Wednesday, 13 March 2019

MAKALAH KONSEP KULIT

MAKALAH

KONSEP KULIT







KATA PENGANTAR

Proses pembelajaran  yang banyak diterapakan sekarang ini sebagian besar berbentuk penyampaian secara tatap muka (lecturing),dan searah. Pada saat mengikuti kuliah atau mendengarkan ceramah, mahasiswa akan mengalami kesulitan untuk mengikuti atau menangkap makna esensi materi pembelajaran,sehingga kegiatannya sebatas membuat catatan yang kebenarannya diragukan karena tergantung dari persepsi mahasiswa pada saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Pola proses pembelajaran dosen aktif dengan mahasiswa pasif ini efektivitasnya rendah, dan tidak dapat menumbuh kembangkan proses partisipasi aktif dalam pembelajaran.
Modul pembelajaran merupakan bahan ajar yang disusun secara sistematis dan menarik yang mencakup isi materi, metode dan evaluasi yang dapat digunakan secara mandiri untuk mencapai kompetensi yang diharapkan.Konsep kebutuhan oksigen merupakan salah satu pembelajaran dari keperawatan dasar.Mengingat bahwa bahan kajian keperawatan dasar sangat luas dan tidak dimungkinkan secara keseluruhan dibahas dalam bentuk pembelajaran kuliah dengan metode pembelajaran lecture sehingga beberapa bahan kajian dikemas dalam bentuk modul dengan harapan mahasiswa dapat belajar secara individual dan belajar dengan aktif tanpa bergantung dari dosen.
Kepalasemuapihak yang berkontribusi dalam penyusunan modul ini,penulis mengucapkan terimakasih. Untuk ini kami mohon kepada para pembaca dapat memaklumi bila ada penjelasan yang kurang baik.Dan semoga modul ini bermanfaat bagi kita semua.


BAB I
PENDAHULUAN


A.      Latar Belakang
Sistem kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia.Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada permukaan luar kulit terdapat pori – pori (rongga) yang menjadi tempat keluarnya keringat

B.       Rumusan Masalah
Bagaimanakah anatomi fisiologi system kulit manusia?

C.      Tujuan Penulisan
Untuk mengetahui tentang anatomi dan fisiologi sistem kulit pada manusia

BAB II
PEMBAHASAN


A.  Pengertian Kulit
Kulit adalah organ terluar dari tubuh yang melapisi seluruh tubuh manusia.Berat kulit diperkirakan sekitar 7 % dari berat tubuh total. Pada permukaan luar kulit terdapat pori – pori (rongga) yang menjadi tempat keluarnya keringat. Kulit adalah organ yang memiliki banyak fungsi, diantaranya adalah sebagai pelindung tubuh dari berbagai hal yang dapat membahayakan, sebagai alat indra peraba, sebagai salah satu organ yang berperan dalam eksresi, pengatur suhu tubuh, dll. Secara umum kulit memiliki 2 lapisan yaitu Epidermis (Kulit ari) dan Dermis (Kulit Jangat) serta terdapat lapisan lemak bawah kulit (Hipodermis) yang juga sering dibahas.Beberapa sumber juga mengatakan bahwa lapisan lemak bawah kulit juga termasuk ke dalam lapisan kulit, tidak dipisahkan dalam pengelompokkan lapisan kulit tersebut.

