BAB I
Latar Belakang
Tanaman kakao berasal dari Amerika Selatan. Dengan
tempat tumbuhnya di hutan hujan tropis,
tanaman kakao telah menjadi bagian dari kebudayaan masyarakat selama 2000
tahun. Nama latin tanaman kakao
adalah Theobroma Cacao yang
berarti makanan untuk Tuhan.
Masyarakat Aztec dan Mayans di Amerika Tengah telah membudidayakan tanaman kakao sejak lama, yaitu sebelum kedatangan orang-orang Eropa. Orang-orang Indian Mesoamerikalah
yang pertama kali menciptakan minuman dari serbuk coklat yang dicampur dengan air dan kemudian diberi perasa
seperti: merica, vanili, dan rempah-rempah lainnya. Minuman ini merupakan
minuman spesial yang biasanya dipersembahkan untuk pemerintahan Mayan
dan untuk upacara-upacara spesial.(Hariyadi, Ali, &
Nurlina, 2017)
Masyarakat Mayan menggunakan biji kakao sebagai
mata uang (sebagai
alat pembayaran). Pada abad
ke-16 sesuai riwayat orang Spanyol seekor kelinci seharga 10 buah kakao dan
seekor anak keledai seharga 50 buah kakao.
Masyarakat Spanyol belajar tentang kakao dari masyarakat Indian Aztec
pada tahun 1500-an dan mereka kembali
ke Eropa dengan membawa makanan baru yang menggoda ini. Di Spanyo, kakao adalah minuman
yang dipersembahkan hanya untuk raja. Mereka meminumnya selagi masih panas dengan
diberi rasa gula dan madu. Secara perlahan tetapi pasti kakao berkembang ke kerajaan-kerajaan di Eropa dan pada
abad ke-17 kakao menjadi persembahan khusus untuk masyarakat kelas atas.
BAB II SYARAT TUMBUH
Syarat Pertumbuhan
Iklim
1). Curah hujan.
□
Curah hujan pertanaman kakao di Indonesia
berkisar antara 1800 – 3000
mm pertahun dan merata sepajang
tahun.
□
Tanaman kakao masih bisa hidup
pada musim kering yang berlangsung 2 bulan.
2). Kelembapan udara
Kelembapan udara relatif yang dikehendaki tanaman
kakao adalah 80 – 90 %
3). Angin
Angin kencang
dapat mengakibatkan kerusakan
mekanis pada tanaman kakao serta
menurunkan kelembapan relatif udara.
Pengaruh angin kering pada pertanaman kakao di dekat pantai mengakibatkan matinya jaringan sel
daun pada bagian tepi.
4). Intensitas cahaya
Intensitas cahaya matahari diatur
dengan adanya pohon pelindung. Intensitas cahaya matahari akan mengatur perbungaan tanaman kakao.
5). Suhu
Suhu yang dikehendaki berkisar antara 24o C
dan 28o C tiap harinya. Suhu di atas
30o C dibawah naungan sering menimbulkan terlalu banyak pertumbuhan vegetatif.
Media Tanam
Tanaman coklat menghendaki tanah dengan sifat – sifat
berikut :
□ Mudah meresap air.
□ Drajat kemiringan 0 – 40 %
□ Kedalaman efektif minimal
90 cm.
□ Tidak mempunyai lapisan padas yang dangkal.
□ pH 5 – 7
□ Mengandung banyak
humus.
Ketinggian Tempat
Tanaman coklat akan baik tumbuhnya
di daerah yang mempunyai ketinggian
0 – 500 m dari permukaan laut. Dapat pulah dibudidayakan sampai ketinggian tempat 800 m dari
permukaan laut.
Pembibitan
Bibit coklat
Bibit coklat bisa diperoleh dengan 2 cara yaitu :
1) Melalui perbanyakan generatif ( biji ).
2) Melalui perbanyakan vegetatif ( okulasi,
enten, atau stek ).
Persemaian
1)
Persemaian pendahuluan
Persemaian pendahuluan berfungsi untuk mengecambahkan
biji sebelum dipindahkan ke persemaian
pemeliharaan.
