Tuesday, 19 April 2022

LAPORAN PENDAHULUAN GERONTIK PADA PASIEN NY.A DENGAN DIAGNOSA ANEMIA

 

BAB 1

 Pendahuluan

A.    Difinisi Anemia

Anemia merupakan masalah kesehatan yang mempengaruhi jutaan orang di negara-negara berkembang dan tetap menjadi tantangan besar bagi kesehatan manusia. Prevalensi anemia di perkirakan 9% di negara maju sedangkan di negara berkembang prevalensinya 43%. Anak-anak dan wanita usia subur merupakan kelompok yang paling beresiko. Prevalensi terutama tinggi di negara berkembang karena faktor defisiensi diet dan atau kehilangan darah akibat infeksi parasit yang dapat membawa dampak yang besar terhadap kesejahteraan sosial dan ekonomi, serta kesehatan fisik. Sementara WHO dalam Worldwide Prevalence of Anemia melaporkan bahwa total keseluruhan penduduk dunia yang menderita anemia adalah 1,62 miliar orang dengan prevalensi pada anak sekolah dasar 25,4% dan 305 juta anak sekolah diseluruh dunia menderita anemia (WHO,2013).

Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin (Hb) dalam darah kurang dari normal.Faktor-faktor penyebab anemia gizi besi adalah status gizi yang dipengaruhi oleh pola makanan, sosial ekonomi keluarga, lingkungan dan status kesehatan.Khumaidi mengemukakan bahwa faktor faktor yang melatarbelakangi tingginya prevalensi anemia gizi besi di negara berkembang adalahkeadaan sosial ekonomi rendah meliputi pendidikan orang tua dan penghasilan yang rendah serta kesehatan pribadi di lingkungan yang buruk.Meskipun anemia disebabkan oleh berbagai faktor, namun lebih dari 50 % kasus anemia yang terbanyak diseluruh dunia secara langsung disebabkan oleh kurangnya masukan zat gizi besi.

Anemia merupakan masalah medis dan masalah kesehatan utama masyarakat yang sering dijumpai di seluruh dunia, terutama di Negara berkembang seperti Indonesia. Kelainan ini adalah merupakan penyebab debilitas kronik yang mempunyai dampak besar terhadap kesehatan, ekonomi dan kesejahteraan sosial. Diperkirakan lebih dari 30% penduduk dunia atau 1,5 miliar orang menderita anemia dengan sebagian besar diantaranya tinggal di daerah tropis.

 

 

 

 

B.     Etiologi

1. Etiologi atau fisiologi yang dimanifestasikan dengan penurunan jumlah eritrosit atau hemoglobin dan tidak dapat kembali, seperti:

1.      Kehilangan darah yang berlebihan.

Kehilangan darah yang berlebihan dapat diakibatkan karena perdarahan (internal atau eksternal) yang bersifat akut ataupun kronis. Biasanya akan terjadi anemia normostatik (ukuran normal), normokromik (warna normal) dengan syarat simpanan zat besi untuk sintesis hemoglobin (Hb) mencukupi.

2.      Destruksi (hemolisis) eritrosit.

Sebagai akibat dari defek intrakorpuskular didalam sel darah merah (misalnya anemia sel sabit) atau faktor ekstrakorpuskular(misalnya, agen infeksius, zat kimia, mekanisme imun) yang menyebabkan destruksi dengan kecepatan yang melebihi kecepatan produksi eritrosit.

3.      Penurunan atau gangguan pada produksi eritrosit atau komponennya.

Sebagai akibat dari kegagalan sumsum tulang (yang disebabkan oleh faktor-faktor seperti neoplastik, radiasi, zat-zat kimia atau penyakit) atau defisiensi nutrien esensial (misalnya zat besi).

2. Morfologi, yaitu perubahan khas dalam ukuran, bentuk dan warna sel darah merah.

1.      Ukuran sel darah merah: normosit (normal), mikrosit (lebih kecil dari ukuran normal) atau makrosit (lebih besar dari ukuran normal)

2.       Bentuk sel darah merah: tidak teratur, misalnya: poikilosit (sel darah merah yang bentuknya tidak teratur), sferosit (sel darah merah yang bentuk nya globular) dan depranosit (sel darah merah yang bentuk nya sabit/sel sabit).

3.       Warna/sifatnya terhadap pewarnaan: mecerminkan konsentrasi hemoglobin; misalnya normokromik (jumlah hemoglobin cukup atau normal), hipokromik (jumlah hemoglobin berkurang).

 

C.    Patofisiologi

Adanya suatu anemia mencerminkan adanya suatu kegagalan sumsum atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum (misalnya berkurangnya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, invasi tumor atau penyebab lain yang belum diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi).Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalam sel fagositik atau dalam sistem retikuloendotelial, terutama dalam hati dan limpa.

