KATA
PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR
ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.................................................................................... 1
BAB III PEMBAHASAN...................................................................................... 3
2.1 Perbedaan Amphibi dengan
Pisces...................................................... 3
2.2 Peranan Positif dan
Negatif Amphibi dan Pisces di Lingkungan maupun Manusia 3
2.3 Fungsi Tubuh dari Amphibi
dan Pisces............................................... 5
2.3.1
Fungsi Tubuh dari Amphibi.................................................... 5
2.3.2
Fungsi Tubuh dari
Pisces....................................................... 8
2.4 Genus dan Species Amphibi serta Pisces........................................... 11
2.4.1
Genus dan Species Amphibi................................................. 11
1.
Ordo
Caecilia.................................................................. 11
2.
Ordo Urodela (Caudata)................................................. 11
3.
Ordo Anura..................................................................... 12
4.
Ordo Proanura................................................................. 13
2.4.2
Genus dan Species Pisces..................................................... 14
A.
Kelas Agnatha (A = tidak ,
Gnathos = rahang )............ 14
B.
Kelas Chondrichtyes...................................................... 15
C.
Kelas Osteichthyes........................................................ 18
BAB III PENUTUP................................................................................... ......... 21
Kesimpulan ............................................................................................. 21
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 23
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Amphibi merupakan hewan
dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu
hidup di air maupun di darat.Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi
yang berarti dua dan Bios yang berarti
hidup.Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk
kehidupan yaitu di darat dan di air.
Amfibia bertelur di air, atau menyimpan
telurnya di tempat yang lembab dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai
berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernafas dengan insang.
Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi
hewan dewasa, yang umumnya hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih
kering dan bernafas dengan paru-paru. Perubahan cara bernafas yang seiring
dengan peralihan kehidupan dari perairan ke daratan menyebabkan hilangnya
insang dan rangka insang lama kelamaan menghilang. Pada anura, tidak ditemukan
leher sebagai mekanisme adaptasi terhadap hidup di dalam liang dan bergerak
dengan cara melompat. (Zug, 1993)
Amphibia memiliki kelopak mata dan kelenjar air
mata yang berkembang baik. Pada mata terdapat membrana
nictitans yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu,
kekeringan dan kondisi lain yang menyebabkan kerusakan pada mata. Sistem syaraf
mengalami modifikasi seiring dengan perubahan fase hidup. Otak depan menjadi
lebih besar dan hemisphaerium cerebri
terbagi sempurna. Pada cerebellum konvulasi hampir tidak berkembang.Pada fase
dewasa mulai terbentuk kelenjar ludah yang menghasilkan bahan pelembab atau
perekat.Walaupun demikian, tidak semua amphibi melalui siklus
hidup dari kehidupan perairan ke daratan. Pada beberapa amphibi, misalnya
anggota Plethodontidae, tetap tinggal dalam perairan dan tidak menjadi dewasa.
Selama hidup tetap dalam fase berudu, bernafas dengan insang dan berkembang
biak secara neotoni. Ada beberapa jenis amphibi lain yang sebagian hidupnya
berada di daratan, tetapi pada waktu tertentu kembali ke air untuk berkembang
biak. Tapi ada juga beberapa jenis yang hanya hidup di darat selama hidupnya.
Pada kelompok ini tidak terdapat stadium larva dalam air. (Duellman and Trueb,
1986).
Pisces
merupakan kelompok vertebrata yang hidup di perairan dengan menggunakan sirip untuk bergerak dan menjaga
keseimbangan tubuh dan memiliki jumlah spesies yang beraneka ragam.
Dikenal 4 kelas ikan dan
vertebrata sejenis ikan, antara lain kelas Agnathaatau vertebrata tidak
berahang yang diwakili Ostrachodermi (punah) dan yangmasih ada adalah
Cyclostomata (lamprey dan hag fishes), ikan purba berahangkeras Placodermi
(punah), kelas Chondrichthyes atau ikan tulang rawan (ikan hiu,pari dan
chimaera) dan kelas Osteichthyes atau ikan tulang sejati. Dua kelasterakhir
dikelompokkan dalam superkelas pisces. (Sukiya, 2005)Yang termasuk klas
Chondrichthyes, misalnya ikan hiu dan ikan pari.Hampir semuanya hidup di laut,
hanya sedikit sekali yang hidup di air tawar.Mempunyai rahang yang kuat,
pasangan sirip dan kerangka yang tersusun atastulang rawan. Celah insang tampak
karena tidak berpenutup insang. Ikan hiumerupakan jenis ikan karnivor yang bisa
menyerang manusia.Semua hewan yang termasuk klas Osteichthyes mempunyai
kerangka yangtersusun atas tulang biasa. Jumlah jenis beribu-ribu, habitat air
tawar atau laut.Yang termasuk klas ini, misalnya : ikan mas, ikan lele, ikan
salem. Celah insangtidak tampak karena ditutup oleh operkulum (penutup insang).
Siripnya ada yangberpasangan dan ada yang tunggal. Sirip yang berpasangan
misalnya sirip dadadan sirip perut. Sirip tunggal misalnya: sirip punggung,
sirip ekor dan siripbelakang. Mempunyai gelembung renang yang berfungsi sebagai
alat hidrostatik.(Zander,2009)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Perbedaan Amphibi dengan
Pisces
Seluruh anggota kelompok ikan hidup didalam air
dan bereproduksi secara ovipar. Biasanya sel telur dan sperma disebarkan
didalam air atau sarang. Pada kebanyakan ikan bertulang sejati, fertilisasi dan
perkembangan embrio berlangsung diluar tubuh induk betina. Ikan terbagi menjadi
beberapa kelas, kelas agnatha (ikan tanpa rahang), kelas gnatostomata (ikan
berahang), kelas chondrichthyes (ikan bertulang rawan), kelas osteichthyes
(ikan bertulang sejati). Pada bahan kajian ini kita akan membahas tentang Kelas
Chondrichthyes dan Kelas Osteichthyes.