Persemaian pendahuluan dapat dibuat dari peti yang berisi pasir steril/serbuk
gergaji steril (yang sudah direbus) atau karung goni steril. Biji – biji yang
dikecambahkan disusun rapat
,tetapi jangan sampai
bersentuhan.
2)
Persemaian pemeliharaan
Persemaian pemeliharaan adalah tempat menampung
dan memelihara kecambah
dari persemaian pendahuluan.
□ Bentuk persemaian pemeliharaan : Bentuk
keranjang / plastic
Keranjang / plastic ini mempunyai ukuran tinggi 35 – 40 cm dengan garis tengah 15 cm dan di misi tanah, pasir,
kompos, pupuk kandang, dengan perbandingan 4 : 1 : 1 : 1 .
Kadang
– kadang campuran ini sedikit
diberi kapur.
Setiap keranjang / plastic diisi satu kecambah
dengan membenamkan sedalam
jari telunjuk , lalu ditutup dengan
tanah.
Keranjang / plastik yang sudah diberi tanaman disusun diatas rak dengan jarak 40 cm, tinggi rak 25 cm dari atas
tanah dan dibuat tempat yang teduh atau
dibuat larikan – larikan pohon petai cina dan turi yang mempunyai jarak tanam 3 – 4 m. Selain itu perlu di beri atap setinggi 2 m yang dibuat
dari daun kelapa, alaang – alang
dsb.Atap ini berangsur
– angsur dikurangi.
□ Perawatan persemaian pemeliharaan dalam keranjang / plastik meliputi
:
1. Menyiram minimal
1 kali sehari.
2. Setiap 10 hari diberipupuk urea 1,4 gr. untuk tiap keranjang / plastik.
3. Pemberantasan hama.
Penyakit yang sering menyerang pada pembibitan adalah
GLOESPORIUM. Pemberantasan dilakukan
dengan Dithane m-45 dengan dosis 0,1 – 0,2 % rotasi 2 minggu.
Pengolahan Media Tanam
Persiapan
Lahan perkebunan coklat/kakao dapat berasal dari hutan asli, hutan sekunder,
tegalan, bekas tanaman
perkebunan atau pekarangan. Lahan yang miring harus dibuat teras-teras agar tidak terjadi
erosi. Areal dengan kemiringan 25-60% harus dibuat teras individu.
Pembukaan Lahan
Cara penyiapan lahan dapat dengan cara pemberihan selektif dan
pembersihan total. Alang-alang di
tanah tegalan harus dibersihkan/dimusnahkan supaya tanaman kakao dan pohon naungan
dapat tumbuh baik. Untuk memperlancar pembuangan air, saluran
drainase yang secara alami telah ada harus dipertahankan dan berfungsi sebagai saluran primer. Saluran sekunder
dan tersier dibangun sesuai dengan keadaan
lapangan.
Pengapuran
Tanah-tanah dengan pH di bawah 5 perlu diberi kapur berupa batu kapur
sebanyak 2 ton/ha atau kapur tembok sebanyak 1.500
kg/ha.
Pemupukan
Pemupukan sebelum bibit ditanam dapat dilakukan guna untuk merangsang pertumbuhan bibit cokelat. Lubang-lubang tersebut perlu diberi
pupuk dengan pupuk Agrophos
sebanyak 300 gram/lubang atau pupuk urea sebanyak 200 gram/lubang, pupuk TSP sebanyak
100 gram/lubang.(Ali, Hosir,
& Nurlina, 2017)
Pupuk-pupuk
tersebut diberikan 2 (dua) minggu sebelum
penanaman bibit cokelat,
kemudian
5
lubang tersebut ditutup
kembali dengan tanah
atas yang dicampur
dengan pupuk kandang/kompos.
Teknik Penanaman
Hubungan Tanaman
Dan Jarak Tanam
Hubungan tanam yang biasa dipakai untuk tanaman coklat adalah hubungan
segi empat dengan jarak tanam 4 m x 4 m atau 5 m x 5 m .
Kadang – kadang dipakai juga hubungan pagar yaitu dengan jarak antara
barisan tanam 4 m dan jarak tanam di
dalam barisan 2 m. jarak tanam 4 m x 2 m ini
memberikan hasil lebih tinggi di bandingkan jarak tanam 4 m x 4 m dengan hubungan
segi empat.
