DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii........... ...................................................................................................................................
DAFTAR
ISI ........................................................................................................ iii
BAB I
PENDAHULUAN ................................................................................. 1
A . Latar Belakang......................................................................................... 1
B . Rumusan Masalah..................................................................................... 1
C . Tujuan ...................................................................................................... 2
BAB II pembahasan...................................................................................... 3.........
A . SISTEM ORGAN .................................................................................. 3
1
. pengertial organ.................................................................................. 3
2
. berbagai sistem organ pada manusia................................................... 3
B
. SEL........................................................................................................... 7
1
. Pengertian Sel..................................................................................... 7
2
. Sejarah Penemuan Sel......................................................................... 8...........
3
. Komponen Kimiawi Sel................................................................... 10
S
. truktur Sel......................................................................................... 13
5
. Fungsi Sel......................................................................................... 16
C
. JARINGAN .......................................................................................... 17
1
. Pengertian Organ.............................................................................. 17
2 . Petunjuk dari
Kadar Hemoglobin................................................ 21
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 23
A
. Kesimpulan ........................................................................................... 23
B
. Saran....................................................................................................... 23
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................... 25.........
BAB I
pendahuluan
A.
Latar Belakang
Sebagai
makhluk hidup, manusia hendaknya mengetahui sistem anatomi dan fisiologi manusia. Karena
anatomi fisiologi itu erat sekali kaitannya seperti halnya sistem pada tubuh
kita.Didalam Anatomi Fisiologi mempelajari tentang sistem-sistem organ tubuh manusia dimana
organ adalah organ kumpulan dua jaringan atau lebih yang bergabung dan berfungsi
sebagai pusat fisiologis khusus untuk aktivitas tubuh,setiap organ menjalankan
fungsi yang sangat kompleks,setiap organ tubuh terspesialisasi sebagai pusat
fungsional yang bertanggung jawab untuk aktifitas yang sangat penting yang tidak dapat
digantikan oleh organ-organ lain.
Anatomi
tubuh manusia adalah ilmu yang
mempelajari struktur tubuh manusia. Anatomi tubuh manusia tersusun atas
sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Sistem organ merupakan bagian yang
menyusun tubuh manusia. Sistem ini terdiri atas berbagai jenis organ, yang memiliki
struktur dan fungsi yang khusus.
menyusun makalah yang berjudul konsep
anatomi sistem organ, sel dan jaringan
untuk menambah wawasan dan pengetahuan kami. Makalah ini akan menjelaskan
tentang pengertian tentang sistem organ dan bagian-bagian organ, pengertian sel
dan bagian-bagian sel serta pengertian jaringan dan bagian-bagian dari
jaringan.
B.
Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari organ?
2. Bagaimana fungsi dari organ?
3. Apa pengertian dari sel?
4. Bagaimana sejarah penemuan sel?
5. Bagaimana struktur dari fungsi sel?
6. Apa pengertian dari jaringan?
7. Apa fungsi jaringan?
C.
Tujuan
1. Untuk
mengetahui pengertian dari organ
2.
Mengetahui fungsi dari organ
3. Untuk
mengetahuin pengertian dari sel
4. Bisa
memahami bagaimana sejarah penemuan sel
5.
Mengetahui bagaimana struktur dan fungsi sel
6. Mengetahui
apa pengertian dari jaringan
7. Untuk
mengetahui apa fungsi jaringan
BAB II
pembahasan
A. SISTEM
ORGAN
1. Pengertian
Organ
Organ adalah kumpulan jaringan yang memiliki satu fungsi
atau lebih. Berdasarkan letaknya, organ tubuh terbagi menjadi organ
dalam dan organ luar. Organ dalam tubuh ini terdiri dari jantung, ginjal,
lambung, dan usus, sedangkan contoh organ luar tubuh adalah hidung dan kulit.
Berbagai
jenis organ tersebut saling bekerja sama dan membentuk suatu sistem organ pada
tubuh manusia. Bila salah satu organ tidak berfungsi dengan baik, tentu akan
berdampak pada organ tubuh lainnya. Oleh karena itu, penting untuk selalu
menjaga fungsi sistem organ agar kesehatan tubuh tetap terjaga. (dr. Sienny Agustin, 2022).
2.
Berbagai Sistem
Organ pada Manusia
Berdasarkan
fungsinya, sistem organ tubuh manusia dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang
meliputi:
a.
Sistem indra
Sistem indra pada manusia
terdiri dari 5 indra atau yang biasa disebut pancaindra. Pancaindra terdiri
dari mata yang berfungsi untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk
mencium bau, lidah untuk
mengecap rasa, dan kulit sebagai indra peraba.
Secara khusus, kulit juga
merupakan bagian dari sistem integumen, yaitu sistem yang menutupi organ dalam
tubuh. Selain berfungsi sebagai indra peraba, kulit juga dapat melindung tubuh
dari mikroorganisme dan bahan
kimia berbahaya, mengatur suhu
tubuh, dan menjaga
tubuh agar tidak terlalu cepat kehilangan cairan.
b.