B. Fungsi kulit                                                 
1.      Sebagai Pelindung tubuh dari berbagai ancaman
Dengan adanya kulit yang menjadi bagian terluar tubuh, maka tubuh kita dapat terlindung dari berbagai macam ancaman seperti mikroorganisme yang berbahaya, sinar matahari, mengurangi kerusakan akibat terbentur, serta melindungi kontak langsung dengan zat kimia
2.      Sebagai Indra Peraba
Pada kulit terdapat banyak ujung – ujung persarafan tubuh, oleh karena itu ketika mendapat rangsangan, kita dapat merasakaanya melalui tubuh.Contohnya seperti rangsangan sentuhan, panas, dingin, nyeri, dll.
3.      Sebagai Alat Eksresi
Kulit merupakan tempat keluarnya keringat, keringat ini merupakan sisa metabolisme yang terdiri atas berbagai unsur yang tidak dibutuhkan lagi oleh tubuh. Kulit mengeluarkan sekitar 1 liter keringat dalam sehari, keringat tersebut dikeluarkan dari pori – pori (rongga kecil pada permukaan kulit).
4.      Sebagai Pengatur Suhu Tubuh
Kulit akan terus menjaga agar suhu tubuh tidak dipengaruhi oleh suhu lingkungan, artinya tetap diusahakan suhu tubuh tidak berubah meskipun terjadi perubahan suhu lingkungan. Proses ini dilakukan dengan menyeimbangkan antara pengeluaran dan pemasukkan panas tubuh oleh kulit. Normalnya suhu tubuh manusia 36,6 – 37,2 derajat celcius, dan suhu kulit lebih rendah sedikit dari suhu tubuh.
5.      Sebagai Penyimpan Lemak
Bagian bawah lapisan dermis kulit berperan sebagai tempat penyimpanan lemak. Lemak disimpan dalam bentuk tetes-tetes lemak, dan lemak itu akan digunakan apabila diperlukan, contohnya ketika dibutuhkan energi lebih, lemak akan dijadikan energi karena juga berfungsi sebagai cadangan energi.
6.      Sebagai Tempat Pembuatan Vitamin D
Pada Kulit terdapat provitamin D yang berasal dari makanan, dengan bantuan sinar ultraviolet dari matahari, vitamin D tersebut akan diubah menjadi vitamin D.













C. Lapisan – Lapisan Kulit
                     
Lapisan kulit Terbagi menjadi Epidermis (Lapisan Luar atau Kulit Ari), Dermis (Lapisan Dalam atau Kulit Jangat) , dan Hipodermis (Lapisan pengikat Bawah kulit atau Lapisan Lemak kulit)
1.    Lapisan Epidermis ( Lapisan Luar atau Kulit Ari )
·         Lapisan Epidermis memiliki tebal kurang lebih 0,1 mm dan terdiri atas empat lapisan jarringan epitel. Setiap Lapisan pada Epidermis memiliki ciri khas tersendiri, Lapisan Epidermis ini tidak memiliki pembuluh darah, sehingga ia mendapatkan suplai nutrisi melalui proses difusi dari lapisan dermis yang ada dibawahnya. Berikut adalah 4 Lapisan pada Epidermis :
·         Lapisan Tanduk (Stratum Korneum), merupakan lapisan kulit paling luar dari tubuh, lapisan ini terus mengalami deskuamasi (pengelupasan lapisan paling luar) secara terus menerus. Berbagai sel penyusun jaringan ini akan dihidrolisis menjadi kreatin (zat tanduk) yang tahan air, oleh karena itu disebut tersusun oleh sel – sel mati. Lapisan ini tidak dilapisi pembuluh darah, sehingga apabila mengelupas tidak akan menimbulkan rasa sakit dan tidak mengeluarkan darah. Lapisan ini berfungsi mencegah masuknya bakteri dan mengurangi menguapnya cairan.
·         Lapisan Malphigi (Stratum Granulosum), merupakan lapisan kulit yang disusun oleh sel – sel hidup yang mendapatkan nutrisi dari pembuluh kapiler pada lapisan dermis. Lapisan malphigi merupakan lapisan yang berperan dalam memberikan warna pada kulit manusia. Zat utama dalam pewarnaan kulit ini disebut dengan Melanin. Tentunya sahabat sudah tahu bahwa warna kulit bisa berbeda beda, bisa hitam, putih, sao matang, dll. Apabila tertumpuknya melanin pada suatu tempat maka akan terbentuk bintik berwarna hitam dan tahi lalat.
·         Lapisan Spinosum (Stratus Spinosum), merupakan lapisan kulit yang disusun oleh berbagai sel yang tidak beraturan bentuknya. Sel – sel pada lapisan ini memiliki kemampuan untuk membelah diri. Lapisan ini berfungsi untuk menjaga kekuatan dan kelenturan kulit.
·         Lapisan Basal (Stratum Germinativum), merupakan lapisan kulit yang secara kontinu terus membelah diri untuk memperbarui bagian Epidermis yang rusak. Lapisan Ini merupakan lapisan paling bawah dari bagian epidermis. Lapisan Basal Selalu membentuk kulit yang baru sehingga kulit terjaga secara periodic
2.     Lapisan Dermis (Kulit Jangat)
·         Lapisan Dermis (Kulit Jangat) adalah lapisan kulit yang terdiri atas pembuluh darah, kelenjar minyak, kantung rambut, ujung – ujung saraf indra, dan kelenjar keringat. Pembuluh darah pada lapisan ini sangat luas sehingga mampu menampung sekitar 5 % dari jumlah darah di seluruh tubuh. Berikut adalah penjelasan untuk penyusun Kulit Dermis :
·         Pembuluh Darah, Merupakan pembuluh darah kapiler yang berfungsi sebagai pemberi nutrisi dan juga oksigen kepada sel – sel kulit serta rambut agar tidak mati dan rusak. Pembuluh darah juga berfungsi dalam menjaga panas tubuh karena adanya oksigen di dalam pembuluh darah.
·         Ujung Saraf Indra, terdiri dari ujung saraf peraba dan ujung saraf perasa. Bagian ujung saraf perasa ini dapat merasakan rangsangan berupa sentuhan, tekanan, nyeri, dingin, dan panas. Sedangkan ujung saraf peraba dapat merasakan kasar atau halusnya sesuatu. Ujung saraf ini tidak tersebar merata ke seluruh permukaan lapisan dermis, contohnya ujung – ujung jari lebih banyak memiliki ujung – ujung saraf peraba.
·         Kelenjar Keringat, merupakan kelenjar yang berfungsi untuk sistem eksresi keringat yang terdiri atas air dan mineral lain. Seperti yang telah saya jelaskan sebelumnya, keringat dihasilkan kemudian dibawa ke permukaan untuk dikeluarkan melalui pori – pori (rongga kulit). Keringat merupakan zat – zat sisa metabolisme terutama garam dapur.
·         Katung Rambut, merupakan bagian rambut yang berisi akar dan batang rambut. Rambut dapat tumbuh karena mendapat suplai nutrisi dari pembuluh kapiler ke akar rambut. Di dekat akar rambut terdapat otot – otot yang dapat menegangkan rambut ketika ia berkontraksi, dan dekat akar rambut terdapat ujung – ujung saraf perasa, sehingga saat rambut dicabut kita dapat merasakannya.
·         Kelenjar Minyak, merupakan kelenjar yang terletak disekitar batang rambut. Kelenjar minya berfungsi untuk menghasilkan minyak yang menjaga rambut tetap sehat dan agar rambut tidak kering.

