Tuesday, 12 October 2021

MAKALAH PROSES PERKEMBANGAN GEOGRAFI DARI MASA KE MASA

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR............................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................................ ii

 

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................... 1

A.    Latar belakang.......................................................................................... 1

B.     Tujuan...................................................................................................... 2

C.     Manfaat.................................................................................................... 2

 

BAB II  PEMBAHASAN........................................................................................ 3

A.    Perkembangan geografi  ......................................................................... 3

1.        Geografi modern(abad 18)............................................................... 3

2.        Geografi mutakhir (abad 20)............................................................ 4

B.     Struktur Geografi.................................................................................... 6

1.        Geografi Fisik.................................................................................. 8

2.        Geografi Manusia............................................................................. 10

3.        Geografi Teknik............................................................................... 11

 

BAB III PENUTUP................................................................................................. 14

A.    Kesimpulan............................................................................................. 14

B.     Saran....................................................................................................... 14

 

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 15

Image of page 3


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Para pakar geografi dalam Seminar dan Lokakarya Peningkatan Kualitas Pengajaran Geografi di Semarang tahun 1998, telah merumuskan konsep geografi sebagai berikut: geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan atau kewilayahan dalam konteks keruangan. Konsep geografi yang diketengahkan di atas secara jelas menegaskan bahwa yang menjadi obyek studi geografi tidak lain adalah geosfer, yaitu permukaan bumi yang hakikatnya merupakan bagian dari bumi yang terdiri dari atmosfer (lapisan udara), litosfer (lapisan batuan, kulit bumi), hidrosfer (lapisan air, perairan), dan biosfer (lapisan kehidupan). Pada konsep ini, geosfer atau permukaan bumi ditinjau dari sudut pandang kewilayahan atau kelingkungan yang menampakkan persamaan dan perbedaan. Persamaan dan perbedaan tersebut tidak terlepas dari adanya relasi keruangan dari unsur-unsur geografi yang membentuknya (Nursid Sumaatmaja, 2001: 11)

Menurut Bintarto dan Hadisumarno (1984:12) dalam geografi terpadu untuk mengetahui dan menghampiri suatu masalah maka digunakan tiga pendekatan (approach) yaitu pendekatan keruangan (spatial approach), ekologi (ecological approach) dan kompleks wilayah (regional approach). Ketiga pendekatan ini menekankan bahwa manusia sebagai pelaku yang dapat mengubah suatu lingkungan hidup dengan memanfaatkan akal dan pikirannya bahkan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungannya tersebut. Menurut Bintarto (1965:11), geografi sebagai ilmu pengetahuan yang mencitrakan sifat-sifat bumi, serta menganalisa gejala-gejala alam dan penduduk serta mempelajari cara yang khas mengenai kehidupan dan berusaha mencari fungsi dari unsur-unsur bumi dalam ruang dan waktu.

 

 

 

B.     Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang ,geografi modern(abad 18), geografi mutakhir (abad 20), struktur geografi.

 

C.    Manfaat

Manfaatnya adalah supaya bias memahami tentang geografi fisik, geografi manusia dan geografi teknik beserta cabang ilmu dari geografi tersebut.

 

 


BAB  II

PEMBAHASAN

 

A.    Perkembangan Geografi Dari Masa Ke Masa

1.      Geografi modern (Abad – 18)

Sejak Abad – 18 dalam geografi telah diperhatikan kedudukan manusia dalam ilmu bumi yang menyebabkan pemecahan dalam geografi social dan geografi fisika. Kedudukan manusai dalam ilmu Bumi itu telah dipersonalkan untuk pertama kalinya dalam sejarah geografi oleh Karl Ritter. Ritter sebagai seorang sarjana dar Abad – 19 Masehi dipengaruhi oleh ilmu pasti yang perkembangannya pesat kali.

Pandangan Geografi Modern (abad ke-18)

Pandangan geografi modern pada awalnya dikemukakan oleh Immanuel Kant (1724-1804). Menurut Kant, geografi merupakan disiplin ilmiah yang objek studinya adalah benda-benda atau gejala-gejala yang keberadaannya tersebar dan berasosiasi dalam ruang (space).