Sistem
kardiovaskular
Sistem kardiovaskular terdiri
dari jantung (kardio)
dan pembuluh darah (vaskular).
Sistem kardiovaskular bertanggung jawab dalam memastikan sirkulasi darah berjalan lancar, yaitu
dengan memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh.
Darah sendiri merupakan
sarana transportasi bagi oksigen, nutrisi, dan zat penting lain, seperti
hormon, untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Selain itu, darah juga bertugas untuk
membawa zat beracun, seperti karbon dioksida, agar bisa dikeluarkan dari tubuh.
c.
Sistem pernapasan
Pernafasan merupakan
salah satu sistem organ yang memiliki peran vital bagi kelangsungan hidup
manusia. Sistem ini berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara yang dihirup
dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai sisa metabolisme dari dalam tubuh.
Organ sistem pernapasan
terdiri dari dua bagian, yaitu organ sistem pernapasan atas dan bawah. Organ
sistem pernapasan bagian atas meliputi rongga hidung, sinus, faring, dan
laring. Sementara itu, organ sistem pernapasan bagian bawah meliputi trakea,
bronkus, diafragma, dan paru-paru.
d.
Sistem pencernaan
Sistem pencernaan
memungkinkan tubuh untuk menerima makanan, lalu mengolahnya menjadi nutrisi serta
energi yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Proses metabolisme makanan menjadi energi dan
nutrisi ini melibatkan sistem pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan,
lambung, hati, pankreas, usus, dan anus.
e.
Sistem reproduksi
Pria dan
wanita memiliki sistem reproduksi yang berbeda. Sistem reproduksi pria mencakup
semua organ yang digunakan selama hubungan seksual untuk menghasilkan keturunan, seperti penis,
testis, epididimis, dan vas deferens.
Sementara
itu, sistem reproduksi wanita mencakup semua organ yang diperlukan untuk
berhubungan seksual, kehamilan,
dan melahirkan anak. Organ reproduksi tersebut meliputi vagina, rahim, ovarium,
dan tuba falopi.
f.
Sistem
urogenital
Sistem
urogenital terdiri dari ginjal, saluran kemih, kandung kemih, dan uretra.
Sistem organ ini berfungsi untuk menyaring racun, cairan, dan elektrolit yang
berlebihan, seperti kalium dan natrium, di dalam darah.
Setelah disaring, darah akan
diserap kembali untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sementara itu, sisa limbah
dan zat beracun yang telah disaring akan dikeluarkan melalui urine.
Selain
bertugas untuk membuang urine, sistem urogenital juga bermanfaat untuk mengatur
jumlah elektrolit dan cairan tubuh, serta memastikan tingkat asam-basa atau pH
darah berada pada kadar yang normal.
g.
Sistem saraf dan musk
Sistem
saraf terdiri dari semua sel saraf di tubuh, baik saraf sensorik
maupun saraf motorik. Sistem saraf memungkinkan manusia untuk merasakan,
memahami, dan memberi respons terhadap lingkungan di sekitarnya. Sistem saraf
juga berperan dalam gerak tubuh bersama dengan sistem muskuloskeletal.
Sistem
muskuloskeletal mencakup otot (muskulo) dan tulang (skeletal). Secara umum,
sistem ini berfungsi untuk menggerakkan tubuh, menjaga postur dan keseimbangan
tubuh, menghasilkan panas tubuh melalui metabolisme, serta melindungi organ
dalam tubuh.
h.
Sistem endokrin
Sistem
endokrin terdiri dari hipotalamus di otak dan serangkaian kelenjar yang
bertugas untuk menghasilkan hormon.
Hormon sendiri berperan dalam
mengendalikan berbagai fungsi tubuh, seperti pernapasan, metabolisme,
reproduksi, pergerakan, pertumbuhan, persepsi sensorik, dan perkembangan
seksual.
Berbagai kelenjar
tubuh yang termasuk sistem endokrim adalah
kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, pankreas, testis, dan ovarium.
i.
Sistem ekskresi
Sistem ekskresi merupakan
sistem organ pada manusia yang berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa
metabolisme dan zat-zat lain yang dianggap racun oleh tubuh. Sistem ekspresi terdiri dari
kulit, hati, usus besar, paru-paru, dan ginjal.
j.
Sistem imunitas
Sistem imunitas atau
sistem kekebalan tubuh meliputi sel-sel khusus, seperti sel darah putih dan
limfosit, serta sistem linfatik yang
terdiri dari limpa, hati, kelenjar timus, dan kelenjar getah bening.
Sistem
imunitas berperan dalam mendeteksi keberadaan zat berbahaya atau beracun, sel
kanker, serta berbagai penyebab infeksi, seperti virus, bakteri, jamur, dan
parasit. Selanjutnya, sistem imunitas akan menghasilkan antibodi untuk
menghancurkan zat atau sel berbahaya tersebut.
Sistem
organ pada manusia memiliki fungsi yang berbeda, tetapi tetap saling terkait
dan saling mendukung satu sama lain. Menjaga sistem organ agar tetap berfungsi
optimal sangatlah penting untuk memastikan tubuh tetap sehat.