Pembuatan Lubang Tanam
Lubang tanam dibuat beberapa bulan sebelum masa tanam. Ukuran lubang
tanam adalah 60 x 60 x 60 cm.
Pemupukan lubang tanam dilakukan dengan memberikan pupuk agrophos 0,3 kg perlubang tanaman dan dilakukan 2 minggu
sebelum masa tanam. Kemudian lubang tersebut ditutup kembali.
Menanam Pohon Pelindung
Tanaman coklat dikebun
memerlukan pelindung sementara
dan pelindung tetap.
Pelindung sementara akan memberikan perlindungan secukupnya pada waktu
bibit ditanamkan. Sedang pelindung
tetap akan memberikan perlindungan kepada coklat dengan intensitas
sedang.
Perlindugan sementara
terdiri atas :
1) Theprosia candida
Theprosia candda ditanam
2 minggu sebelum
penanaman bibit coklat dikebun.Biji
– bijinya disebar menurut barisan sejajar dengan barisan lubang tanam dengan
jarak 1 m dari lubankg tersebut.
2) Flamengia congesta
Flamengia congesta disebar
6 bulan sebelum penanaman coklat dikebun. Penyebarannya berupa barisan sejajar
dengan lubang tanam dengan jarak 2,5 dari lubang.
Sebelum disebar biji – biji dicampur dengan pupuk agrophos
dengan perbandingan 1 : 1 setelah 3 tahun flamengia sp
ini dibongkar.
3) Perlindungan
atap atau daun – daun yaitu bila pelindung berupa tanaman hidup tidak diadakan.
Perlindungan tetap terdiri
atas berbagai jenis tanaman misalnya
:
1)
Albizzia yang ditanam
dalam bentuk stump tinggi berumur
1 tahun. Penanamannya dilakukan 2 minggu sebelum
coklat ditanam dengan jarak tanam 4 m
x 4 m.
2) Leucaena
sp.yang ditanam dari bibit yang telah disemai 6 bulan sebelumnya dengan waktu penanaman
bersamaan dengan flamengia
sp. Jarak tanam Leucaena
sp.adalah 3,5 m x 5 m. pada umur Leucaena 1 tahun dilakukan okulasi dengan L. glauca digunakan sebagai
batang bawah, sedang L.glabrata sebagai batang atas.
Cara Penanaman
Lubang tanam dibuka kembali sebesar tanah putaran atau besarnya keranjang
/ plastik dari bibit sebelum penanaman dilakukan.
Sebelum bibit ditanam, bagi bibit keranjang atau kantong plastik,
kranjang atau plastiknya harus dilepas terlebih dahulu dengan cara :
□ Mula – mula alas keranjang / kantong
plastik digunting.
□
Lalu bibit dimasukan ke dalam lubang
tanam yang dibuat
sebesar tanah putaran
dengan telapak tangan sebagai
penumpu alas bibit.
□ Kemudian dinding
keranjang atau kantong
plastik digunting dari atas
kebawah.
□
Sesudah itu keranjang
atau plastik ditarik
keluar.
Setelah bibit di tanam sedalam leher
akar maka tanah
disekitar bibit dipadatkan serta permukaannya dibuat meninggi menuju leher
akar.
BAB III BUDIDAYA TANAMAN
Pemeliharaan Tanaman
Penjaringan dan Penyulaman
Penyulaman dapat dilakukan sampai tanaman berumur
10 tahun.
Penyiangan
Pengendalian gulma dilakukan dengan membabat tanaman pengganggu sekitar
50 cm dari pangkal batang atau dengan herbisida sebanyak
1,5-2,0 liter/ha yang dicampur
dengan 500-600 liter air. Penyiangan yang paling aman adalah dengan cara mencabut tanaman
pengganggu.Tujuan penyiangan/pengendalian gulma adalah
untuk mencegah persaingan dalam penyerapan air dan unsur hara, untuk mencegah
hama dan penyakit
serta gulma yang merambat pada tanaman cokelat/kakao. Dalam pemberantasan gulma harus dikaukan
rutin minimal satu bulan sekali,
yaitu dengan menggunakan cangkul, koret/dicabut dengan
tangan.