Amfibia atau amfibi(Amphibia), umumnya
didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata)
yang hidup di dua alam, yakni di air dan di daratan. Amfibi bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab
dan basah. Ketika menetas, larvanya yang dinamai berudu hidup di air atau tempat basah tersebut dan bernapasdengan insang. Setelah beberapa lama, berudu kemudian berubah bentuk (bermetamorfosa) menjadi hewan dewasa, yang umumnya
hidup di daratan atau di tempat-tempat yang lebih kering dan bernapas dengan paru-paru.
2.2 Peranan Positif dan
Negatif Amphibi dan Pisces di Lingkungan maupun Manusia
Di beberapa daerah
terutama luar negeri katak dan kodok dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan
protein hewani. Berbagai masakan berbahan baku katak pun telah banyak tersedia.
Melihat hal ini bukan tidak mungkin jika katak dan amfibi ini dijadikan sebagai
usaha yang menguntungkan sebagai komoditas ekspor kemancanegara. Beberapa jenis
Amfibi pun menarik untuk dijadikan sebagai satwa kesayangan. Beberapa Janis
yang umum dijadian sebagai peliharaan diantaranya Pacman(Ceratophrys cranwelli),
Dumpy frog(Litoria caerulea), Whitelip frog(Litoria infrafrenata) dan Poison
dart frog(Dendrobatids). Namun perlu diingat bahwa pemanfaatan tersebut
haruslah diimbangi dengan upaya konservasi agar tidak menurunkan populasi di
alam yang nantinya bisa mengganggu kelangsungan hidup satwa tersebut maupun
ekosistemnya.
Peranan Amfibi dalam
kehidupan
a.
Dalam rantai makanan amfibi berperan untuk mengatur
populasi serangga.
b.
Amfibi merupakan makanan nagi unvertebrata lain misalnya
ular dan burung.
c.
Amfibi digunakan sebagai makanan bagi manusia yaitu untuk
memperoleh asupan protein (misalnya katak hijau)
d.
Selain itu dimanfaatkan sebagai objek praktikum dan
penelitian.
Dalam rantai makanan
peranan amfibi cukup penting untuk mengatur populasi serangga. Amfibi juga merupakan
makanan bagi berbagai vertebrata lain, misalnya ular atau burung. Sebagian
orang menjadikan amfibi sebagai makanan untuk memperoleh asupan protein.
Katak beracun misalnya
dapat digunakan oleh orang pribumi Indian untuk meracuni ujung panahnya. Katak
transparan biasa digunakan oleh para ilmuwan untuk melakukan penelitian mulai
katak tersebut kecil sampai besar. Katak transparan yang berkilau bermanfaat
untuk penelitian terhadap perkembangan sel kanker.
Axolotl masih berkerabat
dekat dengan tiger salamander. Salamander tersebut adalah salamander yang
digolongkan dalam salamander berbahaya karena dapat menyemburkan racun asin
dari mulutnya, namun jika kelenjarnya dibuang dengan benar maka hewan ini dapat
dijadikan peliharaan yang lucu.
Secara umum, banyak jenis
ikan yang dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan pangan. Selain itu
dapat pula dimanfaatkan untuk bahan penelitian, kesenangan dan rekreasi.
Sebagai bahan pangan ikan merupakan salah satu sumber protein hewani. Di bidang
yang lain, memancing ikan merupakan salah satu jenis olahraga (rekreasi) yang
banyak digemari dan memelihara ikan hias di dalam akuarius atau kolam termasuk
hobi yang dapat memberi hiburan bagi manusia.
Beberapa peranan pisces
yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut.
1.
Sumber protein hewani dan vitamin A.
2.
Lemak ikan adalah sumber asam lemak tidak jenuh.
3.
Di California, Filipina, dan Srilanka, sirip ikan cucut
dan ikan pari dikeringkan dan direbus, lalu dibuat gelatin untuk penyedap
masakan sup.
4.
Bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul buku, pelapis kotak)
atau bahan ampelas dari kulit ikan cucut yang telah dimasak; maka muncullah
pabrik penyamak kulit ikan.
5.
Mendorong berdirinya pabrik-pabrik pengawetan ikan (misal
ikan asin, ikan dalam kaleng, pindang, asinan telur ikan).
6.
Tulang ikan untuk bahan perekat/lem.
7.
Sisa-sisa ikan dibuat tepung untuk pupuk atau makanan
ternak.
8.
Ikan sebagai bahan praktikum atau penelitian demi
perkembangan dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan.
9.
Usaha tempat rekreasi dengan tempat pemancingan.
10.
Sebagai sumber mata pencaharian, misalnya dengan budi
daya ikan di kolam, tambak, pemijahan ikan hias di akuarium.
Ada pula jenis ikan yang
merugikan karena dapat menyerang dan melukai manusia, misalnya ikan pari
memiliki racun pada ekornya. Ikan cucut sering merusak jaring para nelayan.
Beberapa ikan besar juga memakan ikan atau Crustacea sehingga merugikan bagi
manusia.
2.3 Fungsi Tubuh dari Amphibi
dan Pisces
2.3.1
Fungsi Tubuh dari Amphibi
Amphibia adalah vertebrata yang secara tipikal dapat
hidup baik dalam air tawar dan di darat.Sebagian besar mengalami metamorfosis
dari berudu (akuatis dan bernapas dengan insang) ke dewasa(amfibius dan
bernapas dengan paru-paru), namun beberapa jenis amfibia tetap mempunyai insang
selama hidupnya (Brotowidjoyo, 1989).
