BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Migrasi secara sederhana adalah sebagai aktivitas perpindahan. Migrasi adalah
perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan penduduk
kerap sekali terjadi dapat kita temukan dimanapun, dengan satu tujuan yaitu
dapat hidup dengan sempurna dan menarik.Karena itulah salah satu sifat manusia
melakukan migrasi.Perpindahan penduduk dalam beberapa bagian tertentu selalu
dihubungkan dengan kondisi social dan ekonomi.
Migrasi penduduk terjadi karena disebabkan adanya faktor-faktor pendorong
dan penarik masyarakat untuk bermigrasi ke daerah yang lebih baik di daerah
asal mereka.Faktor penarik adalah faktor yang memberikan nilai yang
menguntungkan kalau bertempat tinggal di daerah itu, misalnya terdapat sekolah,
adanya kesempatan kerja, adanya sumber daya, besarnya harapan hidup yang
tersedia dan iklim yang baik.
B. Rumusan masalah
1.
Apakah Pengertian Migrasi?
2.
Bagaimana Sejarah Singkat Migrasi di Indonesia?
3.
Apa Saja Jenis-jenis Migrasi?
4.
Faktor-Faktor Apa Sajakah yang Mempengarauhi Terjadinya Migrasi
C. Tujuan
1.
Mengetahui Pengertian Migrasi
2.
Mengetahui dan Memahami Sejarah Singkat Migrasi
3.
Mengetahui Jenis-Jenis Migrasi
4.
Mengetahui Faktor Faktor yang Mempengaruhi Migrasi
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Migrasi
Pengertian migrasi adalah perpindahan
yang relatif menetap dengan waktu yang lama dari suatu wilayah (negara) ke wilayah (negara) lain. Pergerakan
arus migrasi ini berlangsung sebagai proses yang merespon adanya perbedaan pendapatan antara wilayah perkotaan dan
pedesaan, Pendapatan yang dimaksud dalam hal ini bukanlah pendapatan secara
aktual, melainkan penghasilan yang diharapkan (expected income). Pemikiran
sistematis ini merupakan penerapan dari model penjelasan Todaro mengenai
migrasi.
Asumsi dasar yang dianut dalam model
ini adalah bahwa para terdapat pertimbangan- pertimbangan oleh para migran
seperti membandingkan peluang pasar-pasar tenaga kerja yang tersedia bagi
mereka di sektor pedesaan dan perkotaan, serta memilih salah satunya yang dapat
mengupayakan optimalnya keuntungan yang diharapkan.
Indikasi besar kecilnya keuntungan yang
diharapkan diukur berdasarkan besar kecilnya selisih antara pendapatan bersih
dari pekerjaan di kota dan di desa, peluang migran untuk mendapatkan pekerjaan
di kota terimplikasi dalam bentuk jumlah pendapatan yang diharapkan.
- Pengertian Migrasi Menurut
Para Ahli
Adapun pengertian migrasi dari
perspektif beberapa ahli sebagai berikut:
Rutman (1970), Migrasi adalah perpindahan penduduk yang didorong
faktor permasalahan kependudukan terutama dalam bidang ekonomi, sosial dan
kebudayaan di suatu wilayah tertentu. Tujuan dari migrasi ini adalah untuk
mencapai taraf kehidupan yang lebih baik sebelumnya.
B.
Jenis Migrasi
Migrasi merupakan perpindahan penduduk
dari suatu daerah ke daerah lainnya dengan tujuan menetap. Perpindahan penduduk
dari satu daerah ke daerah lain ini mempunyai beberapa jenis yang berbeda-
beda. Dengan demikian, migrasi dibedakan atas beberapa jenis. Jenis- jenis
migrasi ini dibedakan atas migrasi antar negara dan juga migrasi dalam negeri.
Untuk mengetahui lebih jelas mengenai jenis- jenis migrasi. Berikut ini
merupakan beberapa jenis migrasi:
- Golongan Migrasi Antar Negara
Jenis migrasi yang pertama adalah golong migrasi antar negara.
Maksudnya migrasi antar negara adalah perpindahan penduduk dari satu negara ke
negara lainnya. Sehingga migrasi jenis ini termasuk ke dalam golongan migrasi
yang besar, administrasinya lebih kompleks. Beberapa jenis migrasi antar negara
antara lain sebagai berikut:
a.