Pemangkasan
Tujuan pemangkasan adalah untuk menjaga/pencegahan serangan hama atau penyakit, membentuk pohon, memelihara tanaman dan untuk memacu produksi.
a)
Pemangkasan bentuk1.
Fase muda. Dilakukan pada saat tanaman berumur 8- 12 bulan dengan
membuang cabang yang lemah dan mempertahankan 3-4 cabang yang letaknya merata ke segala arah untuk membentuk jorquette
(percabangan)2. Fase remaja.
Dilakukan pada saat tanaman berumur 18-24 bulan dengan membuang cabang primer sejauh 30-60 cm dari jorquette
(percabangan)
b)
Pemangkasan pemeliharaan.Membuang tunas yang tidak
diinginkan, cabang kering, cabang melintang dan ranting yang menyebabkan tanaman
terlalu rimbun.
c)
Pemangkasan produksi. Bertujuan
untuk mendorong tanaman
agar memiliki kemampuan berproduksi secara maksimal.
Pemangkasan ini dilakukan untuk mengurangi kelebatan daun.
Pemupukan
Dosis
pemupukan tanaman yang belum berproduksi (gram/tanaman):
a) Umur 2 bulan: ZA=50 gram/pohon.
b)
Umur 6 bulan: ZA=75 gram/pohon; TSP=50 gram/pohon; KCl=30 gram/pohon; Kleserit=25 gram/pohon
c) Umur 12 bulan: ZA=100
gram/pohon
d)
Umur 18 bulan: ZA=150 gram/pohon; TSP=100 gram/pohon; KCl=70 gram/pohon; Kleserit=50 gram/pohon
e)
Umur 24 bulan: ZA=200 gram/pohon Dosis pemupukan
tanaman berproduksi (gram/tanaman):a) Umur 3 tahun: ZA = 2 x 100 gram/pohon,
Urea = 2 x 50 gram/pohon, TSP = 2 x
50 gram/pohon, KCl = 2 x 50 gram/pohon.b) Umur
4 tahun: ZA = 2 x 100 gram/pohon,
Urea = 2 x 100 gram/pohon, TSP = 2 x 100 gram/pohon, KCl = 2 x 100 gram/pohon.c) > 5 tahun: ZA = 2 x 250 gram/pohon, Urea = 2 x 125 gram/pohon, TSP= 2 x 125 gram/pohon, KCl = 2 x 125 gram/pohon.
Pemupukan dilakukan dengan
membuat alur sedalam
10 cm di sekeliling batang kakao dengan diameter kira-kira
½ tajuk. Waktu pemupukan di awal musim hujan dan akhir musim
hujan.
Penyemprotan Pestisida
Penyemprotan pestisida dilakukan
dengan dua tahapan,
pertama bersifat untuk
pencegahan sebelum diketahui ada hama yang benar-benar menyerang. Kadar
dan jenis pestisida disesuaikan. Penyemprotan tahapan kedua
adalah
usaha pemberantasan hama,
selain jenis juga kadarnya ditingkatkan. Misal untuk pemberantasan digunakan insektisida berbahan aktif seperti
Dekametrin (Decis 2,5 EC), Sihalotrin (Matador 25 EC), Sipermetrin (Cymbush
5 EC), Metomil Nudrin 24 WSC/Lannate 20 L) dan Fenitron (Karbation 50 EC).
Penyerbukan Buatan
Dari bunga yang muncul hanya 5% yang akan menjadi
buah, peningkatan persentase pembuahan dapat dilakukan
dengan penyerbukan buatan. Bagian
bunga yang mekar digosok denga bunga jantan yang telah dipetik
sebelumnya, kemudian bunga ditutup
dengan sungkup. Penggosokan
dilakukan dengan jari tangan.
Rehabilitasi Tanaman Dewasa
Tanaman dewasa yang produktivitasnya mulai menurun tidak diremajakan (ditebang untuk diganti tanaman baru),
tetapi direhabilitasi dengan cara okulasi tanaman
dewasa dan sambung samping tanaman dewasa. Cara yang kedua lebih unggul karena peremajaan
dapat dilakukan dalam waktu yang lebih singkat,
murah
dan lebih cepat berproduksi. Entres (bahan sambungan) diambil dari kebun
entres atau produksi yang telah
diseleksi, berupa cabang berwarna hijau, hijau kekakaoan atau kakao, diameter 0,75-1,50 cm dan panjang 40-50 cm.
