daftar isi
kata pengantar .......................................................................................... ii
daftar isi.......................................................................................................... iii
bab i pendahuluan...................................................................................... 1
A.
Latar Belakang.............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................................... 1
C. Tujuan Masalah............................................................................................. 1
Bab ii pembahasan........................................................................................ 2
A. Etika
Bisnis................................................................................................... 2
B. Definisi
Etika Bisnis .................................................................................... 2
C. Jenis-jenis
Etika Bisnis ................................................................................. 3
D. Prinsip-prinsip
Etika Bisnis........................................................................... 5
E. Peran
dan Manfaat Etika Bisnis ................................................................... 6
F. Manfaat
Etika Bisnis..................................................................................... 7
G. Keuntungan
Etika Bisnis.............................................................................. 8
Bab iii penutup................................................................................................ 9
A. Kesimpulan................................................................................................... 9
B. Saran
............................................................................................................ 9
Daftar pustaka........................................................................................... 10
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dunia kerja merupakan sarana bagi perwujudan dan
sekaligus pelatihan diri untukmenjadi semakin
baik. Pekerjaan bukan hanya sekedar untuk mendapat upah atau gaji,jabatan atau kekuasaan, melainkan untuk
mengekspresikan dirinya. Oleh karena itu,dalam menjalankan pekerjaan kita dituntut untuk menjadi manusia yang
disiplin,bertanggung jawab, jujur,
tekun, pantang menyerah, punya visi/misi, tetapi sering kaliyang terjadi
sebaliknya karena itu etika bisnis sangat dibutuhkan.Etika bisnis adalah wujud dari penerapan serangkaian prinsip-prinsip
etikanormatif ke dalam perilaku
bisnis.
Terutama lebih
ditekankan untuk menghayati prinsip-prinsip ethos kerja,
menggunakan atau mengelola waku dengan baik dan efisien,melaksanakan kewajiban-kewajiban pokok sebagai
karyawan maupun atasan, menghayatibudaya
organisasi atau perusahaan, meningkatkan mutu pelayanan di tempat kerja, danmeningkatkan profesionalitas kerja sebagai jawaban
atas berbagai perubahan yang ada dimasyarakat, yang telah membawa dampak
pada tingginya tuntutan dalam dunia kerja.
B.
Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan etika bisnis itu?
2. Apa saja jenis-jenis etika bisnis?
C.
Tujuan Masalah
Untuk mengetahui apa itu yang dimaksud dengan
etika bisnis dan apa saja pembagiannya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Etika
Bisnis
B.
Definisi
Etika Bisnis
Etika
berasal dari kata Yunani ethos yang menurut Keraf (1998) adalah adat istiadat
atau kebiasaan. Perpanjangan dari adat istiadat membangun suatu aturan kuat di
masyarakat, yaitu bagaimana setiap tindak dan tanduk mengikuti aturan-aturan,
dan aturan-aturan tersebut ternyata telah membentuk moral masyarakat dalam
menghargai adat istiadat yang berlaku. Pengertian moral menurut Velasquez
(2005) bahwa moral memang mampu mempengaruhi seseorang dalam mengambil
keputusan. Sehingga etika dan moralitas berbeda, etika perlu dipahami sebagai
sebuah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang
menentukan perilaku manusia dalam hidupnya. Terdapat banyak versi dari definisi
etika bisnis dari berbagai pihak, dan berikut adalah beberapa definisi etika
bisnis:
·
Menurut Laura Nash (1990), etika bisnis sebagai studi mengenai bagaimana norma
moral personal diaplikasikan dalam aktivitas dan tujuan perusahaan (dalam
Sutrisna, 2010).
·
Etika bisnis adalah istilah yang biasanya berkaitan dengan perilaku etis atau
tidak etis yang dilakukan oleh manajer atau pemilik suatu organisasi (Griffin
& Ebert, 2007).
· Menurut
Velasques (2005), etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan mengenai moral
yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana
diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis.
· Menurut Irham
Fahmi (2013), etika bisnis adalah aturan-aturan yang menegaskan suatu bisnis
boleh bertindak dan tidak boleh bertindak, dimana aturan-aturan tersebut dapat
bersumber dari aturan tertulis maupun aturan yang tidak tertulis. Dan jika
suatu bisnis melanggar aturan-aturan tersebut maka sangsi akan diterima. Dimana
sangsi tersebut dapat berbentuk langsung maupun tidak langsung
C.
