BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Disiplin sangat penting untuk pertumbuhan
organisasi, digunakan terutama untuk memotivasi pegawai agar dapat
mendisiplinkan diri dalam melaksanakan pekerjaan baik secara perorangan maupun
kelompok. Disamping itu disiplin bermanfaat mendidik pegawai untuk mematuhi dan
menyenangi peraturan, prosedur, maupun kebijakan yang ada, sehingga dapat
menghasilkan kinerja yang baik.
Kurang pengetahuan tentang peraturan, prosedur, dan kebijakan yang ada
merupakan penyebab terbanyak tindakan indisipliner. Salah satu upaya untuk
mengatasi hal tersebut pihak pimpinan sebaiknya memberikan program orientasi
kepada tenaga perawat/bidan yang baru pada hari pertama mereka bekerja, karena
perawat/bidan tidak dapat diharapkan bekerja dengan baik dan patuh, apabila
peraturan/prosedur atau kebijakan yang ada tidak diketahui, tidak jelas, atau
tidak dijalankan sebagai mestinya. Selain memberikan orientasi, pimpinan harus
menjelaskan secara rinci peraturan peraturan yang sering dilanggar, berikut
rasional dan konsekwensinya. Demikian pula peraturan/prosedur atau kebijakan
yang mengalami perubahan atau diperbaharui, sebaiknya diinformasikan kepada
staf melalui diskusi aktif.
Tindakan
disipliner sebaiknya dilakukan, apabila upaya pendidikan yang diberikan telah
gagal, karena tidak ada orang yang sempurna. Oleh sebab itu, setiap individu
diizinkan untuk melakukan kesalahan dan harus belajar dari kesalahan tersebut.
Tindakan indisipliner sebaiknya dilaksanakan dengan cara yang bijaksana sesuai
dengan prinsip dan prosedur yang berlaku menurut tingkat pelanggaran dan
klasifikasinya.
B. Rumusan masalah
1. Apa
pengaruh kompensasi, disiplin kerja terhadap produktivitas karyawan
C. Tujuan pembahasan
1. Untuk
mengetahui apa saja pengaruh kompensasi, disiplin kerja terhadap produktivitas
karyawan
BAB II
PEMBAHASAN
PROUKTIVITAS
1. Pengertian
produktivitas
Pada dasarnya, kata
produktivitas adalah kata serapan yang diambil dari bahasa Inggris, yaitu productivity.
Namun, productivity itu sendiri adalah gabungan dari dua kata
yang digabung menjadi satu, yaitu product dan activity. Jadi
berdasarkan asal katanya tersebut, seperti yang dilansir dari laman dictionary.cambridge, arti produktivitas adalah suatu
bentuk aktivitas yang dilakukan untuk menghasilkan suatu produk barang atau
jasa.
Sedangkan arti produktivitas secara
umum adalah kemampuan setiap orang, sistem atau suatu perusahaan dalam
menghasilkan sesuatu yang diinginkan dengan cara memanfaatkan sumber daya
secara efektif dan juga efisien.
Arti kata produktivitas sendiri masih
memiliki kandungan yang sama dengan daya produksi dan keproduktifan. Kata
tersebut biasa digunakan untuk menilai tingkat efisiensi suatu pabrik, mesin,
perusahaan, sistem atau seseorang dalam mengubah input menjadi output yang
diinginkan.
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas,
bisa kita pahami bahwa produktivitas sendiri mempunyai tiga unsur penting di
dalamnya. Pertama, efektivitas yang dijadikan sebagai nilai dari ketepatan
dalam memilih cara dalam melakukan sesuatu agar bisa mencapai target.
Kedua, efisiensi yang digunakan untuk
menilai ketepatan dalam melaksanakan sesuatu dengan cara menghemat sumber daya
yang ada. Ketiga, kualitas yang akan
menyatakan seberapa jauh tingkat
pemenuhan atas berbagai persyaratan, spesifikasi, atau harapan pelanggan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produktivitas
Terdapat
delapan faktor yang mampu mempengaruhi produktivitas di dalam ruang lingkup
organisasi, yaitu faktor teknis, faktor produksi, faktor organisasi, faktor
personel, faktor finansial, faktor manajemen, faktor lokasi, dan faktor
pemerintah.
