BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Batuan merupakan
penyusum kulit bumu yang penting. Dalam proses pembentukan batuan, mineral
dapat mengalami tiga macam peristiwa, yaitu pembekuan, pengendapan dan
metamorfosis. Apabila mineral mengalami pembekuan, maka terjadilah jenis batuan
beku. Mineral yang mengalami pengendapan menghasilkan jenis batuan sedimen,
sedangkan yang mengalami metamorfosis menghasilkan jenis batuan metomorfik.
Dengan demikian batuan yang terbentuk umumnya terdiri atas bermacam macam
mineral dengan berbagai komposisi Pembentukan berbagai macam mineral di alam
akan menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa
berbeda-beda dan membentuk jenis batuan yang berbeda-beda.
Untuk lebih
memahami mengenai batuan, oleh karena itu penulis akan membahas lebih detail
dalam makalah ini.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar
belakang diatas dapat dituliskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah
asal usul batuan?
2. Apasajakah
jenis-jenis batuan di bumi?
C.
Tujuan
Berdasarkan rumusan
masalah diatas dapat dituliskan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Untuk
mengetahui asal usul batuan.
2. Untuk
mengetahui jenis-jenis batuan di bumi.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Litosfer
Litosfer berasal
dari kata Yunani, lathos (alto) yang berarti berbata, dan sphere: (opalpa) yang
berarti padat. Litosfer berasal dari kata lithos artinya batuan, dan sphere
artinya lapisan. Secara harfiah litosfer adalah lapisan Bumi yang paling luar
atau biasa disebut dengan kulit Bumi. Pada lapisan ini pada umumnya terjadi
dari senyawa kima: yang kaya akan Sio, malah sebabnya lapisan litosfer sering
dinamakan lapisan silikat dan memiliki ketebalan rata-rata 70 km yang terdiri
atas dua bapan, yaitu Litosfer atas (merupakan daratan dengan kira-kira 35%
atau 13 bagian) dan Litosfer bawah (merupakan lautan dengan kira-kira 65% atau
2/3 bagian).
Litosfer atau
kerak bumi tersusun oleh Kerak Benua yang muncul di atas permukaan laut dan
Kerak Samudera yang merupakan dasar laut Kerak Benua berbeda dengan Kerak
Samudera dalam berbagai hal, yang antara lain perbedaannya adalah sebagai
berikut:
a) Kerak
Benua
Mempunyai
ketebalan kurang lebih 35 km dengan massa jenis rata-rata 2,8 g.cm Batuan
penyusunnya sebagian besar berupa jenis batuan granit yang banyak mengandung
mineral Silikon dan Alumunium, karena itu disebut lapisan SIAL (Silikon
Aluminium).
b) Kerak
Samudera
Mempunyai
ketebalan kurang lebih 8 km dan massa jenis rata-rata 2,9 g cm Bagian litosfer
int tersusun dari batuan yang banyak mengandung mineral Slikon dan Magnesium,
karena itu disebut lapisan SIMA (Slikon- Magnesium), Jenis batuan penyusun
Kerak Samudera ini sebagian besar adalah Basalt.
Berdasarkan
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa batuan adalah penyusun kerak bumi yang
merupakan kumpulan mineral dalam bentuk padat. Mineral merupakan zat organik
yang terdapat dalam alam, umumnya mempunyai struktur dan komposisi tertentu.
B.
Asal Usul Batuan
Batuan adalah
material padat yang tersusun oleh kristal-kristal dari berbagai jenis mineral, atau pecahan kristal inineral
mineral. pecahan batuan,
dan dapat juga mengandung fragmen cangkang organisme. Batuan tersusun atas
bahan yang disebut mineral, yang
merupakan substansi yang terbentuk karena
kristalisasi dari proses
geologi, yang memiliki komposisi
fisik dan kimia yang terbentuk secara alami.
Secara umum semua batuan pada mulanya dari magma. Magma merupakan benda cair, panas, serta berpijar,
dengan sahu rata-rata diatas 1000 C.
