MODEL
DOKUMENTASI KEPERAWATAN DAR
KATA
PENGANTAR
Bismillahi Rahmani Rahim
Puji syukur kehadirat tuhan yang
maha esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah -Nya sehingga kelompok kami
dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya dengan judul “ DOKUMENTASI
KEPERAWATAN DAR “. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan kerendahan hati kami
meminta kepada para pembaca agar senantiasa dapat memberikan kritik dan saran
yang sifatnya membangun demi kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata penulis harapkan semoga
tugas ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga apa yang telah saya
kerjakan mendapat berkah dari Allah SWT,amin.
Lampoh
Keude Oktober 2019
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dokumentasi keperawatan sangat
dipandang perlu sejak zaman florence nightingale, dokumentasi
keperawatan merupakan informasi secara tertulis tentang status dan perkembangan
kondisi kesehatan pasien serta semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan
oleh seorang perawat. Sebagai suatu informasi secara tertulis, dokumentasi
keperawatan merupakan media komunikasi yang efektif antara perawat dengan
perawat, antara perawat dengan profesi lainnya dalam suatu tatanan pelayanan
kesehatan yang bertujuan untuk melihat dan menganalisa perkembangan
kondisi kesehatan klien.
Disamping itu pendokumentasian
keperawatan bertujuan untuk perencanaan perawatan pasien, sebagai indikator
kualitas pelayanan kesehatan, sumber data untuk penelitian, sebagai bahan bukti
pertanggung jawaban dan pertanggunggugatan pelaksanaan asuhan keperawatan,
serta sebagai sarana pendidikan bagi mahasiswa dan siswa.
Dokumentasi keperawatan merupakan
pertanggungjawaban secara tertulis dari sejumlah fakta dan kejadian/masalah
yang telah diidentifikasi. Dokumentasi ini sebagai pencatatan khusus pasien
yang digunakan oleh perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, penelitian,
dan yang paling penting sebagai pertanggung jawaban dan pertangggunggugatan
dari perawat atas pelayanan keperawatan yang diberikan kepada pasien/klien.
B. Tujuan
1.
Mengetahui
lebih spesifik tentang dokumetasi keperawatan DAR
2.
Mengetahui
sejauh mana pengetahuan mahasiswa tentang dokumentasi keperawatan DAR
BAB II
LANDASAN MATERI
- Dokumentasi DAR
Suatu
proses-orientasi dan klien-fokus.
Digunakan
untuk mengorganisir dokumentasi asuhan.
Terdiri
:
1. Data
: data subyektif dan obyektif.
2. Action
: tindakan keperawatan segera/ akan dilakukan berdasarkan pengkajian / evaluasi
keadaan klien.
3. Response : menyediakan
respon klien terhadap tindakan medis dan keperawatan.
Contoh format DAR
TANGGAL
|
FOKUS
|
CATATAN PERKEMBANGAN
|
NAMA DAN TTD PERAWAT
|
|
Keadaan pasien, Dx kep, masalah
kep, etiologi dinyatakan dalam FOCUS
|
D
A
R
|
|
FORMAT DOKUMENTASI
FORMAT NARATIF
Format
naratif merupakan format yang dipakai untuk mencatat perkembangan pasien dari
hari ke hari dalam bentuk narasi yang mempunyai beberapa keuntungan dan
kerugian, diantaranya:
Keuntungan:
1. Meningkatkan dokumentasi yang
kronologis sehingga membantu menginterpretasikan kejadian pada pasien secara
berurutan
2. Memberi kebebasan pada perawat untuk
memilih bagaimana informasi yang akan dicatat
3. Format lebih sederhana dalam
mendokumentasikan masalah pasien atau kejadian terhadap perubahan dari respon
pasien
Kerugian:
1. Memungkinkan terjadinya fragmentasi
kata- kata yang berlebihan
2. Kata- kata yang tidak berarti
3. Kadang sulit mencari informasi
kembali
4. Pesan mudah terlupakan
5. Pengulangan dibutuhkan dari setiap
sumber
6. Membutuhkan waktu yang panjang
7. Urutan kronologis akan lebih sulit
sebagb hubungan informasi yang didokumentasikan pada tempat yang sama
Pedoman
dalam penulisan format naratif:
1. Gunakan bahasa standart
2. Ikuti langkah proses keperawatan
3. Tulis, revisi dan pertahankan
rencana keperawatan
4. Buat suatu periode waktu tentang
kapan perawat melakukan tindakan
5. Catat pernyataan evaluasi pada waktu
khusus
Contoh
format naratif
26
Oktober 2011
catatan
perawat: Resiko terjadi infeksi
Pukul:
22.00 WIB
Tangan
saya terasa panas, IV terpasang pada tangan kiri teraba hangat, edema,
eritema dan nyeri bila disentuh. IV dihentikan, dilakukan kompres hangat suhu
38 C. Dokter diberi tahu untuk memasang IV lagi pada tempat lain (nama
perawat dan ttd perawat)
|
FORMAT SOAP
Format
ini digunakan pada catatan medik yang berorientasi pada masalah (POR) yang
mencerminkan masalah yang diidentifikasi.