Beberapa
poin yang harus diperhatikan dalam faktor teknis adalah penentuan lokasi,
ukuran pabrik, tata letak, mesin produksi, cara menggunakan mesin dan beberapa
peralatan lain, pengembangan, dan juga penerapan komputerisasi.
Faktor
teknis ini sangat mempengaruhi tingkat produksi suatu perusahaan. Tingkat
produktivitas suatu perusahaan akan semakin baik jika mampu menggunakan
teknologi terbaru dengan cara yang tepat.
Beberapa
poin yang masuk dalam faktor produksi antara lain adalah koordinasi,
perencanaan, kualitas bahan baku, pengendalian produksi, dan standarisasi
proses produksi.
3.
Faktor Organisasi
Terdapat
lima poin yang masuk dalam faktor organisasi, antara lain adalah jenis
organisasi yang diterapkan, otoritas dan tanggung jawab individu atau
departemen, keahlian pekerjaan, serta pembagian atau alokasi pekerjaan, dan
pendefinisian organisasi.
4.
Faktor Personal
Enam
poin yang termasuk dalam faktor personal adalah penempatan posisi, kualitas
SDM, pelatihan serta pengembangan SDM, kesempatan berkarir, kesempatan dalam
memberikan saran atau pendapatan, dan kondisi lingkungan kerja.
Seperti
yang sudah kita ketahui bahwa seluruh bisnis akan bisa dijalankan dengan baik
jika memiliki kondisi finansial yang baik. Untuk itu, pengelolaan keuangan atau
pengendalian keuangan serta modal kerja harus dilakukan dengan penuh
perhitungan. Tingkat produktivitas perusahaan atau organisasi akan lebih baik
jika mampu menjalankan manajemen keuangan yang baik pula.
6.
Faktor Manajemen
Manajemen
perusahaan harus mampu memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia agar
mampu menghasilkan sesuatu dengan biaya yang cukup rendah. Adanya pemanfaatan
teknologi terbaru dalam suatu produksi, lingkungan kerja yang baik, dan
motivasi yang tinggi terhadap karyawan, juga secara signifikan mampu
meningkatkan kegiatan produktivitas perusahaan.
7.
Faktor Lokasi
Tingkat
produktivitas suatu perusahaan juga bisa dipengaruhi dengan lokasi. Beberapa
poin yang tergolong dalam faktor lokasi antara lain adalah jarak lokasi dengan
sumber bahan baku, jarak dengan pasar, fasilitas infrastruktur, keahlian SDM,
dll.
8.
Faktor Pemerintah
Berbagai
peraturan dan kebijakan yang diterbitkan oleh pemerintah juga mampu
mempengaruhi tingkat produktivitas suatu organisasi, seperti peraturan
ketenagakerjaan, dan kebijakan fiskal.
PRODUKTIVITAS
KARYAWAN
Produktivitas dapat didefinisikan
sebagai pengukuran antara input dan output, dalam hal ini input dan output
karyawan yang bersangkutan. Mengukur produktivitas karyawan akan
memperlihatkan seberapa efisien karyawan itu bekerja sebenarnya.
Produktivitas Karyawan artinya
keseimbangan antara semua faktor produksi yang akan memberikan hasil yang
maksimal dengan usaha sekecil apapun.
Produktivitas adalah sikap pikiran.
Ini adalah mentalitas kemajuan, perbaikan terus-menerus dari apa yang ada.
Apa
tipe produktivitas yang ada dalam perusahaan?
Labor productivity adalah..
Produktivitas tenaga kerja mengukur ratio
output tenaga kerja. Tipe produktivitas ini mengukur seberapa efisien tenaga
kerja dalam mengubah sesuatu menjadi produk yang bernilai.
