Makalah
ANALISIS
TUMBUHAN TERHADAP KOMUNITAS TUMBUHAN
KATA
PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah
SWT,atas segala rahmat dan hidayahNya sehingga penulis mempunyai kesempatan
untuk menyusun laporan saya “Analisis
Tumbuhan Terhadap Komunitas Tumbuhan” ini dengan baik.
Penyusunan laporan ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekologi
tanaman. Penyelesaian laporan ini tidak lepas dari
berbagai proses antara lain, mencari bahan dan mengelola data serta penyusunan
data menjadi laporan.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak/Ibu
dosen yang telah membantu dan ikut andil serta memotivasi dalam penyusunan
laporan ini serta berbagai pihak yang telah
membantu. Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh
dari kesempurnaan. Sehingga Saya berharap pada pembaca agar dapat memberikan
kritik dan saran yang sifatnya membangun untuk perbaikan pada masa yang akan
datang.
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................. i
DAFTAR ISI
.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................
1
1.1LATAR BELAKANG.................................................................................
1
1.2RUMUSAN
MASALAH............................................................................. 3
1.3TUJUAN
PENELITIAN.............................................................................. 3
1.4MANFAAT PENELITIAN........................................................................ 3
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................
4
BAB III PENUTUP...............................................................................................
9
A.
KESIMPULAN..........................................................................................
9
B.
SARAN.......................................................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 10
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Di alam jarang sekali ditemukan kehidupan
yang secara individu terisolasi, biasanya suatu kehidupan lebih suka
mengelompok atau membentuk koloni. Kumpulan berbagai jenis organisme disebut
komunitas biotik yang terdiri atas komunitas tumbuhan (vegetasi), komunitas
hewan dan komunitas jasad renik. Ketiga macam komunitas itu berhubungan erat
dan saling bergantung. Ilmu untuk menelaah komunitas (masyarakat) ini disebut
sinekologi. Di dalam komunitas, percampuran jenis-jenis tidak demikian saja
terjadi, melainkan setiap spesies menempati ruang tertentu sebagai kelompok
yang saling mengatur di antara mereka. Kelompok ini disebut populasi sehingga
populasi merupakan kumpulan individu-individu dari satu macam spesies.
Tumbuhan merupakan salah satu
dari klasifikasi makhluk hidup. Tumbuhan memiliki klorofil atau zat hijau daun
yang berfungsi sebagai media penciptaan makanan dan untuk proses fotosintesis.
Dalam ilmu biologi, tumbuhan termasuk organisme yang disebut Regnum Plantaeyang
merupakan organisme multiseluler atau terdiri atas banyak sel. Tercatat sekitar
350.000 spesies tumbuhan, dari jumlah tersebut 258.650 jenis merupakan tumbuhan
berbunga dan 18.000 jenis termasuk tumbuhan lumut. Hampir semua anggota
tumbuhan bersifat autotrof dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari
melalui proses fotosintesis.
Komunitas
ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain. Komunitas
memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkandengan
individu dan populasi.Berdasarkan pandangan individualistik, komunitas tumbuhan
terdiri dari kelompok tumbuhan yang masing-masing mempertahankan
individualitasnya. Komunitas
secara dramatis berbeda-beda dalam kekayaan spesiesnya, jumlah spesies yang mereka
miliki. Mereka juga berbeda dalam hubungannya dalam kelimpahan relative
spesies. Beberapa komunitasv terdiri dari beberapa spesies yang umum dan
beberapa spesies yang jarang, sementara yang lainnya mengandung jumlah spesies
yang sama dengan spesies yang semuanya umum ditemukan. Kelimpahan relative
spesies di dalam suatu komunitas mempunyai dampak yang sangat besar pada ciri
umumnya. Sesungguhnya, istilah keanekaragaman spesies yang digunakan oleh para
ahli ekologi, mempertimbangkan kedua komponen keanekaragaman : kekayaan spesies
dan kelimpahan relative. (Campbell.2004).
Vegetasi
merupakan masyarakat tumbuh-tumbuhan dalam arti luasnya. Pada umumnya, tumbuhan
terdiri dari beberapa golongan antara lain pohon yaitu berupa tegakan dengan
ciri-ciri tertentu. Kemudian dapat diketemukan semak belukar dan lain-lain
tergantung dari ekosistem yang diamati. Tumbuhan bawah merupakan tumbuhan yang
termasuk bukan tegakan atau pohon namun berada di bawah tegakan atau pohon
(Odum, 1993).