Hasil dari proses ini adalah bilirubin yang akan memasuki aliran darah. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah (hemolisis) segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma (konsentrasi normal ≤ 1 mg/dl, kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sclera). Apabila sel darah merah mengalami penghancuran dalam sirkulasi, (pada kelainan hemplitik) maka hemoglobin akan muncul dalam plasma (hemoglobinemia).Apabila konsentrasi plasmanya melebihi kapasitas haptoglobin plasma (protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya, hemoglobin akan berdifusi dalam glomerulus ginjal dan kedalamurin (hemoglobinuria).

Kesimpulan mengenai apakah suatu anemia pada pasien disebabkan oleh penghancuran sel darah merah atau produksi sel darah merah yang tidak mencukupi biasanya dapat diperoleh dengan dasar: 1) hitung retikulosit dalam sirkulasi darah; 2) derajat proliferasi sel darah merah muda dalam sumsum tulang dan cara pematangannya, seperti yang

 

 

 

 

 

 

D.    Manifestasi Klinis

kemungkinan anemia aplastik merupakan akibat dari faktor kongenital atau didapat sehingga temuan pengkajian dikaitkan dengan kegagalan sumsum tulang adalah kekurangan sel darah merah dikarakteristikkan dengan pucat, letargi takikardi dan ekspresi napas pendek. Pada anak-anak, tanda anemia hanya terjadi ketika kadar hemoglobin turun dibawah 5 sampai 6 g/100 mL. Kekurangan sel darah putih dikarakteristikkan dengan infeksi berulang termasuk infeksi oportunistik. Berkurangnya trombosit dikarakteristikkan dengan perdarahan abnormal, petekie dan memar

 

 

E.     Komplikasi

Menurut Betz dan Swoden (2002), komplikasi penyakit AnemiaAplastik sebagai berikut:

1.      Sepsis

2.      Sensifiitas terhadpa antigen donor yang bereaksi silang menyebabkan perdarahan yang tidak terkendali.

3.      Graff versus host disease(timbul setelah pencangkokan sumsum tulang)

4.      Kegagalan cangkok sumsum (terjadi setelah transplantasi sumsum tulang)

5.      Leukimia mielogen akut- berhubungan dengan anemia fanconi

 

F.     Pemeriksaan Penunjang

1.      Jumlah pemeriksaan darah lengkap dibawah normal (Hemoglobin < 12

2.      g/dL, Hematokrit < 33%, dan sel darah merah)

3.       Feritin dan kadar besi serum rendah pada anemia defisiensi besi

4.       Kadar B12 serum rendah pada anemia pernisiosa

5.      Tes comb direk positif menandakan anemia hemolitik autoimun

6.      Hemoglobin elektroforesis mengidentifikasi tipe hemoglobin abnormal pada penyakit sel sabit

7.      Tes schilling digunakan untuk mendiagnosa defisiensi vitamin B12

G.    Penatalaksanaan

Pilihan utama pengobatan anemia aplastik adalah transplantasi sumsum tulang dengan donor saudara kandung , yang antigen limfosit manusianya limfosit (HLA) sesuai. Pada lebih dari 70% kasus tidak ada kesesuaian dari saudara kandung. Namun terdapat kemungkinan kesesuaian yang semakin besar antara orangtua dan anaknya yang menderita anemia aplastik. Jika ingin melakukan transplantasi sumsum tulang, pemeriksaan HLA keluarga harus segera dilakukan dan produk darah harus sedikit mungkin digunakan untuk menghindari terjadinya sensitifisasi untuk menghindari sensitisasi , darah hendaknya juga jangan didonasi oleh keluarga anak. Produk darah harus selalu diradiasi dan disaring untuk menghilangkan sel-sel darah putih yang ada,sebelum diberikan pada anak yang menjadi calon penerimatransplantasi sumsum tulang. Produk darah yang dapat diberikansebagai berikut:

1.      Trombosit untuk mempertahankan jumlah trombosit lebih dari 20.000 per mm3 Pakai platelet feresis donor tunggal untuk menurunkan jumlah pajanan antigen HLA pada anak itu.

2.      Packed read blood cells- untuk mempertahankan hemoglobin. untuk terapi jangka panjang ,gunakan deferoksamin sebagai agenskelasi untuk mencegah komplikasi kelebihan besi.