Jenis-jenis
Etika Bisnis
Ø Etika
Utilitarianisme
Etika Utilitarianisme menurut John S. Mill
dalam buku kamus filsafat mengatakan bahwa etika utilitarianisme merupakan
teori etika yang mengatakan bahwa hal-hal yang baik merupakan hal yang
bermanfaat, berguna, dan menguntungkan. Sebaliknya hal-hal yang jahat dan tidak
baik merupakan hal-hal yang merugikan, tidak bermanfaat dan tidak
menguntungkan, dari karena itu baik atau buruknya sesuatu ditentukan
berdasarkan manfaat yang diperoleh, berguna atau tidak berguna dan
menguntungkan atau tidak menguntungkan (Bagus, 2000). Etika Utilitarianisme
mengungkapkan bahwa suatu tindakan dikatakan baik jika mampu memberikan manfaat
bukan kepada satu atau dua masyarakat saja melainkan masyarakat besar.
Perumusan etika utilitarisme yang terkenal adalah the greatest happiness of the
greatest number. (Bertens,2000).
Ø Etika Hedonisme
Hedonisme
berlaku kaidah, bertindaklah sedemikian rupa sehingga mencapai kenikmatan yang
paling besar bagimu atau hindari semua ketidaknikmatan (Sutrisna, 2010).
Menurut Sutrisna (2010), etika hedonisme memiliki dorongan untuk mencari
kenikmatan, kegembiraan, atau kesenangan dan sebaliknya menauhi serta mencegah
rasa sakit atau ketidaksenagan dalam hidup manusia adalah sesuatu yang
manusiawi.
Ø Etika Evolusionisme
Etika Evolusionisme adalah suatu etika yang
merupakan hasil dari suatu evolusi (Sunoto,1992). Bapak dari gerakan
evolusionisme adalah Herbert Spencer. Menurutnya, manusia hanya mampu mengenal
suatu gejala-gejala, walaupun dibelakang gejala-gejala tersebut terdapat suatu
dasar absolut. Namun manusia tidak mampu mengenal dasar absolut tersebut.
(Bertens, 1998). Sehingga suatu etika yang berkembang di suatu tempat merupakan
suatu evolusi pada tempat tersebut. Kondisi ini menyebabkan kepastian dan
kebenaran berbeda-beda yang mengatakan secara tidak langsung semuanya benar
yang pada hakikatnya mengatakan semuanya salah. Evolusi sendiri merupakan
suatupengintegrasian dari sesuatu, dimana selama pengintegrasian tersebut
sesuatu itu berpindah dari suatu kebersamaan yang tak tertentu, yang tanpa gabungan,
ke dalam suatu keanekaragaman tertentu, yang menampakkan hubungan dan di mana
gerak yang menyertainya juga mengalami perubahan yang sama (Hadiwijono, 2011).
Ø Etika
Pragmatisme
Etika
Pragmatisme adalah aliran filsafat yang berprinsip bahwa pengetahuan dicari
bukan sekedar untuk tahu demi tahu, melainkan untuk mengerti masyarakat dan
dunia, sehingga dalam menilai pemikiran, gagasan, teori, kebijakan, dan
pernyataan tidak cukup hanya berdasarkan aspek-aspek logis dan bagus suatu
rumusan, tetapi juga harus berdasarkan dapat atau tidaknya dibuktikan,
dilaksanakan, dan apakah mendatangkan hasil atau tidak, jadi sesuatu yang baik
adalah yang dapat dilaksanakan, dipraktekkan, dan mendatangkan sesuatu yang
positif demi kemajuan hidup. (Wibowo,2009). Etika pragmatisme adalah suatu
prinsip dimana suatu tindakan dikatakan baik jika mudah, cepat, memberikan
hasil yang positif. (Darmaputera, 2008).