Imigrasi
Barangkali kita sangat sering mendengar kata imigrasi. Imigrasi banyak
diberitakan di media cetak maupun media elektronik. Yang dimaksud imigrasi
adalah masuknya penduduk dari satu negara ke negara lainnya. Sebagai contoh
adalah banyaknya pendatang dari Tiongkok ke Indonesia. Orang yang melakukan
imigrasi disebut sebagai imigran. Kita seringkali mendengar berita mengenai
imigran ini di televisi. Para imigran melakukan imigrasi atas berbagai
kepentingan dan tujuan.
b.
Emigrasi
Selanjutnya adalah emigrasi. Jika imigrasi merupakan masuknya penduduk
dari satu negara ke negara lain, maka yang dinamakan emigrasi merupakan
keluarnya penduduk suatu negara menuju ke negara lain. Dengan demikian emigrasi
ini merupakan kebalikan dari imigrasi. Sebagai contoh emigrasi adalah pindahnya
kependudukan seorang warga Indonesia ke Arab Saudi untuk bekerja disana. Banyak
sekali kasus emigrasi di Indonesia. Banyak diantaranya adalah para Tenaga Kerja
Indonesia (TKI) untuk mencari lapangan pekerjaan di luar negeri yang
dirasa lebih menjanjikan.
c.
Remigrasi
Yang ketiga adalah remigrasi. Barangkali kita lebih jarang mendengar
kata remigrasi dibandingkan dengan imigrasi dan juga emigrasi. Yang dinamakan
dengan remigrasi adalah kembalinya penduduk dari negara lain ke negara
asalnya (negaranya sendiri). Hal ini juga banyak terjadi pada tenaga kerja
Indonesia yang sudah habis masa kerjanya, kemudian kembali lagi ke Indonesia.
- Migrasi
dalam Negeri
Berikutnya merupakan migrasi yang dilakukan seseorang di negaranya
sendiri. Ya, yang dimaksud dengan migrasi dalam negeri merupakan perpindahan
penduduk dari satu daerah ke daerah lainnya namun masih dalam satu wilayah
negara. Migrasi yang seperti ini merupakan migrasi kecil dimana administrasi
yang perlu diurus juga tidak sebanyak migrasi antar negara. Migrasi dalam
negeri mempunyai beberapa jenis. Jenis- jenis migrasi dalam negeri antara lain
sebagai berikut:
a.
Transmigrasi
Jenis migrasi dalam negeri yang pertama adalah transmigrasi.
Transmigrasi merupakan hal yang seringkali kita dengar. Yang dinamakan
transmigrasi adalah perpindahan penduduk dari satu pulau maupun provinsi yang
padat penduduknya ke pulau atau provinsi yang jarang penduduknya. Transmigrasi
ini biasanya adalah program dari pemerintah untuk memeratakan penduduk di suatu
negara yang belum merata atau memiliki ketimpangan penduduk yang tinggi. di
Indonesia sendiri, transmigrasi sudah dilaksanakan sejak zaman kolonial Belanda
pada tahun 1905. Pada zaman dahulu namanya adalah kolonisasi yang mmepunyai
tujuan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dengan upah yang murah di
perkebunan- perkebunan milik Belanda yang berada di luar pulau Jawa.
Transmigrasi dibagi menjadi beberapa jenis lagi, diantaranya transmigrasi bedol
desa.
b.