Alexander von Humboldt (1769-1859) lebih berminat pada kajian fisik dan biologi. Humboldt adalah seorang ahli geografi asal Jerman yang melakukan perjalanan ke Benua Amerika. Hasil dari perjalanannya itu adalah sebuah deskripsi tentang hubungan antara ketinggian tempat dan vegetasi yang mendiaminya. Namun demikian, Humboldt juga tetap memperhatikan keberadaan manusia, antara lain perhatiannya tentang kebudayaan penduduk Asia dan kebudayaan penduduk Amerika.

Karl Ritter (1779-1859) membuat uraian yang sejalan dengan pemikiran Humboldt, yaitu menjelaskan kegiatan manusia dalam suatu wilayah. Ritter menganggap permukaan bumi sebagai tempat tinggal manusia dan menggolongkannya menjadi wilayah alamiah, terutama berdasarkan bentang alamnya, serta mempelajari unit wilayah tersebut bagi masyarakat yang akan menempati atau pernah menempati.

 Pandangan Geografi Akhir Abad ke-19

Pada akhir abad ke-19 pandangan geografi dipusatkan terhadap iklim, tumbuhan, dan hewan (biogeografi) terutama pada bentang alamnya. Perhatian utama geografi pada masa ini adalah gejala-gejala fisik sehingga gejala-gejala sosial (manusia) tidak mengalami kemajuan. Perhatian geografi terhadap manusia pada akhir abad ke-19 tetap becorak pada pandangan Ritter, yaitu mengkaji hubungan manusia dengan lingkungannya.

Friedrich Ratzel (1844-1904) mempelajari pengaruh lingkungan fisik terhadap kehidupan   manusia. Menurut Ratzel aktivitas manusia merupakan faktor penting bagi kehidupan dalam suatu lingkungan. Ratzel juga beranggapan bahwa faktor manusia dan faktor lingkungan   memiliki kedudukan dan pengaruh yang sama dalam membentuk lingkungan hidup.

 

2.       Geografi Akhir (Abad 20)

Aspek ilmu geografi pada dasarnya selalu berpusat pada manusia. Perkembangan ilmu geografi pada abad ke-20 pendekatannya lebih pada corak sosial dan budaya. Sebutan antropogeografi pada abad ke-19 adalah sebagai penguat bahwa geografi bukan hanya pada lingkungan alamnya saja. Kini pandangan tersebut berubah dengan bahasan topik pada geografi misalnya iklim atau relief akan berhubungan dengan kehidupan manusia sehingga tepat jika bumi dikatakan sebagai tempat tinggal manusia. 8 Ahli geografi Perancis Vidal De La Blache mengoreksi determinisme lingkungan dari Ratzel yang sedang berkembang. Menurutnya , bumi tidak menentukan perilaku manusia, bumi hanya menyediakan berbagai kemungkinannya, perilaku manusia ditentukan dari pilhan manusia itu sendiri. Ia menunjukkan dengan jelas bahwa manusia memiliki keterbatasan. Pilihan manusia dalam memanfaatkan lingkungan masih tergantung dari sistem nilai masyarakatnya maupun budayanya. Dengan kata lain bahwa dalam pemanfaatan terhadap ketersediaan alam berlainan dalam kebutuhannya antar tempat satu dengan lainnya.

      Di Rusia Melezin mendefinisikan geografi kependudukan sebagai suatu telaah atas sebaran penduduk dan relasi produktif yang terdapat di dalam berbagai kelompok penduduk, jaringan pemukiman dan fungsinya, manfaatnya sertaketepat gunaannya bagi tujuan-tujuan yang produktif dari masyarakat. Pokshishevskii menjelaskan definisi dari Melezin dengan 4 pernyataannya yaitu:

1. Tipe ekonomi menentukan watak dan bentuk suatu pemukiman.

2. Sebaran dan organisasi teritorial dari produk menentukan segala pernyataan dari kondisi alam  dan pengaruhnya atas bentuk-bentuk permukiman

.3. Adaptabilitas para migran terhadap suatu lingkungan geografis yang baru, dipengaruhi oleh  kebiasaan tata kerja dan keterampilan yang telah mereka miliki sebelumnya.