Ø Etika
Situasionisme
Etika Situasionisme
adalah suatu etika yang mempertimbangkan keadaan khusus menjadi bagian yang
tidak terpisahkan dari masing-masing situasi, dengan tetap menggunakan
prinsip-prinsip mendasar sebagai petunjuk atau pedoman, sehingga tidak ada
kebenaran dan kesalahan yang mutlak karena semuanya berdasarkan dari kondisi
saat itu (Parsons, 2004). Etika situasionisme menurut Joseph Fletcher berarti
saat berhadapan dengan masalah-masalah nyata, suara hati merupakan
variabel-variabel situasional yang perlu diberikan bobot sama besar dengan
tetapan-tetapan normatif yang dengan kata lain bisa menghilangkan etika- etika
lain (Magnis, 2006).
Ø Teori
Deontologi (Etika Kewajiban)
Teori deontologi menurut Keraf, merupakan
suatu tindakan itu baik bukan dinilai dan dibenarkan berdasarkan akibat atau
tujuan baik dari tindakan tersebut, 10 Universitas Kristen Petra melainkan
berdasarkan tindakan itu sendiri (dalam Fahmi, 2013). Atas dasar itu, etika
deontologi sangat menekankan motivasi, kemauan baik, dan watak yang kuat dari
pelaku (Sutrisna, 2010). Atau sebagaimana dikatakan Immanuel Kant, kemauan baik
harus dinilai baik pada dirinya sendiri terlepas dari apapun juga (dalam
Sutrisna, 2010). Menurut Sutrisna (2010) Ada tiga prinsip yang harus dipenuhi
dalam menerapkan teori deontologi, yaitu:
a. Supaya suatu
tindakan punya nilai moral, maka tindakan itu harus dijalankan berdasarkan
aturan, prosedur, atau kewajiban.
b. Nilai moral dari suatu tindakan tidak
ditentukan oleh tujuan atau hasil yang dicapai, melainkan tergantung pada
kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakn tersebut.
c. Sebagai konsekuensi
dari dua prinsip tersebut, kewajiban adalah hal yang penting dari tindakan yang
dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal.
Dalam uraian
teori etika bisnis maka, dalam penelitian ini menegaskan memakai teori
deontologi. Hal ini terbukti bahwa deontologi memiliki banyak kelebihan
dibandingkan teori-teori etika yang lain. Dalam suatu perbuatan pasti ada
konsekuensinya, dalam hal ini konsekuensi perbuatan tidak boleh menjadi
pertimbangan. Perbuatan menjadi baik bukan dilihat dari hasilnya melainkan
karena perbuatan tersebut wajib dilakukan. Deontologi menekankan perbuatan
tidak dihalalkan karena tujuannya. Tujuan yang baik tidak menjadi perbuatan itu
juga baik. Dalam hal ini, tidak boleh melakukan suatu perbuatan jahat agar sesuatu
yang dihasilkan itu baik. Misalkan tidak boleh mencuri, berdusta untuk membantu
orang lain, mencelakai orang lain melalui perbuatan ataupun ucapan, karena
dalam teori deontologi kewajiban itu tidak bisa ditawar lagi karena ini
merupakan suatu keharusan dan memiliki pendirian yang teguh pada prinsip yang
taat.
D.
Prinsip-prinsip
Etika Bisnis
Menurut Keraf (1998), prinsip-prinsip etika
yang berlaku dalam bisnis adalah (dalam Sutrisna, 2010) :
· Prinsip
otonomi: sikap dan kemampuan manusia untuk mengambil keputusan berdasarkan
kesadaran sendiri tentang apa yang dianggap baik untuk dilakukan.
· Prinsip
kejujuran: terkait dengan kepercayaan. Kejujuran relevan dalam bisnis berkaitan
dengan pemenuhan syarat-syarat kontrak atau perjanjian, penawaran barang dan jasa
yang meliputi mutu dan harga yang sebanding, dan hubungan kerja internal.
· Prinsip
keadilan: prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara adil
sesuai dengan criteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkan.
· Prinsip saling
menguntungkan: dalam bisnis kompetitif, tetap harus diupayakan terjadinya
win-win solution.
· Prinsip
integritas moral: sebagai tuntutan moral dalam diri pelaku bisnis atau
perusahaan, agar dalam menjalankan bisnisnya senantiasa menjaga nama baik
perusahaan.
E.
Peran
dan Manfaat Etika Bisnis
Peran Etika Bisnis Peranan etika dalam
kegiatan bisnis antara lain, sebagai berikut:
· Etika harus
menjadi pedoman dalam kegiatan masyarakat, dan seharusnya juga menjadi pedoman
bagi pebisnis. Mana tindakan yang tepat, benar dan boleh dilakukan dalam bisnis
yang diharapkan menguntungkan semua pihak yang terlibat (Satyanugraha, 2003).
