DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A . Latar
Belakang......................................................................................... 1
BAB II PENBAHASAN........................................................................................ 3
A . Pengetahuan informan tentang tanda-tnda persalinan............................. 3
B . Persiapan informan menjelang persalinan................................................. 3
C . Perawatan payudara informan.................................................................. 3
D . Kemampuan informan merawat bayi........................................................ 4
E . Upaya informan memperbanyak ASI....................................................... 4
F . Perubahan emosional yang dirasakan informan........................................ 4
G . Kekhawatiran perubahan tubuh pada informan....................................... 5
H . Gangguan tidur dan kelelahan fisik pada informan................................. 5
I . Perasaan informan setelah persalinan......................................................... 6...........
J . Dukungan dan keterkaitan keluarga informan........................................... 6
K . Peran pemberian pelayanan perawatan bagi informan.............................. 6
BAB III PENUTUP............................................................................................... 8
A . Kesimpulan .............................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 9
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Persalinan
merupakan proses alamiah yang dialami oleh setiap Wanita. Berbagai reaksi ibu
setelah melahirkan akan mempengaruhi sikap, perilaku dan emosional. Tekanan
psikologis setelah persalinan merupakan gejala emosional dan perasaan dimana
seseorang merasa murung, tidak bisa tidur, pelelahan fisik yang berlebihan, dan
tidak mengetahui apa yang bisa dilakukan atas peranannya yang baru. Tekanan
psilogis setelah persalinan mempunyai beberapa gejala antara lain gejala fisik
dapat berfikir jernih, merasa dikekang oleh suatu keadaan dan tidak dapat
keluar dirinya, serta merasa Lelah dan gerak geriknya menjadi lamban. Emosi
yang posesif dn hubungn kasih syng kn memperlihatkaan pengruh orang tu terhadap
pemelihraan nk. Pengkajian pada ibu dari aspek psikologis merupakan dasar
persiapan ibu dalam peran barunya untuk dilaksanakan. Secara teoritis searang
Wanita setelah persalinan (post partum) pasti menglmi gangguan psikologis
(Maternal Blues), hal ini dipengaruhi oleh perubahan hormonal yang dihasilakan.
Hal yang menarik tentang skala perubahan hidup adalah skala ini menyatakan
sekaligus peristiwa positif dan negative.
Proses
persalinan adalah peristiwa besar dalam kehidupan individu yang akan
mempengaruhi perubahan peran. Peran dan ketegangan peran dikatakan mempengaruhi
perkembangan depresi terutama Wanita. Peran baru merupakan krisis yaitu
gangguan internal yang ditimbulkan oleh peristiwa yang menegangkan atau ancaman
yang dirasakan pada diri seseorang. Krisis mempunyai keterbatasan waktu dan
konflik yang berat dan dapat merupkn periode peningktn kerentanan, yang dapat
menstimulasikan pertumbuhan personal. Apa yang dilakukan seseorang terhadap
krisis akan menentukan pertumbuhan atau di organisasi bagi orang tersebut.
perubahan yang menimbulkan stess dan permasalahannya dalam kehidupan adalah
normal. Untuk menghindari ketidak keberdayaan kelelahan fisik, peningkatan
emosional dan krisis psikologis maka manusia harus belajar menghadapi masalah
dengan efektif melalui mekanisme adaptasi atau penyesuaian. Penyesuaian dapat
didefinisikan sebagai interaksi manusia yang kontinu dengan diri sendiri,
dengan orang lain, dengan dunia Anda. Ketiga faktor ini secara konstan
mempengaruhi kehidupan dan hubungan tersebut bersifat timbal balik. Sensasi,
persepsi terhadap lingkungan dan lingkungan itu sendiri mempengaruhi
penyesuaian. Penyesuaian adalah suatu yang dihadapi manusia setiap waktu dan
otomatis bernafas, namun demikian walaupun penyesuaian bersifat alamiah untuk
menyelesaikan permasalahan yang tidak harus otomatis.
Transisi
peran situasi terjadi dengan bertambah atau berkurangnya anggota keluarga
melalui kelahiran dan kematian. Transisi peran sehat sakit sebagai akibat
pergeseran dari keadaan sehat ke keadaan sakit. Transisi ini mungkin dicetuskan
oleh perubahan ukuran tubuh, bentuk, penampilan fungsi tubuh dan perubahan
fisik berhubungan dengan pertumbuhan normal. Keluarga mempunyai peranan yang
besar memberikan bantuan psikologis dan dukungan psikologis pada ibu. Keluarga
banyak memberikan pertolongan dan bantuan pada ibu setelahmempunyai peranan
yang besar memberikan bantuan psikologis dan dukungan psikologis pada ibu.
