia Tenggara, Mediterania Timur, Pasifik Barat, dan Amerika juga
berisiko tinggi. Dimana ada 91 negara dari wilayah tersebut mengalami penularan
malaria yang berkelanjutan (WHO, 2018).
Kanker merupakan salah satu penyakit
yang menyebabkan angka kematian cukup tinggi di Indonesia maupun di dunia.
Kanker merupakan pertumbuhan dan perkembangan sel yang tidak terkontrol yang
terjadi di dalam tubuh. Insidensi berbagai jenis kanker mengalami peningkatan
di negara-negara berkembang (Garcia et al., 2007). Kanker payudara dan kanker
serviks merupakan dua jenis kanker yang paling sering terjadi pada wanita di
Indonesia (Tjindarbumi & Mangunkusumo, 2002). Perkembangan kanker
seringkali dijumpai sudah dalam stadium lanjut (metastatis) dan melibatkan
mekanisme molekuler yang komplek sehingga menimbulkan masalah dalam terapinya
(Gibbsb, 2000).
1.2
Rumusan masalah
1. Apa
yang dimaksud dengan antimalaria dan antikanker ?
2. Jenis
jenis penyakit malaria dan antikanker ?
3. Ciri
ciri penyakit malaria dan antikanker ?
4. Bagaimana
cara penanggulangan penyakit malaria dan antikanker ?
5. Cara
pencegahan penyakit malaria dan antikanker ?
1.3
Tujuan
1. untuk
mengetahui pencegahan antikanker dan antimalaria
2. untuk
mengetahui gejala antimalaria
BAB
II
PEMBAHASAN
1.
KONSEP
ANTI MALARIA
1) Pengertian
Anti
malaria merupakan penyakit infeksi menular yang hingga kini masih menjadi
masalah kesehatan yang cukup serius di negara tropis dan sub tropis di dunia
tak terkecuali Indonesia. Penyakit menular ini disebabkan oleh protozoa jenis
Plasmodium, yang proses penularannya terjadi melalui gigitan nyamuk Anopheles.
Terdapat empat jenis plasmodium yang menyerang manusia yaitu Plasmodium vivax
yang menyebabkan malaria tertiana, Plasmodium malariae penyebab malaria
kuartana, Plasmodium falciparum penyebab malaria tropis dan Plasmodium ovale
(Zein, 2009).
Terdapat beberapa obat yang telah
digunakan untuk pengobatan malaria. Diantaranya adalah klorokuin, primakuin,
meflokuin, sulfadoksin-pirimethamin dan kina. Klorokuin merupakan obat yang
paling umum digunakan untuk mengobati malaria karena memiliki kemampuannya
bekerja dengan cepat, efektif aman diberikan pada bayi dan wanita hamil dan
murah. Namun, seiring berjalannya waktu ditemukan banyak laporan bahwa
klorokuin kini telah resisten terhadap parasit plasmodium terutama plasmodium
falsiparum di hampir seluruh provinsi di Indonesia (Tuti dkk., 2009). Kemudian,
disusul dengan laporan resistensi plasmodium vivax di beberapa daerah seperti
Papua, Kalimantan barat dan Sulawesi utara yang merupakan daerah endemis malaria
(Tuti dkk., 2009).
Menurut Sumarawati dan Atina (2010) klorokuin
memiliki cbeberapa efek samping seperti pusing, vertigo, mual, muntah dan sakit
perut serta gangguan neurologis seperti kelemahan otot, pandangan kabur dan
kejang-kejang. Mengingat hal tersebut maka perlu dilakukan pengembangan obat
baru antimalaria dengan menggunakan bahan-bahan alami yang secara empiris
bermanfaat sebagai antimalaria. Salah satu bahan alam yang digunakan sebagai
antimalaria adalah sambiloto (Andrographis paniculata Ness).
2)
Jenis-jenis
Penyakit Malaria
sebagian
besar kasus malaria terjadi di negara dengan iklim tropis dan subtropis, tempat
berkembang biaknya parasit. Menurut WHO, pada tahun 2016 saja ada 216 juta
kasus malaria di 91 negara. Jenis malaria dibedakan berdasarkan parasit yang
menginfeksi manusia, yaitu:
(1) Plasmodium falciparum
Ini
merupakan jenis parasit malaria yang paling banyak ditemukan di Afrika. Tak
hanya itu, jenis malaria ini juga penyebab kematian terbesar di dunia. Plasmodium
falciparum berkembang biak sangat cepat dalam tubuh manusia sehingga
dapat menyebabkan kehilangan darah dalam jumlah banyak hingga penyumbatan
pembuluh darah.