 4. Situasi ekonomi geografis dari kota-kota mempengaruhi tipe, fungsifungsi serta pemusatannya.

      Geografi semakin berkembang yaitu munculnya geografi budaya mencakup topik-topik seperti bentuk pemukiman, tipe rumah, sebaran agama, bahasa, teknologi, ternak, tanaman, serta budaya lain. Carl Sauer tokoh dari Amerika Serikat merupakan pelopor serta peletak dasar bagi geografi budaya. Geografi budaya pada dasarnya mempelajari tentang aspek material dari budaya itu sendiri yang memberikan corak khas terhadap suatu region atau wilayah tertentu, terutama pada kenampakan alam atau landscape. 9 Geografi agama dikembangkan oleh beberapa tokoh antara lain Jongeneel, P. Deffontaines, dan D.E. Sopher. Geografi agama bukan hanya menelaah pengaruh ruang atas agama dan gejala keagamaan namun juga sebaliknya yakni pengaruh agama dan gejala keagamaan atas keruangan.

     Perkembangan geografi modern dumulai sejak abad ke-20, pada abad ini disiplin ilmu geografi melewati empat fase utama:

 1. determinisme lingkungan,

 2. geografi regional,

 3. revolusi kuantitatif dan

 4. geografi kritis.

1. Determinisme lingkungan Adalah teori yang menyatakan bahwa karakteristik manusia dan budayanya disebabkan oleh lingkungan alamnya. Penganut fanatik deteriminisme lingkungan adalah Carl Ritter, Ellen Churchill Semple dan Ellsworth Huntington. Hipotesis terkenalnya adalah "iklim yang panas menyebabkan masyarakat di daerah tropis menjadi malas" dan "banyaknya perubahan pada tekanan udara pada daerah lintang sedang membuat orangnya lebih cerdas". Ahli geografi determinisme lingkungan mencoba membuat studi

2. Geografi regional Menegaskan kembali topik bahasan geografi pada ruang dan tempat. Ahli geografi regional memfokuskan pada pengumpulan informasi deskriptif tentang suatu tempat, juga metode yang sesuai untuk membagi bumi menjadi beberapa wilayah atau region. Basis filosofi kajian ini diperkenalkan oleh Richard Hartshorne. Revolusi kuantitatif adalah usaha geografi untuk mengukuhkan dirinya sebagai ilmu (sains), pada masa kebangkitan interes pada sains setelah peluncuran Sputnik.

 3. Revolusioner kuantitatif Sering disebut "kadet angkasa", menyatakan bahwa kegunaan geografi adalah untuk menguji kesepakatan umum tentang pengaturan keruangan suatu fenomena. Mereka mengadopsi filosofi positifisme dari ilmu alam dan dengan menggunakan matematika - terutama statistika - sebagai cara untuk menguji hipotesis. Revolusi kuantitatif merupakan landasan utama pengembangan Sistem Informasi Geografis.

 4. Geografi Kritis Walaupun pendekatan positifisme dan pos-positifisme tetap menjadi hal yang penting dalam geografi, tetapi kemudian geografi kritis muncul sebagai kritik atas positifisme. Yang pertama adalah munculnya geografi manusia. Dengan latar belakang filosofi eksistensialisme dan fenomenologi, ahli geografi manusia (seperti Yi-Fu Tuan) memfokuskan pada peran manusia dan hubungannya dengan tempat

 

B. Struktur geografi

Secara keilmuwan, geografi menyangkut atau berada di dua bagian dari ilmu pengetahuan eksak dan ilmu pengetahuan sosial sehingga bila geografi ingin mempelajari seluruh fenomena geosfer, maka diperlukan ilmu penunjang lainnya. Dengan kata lain, ilmu geografi sejatinya tidak bisa berdiri sendiri.

Strutur geografi telah dintegrasikan (disatukan) bukan bermakna bahwa semua cabang ilmu geografi disatukan dalam satu struktur ilmu melainkan bahwa geografi terintegrasi lebih menonjolkan atau mengedepankan pendekatan ilmunya yang diantaranya analisis keruangan, analisis kelingkungan dan analisis kewilayahan.

Perhatikanlah struktur geografi ortodoks di bawah ini.

Struktur kajian geografi ortodoks (Sumber: P. Hagget 1972, Geography a Modern Synthesis)

 


Perhatikan pula struktur geografi terintegrasi di bawah ini.