3.         Hipodermis ( Jaringan ikat Bawah Kulit)
Hipodermis (Jaringan ikat Bawah Kulit) merupakan jaringan ikat yang terletak di bawah lapisan dermis, namun batas pemisah antara bagian Hipodermis dengan bagian dermis ini tidak jelas.Lapisan ini merupakan tempat penyimpanan lemak dalam tubuh, sehingga sering juga dikenal dengan Lapisan Lemak Bawah Tubuh.Lemak tersebut berfungsi untuk melindungi dari benturan benda keras, sebagai penjaga suhu tubuh karena lemak dapat menyimpan panas, dan sebagai sumber energi cadangan.

Proses pengeluaran keringat
Mekanisme / Proses Pengeluaran Keringat Pada Kulit Manusia - Setiap harinya manusia dewasa mengeluarkan keringat kirakira 225 ml. Semua keringat yang dihasilkan berasal dari sekitar 2 juta kelenjar keringat yang tersebar pada seluruh lapisan dermis. Proses pengeluaran keringat tersebut dipengaruhi oleh hipotalamus. Hipotalamus merupakan sistem saraf pusat pengatur suhu badan yang menghasilkan enzim bradikinin. Enzim bradikinin mempengaruhi kerja kelenjar keringat untuk mengeluarkan keringat.Selain dipengaruhi hipotalamus, kerja kelenjar keringat juga dipengaruhi oleh perubahan suhu lingkungan dan pembuluh darah. Suhu pembuluh darah yang tinggi (karena suhu lingkungan tinggi) akan memberikan rangsangan terhadap hipotalamus. Oleh rangsangan tersebut, hipotalamus segera mempengaruhi kelenjar keringat untuk menyerap air, garam, urea, dan berbagai zat sisa metabolisme dari pembuluh kapiler darah. 
Berbagai zat ini dikeluarkan melalui saluran keringat dan pori-pori kelenjar keringat ke permukaan kulit dalam bentuk keringat.Keringat segera menguap dan suhu tubuh turun sehingga normal kembali. Apabila keringat yang keluar terlalu berlebihan, kadar garam yang berada dalam darah bisa berkurang. Akibatnya, otot bisa mengalami kekejangan atau mungkin bisa pula pingsan.Selain itu karena pembuluh darah pada lapisan dermis mengembang, kulit wajah bisa menjadi merah.Keadaan ini dapat terjadi saat kita melakukan aktivitas fisik yang berat.Namun, sebaliknya kulit kita dapat memucat bila pembuluh darah pada dermis menyempit, misalnya saja saat kita ketakutan.