Magma
terletak didalam perut
bumi, iasanya ketika gunung
merapi bererupsi magma akan keluar
kepermukaan. Magma
yang sudah muncul kepermukaan bumi ini disebut dengan lava. Lava yang keluar dan
perut bumi tidak hanya berisi magma melainkan bercampuran dengan benda lain
misalnya gas, material piroklastik, air, tanah dan lain sebagainya, lava yang bercampur
dengan benda-benda lain tersebut disebut lahar.
Dalam
pembentukan batu terdapat siklus batuan sebagai berikut:
Gambar 1 : Siklus
Batuan
Magma keluar di
permukaan bumi antara lain melalui
puncak gunung berapi. Gunung
berapi ada di daratan ada pula yang di lautan. Magma yang sudah mencapai permukaan bumi
akan membeku. Magma yang membeku kemudian menjadi batuan beku. Batuan
beku muka bumi selama beribu-ribu tahun
lamanya dapat hancur terurai selama terkena panas, hujan, serta aktivitas
tumbuhan dan hewan. Selanjutnya
hancuran batuan tersebut tersangkut oleh air,angin atau hewan ke tempat lain
untuk diendapkan. Hancuran batuan yang diendapkan disebut batuan endapan atau
batuan sedimen. Baik
batuan sedimen atau beku dapat berubah bentuk dalam waktu yang sangat lama
karena adanya perubahan temperatur dan tekanan Batuan yang berubah bentuk
disebut batuan malihan atau batuan metamorf.
C.
Jenis-Jenis Batuan
Secara umum batuan
terbagi atas 3 bagian yaitu :
1. Batuan
Beku (Igneus Rock)
Batuan beku berasal dari cairan magma yang
membeku akibat mengalami pendinginan.
Menurut
ilmu petrologi semua bahan beku terbentuk dari magma karena membekunya lelehan
silikat yang cair dan pijar. Magma
yang cair dan pijar itu berada di dalam bumi dan oleh kekuatan gas yang larut
di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempaat yang lemah dalam kerak bumi
seperti daerah patahan/rekahan. Magma akan keluar mencapai permukaan bumi
melalui pipa gunung api dan disebut lava, akan tetapi ada pula magma yang
membeku jauh di dalam bumi dan dikenal dengan nama batuan beku dalam. Batuan
beku yang berwama terang biasanya terdiri dari mineral-mineral ringan, mudah
pecah, kaya silikat sehingga tergolong batuan bersifat asam silikat. Batuan
beku yang berwama gelap biasanya terdiri dari mineral-mineral berat, sukar
pecah, kaya silikat terang tetapi kaya dengan mineral-mineral ferro-magnesia karena
itu bersifat basa atau matik, Ciri Umum Batuan Beku:
a. Homogen
dan kompak.
b. Tidak
ada stratifikasi atau pelapisan
c. Umumnya
tidak mengandung fosil, kecuali tertimbun oleh materi-materi piroklastik.
Gambar 2 : Contoh
batuan beku
Berdasarkan tempat terjadinya,
batuan beku dapat dibagi menjadi dua:
a. Batuan
beku intrusif (intrusive rocks)
Batuan beku ini terbagi
pula menjadi:
1. Batuan
beku dalam (plutonik), terjadi sebagai akibat pembekuan magma yang jauh didalam
bumi. Batuan ini dicirikan dengan komposisi kristal berukuran kasar/besar
(faneritik), mudah dibedakan secara mata telanjang. Contoh: granit, granodiorit,
diorit, sianit, gabro.
2. Batuan
beku porfir, terbentuk disekitar pipa magma/ kawah, komposisi 12 kristal beragam, ada
yang besar/kasar dan sedang (porfiritik). Contoh granit porfir, riolit porfir,
dasit porfir, diorit porfir, andesit porfir.
