DAFTAR
ISI
Kata Pengantar.................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................... ii
Bab 1 Pendahuluan........................................................................... 1
1.1
Latar Belakang....................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah.................................................................. 2
1.3
Tujuan .................................................................................. 2
1.4
Hipotesis ............................................................................... 3
1.5
Manfaat ................................................................................. 3
Bab 2 Metodologi
Penelitian ............................................................ 4
2.1 Daerah Penelitian ................................................................ 4
2.2
Pengumpulan Data................................................................ 4
2.3
Analisis Data......................................................................... 4
Bab 3 Hasil Dan
Pembahasan........................................................... 5
3.1
Alamat Dan Identitas Petani................................................... 5
3.2
Pengertian ............................................................................ 5
3.3
Luas Lahan............................................................................ 5
3.4
Bibit...................................................................................... 6
3.5
Pupuk................................................................................... 6
3.6
Pestisida................................................................................ 6
3.7
Alat Yang Digunakan............................................................
6
3.8
Biaya Variabel....................................................................... 7
3.9
Biaya Tetap........................................................................... 7
3.10
Baya Penyusutan ................................................................ 7
3.11
Biaya Total.......................................................................... 7
3.12
Pendapatan.......................................................................... 7
Bab 4 Penutup.................................................................................. 8
4.1
Kesimpulan........................................................................... 8
4.2
Saran ........................................................................... 8
Daftar Pustaka................................................................................... 9
Dokumentasi.................................................................................... 10
BAB 1
Pendahuluan
A .Latar Belakang
Tanaman sawi (Brassica juncea L.) merupakan
salah satu jenis sayuran daun umumnya dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Sawi hijau sangat berpotensi sebagai penyedia unsur-unsur mineral penting
dibutuhkan oleh tubuh karena nilai gizinya tinggi. Sawi terdiri dari dua macam,
yaitu sawi putih dan sawi hijau. Sawi Hijau memiliki kegunaan untuk mencegah
kanker, hipertensi,penyakit jantung, membantu kesehatan sistem pencernaan,
mencegah dan mengobati penyakit pellagra, serta menghindarkan ibu hamil dari
anemia.Sawi banyak dibudidayakan oleh petani sebagai tanaman usaha pertanian
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Produksi
sawi dari tahun ke tahun mengalami penurunan. Hal ini dapat dilihat pada data
iya BPS Gorontalo (2012),bahwa produksi pada tahun 2007 sebesar 220 ton/ha, sedangkan
pada tahun 2011 produksinya sebesar 83 ton/ha. Berdasarkan data tersebut, maka
perlu dilakukan budidaya tanaman sawi secara baik dan benar untuk meningkatkan
produksi sawi.
Budidaya tanaman sawi meliputi benih yang
bersertivikasi,penanaman/pembibitan, pemeliharaan dan pengolahan tanah yang
baik. Tanahyang dapat digunakan untuk menanam sawi yaitu tanah yang mempunyai
unsurhara yang cukup untuk pertumbuhan tanaman sawi sehingga sawi dapat tumbuh
dan berproduksi maksimal sesuai dengan harapan. Tanah yang kurang akan unsur
hara dapat dilakukan pemupukan untuk menambahkan unsur hara pada tanahtersebut.
Pemupukan dapat dilakukan dengan memperhatikan
jenis-jenis pupuk yang digunakan. Jenis-jenis pupuk yaitu pupuk anorganik dan
juga pupuk organik.Pupuk anorganik yaitu pupuk yang berasal dari pabrik yang
dibuat dengan campuran bahan-bahan kimia yang berkadar hara tinggi, sedangkan
pupuk organik yaitu pupuk yang berasal dari pelapukan bahan-bahan organik
berupa sisa-sisa tanaman, fosil manusia dan hewan, kotoran hewan dan
batu-batuan organik yang terbentuk dari tumpukan kotoran hewan selama ratusan
tahun.Pupuk organik juga dapat berasal dari limbah industri, seperti limbah
rumah potong hewan, limbah industri minyak asiri, atapun air limbah industri
yang telah diolah sehingga tidak mengandung bahan beracun. Menurut Sutanto
(2002), pupuk an-organik mampu meningkatkan produktivitas tanah dalam waktu singkat, tetapi akan
mengakibatkan kerusakan pada struktur tanah(tanah menjadi keras) dan menurunkan
produktivitas tanaman yang dihasilkan, sedangkan tanah yang dibenahi dengan
pupuk organik mempunyai struktur yang baik dan tanah yang dicukupi bahan
organik mempunyai kemampuan mengikat air yang lebih besar.