1.
Sistem Otot Amphibi
Sistem otot pada amfibi,
seperti sistem-sistem organ yang lain, sebagai transisi antara ikan dan reptil.
Sistem otot paada ikan berpusat pada gerakana tubuh ke lateral, membuka dan
menutup mulut serta gill apertura (celah insang) dan gerakan sirip yang relatif
sederhana.Kebutuhan hidup di darat mengubah susunan ini. Sistem otot pada amfibi
masih metamerik seperti pada ikan, tetapai tampak tanda-tanda perbedaan.
Sekat horizontal membagi
otot dorsal dan ventral. Bagian dari otot epeksial atau dorsal mempengaruhi
gerakan kepala. Otot ventral adalah menjadi bukti dalam pembagian otot-otot
setiap segmen tubuh amfibi.
Otot daging mengadakan
aktivitas dengan jalan kontraksi yakni memanjang-memendekkan jari;dengan
demikian kedua tulang yang terikat olehnya akan bergerak.Otot daging secara
umum dibagi atas dua kelompok yang berlawanan. Dibawah ini akan disebutkan tipe
umum dari otot-otot daging dengan model aktivitasnya dengan masing-masing
contoh:
·
Flexor :
Mengikat satu bagian dengan bagian lain; contoh biceps sebagai pengikat lengan
bawah dengan lengan atas.
·
Extensor : Meluruskan atau memperluas suatu bagian; contoh triceps
meluruskan lengan bawah pada lengan atas.
·
Abductor : Menarik suatu bagian menjauh dari sumbu tubuh (atau
anggota); contoh deltoid menarik lengan ke samping.
·
Adductor : Menarik satu bagian menuju ke arah sumbu tubuh (atau
anggota); contoh atianus dorsi
menarik lengan keatas dan kembali.
·
Depressor : Menurunkan suatu bagian; contoh depresor manbulae menggerakkan kebawah rahang bawah untuk
menggerakkan mulut.
·
Levator : Mengangkat atau meninggikan suatu
bagian;contohmasseter mengangkat rahang untuk menutup mulut.
·
Rotator : Memutar suatu bagian;contohpyriformis, meninggikan dan memutar
femur.
Otot
daging yang tunduk kepada kemauan dibagian atas tiga bentuk struktur umum:
1. otot daging lebar dan pipih misalnya obliqus
externus dan transversus yang membentuk didnding abdomen,
2. otot daging gilik (silindris) dengan ujung yang
menyisip, misalnya biceps atau deltoid, dan
3. otot daging sphincter dengan serat melingkar,
misalnya sphincter ini yang berfungsi untuk menutup anus.
2.
Sistem Pencernaan Amphibi
Sistem pencernaan Amphibi hampir sama seperti pada
Pisces, meskipun keduanya memiliki makanan yang berbeda. Sistem pencernaan
Amphibi lebih rincinya sebagai berikut:
a.
Rongga
mulut
Rongga mulut atau cavum oris pada
katak dilengkapi dengan gigi berbentuk kerucut untuk memegang mangsa dan lidah
untuk menangkap mangsa.Gigi Amphibi berbentuk V dengan perkembangan yang tidak
sempurna.Giginya terdapat pada rahang atas dan rahang bawah.Pada rahang atas
disebut gigi maxilaris sedangkan pada rahang bawah disebut gigi vomerin.
b.
Kerongkongan ( esofagus
)
Setelah dari dari cavum oris, makanan menuju esofagus
yang berupa saluran pendek. Esofagus akan menghasilkan sekresi alkalis
dan mendorong makanan masuk lambung.
c.
Lambung
( ventrikulus )
Lambung berfungsi sebagai gudang
makanan.Berbentuk kantung yang bila terisi makanan menjadi lebar.Lambung katak
dapat dibedakan menjadi 2, yaitu tempat masuknya esofagus dan lubang keluar
menuju usus. Bagian muka ventrikulus
yang besar disebut cardiac, sedangkanbagian posterior mengecil dan berakhir di pyloris.
d.
Usus
(intestinum)
Usus ( intestinum )Dapat dibedakan atas usus halus dan
usus tebal. Usus halus meliputi: duodenum. jejenum,dan ileum, tetapi belum
jelas batas-batasnya. Di dalam usus terjadipenyerapan makanan olehenzim yang
dihasilkan pankreas.Makanan masuk ke dalamintestinum melalui ventrikulus
melalui klep pyloris.
e.
Usus
Besar
Usus besarDi dalam usus besar
katak hanya terjadi penyerapan air dan pembusukan sisa makanan.Bahan makanan
yang merupakan sisa dalam intestinum mayor akan menjadi feses.Ususbesar
berakhir pada rektum dan akan menuju kloaka.
f.
Kloaka
KloakaMerupakan muara bersama antara saluran
pencernaan makanan, saluranreproduksi, dan urine.
2.3.2
Fungsi Tubuh dari
Pisces
Bentuk tubuh ikan antara jenis yang satu dengan jenis lainnya
berbeda-beda. Perbedaan bentuk tubuh ini pada umumnya disebabkan oleh adanya
adaptasi terhadap habitat dan cara hidupnya. Bentuk-bentuk tubuh ikan dibagi
menjadi dua yakni:
a.
Simetri
bilateral yaitu, ikan yang apabila dibelah di tengah dengan potongan sagital,
maka akan mendapatkan hasil yang sama antara bagian kiri dan kanan.
b.
