DAFTAR
ISI
C. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Migrasi
E. Perhitungan angka migrasi biasanya didasarkan pada
tiga kriteria;
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Migrasi merupakan salah satu faktor dari ketiga faktor dasar yang
mempengaruhi pertumbuhan penduduk, sedangkan faktor lain adalah kelahiran dan
kematian. Peninjauan migrasi secara regional sangatlah penting, mengingat
adanya densitas dan distribusi penduduk yang tidak merata, adanya faktor
pendorong dan penarik migrasi, adanya disentralisasi dalam pembangunan, di
pihak lain komunikasi termasuk transportasi semakin lancar. Migrasi antar
bangsa (migrasi internasional) tidak begitu berpengaruh dalam menambah atau
mengurangi jumlah penduduk suatu negara kecuali di beberapa negatra tertentu
yang berkenaan dengan pengungsian, akibat dari bencana baik alam maupun perang.
Pada umumnya orang yang datang dan pergi antarnegara boleh dikatakan berimbang
saja jumlahnya. Peraturan – peraturan atau undang – undang yang dibuat oleh
banyak negara umumnya sangat sulit dan ketat bagi seseorang untuk bisa menjadi
warga negara atau menetap secara permanen di suatu negara lain. Barangkali
untuk Indonesia hanya tahun 1959 yang patut dicatat dengan migrasi
internasional yakni adanya ”exodus” orang orang Tionghoa akibat dikenakannya
peraturan pemerintah No. 10 tahun 1959 dengan tidak diakuinya adanya dua kewarganegaraan
bagi orang orang cina di Indonesia.
Berdasarkan latar belakang di atas, akan kami uaikan pembahasan mengenai
migrasi terutama pada pemahaman konsep, definisi atau istilah mengenai migrasi,
sekilas kebijakan pemerintah tentang migrasi, dan perhitungan – perhitungan
sederhana migrasi.
B. Rumusan masalah
1.
Apakah Pengertian Migrasi?
2.
Bagaimana Sejarah Singkat Migrasi di Indonesia?
3.
Apa Saja Jenis-jenis Migrasi?
4.
Faktor-Faktor Apa Sajakah yang Mempengarauhi Terjadinya Migrasi
C. Tujuan
1.
Mengetahui Pengertian Migrasi
2.
Mengetahui dan Memahami Sejarah Singkat Migrasi
3.
Mengetahui Jenis-Jenis Migrasi
4.
Mengetahui Faktor Faktor yang Mempengaruhi Migrasi
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Migrasi
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari
suatu tempat ke tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal)
atau batas politik/negara (migrasi internasional). Dengan kata lain, migrasi
diartikan sebagai perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah (negara)
ke daerah (negara) lain. Arus migrasi ini berlangsung sebagai tanggapan
terhadap adanya perbedaan pendapatan antara kota dan desa. Namun, pendapatan
yang dimaksud bukanlah pendapatan aktual, melainkan penghasilah yang
diharapkan(expected income).
Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk
menetap dari suatu tempat ke tempat lain melampaui
batas politik / negara ataupun
batas administratif / batas bagian dalam suatu negara. Ada dua dimensi
yang harus diperhatikan
dalam menelaah migrasi, yaitu dimensi waktu dan dimensi daerah. Untuk dimensi waktu, ukuran yang pasti tidak ada karena sulit menentukan beberapa lama seseorang
pindah tempat tinggal
untuk dapat dianggap
sebagai seorang migran,
tetapi biasanya digunakan definisi yang ditentukan dalam sensus penduduk. Contoh : Sensus penduduk tahun
1961 batasan waktu bagi penentuan migran
adalah 3 bulan sedangkan untuk sensus tahun 1971 dan 1980 batasannya 6 bulan.
Untuk dimensi daerah secara garis besarnya dibedakan
perpindahan antar negara yaitu
perpindahan penduduk dari suatu negara ke negara lain yang disebut migrasi
internasional. Sedangkan perpindahan yang terjadi dalam satu negara,
misalnya antarpropinsi, antar kota/kabupaten, migrasi perdesaan ke
perkotaan atau satuan administratif
lainnya yang lebih rendah daripada tingkat kabupaten, seperti kecamatan, kelurahan dan seterusnya dikenal dengan migrasi
intern. Contoh batasan unit wilayah bagi migrasi di
indonesia menurut Sensus 1961 dan Sensus 1971 dan Sensus 1980 adalah propinsi.
Migrasi merupakan aktivitas pindahnya seseorang, sedangkan
oranya yang pindah tempat tinggal disebut
migrant. Definisi migran menurut Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) ”A
migrant is a person who change his place of residence from one political or administrative area to another”.