Sambungan dapat dibuka setelah 3-4 minggu.
Penyiraman
Penyiraman tanaman cokelat yang tumbuh dengan kondisi tanah yang baik dan
berpohon pelindung, tidak perlu
banyak memerlukan air. Air yang berlebihan menyebabkan kondisi tanah menjadi sangat lembab. Penyiraman
pohon cokelat dilakukan pada tanaman muda terutama tanaman yang tak diberi pohon pelindung.
BAB IV
HAMA DAN PENYAKIT
Hama
Penggerek cabang (Zeuzera coffeae)
Bagian yang diserang adalah
cabang berdiameter 3-5 cm.
Gejala: cabang mati atau mudah patah.
Pengendalian: membuang
cabang yang terserang, kemudian dengan predator
alami: jamurBeauveria bassiana.
Kepik penghisap buah kakao
(Helopeltis sp.)
Bagian yang diserang buah dan daun muda, kuncup
bunga.
Gejala: bercak kakao
kehitaman berbentuk cekung
berukuran 3-4 mm. Pengendalian: membuang
bagian yang terserang. Predator: belalang sembah,
kepik predator. Selain
itu gunakan insektisida Baytroid 50EC, Lannate
25 WP, Sumithion 50 EC, Leboycid
50 EC, Orthene 75 SP.
Penggerek buah kakao (Conopomorpha cramerella atau Cocoa Mot.)
Bagian yang diserang adalah buah kakao.
Gejala: daging buah busuk.
Pengendalian: membuang dan mengubur buah sisa panen dengan serempak, menutupi buah dengan kantung plastik
dengan lubang di bagian bawah.
Kutu putih (Planococcus
citri.)
Bagian yang diserang adalah tunas, bunga,
calon buah.
Gejala: timbul tunas tumbuh
tidak normal (bengkok). Selain itu terlihat
pertumbuhan bunga dan calon
buah tidak normal.
Pengendalian: gunakan insektisida berbahan
aktif monokrotofas, fosfamidon, karbaril.
Ulat
kantong (Clania sp., Mahasena sp.) Bagian yang diserang adalah daun dan tunas. Gejala: tanaman
gundul dan kematian
pucuk.
Pengendalian: dengan parasit
Exoresta uadrimaculata, Tricholyga psychidarum . Selain itu gunakan insektisida racun perut, Dipterex
dan Thuricide.
Kutu jengkal (Hyposidra
talaca.)
Bagian yang diserang adalah
daun (muda dan tua).
Gejala: habisnya helaian
daun, tinggal tulang daun saja.
Pengendalian: gunakan insektisida Ambush 2 EC, Sherpa 5 EC (0,15-0,2%).
Penyakit
Busuk buah hitam
Penyebab: Phytopthora palmivora . Bagian yang diserang
adalah buah.
Gejala: bercak kakao di titik
pertemuan tangkai buah dan buah atau ujung buah. Gejala pada serangan
berat adalah buah diliputi miselium abu-abu keputihan. Pengendalian: dengan cara buah yang sakit diambil, kurangi
kelembaban kebun dengan cara pemangkasan. Selain itu gunakan
insektisida dengan bahan
aktif Cu: Cupravit 0,3% atau Cobox 0,3% atau insektisida bahan aktif Mankozeb: Dithane M-45 dan Manzate 200 0,3% dengan
interval 2 minggu.
Kanker batang
Penyebab: Phytopthora pal-mivora. Bagian yang diserang adalah batang.
Gejala:
bercak basah berwarna tua pada kulit batang atau cabang, keluarnya cairan dari batang atau cabang yang akan mengering dan mengeras.
Pengendalian: buah yang sakit diambil, kurangi
kelembaban kebun dengan cara pemangkasan. Selain itu gunakan fungisida
dengan bahan aktif Cu: Cupravit 0,3%
atau Cobox 0,3%. atau ungisida bahan aktif Mankozeb: Dithane M-45 dan Manzate 200 0,3% dengan interval 2 minggu.
