BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam proses kehidupan, setiap makhluk
hidup melakukan aktivitas . aktivitas initersusun dari berbagai sistem. Untuk
dapat terus hidup, makhluk hidup menggunakansistem salah satunya adalah sistem
reproduksi.
Cara organ reproduksi berkembang sangat
menakjubkan. Sel bbenih testis padalaki-laki, maupun sel benih ovarium pada
wanita tampak pada awal kehidupan janin.Dengan organ-organ reproduksi yang
dimiliki manusia baik laki-laki maupun perempuan ketika berkopulasi akan
mengalami pembentukan janin atau keturunan, pada sistem reproduksi ditemikan
juga gangguan-gangguan penyakit baik itumenular maupun tidak menular, ada ang
bisa diobati tetapi ada yang belum bisadiobati sampai sekarang.
B. Rumusan Masalah
- Apa konsep
sistem reproduksi?
- Apa saja
alat reproduksi pada manusia?
C. Tujuan
- Untuk
menjelaskan apa konsep sistem reproduksi?
- Untuk
menjelaskan apa saja alat reproduksi manusia?
D. Manfaat
- Dapat
mengetahui konsep sistem reproduksi.
- Dapat
mengetahui alat reproduksi pada manusia
.BAB II
KONSEP TEORI
A. Konsep sistem reproduksi
Organ
reproduksi merupakan penyusun sistem reproduksi. Organ reproduksimanusia
dibedakan menjadi organ reproduksi pada pria dan wanita. Organreproduksi pria
menghasilakan sperma dan organ reproduksi wanita menghasilkanovum (sel telur).
Reproduksi adalah kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkanketurunan yang
baru. Tujuannya adalah untuk mempertahankan jenisnya danmelestarikan jenis agar
tidak punah. Pada manusia untuk menghasilkan keturunanyang baru diawali dengan
peristiwa fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia
dilakukan dengan cara generatif atau seksual. Tanda kematangan alatreproduksi
pada pria ditandai dengan keluarnya air mani (ejakulasi) yang pertamayaitu pada
saat mimpi basah. Tanda kematangan alat reproduksi pada wanita ditandaidengan
haid yang pertama (menarche) Alat kelamin manusia dibedakan menjadi alatkelamin
jantan (pria) dan alat kelamin betina (wanita). Baik pria maupun
wanitamempunyai bagian-bagian alat kelamin yang terdapat di dalam tubuh dan
juga yangterdapat di luar tubuh.
B. Alat reproduksi pada manusia
1. Organ reproduksi pria
Organ reproduksi pada pria
dibedakan menjadi dua, yaitu alat reproduksi luar danorgan reproduksi dalam.
Organ reproduksi luar berupa penis dan skrotum. Organreproduksi dalam berupa
testis, saluran kelamin, dan kelenjar kelamin.
a) Organ reproduksi bagian luar
1) Penis
Penis merupakan alat untuk memasukan sperma ke
dalam saluran kelaminwanita. Di dalam penis terdapat tiga rongga. Dua rongga
bagian atas tersusunatas jaringan spons korpus kavernosa. Satu rongga bawahnya
tersusun atas jaringan spons korpus spongiosum. Korpus spongiosum membungkus
uretra.Uretra pada penis dikelilingi oleh pembuluh darah dan ujung-ujung saraf
perasa. Merupakan organ yang berperan untuk kopulasi (persetubuhan).Kopulasi
adalah hubungan kelamin (senggama) antara pria dan wanita yang bertujuan untuk
memindahkan semen ke dalam rahim wanita. Dari dalam penis terdapat uretra
berupa saluran yang dikelilingi oleh jaringan yang banyak mengandung rongga
darah (korpus cavernosum). Apabila karenasesuatu hal korpus cavernosum itu
penuh berisi darah, maka penis akantegang dan mengembang disebut ereksi. Hanya
dalam keadaan ereksilah penis dapat melakukan tugas sebagai alat kopulasi. Alat
reproduksi pada priamulai berfungsi semenjak masa puber (± 14 tahun) sampai tua
selamamanusia itu dalam keadaan sehat.