Pupuk
organik ini dapat berasal dari pupuk kandang ataupun dari limbah industri.
Syekhfani (2000), menjelaskan bahwa pupuk kandang memiliki sifat yang alami dan
tidak merusak tanah, menyediakan unsur hara makro dan mikro, selain itu pupuk
kandang berfungsi untuk meningkatkan daya menahan air,aktivitas mikrobiologi
tanah, nilai kapasitas tukar kation dan memperbaiki struktur tanah. Pupuk
organik yang dapat digunakan pada tanaman sawi yaitu pupuk kandang yang berasal
dari kotoran sapi, kotoran kuda, kotoran kambing,kotoran ayam, kompos, kascing
dan lain-lain.
Menurut
data dari Agromedia (2007) bahwa unsur hara yang terkandung pada pupuk kandang
dari kotoran ayam nilainya lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk kandang dari
kotoran hewan lainnya. Kandungan Nitrogen, Posfor, dan Kalium yaitu 2,71 ; 6,31
; 2,01. Dengan data tersebut diduga bahwa pupuk organik dari kotoran ayam mampu
menyediakan unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman sawi, sehingga perludi
lakukan suatu penelitian tentang pertumbuhan dan produksi tanaman sawi dengan
pemberian dosis pupuk organik kotoran ayam.
1.2 Rumusan Masalah
Pemberian
pupuk organik padat dengan indikator pertumbuhan danproduksi tanaman sawi
merupakan salah satu teknik budidaya tanaman sawi.Berdasarkan hal tersebut,
maka masalah penelitian ini dapat dirumuskan yaitu:
1).Bagaimana pengaruh pupuk organik
kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica juncea
L.) ?
2).Manakah dosis pupuk organik
kotoran ayam yang paling baik mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman
sawi (Brassica juncea L.) ?
1.3 Tujuan
Berdasarkan
rumusan masalah, maka tujuan penelitian ini adalah :
1).Untuk mengetahui pengaruh pupuk
organik kotoran ayam terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica
juncea L.)
2).Untuk mengetahui dosis pupuk
organik kotoran ayam yang paling baik mempengaruhi pertumbuhan dan produksi
tanaman sawi (Brassica juncea L.)
1.4 Hipotesis
Berdasarkan
rumusan masalah dan tujuan penelitian, maka dapat dirumuskan hipotesis
penelitian ini yaitu:
1).Terdapat pengaruh pupuk organik
terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman sawi (Brassica juncea L)
2) Terdapat salah satu perlakuan
yang memberi pengaruh yang terbaik terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman
sawi (Brassica juncea L)
1.5 Manfaat
Manfaat
yang diperoleh dari penelitian ini yaitu :
1)
Menjadi informasi dan masukan kepada petani tentang pentingnyapenggunaan
pupuk organik kotoran ayam padatanaman sawi (Brassica L)
2) Menjadi bahan kajian pertimbangan
bagi instasi terkait tentang pentingnya penggunaan pupuk organik kotoran ayam
pada tanaman sawi (Branssica L.)
3) Dapat menambah wawasan mahasiswa
tentang penggunaan pupuk organic kotoran ayam pada tanaman sawi (Brassica
juncea L.)
BAB 2
Metodologi Penelitian
2.1 Daerah Penelitian
Penelitian
dilakukan di desa lam Ceu kecamatan Kuta Baro kabupaten Aceh Besar provinsi
ACEH dengan menggunakan metode purposive atau secara sengaja.Data yang
dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer.
2.2 Pengumpulan Data
Data
primer diperoleh dari wawancara dan observasi langsung kepada petani dengan
menggunakan daftar pertanyaan Kuisioner yang telah dipersiapkan terlebih
dahulu.