Pengertian ini dikaitkan dengan
pindah tempat tinggal secara permanen sebab selain itu dikenal pula mover yaitu orang yang pindah dari suatu alamat ke alamat lain.
Beberapa bentuk
perpindahan tempat (mobilitas) antara lain :
1.
Perubahan tempat
yang bersifat rutin misalnya orang yang pulang
balik kerja (recurrent movement).
2.
Perubahan tempat yang tidak bersifat sementara.
3.
Perubahan tempat tinggal dengan tujuan menetap
dan tidak akan kembali ketempat
semula (non recurrent
movement).
Mobilitas
penduduk yang tidak bersifat menetap / jenis perpindahan yang batasan
waktunya lebih pendek antara lain :
1.
Migrasi sirkuler
atau migrasi musiman,
yakni migrasi yang terjadi jika seseorang berpindah
tempat tetapi tidak bermaksud menetap di tempat tujuan
2.
Migrasi ulang-alik
(commuter), yakni orang yang setiap
hari meninggalkan tempat tinggalnya pergi ke kota lain untuk bekerja atau berdagang dan sebagainya tetapi pulang pada sore harinya
Mengenai mobilitas ini dalam sosiologi menurut sifatnya
dibedakan menjadi mobilitas vertikal
dan horisontal. Yang termasuk mobilitas
horisontal adalah perpindahan penduduk secara teritorial, spasial atau geografis. Sedangkan mobilitas vertikal
dikaitkan dengan perubahan
statu sosial dengan melihat kedudukan
generasi misalnya kedudukan
ayah.
B. Jenis jenis migrasi
Ada beberapa
jenis migrasi yang kiranya
perlu diketahui yaitu :
1.
Migrasi masuk ( In Migration )
Adalah masuknya
penduduk ke suatu daerah
tempat tujuan ( area of destination )
2.
Migrasi keluar ( Out Migration )
Adalah perpindahan penduduk keluar dari suatu daerah
asal ( area of origin )
3.
Migrasi neto ( Net Migration )
Adalah
selisih antara jumlah migrasi yang keluar dengan masuk. Jika migrasi yang masuk lebih besar daripada migrasi
yang keluar maka disebut migrasi neto positif
sedangkan jika migrasi keluar lebih besar dari pada migrasi masuk disebut migrasi
neto negatif.
4.
Migrasi Bruto
Adalah umlah migrasi
masuk dan keluar
5.
Migrasi total (Total Migration)
Adalah
seluruh kejadian migrasi,mencakup migrasi semasa hidup ( Life time Migration ) dan migrasi pulang ( return
migration )
6.
Migrasi Internasional (International migration
)
Adalah perpindahan penduduk dari suatu negara kenegara
lain
7.
Migrasi semasa hidup ( Life Time
Migration ) Adalah migrasi
berdasarkan tempat kelahiran
8.
Migrasi parsial ( Partial
migration)
Adalah jumlah
migran kesuatu daerah
tujuan dari suatu daerah asl atau dari daerah asal kedaerah tujuan
9.
Arus migrasi (migration
stream)
Adalah
jumlah atau banyaknya perpindahan yang terjadi dari daerah asal kedarah tujuan
dalam jangka waktu tertentu .
10.
Urbanisasi (urbanization)
Definisi
urbanisasi berbeda beda antara suatu negara dengan negara lainnya tetapi biasanya pengertiannya berhubungan dengan kota atau daerah
pemukiman lain yang padat.
11.
Transmigrasi ( Transmigration )
Adalah salah satu bagian dari migrasi.
Transmigrasi adalah pemindahan dan / kepindahan
penduduk dari suatu tempat untuk menetap di tempat lain yang tetapkan oleh pemerintah Republik
Indonesia guna kepentingan pembangunan negara
atau karena alasan alasan yang di pandang berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
undang Undang No. 3 Tahun 1972.
C. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Migrasi
Pada dasarnya ada dua faktor yang menyebabkan seseorang melakukan migrasi yaitu faktor
pendorong dan faktor penarik.
1.
Faktor pendorong
(push factor ) :
Makin berkurangnya sumber-sumber kehidupan seperti
menurunnya daya dukung
lingkungan, menurunnya permintaan atas barang-barang tertentu
yang bahan bakunya makin susah diperoleh seperti hasil tambang, kayu atau bahan dari
pertanian.
a.
Menyempitnya lapangan
pekerjaan ditempat asal(misalnya tanah untuk pertanian
di perdesaan yang makin menyempit).
b.
Adanya tekanan-tekanan politik, agama, suku sehingga mengganggu hak azasi penduduk di daerah asal.
c.
Alasan pendidikan, pekerjaan atau perkawinan
d.