SISTEM IMUN KULIT
Sistem imun atau sistem kekebalan tubuh merupakan suatu sistem perlindungan secara biologis yang ada di dalam tubuh manusia dengan tujuan untuk menangkal radikal bebas yang menyerang sehingga seorang individu akan terhindar dari penyakit. Apabila sistem ini dapat bekerja dengan baik, maka seseorang akan terhindar dari serangan virus ataupun bakteri, bahkan dapat mencegah dari serangan kanker.
Akan tetapi, apabila sistem ini tidak bekerja dengan baik atau dalam kondisi yang lemah, maka kekebalan tubuh individu tersebut akan mudah terserang penyakit. Hal yang ditakutkan ketika sistem ini melemah adalah dapat meingkatkan resiko terserang penyakit kanker.Artikel terkait.
1.      Fungsi Sistem Imun
Suatu sistem dalam tubuh tentu memiliki fungsi masing masing, sama halnya dengan sistem hormon pada manusia. Dan berikut adalah fungsi dari sistem imunitas tersebut:
2.      Sistem Pertahanan
Fungsi utama dari sistem ini adalah sebagai sistem pertahanan tubuh, baik itu penyakit yang dapat menular atau yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
3.      Keseimbangan Homeostatis
Homeostatis adalah keseimbangan yang ideal dalam tubuh yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan tubuh dengan cara berinteraksi dengan seluruh sistem yang terdapat dalam tubuh. Sehingga imunitas ini berfungsi untuk menjaga keseimbangan homeostatis agar bekerja dengan baik.
4.      Perbaikan Jaringan
Fungsi ketiga adalah untuk memperbaiki jaringan dengan cara mengeliminasi jaringan sel yang sudah mati atau rusak dalam tubuh. Selain itu juga untuk mengeliminasi sel yang tidak normal




Pembagian Sistem Imun
Sistem kekebalan tubuh pada manusia terbagi atas 2 macam, diantaranya adalah didasarkan pada pertahanan non spesifik dan pertahanan spesifik.Berikut adalah penjabaran dari masing masing pertahanan tersebut.
1.    Pertahanan Non Spesifik
Pengertian dari sistem pertahanan non spesifik adalah sistem pertahanan tubuh dengan tidak membedakan antara mikorbia patogen satu dengan yang lain. Pertahanan non spesifik ini terdiri atas pertahanan fisik, mekanis, kimiawi dan biologi. Adapun ciri dari sistem ini adalah:
·         Tidak begitu selektif
·         Tidak dapat mengingat infeksi sebelumnya
·         Eksposurnya menjadikan respon yang maksimal
·         Terdapat komponen khusus yang dapat menangkal radikal bebas
2.    Pertahanan Fisik
Pertahanan fisik merupakan pertahanan yang terdapat diluar tubuh seperti kulit dan membran moksa yang bertugas sebagai benteng utama mencegah masuknya patogen ke dalam tubuh.Dimana seperti yang telah kita ketahui bahwa kulit terdiri atas sel sel yang sangat rapat sehingga sangat menyulitkan bagi patogen untuk masuk kedalamnya
Di kulit juga terdapat keratin dan sedikit air untuk menghambat pertumbuhan dan perkembangbiakkan suatu mikroba.Sedangkan membran mukosa sendiri dapat ditemukan di saluran utama tubuh seperti sistem pernapasan pada manusia, pencernaan dan kelamin. Membran ini bertugas untuk menjadi benteng pertahanan kedua agar patogen tidak masuk ke dalam tubuh
3.    Pertahanan Mekanis
Pertahanan mekanis adalah pertahanan yang dapat ditemukan di bagian hidung dan trakea kita, yaitu rambut dan silia. Rambut rambut halus yang terdapat pada hidung berfungsi sebagai filter atau penyaring udara yang masuk dari luar menuju dalam tubuh, sedangkan silia berfungsi sebagai sapu untuk menangkap partikel yang berbahaya dalam lendir, sehingga nantinya dapat dikeluarkan lagi