· Etika berperan
sebagai penghubung pelaku bisnis. Pelayanan purna jual tentu merupakan refleksi
nilai atau etika bisnis yang diterapkan perusahaan untuk menjaga loyalitas
konsumennya (Tjiptono, 2005).
· Etika juga
berperan sebagai syarat utama untuk kelanggengan atau konsistensi perusahaan.
Loyalitas konsumen akan dapat membantu perusahaan agar tetap bisa bertahan
(Tjiptono, 2005).
· Untuk membangun
kultur bisnis yang sehat, idealnya dimulai dari perumusan etika yang akan
digunakan sebagai norma perilaku sebelumaturan (hukum) perilaku dibuat dan
laksanakan, atau aturan (norma) etika tersebut diwujudkan dalam bentuk aturan
hukum (Arman, 2011).
· Sebagai kontrol
terhadap individu. Pelaku dalam bisnis yaitu melalui penerapan kebiasaan atau
budaya moral atas pemahaman dan penghayatan nilai-nilai dalam prinsip moral
sebagai inti kekuatan suatu perusahaan dengan mengutamakan kejujuran,
bertanggung jawab, disiplin, berperilaku tanpa diskriminasi (Arman, 2011).
· Etika bisnis
hanya bisa berperan dalam suatu komunitas moral, tidak merupakan komitmen
individual saja, tetapi tercantum dalam suatu kerangka sosial (Arman, 2011).
F.
Manfaat
Etika Bisnis
Perubahan yang cepat pada era globalisasi saat
ini, menimbulkan masalah-masalah yang berkaitan dengan etika dalam berbisnis
dan mengundang pro dan kontra dengan berbagai alasan. Dengan demikian, dapat
diketahui bahwa manfaat etika bisnis menurut Sutrisna (2010) adalah sebagai
berikut:
· Sebagai
moralitas, etika bisnis membimbing tingkah laku manusia agar dapat mengelola
kehidupan dan bisnis menjadi lebih baik.
· Dapat mendorong
dan mengajak orang untuk bersikap kritis dan rasional dalam mengambil keputusan
berdasarkan pendapatnya sendiri, yang dapat dipertanggungjawabkannya.
· Dapat
mengarahkan masyarakat untuk berkembang menjadi masyarakat yang tertib,
teratur, damai, dan sejahtera dengan menaati norma-norma yang berlaku demi
mencapai ketertiban dan kesejahteraan sosial. · Sebagai ilmu
pengetahuan, etika bisnis memberikan pemenuhan terhadap keingintahuan dan
menuntut manusia untuk dapat berperilaku moral secara kritis dan rasional.
G.
Keuntungan
Etika Bisnis
Adapun pendapat Sinour
(2009) bahwa etika bisnis memberikan keuntungan dan membantu para pebisnis.
Keuntungan yang dimaksud Sinour adalah sebagai berikut :
· Etika bisnis
menyadarkan para pebisnis tentang adanya dimensi etis yang melekat dalam
perusahan yang dibangun.
·
Etika bisnis memampukan para pebisnis untuk membuat pertimbangan- pertimbangan
moral dan pertimbangan-pertimbangan ekonomis secara memadai.
· Etika bisnis
memberi arah yang tepat bagi para pebisnis ketika akan menerapkan
pertimbangan-pertimbangan moral-etis dalam setiap kebijakan dan keputusan
bisnis demi tercapainya tujuan yang ditargetkan.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah
kata etika sering kita dengar, baik diruang kuliah maupun dalam kehidupan
sehari-hari tidak hanya dalam segi perbisnisan, yang dimaksud dengan etika
bisnis adalah sebagai studi mengenai bagaimana norma moral personal
diaplikasikan dalam aktivitas dan tujuan perusahaan.
B.
Saran
Semoga
dengan adanya etika bisnis ini sehingga dengan mudah menyerap dan membentuk
nilai etika lainnya baik di bidang perdanganggan maupun di bidang Kesehatan
yang dapat diberikan kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
Dewey,
Petra .2014. Etika. Jakarta .repository.
No comments:
Post a Comment