Struktur kajian geografi terintegrasi (Sumber: Gurniwan K. Pasya, 2002 halaman 118)

Dari gambar struktur geografi di atas dapat diketahui bahwa pada stuktur geografi terintegrasi, ketiga pendekatan keilmuannya (analisis ruangan, kelingnkungan serta kewilayahan) dibedakan atas teoritis dan aplikasinya dalam kehidupan. Berdasarkan kajiannya, struktur geografi dapat kita bagi menjadi tiga cabang ilmu pengetahuan, yakni geografi fisik, geografi manusia dan geografi teknik.

1.      Geografi Fisik

Geografi fisik pada dasarnya adalah lingkup keilmuan geografi yang membahas dan mempelajari mengenai hal-hal fisik dari fenomena-fenomena alam yang terjadi di sekitar kita. Pembahasan geografi fisik menekankan pada fenomena-fenomena yang terkait aspek fisik suatu lokasi. Tidak peduli apakah hal tersebut dipengaruhi oleh alam sekitar atau manusia. Sejalan dengan definisi diatas, geografi fisik umumnya membahas tentang hal-hal yang tangible atau dapat terlihat dengan jelas di lingkungan kita. Hal-hal yang tampak di lingkungan sekitar kita, baik itu yang disebabkan oleh alam ataupun manusia.

Jadi bisa dikatakan geografi fisik yaitu cabang geografi yang mempelajari gejala fisik dari permukaan bumi yang meliputi tanah, air, udara dan segala prosesnya. Geografi fisik ini dianggap sebagai pelengkap geografi manusia. ( Sumaatmadja,1981).

 

Cabang ilmu geografi fisik ini diperinci lagi menjadi beberapa aspek atau cabang ilmu yang lebih spesifik, yakni sebagai berikut:

·         Meteorologi dan klimatologi, yakni merupakan ilmu yang mempelajari tentang gejala cuaca yang ada di atmosfer

·         Hidrologi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang gerakan dan juga distribusi air yang ada di Bumi

·         Hidrografi, merupakan cabang ilmu geografi yang berhubungan dengan penelitian dan pemetaan air yang ada di permukaan bumi.

·         Oceanografi, merupakan cabang ilmu pengetahuan dan juga studi mengenai kelautan beserta semua aspek yang terdapat di dalamnya, seperti batuan yang membentuk dasar laut, interaksi antara laut dengan atmosfer, pergerakan air laut serta tenaga yang menyebabkan adanya gerakan tersebut baik dari dalam maupun dari luar.

·         Geologi, merupakan cabang ilmu yang menjelaskan tentang bagaimana Bumi terbentuk dan bagaimana perubahan Bumi dari waktu ke waktu.

·         Geomorfologi, merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang bentuk permukaan lahan dan juga sejarahnya.

·         Ilmu tanah, merupakan cabang ilmu yang mempelajari mengenai hal ihwal yang dari suatu tanah, jenis tanah dan juga sifat- sifat yang dimiliki oleh tanah tersebut.

·         Geografi tanah, merupakan ilmu yang mempelajari tentang tanah, yang meliputi sifat tanah, genesis, penyebaran, dan juga penerapannya dalam kehidupan manusia. sekilas geofrafi tanah mirp dengan ilmu tanah, namun keduanya berbeda dimana geografi tanah ini lebih detail daripada ilmu tanah yang khusus mempelajari mengenai tanah itu sendiri.

·         Biologi, yakni cabang ilmu yang mempelajari mengenai makhluk hidup, baik manusia, binatang maupun tumbuh- tumbuhan.

·         Biogeografi, merupakan ilmu yang mempelajari tentang penyebaran organisme dalam ruang dan waktu beserta dengan faktor- faktor yang mempengaruhinya, membatasi dan menentukan pola penyebaran jarak.

Itulah beberapa cabang ilmu yang menjadi rincian dari ilmu geografi fisik. Kesemua cabang tersebut bermanfaat bagi kehidupan sehari- hari.

 

2.      Geografi Manusia

Geografi manusia adalah cabang geografi yang bidang studinya yaitu aspek keruangan gejala di permukaan bumi, yang mengambil manusia sebagai objek pokok, termasuk aspek kependudukan, aspek aktivitas yang meliputi aktivitas ekonomi, aktivitas politik, aktivitas sosial dan aktivitas budayanya.