2.3 Analisis Data
Untuk
mencapai tujuan penelitian digunakan metode analisis sederhana seperti analisis
biaya produksi dan pendapatan serta menggunakan metode analisis finansial. Hal
ini dilakukan untuk membuktikan kebenaran tentang rendahnya biaya produksi yang
dikeluarkan dalam usahatani sawi, tingginya pendapatan usahatani sawi yang
diperoleh, dan usahatani sawi secara finansial layak untuk dikembangkan.Untuk
identifikasi masalah pertama dianalisis dengan menggunakan analisis biaya
produksi yang dirumuskan sebagai berikut:
I=TC-TVCI
Keterangan:
(Total Revenue)= Pendapatan Total (Rp)
TR (Total Revenue)= Penerimaan total
(Rp)
TVC (Total Variable Cost)= Biaya
variabel total (Rp)
BAB 3
Hasil dan Pembahasan
3.1 Alamat Dan Identitas Petani
a.Nama :
Muslim
b.Umur :
54 Tahun
c.Tanggungan keluarga : 2 Orang
d.tingkat pendidikan : Smp
e.pengalaman : 20 Tahun
Beliau adalah pemilik lahan usahatani
sawi yang menjadi tempat penelitian dilakukan. Tempat penelitian dilakukan
didesa lam ceu, kecamatan kuta baro kabupaten Aceh Besar.
3.2 Pengertian
Sawi adalah sekelompok tumbuhan dari marga Brassica yang
dimanfaatkan daun atau bunganya sebagai bahan pangan, baik segar maupun diolah.
Sawi mencakup beberapa spesies Brassica yang kadang-kadang mirip satu sama
lain. Di Indonesia penyebutan sawi biasanya mengacu pada sawi hijau.
Sayur
sawi sangat kaya akan vitamin, misalnya vitamin A, B, C, E, dan vitamin K. Tak
hanya memiliki banyak jenis vitamin, kadar tiap vitamin pada sayur ini ternyata
juga sangat tinggi. Selain vitamin, sayur sawi juga mengandung kabohidrat, protein
dan lemak baik yang berguna untuk kesehatan tubuh.
3.3 Luas lahan
Dari
hasil penelitian luas areal petani yang mengolah usahatani sawi tersebut
sekitar 1000m,memiliki beberapa bedengan dengan lebar 1m dan panjang 10m. Hal
ini menunjukkan luas lahan usahatani sawi didaerah penelitian tergolong masih
rendah.
Lahan
ini digunakan untuk menenam sawi dan tanaman sayuran lainnya sepanjang tahun
.Sistem pengolahan tanah yang
dilakukan petani masih ada yang bersifat tradisional, yaitu dengan menggunakan
cangkul.
3.4 Bibit
Bibit
sawi yang di gunakan oleh petani adalah bbit yang di keluarkan oleh perusahaan
penangkar benih yang di beli dari kios pupuk terdekat. Namun ada juga petani
yang berusahatani sawi dengan membeli bibit sawi langsung siap tanam dari
petani lain di sekitarnya.
3.5 Pupuk
Pupuk
yang digunakan oleh petani usahatani sawi berupa pupuk organic dan anorganik
seperi pupuk kandang, Urea, SP-36, dan KCL yang dibeli dari kios sarana
produksi yang terdekat. Dari hasil penelitian jumlah pupuk yang digunakan
petani dalam berusahatani sawi berkisar antara 125kg.
No |
uraian |
Jumlah (kg) |
Biaya (Rp) |
1 |
Pupuk kandang |
50 kg |
Rp. 500.000 |
2 |
Urea |
25 kg |
Rp. 300.000 |
3 |
SP-36 |
25 kg |
Rp. 375.000 |
4 |
Kcl |
25 kg |
Rp. 475.000 |
|
Jumlah |
125 kg |
Rp. 1.650.000 |
3.6 Pestisida
Pestisida
yang digunakan petani usahatani sawi adalah pestisida Dursban untuk memberantas
hama yang sering memakan daun sawi. Frekuensi penyemprotan dalam kondisi normal
2 kali permusim dan kalau ada serangga, hama dan penyakit bisa mencapai 4
kali/musim tanam tergantung tingkat serangganya. Dari hasil penelitian jumlah
pestisida yang digunakan petani dalam berusahatani sawi berkisar antara 2 liter
dengan harga/liter sekitar Rp 30.000.