Keluarga banyak memberikan pertolongan dan bantuan pada ibu setelah persalinan.
Semua yang diberikan lebih bersifat kebutuhan fisiologis karena pengetahuan
akan ilmu perilaku dan psikologis itu sendiri sedikit atau mungkin tidak
dimiliki oleh ibu dan keluarga. Keluarga teman dari orang tua berperan penting
dalam sistem sosial pada ibu melahirkan.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengetahuan informan tentang tanda-tnda
persalinan
Pengetahuan
informan tentang tanda-tanda persalinan meliputi kategori fisik, perasaan dan
cara mengatasi. Tanda –tanda fisik yang disebut ibu dipengaruhi oleh pengalaman
ibu saat persalinan. Tanda fisik meliputi kemeng-kemeng (nyeri), kenceng bagian
perut, kemranyas (panas), kesakitan, bade dateng WC (BAB), Medhal Toyo (keluar
air), Mules (nyeri), punggung pegel, keluar darah. Perasaan yang terjadi pada
informan adalah bingung, takut, dan khawatir. Perasaan takut terjadi pada
informan yang baru pertama kali melahirkan, sedangkan khawatir terjadi pada ibu
yang pernah mengalami kesulitan persalinan, Cara mengatasi kesakitan dengan
berdoa, mantap terhadap pertolongan, menggigit selimut dan merintih, teriak
kesakitan.
B.
Persiapan informan menjelang
persalinan
Semua informan
menyiapkan perlengkapan persalinan dan perlengkapan bayi. Persiapan informan
sebelum persalinan meliputi kategori persiapan fisik, waktu persiapan, dan
tujuan informan menyiapkan perlengkapan persalinan dan pelengkapan bayi.
Kategori persiapan fisik meliputi bedak, baju bayi, gurita, jarit (kain), popok
(celana bayi), celana dalam, minyak talon, perlengkapan bayi, gizi. Persiapan
yang dilakukan informan pada usia kehamilan dua bulan, delapan bulan, sembilan
bulan, saat akan lahir. Tujuan informan menyiapkan perlengkapan bayi adalah
supaya gampang (mudah), cepat, tidak terburu-buru.
C.
Perawatan payudara informan
Perawatan
payudara meliputi kategori pengetahuan informan, praktik informan dan informasi
yang diperoleh. Pengetahuan informan tentang perawatan payudara adalah
kebersihan, ngresiki kerak (membersihkan kotoran yang kering), tidak tahu,
pernah mbangkaki (keras). Praktik yang dilakukan informan adalah membersihkan
puting payudara saat mandi, kompres baby oil (minyak bayi), ngresiki kerak
(membersihkan kotoran yang kering), membersihkan dengan minyak kelapa,
membersihkan kerak hitam, dilap (dibasuh), tidak melakukan. Pengetahuan
informan tentang perawatan payudara karena memperoleh informasi dari Perawat
Rumah Sakit Karyadi, tetangga, majalah Ayah-Bunda, baca-baca buku, orang tua.
Semua informan tidak melakukan perawatan payudara setelah persalinan, mereka
membersihkan puting sejak hamil tetapi belum pernah melakukan massase payudara
(breast care).
D.
Kemampuan informan merawat bayi
Jawaban informan
mengenai pengetahuan informan tentang merawat bayi meliputi jenis perawatan,
tujuan , cara merawat, informasi yang diperoleh oleh informan. Jenis merawat
meliputi pusar (tali pusat), bayi butuh ASI, memandikan, kebersihan bayi, makanan
bergizi, pendidikan masa depan, pendidikan lebih, kesehatan. Tujuan informan
melakukan perawatan adalah ben pupuk (supaya lepas), tidak infeksi, cepat
lepas. Jawaban informan mengenai cara merawat bayi adalah dengan alkohol untuk
merawat pusar (tali pusat), dibutuhkan susu untuk bayi, dan tergantung mamak
(orang tua informan), merawat tali pusat dengan kompres alkohol. Pengetahuan
informan tentang perawatan bayi melalui informasi yang diperoleh dari keluarga,
bidan, orang tua ibu, pengalaman anak pertama, melihat kakak.
E.