4.    Pertahanan Kimiawi
Pertahanan kimiawi adalah pertahanan yang berasal dari membran moksa dan kulit dengan menghasilkan senyawa sekret.Sekret merupakan zat yang tersusun atas senyawa kimia yang dapat menghambat pertumbuhan mikroba. Dalam hal ini, kulit kita yang menghasilkan minyak dan keringat akan memberikan pH 3-5 yang dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme di kulit kita. Kemudian, air lur, air mata dan sekresi mukosa yang mengandung enzim lisozim ini memiliki fungsi untuk memberantas bakteri dengan cara hidrolosis dinding selnya hingga bakteri tersebut mati
5.    Pertahanan Biologis
Pertahanan Biologis merupakan pertahanan yang dilakukan oleh beberapa bakteri yang hidup di kulit akan tetapi tidak berbahaya. Adanya bakteri dalam kulit tersebut dapat memberikan benteng pertahanan agar bakteri patogen tidak masuk dan tidak mendapatkan nutrisi.
6.    Sistem Pertahanan Spesifik
Sistem pertahanan spesifik adalah sistem pertahanan tubuh yang peka terhadap patogen tertentu yang sudah masuk kedalam tubuh manusia setelah melewati sistem pertahanan non spesifik. Adapun ciri dari sistem ini adalah:
·       Sangat selektif
·       Dapat mengingat infeksi sebelumnya
·       Reaksi antara semua benda asing berbeda beda
·       Melibatkan antibodi dan pembentukan sel
1.    Limfosit
Salah satu bagian dari sistem pertahanan spesifik adalah limfosit. Limfosit pada sistem ini terbagi atas 2 macam, yaitu limfosit B atau sering disebut sebagai sel B dan limfosit T atau sel T. Berbeda dengan sel B yang proses pembentukan dan pematangannya semuanya terjadi di sumsum tulang, sel T ini pembentukannya berada di sumsum tulang, akan tetapi pematangannya di kelenjar timusSel B yang memiliki fungsi sebagai pembentuk antibodi ini ternyata terbagi atas 3 macam, yaitu:
·         Sel B pengingat – Merupakan sel B yang bertugas untuk mengingat semua antigen yang sudah pernah masuk kedalam tubuh dan menstimulasi pembentukan sel B plasma apabila terjadi infeksi selanjutnya.
·         Sel B pembelah – Merupakan sel B yang bertugas untuk membentuk sel B pengingat dan sel B plasma.
·         Sel B plasma – Merupakan sel B yang memiliki tugas utama untuk membentuk antibody
·         Jika sel B memiliki tugas sebagai pembentuk antibodi, maka sel T bertugas sebagai pembentuk kekebalan seluler, selain itu terdapat tugas lain seperti ikut membantu dalam proses produksi antibodi bersamaan dengan sel B plasma. Sel T sendiri terbagi atas 3 macam, yaitu:
·         Sel T supersor – Merupakan sel T yang bertugas untuk menghentikan dan menurunkan respon imun dengan cara mengurangari aktivitas dari sel T pembunuh serta menurunkan produksi antibodi pada seseorang. Biasanya sel ini bekerja apabila infeksi sudah tertangani.
·         Sel T pembunuh – Merupakan sel T yang bertugas untuk menyerang patogen yang sudah masuk dalam tubuh, sel kanker serta sel tubuh yang sudah terinfeksi bakteri.
·         Sel T pembantu – Merupakan sel T yang bertugas untuk menstimulasi pembentukan sel B dan sel T.
2.        Antibodi
Antibodi atau immuniglobulin adalah sistem pertahanan yang akan dibentuk ketika ada antigen yang masuk atau dapat disebut sebagai serumnya antigen. Apa itu antigen ? Antigen merupakan sejenis patogen, mereka sama sama berbahaya apabila tidak dicegah. Antigen adalah senyawa kimia berupa protein yang dapat ditemukan di sel kanker atau sel asing yang masuk.
Cara kerja dari antibodi adalah dengan mengikat langsung antigen tersebut, lalu akan diproses lebih lanjut oleh makrofag untuk dihancurkan. Karena antibodi tertentu akan bekerja pada penyakit spesifik, maka perlu banyak antibodi untuk menangani berbagai jenis penyakit yang masuk pula.
Antibodi sendiri tersusun atas 2 gugus rantai polipeptida, yaitu 2 rantai berat dan 2 rantai ringan. Masing masing rantai tersebut nantinya akan saling berhubungan satu sama lain dan membentuk kromosom Y. Dimana disetiap lengan yang terdapat pada kromosom tersebut digunakan sebagai tempat pengikat antigen
Flora dapat hidup lama di kulit karena kulit mengeluarkan zat bakterisidal, contohnya kelenjar keringat akan mengeluarkan enzim lisozim, kelenjar lemak mengeksresikan lipid yang kompleks. Spesies yang biasanya ada di kulit antara lain : Staphylococcus epidermidis, S. aureus, Streptococcus viridans, Peptostreptococcus sp., sianobakteri aerobik, difteroid. Pada kelenjar lemak antara lain bakteri anaerob lipolitik misalnya Propionibacterium acnes yang menyebabkan timbulnya jerawat. Faktor-faktor yang menghilangkan flora normal sementara pada kulit adalah asam lemak pada sekresi sebasea, adanya lisozim, dan pH yang rendah. Flora normal tidak berubah secara signifikan oleh pencucian/ mandi/ keringat yang berlebihan, tetapi pemakaian tutup yang rapat pada kulit akan mengakibatkan populasi mikroorganisme secara keseluruhan akan meningkat dan mengakibatkan perubahan kualitatif flora normal.
A.      Faktor-faktor yang mempengaruhi kehadiran flora normal pada tubuh manusia adalah :
1.nutrisi
2.kebersihan seseorang (berapa seringnya dibersihkan)
3.kondisi hidup
4.penerapan prinsip-prinsip kesehatan