Keroklah bagian yang sakit dan mengolesinya dengan ter/fungisida.
Busuk buah diplodia
Penyebab: Botrydiplodia theobramae (jamur). Bagian yang diserang
buah.
Gejala: bercak kekakaoan pada buah, lalu buah menghitam
menyeluruh
. Pengendalian: cegah timbulnya luka, buah yang sakit dibuang.
Kemudian gunakan fungisida
dengan bahan aktif Cu: Vitigran
Blue, Trimiltox Forte, Cupravit OB pada konsentrasi 0,3%.
Vascular Steak Dieback
(VSD)
Penyebab: Oncobasidium theobromae (jamur). Bagian yang diserang
adalah daun, ranting/cabang.
12
Gejala: bintik-bintik kecil
hijau pada daun terinfeksi dan terbentuk tiga bintik kekakaoan, kulit
ranting/cabang kasar, pucuk mati (dieback).
Pengendalian: gunakan bibit
bebas VSD, perhatikan anitasi tanaman, kurangi
kelembaban, tingkatkan intensitas cahaya matahari dan perbaiki drainase
dan pemupukan.
Bercak daun, mati ranting dan busuk buah
Penyebab: Colletorichum sp. (jamur). Bagian yang
diserang adalah daun, ranting, buah.
Gejala: bercak nekrotik pada
daun, daun gugur, pucuk mati, buah muda keriput kering (busuk kering).
Pengendalian: peningkatan
sanitasi, memotong ranting dan buah yang terserang, pemupukan berimbang dan perbaikan drainase.
Kemudian gunakan fungisida
sistemik Karbendazim 0,5% dengan interval 10 hari.
Busuk buah monilia
Penyebab: Monilia roreri
(jamur). Bagian yang diserang buah muda.
Gejala: benjolan dan warna belang pada buah berukuran 8-10 cm, penumpukan lendir di dalam
rongga buah, dinding buah mengeras.
Pengendalian: menurunkan
kelembaban udara dan tanah, membuang buah rusak. Kemudian gunakan fungisida dengan bahan aktif Cu: Cobox 0,3%, Cupravit
0,3
% selama 3-4 minggu.
Penyakit akar
Penyebab: Rosellinia arcuata R bumnodes, Rigidoporus
liginosus, Ganoderma pseudoerrum, Fomes
lamaoensis (jamur). Bagian yang diserang
adalah akar.
Gejala: daun menguning dan layu, pada leher akar/pangkal batang terdapat miselium.Pengendalian: pembuatan parit isolasi
di sekitar tanaman
terserang, pemusnahan tanaman
sakit. Kemudian oleskan fungisida pada permukaan akar yang lapisan miseliumnya telah dibuang. Fungisida dengan bahan
aktif PNCB: Fomac 2, Ingro
Pasta, Shell Collar Protectant, Calixin Cp.
BAB V
PANEN DAN PASCA PANEN
Panen
Ciri dan Umur Panen
Buah cokelat/kakao bisa dipenen apabila perubahan warna kulit dan setelah fase pembuahan sampai menjadi buah dan matang ±
usia 5 bulan. Ciri-ciri buah akan dipanen
adalah warna kuning pada alur buah; warna kuning pada alur buah dan punggung
alur buah; warna
kuning pada seluruh
permukaan buah dan warna kuning tua pada seluruh permukaan buah.
Kakao masak pohon dicirikan dengan perubahan
warna buah:a) Warna buah sebelum
masak hijau, setelah masak alur buah
menjadi kuning.b) Warna buah sebelum
masak merah tua, warna buah setelah
masak merah muda, jingga, kuning. Buah akan masak pada waktu 5,5 bulan (di dataran rendah) atau 6 bulan (di
dataran tinggi) setelah penyerbukan. Pemetikan
buah dilakukan pada buah yang tepat masak. Kadar gula buah kurang masak rendah sehingga hasil fermentasi
kurang baik, sebaliknya pada buah yang terlalu masak, biji seringkali telah berkecambah, pulp mengering dan aroma berkurang.