Hutan
merupakan sumber daya alam yang merupakan suatu ekosistem, di dalam ekosisitem
ini, terjadi hubungan timbal balik antara individu dengan lingkungannya.
Lingkungan tempat tumbuh dari tumbuhan meupakan suatu lingkungan tempat tumbuh
dari tumbuhan merupakan suatu sistem yang kompleks, dimana berbagai faktor
saling beinteraksi dan saling berpengatuh terhadap masyarakat tumbuh-tumbuhan.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan suatu respon tumbuhan terhadap faktor
lingkungan dimana tumbuhan tersebut akan memberikan respon menurut batas
toleransi yang dimiliki oleh tumbuhan tersebut terhadap faktor-faktor
lingkungan tersebut (Indriyanto, 2006).
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka diperoleh perumusan
masalah sebagai berikut :
1.
Jelaskan pengertian dari komunitas tumbuhan ?
2.
Jelaskan struktur dan sifat-sifat pada sebuah komunitas
tumbuhan ?
3.
Bagaimanakah klasifikasi dari komunitas tumbuhan ?
1.3
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah di
atas maka diperoleh tujuan sebagai berikut :
1. Menegtahui
pengertian dari komunitas tumbuhan
2. Mengetahui
struktur dan sifat-sifat pada sebuah komunitas tumbuhan
3. Mengetahui
klasifikasi dari komunitas tumbuhan
1.4
Manfaat
Penelitian
Berdasarkan
tujuan diatas maka kita dapat memperoleh mamfaat sebagai berikut :
Dengan adanya
makalah yang berjudul “ ANALISIS TUMBUHAN TERHADAP KOMUNITAS TUMBUHAN” kita
bisa mengetahui bahwa Tumbuhan adalah salah satu dari klasifikasi makhluk
hidup. Tumbuhan memiliki klorofil atau zat hijau daun yang memiliki fungsi
sebagai media untuk menciptakan sebuah makanan dan sebagai proses
berfotosintesis. Tumbuhan dan manusia memang memiliki hubungan yang sangat
penting. Pasalnya manusia banyak jenis tumbuhan yang dapat dikonsumsi manusia.
Dan keduanya juga sama-sama mahluk hidup yang pastinya memiliki kehidupan dan
organ-organ yang dapat membantu berlangsung hidup keduanya.Komunitas tumbuhan
adalah seluruh populasi tumbuhan yang hidup bersama pada suatu daerah.
Ekosistem tumbuhan terdiri dari kumpulan spesies tumbuhan yang bersama-sama
membentuk suatu masyarakat tumbuhan yang disebut komunitas.
Komunitas tidak hanya mempunyai kesatuan fungsional tertentu dengan
struktur trofik dan arus energi khas saja, tetapi juga merupakan kesatuan yang
di dalamnya terdapat peluang bagi jenis tertentu untuk dapat hidup dan berdampingan.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Komunitas Tumbuhan
Komunitas tumbuhan adalah seluruh populasi tumbuhan
yang hidup bersama pada suatu daerah. Populasi tumbuhan ini secara genetik
terdiri dari individu-individu spesies tumbuhan dan secara ekologi mereka
adalah anggota dari ekosistem. Ekosistem tumbuhan terdiri dari kumpulan spesies
tumbuhan yang bersama-sama membentuk suatu masyarakat tumbuhan yang disebut
komunitas.Suatu komunitas dapat dicirikan dengan adanya suatu unit lingkungan
yang memiliki kondisi habitat utama yang seraga. Unit lingkungan seperti ini
disebut Biotop. Contoh antara lain : hamparan lumpur, pantai pasir,
dan unit lautan. Biologi ini ditntukan oleh sifat-sifat fisik , sedangkan yang
dicirikan oleh unsur organisme, contohnya adalah padang alang-alang, hutan
pinus, hutan mangrove, dll (Ardhana.2012).
Berdasarkan pandangan individualistik, komunitas
tumbuhan terdiri dari kelompok tumbuhan yang masing-masing mempertahankan
individualitasnya. Namun adanya individualitas tumbuhan bukan berarti
menghambat adanya hubungan tertentu diantara tumbuhan dalam komunitas. Hubungan
ini menurut Walter digolongkan
dalam tiga kelas yaitu :
1.
Pesaing Langsung
(Direct Competitors), terjadi persaingan terhadap sumber daya
lingkungan yang sama karena menempati strata atas maupun bawah dalam suatu
lahan yang sama.
2.