Keuntungan:
1. Perawat dapat menghubungkan setiap
pencatatan SOAP dengan diagnosa keperawatan yang telah ditulis pada renpra dan
mudah mencatat klien ke arah pemecahan masalah
Kerugian:
1. Catatan SOAP tidak dapat
memperlihatkan urutan kejadian. Penulisan SOAP(IER) adalah sebagai berikut:
S: data subyektif
Masalah
yang diutarakan pasien dan pandangannya terhadap masalah, jika afasia data
penulisannya adalah 0 atau X
O: data obyektif
Tanda
klinik dan fakta yang berhubungan dengan diagnosa keperawatan meliputi data
fisiologis dan informasi dari pemeriksaan. Informasi berasal dari keluarga/
orang terdekat
A: pengkajian
Analisis
dari data subyektif dan data obyektif dalam menentukan pasien. Jika data
berubahatau kemungkinan bisa tetap
P: perencanaan
Pengembangan
rencana segera/ untuk yang akan datang dari intervensi/ tindakan untuk mencapai
status kesehatan yang optimal
I: intervensi
Data
subyektif, obyektif berubah atau tidak bergantung padadata yang ada sedangkan
intervensi mengikuti diagnosa yang ada
E: evaluasi
Merupakan
analisis respon pasien terhadap informasi yang diberikan
R: reassesment
Validasi
data pasien yang mengalami perubahan respon pasien yang akan direvisi untuk
rencana perawatan
Catatan
perawat: Bersihan jalan nafas tidak efektif
S:
saya merasa sesak dan terasa sakit bila bernafas
O:
RR: 26 kali per menit, dangkal, bunyi crackle di lobus kanan bawah
A:
imobilisasi telah menurunkan ekspansi paru dan bersihan jalan nafas tidak
efektif masih ada
P:
anjurkan klien untuk menahan dada ketika batuk, sediakan humidifier
tingkatkan
cairan sampai 3 ;iter, konsul ke dokter mengenai fisioterapi dada
(nama
perawat, TTD)
|
FORMAT FOKUS
Semua
masalah pasien atau diagnosa keperawatan diidentifikasi dalam catatan perawatan
dan terlihat pada rencana keperawatan. Kolom fokus dapat berisi masalah klien,
diagnosa keperawatan dan kejadian penting. Tetapi, diagnosa keperawatan lebih
ditekankan. Catatan perawatannya berisi data, action dan respons (DAR)
30
Oktober 2011
Catatan
perawat: Nyeri
Data:
dada
saya terasa sakit bila bernafas/ batuk . skala nyeri 0-10. Wajah meringis,
tingkah laku berhati- hati. Tekanan darah 140/80 mmHg, pernafasan 26 kali per
menit. Tindakan diberikan tienol 1 tablet
Action:
mengajarkan
klien untuk memberitahu perawat sebelum nyeri skala 4. Mengajarkan latihan
distraksi, mengajarkan untuk bernafas dan batuk selama 5 menit
Respon:
saya
menilai tingkat nyeri saya pada skala 3, wajah tidak meringis dan terasa
terjadi penurunan nyeri. Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 kali permenit,
pernafasan 20 ali permenit. Pengobatan mengurangi rasa nyeri
(nama
perawat, ttd)
|
FORMAT
DAE
Format
DAE merupaka sistem dokumentasi inti dengan konstruksi data, tindakan dan
evaluasi dimana setiap diagnosa keperawatan yang diidentifikasi dalam catatan
perawatan, terikat pada rencana keperawatan atau daftar masalah. Setiap catatan
perawat dimulai dengan suatu diagnosa keperawatan selebihnya berhubungan dengan
diagnosa keperawatan.