(2) Plasmodium vivax
Jenis
parasit ini juga termasuk yang paling berbahaya dan banyak ditemukan di Asia
serta Amerika Latin. Jenis parasit Plasmodium vivax bisa tidak
menimbulkan gejala apapun di tubuh inangnya hingga beberapa bulan atau tahun setelah
gigitan nyamuk terjadi.
(3) Plasmodium ovale
Berbeda
dengan dua jenis parasit sebelumnya, Plasmodium ovale termasuk
jarang terjadi
(4) Plasmodium malariae
Seperti Plasmodium
ovale, jenis malaria akibat infeksi parasit Plasmodium
malariae juga hanya terjadi di segelintir kasus
(5) Plasmodium knowlesi
Jenis
parasit ini hanya menginfeksi primata. Hingga kini belum diketahui apakah bisa
menyebabkan penularan ke manusia atau tidak. Penelitian masih terus
dikembangkan. Mengingat malaria ditularkan lewat darah, penularannya juga bisa
terjadi melalui transplantasi organ, transfusi darah, atau penggunaan jarum
suntik bersamaan.
3) Ciri ciri Penyakit Malaria
Beberapa gejala malaria yang
terlihat secara umum adalah:
(1)
Menggigil.
(2)
Demam.
(3)
Nyeri badan.
(4)
Berkeringat.
(5)
Mual dan muntah.
(6)
Kelelahan.
(7)
Sakit kepala.
4)
Beberapa
komplikasi serius akibat malaria, termasuk:
(1)
Anemia berat. Sel-sel darah merah tidak dapat membawa cukup
oksigen ke seluruh tubuh. Hal ini
menyebabkan rasa kantuk dan penderita merasa lemas.
(2)
Malaria cerebral. Dalam kasus yang jarang terjadi,
pembuluh darah kecil yang menuju ke otak dapat terhambat atau bahkan tersumbat.
Ini menyebabkan kejang, kerusakan otak, dan koma.
(3)
Kegagalan fungsi organ tubuh. Malaria dapat
mengakibatkan gagal ginjal, gagal fungsi
organ hati, dan pecah organ limpa.
(4)
Gangguan pernapasan. Penumpukan cairan di paru-paru
yang akan menyulitkan Anda
bernapas.
(5) Hipoglikemia. Kadar gula dalam
darah abnormal.
(6) Dehidrasi.
(7) Tekanan darah menurun tiba-tiba.
5) Penanggulangan Malaria
(1) Menghindari
gigitan nyamuk malaria
Cara mencegah
penyakit malaria yang pertama adalah dengan menhindari gigitan nyamuk malaria tersubut. Di
daerah rawa-rawa atau pinggiran kota yang banyak sawah, tambak ikan, disarankan
untuk memakai baju lengan panjang dan celana panjang saat keluar rumah . selain
itu, kita juga dapat menggunakan obat nyamuk.
(2) Membunuh jentik nyamuk dan nyamuk malaria
dewasa
o
Penyemprotan rumah. Sebaiknya dilakukan
dengan insektisida 2 kali dalam setahun dengan interval waktu 6 bulan
o
Larvaciding.
Merupakan kegiatan penyemprotan rawa-rawa yang potensial tempat perindukan
nyamu malaria
o
Biological
control. Adalah kegiatan penebaran ikan kepala timah dan
ikan guppy di genagan air yang mengalir yang berfungsi sebagi pemangsa jentik
nyamuk malaria
(3) Mengurangi tempat perindukan malaria
Di
daerah endemis malaria, masyarakat perlu menjaga kebersihan lingkungan yang
memungkinkan menjadi genangan air tempat perkembangan larva nyamuk malaria
(4) Pemberian obat pencegahan malar
Bertujuan
untuk mencegah terjadinya infeksi, serta timbulnya gejala penyakit malaria.
Orang yang akan bepergian kedaerah-daerah endemis malaria harus minum obat
malaria sebelum keberangkatan.