Capital productivity adalah..
Produktivitas modal menghitung
seberapa baik modal digunakan untuk menyediakan barang dan jasa bagi
perusahaan. Pertumbuhan produktivitas modal menunjukkan bagaimana perubahan
jumlah aset, seperti gedung, mesin, komputer dan IT, serta tanah, mempengaruhi
pertumbuhan output.
Jika ada peningkatan produktivitas
modal artinya satu unit modal menghasilkan lebih banyak output daripada periode
sebelumnya. Atau jumlah output yang sama diproduksi dengan input modal
yang lebih sedikit.
Material productivity adalah..
Produktivitas material yaitu mengukur
perbandiangan antara output terhadap input (sumber daya). Tujuan adanya
material productivity adalah agar perusahaan mampu bekerja lebih efisien.
Perusahaan berusaha menghasilkan
output yang sama atau lebih banyak, dengan menggunakan lebih sedikit sumber
daya material.
Sering kali dalam proses produksi ada
konsumsi bahan baku yang berlebihan, yang diakibatkan proses kerja tidak
efisien. Dampak negatifnya yaitu produk cacat, jumlah output lebih
sedikit dari yang diharapkan, biaya pengadaan bahan meningkat dan limbah yang
merusak lingkungan.
Total factor productivity adalah..
TFP adalah perbandingan faktor-faktor
di luar input yang digunakan dalam produksi (tenaga kerja, modal dan material),
yang mempengaruhi output. Contoh: faktor teknologi, ekonomi, budaya, inovasi,
dan kebijakan ekonomi.
Apa saja faktor yang mempengaruhi produktivitas pekerja?
Kenapa perusahaan harus memperhatikan
faktor-faktor ini?
Karena semakin produktif karyawan,
semakin baik output yang akan mereka hasilkan untuk perusahaan.
Anda perlu tahu bahwa ada banyak
faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas karyawan. Dan banyak juga
hal-hal yang membuat karyawan Anda kurang produktif.
Salah satu contohnya adalah suhu
udara. Efisiensi karyawan dapat menurun ketika suhu terlalu panas atau terlalu
dingin. Contoh lainnya adalah komunikasi yang buruk antara pegawai.
Berikut adalah daftar faktor-faktor
dalam perusahaan yang bisa mempengaruhi produktivitas karyawan.
1.
Suhu
udara di kantor/pabrik/gudang
2. Pencahayaan yang baik
3. Kualitas udara
4. Peralatan operasional yang memadai
5. Komunikasi antara atasan dan bawahan
6. Layout dan desain kantor
7. Pelatihan untuk pegawai
8. Tempat kerja yang ergonomis
9. Ruang makan dan memasak di tempat kerja
10. Sistem onboarding
11. SOP
12. Alat kolaborasi
13. Keberagaman di tempat kerja
14. Tempat kerja yang aman
15. Ktersediaan air minum
Bagaimana meningkatkan produktivitas karyawan?
Topik worker productivity/employee
productivity adalah selalu tentang bagaiman Anda sebagai seorang HRD atau
pemilik perusahaan bisa meningkatkan produktivitas tsb.
1. Komunikasi
Sampaikan ekspektasi Anda terhadap
setiap karyawan secara jelas dan mendetail sehingga mereka mengetahui dengan
pasti apa tujuan perusahaan dan peran mereka di dalamnya.
Pastikan setiap karyawan tahu apa saja
tugas dan tanggung jawab masing-masing yang harus dilakukan demi mencapai
tujuan perusahaan. Anda juga harus melakukan evaluasi, penilaian performa serta
memberikan feedback mengenai hasil pekerjaan karyawan.
2. Observasi
Perhatikan dan kenali apa saja hal-hal
yang bisa mengganggu konsentrasi dan menurunkan produktivitas karyawan. Jika
Anda berhasil menemukannya, pastikan Anda memiliki rencana dan strategi untuk
memanfaatkan gangguan tersebut.