3.      Granulosit ditransfusi ke pasien yang mengalami sepsis gramnegatif ( Ngastiyah, 2012)

                                             

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

ASUHAN KEPERAWATAN

A.    Pengkajian keperawatan

1.      Data Biografis                                  

Nama                                       : Ny. Ainen

Umur                                       : 73

Tempat/Tahun Lahir                : 19-06-1949

Jenis Kelamin                          : Perempuan

Suku                                        : Aceh

Agama                                     : Islam

Pendidikan                              : Smp

Status Perkawinan                  : Meninggal

Alamat                                                : bak buloh

No. Hp                                    : -

 

2.      Riwayat Keluarga

Pasangan

 

Hidup

Meninggal

 

 

Anak

 

Hidup

Meninggal

1

 

 

3.      Riwayat Pekerjaan

Pekerjaan saat ini         : Tidak berkerja

Pekerjaan sebelumnya : Tidak berkerja

Sumber pendapatan dan kecukupan terhadap kebutuhan : sumber biaya dari anaknya

 

4.      Lingkungan Hidup :

 


 

5.      Rekreasi dan hiburan

Hobi/Minat                  : Pengajian Al-quran

Liburan/Perjalanan      : -

Hiburan                       : Mengaji

 

6.      Sumber/Sistem Pendukung yang digunakan

 

 

7.      Status Kesehatan saat ini

Keluhan Utama           : Pasien mengatakan sakit kepala, pusing, lemas disaat bangun atau bahkan sampai muntah waktu terjadinya pusing   

 

8.      Status Kesehatan Masa Lalu

Status kesehatan selama setahun yang lalu : Anemia

 

Status Kesehatan selama 5 tahun yang lalu : Anemia

 

9.      Riwayat Penggunaan Obat-obatan

Obat-obat

Nama :

Dosis :

Bagaimana/Kapan menggunakannya :

 

Alergi

Obat-obatan                : Tidak

Makanan                     : Tidak

Kontak substansi         : Tidak

Faktor lingkungan       : Tidak

 

10.  Riwayat Keluarga

 

Riwayat kesehatan keluarga: keluarga memiliki riwayat penyakit Anemia

 

11.  Pola Kebiasaan

Pola Nutrisi

            Diet khusus pembatasan makanan atau pilihan: Tidak ada

            Riwayat peningkatan penurunan berat badan : Tidak ada

            Pola konsumsi makanan (frekuensi) : 3 / sehari

 

 

Pola istrirahat tidur

            Kebiasaan tidur: Cepat

Lama Tidur : 8 jam

Insomnia : Tidak ada

                        Pola Hygiene/perawatan diri

                        Mandi

                                    Frekuensi: -

                                    Menyikat gigi: ada

                                    Mencuci Rambut: ada

                        Berpakaian/Berhias

                                    Menyisir rambut: ya

                                    Kebersihan rambut: ya

                                    Menggunakan bedak: tidak

12.  Pengkajian Fisik

a.       Keadaan Umum:

b.      Tanda-Tanda Vital:

 

1.

Tekanan darah

100/80 mmHg

2.

Nadi

80 x/mnt

3.

Respirasi

22 x/mnt

4.

Temperature

36

                                                                                  

c.       Umum:

                                                                                   Ya         Tidak

1.

Kelelahan

 

2.

Deman

 

3.

Keringat malam

 

4.

Kesulitan makan

 

5.

Sering Pilek, infeksi

 

6.

Kemampuan untuk melakukan ADL

 

 

 

 

 

 

d.      Sistem Persarafan:

Ya                   Tidak

1.

Sakit kepala

 

2.

Kejang

 

3.

Sinkope/serangan jantung

 

4.

Paralisis

 

5.

Masalah Koordinasi

 

6.

Tremor

 

7.

Cedera kepala

 

8.

riasalah memoei

 

 

e.       Sistem Kardiovaskuler:

Ya                   Tidak

1.

Nyeri/ketidaknyaman

 

2.

Palpitasi

 

3

Sesak napas

 

4.

Dispnea pada aktivitas

 

5.

Murmur

 

6.

Edema

 

7.

Varises

 

8.

Perubahan Warna kaki

 

 

 

f.       Sistem Gastrointestinal:

Ya                   Tidak

1.

Disfagia

 

2.

Nyeri ulu hati

 

3.

Mual/muntah

 

4.

Hematemesis

 

5.

Perubahan nafsu makan

 

6.

Diare

 

7.

Konstipasi

 

8.

Malena

 

 

g.      Sistem genitourinaria:

Ya                   Tidak

1.

Distensi kandung kemih

 

2.

Disuria

 

3.

Hematuria

 

4.

Poliuria

 

5.

Nokturia

 

6.

Infeksi

 

7.

Inkontinensia

 

8.

Frekuesi

 

9.

Warna

 

10.

Bau

 

 

h.      Sistem Integumen:

Ya                   Tidak

1.

Turgor

Turgor menurun karena factor usia

2.

Perubahan Pigmen

 

3.

Jaringan parut

 

4.