Bencana alam seperti banjir,
kebakaran, gempa bumi, tsunami, musim kemarau panjang
atau adanya wabah penyakit.
2.
Faktor penarik
(pull factor) :
a.
Adanya harapan akan
memperoleh kesempatan untuk memperbaikan taraf
hidup.
b.
Adanya kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik.
c.
Keadaan lingkungan dan keadaan hidup yang menyenangkan, misalnya iklim, perumahan, sekolah dan fasilitas-fasilitas publik
lainnya.
d.
Adanya aktivitas-aktivitas di kota besar, tempat-tempat hiburan,
pusat kebudayaan sebagai daya
tarik bagi orang-orang daerah lain untuk bermukim di kota besar tersebut.
Menurut Everett S. Lee (1966) mengajukan empat faktor yang menyebabkan orang mengambil keputusan untuk melakukan
migrasi yaitu:
1.
Faktor-faktoryang terdapat
di daerah asal
2.
Faktor-faktoryang terdapat
di daerah Tujuan
3.
Rintangan-rintanganyang menghambat
4.
Faktor-faktor pribadi
D. Ukuran – ukuran migrasi
1.
Angka mobilitas :
Adalah rasio dari banyaknya penduduk yang pindah secara local ( mover ) dalam suatu jangka
waktu tertentu dengan banyaknya penduduk :
m =
m = angka mobilitas
M = jumlah mover
P = Penduduk
k = 1000
dalam kenyataan
sulit untuk mengetahui jumlah penduduk yang pindah secara
lokal ini.
2.
Angka Migrasi
Masuk
Adalah angka yang menunjukkan banyaknya migrant yang masuk
per 1000 orang penduduk daerah tujuan dalam waktu satu tahun.
Mi =
Mi = angka migrasi
masuk
I = jumlah migrasi masuk ( inmigration ) P = penduduk pertengahan tahun
3.
Angka Migrasi
Keluar
Adalah angka yang menunjukkan banyaknya migrant yang keluar
per 1000 orang penduduk daerah asal dalam waktu satu tahun.
Mo =
MO = angka migrasi
keluar
O = jumlah migrasi keluar ( out migration ) P = penduduk pertengahan tahun
4. Angka Migrasi
Neto
Adalah selisih
migran masuk dan keluar ked an dari suatu daerah per 1000 penduduk dalam satu tahun.
Mn =
Mn = angka migrasi
neto
O = jumlah migrasi keluar ( out migration
) I = jumlah migrasi masuk ( inmigration ) P = penduduk
pertengahan tahun
5. Angka Migrasi
Bruto
Adalah
angka yang menunjukkan banyaknya kejadian perpindahan yaitu jumlah migrasi
masuk dan migrasi
keluar dibagi jumlah penduduk tempat asal dan jumlah penduduk tempat tujuan.
Mg =
Mg = angka migrasi
bruto
P1 = penduduk di tempat tujuan P2 = penduduk di tempat asal K =
1000
Contoh perhitungan : migrasi masuk, migrasi keluar,
migrasi neto, migrasi
bruto, dan migrasi semasa hidup.
Migrasi
antara dua tempat misalnnya Jakarta dan Jawa Barat, migrasi keluar dari Jakarta ke Jawa Barat tahun 1970, sebesar
= 26124 jiwa. Migrasi masuk dari jawa Barat
ke Jakarta tahun 1970, adalah = 49133 jiwa. Penduduk Jakarta tahun 1970 adalah
= 4.350.710 jiwa
Penduduk
Jawa Barat tahun 1970 adalah = 21.176.248 jiwa
Angka migrasi masuk di Jakarta
dari Jawa Barat tahun 1970 :
Mi = = 11, 3 per
ribu
Angka
migrasi keluar di Jakarta ke Jawa barat tahun 1970 : Mo = = 6,0 per seribu
Angka migrasi
neto di Jakarta terhadap
Jawa Barat tahun 1970 :
Mn = = 5,3 per seribu
Angka migrasi
bruto di Jakarta dengan Jawa Barat
:
Mg = = 2,9 per seribu
E. Perhitungan angka migrasi biasanya didasarkan
pada tiga kriteria;
1. life
time migration (migrasi seumur hidup) yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat
tinggal waktu survei berbeda dengan tempa tinggal waktu lahir.
2. recent
migration yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan sebagai migran bila tempat tinggal
waktu survei berbeda
dengan tempat tinggal
lima tahun sebelum
survei.
3. total migration(migrasi total), yang menyatakan bahwa seseorang dikatakan
sebagai migran bila dia pernah bertempat tinggal di tempat yang berbeda
dengan tempat tinggal waktu survei.