Non simetri
bilateral yaitu, ikan apabila dibelah di tengah dengan potongan sagital, maka
akan mendapatkan hasil yang berbeda.
Kebanyakan ikan memiliki bentuk tubuh streamline dimana tubuh bagian
anterior dan posterior mengerucut dan bila dilihat secara transversal,
penampang tubuh seperti tetesan air. Penampang tubuh tersebut akan memberikan
kemudahan ikan dalam menembus air sebagai media hidup. Bentuk tubuh tersebut
biasanya dikatakan sebagai bentuk tubuh ideal (fusiform).
Secara umum bentuk
badan ikan terbagi menjadi enam jenis yaitu:
a.
Datar (flat/depressed)
b.
Ideal (Fusiform, streamline)
c.
Eel-like (elongated)
d.
Pipih (ke bawah = depressed dan
ke samping = compressed)
e.
Bulat (Rounded)
f.
Pita (ribbon)
1)
Bagian kepala
Bagian kepala yakni bagian dari ujung mulut terdepan hingga ujung
operkulum (tutup insang) paling belakang. Adapun organ yang terdapat pada
bagian kepala ini antara lain adalah : mulut, rahang, gigi, sungut, cekung
hidung, mata, insang, operkulum, otak, jantung, dan pada beberapa pisces
terdapat alat pernapasan tambahan.
a.
Mulut
Mulut merupakan bagian depan dari saluran pencernaan, yang berfungsi
untuk mengambil makanan dan menelan tanpa ada perubahan. Kelompok Pisces memiliki beberapa jenis bentuk
mulut. Bentuk mulut antara jenis satu dengan yang lain berbeda-beda tergantung
pada jenis makanan yang dimakan. Secara umum ada empat jenis yaitu sebagai
berikut:
1.
Bentuk seperti tabung (tube
like).
2.
Bentuk seperti paruh (beak
like).
3.
Bentuk seperti gergaji (saw
like).
4.
Bentuk seperti terompet.
Di dalam mulut terdapat beberapa organ, yaitu :
b.
Lidah
Lidah pada ikan merupakan suatu pinggiran dari dasar mulut yang
diselimuti oleh selaput lendir, tidak bergerak dan tanpa kelenjar. Pada
beberapa spesies ikan kadang kala lidahnya ditutupi oleh gigi. Pada
langit-langit bagian belakang terdapat organ palatin yang merupakan penebalan
dari lapisan mukosa. Organ ini terdiri dari lapisan otot dan serat kolagen.
Fungsi lidah yaitu : dalam proses penelanan makanan dan membantu
membuang kelebihan air pada makanan yang dimakan, juga penting dalam proses
pemompaan air dari mulut ke bagian rongga insang.
c.
Gigi
Gigi pada ikan berperan dalam mengambil, merobek, memotong, atau
menghancurkan makanan. Berdasarkan bentuknya gigi terbagi atas:
·
Gigi insisivus
·
Gigi taring
·
Gigi molariform
·
Gigi viliform
d.
Mata
Pada kebanyakan ikan, mata adalah reseptor penglihatan yang sangat
sempurna. Retina ikan pada dasarnya tidak berbeda dengan retina vertebrata
lainnya. Bayangan dibentuk oleh lensa dan jatuh pada retina. Pada sejumlah
besar spesies ikan dengan aneka ragam habitat, retina ikan memperlihatkan
struktur yang bervariasi, tergantung tekanan selektif intensitas cahaya dalam
lingkungan.
Mata pada ikan bekerja masing-masing dengan bebas, tidak tergantung
satu sama lain. Misalnya, mata kiri mengarah ke depan, sedang mata kanan
mengarah ke belakang. Ikan tidak memiliki kelopak mata, jadi tidak dapat
berkedip (selalu melotot). Dengan demikian air selalu dapat membersihkannya,
karena itu matanya selalu bersih.
e.
Insang
Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras, dengan
beberapa filamen insang di dalamnya. Tiap-tiap filamen insang terdiri atas
banyak lamella yang merupakan tempat pertukaran gas. Insang merupakan komponen
penting dalam pertukaran gas.
2)
Bagian badan
Bagian badan dari ujung operkulum (tutup insang) pada belakang
sampai pangkal awal sirip belakang atau sering dikenal dengan istilah sirip
dubur. Organ yang terdapat pada bagian ini antara lain:
a)
Sirip
Pada ikan, alat gerak yang utama dalam melakukan manuver di dalam
air adalah sirip. Sirip ikan juga dapat digunakan sebagai sumber data untuk
identifikasi karena setiap sirip suatu spesies ikan memiliki jumlah yang
berbeda dan hal ini disebabkan oleh evolusi.
Sirip umumnya memiliki fungsi, yaitu :
1)
Sebagai organ gerak bagi ikan
2)
Dapat digunakan sebagai sumber
data untuk identifikasi, karena setiap sirip suatu spesies ikan memiliki jumlah
yang berbeda dan mengatur pergerakan dan kecepatan ikan bergerak.
3)
Bagian Ekor
Bagian ekor yakni bagian yang berada diantara pangkal awal sirip
belakang/dubur sampai dengan ujung terbelakang sirip ekor.
Adapun organ yang terdapat pada
bagian ekor, yaitu :
a) Anus
Anus merupakan tempat bermuaranya
saluran pencernaan keluar dari dalam tubuh dan merupakan ujung dari saluran
pencernaan.
b) Sirip ekor
2.4 Genus dan Species Amphibi serta Pisces
2.4.1
Genus dan Species Amphibi
Adapun kedudukan
amphibia dalam sistem klasifikasi yaitu:
Kerajaan
: Animalia
Filum
: Chordata
Upafilum
: Vertebrata
Superkelas :
Tetrapoda
Kelas
: Amphibia
Anggota amphibia
terdiri dari 4 ordo yaitu Apoda (Caecilia), Urodela (Salamander), dan Anura (
katak dan kodok), Proanura (telah punah).