2) Skrotum
pelir
Skrotum
merupakan kulit terluar yang melindungi testis. Skrotum berjumlah dua buah,
yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Antara skrotumkanan dan skrotum kiri
terdapat jaringan ikat dan otot polos. Adanya otot polos mengakibatkan skrotum
dapat mengerut dan mengendur. Dalamskrotum terdapat otot lurik yang berfungsi
mengatur suhu di sekitar testisagar selalu stabil (pembentukan sperma
memerlukan suhu sedikit di bawah suhu tubuh).
b) Organ reproduksi bagian dalam
1) Testis (
Gonad jantan )
Testis
merupakan alat untuk memproduksi sperma. Untuk memproduksisperma diperlukan
suhu yang sedikit lebih rendah dari suhu tubuh. Dalamtestis terdapat
saluran-saluran halus yang disebut saluran penghasil sperma(tubulus
seminiferus). Dalam tubulus seminiferus inilah terjadi pembentukan sperma.
2) Saluran
Kelamin
Saluran
kelamin berfungsi menyalurkan sperma dari testis ke luar tubuh.Saluran kelamin
meliputi epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, dan uretra.
a)
Epididimis
merupakan saluran berkelok-kelok dalam skrotum yang keluardari testis.
Epididimis berfungsi sebagai tempat penyimpanan sperma sementara. Sperma yang
telah matang disalurkan menuju vas deferens.Epididimis juga merupakan organ
kecil yang terletak dibelakang testisserta melekat padanya. Melalui kantung ini
sperma akan mengalir menuju vas deferens.
b)
Vas
deferens merupakan saluran yang mengarah ke atas dan merupakanlanjutan dari
epididimis. Vas deferens berfungsi sebagai saluran yangdilalui sperma dari
epididimis menuju vesikula seminalis (kantong sperma).
c)
Saluran
ejakulasi merupakan saluran penghubung vesikula seminalis dengan uretra. Fungsi saluran ejakulasi untuk mengeluarkan
sperma menuju uretra.
d) Uretra merupakan saluran reproduksi
terakhir. Fungsi uretra sebagaisaluran kelamin dari vesikula seminalis dan
saluran urine dari kantong kemih.
3) Kelenjar Kelamin
Di dalam
saluran kelamin, sperma mengalami penambahan cairan-cairankelamin. Cairan
kelamin berguna untuk mempertahankan hidup geraksperma. Cairan-cairan kelamin
dihasilkan oleh vesikula seminalis, kelenjar prostat, dan kelenjar cowper.
a)
Vesikula
seminalis menghasilakan cairan yang berfungsi sebagisumber energi dan untuk
memudahkan gerakan sperma.
b)
Kelenjar
prostat menghasilkan cairan yang memberi suasana basa pada cairan sperma.
Cairan tersebut mengandung kolesterol, garam,dan fosfolipid.
c) Kelenjar cowper/kelenjar bulbouretra
yang menghasilkan cairan yang bersifat basa.
Proses Pembentukan Sperma :
Terjadinya spermatogenesis melibatkan spermatogonium, sel sertoli,
dan ledyg yg ketiganya terdapat di dalam tubulus seminiferus ( saluran
penghasil sperma ) :
a) sel induk sperma (
spermatogonium ), yaitu calon sperma.
b) sel sertoli
memberikan nutrisi spermatozoa.
c) sel leydig yg
berfungsi testosterone. Hormone ini berperan dalamSpermatogenesis terjadi
melalui tiga tahap, yaitu tahap penggandaan, tahap pertumbuhan, dan tahap
pematangan. Pada proses spermatogenesis terjadi proses- proses dalam istilah
sebagai berikut:
a) Spermatositogenesis (spermatocytogenesis)
adalah tahap awal dari
spermatogenesis yaitu peristiwa pembelahan spermatogonium menjadi
spermatosit primer (mitosis), selanjutnyaspermatosit melanjutkan pembelahan
secara meiosis menjadi spermatositsekunder dan spermatid. Istilah ini biasa
disingkat proses pembelahan sel darispermatogonium menjadi spermatid.
b) Spermiogenesis (
spermiogensis)
adalah peristiwa perubahan spermatid menjadi sperma yang dewasa.
Spermiogenesis terjadi di dalam epididimis dan membutuhkan waktu selama 2 hari.
Terbagi menjadi tahap 1) Pembentukan golgi, axonema dan kondensasi DNA, 2)
Pembentukan cap akrosom, 3) pembentukan bagian ekor, 4) Maturasi, reduksi
sitoplasma difagosit oleh sel Sertoli.
c)
Spermiasi(Spermiation)
adalah peristiwa pelepasan sperma matur dari sel sertoli ke lumen
tubulusseminiferus selanjutnya ke epididimidis. Sperma belum memiliki kemampuan
bergerak sendiri (non-motil). Sperma non motil ini ditranspor dalam cairan
testicular hasil sekresi sel Sertoli dan bergerak menuju epididimis karenakontraksi
otot peritubuler. Sperma baru mampu bergerak dalam saluran epidimis namun
pergerakan sperma dalam saluran reproduksi pria bukankarena motilitas sperma
sendiri melainkan karena kontraksi peristaltik otot saluran.