Geografi manusia mengkaji mengenai interaksi antara manusia dengan tempat dan interakasi keruangan. Getis dan Fellmann (2008), menyebut aspek ini sebagai aspek interaksi keruangan. Sosiologi mengkaji mengenai interaksi sosial, sementara geografi manusia mengkaji mengenai interaksi keruangan. Di dalam kajian ini, geografi manusia berusaha unuk mengkaji mengenai interaksi manusia dengan lingkungannya, dan interaksi ruang satu dengan ruang yang lainnya. Geografi manusia terbagi lagi ke dalam cabang-cabang: geografi penduduk, geografi ekonomi, geografi politik, geografi permukiman dan geografi sosial ( Sumaatmadja, 1981).

 

Geografi manusia juga dipecah menjadi beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah sebagai berikut:

·         Geografi ekonomi, merupakan ilmu yang membahas tentang bagiaman manusia mengeksploitasi sumber daya alam, menghasilkan barang dagangan, pola lokasi dan persebaran industri, beserta seluk beluk tentang komunikasi.

·         Ekonomi, merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang usaha- usaha manusia dalam rangka mencapai kemakmuran, gejala- gejalanya dan juga hubungan timbal balik dari usaha tersebut.

·         Geografi politik, merupakan ilmu yang mempelajari mengenai unit- unit politik, wilayahnya, perbatasan, beserta dengan ibukotanya dengan unsur- unsus kekuatan nasional dan juga politik internasioal.

·         Politik, merupakan cabang ilmu yang membahas tentang kegiatan usaha pada suatu negara yang berhubungan dengan proses untuk mennetukan tujuan – tujuan yang telah dipilih oleh suatu negara dalam rangka mencapai tujuan yang akan dicapai oleh negara itu sendiri.

·         Demografi, merupakan cabang ilmu yang mempelajari tentang persoalan dan juga keadaan perubahan- perubahan penduduk.

·         Geografi penduduk, merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari tentang variasi- variasi kualitas ruang dalam demografi dan juga non demografi dari penduduk da konsekuensi- konsekuensi sosial dan juga ekonomi yang berasal dari rangkaian interaksi dengan suatu rangkaian khusus dari kondisi- kondisi yang terdapat di dalamnya yang diberikan dari suatu unit maupun suatu daerah.

 

3.      Geografi Teknik

Geografi teknik merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari cara- cara memvisualisasikan dan juga menganalisis data data dan informasi geografis dalam bentuk peta, foto udara, diagram, serta citra hasil pengindraan jauh. Seiring dengan perkembangan zaman, peta fisik lama kelamaan digantikan dengan peta digital dan sistem informasi geografis. Selain memiliki proses yang lebih fleksibel, SIG juga memiliki keunggulan dalam segi biaya dan kualitas output.

Meskipun begitu, peta masih menjadi media visualisasi data spasial dan aspasial dalam metode dua dimensi yang paling baik. Sejauh ini, belum ada yang dapat menggantikan peta dalam perannya. Beberapa cabang ilmu geografi teknik, yakni sebagai berikut:

·         Kartografi, merupakan cabang ilmu dari geografi teknik yang menjelaskan teknik atau cara membuat peta yang menjayikan hasil- hasil ukuran dan juga pengumpulan data dari berbagai unsur permukaan bumi yang telah dilaukan oleh surveyor, geograf, kartograf dan lain sebagainya.

·         Penginderaan jauh, merupakan ilmu dan juga seni memperoleh informasi mengenai objek, daerah maupun gejala dengan menganalisis data yang diperoleh dengan menggunakan alat tanpa adanya kontak langsung terhadap objek, daerah maupun gejala yang dikaji.

·         Sistem Informasi Geografis (SIG), merupakan sistem informasi berbasik komputer yang dapat menyimpan, mengelola, memproses, dan menganalisis data geografis dan juga non geografis, serta menyediakan informasi dan grafis secara terpadu.

·         Data Science: Pembahasan mengenai pengolahan data, baik spasial maupun aspasial

Cabang ilmu geografi teknik ini akan selalu dikembangkan seiring dengan kemajuan teknologi yang dipakai oleh manusia demi mendapatkan hasil yang lebih maksimal.