Contoh
format DAE
tanggal
dan waktu
|
diagnosa
keperawatan, status fungsional dan masalah
|
catatan
perkembangan DAE
|
|
diagnosa
keperawatan, pengkajian fungsi sistemseperti integumen, eliminasi, nutrisi,
mencakup rencana pulang dan persepsi pasien juga mencakup intervensi medik
dan alasan masuk
|
DATA:
S/O
tentang
status fungsi psikososial, kultural
ACTION:
tindakan keperawatan untuk memecahkan masalah
EVALUASI:
uraian respon pasien terhadap intervensi
|
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan
dokumentasi yang efektf memungkinkan perawat untuk mengkomunikasikan kepada
tenaga kesehatan lainnya dan menjelaskan apa yang sudah, sedang, dan yang akan
dikerjakan oleh perawat. Pencatatan proses keperawatan merupakan metode yang
tepat untuk pengambilan keputusan yang sistematis, problem solving, dan inset
lebih tanjut. Dokumentasi proses keperawatan mencakup pengkajian, identifikas
masalah, perencanaan, dan tindakan. Perawat kemudian Mengobservasi dan
mengevaluasi respon klien terhadap tindakan yang diberikan, dan mengkomunikasikan
informasi tersebut kepada tenaga kesehatan lainnya.
Perawat
memerlukan sesuatu keterampilan untuk memenuhi standar dokumentasi. Standar
dokumentasi adalah suatu pernyataan tentang kualitasn dan kwantitas dokumentasi
yang dipertimnbangkan secara adekuat dalam suatu situasi tertentu. Standar
dokumentasi berguna untuk memperkuat pola pencatatan dan sebagai petunjuk atau
pedoman praktek pendokumentasian dalam memberikan tindakan keperawatan..
B. Saran
Dalam
penggunaannya pencatatan dokumentasi keperawatan sangat memiliki andil besar.
Jadi dari paparan kesimpulan penyususun memiliki suatu saran. Yang merupakan
suatu bentuk pemikiran kritis terhadap tindakan dan praktek keperawatan yang
selama ini berjalan dilapangan. Betapa pentingnya suatu pencatatan keperawatan,
namun sering terabaikan dan dianggap hanya sekadar formalitas saja. Alangkah
baikanya jika setiap perawat dan mahasiswa keperawatan memiliki suatu pemahaman
yang baik tentang pencatatan dokumentasi keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA
Marceli,f .T. (1991) Nursing
documentataion hendbook, st. Lous : mosby company.
Potter , A, P.& Perry, G A.
(1995); Fundamental of Nursing . Mosby Company. St. Lous.n
Pipih Karniasih, Dokumentasi
keperawatan .Bagian Keperawatan RSDPAD Gatot Subroto jakarata.
Perry & potter, (1993);
fundamentals of nursing, concepts, process and practice, Third edition,
St. Lous: Mosby Year Book inc.
Suryani , C,T. (1998); manfaat
dokumentasi keperwata dalam menganilisa perkembangan klien, Makalah disampaikan
pada seminar model praktek keperawatan profesional (tidak
dipublikasikan), Jakarta: RSUPNCM – FIK UI.
No comments:
Post a Comment