Hormon reproduksi pria :
a) Hormone gonadotropin
Dihasilkan oleh hipotalamus (di bagian dasar dari otak) yang
merangsang kelenjarhipofisis sebagian depan (anterior) agar mengeluarkan
hormone FSH dan LH.
b) Follicle Stimulating
Hormon/FSH
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. FSH
berfungsi untukmerangsang perkembangan tubulus seminiferus dan sel Sertoli
untukmenghasilkan ABP (Androgen Binding Protein/protein pengikat androgen)
yangakan memacu pembentukan sperma.
c) Luteinizing Hormone/LH
Hormon ini dihasilkan oleh kelenjar hipofisis anterior. Fungsi LH
adalahmerangsang sel-sel interstial (sel Leydig) untuk menghasilkan
hormonetestosterone.
d) Hormone Testosterone
Testosterone adalah hormone yang berfungsi merangsang perkembangan
organseks primer pada saat embrio belum lahir, mempengaruhi perkembangan
alatreproduksi dan ciri kelamin sekunder pria seperti jambang, kumis, jakun,
suaramembesar, pertambahan massa otot, dan perubahan suara.
2. Organ reproduksi wanita
Organ reproduksi wanita terdiri atas organ kelamin luar dan organ
kelamin dalam.Organ kelamin luar berupa vulva dan labium. Organ kelamin dalam
berupaovarium dan saluran kelamin.
a) Organ dalam bagian luar
1. Vulva
merupakan celah paling luar dari alat kelamin wanita. Pada bagiandalam vulva
terdapat saluran urine dan saluran reproduksi. Pada daerahdekat ujung saluran
kelamin terdapat hymen/selaput dara. Hymenmengandung banyak pembuluh darah.
2) Labium
merupakan bagian yang membatasi Vulva. Ada dua macam labium,yaitu labium mayora
(terletak di sebelah luar) dan labium minora (terletak disebelah dalam). Antara
labium mayora dan minora bagian atas terbentuktonjolan kecil yang disebut
klitoris. Pada klitoris terdapat korpus kavernosayang mengandung banyak
pembuluh darah dan ujung saraf perasa.
3) Kelenjar mama atau payudara
Merupakan organ pelengkap pada sistem reproduksi wanita
danmengeluarkan air susu. (pada laki-laki kelenjar ini rudimenter). Bua
dadaterletak didalam fasia superfisialis di daerah pektoral antara sternum
danaksila dan melebar dari kira-kira iga kedua ke ketiga atau iga keenam
keketujuh. Besar payudara berlain-lain, setelah mengalami pubertas ia
akanmengalami pembesaran dan akan menjadi atrofik pada usia lanjut. Bentuk buah
dada cembung ke depan dengan putting ditengahnya, yang terdiri atas jaringan
erektil dan berwarna tua. Putting ini dilengkapi lingkaran daerahyang berwarna
coklat yang disebut areola. Dekat dasar putting terdapatkelenjar sebaseus,
yaitu kelenjar Montgomery, yang mengeluarkan zatlemak supaya putting tetap
lemas. Putting berlubang 15-20 buah yangmerupakan saluran dari kelenjar susu.
b) Organ Reproduksi Bagian Dalam
1) Vagina merupakan saluran akhir organ
reproduksi wanita. Vagina bermuaradi vulva. Vagina mengandung banyak lendir yang
dihasilkan kelenjar Bartholin. Lender ini berguna pada saat koitus dan
mempermudah kelahiran bayi.
2) Uterus
merupakan rongga besar yang merupakan pertemuan oviduk kanandan kiri. Bagian
terbawah uterus menyempit yang disebut serviks (leherrahim). Uterus berfungsi
sebagai tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga siap lahir. Uterus
dibatasi oleh dinding endometrium yangkaya pembuluh dara. Dinding endometrium
akan menebal ketika terjadi kehamilan.
3) Oviduk
atau tuba fallopi merupakan sepasang saluran yang ujungnya berbentuk corong
yang disebut infundibulum.