Urbanisasi
Selain transmigrasi, migrasi dalam negeri selanjutnya adalah
urbanisasi. Urbanisasi merupakan perpindahan penduduk dari desa ke kota, dengan
tujuan mencari perbaikan penduduk yang lebih tinggi. ada beberapa faktor yang
mendorong seseorang melakukan urbanisasi. Faktor- faktor tersebut isa berasal
dari daerah tempat asal maupun daerah tujuan. beberapa faktor yang mendorong
terjadinya urbanisasi antara lain sebagai berikut:
1)
Faktor
pendorong dari daerah asal, meliputi:
a)
Lahan pertanian di desa yang
semakin sempit
b)
Semakin sulitnya mendapatkan
pekerjaan di desa
c)
Upah kerja di desa yang rendah
d)
Kurangnya fasilitas yang mendukung
keahlian
2)
Faktor
penarik yang berasal dari daerah tujuan, meliputi:
a)
Terdapat banyak lapangan kerja di
kota
b)
Terdapat fasilitas yang lengkap,
serta sarana dan pra sarana untuk mendukung keahlian
c)
Daerah perkotaan merupakan pusat
berbagai macam kegiatan atau aktivitas
d)
Upah kerja yang lebih tinggi di
daerah perkotaan
C. Faktor Penyebab Migrasi
Beberapa penyebab terjadinya migrasi
adalah sebagai berikut:
- Kurangnya lapangan pekerjaan
Salah satu penyebab atau pendorong terjadinya migrasi adalah alasan
sedikitnya lapanagn pekerjaan yang ada di daerah asal. Semua orang bisa
memenuhi kebutuhan hidup hanya jika mereka bekerja. Bekerja untuk mendapatkan
uang dan bisa dibelanjakan kebutuhan sehari- hari. apabila di daerahnya sulit
untuk mendapatkan pekerjaan, lalu bagaimana seseorang bisa bekerja. Apabila di
daerahnya memang tidak ada lapangan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya
dan jika berwirausaha pun dirasa tidak cocok, maka seseorang akan melakukan
migrasi. Migrasi ini tentu saja akan mencari tempat yang kiranya banyak tedapat
lowongan kerja yang sesuai, atau mampu menjadi tempat starategis untuk
menjalankan suatu usaha. Tak heran maka penduduk di Jawa banyak sekali yang
migrasi ke luar jawa, hal ini karena luar Jawa belum mempunyai banyak pesaing,
jadi jika seseorang membuka usaha di luar Jawa, dia akan mendapatkan untung
yang lebih besar.
- Kepadatan penduduk
Alasan lainnya seseorang melakukan migrasi adalah karena adanya
kepadatan penduduk yang terlalu padat di daerah asal. Kepadatan penduduk ini
menyebabkan sesorang hidup kurang nyaman, banyak persaingan sehingga sebagian
akan sulit mendapatkan pekerjaan. Karena sulit mendapatkan pekerjaan, maka
banyak orang yang akan melakukan berbagai macam tindak kriminal. Selain itu
masih banyak pula hal- hal yang dapat terjadi karena kepadatan penduduk yang
berlebihan. Karena kelebihan penduduk inilah beberapa orang memutuskan untuk
pindah ke daerah yang tidak terlalu padat. Selain akan mendapatkan suasana
hidup yang baru, hal semacam ini juga sangat baik untuk mendukung program
pemerataan penduduk.
- Sumber daya alam yang kurang
Sebagian penduduk yang berpindah ke tempat lain dikarenakan sumber daya
alam yang kurang memadai. Misalnya saja di suatu tempat keadaan tanahnya
gersang sehingga ketika ditanami tumbuhan maka tidak mudah tumbuh subur atau
karena keadaan tanah dan udaranya suatu tempat hanya mempunyai sumber daya alam
yang sangat sedikit. hal ini akan menyulitkan apabila digunakan oleh sejumlah
banyak orang. Beberapa orang mungkin tidak akan kebagian apabila jumlah sumber
daya alam telah habis. Maka dari itulah daripada harus hidup dalam keterbatasan,
seseorang mungkin akan lebih memilih pindah ke tempat lain yang memiliki sumber
daya alam yang jumlahnya lebih banyak. Dengan demikian kebutuhan akan sumber
daya alam tersebut menjadi terpenuhi.