1.
Ordo
Caecilia
Ordo ini mempunyai
anggota yang ciri umumnya adalah tidak mempunyai kaki sehingga disebut Apoda.
Tubuh menyerupai cacing (gilig), bersegmen, tidak bertungkai, dan ekor
mereduksi. Hewan ini mempunyai kulit yang kompak, mata tereduksi, tertutup oleh
kulit atau tulang, retina pada beberapa spesies berfungsi sebagai fotoreseptor.
Di bagian anterior
terdapat tentakel yang fungsinya sebagai organ sensory. Kelompok ini
menunjukkan 2 bentuk dalam daur hidupnya. Pada fase larva hidup dalam air dan
bernafas dengan insang. Pada fase dewasa insang mengalami reduksi, dan biasanya
ditemukan di dalam tanah atau di lingkungan akuatik. Fertilisasi pada Caecilia
terjadi secara internal. ( Webb et.al, 1981)
Ordo Caecilia
mempunyai 5 famili yaitu Rhinatrematidae, Ichtyopiidae, Uraeotyphilidae,
Scolecomorphiidae, dan Caecilidae. Famili Caecilidae mempunyai 3 subfamili
yaitu Dermophinae, Caecilinae dan Typhlonectinae. ( Webb et.al, 1981)
2.
Ordo Urodela (Caudata)
Ordo ini mempunyai
ciri bentuk tubuh memanjang, mempunyai anggota gerak dan ekor serta tidak
memiliki tympanum. Tubuh dapat dibedakan antara kepala, leher dan badan.
Beberapa spesies mempunyai insang dan yang lainnya bernafas dengan paru-paru.
Pada bagaian kepala terdapat mata yang kecil dan pada beberapa jenis, mata mengalami
reduksi. Fase larva hampir mirip dengan fase dewasa. Anggota ordo Urodela hidup
di darat akan tetapi tidak dapat lepas dari air. Pola persebarannya meliputi
wilayah Amerika Utara, Asia Tengah, Jepang dan Eropa. Urodella mempunyai
3 sub ordo yaitu Sirenidea, Cryptobranchoidea dan Salamandroidea. Sub ordo
Sirenidae hanya memiliki 1 famili yaitu Sirenidae, sedangkan sub ordo
Cryptobranchoidea memiliki 2 famili yaitu Cryptobranchidae dan Hynobiidae. Sub
ordo Salamandroidea memiliki 7 famili yaitu Amphiumidae, Plethodontidae,
Rhyacotritoniade, Proteidae, Ambystomatidae, Dicamptodontidae dan
Salamandridae. ( Pough et. al., 1998)
Paedomorphosis adalah
salah satu contoh dari fenomena evolusi yang disebut dengan heterochrony.
Herterochorny terkait dengan perubahan waktu dan tingkat dari proses
perkembangan (terutama dalam masa embryonik) yang merubah bentuk tubuh hewan
dewasanya. Hewan dewasa yang paedomorphic biasanya memiliki habitat aquatic dan
memiliki karakteristik larva seperti adanya insang luar, hilangnya kelopak mata
serta perubahan pola gigi dewasanya. Paedomorphosis merupakan karakteristik
pada beberapa Salamander aquatic seperti Proteidae. Pada family lain,
seperti Ambystomatidae, beberapa spesies paedomorphic tetap
bermetamorfosis menjadi Salamander dewasa yang terrestrial (Pough et al.,
1998).
Cau data atau Urodela
mempunya anggota sekitar 350 spesies, tersebar terbatas di belahan bumi utara;
Amerika Utara, Amerika Tengah, Asia Tengah (Cina, Jepang) dan Eropa. Bentuk
tubuh setiap anggota Salamander sangat berbeda, sehingga mudah untuk
mengidentifikasi. Kebanyakan family-family dari urodela terdapat di amerika dan
tidak terdapat di Indonesia. Sebagian besar masa hidupnya di darat. Pembuahan
ada yang eksternal dan ada yang internal. Reproduksinya ovipar dan ovovivipar.
Ciri yang lainnya yaitu tidak memiliki tympanum, mempunyai insang atau tanpa
insang dan mata kecil atau mereduksi (Pough et al., 1998).
Salamander merupakan
kelompok Amphibia yang berekor. Semua anggota dari family ini memiliki ekor
yang panjang, tubuh silinder yang memanjang serta kepala yang berbeda. Sebagian
besar memiliki tungkai yang berkembang dengan baik, biasanya pendek tergantung
pada ukuran tubuh. Tengkoraknya mereduksi dikarenakan adanya beberapa bagian
yang menghilang. Sebagian besar anggotanya memiliki fertilisasi internal meski
tak satu pun anggota dari family ini yang memiliki organ kopulasi.
3. Ordo Anura
Nama anura
mempunyai arti tidak memiliki ekor. Seperti namanya, anggota ordo ini mempunyai
ciri umum tidak mempunyai ekor, kepala bersatu dengan badan, tidak mempunyai
leher dan tungkai berkembang baik. Tungkai belakang lebih besar daripada
tungkai depan. Hal ini mendukung pergerakannya yaitu dengan melompat. Pada
beberapa famili terdapat selaput diantara jari-jarinya.