Keadaan kuku

bersih

 

5.

Keadaan Rambut

Bersih

 

6.

Luka

 

7.

Diaforesis

 

 

i.        Sistem Muskuloskeletal:

Ya                   Tidak

1.

Nyeri persendian

 

2.

Kekakuan

 

3.

Pembengkakan sendi

 

4.

Deformitas

 

5.

Kram

 

6.

Kelemahan otot

 

7.

Masalah cara berjalan

 

8.

Nyeri punggung

 

9.

Kekakuan otot

 

10.

Kifosis

 

 

j.        Sistem Penginderaan

Pilihatan: Kurang terlalu jelas

Pendengaran: Masih Baik

 

13.  Faktor Resiko Jatuh

Kondisi

                                                                                        Ya                    Tidak

1.

Riwayat Fraktur Tulang

 

2.

Penggunaan alcohol dan sedative, pengobatan psikoaktif

 

3.

Riwayat jatuh sebelumnya, gangguan keseimbangan dan pusing

 

 

4.

Penyakit akut

 

5.

Kondisi patologi, serangan jatuh

 

6.

Gangguan kognitif, disorientasi

 

7.

Kelemahan anggota gerak bawah

 

8.

Abnormalitngan das diri keseimbangan dan cara berjalan

 

9.

Masalah pada kaki

 

10.

Hipotensi postural

 

11.

Perubahan skeletal dan neuromuscular

 

12.

Penyakit akut dan kronik berat

 

13.

Defisit sensori

 

14.

Kecemasan berhubungan dengan jatuh sebelumnya

 

 

 

Situasi:

                                                                                                                Ya               Tidak

1.

Lingkungan yang berbahaya

 

2.

Permukaan lantai yang licin, basah

 

3.

Tempat tidur dan tempat duduk yang tinggi

 

4.

Kepercayaan yang tidak adekuat

 

 

 

14.  Spiritual

Kegiatan keagamaan : Mengaji, Shalat, Mendengan ceramah

Konsep keyakinan klien tentang kematian :

Harapan – harapan klien :

 

15.  Psikosial

 

Identifikasi masalah emisional

Pertanyaan Tahap 1 

                                                                                                                                    Ya       Tidak

1.

Apakah klien mengalami sukar tidur ?

 

2.

Apakah klien sering merasa gelisah ?

 

3.

Apakah klien sering murung dan menangis sendiri ?

 

4.

Apakah klien sering was –was dan khawatir ?

 

 

 

 

 

 

 

PENGKAJIAN KESEIMBANGAN UNTUK KLIEN LANSIA

 

A.    Perubahan posisi atau gerakan keseimbangan

Beri nilao 0 jika tidak menunjukkan kondisi dibawah ini

Beri nilai 1 jika klien menunjukkan salah satu kondisi dibawah ini

 

NO

TES UJI KESEIMBANGAN

   SKOR

 

 

 

0

1

1.

Bangun

tidak bangun dari duduk dengan satu kali gerakan, tetapi mendorong tubuhnya keatas dengan tangan atau bergerak kebagian depan kursi dahulu. Tidak stabil pada saat berdiri pertama kali

 

1

2.

Duduk ke kursi

menjatuhkan diri ke kursi, tidak duduk ditengah kursi

0

 

3.

Menahan dorongan pada stenum (pemeriksa mendorong stenum perlahan-lahan sebanyak 3 kali) klien menggerakkan kaki keatas, memegang objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya

 

1

4.

Mata tertutup

sama seperti diatas (periksa kepercayaan klien tentang input penglihatan untuk keseimbangan

 

1

5.

Perputaran leher

menggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya, keluhan vertigo, pusing atau keadaan tidak stabil

 

1

6.

Gerakan menggapai sesuatu

tidak mampu menggapai sesuatu dengan bahu fleksi sepenuhnya sementara berdiri pada ujung jari kaki, tidak stabil, memegang sesuatu untuk dukungan

 

1

7.

Membungkuk

tidak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek kecil (mis. Pulpen) dari lantai, memegang objek untuk bisa berdiri lagi, memerlukan usaha-usaha multipel untuk bangun

0

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B.     Komponen gaya berjalan atau gerakan satu kondisi dibawah ini

Beri nilai 0 jika tidak menunjukkan kondisi dibawah ini

Beri nilai 1 jika klien menunjukkan salah satu kondisi dibawah ini

 

NO

TES UJI KESEIMBANGAN

SKOR

 

 

 

0

1

1.

Minta klien untuk berjalan ketempat yang ditentukan ragu-ragu, tersandung, memegang objek untuk dukungan

 

1

2.