Mikroflora pada tubuh berdasarkan bentuk dan sifat kehadirannya dapat
digolongkan menjadi 2 yaitu :
1.      Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous) yaitu mikroorganisme jenis tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu dan pada usia tertentu. Keberadaan mikroorganismenya akan selalu tetap, baik jenis ataupun jumlahnya, jika ada perubahan akan kembali seperti semula. Flora normal/tetap yang terdapat pada tubuh merupakan organisme komensal.Flora normal yang lainnya bersifat mutualisme. Flora normal ini akan mendapatkan makanan dari sekresi dan produk-produk buangan tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin atau zat hasil sintesis dari flora normal. Mikroorganisme ini umumnya dapat lebih bertahan pada kondisi buruk dari lingkungannya.
Contohnya : Streptococcus viridans, S. faecalis,Pityrosporum ovale,Candida albicans.
2.      Mikroorganisme sementara (transient flora) yaitu mikroorganisme nonpatogen atau potensial patogen yang berada di kulit dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu beberapa jam, hari, atau minggu. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba (tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tidak menimbulkan penyakit dan tidak menetap. Flora sementara biasanya sedikit asalkan flora tetap masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora normal akan melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit.
Flora normal pada manusia tidak tetap, selalu mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh : 
1.      Nutrisi
2.      Usia
3.      Hormo
4.      kesehatan umum