1. Urbanisasi
Adalah bertambahnya proporsi
penduduk yang berdiam
di daerah perkotaan
yang disebabkan oleh pertambahan penduduk
alami, perpindahan penduduk ke perkotaan dan/atau
akibat dari perluasan
daerah perkotaan. Untuk
mengukur atau menetapkan urbanisasi antara lain dengan melihat penduduk
yang didefinisikan sebagai daerah
kota. Ada dua indeks yang dipakai untuk mengukur derajat urbanisasi
dengan rumus :
Pu =
. 1000
Pu = Persentase penduduk kota
U = Penduduk
daerah kota
P = Penduduk
Total
Serta Rasio Penduduk
Total ( Ratio Of Urban – Rural population )
UR = . k
U = Penduduk Kota
R = Penduduk Desa
Menurut sensus 1961 dan 1971 yang dimaksud dengan urban
yaitu ibukota propinsi, ibukota
kabupaten, koya madya dan kota-kota
lain yang mempunyai
fasilitas modern seperti
listrik, air ledeng,
bioskop, sekolah dan rumah sakit. Sedangkan Sensus 1980 definisi mengalami
beberapa modifikasi.
Masalah-masalah Urbanisasi antara lain :
a. Sehubungan
dengan pertambahan penduduk Indonesia yang cepat maka kota-kota besar
pun mempunyai penduduk yang besar
pula.
b. Pendatang
yang mempunyai keahlian yang sama sekali lain daripada yang lain dibutuhkan di kota.
c. Walaupun pendatang
mempunyai motivasi yang kuat untuk mengembangkan dirinya
di kota tetapi
kenyataan kota sendiri belum siap untuk menerimanya.
Adapun usaha dan kebijaksanaan dalam mengatasi masalah yang terjadi
adalah :
1.
Ada yang menjalankan kebijaksanaan pintu tertutup bagi pendatang. Tanpa pengembangan
pembangunan secara desentralisasi, kebijaksanaan semacam ini perlu ditinjau. Apa lagi dengan kecepatan
pertumbuhan penduduk di pedesaann yang juga tinggi.
2.
Perlu adanya
perencanaan kota yang baik yang mempertimbangkan tidak saja “ rate of Growth “ secara alami dari
penduduknya tetapi juga migrasi terutama urbanisasi.
3.
Usaha –usaha yang sifatnya
merupakan strategi utama :
a.
Menurunkan tingkat
fertilitas
b.
Transmigrasi
c.
Usaha meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan di kota sebanyak
mungkin menyerap pendatang yang ke kota.
d.
Usaha menaikkan
kesempatan kerja di pedesaan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
migrasi merupakan salah satu faktor
dari ketiga faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan
tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke
tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas
politik/negara (migrasi internasional). Ada dua dimensi
penting dalam penelaahan migrasi, yaitu dimensi
ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Adapun konsep
dasar tentang migrasi
antara lain :
1.
Jenis migrasi antara
lain : Migrasi masuk ( In Migration
), Migrasi keluar ( Out Migration ),
Migrasi neto ( Net Migration ), Migrasi Bruto, migrasi total (Total Migration), Migrasi Internasional
(International migration ), Migrasi semasa hidup ( Life Time Migration ), Migrasi parsial ( Partial migration),
Arus migrasi (migration stream), Urbanisasi (urbanization), Transmigrasi ( Transmigration )
2.
Ukuran yang dijadikan
dasar dalam migrasi antara lain : Angka mobilitas, Angka migrasi masuk, Angka Migrasi Keluar,
Angka Migrasi Neto, Angka Migrasi Bruto
Adapun jenis migrasi
yang paling dominan
terjadi di Indonesia
adalah urbanisasi dan
transmigrasi, karena erat kaitannya dengan jumlah penduduk di setiap pulau yang tidak merata. Oleh karena itu
peran pemerintah, masyarakat dan semua pihak
sangat diperlukan untuk mewujudkan dan menyelesaikan semua permasalahan yang berhubungan
dengan migrasi, baik urbanisasi
maupun transmigrasi
DAFTAR PUSTAKA
Rozy
Munir.1981. Dasar – dasar Demografi. Jakarta : Lembaga Demografi Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia.
Alfana,
M. A. F., Iffani, M., & Hanif, W. A. N. P. (2017). Mortalitas di Indonesia
(Sejarah
Masa Lalu dan Proyeksi ke Depan).
https://doi.org/10.31219/osf.io/gyd6q
Ridwan
Amiruddin, A.Arsunan Arsin, A. Z. A., & Ida Leida maria, J. A. (2011).
Modul
epidemiologi dasar. Ilmu Kesehatan Masyarakat, 1–99.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/868/modul;jsession
id=BDFA1F7950BBE9E1120AA11A98F7003B?sequence=1
No comments:
Post a Comment