Ketinggian langkah kaki (memegang kaki saat melangkah) kaki tidak naik dari lantai secara konsisiten (menggeser atau menyeret kaki), mengangkat kaki terlalu tinggi (>5cm)

0

 

3.

Kontinuitas langkah kaki (lebih baik diobservasi dari samping klien setelah langkah-langkah awal, langkah menjadi tidak konsisten, memulai mengangkat sati kaki sementari kaki yang lain menyentuh lantai

0

 

4.

ketidaksimestrisan langkah (lebih baik diobservasi dari belakang klien)

tidak berjalan dalam garis, bergelombang dari sisi kesisi

 

1

5.

penyimpangan jalur pada saat berjalan (lebih baik diobservasi dari belakang klien)

 

1

6.

Berhenti sebelum mulai berbalik, jalan semponyongan, bergoyang, memegang objek untuk dukungan

 

1

 

1.      Pengkajian fungsional klien

KATZ index of independence in activities of daily living

Aktivitas

Independen

(1 poin)

Tanpa supervise, arahan atau bantuan

Dependen

(0 poin)

dengan supervise, arahan dan bantuan atau total care

Mandi

poin :

1

(1 poin) mampu mandi sendiri atau butuh bantuan hanya satu bagian tubuh seperti punggung, area genital atau ektermitas yang cacat/ lumpuh

(0 poin) butuh bantuan untuk mandi lebih dari satu anggota tubuh.

Berpakaian

poin:

1

(1 poin) mampu mengambil pakaian dari lemari pakaian dan mengenakannya. Mungkin perlu bantuan untuk ikat sepatu

(0 poin) butuh bantuan untuk berpakaian

Toileting

poin:

1

(1 poin) mampu ketoilet, bangun dan duduk, membersihkan area genital tanpa bantuan.

(0 poin) butuh bantuan untuk ketoilet, membersihkan diri atau menggunakan bedpan

Berpindah

poin:

1

(1 poin) mampu bergerak dari tempat tidur/ kursi tanpa bantuan.

(0 poin) butuh bantuan untuk berpindah dari tempat tidur/ kursi

Kontinent

poin:

1

(1 poin) mampu mengontrol miksi dan defekasi

(0 poin) parsial continent

 

 

Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan menggunakan mini mental status exam (MMSE)

No

Aspek kognitif

Nilai maksimal

Nilai klien

Kriteria

1.

Orientasi

5

3

menyebutkan dengan benar:

·         Tahun

·         Musim

·         Tanggal

·         Hari

·         Bulan

2.

Orientasi

5

4

Dimana kita sekarang berada:

·         Negara Indonesia

·         Provinsi aceh

·         Kota banda aceh

·         Banti social rumoh sejahtera geunaseh saying

·         Wisma selanga

3.

Registrasi

3

3

sebutkan nama 3 objek ( oleh pemeriksa) 1 detik untuk mengatakan masing – masing objek. Kemudian tanyakan kepada klien ketiga objek tadi ( untuk disebutkan)

·         Objek buku

·         Objek piring

·         Objek kaca mata

4.

Perhatian dan kalkulasi

5

 

Minta klien untuk memulai dari angka 100 kemudian dikurangi 7 sampai 5 kali atau tingkat

·         93

·         86

·         79

·         72

·         65

5.

Mengingat

3

2

Minta klien untuk mengulangi ketiga objek pada no 2 ( registrasi) tadi. Bila brnar, 1 poin untuk masing – masing objek

6.

Bahasa

2

2

Tunjukan pada klien suatu benda dan tanyakan namanya pada klien

·         (jam tangan)

·         (pulpen)

 

Minta klien untuk mengulangi kata berikut ”jika tidak, dan, atau tetapi”

Minta klien untuk mengikuti perintah berikut yanag terdiri dari 3 langkah

“ambil kertas ketangan anda, lipat dua dan taruh di lantai”

Perintahkan pada klien untuk membaca dan mengikuti kalimat berikut

“ TUTUP MATA ANDA”

Minta klien untuk menulis sebuah kalimat

Gambarkan kembali objek berikut.

 

 

 

 

 

Interpretasi:

a.       > 23           Aspek kognitif dari fungsi mental baik

b.      18-22         Kerusakan aspek fungsi mentL RINGAN

c.       < 17           Terdapat kerusakan aspek fungsi mentak berat

 

B.     Diagnose Keperawatan

1.      Ketidak seimbangan perfusi jaringan perifer

2.      Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

3.      Defisit pengetahuan b.d ketidaktahuan sumber informasi

 

 

 

Analisa Data

No

Data

Masalah

1.

Ds: Pasien mengatakan pusing, lemas dan nyeri di bagian belakang punggu 

Do :

TD : 140/90 mmHg

N : 55 x/ menit

R: 22 x/menit

T: 36 ºC

-          Nyeri yang dirasakan dibagian belakang

-          Pada saat beraktivitas

-          skala nyeri 5

 

Nyeri

2.