6)
Pencegahan
Malaria
Cara paling efektif untuk mencegah malaria adalah dengan menjaga diri agar
tidak tergigit nyamuk. Anda bisa melakukan langkah-langkah berikut ini:
(1)
Memakai losion
antiserangga
(2) Menggunakan pakaian yang bisa maksimal
menutupi kulit
(3) Membersihkan bak mandi dan mencampurkan abate
untuk membasmi jentik nyamuk
(4) Menjaga kebersihan dengan menyingkirkan
genangan air yang berpotensi menjadi sarang nyamuk
(5) Memakai kelambu di kamar tidur
(6) Memasang jaring penutup pintu dan jendela
(7) Memakai obat nyamuk secara teratur
(8) Jika Anda berencana pergi ke daerah endemik
malaria, sebaiknya konsumsi obat antimalaria terlebih dahulu agar menurunkan
risiko terjangkit parasit penyebab malaria.
2)
KONSEP ANTI KANKER
Kanker adalah pertumbuhan sel tidak
beraturan yang muncul dari satu sel.Kanker merupakan pertumbuhan jaringan
secara otonom dan tidak mengikuti aturan danregulasi sel yang tumbuh normal.
Penyakit kanker merupakan penyakit
dengankarakteristik adanya gangguan atau kegagalan mekanisme pengaturan
multiplikasi padaorganisme multiseluler sehingga terjadi perubahan perilaku sel
yang tidak terkontrol.kanker adalah suatu istilah untuk penyakit di mana sel-sel membelah secara
abnormal tanpa kontrol dan dapat menyerang jaringan di sekitarnya.
Antikanker
adalah obat yang dapat untuk mencegah
dan mengobati pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh yang tidak normal.
1)
JENIS
JENIS KANKER
Dari beragam
penyakit kanker, ada beberapa jenis kanker yang banyak dialami oleh orang
Indonesia, yaitu:
(1) Paru-paru
Kanker paru-paru dapat
menyerang pria maupun wanita, dengan faktor risiko utama seseorang mengalami
kanker paru-paru adalah merokok. Bukan hanya perokok aktif yang mengalami
kanker paru-paru, perokok pasif pun
bisa mengalaminya. Walau butuh proses, namun Anda disarankan untuk
berusaha berhenti merokok dan
menghindari asap rokok.
(2) Payudara
Kanker payudara umumnya
dialami oleh wanita, walau tetap memungkinkan dialami oleh pria. Gejala utama
kanker payudara adalah adanya benjolan yang terasa berbeda dari jaringan
sekitar payudara, dapat disertai dengan nyeri, hingga keluarnya cairan abnormal
dari payudara.
(3) Kolorektal
Kanker kolorektal adalah
kanker yang dimulai di usus besar atau rektum. Jenis kanker ini sering dimulai
sebagai polip, yang bisa
terbentuk di dinding bagian dalam usus besar atau rektum. Beberapa polip dapat
menjadi kanker, dan cara mencegahnya adalah dengan menghilangkan polip
tersebut.
(4) Serviks
Kanker serviks adalah
kanker yang muncul di leher rahim. Umumnya, kanker serviks disebabkan
oleh human papillomavirus (HPV) yang bisa ditularkan saat melakukan
kontak seksual dengan orang yang terinfeksi.
(5) Hati
Jenis kanker hati paling
umum adalah karsinoma hepatoselular, yang sering terjadi pada orang dengan
penyakit hati kronis, seperti sirosis, yang disebabkan oleh infeksi hepatitis B atau hepatitis C.
Jenis-jenis
kanker lain yang juga banyak terjadi di Indonesia, adalah kanker mulut, kanker lambung, kanker darah, dan kanker mata.
2) Ciri-ciri Penyakit Anti Kanker
(1) Berat badan turun.
Ketika sel-sel kanker menyerang sel-sel sehat, tubuh dapat merespons dengan menurunkan berat
badan.
(2) Demam. Demam merupakan respons tubuh terhadap
infeksi atau penyakit.
(3) Pendarahan.
(4) Rasa sakit dan kelelahan.
(5) Batuk persisten.
(6) Perubahan kulit.
(7) Perubahan pencernaan.
(8) Berkeringat di malam hari.
3) Cara Mencegah Kanker Secara Alami
(1) Batasi
konsumsi daging dimasak sangat matang atau dibakar.
(2)
Batasi konsumsi lemak.
(3) Banyak konsumsi sayuran dan buah.
(4) Pebanyak konsumsi makanan sumber
serat.
(5) Banyak konsusmi olahan kedelai.
(6) Banyak makan kacang-kacangan.
(7) Batasi konsumsi alkohol.
(8) Olahraga teratur.