Misalnya saja ada pertandingan
olahraga seperti piala dunia. Daripada melarang karyawan untuk menyalakan
televisi, berikan sedikit kebebasan dengan membiarkan mereka menyaksikan
pertandingan pada waktu-waktu tertentu (tapi tetap dibatasi).
Walaupun terkesan membuat karyawan
semakin malas, namun cara ini akan membuat karyawan lebih bersosialisasi dan
melepaskan penat mereka. Karyawan akan merasa segar dan bersemangat kembali
dalam bekerja setelah sedikit melakukan “refreshing”.
3. Reward
Mengenali hasil pekerjaan karyawan dan
memberikan reward akan menjaga dan meningkatkan produktivitas karyawan secara
konsisten. Berikan bonus tahunan kepada karyawan yang berhasil menyelesaikan
proyek tertentu dengan hasil yang baik misalnya.
Memberikan bonus secara berkala akan
mengingatkan karyawan bahwa performa mereka terus dipantau dan diperhitungkan
oleh perusahaan, dan semua pekerjaan yang selesai dengan baik akan mendapat
reward yang setimpal
KOMPENSASI
Kompensasi
adalah segala sesuatu yang diterima baik berupa fisik maupun non fisik.
Kompensasi juga berarti seluruh imbalan yang diterima oleh seorang pekerja/karyawan
atas jasa atau hasil dari pekerjaannya dalam sebuah perusahaan dalam bentuk
uang atau barang, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Istilah
ini amat sangat berhubungan dengan imbalan finansial (financial reward)
yang diberikan kepada seseorang atas dasar hubungan pekerjaan.
Dampak
Positif
Adanya
kompensasi yang diberikan oleh perusahaan kepada para karyawan tentu
menimbulkan dampak positif yang mampu memberikan keuntungan, baik untuk
perusahaan maupun karyawan. Nah, berikut ini dampak positif yang bisa
perusahaan atau organisasi dapatkan:
- Membuat karyawan terpacu untuk
selalu berprestasi dan bekerja dengan giat.
- Dapat menjadi daya tarik juga
bagi para pencari kerja yang berkualitas.
- Citra perusahaan tampak lebih
baik dibanding kompetitor.
- Perusahaan bisa mendapatkan
pekerja berkualitas.
- Memudahkan proses administrasi
dan aspek hukum yang ada.
Tujuan Kompensasi
dari Perusahaan untuk Karyawan
Selain
dampak-dampak positif yang bisa perusahaan dapatkan, tentu perusahaan juga
memiliki tujuan dalam memberikan kompensasi kepada karyawannya. Apa saja
tujuannya? Simak ulasannya di bawah ini:
1. Mempertahankan
Karyawan Berprestasi yang Sudah Ada
Tujuan
pertama adalah mempertahankan karyawan yang dianggap potensial dan berkualitas
untuk bisa tetap bekerja. Hal tersebut juga berguna untuk mencegah tingkat
perputaran kerja karyawan yang tinggi.
2. Mendapatkan
Karyawan yang Berkualitas
Salah
satu cara agar sebuah perusahaan atau organisasi mendapatkan karyawan atau
calon pelamar yang berkualitas adalah dengan memberikan tingkat kompensasi yang
cukup kompetitif dibandingkan dengan perusahaan/organisasi lain.
3.
Menjamin Adanya Keadilan dalam Perusahaan
Tujuan
lainnya adalah menjamin terpenuhinya keadilan dalam hubungan antara manajemen
dan karyawan. Ini juga bertujuan sebagai balas jasa organisasi atas apa saja
yang sudah dilakukan atau diabdikan seorang karyawan kepada perusahaan. Jadi,
keadilan dalam pemberian upah, bonus, insentif, dll dalam perusahaan mutlak
dipertimbangkan oleh perusahaan.
4.