Ds: Pasien mengatakan lemas saat beraktifitas dan saat melakukan senam

-          Pasien mengatakan lemas, pusing saat melakukan aktifitas seperti senam

-          Pasien mengatakan sakit pada saat berdiri terlalu lama

D0:

TD: 140/90 mmHg

N: 55 x/menit

R: 22 x/menit

T: 36 ºC

-          Kekuatan otot menurun

-          Pergerakan terbatas

Pemeliharaan kesehatan tidak efektif

 

3.

Ds : Pasien mengatakan sakit kaki pada saat berjalan dan pada saat berdiri terlalu lama

Do :

TD : 140/90 mmHg

N : 55 x/menit

R : 22 x/menit

T : 36 ºC

-          Pasien susah berjalan dan berdiri dalam jangka lama

-          Pasien tanpak gelisah

-          k/u lemah

 

Resiko Jatuh

 

Rencana / Intervensi Keperawatan

NO

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

kriteria hasil

Intervensi

Keperawatan

1.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Nyeri

Data Subjektif:

-          Pasien mengeluh nyeri

-          Pasien mengatakan nyeri di bagian belakang punggun

 

Data Objektif:

TD: 140/90 mmHg

N: 55 x/menit

R: 22x/menit

T: 36 ºC

 

Pengkajian Nyeri:

P: Nyeri

Q: Rasa nyeri seperti terbakar

R: Nyeri di belakang punggun

S: 5 (0-10)

T: Pada saat beraktivitas

Setelah melasanakan tindakan keperawatan diharapkan nyeri dapat berkurang.

 

Kriteria Hasilnya:

-          Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu mengunakan teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri)

-          Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

-          Mampu mengenali nyeri

-          Mengatakan rasa nyama setelah nyeri berkurang

-          Keluhan nyeri menurun

-          Memonitor TTV, skala nyeri

-          Terapi relaksasi

-          Pengurangin kecemasan

-          Dukungan emosional

-          Teknik mrnrnangkan

-          Pemberian obat

2.

Pemeliharaan kesehatan tidak efektif

Data Subjektif:

-          Pasien mengatakan lemas, pusing saat melakukan aktifitas seperti senam

-          Pasien mengatakan sakit pada saat berdiri terlalu lama

Data Obektif:

TD: 140/90 mmHg

N: 55 x/menit

R: 22 x/menit

T: 36 ºC

 

 

Setelah dilakukan beberapa kali latihan diharapkan Ny. N dapat mengerti

 

Kriteria Hasilnya:

-          Melakukan senam lansia yang baik dan benar serta tingkat kemampuan senam meningkat

-          Manfaat dan tujuan dilakukannya senam

-          Menurutkan tekanan darah

-          Mengajarkan tetang latihan fisik senam lasia penderita hipertensi khususnya lansia

-          Mengajarkan tetang latihan fisik senam lasia

-          Memberikan informasi tentang manfaat dan tujuan dilakukannya senam lansia

-          Memberikan edukasi prosedur

Tindakan

-          Memobilisasi keluarga

-          Promosi kesiapan

-          Promosi koping

-          Memberikan edukasi pengobatan

3.

Resiko Jatuh

-          Memberikan dukungan mobilisasi

-          Meningkatkan latihan kekuatan otot

-          Mengidenfikasi resiko

-          Mencegah risiko lingkungan

-          Memberikan menajemen pengobatan

-          Dukungan mobilitas

-          Memberikan edukasi pengurangan resiko

-          Peningkatkan latihan kekuatan otot

-          Identifikasi risiko

-          Pencegahan resiko lingkungan

-          Manajemen pengobatan

-          Gangguan keseimbagan

 

 

 

 

 

 

 

 

IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

 

TGL

WAKTU

DIAGNOSA

KEPERAWATAN

IMPLEMENTASI

EVALUASI

PARAF EPTORPRES

12/02/21

Jam

13.00

Nyeri

-          Megidefikasi skala nyeri

-          Memberikan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri

-          Memberikan terapi

S:Pasien mengatakan masih mengalami nyeri

 

O: Observasi TTV

 

A: Masalah belum teratasi

 

P: Intervensi dilanjutkan

 

12/02/21

Jam

13.00

Pemeliharaan kesehatan tidak efektif

-          Memberikan latihan fisik senam untuk lansia

-          Memberikan informasi manfaat dan tujuan senam lansia

-          Memberikan pembelajaran tetang pengobatan

S:Pasien mengatakan sudah tidak pusing saat melakukan aktivitas

 

O: Observasi TTV

 