Membrana tympanum
terletak di permukaan kulit dengan ukuran yang cukup besar dan terletak di
belakang mata. Kelopak mata dapat digerakkan. Mata berukuran besar dan
berkembang dengan baik. Fertilisasi secara eksternal dan prosesnya dilakukan di
perairan yang tenang dan dangkal. (Duellman and Trueb, 1986)
Ordo Anura dibagi
menjadi 27 famili, yaitu:
·
Ascaphidae
Leiopelmatidae
·
Bombinatoridae
Discoglossidae
·
Pipidae Rhinophrynidae
·
Megophryidae
Pelodytidae
·
Pelobatidae
Allophrynidae
·
Bufonidae
Branchycephalidae
·
Centrolenidae
Heleophrynidae
·
Hylidae,Leptodactylidae
Myobatrachidae
·
Pseudidae
Rhinodermatidae
·
Sooglossidae
Arthroleptidae
·
Dendrobatidae Hemisotidae
·
Hyperoliidae
Microhylidae,
·
Ranidae
Rachoporidae
4. Ordo Proanura
Anggota-anggota
ordo ini tidak dapat diketemukan atau dapat dikatakan telah punah.
Anggota-anggota ordo ini hidupnya di habitat akuatik sebagai larva dan hanya
sedikit saja yang menunjukkan perkembangan ke arah dewasa.
Ciri-ciri umumnya
adalah mata kecil, tungkai depan kecil, tanpa tungkai belakang, kedua rahang
dilapisi bahan tanduk, mempunyai 3 pasang insang luar dan paru-paru mengalami
sedikit perkembangan. Amphibi ini tidak menunjukkan adanya dua bentuk dalam
daur hidupnya. (Duellman and Trueb, 1986)
2.4.2
Genus dan Species Pisces
Berdasarkan
pengklasifikasiannya Pisces di bagi menjadi 3 kelas yaitu:
A.
Kelas Agnatha (A = tidak ,
Gnathos = rahang )
Hewan yang termasuk Agnatha merupakan ikan primitif belum
punya rahang. Hidup secara parasit ataupun pemakan bangkai (Scavanger )
memiliki mulut pengisap
bundar .
1.
Ciri-ciri ikan yang
termasuk Agnatha
a.
Badannya memanjang
berbentuk silinder sedangkan ekornya pipih . Kulitnya licin tanpa sisik ,
dilengkapi kelenjar lendir (mucus ) . Siri tengah dorsal disokong oleh
tulang-tulang sirip (tulang rawan ). Matanya ada sepasang.
b.
Mulutnya ventro anterior
dan merupakan mulut pengisap, dipingiran terdapat tentakel .
c.
Kanong hidung terdapat
disebelah tengah atas dan jumlahnya hanya satu
d.
Tengkorak kepala dan
lengkung insang terdiri dari tulang rawan dan notochord masih didapati
dilengkapi archus neuralis yang tidak sempurna
e.
Jantung terdiri dari dua
ruang ( seranbi dan bilik ) . Darah merah berbentuk bulat-bulat dan berinti
juga memiliki butir-butir darah putih.
f.
Insang terdiri dari 6
sampai 14 pasang terdapat di sisi pharynx berbentuk kantong .
g.
Ginjalnya sepasang
bermuara di papil urogenitalis.
h.
Temperatur tubuhnya tridak
tetap (poikilothermus).
i.
Alat kelamin atau (gonad )
sebuah tidak memiliki saluran kepapilla urogenitalis. Pembuahan terjadi di luar
tubuh . Telur yang sudah dibuahi menetas menjadi larva (= ammocoete = pride )
dan ada yang langsung menjadi hewan (anak ) - dewasa.
j.
Otaknya berkembang naik ,
dengan 8 atau 10 pasang saraf cranial . Mempunyai alat pendengar dengan 1 atau
2 bentuk saluran setengah lingkaran.
k.
Mempunyai indra pembau.
B.
Kelas Chondrichtyes
Chondrichthyes memiliki tulang kartilago cranium
sempurna, organ pembau dan kapsul otik tergabung menjadi satu. Kartilago
palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang akan membentuk
rahang atas dan rahang bawah. Kelas Chondrichthyes yaitu ikan-ikan yang
kerangkanya berupa tulang rawan dan sesungguhnya tulang rawan ini bukan
menunjukkan keprimitifannya melainkan merupakan ciri sekunder.
Ciri-ciri dari Chondrichthyes diantaranya yaitu :
1. Rangka tulang rawan
2. Ada yang bersisik dan ada pula yang tidak
bersisik
3. Celah insang ada satu pasang, lima pasang
dan tujuh pasang
4. Letak celah insang lateral dan ventral
5. Mulut terletak pada sisi ventral
6. Ada yang mempunyai spirakulum dan ada
yang tidak
7. Sirip berpasangan
8. Tidak memiliki gelembung udara
ordo Chondrichtyes,yaitu:
1.
Carcharhiniformes
Spesies : Triaenodon obesus
2.
Heterodontiformes
Family : Heterodontidae
Spesies : Heterodontus japonicas
3.
Rajiformes
Family : Rhinidae
Spesies : Rhina ancylostoma
Ciri utama:
a)
Memiliki celah insang pada
sisi ventral kepala
b)
b) Tepi anterior sirip dada berdekatan
dengan sisi kepala dan badan
c)
Sirip ekor kecil seperti
cambuk
d)
Tubuhnya terlihat pipih
e)
Kulit berlendir
Habitat : Terdapat
kira-kira 200 spesies, biasanya terdapat di air tawar dan di lautan
Keunikan : Mempunyai
sepasang tanduk di dekat mulut yang berfungsi memasukan air laut yang
mengandung plankton makanannya dan bisa di tekuk kedalam air laut.
Penyebaran : Diperairan
laut tropis. Asia Tenggara. Dan Amerika Selatan.
4.