Mengefisiensi Biaya
Tujuan
yang satu ini dimaksudkan, jika sebuah perusahaan merencanakan atau mengadakan
program kompensasi yang rasional, maka akan membantu perusahaan atau organisasi
tersebut mendapatkan dan mempertahankan sumber daya manusia pada tingkat biaya
yang layak. Dengan upah, insentif, bonus, dll yang kompetitif, perusahaan akan
memperoleh keseimbangan dari etos kerja karyawan yang meningkat.
5. Memenuhi
Administrasi Legalitas
Dalam
administrasi kompensasi yang seharusnya ada di setiap perusahaan juga terdapat
batasan legalitas yang diatur oleh pemerintah dalam sebuah undang-undang. Jadi,
pengadaan administrasi ini dalam sebuah perusahaan juga bertujuan untuk
memenuhi administrasi legalitas.
6. Memicu Adanya
Perubahan Perilaku dan Sikap yang Semakin Baik
Tujuan
yang diharapkan perusahaan dari adanya kompensasi yang layak dan adil kepada
karyawan adalah karyawan dapat memiliki sikap dan perilaku yang baik dan dapat
menguntungkan serta mempengaruhi produktivitas kerja. Kerja yang baik,
kesetiaan, pengalaman, tanggung jawab dan perilaku-perilaku lainnya yang dapat
meningkat berkat dihargai melalui fasilitas yang efektif dari
perusahaan/organisasi.
Jenis-Jenisnya
Terdapat
beberapa jenis kompensasi yang diberikan kepada karyawan atau member dalam
sebuah perusahaan atau organisasi. Berikut ini jenis-jenis kompensasi yang
diberikan kepada karyawan:
Kompensasi
langsung adalah segala macam imbalan yang berwujud uang seperti gaji,
macam-macam tunjangan, THR, insentif, komisi, bonus, pembayaran prestasi,
pembagian laba perusahaan, dan opsi saham. Selain itu, segala jenis pendapatan
yang menambah penghasilan bruto tahunan karyawan dan dikenai Pajak Penghasilan
Pasal 21 (PPh Pasal 21).
Jenis
yang satu ini juga berwujud uang yang diberikan perusahaan, namun tidak secara
langsung kepada para karyawan, melainkan melalui pihak ketiga. Misalnya,
perusahaan mengikutsertakan para karyawannya dalam program perlindungan sosial dan
kesehatan.
Jadi,
perusahaanlah yang membayarkan premi atas asuransi yang disediakan perusahaan
untuk para karyawannya seperti asuransi jiwa, asuransi kesehatan, asuransi
ketenagakerjaan, sehingga karyawan dapat menikmati manfaat dari program-program
tersebut. Selain itu, fasilitas seperti mobil dinas, akses internet, voucher,
keanggotaan klub, dll.
3.
Kompensasi Non-Finansial
Kompensasi
jenis ini tidak ada kaitannya dengan uang, melainkan kompensasi yang dapat
bernilai positif dan berharga untuk karyawan. Misalnya, perusahaan menyediakan
pelatihan kecakapan karyawan, lingkungan kerja yang nyaman, memiliki supervisi
yang profesional dan kompeten, tim kerja yang solid dan suportif, jenjang
karier yang pasti, cuti lebih banyak, jam kerja yang fleksibel, dan penghargaan
terhadap prestasi karyawan.
Selain
itu, nama besar dari sebuah perusahaan pun dapat menjadi kompensasi non-finansial
bagi karyawan. Hal itu karena reputasi perusahaan dapat meningkatkan
kredibilitas individual itu sendiri.
Nah
itu tadi penjelasan secara umum tentang kompensasi yang perlu Anda ketahui.