A: Masalah Hipertensi

P: Intervensi Dihentikan

 

 

12/02/21

Jam

13.00

Resiko Jatuh

-          Melakukan Px TTV

-          Memberikan kenyamanan dengan ada nya tongkat

-          Memberikan obat- obatan

S:Pasien mengatakan masih menggunakan alat bantu

 

O: Observasi cara berjalan

 

A:   Masalah belum teratasi

 

P: Intervensi di lanjutkan

 

 

KEPERAWATAN GERONTIK KE 1 – 2, TANGGAL: 5 dan 12 / 02 /2021

1.      Latar belakang

-          Pada pertemuan pertama perawat melasanakan pengkajian terhadap pasien

-          Pertemuan ini perawat telah melakukan kontrak waktu dan tempat untuk melakukan pengkajian dan implementasi untuk tahapan selanjutnya.

2.      Rencana keperawatan

-          Diaknosa keperawatan : Nyeri, Pemeliharaan kesehatan tidak efektif dan resiko jatuh

-          Tujuan umum : Setelah dilakukan pengkajian perawat dapat melakukan rencana keperawatan

-          Tujuan khususnya: Ialah untuk menegakkan diagnosa keperawatan dan tapan selanjutnya untuk melakukan implementasi.

3.      Rencana kegiatan

1.      Topik         : pengkajian

2.      Metode      : Diskusi Tanya jawab

3.      Media        : lembar pengkajian

4.      Waktu       : 60 menit

5.      Strategi pelaksanaan        

No

Alokasi Waktu

Kegiatan

1.

09.00- 09.08

Fase oeientasi

-          Mengucap salam

-          Membuat kontrak waktu

2.

10.08-10.30

Fase kerja

-          Mengkaji identitas pasien

-          Mengkaji pasien sampai selesai

3.

10.30-10.50

Fase terminasi

-          Validasi emosi pasien

-          Mengucap salam

 

4.      Kriteria Evaluasi (kegiatan hari ini)

1)      Kriteria struktur:

a.       Tersedia tempat pertemuan

b.      Adanyan kontrak waktu

2)      Kriteria proses:

a.       Pasien dapat menjawab pertanyaan atau yang di kaji perawat

b.      Pasien dapat berpartisipasi dengan baik sampai akhir pertemua

3)      Kriteria hasil:

a.       Perawat dapat menegakkan diagnosa keperawatan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

KEPERAWATAN GERONTIK PERTEMUAN KE : 3 TANGGAL : 15 dan 16 / 02 /2021

1.      Latar Belakang

Pada pertemuan sebelumnya perawat telah melakukan pengkajian dan selanjutnya dapat dilakukan implementasi pada pasien mrngunakan terapi obat tradisional dengan mengunakan parutan kunyit untuk menurunkan hipertensi.

Pertemuan selanjutnya perawaat melakukan kontrak waktu dan tempat untuk melakukan terapi obat teradisional dengan mengunakan parutan kunyit untuk menurunkan hipertensi.

2.      Rencana keperawatan

1.      Diagnosa keperawatan : Nyeri , Pemeliharaan kesehatan tidak efektif dan resiko jatuh

2.      Tujuan umum : Selanjutnya dilakukan implementasi terapi obat tradisional dengan mengunakan parutan kunyit untuk menurunkan hipertensi dan nyeri pada pasien.

3.      Tujuan khusus :

Selama 1x60 menit klien dapat :

a.       Menyatakan hipertensi berkurang

b.      Merasa nyaman setelah hipertensi dan nyeri  menurun

c.       Jelaskan manfaat implementasi

3.      Rencana kegiatan

1.      Topik         : Implementasi tentang terapi obat teradisional dengan mengunakan kunyit

2.      Metode      : Diskusi dan Tanya jawab

3.      Media        : Leaflet

4.      Waktu       : 60 menit

5.      Strategi pelaksanaan

No

Alokasi Waktu

Kegiatan

1.

10.00-10.30

Fase orientasi

-          Mengucap salam

-          Membuat kontrak waktu

-          Validasi emosi

-          Menjelaskan bagaimana cara  berinteraksi

2.

10.30-11.00

Fase kerja

-          Menjelaskan langkah-langkah terapi obat teradisional untuk menurunkan hipertensi dan nyeri

-          Memjelaskan manfaatnya dari terapi tersebut

-          Memberikan kesempatan terhadap pasien untuk bertanya mengenai langkah-langkah terapi mengobatan teradisional tersebut.

3.