3.7 Alat yang Digunakan
Alat
yang digunakan oleh petani usahatani sawi adalah cangkul, parang dan garu,
spayer.
3.8 biaya variable
No |
Uraian |
Unit |
Biaya |
1 |
Pengolahan tanah |
1 kali |
200.000 |
2 |
Bibit |
3 pack |
25.500 |
3 |
Pupuk |
125 kg |
1.650.000 |
4 |
Pestisida |
2 liter |
60.000 |
5 |
Penanaman |
3 Hok |
600.000 |
|
Jumlah |
|
2.535.500 |
3.9 Biaya tetap
No |
Uraian |
Unit |
Biaya |
1 |
Cangkul |
2 unit |
150.000 |
2 |
Parang |
2 unit |
150.000 |
3 |
Garu |
2 unit |
50.000 |
4 |
Spayer |
2 unit |
791.000 |
|
Jumlah |
8 unit |
1.141.000 |
3.10 Biaya
Penyusutan
No |
Uraian |
Penyusutan |
1 |
Cangkul |
12,5 |
2 |
Parang |
12,5 |
3 |
Garu |
4,1 |
4 |
Spayer |
21,9 |
|
Jumlah |
51 |
3.11 Biaya
total
No |
Biaya |
Hasil |
1 |
Biaya tetap |
1.141.000 |
2 |
Biaya variabel |
2.535.500 |
|
Jumlah |
3.676.500 |
3.12
Pendapatan
Jumlah produksi persekali panen sekitar 1000 ikat
perbedengan dengan harga jual Rp 2000 perikat, jumlah panen dalam 3 bulan
sebanyak 3 kali panen dalam 3 kali produksi, jumlah bedengan dalam 1000m
sebanyak 10 bedengan
I=TR-TC
No |
Pendapatan |
Hasil |
1 |
Hasil produksi |
60.000,000 |
2 |
Biaya total |
3.676.500 |
|
Jumlah |
56.323.500 |
BAB 4
PENUTUP
1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.
1.Keadaan usahatani sawi didaerah
penelitian masih ada yang bersifat tradisional
dengan pola kepemilikan lahan milik sendiri,sewa,bagi hasil dan pola
tanam tanam yang belum teratur masih
sesuai dengan keinginan petani
namun sudah mengadopsi teknologi dengan
baik.
2.penggunaan factor produksi
usahatani sawi didaerah penelitian masih
3.Rata-rata penggunaan biaya
usahatani sawi diidaerah penelitian adalah
2. Saran
1.Diharapkan kepada petani untuk
memperbaiki sistem usahatani yang masih tradisional kepada sistem yang lebih
modern dengan menggunakan alat-alat mekanisme pertanian, seperti jetor untuk
pengolahan tanah dan sarana produksi hasil rekayasa teknologi seperti varietas
uanggul sehingga produksi dan pendapatan petani dapat ditingkatkan.
2.Kepada petani sawi juga diharapkan
khususnya yang berdomesili didaerah penelitian untuk menganalisis usahataninya
agar dapat diketahui apakah usahataninya menguntungkan atau tidak dan pada saat
kapan Break Even agar dapat membuat perencanaan usahatani kedepan.
3.Kepada pemerintah diharapkan agar
memberikan perhatian yang lenbih banyak kepada petani sawi terutama dalam hal
harga hasil produksi maupun harga input produksi,sehingga petani mampu membeli
sarana produksi dan dapat terangsang untuk berusahatani sawi sehingga dapat memperoleh
keuntungan yang lebih layak.
4.Kepada mahasiswa diharapkan untuk
meneliti factor-faktor lain yang
mempengaruhi usahatani sawi seperti faktor harga hasil produksi dan harga input
produksi terhadap pendapatan petani sawi
serta peran kelembagaan yang ada didesa
dalam meningkatkan taraf hidup
masyarakat desa.
DAFTAR PUSTAKA
http://download.garuda.kemdikbud.go.id
https.//repository.uhn.ac.id
Soekartawi,
2006. Analisis Usahatani.Universitas Indonesia, Jakarta
Surya Dharma. 2014.
Analisa Usahatani Bayam. Universitas Islam Sumatra Utara. Medan
DOKUMENTASI
No comments:
Post a Comment