3. Batuan
beku afanitik, tekstur kristal halus. Contoh: andesit, dasit,basal, latit,
riolit, trakit.
b. Batuan
beku ekstrusif (ekstrusive rocks, volcanic rocks)
Terbentuk sebagai
akibat magma/lava yang mengalir kepermukaan bumi kemudian mendingin dan membeku
dengan cepat, dicirikan dengan komposisi kristal yang sangat halus (amorf). Contoh : obsidian, batuapung, pitchstone, lava,
perlit, felsit, basal.
Contoh
Batuan Beku :
v Batuan Granit, mempunyai ciri-ciri yaitu :
-
Warna : terang,
abu-abu, merah muda.
-
Tekstur :
Faneritik, berbutir sedang kasar, ukuran >2 cm.
-
Mineral utama :
K-felspar 2/3, kuarsa (SiO₂) > 10%.
-
Mineral tambahan
: hornblende, biotil, piroksen, muskovit, NA-amfibol, turmalin, sodalit.
-
Kegunaan : bahan
bangunan, monumen, prasasi, tegel.
v Gabro (gabbro), mempunyai ciri-ciri yaitu :
-
Warna : abu-abu
gelap dan tua-hitam.
-
Tekstur : ekriganular,faneritik
dan porfiritik.
-
Mineral utama :
Felspar plagioklas 2/3 bagian, K-feldspar <10%. Ca-plaglioklas, kuarsa
(SiO₂) < 10%, felspatoid <10%.
-
Mineral tambahan
: olivine, augit,biotit,piroksen.
-
Kegunaaan :
kontruksi bangunan arsitektur.
v Periodite, mempunyai ciri-ciri yaitu :
-
Warna : hijau
dan hitam
-
Tekstur :
Faneritik dan ekigranular
-
Mineral utama :
K-feldspar <10%, kuarsa (SiO₂) < 10%, felspatoid <10%.
-
Mineral tambahan
: hornblende, biotit, piroksen.
-
Kegunaaan :
material pelengkap dalam bangunan.
2. Batuan Sedimen (Sedimentary Rock)
Batuan sedimen (endapan)
terbentuk sebagai akibat pengendapan materialyang berasal dari pecahan, bongkah
batuan yang hancur karena proses alam, kemudian terangkut (tertransportasi)
oleh air, angin, es dan terakumulasi dalam satu tempat (cekungan), kemudian
termampatkan/kompaksi menjadi satu lapisan batuan baru Batuan sedimen mempunyai
ciri berlapis sebagai akibat terjadinya perulangan pengendapan. Batuan sedimen
dapat dibagi menjadi 3, yaitu :
a.
Batuan
Sedimen Klastis
Terbentuk sebagai akibat
kompaksi dari material batuan beku, batuan sedimen lain, dan batuan malihan,
dengan ukuran butir beragam. Karena pembentukan tersebut diakibatkan oleh
angin, air, atau es, maka disebut juga batuan sedimen mekanik (mechanical
sediment). Penamaan batuan ini umumnya berdasarkan pada besar butirnya. Contoh:
batu gamping, batu pasir, batu lempung, breksi, konglomerat, tilit, batulanau,
arkosa (batupasir felspar), arenaceous (serpihan pasiran).
b.
Batuan
Sedimen Organik
Batuan sedimen yang
mengandung sisa organisme yang terawetkan (fosil). Contoh batugamping
gastropoda, batugamping kerang, batugamping amonit, batugamping koral
(terumbu), batugamping foram, batugamping alga (muddy) limestone), batubara,
radiolarit (mengandung fosil radiolaria).
c.
Batuan
Sedimen Kimia
Batuan sedimen kimiawi
yaitu yang terangkut dalam bentuk larutan kemudian diendapkan secara kimia
ditempat lain. Contoh: batugamping kristalin, traventin, tufa (stalagtit dan
stalagmit), dolomit, gipsum, anhidrit, halit (batu garam).