Hexanchiformes
Family : Hexanchidae
Spesies : Hexanchus griseus
5.
Lamniformes
Family : Lamnidae
Spesies : Carcharodon carcharias
Ciri-ciri:
a) Di sebut hiu makeral
b) Warna tubuh putih
c) Mempunyai rahang besar
d) Gigi besar lebih kurang 7 inci
Habitat: Hidup di air laut
Keunikan: Suka berjemur
dan merupakan hiu berganas
Terdapat di Amerika, Eropa
dan Japan.
6.
Orectolobiformes
Family : Rhincodontidae
Spesies :
Rhincodon typus
Ciri-ciri:
a). Di sebut sebagai hiu
karpet
b). Tubuhnya besar dan
terbesar dari semua ikan
Habitat: Hidup di air laut
Keunikan: Memiliki sungut
di tepi lubang hidung
Penyebaran: Di Asia dan
Afrika
7.
Squaliformes
Family :
Squalidae
Species : Squalus acanthias
Ciri-ciri:
a). Mempunyai dua
sirip punggung
b). Mempunyai sirip berduri
c). Tidak ada sirip dubur
d). Memiliki gigi untuk
memotong
e). Celah insang pada sisi
lateral kepala
f). Tepi anterior sirip
dada tidak melekat pada sisi tubuh.
Habitat : Hiu hidup di
samudra dan lautandi seluruh dunia dan beberapa tumbuh dalam air tawar.
Keunikan : Beberapa
keunikan hiu antara lain dapat bertahan hidup setidaknya 6 pekan tanpa makan,
dapat merasakan setetes darah dari jarak 2,5 kilometer.
Penyebaran : Tinggal di
sebagian besar samudra dan suhu kedalaman laut Amerika Utara.
8.
Squatiniformes
Family : Squatinidae
Genus : Squatina
Species : Squatina dumeri
Ciri-ciri :
a)
Tubuhnya rata
b)
Memiliki celah insang
disepanjang sisi kepala
c)
Sirip ekor bagian ekor
bagian bawah lebih panjang dari sisi atas.
d) Tanpa sisik dan tanpa spirakulum
e)
Tanpa kloaka, tepi
anterior sirip dada tidak melekat pada tubuh.
Habitat : Hidup di lautan
Keunikan : Salah satu
contohnya adalah hiu hantu dan yang satu ini adalah seekor hiu hantu dengan
mata kuningnya yang besar yang menerangai dalamnya laut dengan lampunya yang
suram.
Penyebaran ; Amerika
serikat ke teluk Meksiko, Jamaika, Venezuela dan Columbia.
C.
Kelas Osteichthyes
Ciri-cirinya yaitu:
1.
Ikan bertulang sejati.
2.
Di kepala terdapat
sepasang mata, selaput pendengaran, celah mulut, lubang hidung, celah insang
dan tutup insang.
3.
Alat gerak berupa sirip
yang berpasangan, untuk keseimbangan dibantu sirip punggung, untuk kemudi sirip
ekor.
4.
Terdapat gurat sisi dan 3
lubang keluar.
Tubuh dilindungi kulit
tipis, transparan, banyak kelenjar lendir, tertutup sisik.
Contoh: ikan bandeng, ikan
mas, ikan tawas, ikan lele, dan ikan kakap.
Kelas Osteichtyes atau
kelompok ikan yang rangkanya tersusun dari tulang sejati, dibagi menjadi
beberapa ordo, yaitu
a)
Ordo : Pleuronectiformes
Limanda limanda
Ciri-ciri:
a) Tubuh tidak simetris
b) Kedua mata pada satu sisi badan
c) Mulut simetris
d) Gigi kuat dan tajam
Habitat : Di tengah-tengah vegetasi di pantai indonesia
pasifik
Keunikan : Dapat menyamar dengan sesuai lingkungan,
memiliki tulang hidung yang membesar memebentuk sebuah mimbar
Penyebaran : Hampir seluruh pelosok dunia
b)
Ordo : Pegasiformes
Ablabys macracanthus
Ciri-ciri :
a) Sirip dada lebar
b) Sirip berogi dua berduri
c) Sirip ekor runcing serta warna tubuh coklat
Habitat : Di laut dangkal
Keunikan : Sirip beracun
Penyebaran : Samudra pasifik
c)
Ordo : Mastacembeliformes
Familia : Mastacembellaidae
Spesies : Mastacembelus sp
Ciri-ciri :
a)
Memiliki tubuh seperti
ulartanpa perut sirip
b)
Dubur dan sirip punggung
yang memanjang dan tersambung ke sirip ekor.
c)
Warna tubuh coklat, kusam
dan perut berwarna coklat
d)
Tubuh juga ditandai dengan
pola coklat melingkar
Habitat : Di dataran tinggi sungai, dataran rendah, lahan
basah masih perairan, pesisir rawa-rawa dan sungai dengan berpasir atau
berbatu, dasar sungai dan berat vegetasi
Keunikan : Dapat bertahan hidup dalamkeadaan kering,
sirip punggung di dahului oleh banyak duri yang digunakan untuk melindungi diri
dari predator.