4) Ovarium
merupakan penghasil ovum. Terdapat dua buah ovarium, sebelahkiri dan kanan.
Organ kelamin wanita berfungsi menghasilkan ovum (sel ltelur). Sel telur
terbentuk melalui oogenesis yang terjadi di dalam ovarium.
Proses Pembentukan ovarium :
Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) di dalam
ovarium.Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal sel-sel telur yang disebut
oogonia(tunggal: oogonium). Pembentukan sel telur pada manusia dimulai sejak di
dalamkandungan, yaitu di dalam ovari fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga
usia fetus,semua oogonia yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap
memasuki tahap pembelahan. Semula oogonia membelah secara mitosis menghasilkan
oosit primer.
Pada perkembangan fetus selanjutnya, semua oosit primer membelah
secara miosis,tetapi hanya sampai fase profase. Pembelahan miosis tersebut
berhenti hingga bayi perempuan dilahirkan, ovariumnya mampu menghasilkan
sekitar 2 juta oosit primermengalami kematian setiap hari sampai masa pubertas.
Memasuki masa pubertas,oosit melanjutkan pembelahan miosis I. hasil pembelahan
tersebut berupa dua selhaploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder dan
satu sel berukuran lebih kecildisebut badan kutub primer.
Pada tahap
selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub primer akan mengalami pembelahan
miosis II. Pada saat itu, oosit sekunder akan membelah menjadi dua sel,yaitu
satu sel berukuran normal disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih
kecildisebut badan polar sekunder. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua
badankutub sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan kutub primer
sehinggadiperoleh tiga badan kutub sekunder. Ootid mengalami perkembangan lebih
lanjutmenjadi ovum matang, sedangkan ketiga badan kutub mengalami
degenerasi(hancur). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada oogenesis
hanyamenghasilkan satu ovum.
Hormon - Hormon Yang Berperan Dalam
proses Oogenesis :
Proses pembentukan
oogenesis dipengaruhi oleh kerja beberapa hormon,diantaranya:
Pada wanita
usia reproduksi terjadi siklus menstruasi oleh aktifnya
aksishipothalamus-hipofisis-ovarium. Hipothalamus menghasilkan hormon
GnRH(gonadotropin releasing hormone) yang menstimulasi hipofisis mensekresi
hormonFSH (follicle stimulating hormone) dan LH (lutinuezing hormone). FSH dan
LHmenyebabkan serangkaian proses di ovarium sehingga terjadi sekresi
hormonestrogen dan progesteron. LH merangsang korpus luteum untuk
menghasilkanhormon progesteron dan meransang ovulasi. Pada masa pubertas,
progesteronmemacu tumbuhnya sifat kelamin sekunder. FSH merangsang ovulasi dan
meransang folikel untuk membentuk estrogen, memacu perkembangan folikel. Hormon
prolaktinmerangsang produksi susu. Mekanisme umpan balik positif dan negatif
aksishipothalamus hipofisis ovarium. Tingginya kadar FSH dan LH akan
menghambatsekresi hormon GnRH oleh hipothalamus. Sedangkan peningkatan kadar
estrogen dan progesteron dapat menstimulasi (positif feedback, pada fase
folikuler) maupunmenghambat Oosit sekunder yang diovulasikan dari ovarium
dilindungi oleh dualapisan, lapisan luar disebut Corona dan lapisan dalam di
sebut Zona Pelusida. Oositsekunder menghasilkan senyawa fertilisin yang
mempunyai fungsi berikut:
a)
Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat.
b) Menarik
secara komotaksis positif.
c)
Mengumpulkan sperma di sekeliling ovum.
Siklus menstruasi :
Ovarium
seorang wanita mampu memproduksi sel telur setelah masa pubersampai dewasa
subur, yaitu berkisar antara umur 12 sampai dengan 50 tahun. Setelahsel telur
habis diovulasikan, maka seorang wanita tidak lagi mengalami menstruasi(haid),
dan disebut masa menopause. Pada masa menopause alat reproduksi tidak berfungsi
lagi dan mengecil, karena berkurangnya produksi hormon kelamin.
Menstruasi
terdiri dari beberapa siklus yang selalu dilalui. Mempelajari siklusmenstruasi
sangat dibutuhkan khususnya untuk reporduksi. Karena, denganmengetahui dan
memahaminya, maka dapat dideteksi kapan sel telur siap untuk dibuahi. Selain
manusia, beberapa hewan khususnya primate besar seperti monyet,gorilla dan
siamang juga mengalami siklus menstruasi.