Contoh
Batuan Sedimen :
v
Batu
Pasir (sandstone), memiliki ciri-ciri yaitu :
-
Warna :
putih, kuning, abu-abu, coklat kemerahan.
-
Tekstur :
berbutir dan halus.
-
Komposisi
: kuarsa, felspar, kalsit, mika, glaukonit, oksida besi (magnelit,ilmenite),
zircon, monasit, rutil.
v
Batu
serpih (shale), memiliki ciri-ciri yaitu :
-
Warna :
abu-abu, hitam dan coklat.
-
Tekstur :
halus, berlapis-lapis.
-
Mineral
utama : Felspar 63% dan kuarsa 35%.
v
Konglomerat
(conglomerate), memiliki ciri-ciri yaitu :
-
Warna :
abu-abu, putih dan kuning.
-
Flagmen
pembentuk batuan terdiri dari material tentransportasi, terendapkan dan
tersemenkan menjadi lapisan/endapan baru.
Manfaat Batuan sedimen:
-
Untuk
bahan dasar bangunan (gypsum).
-
Untuk
bahan bakar (batubara).
-
Untuk pengeras
jalan (batu gamping).
-
Untuk
pondasi rumah (batu gamping).
3.
Batuan
Malihan/Metamorf (Metamorphic Rock)
Batuan malihan berasal dari
batuan beku atau batuan sedimen yang termalihkan (terubah) didalam bumi sebagai
akibat tekanan dan temperature yang sangat tinggi yang mengakibatkan perubahan
sifat fisik dan kimia dari batuan asal.
Dua tipe tekanan:
a.
Tekanan
statis, diakibatkan oleh berat batuan yang ada diatasnya, makin dalam makin
tinggi tekanan tersebut.
b.
Tekanan
dinamis, diakibatkan oleh gerak-gerak diatropisme atau tektonisme.
Contoh: marmer, maihan dari batu gamping. Kuarsit, malihan dari
batupasir kuarsa. Genes, malihan dari garnit.
Contoh Batuan Metamorf
v
Sekis (schist),
memiliki ciri-ciri yaitu :
-
Warna :
abu-abu.
-
Tekstur :
berlapis dan halus.
v
Marmer (marble),
memiliki ciri-ciri yaitu :
-
Warna :
putih dan kuning.
-
Tekstur :
halus.
-
Kegunaan
: untuk dinding, lantai dan mebel.
v
Pilit (phyllite),
), memiliki ciri-ciri yaitu :
-
Warna :
abu-abu.
-
Tekstur :
kasar.
-
Kegunaan
: untuk dinding, lantai dan mebel.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Batuan adalah material
padat yang tersusun oleh kristal-kristal dari berbagai jenis mineral, atau
pecahan kristal mineral-mineral, pecahan batuan, dan dapat juga mengandung
fragmen cangkang organisme. Secara umum semua batuan pada mulanya dari
magma. Secara umum batuan terbagi atas 3 bagian yaitu: batuan beku, batuan
sedimen, dan batuan metamorf
B. Saran
Penyusunan makalah ini jauh
dari kata sempuma, sehingga penulis meminta kritik dan saran untuk
menyempurnakan tulisan serta isi dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Firdaus 2011. Modul
Praktikum Geologi Dasar. Kendari : Universitas Haluoleo.
Hambalin. 2004. The
Eart's Dynamic System. Pearson/Pentrice Hall, Upper Saddle River NJ.
Nandi, 2010. Handout
Geologi Lingkungan (GG405) Materi Batuan. Mineral, dan Batubara. (Online) http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR
PEND. GEOGRAFI/197901012005011-NANDI/geologi lingkungan/BATUAN.pdf
Suplemen Geologi Lingkungan
pdf, di download pada 18 September 2016 pukul 19.00 Purbo H, MM. 1994 Kamus
Kebumian, Jakarta : PT Gramdeia Widiasarana Indonesia Setiyarso, Budi.
1981. Petrologi Batuan Beku. Yogyakarta
No comments:
Post a Comment