Cara Panen
Untuk memanen cokelat digunakan pisau tajam. Bila letak
buah tinggi, pisau disambung dengan
bambu. Cara pemetikannya, jangan sampai melukai batang yang ditumbuhi buah. Pemetikan cokelat
hendaknya dilakukan hanya dengan memotong tangkai buah tepat
dibatang/cabang yang ditumbuhi buah. Hal tersebut agar tidak menghalangi pembungaan pada periode
berikutnya. Pemetikan berada
di bawah pengawasan mandor. Setiap mandor mengawasi 20 orang per hari. Seorang pemetik dapat memetik buah kakao
sebanyak 1.500 buah per hari. Buah matang
dengan kepadatan cukup tinggi dipanen dengan sistem 6/7 artinya buah di areal tersebut dipetik enam hari dalam 7
hari. Jika kepadatan buah matang rendah, dipanen dengan sistem 7/14.
Periode Panen
Panen dilakukan
7-14 hari sekali.
Selama panen jangan melukai batang/cabang yang ditumbuhi buah karena
bunga tidak dapat tumbuh labi di
tempat tersebut pada periode
berbunga selanjutnya.
Prakiraan Produksi
Tanaman kakao mencapai produksi
maksimal pada umur 5-13 tahun. Produksi per hektar dalam satu tahun adalah 1.000 kg biji
kakao kering.
Pascapanen
Pengumpulan
Buah yang telah
dipanen biasanya dikumpulkan pada tempat tertentu dan dikelompokkan menurut kelas kematangan. Pemecahan kulit
dilaksanakan dengan menggunakan kayu bulat yang keras.
Penyortiran/pengelompokkan
Biji kakao
kering dibersihkan dari kotoran dan dikelompokkan berdasarkan mutunya:a) Mutu A: dalam 100 gram biji terdapat 90-100 butir bijib) Mutu B:
dalam 100 gram biji terdapat 100-110 butir bijic) Mutu C: dalam 100 gram biji
terdapat 110-120 butir biji.
Penyimpanan
Biji kakao basah diperam (difermentasi) selama 6 hari di dalam kotak kayu
tebal yang dilapisi aluminium dan
bagian bawahnya diberi lubang-lubang kecil dengan cara sebagai berikut:a) Tumpukkan
biji di dalam kotak dengan tinggi tumpukan tidak
lebih dari 75.b) Tutup dengan karung
goni atau daun pisang.c) Aduk-aduk biji
secara periodik (1 x 24 jam) agar suhu naik sampai 50
derajat C.
Pengemasan dan Pengangkutan
Biji-biji cokelat yang sudah kering dapat dimasukan dalam karung goni.
Tiap goni diisi 60 kilogram biji
cokelat kering. kemudian karung-karung yang berisi biji cokelat kering tersebut
disimpan dalam gudang yang bersih,
kering dan berfentilasi yang baik. Sebaiknya biji
cokelat tersebut sudah segera bisa dijual dan
diangkut dengan menggunakan truk dan sebagainya. Penyimpanan di gudang,
sebaiknya tidak lebih dari 6 bulan, dan setiap tiga bulan harus
diperiksa untuk melihat ada tidaknya jamur atau
hama yang menyerang biji
cokelat.
DAFTARPUSTAKA
Anonymous. 1979 Pedoman Bercocok Tanam Coklat. Direktorat Jenderal Perkebunan SSDeparteman Pertanian. Jakarta. 95 h.
Ali, M., Hosir, A., & Nurlina, N. (2017).
PERBEDAAN JUMLAH BIBIT PER LUBANG TANAM
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN PADI (Oryza sativa L.) DENGAN MENGGUNAKAN METODE SRI. Gontor AGROTECH Science Journal, 3(1), 1–21.
Hariyadi, B. W., Ali, M., & Nurlina,
N. (2017). Damage
Status Assessment Of Agricultural Land As A Result Of Biomass Production In Probolinggo Regency East Java. ADRI International Journal Of Agriculture, 1(1).
Anonymous 1984. Penanam Coklat. Balai Informasi Pertanian.
Ujung pandang. 41 h. Marni 1986. Bertanam
Coklat. Majalah Trubus. 200 : 10 – 13.
No comments:
Post a Comment