Upaya informan memperbanyak ASI
Jawaban
wawancara mendalam pada informan mengenai upaya yang dilakukan untuk
memperbanyak ASI meliputi pendapat tentang ASI, cara memperbanyak ASI, dan
sumber informasi. Pendapat informan tentang ASI adalah supaya bayi sehat, ASI
pertama encer (tidak kental) sehingga dibuang, dan ASI pertama sae (Baik).
Jawaban informan mengenai cara memperbanyak ASI adalah minum jamu, maem kathah
(makan banyak), minum lancar ASI, makan kacang, makan jagung, makan sayuran, makan
telur, tahu, protein, makanan bergizi, banyak buah, kunir asem, saya paksa
menyusui. Sumber informasi informan adalah keluarga, orang tua, mahasiswa
praktik, bidan dan majalah.
F.
Perubahan emosional yang dirasakan
informan
Jawaban
wawancara mendalam pada nforman menegani merencanakan kelahiran saat meliputi
keinginan tentang persalinan, perasaan setelah bayi lahir, pendapat tentang
anak. Keinginan tentang persalinan meliputi belum pingin (belum ingin), jarak
dekat, masih repot (banyak masalah), ingin anak perempuan, keinginan suami,
mengharapkan, sudah rencanakan. Perasaan informan setelah bayi lahir adalah
lego (puas), senang sekali, ayem (tenang), senang, bingung yang dikerjakan.
Pendapat informan tentang anak meliputi anak adalah amanat, anak tidak boleh
ditolak, anak itu rezeki. Keinginan informan mengenai merencanakan persalinan
yang belum direncanakan seperti kutipan berikut :
“ sebenarnya belum pingin, ya anak
saya biar besar dulu biar momong karena kasihan masih kecil, Setelah saya tahu
hamil ya sudahlah memang harus hamil “.
G.
Perasaan informan setelah
persalinan
Semua informan
merasakan lego (puas), senang dan merasa ayem (senang), bila ditunggu suami.
Jawaban informan mengenai perasaan ibu setelah persalinan meliputi kategori
perasaan selama di rawat, keinginan selama di rawat, penilaian informan tentang
emosi. Jawaban informan mengenai perasaan selama dirawat adalah bingung,
khawatir jahitan, Lego (puas), ngeri saat persalinan (takut), jarak dekat repot
(susah), senang, memikirkan biaya, lelah. Keinginan informan selam dirawat
adalah ditunggu suami, pingin tidur (ingin tidur), pengin pulang (ingin
pulang). Penilaian ini tentang emosi adalah tidak merasa, capek (lelah), diam,
biasa dan bingung.
H.
Gangguan tidur dan kelelahan fisik
pada informan
Wawancara
mendalam mengenai gangguan tidur dan kelelahan fisik sebagian besar ersponden
merasa lelah dan tidak bisa tidur. Jawaban informan mengenai gangguan tidur dan
kelelahan fisik meliputi kategori masalah fisik dan penyebab. Masalah fisik
adalah mengantuk, belum tidur, tidak bisa tidur, tengah malam terbangun, lelah
tidak mengantuk, rasane lelah (rasanya lelah). Menurut informan penyebab
gangguan tidur adalah bayi menangis, suasana ramai, suasana berbeda, tidur
tidak nyenyak.
I.
Kekhawatiran perubahan tubuh pada
informan
Sebagian
informan mengutarakan kekhawatiran akan bentuk tubuh setelah persalinan.
Jawaban informan mengani perubahan bentuk tubuh meliputi kategori perubahan
fisik dan cara mengatasi. Menurut informan perubahan fisik yang terjadi setelah
persalinan adalah menjadi gemuk, perut tidak kencang, mboten sae lemu banget
lan kuru (badannya tidak gemuk sekali dan kurus), ingin sehat, tidak gemuk,
tidak khawatir, sedang mawon (sedang saja), sekarang gendut (gemuk).
Pengetahuan informan mengenai cara mengatasi perubahan bentuk tubuh adalah
minum jamu, menggunakan stagen (ikat pinggang), minum jamu susu perut, diolesi
air kapur dan jeruk nipis, dibiarkan saja. Jawaban mengenai kekhawatiran
informan tentang perubahan tubuh sebagaimana kutipan berikut :
“ Saya pingin badan saya tidak gemuk
karena itu saya bakat gemuk, … tapi saya tidak tahu bagaimana biar tetap biasa.
Kata orang tua saya ya diberi olesan air kapur ditambah jeruk nipis, terus
diberi stagen (pembalut badan)”
J.