Spesies Dependen (Dependent Species), spesies yang
hanya dapat hidup pada niche tertentu hanya dengan hadirnya tumbuhan lain.
Sebagai contoh tumbuhan lumut yang hanya dapat tumbuh pada kondisi mikroklimat
tertentu yang dihasilkan oleh tegakan pohon.
3.
Spesies Komplementer
(Compementary Species), spesies yang tidak saling bersaing dengan
spesies lain karena persyaratan hidup cukup berhasil/ puas dengan menempati
strata yang berbeda atau dengan ritme musiman yang berbeda.
Konsep
dasar dalam komunitas tumbuhan, dimana istilah tumbuhan dapat didefinisikan
sebagai suatu organisme hidup yang mempunyai kemampuan menangkap energi sinar
matahari dan mengubahnya menjadi energi kimia dalam bentuk senyawa-senyawa
organik.Istilah tumbuhan itu ditujukan terhadap semua makhluk hidup, baik
mereka itu bersel satu ataupun bersel banyak, asalkan mereka itu memiliki
butiran-butiran hijau daun (kloroplas) yang didalamnya terdapat zat hijau daun
(klorofil). Jadi, suatu tumbuhan dapat berkisar mulai dari bentuk bakteri
hingga organisme-organisme yang nampak sebagai pohon-pohon raksasa.Dalam
analisa komunitas, dikenal istilah keanekaragaman spesies. Dalam menentukan
indeks keragaman tersebut, ada beberapa metode analisa yang dapat digunakan,
antara lain Indeks Margalelef, Indeks Simpson, Indeks Menhenick, Indeks
Brillouin, dan Indeks Shanon. Sedangkan indeks similiaritas biasanya dianalisa
dengan indeks equitabilitas (e) dengan nilai kisaran antara 0-1.
Contoh komunitas :
Mangrove merupakan komunitas tumbuhan
berkayu yang khas terdapat di sepanjang pantai terlindung atau muara sungai
yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. Hutan mangrove sering pula disebut
sebagai hutan pantai, hutan pasang
surut, hutan payau atau hutan
bakau.Mangrove berfungsi menjebak dan menahan sedimen, merendam badai pantai
dan energy gelombang, memberi perlindungan bagi juvenile ikan dan biota
avertebrata dan mengasimilasi nutrient untuk dikonversi menjadi jaringan tumbuhan,
control terhadap erosi, menetralisasi limbah cair dan sebagai sanctuary
kehidupan liar ( Clark, 1982).
2.2
Struktur Mengetahui struktur dan sifat-sifat pada sebuah komunitas tumbuhan
Hasil analisis komunitas tumbuhan diajikan secara
deskripsi mengenai komposisi spesies dan struktur komunitasnya. Struktur suatu
komunitas tidak hanya dipengaruhi oleh hubungan antarspesies, tetapi juga oleh
jumlah individu dari setiap spesies organisme. Hal yang demikian itu
menyebabkan kelimpahan relatif suatu spesies dapat mempengaruhi fungsi suatu
komunitas, bahkan dapat memberikan pengaruh pada keseimbangan sistem dan
akhirnya berpengaruh pada stabilitas komunitas itu sendiri.Struktur komunitas
tumbuhan memiliki sifat kualitatif dan kuantitatif :
1.
Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi
dan vitalitas. Vitalitas menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan
perkembangbiakan organisme.
2.
Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas
relatif. Frekuensi kehadiran merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu
spesies di dalam suatu habitat. Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah
atau biomassa per unit contoh, atau persatuan luas/volume, atau persatuan
penangkapan
Berdasarkan perilaku fisiologi dan keturunan, sesuatu jenis tumbuhan
dapat memiliki sifat-sifat sebagai berikut :
1.
Evapotranspirator, adalah kemampuan tumbuhan menguapkan
air ke udara lingkungannya
2.
Pengumpul unsur-unsur hara tertentu yang potensial
bersifat racun bagi pertumbuhan jenis suatu tumbuhan lain.
3.
Pengahasil senyawa allelokimia
4.
Penyelenggara berbagai relung ekologi (Ecological
niches).
2.3
Mengetahui
KlasifikasiKomunitas Tumbuhan
Komunitas vegetasi diklasifikasikan dalam beberapa
cara menurut kepentingan dan tujuannya. Pada umumnya dan yang banyak disukai
ialah klasifikasi berdasarkan:
- Fisiognomi
- Habitat
- Komposisi
dan dominasi spesies
A.