Sebagai karyawan, Anda memiliki hak untuk mendapatkan fasilitas tersebut yang
disediakan oleh perusahaan sesuai dengan pengabdian dan kinerja maksimal Anda
DISIPLIN KERJA
disiplin merupakan sikap yang wajib ada dalam diri semua
individu. Mengapa? Karena disiplin adalah dasar perilaku seseorang yang sangat
berpengaruh besar terhadap segala hal, baik urusan pribadi maupun kepentingan
bersama. Untuk mempunyai tingkat kedisiplinan yang tinggi dalam mengerjakan
sesuatu, dibutuhkan latihan dengan kesadaran dari dalam diri akan pentingnya
sikap disiplin sehingga menjadi suatu landasan bukan hanya pada saat berkerja,
tetapi juga dalam berperilaku sehari-hari.
Disiplin juga berkaitan erat dengan sangsi yang perlu
dijatuhkan kepada pihak yang melanggar. Dalam hal seorang karyawan melanggar peraturan
yang berlaku dalam organisasi, maka karyawan bersangkutan harus sanggup
menerima hukuman yang
telah disepakati. Masalah disiplin anggota organisasi
baik dia atasan atau bawahan akan memberikan corak terhadap kinerja organisasi.
Menurut Muchadarsyah Sinungan (1995) disiplin merupakan
sikap mental yang tercermin dalam perbuatan atau tingkah laku individu,
kelompok, atau masyarakat berupa ketaatan terhadap peraturan-peraturan atau
ketentuan yang ditetapkan untuk tujuan tertentu. Sementara itu, kata ‘kerja’ merupakan sesuatu
yang dibutuhkan manusia. Kebutuhan itu berkembang dan berubah, bahkan
seringkali tidak disadari pelakunya. Seseorang bekerja karena ada yang
diharapkan atau yang hendak dicapai, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja
yang dilakukannya akan membawanya kepada suatu keadaan yang lebih memuaskan
dari pada keadaan yang sebelumnya.
Produktivitas dapat didefinisikan sebagai pengukuran
antara input dan output, dalam hal ini input dan output karyawan yang bersangkutan. Mengukur produktivitas
karyawan akan memperlihatkan seberapa efisien karyawan itu bekerja sebenarnya.
Produktivitas Karyawan artinya keseimbangan antara semua
faktor produksi yang akan memberikan hasil yang maksimal dengan usaha sekecil
apapun.
BAB III
KESIMPULAN
arti produktivitas secara umum adalah
kemampuan setiap orang, sistem atau suatu perusahaan dalam menghasilkan sesuatu
yang diinginkan dengan cara memanfaatkan sumber daya secara efektif dan juga
efisien.
Arti kata produktivitas sendiri masih
memiliki kandungan yang sama dengan daya produksi dan keproduktifan. Kata
tersebut biasa digunakan untuk menilai tingkat efisiensi suatu pabrik, mesin,
perusahaan, sistem atau seseorang dalam mengubah input menjadi output yang
diinginkan.
Jadi, berdasarkan penjelasan di atas, bisa
kita pahami bahwa produktivitas sendiri mempunyai tiga unsur penting di
dalamnya. Pertama, efektivitas yang dijadikan sebagai nilai dari ketepatan
dalam memilih cara dalam melakukan sesuatu agar bisa mencapai target.
Kedua, efisiensi yang digunakan untuk menilai
ketepatan dalam melaksanakan sesuatu dengan cara menghemat sumber daya yang
ada. Ketiga, kualitas yang akan menyatakan seberapa jauh tingkat pemenuhan atas
berbagai persyaratan, spesifikasi, atau harapan pelanggan.
Kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima
baik berupa fisik maupun non fisik. Kompensasi juga berarti seluruh imbalan
yang diterima oleh seorang pekerja/karyawan atas jasa atau hasil dari
pekerjaannya dalam sebuah perusahaan dalam bentuk uang atau barang, baik secara
langsung maupun tidak langsung.
Istilah ini amat sangat berhubungan dengan
imbalan finansial (financial reward) yang diberikan kepada seseorang atas dasar
hubungan pekerjaan.
Jadi dengan Adanya kompensasi yang diberikan
oleh perusahaan kepada para karyawan tentu menimbulkan dampak positif yang
mampu memberikan keuntungan, baik untuk perusahaan maupun karyawan.