Umumnya,
siklus menstruasi pada wanita terjadi dalam rentang waktu 28 hari,namun tidak
menutup kemungkinan, antara satu wanita dengan wanita lain memilikirentang
waktu siklus yang sama, dimana ada yang lebih pendek yaitu 21 hari atau bahkan
lebih panjang yaitu 30 hari. Lamanya masa menstruasi cukup bervariasiantara 5
sampai 7 hari, tergantung hormonal wanita tersebut. Berikut ini tahapansiklus
menstruasi yang terjadi pada wanita setiap 1 periode siklus:
Fase Menstruasi
Pada fase siklus menstruasi ini, dinding Rahim
meluruh dan keluar dari tubuhdalam bentuk darah. Peluruhan dinding rahim
terjadi akibat berkurangnya kadarhormone yang berperan dalam aktivitas seksual
tubuh seperti hormone esterogen dan progesterone. Fase untuk siklus menstruasi
ini, terjadi selama antara 1 hingga 7 hari. Namun tidak menutup kemungkinan
lebih lama dari itu untuk beberapa wanitatertentu. Selain itu, jumlah darah
yang keluar pada setiap menstruasi berbeda dari 10mL hingga mencapai 80 mL
setiap hari selama waktu siklus menstruasi dengan pola:sedikit di waktu-waktu
awal dan semakin banyak di hari-hari berikutnya hinggasemakin berkurang
menjelang akhir fase.
Fase Praovulasi
Pada fase ini dalam siklus menstruasi, ovum
yang ada didalam ovarium terbentukdan mulai mematangkan diri. Pematangan sel
telur atau ovum ini dipicu olehhormone yang bernama hormone estrogen dimana
semakin meningkat tingkat hormone esterogen, sel telur di dalam ovarium semakin
matang. Siklus menstruasi pada fase ini berlangsung selama antara hari ke 7
singga hari ke 13.
Fase Ovulasi
Didalam fase ovulasi dalam siklus menstruasi,
sel telur atau ovum beradadalam kondisi yang sangat baik dan tepat untuk
dibuahi. Dengan terjadinya pembuahan pada masa ovulasi, maka wanita yang
mengalami siklus menstruasi ini akan cenderung hamil. Namun, hal itu tergantung
pula dengan kondisi sel spermayang datang. Jika sel sperma tersebut cukup kuat
untuk membuka dinding sel teluryang dirancang sangat kuat, maka kehamilan dapat
terjadi.Pada masa fase ovulasi di dalam siklus menstruasi inilah, wanita
disebut berada pada masa subur. Untuk pasangan suami istri yang sangat
mendambakankehadiran seorang anak, maka inilah saat yang tepat meningkatkan
frekuensi berhubungan seksual. Agar tingkat keberhasilan untuk hamil lebih
tinggi, maka perludideteksi kapan tepatnya waktu subur sang istri dalam siklus
menstruasi nya terjadi.Berikut ini beberapa ciri-ciri yang dapat menjadi
indikasi bahwa sang istri berada pada masa subur yaitu adanya perubahan lender
serviks, terjadi perubahan suhu basaltubuh serta perubahan periode siklus
menstruasi. Untuk lebih akurat, pasangan dapatmemanfaatkan alat pendeteksi masa
subur yang saat ini banyak dijual di pasaranmaupun apotek-apotek.
Fase Pascaovulasi
Fase ini merupakan fase atau masa di dalam
siklus menstruasi dimana ovummengalami kemunduran jika fertilisasi atau
pembuahan tidak terjadi. Pada masa ini,hormone progesteron mengalami kenaikan
sehingga menyebabkan dindingendometrium semakin menebal. Penebalan ini
mengindikasikan kesiapanendometrium untuk menerima embrio untuk berkembang.
Jika pembuahan ataufertilisasi tidak terjadi dalam fase ini, maka siklus
menstruasi akan berulang dengankembali ke fase menstruasi.Mekanisme produksi
sel telur oleh folikel diatur oleh hormon yang dihasilkanhipofisis.
Mekanisme
produksi sel telur dan siklus menstruasi adalah sebagai berikut.
1) Kelenjar
hipofisis menghasilkan hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone).
Hormon ini berfungsi untuk memacu pembentukan
folikel dalam ovarium.
2) Folikel
yang sedang tumbuh tersebut memproduksi hormon
estrogen
Fungsihormon estrogen ialah:
a.
Merangsang pertumbuhan endometrium
dinding rahim.
b.