Fisiognomi: Menunjukkan kenampakan umum komunitas
tumbuhan. Komunitas tum-buhan yang besar dan menempati suatu habitat yang luas
diklasifikasikan kedalam komponen komunitas sebagai dasar fisiognominya.Komponen
kmunitas yang menjadi dasar fisiognomi ini ialah yang berada dalam bentuk
dominan. Sebagai contoh: Komunitas hutan, padang rumput, stepa, tundra dan
sebagainya.
B.
Habitat: Karena komunitas sering dinamik dengan
kekhasan habitat maka habitat ini digunakan menjadi dasar pembagian komunitas.
Pada umumnya dikaitkan dengan kandungan air tanah pada habitat yang bersangkutan. Pembagian itu antara lain:
Pada umumnya dikaitkan dengan kandungan air tanah pada habitat yang bersangkutan. Pembagian itu antara lain:
1.
Komunitas lahan basah
2.
Komunitas lahan agak basah
3.
Komunitas lahan mesofit
4.
Komunitas lahan agak kering
5.
Komunitas lahan kering
C.
Komposisi dan dominasi spesies: Disini komunitas
tumbuhan yang besar dibagi kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dengan dasar
komposisi dan dominasi spesies. Klasifikasi seperti ini memerlukan pengetahuan
isi spesies dalam komunitas itu frekuensinya, dominasinya dan lamanya spesies
itu berada (fideling/kesetiaan). Komunitas diberi nama dengan spesies yang
dominan atau yang memperlihatkan frekuensi tinggi misalnya:
Betula-Rhododendron-Magnolia assosiasi, Kruing-Kamper-Meranti-Jati.
BAB
III
PENUTUP
A. Simpulan
Komunitas dapat diketahui bahwa
komunitas merupakan konsep yang penting dan memiliki cakupan yang luas ketika
kita melihat dari segi klasifikasi, komposisi, analisis, serta dinamikanya,
karena di alam berbagai jenis organisme, hidup bersama dalam suatu aturan dan
tidak tersebar begitu saja dan apa yang dialami oleh komunitas akan dialami
oleh organisme. Komunitas juga memberikan peluang bagi suatu organisme untuk
hidup secara bersama dan berdampingan tapi tanpa terlepas dari adanya suatu kompetisi
sehingga akan ditemukan populasi tertentu yang berperan sebagai dominansi dalam
komunitas tersebut, karena tidak semua organisme dalam komunitas sama
pentingnya dalam menentukan keadaan alamiah dan fungsi dari seluruh komunitas
maka populasi yang mendominasi tersebut terutama adalah populasi yang dapat
mengendalikan sebagian besar arus energi dan kuat sekali mempengaruhi
lingkungan pada semua jenis yang ada di dalam komunitas yang sama.
B. Saran
Tiada kata sempurna untuk semua yang ada
didunia, begitu juga dengan makalah ini. Oleh karena itu bagi pihak – pihak
terkait kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang sipatnya membangun guna
perbaikan. Mohon dimaklumi.
DAFTAR
PUSTAKA
Ardhana,Putu Gede. 2012. Ekologi
Tumbuhan. Denpasar. Udayana University
Campbell, Neil A. 2004. Biologi. Jakarta :
Erlangga
Eugene. P. Odum. 1996. Dasar-dasar
Ekologi. Yogyakarta : Gajah Mada University Press
Heddy, S., S.B Soemitro, dan S.
Soekartomo. 1986. Pengantar Ekologi. Jakarta
: Rajawali
http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/deskripsi-dan-analisis-vegetasi-floristika-dan-non-floristika
http://zaifbio.wordpress.com/2009/01/30/deskripsi-dan-analisis-vegetasi-floristika-dan-non-floristika
Indriyanto. 2006. Ekologi Hutan. Jakarta :
Bumi Aksara
Rahardjanto, Abdulkadir. 2001. Ekologi Umum.
Malang : UNM Press
Setiadi, Y. 1983. Pengertian Dasar Tentang
Konsep Ekosistem. Bogor : Fakultas kehutanan IPB
Soemarwoto, O. 1983. Ekologi Lingkungan Hidup
dan Pembangunan. Jakarta : Djambanan
Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi
Tumbuhan. Bandung : ITB
Syamsurizal. 1999. Pengantar Ekologi Tumbuhan.
Padang: UNP press
Wolf, Larry dan S.J McNaughton. 1990. Ekologi
Umum. Yogyakarta : UGM press
No comments:
Post a Comment