Dukungan dan keterkaitan keluarga
informan
Wawancara
mendalam pada informan mengenai dukungan Keterlibatan keluarga meliputi
bantuan, keluarga yang berperan, tujuan Keterlibatan keluarga. Menurut informan
bantuan yang dikerjakan keluarga adalah bantuan cuci baju, merawat bayi, membuat
susu, tidak boleh kerja keras, banyak istirahat. Jawaban informan mengenai
keluarga yang berperan adalah keluarga yang menunggu selama dirawat yaitu
suami, mamak (ibu informan). Tujuan keluarga menemani adalah ayem (merasa
aman), masih lemas (lemah), capek (lelah), belum sembuh.
K.
Peran pemberian pelayanan perawatan
bagi informan
Wawancara
mendalam informan mengenai peawatan setelah persalinan meliputi kategori fisik,
tujuan perawatan, komunikasi yang dilakukan perawat. Menurut informan perawatan
setelah persalinan adalah diperiksa tensi (Tekanan darah), diberi obat, diukur
suhu, memberi makanan, mengganti infus, memandikan bayi. Jawaban informan
tujuan perawatan yang dilakukan perawat adalah biar sembuh, tahu tensi (Tekanan
darah) normal tidak, supaya sehat. Menurut informan komunikasi yang pernah
dilakukan perawat pada informan adalah ibu harus diukur tensinya, tidak
ditanya-tanya apaapa, silahkan ini obatnya, makan dulu ini obatnya. Perawatan
setelah persalinan yang dirasakan perawat sebagaimana kutipan berikut :
“ Sejak tadi diperiksa tensi terus,
saya sampai bosan. Jahitan untuk melahirkan tidak di apa-apakan. Cara merawat
jahitan ya saya tidak tahu.”
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Responden dengan usia muda
menunjukkan ketergantungan yang tinggi pada keluarga dan ketidaktahuan pada apa
yang seharusnya dilakukan. Responden dengan usia 25 tahun lebih menunjukkan
kesiapan aspek fisiologis maupun psikologis.
2. Tingkat pendidikan yang rendah dan sosial
ekonomi rendah menunjukkan rasa cemas dan rasa takut dalam hubungan
interpersonal.
3. Pengalaman responden akan masa
lalu memberikan kekuatan dan merupakan sumber internal responden dalam adaptasi
psikologis.
4. Perasaan bingung, khawatir dan takut adalah
perasaan yang dirasakan oleh responden menjelang persalinan.
5. Pengetahuan responden tentang perawatan
Bayi berdasarkan kemampuan alamiah dan ketergantungan pada ibu responden.
6. Perasaan lega (puas) setelah persalinan
merupakan kenyamanan yang dirasakan setelah persalinan dan gangguan tidur serta
kelelahan fisik dialami oleh semua responden.
7. Primipira menunjukkan respon emosional
kebahagiaan yang berlebihan, cemas, menghadapi keluhan dan berpikir pada
kebutuhan jangka panjang.
8. Peranan keluarga dalam memberikan dukungan,
memberikan bantuan dan selaku menemani responden selama dirawat memberikan rasa
aman baik bagi responden maupun keluarga.
9. Pemberian asuhan keperawatan berfokus pada
proses keselamatan dalam persalinan, belum adanya pendekatan psikologis selama
responden dirawat.
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2003.
Profil Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang.
Bertens, K.
1991. Psikologi : Memperkenalkan Psikoanalisa. PT. Gramedia Pustaka Utama.
Jakarta.
Bobak, I.R.N, et
al.1989. Maternity and Gynecologic Care : The Nurse and the Famiy. Fourth
edition. The CV. Mosby. Company, Toronto.
Bunarsa. 1995.
Kesehatan Wanita. Makalah Seminar Nasional Sehari Keperawatan. FK UGM
Yogyakarta.
Hardy, M., and Heyes,
S. 1985. Pengantar Psikologi Beginning psychology (alih bahasa oleh soenardji).
Edisi kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Jonathan, F, et
al. 1985. Social Psychology. Fifth edition. Prentice-Hall Inc, London.
Satmoko, R.S.
1995. Psikologi Tentang Penyesuaian dan Hubungan Kemanusiaan. Edisi ketiga
(alih bahasa dari buku psychology of adjustment and Human Relationship oleh
Calthoun J.F., dan Acocella J.R.). IKIP Semarang Press. Semarang.
No comments:
Post a Comment