Menghambat produksi FSH oleh pituitari.
C. Memacu
pituitari untuk memproduksi hormon LH
(Luteinizing Hormone).Keluarnya LH dari hipofisis menyebabkan telur
masak, dan keluar dari dalamfolikel, peristiwa inilah yang disebut ovulasi.
3) Setelah
telur masak dan meninggalkan ovarium, LH mengubah folikel menjadi badan
berwarna kuning yang disebut korpus luteum. Dan sekarang tidak mampumemproduksi
estrogen lagi, tetapi mampu memproduksi
hormon progesteron.
Hormon progesteron berfungsi untuk mempercepat dan mempertahankan pertumbuhan
endometrium.
4) Bila sel
telur yang keluar dari ovarium tidak dibuahi, produksi estrogen terhenti.Hal
ini menyebabkan kadar estrogen dalam darah sangat rendah, akibatnyaaktivitas
hipofisis untuk memproduksi LH juga menurun. Penurunan produksiLH menyebabkan
korpus luteum tidak dapat memproduksi progesteron. Tidak adanya progesteron
dalam darah menyebabkan penebalan dinding rahim tidak dapat dipertahankan,
selanjutnya akan luruh dan terjadilah pendarahan. Inilahyang disebut
menstruasi.
5) Bila
terjadi pembuahan sel telur oleh sperma, maka zigot yang terbentuk
akanmelakukan nidasi / transplantasi (penanaman diri) pada endometrium.
Zigotakan berkembang menjadi embrio, terus menjadi janin. Selanjutnya placenta
janin yang terbentuk akan menghasilkan HCG
(Human Chorionic Gonadotropic) yang akan menggantikan peran progesteron.
Janin ini mendapat makanan daritubuh induknya dengan perantaraan plasenta
(ari-ari / tembuni).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Reproduksi adalah kemampuan
makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya adalah untuk
mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah. Pada manusia
untuk mengahasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa fertilisasi.
Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan cara
generative atau seksual.
Organ reproduksi merupakan
penyusun sistem reproduksi. Organ reproduksi manusia dibedakan menjadi organ
reproduksi pada pria dan wanita. Organ reproduksi pria menghasilakan sperma dan
organ reproduksi wanita menghasilkan ovum (sel telur). Reproduksi adalah
kemampuan makhluk hidup untuk menghasilkan keturunan yang baru. Tujuannya
adalah untuk mempertahankan jenisnya dan melestarikan jenis agar tidak punah.
Pada manusia untuk menghasilkan keturunan yang baru diawali dengan peristiwa
fertilisasi. Sehingga dengan demikian reproduksi pada manusia dilakukan dengan
cara generatif atau seksual. Tanda kematangan alat reproduksi pada pria
ditandai dengan keluarnya air mani (ejakulasi) yang pertama yaitu pada saat
mimpi basah.Tanda kematangan alat reproduksi pada wanita ditandai dengan haid
yang pertama (menarche) Alat kelamin manusia dibedakan menjadi alat kelamin
jantan(pria) dan alat kelamin betina (wanita). Baik pria maupun wanita
mempunyai bagian-bagian alat kelamin yang terdapat di dalam tubuh dan juga yang
terdapatdi luar tubuh.
B. Saran
Semoga makalah yang penulis susun ini
dapat sangat bermanfaat bagi para pembaca, dan dapat memberikan pengetahuan
tentang sistem reproduksi yang dialami manusia yang telah dijelaskan diatas.
Penulis mengetahui bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak terdapat
kekurangan baik dari segi penulisannya, bahasa dan lain sebagainnya. Untuk itu
saran dari pembaca yang bersifat membangun sangat harapkan agar dapat
terciptannya makalah yang baik yang dapat memberi pengetahuan yang benar kepada
penmbaca. Pesan dari penulis mulai lah membaca dari hal yang kecil untuk dapat
mengetahui lebih banyak hal yang belum anda ketahui. Dan jadikanlah membaca
sebagai kebiasaan anda, karna melalui membaca akan membuka lebih banyak gerbang
ilmu untuk diri anda.
DAFTAR PUSTAKA
Cunningham, et all, Obstetri
William, Edisi 18, Jakarta, EGC, hal 99 – 100.
Guyton & Hall. 2006. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta.
Wiknjosastro H,
Saifuddin AB. Ilmu Kandungan. ed 2 Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawiroharjo, 1997; 44-102
No comments:
Post a Comment