- Keinginan memperbaiki taraf hidup
Sebagaian besar atau pada umunya alasan mengapa seseorang lebih memilih
pindah tempat tinggal di daerah lain adalah karena alasan ekonomi. Salah
satunya adalah keinginan untuk memperbaiki taraf hidup menjadi lebih baik. Hal
ini biasanya dirasakan oleh warga desa, dimana ia tidak kunjung mendapatkan
pekerjaan. Sudah melamar namun tidak diterima karena persaingan yang ketat,
namun lapangan kerjanya sedikit. karena tidak kunjung mendapatkan pekerjaan di
desa, maka orang tersebut akan merantau ke kota dengan harapan segera memperoleh
pekerjaan. Hal ini bukan hanya pendapat saja, namun fakta. Di Indonesia
sendiri, fenomena seperti ini terjadi setiap tahun. Banyak orang dari desa akan
pergi ke kota dengan tujuan mencari pekerjaan. Pada awalnya merantau, namun
lama kelamaan ia akan mengajak keluarganya dan kemudian mencari tempat tinggal
untuk menetap di kota dimana ia bekerja.
- Melanjutkan pendidikan
Tujuan lainnya adalah di bidang pendidikan. Keinginan untuk mendapatkan
pendidikan bagus dan jenjang yang lebih tinggi membuat seseorang melakukan
migrasi. Misalnya di luar Jawa fasilitas pendidikan belum lengkap, dan
seseorang ingin melanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi. Kebetulan
jurusan yang diinginkan hanya ada di universitas di Jawa, maka tidak menutup
kemungkinan orang tersebut akan melakukan migrasi. Perpindahan penduduk yang
termasuk migrasi, mempunyai minimal waktu sesingkat- singkatnya adalah
enam bulan. Jadi, apabila seseorang
pindah selama dia dalam proses pendidikan (artinya beberapa tahun) dan setelah
lulus akan kembali lagi ke daerah asalnya, selama dia menetapnya lebih dari
enam bulan, maka bisa dikatakan sebagai migrasi.
- Perbedaan pendapat dan politik
Ada pula beberapa penyebab masyarakat dalam melakukan migrasi karena
hal yang negatif. Misalnya adalah karena seseorang memiliki perbedaan pendapat
dengan orang lain atau sebagian besar masyarakat, seperti karena masalah
politik, perbedaan partai yang diusung, calon presiden yaang didukung, atau
yang lainnya yang menyebabkan masalah mengular dan tak kunjung selesai. Hal ini
tentu akan menjadikan orang tersebut tertekan sehingga lebih memilih untuk
meninggalkan daerah asal menuju ke daerah lainnya yang mana dia tidak akan
merasa terancam. Atau daerah yang mempunyai pendapat yang sama dengannya.
Meskipun sedikit berlebihan, namun hal seperti ini terkadang memang kita temui
di negara kita.
- Hubungan sosial yang tidak baik
Masih karena hal yang tidak baik, seseorang bisa memutuskan untuk
pindah ke tempat lain karena di tempat tinggalnya ia merasa mendapatkan ancaman
atau tekanan sehingga membuat hidupnya tidak nyaman dan tidak tenang. Memang
benar setiap masalah harus diselesaikan, namun apabila seseorang merasa tidak
bisa menyelesaikan, terkadang ia lebih memilih untuk pergi dari tempat
itu dan pindah ke tempat yang lainnya. Hal ini demi mendapatkan kehidupan yang
lebih baik.
- Keadaan geografis yang tidak cocok
Keadaan geografis lingkungan yang kurang cocok juga menjadi salah satu
penyebab seseorang melakukan migrasi. Misalnya saja seseorang mempunyai
penyakit asma yang akan kambuh apabila dia berada di udara yang dingin. Dan
orang itu tinggal di lingkungan pegunungan yang udara paginya sangat dingin.
Nah, kemungkinan orang tersebut tiap pagi akan menderita asma bisa saja
terjadi. Dengan demikian, orang tersebut mungkin akan berfikir untuk pindah
ditempat lain, dimana udara di sekitarnya tidak terlalu dingin. Selain itu,
wilayah yang dikepung oleh hutan dengan jalan akses yang sulit juga akan
memaksa sesorang untuk berfikir pindah ke tempat lain. Atau contoh yang lainnya
- Pemerataan penduduk
Migrasi tak selamanya berasal dari keinginan penduduk. Adakalanya
seseorang melakukan migrasi karena menjalankan program dari pemerintah.
Misalnya pemerintah ingin memeratakan jumlah penduduk agar tidak terpusat di
pulau Jawa. Untuk mencapai tujuan ini maka pemerintah harus mengambil penduduk
dari pulau Jawa untuk dibawa ke luar Jawa. Hal ini bisa terealisasi apabila
banyak warga masyarakat dari Pulau Jawa bersedia dipindahkan ke luar Jawa.