Menelaah setiap gejala di permukaan bumi, geografi tidak memilahkan aspek fisik dan manusia, tetapi selalu memadukan keduanya, aspek fisik dan manusia ditelaah secara terintegrasi. Perpaduan antara geografi fisik dan geografi manusia secara faktual di lapangan menghasilkan geografi regional. Regional adalah geosfer ditelaah dengan menggunakan pendekatan geografi, sehingga regional adalah objek formal dari ilmu geografi.

Kalau geologi mempelajari batuan, geomorfologi mempelajari bentuk lahan, ilmu tanah mempelajari keadaan fisik tanah, klimatologi mempelajari iklim, meteorologi mempelajari cuaca. Semua itu menganalisis kebumian secara murni tanpa diintegrasikan dengan kehidupan manusia. Demikian pula ilmu politik, sosiologi, ekonomi, dan demografi mempelajari manusia secara murni, geografi mempelajari kehidupan manusia dan kebumian secara terpadu.

  • Contoh dalam mempelajari penduduk. Demografi membahas tentang jumlah, pertumbuhan, kepadatan dan penyebaran penduduk. Geografi mempelajari jumlah, pertumbuhan dan penyebaran penduduk dalam kaitannya dengan aspek fisikal, seperti mengapa di daerah dataran penduduknya lebih banyak bila dibandingkan dengan daerah pegunungan, mengapa penduduk di daerah dataran cenderung menyebar secara merata, sedangkan di pegunungan mengelompok, mengapa pertumbuhan penduduk di suatu wilayah tinggi atau rendah, faktor fisik dan sosial budaya apa yang berpengaruh dan sebagainya.
  • Contoh lain dalam mempelajari pertanian, ahli agronomi mempelajari cara bercocok tanam, ahli ekonomi mempelajari biaya produksi, pengeloalan dan pemasaran, ahli geografi mempelajari lokasi berbagai jenis usaha tani di permukaan bumi, bagaimana kaitannya dengan aspek fisik seperti iklim, kemiringan lereng, ketinggian, tata air, aspek sosial seperti cara bertani, penerapan teknologi, modal, pemilikan lahan, kebijakan pemerintah, dan adat istiadat dalam bercocok tanam.

 


BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Strutur geografi telah dintegrasikan (disatukan) bukan bermakna bahwa semua cabang ilmu geografi disatukan dalam satu struktur ilmu melainkan bahwa geografi terintegrasi lebih menonjolkan atau mengedepankan pendekatan ilmunya yang diantaranya analisis keruangan, analisis kelingkungan dan analisis kewilayahan. Berdasarkan kajiannya, struktur geografi dapat kita bagi menjadi tiga cabang ilmu pengetahuan, yakni geografi fisik, geografi manusia dan geografi teknik.

Pembahasan geografi fisik menekankan pada fenomena-fenomena yang terkait aspek fisik suatu lokasi. Tidak peduli apakah hal tersebut dipengaruhi oleh alam sekitar atau manusia. Geografi manusia mengkaji mengenai interaksi antara manusia dengan tempat dan interakasi keruangan. Geografi teknik merupakan cabang ilmu geografi yang mempelajari cara- cara memvisualisasikan dan juga menganalisis data data dan informasi geografis dalam bentuk peta, foto udara, diagram, serta citra hasil pengindraan jauh.

 

B.     Saran

Berdasarkan isi makalah diatas saya berharap makalah ini dapat menjadi motivasi dan wawasan untuk menerapkan ilmu tentang geografimodern, geografi mutakhir,dan struktur geografi serta dapat belajar memahami suatu masalah dan mencari solusi.


DAFTAR PUSTAKA

 

Depdikbud. Kurikulum (2004), Standart Kompetensi Mata Pelajaran Geografi, Sekolah Menengah Atas dan Madrasah Aliyah; Jakarta: Depdiknas

Daldjoeni (1982). Pengantar Geografi. Bandung: Alumni    

 Bintarto, R. 1997. Buku Penuntun Geografi Desa. Yogyakarta: UP Spring

Bintarto dan Surastopo, Hadisumarmo. 1984. Metode Analisa Geografi. Jakarta: LP3ES.

Getis and Fellmann. (2008) Introduction to Geography. New York : McGraw Hill.

Sumaatmadja,Nursid.2001.Metode Pembelajaran Geografi. Jakarta: Bumi Aksara