BAB III
PENUTUP
1.3 KESIMPULAN
·
Anti Malaria merupakan penyakit infeksi parasit
yang disebabkan oleh plasmodium yang menyerang eritrosit dan ditandai dengan
ditemukannya bentuk aseksual didalam darah. Infeksi malaria memberikan gejala
berupa demam, menggigil, anemia dan splenomegali. Terdapat beberapa parasit
yang dapat menyebabkan penyakit malaria, yaitu plasmodium falciparum, vivax,
malaria dan ovale. Parasit ini menggunakan nyamuk sebagai hospes definitifnya,
yaitu nyamuk Anopheles. Gejala klinis penyakit ini terdiri dari 3 tahap, yaitu
periode dingin, periode panas dan periode berkeringat.
Penularan
penyakit ini bias secara alami, yaitu melalui gigitan langsung nyamuk anopheles
dan secara tidak alami yaitu secara bawaan dan secra mekanik. Diagnosanya dapat
dilihat dari manifestasi klinis yaitu terjadinya demam, imunnoserologi yaitu
ditemukannya antigen HRP-2, pLDH dan aldolase dan lewat pemeriksaan mikroskopik
yaitu melihat morfologi sel darah merah yang terinfeksi dan melihat asam
nukleat pada parasit. Malaria ini dapat menyebabkan rasa sakit, gangguan otak
hingga menyebabkan kematian.
Pemeriksaan
dapat dilakukan dengan lima metode, yaitu yang pertama menggunakan mikroskopik
cahaya dengan melihat morfologi eritrosit yang terinfeksi, yang kedua
menggunakan mikroskop flouresensi dengan melihat asam nukleat yang terdapat
diparasit, yang ketiga dengan menggunakan metode rapid test yaitu identifikasi
antigen yang terdapat pada serum sampel, yang keempat menggunakan dip-stick
yaitu identifikasi antigen parasit malaria yang terdapat dalam serum sampel,
yang kelima dengan menggunakan PCR yaitu dengan menggandakan sekuens DNA/RNA
yang spesifik.
·
Antiaker Kanker merupakan salah satu penyakit
yang menyebabkan angka kematian cukup tinggi di Indonesia maupun di dunia.
Kanker merupakan pertumbuhan dan perkembangan sel yang tidak terkontrol yang
terjadi di dalam tubuh. Kemoterapi yang merupakan salah satu usaha pengobatan
kanker stadium lanjut paling memungkinkan masih sering menimbulkan kegagalan
dikarenakan rendahnya selektifitas obat-obat antikanker. Usaha penemuan obat
antikanker yang aman dan selektif terhadap pengobatan dan pencegahan kanker
khususnya yang berasal dari tanaman obat perlu untuk dilakukan. Beberapa obat
antikanker yang berasal dari tanaman telah digunakan pada kemoterapi kanker
secara efektif. Alkaloid vincristine dan vinblastine merupakan contoh obat
antikanker yang telah lama digunakan dan diketahui mekanisme molekulernya
begitu juga dengan taxol Teori ilmiah mengenai pengaruh molekuler tanaman obat
yang berkhasiat antikanker terhadap sel kanker sangat diperlukan untuk
pengembangan obat antikanker yang aman dan selektif.
1.4
saran
Perlu adanya
kesadaran masyarakat akan pentingnya kebersihan lingkungan serta tindakan nyata
untuk mencegah terjadinya penyakit malaria dengan memakai kelambu tidur, obat
anti nyamuk dan memakai pakaian berlengan panjang dan celana panjang jika harus
keluar pada malam hari. Masyarakat perlu menerapkan pola hidup bersih dan sehat
yang salah satunya adalah memperhatikan kondisi rumah dan lingkungan sebagai
upaya pencegahan penyakit yang paling mudah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Muti’ah, R,. 2012, Penyakit malaria dan
mekanisme kerja obat-obat antimalaria,
Alchemy, 2(1):80-91.
Astuti, Endang., 2015. Selektivitas dan
Mekanisme Molekular Antikanker Ekstrak
Aktif Rimpang Curcuma Mangga Val.
Disertasi S3 Bioteknologi.
Universitas Gadjah Mada.
Kartikawati, E. 2013. Awas!!! Bahaya Kanker
Payudara & Kanker Serviks.
Bandung : Buku Baru
Wijayanti, M.A., Murhandarwati, E.H.,
2011. Modul Diagnosis Malaria Secara
Mikroskopis. Yogyakarta: Bagian
Parasitologi FK UGM.
Harijanto, P.,N., 2010, Pengobatan
Malaria Tanpa Komplikasi (Ringan) Dalam
Malaria dari Molekuler ke Klinis, Ed P.N.,
Harijanto, 2009, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta, pp 145-155.