D. Perhitungan Migrasi
- Ukuran migrasi – angka
mobilitas
Rasio atau perbandingan antara (M)
banyaknya penduduk yang pindah secara lokal dalam suatu jangka waktu tertentu
terhadap (P) total jumlah penduduk yang berisiko pindah
M
=
Keterangan
:
m = angka mobilitas
M =
jumlah perpindahan
P =
jumlah penduduk yang berisiko
K =
kontanta (1000)
- Angka migrasi masuk
Mi =
Keterangan:
Mi :
Angka migrasi masuk
In Mig :
Jumlah penduduk masur dalam satu periode
P :
Jumlah penduduk pada pertengahan periode yang sama
1000 :
Angka konstanta
- Angka migrasi keluar
Mo =
Keterangan:
Mo :
Angka migrasi keluar
Out Mig :
Jumlah penduduk keluar dalam satu periode
P :
Jumlah penduduk pada pertengahan periode yang sama
1000 :
Angka konstanta
- Angka migrasi netto
Mo
=
Keterangan:
Mn :
Angka migrasi netto
In Mig :
Jumlah penduduk keluar dalam satu periode
Out Mig :
Jumlah penduduk keluar dalam satu periode
P :
Jumlah penduduk pada pertengahan
1000 :
Angka konstanta
- Angka migrasi Bruto
Mo
=
Keterangan:
Mg :
Angka migrasi bruto
In Mig :
Jumlah penduduk keluar dalam satu periode
Out Mig :
Jumlah penduduk keluar dalam satu periode
P :
Jumlah penduduk pada pertengahan
1000 :
Angka konstanta
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa
migrasi merupakan salah satu faktor
dari ketiga faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan penduduk. Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan
tujuan untuk menetap dari suatu tempat ke
tempat lain melewati batas administratif (migrasi internal) atau batas
politik/negara (migrasi internasional). Ada dua dimensi
penting dalam penelaahan migrasi, yaitu dimensi
ruang/daerah (spasial) dan dimensi waktu.
Adapun konsep
dasar tentang migrasi
antara lain :
1.
Jenis migrasi antara
lain : Migrasi masuk ( In Migration
), Migrasi keluar ( Out Migration ),
Migrasi neto ( Net Migration ), Migrasi Bruto, migrasi total (Total Migration), Migrasi Internasional
(International migration ), Migrasi semasa hidup ( Life Time Migration ), Migrasi parsial ( Partial migration),
Arus migrasi (migration stream), Urbanisasi (urbanization), Transmigrasi ( Transmigration )
2.
Ukuran yang dijadikan
dasar dalam migrasi antara lain : Angka mobilitas, Angka migrasi masuk, Angka Migrasi Keluar,
Angka Migrasi Neto, Angka Migrasi Bruto
Adapun jenis migrasi
yang paling dominan
terjadi di Indonesia
adalah urbanisasi dan
transmigrasi, karena erat kaitannya dengan jumlah penduduk di setiap pulau yang tidak merata. Oleh karena itu
peran pemerintah, masyarakat dan semua pihak
sangat diperlukan untuk mewujudkan dan menyelesaikan semua permasalahan yang berhubungan
dengan migrasi, baik urbanisasi
maupun transmigrasi
DAFTAR PUSTAKA
Rozy Munir.1981. Dasar – dasar Demografi.
Jakarta : Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Alfana, M. A. F., Iffani, M., & Hanif, W.
A. N. P. (2017). Mortalitas di Indonesia
(Sejarah Masa Lalu dan Proyeksi ke Depan).
https://doi.org/10.31219/osf.io/gyd6q
Ridwan Amiruddin, A.Arsunan Arsin, A. Z. A.,
& Ida Leida maria, J. A. (2011).
Modul epidemiologi dasar. Ilmu Kesehatan
Masyarakat, 1–99.
http://repository.unhas.ac.id/bitstream/handle/123456789/868/modul;jsession
id=BDFA1F7950BBE9E1120AA11A98F7003B?sequence=1
No comments:
Post a Comment