Penebaran : Indonesia, Asia, Timur dan selatan, Amerika
Tengah dan selatan
f)
Ordo : Anguilliformes
Familia : Muraenidae
Spesies : Muraena sp
e)
Ordo : Symbranchiformes
Spiny Eels
Ciri-ciri :
a)
Tubuh panjang dan gigi
menyerupai
b)
Tidak memiliki sisik dan
gelembung udara
c)
Sirip ekor, sirip dubur,
sirip dorsal dan berhubungan menjadi satu, serta celah insang tunggal dibagian
ventral
Habitat : Biasa hidup dibawah sawah-sawah, di rawa-rawa
atau lumpur dan di kali-kali kecil
Keunikan : Merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan
bentuk tubuh bulat memanjang yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya
licin
Penyebaran : Asia timur dan selatan, juga terdapat di
daerah tropis Afrika Barat
f)
Ordo : Tetradontiformes
Ostracion cubicus
Ciri-ciri:
a) Bentuk tubuh gemuk
b) Warna tubuh kuning
c) Sisik mengalami modifikasi menjadi
spina-spina
d) Tubuh tertutp oleh lempeng-lempeng tulang,
celah insang kecil
e) Mulut tumpul
Habitat : Hidup di terumbu dangkal,, dasar laut, juga
terdapat di daerah berbatu
Keunikan : Memiliki bintik-bintik hitam kecil di
punggung, dada, dubur dan sirip ekor, apabila mati akan mengeluarkan racun yang
dapat merusak ekosistem
Penyebaran : Asia, Eropa dan Afrika Selatan
g)
Ordo : Perciformes
Familia (Aile): Percidae
Ciri-ciri :
a) Memiliki sirip punggung dua buah
b) Sirip ventral di daerah, warna kebiru-biruan
Habitat : Hidup di pinggiran yang dangkal dan dasar
perairan berlumpur di sungai-sungai. Ikan ini terdistribusi di perairan Benua
Keunikan ; Memiliki filamen pada sirip dada memanjang
melewati sirip ekor
Penyebaran : Hampir di seluruh pelosok dunia
Callionymus maculatus
(benekli üzgün balık)
BAB III
KESIMPULAN
Amphibi merupakan hewan
dengan kelembaban kulit yang tinggi, tidak tertutupi oleh rambut dan mampu
hidup di air maupun di darat.Amphibia berasal dari bahasa Yunani yaitu Amphi
yang berarti dua dan Bios yang berarti
hidup.Karena itu amphibi diartikan sebagai hewan yang mempunyai dua bentuk
kehidupan yaitu di darat dan di air.
Pisces
merupakan kelompok vertebrata yang hidup di perairan dengan menggunakan sirip untuk bergerak dan menjaga
keseimbangan tubuh dan memiliki jumlah spesies yang beraneka ragam.
Seluruh anggota kelompok ikan hidup didalam air
dan bereproduksi secara ovipar. Biasanya sel telur dan sperma disebarkan
didalam air atau sarang. Pada kebanyakan ikan bertulang sejati, fertilisasi dan
perkembangan embrio berlangsung diluar tubuh induk betina.
Amfibia atau amfibi(Amphibia), umumnya
didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang (vertebrata)
yang hidup di dua alam, yakni di air dan di daratan. Amfibi bertelur di air, atau menyimpan telurnya di tempat yang lembab
dan basah.
Peranan Amfibi dalam
kehidupan
e.
Dalam rantai makanan amfibi berperan untuk mengatur
populasi serangga.
f.
Amfibi merupakan makanan nagi unvertebrata lain misalnya
ular dan burung.
g.
Amfibi digunakan sebagai makanan bagi manusia yaitu untuk
memperoleh asupan protein (misalnya katak hijau)
h.
Selain itu dimanfaatkan sebagai objek praktikum dan
penelitian.
Beberapa peranan pisces
yang menguntungkan, antara lain sebagai berikut.
1.
Sumber protein hewani dan vitamin A.
2.
Lemak ikan adalah sumber asam lemak tidak jenuh.
3.
Di California, Filipina, dan Srilanka, sirip ikan cucut
dan ikan pari dikeringkan dan direbus, lalu dibuat gelatin untuk penyedap
masakan sup.
4.
Bahan kerajinan (sepatu, tas, sampul buku, pelapis kotak)
atau bahan ampelas dari kulit ikan cucut
yang telah dimasak; maka muncullah pabrik penyamak kulit ikan.
5.
Mendorong berdirinya pabrik-pabrik pengawetan ikan (misal
ikan asin, ikan dalam kaleng, pindang, asinan telur ikan).
6.
Tulang ikan untuk bahan perekat/lem.
7.
Sisa-sisa ikan dibuat tepung untuk pupuk atau makanan
ternak.
8.
Ikan sebagai bahan praktikum atau penelitian demi
perkembangan dan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan.
9.
Usaha tempat rekreasi dengan tempat pemancingan.
10.
Sebagai sumber mata pencaharian, misalnya dengan budi
daya ikan di kolam, tambak, pemijahan ikan hias di akuarium.
DAFTAR PUSTAKA
Djarubito
Brotowidjoyo, Mukayat.1994. Zoologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Campbell, Reece, Michele. 2003. Biologi
Edisi Kelima-Jilid III. Jakarta: Erlangga.
Tuti
Kurniati, M.Pd, Bintarti Yusriana, M.Si, Sumiyati Sa’adah M.Si. 2011. Zoologi
Vertebrata. Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan. UIN
SGD Bandung.
http://202.153.132.136/hadiruntukmu/fahutanipb/BOBY%20DARMAWAN_E34103018.pdf
http://zonabawah.blogspot.com/2011/07/sistem-rangka-dari-kelasamfibiamphibia.html
http://ksh.biologi.ugm.ac.id/index.php?option=com_content&view=section&layout=blog&id=3&Itemid=14
Sakti. 2009.
Anatomi dan Biologi Ikan. (online) pada http://smartsains.blogspot.com/ 2008/06/
anatomi-dan-biologi-ikan.html. Kamis 20 Oktober 2009
Sakti. 2009.
Morfologi. (online) pada http://smartsains.blogspot.com/2009/06/ morfologi.html. Kamis 20Oktober
2009