1. Bentuk dan sifat kehadirannya dapat digolongkan menjadi 2 yaitu :
1.      Mikroorganisme tetap/normal (resident flora/indigenous) yaitu mikroorganisme
jenis tertentu yang biasanya ditemukan pada bagian tubuh tertentu dan pada usia tertentu dan pada usia tertentu. Keberadaan mikroorganismenya akan selalu tetap, baik jenis ataupun jumlahnya, jika ada perubahan akan kembali seperti semula. Flora normal/tetap yang terdapat pada tubuh merupakan organisme komensal.Flora normal yang lainnya bersifat mutualisme. Flora normal ini akan mendapatkan makanan dari sekresi dan produk-produk buangan tubuh manusia, dan tubuh memperoleh vitamin atau zat hasil sintesis dari flora normal. Mikroorganisme ini umumnya dapat lebih bertahan pada kondisi buruk dari lingkungannya.
Contohnya : Streptococcus viridans, S. faecalis,Pityrosporum ovale,Candida albicans.
2.      Mikroorganisme sementara (transient flora) yaitu mikroorganisme nonpatogen atau potensial patogen yang berada di kulit dan selaput lendir/mukosa selama kurun waktu beberapa jam, hari, atau minggu. Keberadaan mikroorganisme ini ada secara tiba-tiba (tidak tetap) dapat disebabkan oleh pengaruh lingkungan, tidak menimbulkan penyakit dan tidak menetap. Flora sementara biasanya sedikit asalkan flora tetap masih utuh, jika flora tetap berubah, maka flora normal akan melakukan kolonisasi, berbiak dan menimbulkan penyakit.
Flora normal pada manusia tidak tetap, selalu mengalami fluktuasi yang disebabkan oleh :
1.Nutrisi
2. Usia
3.Hormon
4.Kesehatan umum
1. SALAH SATU CONTOH FLORA NORMAL KULIT
Tinea versikolor merupakan suatu infeksi yang agak sering terjadi (terutama pada dewasa muda), yang disebabkan oleh jamur Pytirosporum orbiculare. 
Jamur ini agaknya merupakan bagian dari flora normal pada kulit manusia dan hanya menimbulkan gangguan pada keadaan-keadaan tertentu. 
Bagian tubuh yang sering terkena adalah punggung, lengan atas, lengan bawah, dada dan leher. 
Lebih sering ditemukan di daerah beriklim panas dan berhubungan dengan meningkatnya pengeluaran keringat.

1 GEJALA
Tinea versikolor jarang menyebabkan nyeri atau gatal-gatal, tetapi menimbulkan
bercak-bercak putih di kulit. 
Orang yang secara alami memiliki kulit yang gelap akan memiliki bercak-bercak
terang/pucat, sedangkan orang yang secara alami memiliki kulit kuning langsat akan
memiliki bercak yang lebih gelap.
Bercak-bercak ini sering ditemukan di dada atau punggung dan bisa sedikit bersisik. 
Lama-lama beberapa bercak kecil akan bergabung membentuk bercak yang lebih
besar.
2  GAMBAR
DIAGNOSA
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya. 
Infeksi bisa terlihat lebih jelas dengan menggunakan sinar ultraviolet atau dengan melakukan pemeriksaan mikroskopis terhadap kerokan kulit yang terinfeksi.
PENGOBATAN
Biasanya digunakan sampo anti-ketombe, misalnya yang mengandung selenium sulfida 1%. 
Sampo ini dioleskan pada daerah yang terkena (termasuk kulit kepal) sebelum tidur dan dibiarkan semalaman, kemudian dibersihkan pada keesokan harinya. 
Pengobatan ini biasanya berlangsung selama 3-4 malam. 
Jika terjadi iritasi kulit, sebaiknya waktu pemakaian sampo dibatasi selama 20-60 menit atau diganti dengan obat lainnya. 
Obat lainnya yang digunakan untuk mengatasi tinea versikolor adalah anti-jamur clotrimazoleketoconazole atau miconazole.