11.00-11.40

Fase terminasi

-          Membuat kesimpulan dari hasil pertemuan

-          Membuat kontrak waktu untuk selanjutnya

-          Mengucapkan salam dan terimakasih kepada pasien

 

4.      Kriteria Evaluasi (kegiatan hari ini)

4)      Kriteria struktur:

a.       Tersedia tempat pertemuan

b.      Adanyan kontrak waktu

5)      Kriteria proses:

a.       Pasien dapat menjawab pertanyaan atau yang di kaji perawat

b.      Pasien dapat berpartisipasi dengan baik sampai akhir pertemua

6)      Kriteria hasil:

a.       Perawat dapat menegakkan diagnosa keperawata

 

 

 

 

 

 

 

LOG BOOK KEGIATAN HARIAN

 

Nama  : Miftahul amalia

Nim     : 21175032

Gampong: Bak Buloh

Nama Preseptor: Dr Nanda Desrenza

 

 

Hari/Tgl

Jam

Kegiatan

Paraf Preseptor

Senin 14/03/22

08.00

11.00

11.30

12.00-

13 30

15.00

16.00

16.30

17.00

- Datang ke kantor camat

- Menuju ke kampung bak buloh

- Arahan dari perwakilan camat

- Pengarahan posko

-Shalat zuhur

-  Berbincang bincang dengan masyarakat

- Shalat ashar

- Absensi kehadiran

- izin pulang

 

Selasa

15/03/22

08.00

08.30

09.00

09.30

 

 

 

 

13.00

14.00

 

15.45

16.00

17.00

- Datang kekampung bak buloh

-Pertemuan dengan pak geucik

-Absensi kehadiran

- Membantu acara posyandu

- TTV

-Cek asam urat

- Cek gula darah

-Melakukan hand hygiene

- Shalat zuhur

-Datang ke rumah pak geuchik untuk musyawarah tentang acara community meeting I

- Izin pamit dari rumah pak geuchik

-Shalat sahar

- Izin pulang

 

 

 

Rabu

16/03/22

08.00

 

 

 

 

13.00

14.00

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

16.00

16.30

 

16. 45

17.00

- Datang ke kmpung bak buloh

- Mempersiapkan acara meeting I

- Menyapu halaman meunasah

- Mempersiapkan tempat

-Mempersiapkan konsumsi

-Shalat zuhur

- Berlangsungnya acara meeting I

-Pembukaan

-Pembacaan ayat suci al-quran

-Kata sambutan ketua kelompok

-Perkenelan mahasiswa

-Kata sambutan dari dosen

-Kata sambutan dari bapak geuchik

-Sesi identifikasi masalah

-Sesi pembentukan prokjakes

-Peresmian struktur prokjakes

- Pembacaan doa

-Penutup

- Acara berakhir

-Musyawarah tentang data pasien lansia

- Mengisi absensi

- Membersihkan meunasah setelah acara

- Izin pulang

 

 

Kamis

17/03/22

08.00

10.00

 

 

 

 

13.00

14.00

 

 

 

 

 

 

 

16.00

17.00

 

- Datang kekampung bak buloh

- Mendata lansia kampong bak buloh dari satu rumah kerumah lainnya

- Berbicara dengan dengan masyarakat yang ada dirumah masing masing

-Membagi pasien masing masing

-Shalat zuhur

- Mendatangi rumah lansia

-Melakukan pengkajian

-Wawancara dengan lansia

-TTV

-Cek asam urat

- Cek GDS

-dokumentasi

- Izin pamit dari rumah pasien

- kembali keposko

Shalat ashar

-Izin pulang

 

 

 

Jumat

18/03/22

08.00

09.00

 

 

 

13.00

14.00

16.00

16.00

17.00

-Datang ke kampong bak buloh

-Melakukan acara juamat bersih

- Membersihkan toilet menasah

- Membersihkan halaman meunasah

- Acara jumat bersih selesai

- Sahalat zuhur

-Berbincang bincang dengan masyarakat

-Shalat ashar

-Mengisi absensi

-Izin pulang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Dokumentasi Laporan

1.      Foto Pengkajian

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

2.      Foto Dokumentasi Leafleat

 

 

 

 

 

 

 

 

 

3.      Alat-alat untuk terapi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

4.      Menyiapkan obat tradisional untuk menurutkan hipertensi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Sekian dan Terimakasi

 

 

Daftar Pustaka

 

Vandra Junizar Putra. Asuhan Keperawatan Hipertensi Pada Ib. A dengan Pemberian Slow Deep Breathing Di Wisma Delima Panti Sosial Tresna Werdha Kasih Sayang Ibu Batusangkar Tahun (2019)

Ibrahim. ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN HIPERTENSI. (2011)

Rika Lisiswanti. Upaya Pencegahan Hipertensi. Majority. Volume 5. Nomor 3. September (2016)

Ardiansya, M. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta : Diva press (2012)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

5.      Terapi senam menurutkan hipertensi