PENCEGAHAN
Seseorang yang pernah menderita tinea versikolor sebaiknya menghindari cuaca panas atau keringat yang berlebihan.inea Versikolor (panu) DEFINISI Tinea Versikolor adalah suatu infeksi jamur yang menyebabkan timbulnya bercak-bercak putih sampai coklat muda pada kulit.   Penyakit bakteri adalah sebutan bagi beragam jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri. Bakteri adalah jenis mikroorganisme, yang merupakan bentuk kecil dari kehidupan dan hanya bisa dilihat dengan mikroskop.Jutaan bakteri biasanya hidup di kulit, di usus, dan alat kelamin.Sebagian besar bakteri tidak menyebabkan penyakit, dan banyak bakteri yang benar-benar membantu dan bahkan diperlukan untuk kesehatan.Bakteri ini kadang-kadang disebut sebagai bakteri baik, bakteri sehat, atau bakteri ramah.
Bakteri berbahaya, yaitu yang menyebabkan infeksi bakteri dan penyakit disebut sebagai bakteri patogen. Penyakit bakteri terjadi ketika bakteri patogen masuk ke dalam tubuh dan mulai berkembang biak diantara kerumunan bakteri sehat, atau tumbuh pada jaringan yang biasanya steril. Bakteri berbahaya juga dapat mengeluarkan racun yang merusak tubuh. Beberapa bakteri patogen yang sering sekali menyerang dan menyebabkan penyakit adalah:
·      Escherichia coli dan Salmonella, kedua bakteri ini sering menyebabkan keracunan makanan dan menimbulkan penyakit typus atau diare.
·      Helicobacter pylori menyebabkan gastritis dan bisul.
·      Neisseria gonorrhoeae menyebabkan gonore penyakit menular seksual.
·      Neisseria meningitidis menyebabkan meningitis.
·      Staphylococcus aureus menyebabkan berbagai infeksi dalam tubuh, termasuk bisul, selulitis, abses, infeksi luka, toxic shock syndrome, radang paru-paru, dan keracunan makanan.
·      Bakteri streptokokus menyebabkan berbagai infeksi dalam tubuh, termasuk pneumonia, meningitis, infeksi telinga, dan radang tenggorokan. Penyakit yang disebabkan bakteri ini menular dan dapat menyebabkan banyak komplikasi serius atau membahayakan jiwa penderita seperti keracunan darah (bakteremia), gagal ginjal, dan sindrom syok toksik.Untuk itu, jika ada kecurigaan bahwa anda terserang suatu bakteri anda harus segera melakukan penanganan.
Selain tindakan medis seperti pemberian obat-obatan ada beberapa pengobatan alternatif yang dapat digunakan yaitu penggunaan Rhizoma Nano Propolis. Untuk pencegahan, minum 3-5 tetes Rhizoma Nano Propolis perhari dan untuk pengobatan minum 7-15 tetes Rhizoma Nano Propolis perhari secara teratur. Rhizoma Nano Propolis dapat digunakan sebagai anti bakteri dan meningkatkan daya tahan tubuh untuk membantu menyembuhkan berbagi penyakit yang disebabkan oleh bakteri.
























Faktor Yang Mempengaruhi Kulit

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhGVxbuNfll2GMwAAcu9L0oknmouw1x0K9QbxcXddx8rV03xMVUMYQT8xd1Tep3sylgivCGJDABmiBX6nPojP1g4sbdqmqyDvBRcBOIiOYpMi7yX6QzMPAHJU8RtczlVTk0meKhB66H3EcE/s1600/fator+yang+mempengaruhi+kulit.jpg
Faktor internal dan eksternal mempengaruhi kondisi kulit. Dari berbagai faktor yang ada, kesehatan internal yang berpengaruh besar pada kondisi kulit:
1.      Gaya hidup negatif seperti alkohol dan rokok sangat tidak bersahabat dengan kulit. Mereka yang giat berolahraga, mengkonsumsi vitamin dan mineral, serta tidur yang cukup akan membuat kulit segar.
2.      Stres, tekanan jiwa serta emosi negatif bisa berpengaruh pada sistem organ dalam. Kondisi ini akan memicu gangguan medis (kulit). Jerawat misalnya.Kondisi kulit juga bakal bermasalah jika keseimbangan tubuh terganggu.
3.      Sinar matahari memiliki segudang efek negatif seperti merusak jaringan kolagen (penuaan kulit) dan mengurangi kelembapan kulit. Kerusakan ini bersifat kumulatif dan tidak berdampak langsung.
4.      Polusi udara mengandung zat kimia berbahaya yang bisa menimbulkan iritasi pada kulit. Gangguan kulit yang muncul seperti ruam-ruam, jerawat masalah kepekaan kulit, dehidrasi kulit serta masalah eruptif lainnya.
5.      Iklim juga bisa menjadi musuh utama kulit. Ketika musim dingin misalnya, kulit akan kehilangan kelembapannya. Bahkan mereka yang memiliki jenis kulit minyak tetap akan merasa kering. Bagi yang berkulit kering akan semakin kering (sensitif).
6.      Ruangan yang berpenyejuk udara (AC) juga mengurangi kelembapan kulit. Gunakan perlindungan (lotion) yang cukup guna mencegah kulit menjadi kering. Di kasus tertentu bahkan hingga menyerang lapisan dalam kulit