Untuk
menjaga kesehatan sistem organ tubuh, Anda dianjurkan untuk menjalani gaya hidup sehat dan melakukan
pemeriksaan kesehatan secara berkala ke dokter, terutama bila Anda memiliki risiko untuk mengalami penyakit
tertentu.
B. SEL
1. .pengertian
sel
Sel
merupakan unit structural terkecil dari organisme hidup. Sel di kelilingi oleh selaput/membrane
sel yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma) atau matriks, dan bentuk-bentuk
subselular, organel sel, yang juga dikelilingi membran. Protoplasma terdiri
dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nucleus), Di dalam inti sel terdapat
plasma inti atau nukleoplasma. Secara struktural, sel merupakan satuan terkecil
mahluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan, yang merupakan unit terkecil
penyusun mahluk hidup. Secara fungsional, sel berfungsi untu menjalankan fungsi
kehidupan (menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunya berfungsi),
kemudian membentuk organisme. (karmana, 2007)
Sel berkembang biak dengan cara
membelah diri (secara mitosis). Selain itu sel juga mengandung materi genetik,
yaitu materi penentu sifat-sifat mahluk hidup, maka sifat mahluk hidup dapat
diwariskan kepada keturunannya. Setiap sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya,
mengandung DNA sebagai materi yang dapat diwariskan dan mengarahkan aktivitas
sel tersebut. Selain itu, semua sel memiliki struktur yang disebut ribosom yang
berfungsi dalam pembuatan protein yang akan digunakan sebagai katalis pada berbagai
reaksi kimia dalam sel tersebut
2. Sejarah
penemuan sel
Sel berasal dari kata latin cella,
yang berarti ruangan kecil, yang ditemukan olehRobert Hooke, yang melakukan
pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat ruanganruangan kecil yang meyusun
gabus tersebut).Dalam biologi, sel merupakan kumpulan materi paling sederhana
yang dapat hidupdan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup.
Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan
dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung didalam
sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme
uniseluler, misalnya bakteri dan amuba. Makhluk hidup lainnya, termasuk
tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri
dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing.
Tubuh manusia, misalnya, tersusun
atas lebih dari 1013 sel. Namun demikian, seluruh tubuh semua organisme berasal
dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan
sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pada pembelahan sel
telur induknya yang sudah dibuahi.
Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan
bertahan lama jika masing-masing berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan
menjadi jaringan, yang membangun organ dan kemudian sistem organ yang membentuk
tubuh organisme tersebut. Contohnya, sel otot jantung membentuk jaringan otot
jantung pada organ jantung yang merupakan bagian dari sistem organ peredaran
darah pada tubuh manusia. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen
yang disebut organel.
Sel
terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma dengan diameter 0,0001 sampai
0,001 mm, sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa dilihat dengan mata
telanjang ialah telur ayam yang belum dibuahi. Akan tetapi, sebagian besar sel
berdiameter antara 1 sampai 100 µm (0,001–0,1 mm) sehingga hanya bisa dilihat
dengan mikroskop.
Penemuan dan kajian awal tentang sel
memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada
abad ke-17. Robert Hooke pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel pada
tahun 1665 ketika ia mengamati suatu irisan gabus (kulit batang pohon ek) dengan
mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali. Namun demikian, teori sel sebagai
unit kehidupan baru dirumuskan hampir dua abad setelah itu oleh Matthias
Schleiden dan Theodor Schwann. Selanjutnya, sel dikaji dalam cabang biologi
yang disebut biologi sel.
Gambar 1: Mikroskop rancangan Robert Hooke menggunakan
sumber cahaya lampu minyak.
Mikroskop majemuk dengan dua lensa
telah ditemukan pada akhir abad ke-16 dan selanjutnya dikembangkan di Belanda,
Italia, dan Inggris. Hingga pertengahan abad ke-17 mikroskop sudah memiliki
kemampuan perbesaran citra sampai 30 kali. Ilmuwan Inggris Robert Hooke kemudian
merancang mikroskop majemuk yang memiliki sumber cahaya sendiri sehingga lebih
mudah digunakan. Ia mengamati irisan-irisan tipis gabus melalui mikroskop dan
menjabarkan struktur mikroskopik gabus sebagai "berpori-pori seperti
sarang lebah tetapi pori-porinya tidak beraturan" dalam makalah yang
diterbitkan pada tahun 1665.
Hooke menyebut pori-pori itu cells karena
mirip dengan sel (bilik kecil) di dalam biara atau penjara. Yang sebenarnya
dilihat oleh Hooke adalah dinding sel kosong yang melingkupi selsel mati pada
gabus yang berasal dari kulit pohon ek. Ia juga mengamati bahwa di dalam tumbuhan
hijau terdapat sel yang berisi cairan.
3. Komponen
kimiawi sel
telah kita ketahui bahwa sebuah sel ( baik
tumbuhan maupun hewan ) terdiri atas tiga ( 3 ) bagian utama yakni : membran
sel, nukleus ( inti sel ) dan sitoplasma yang merupakan bagian tersbesar
penyusun sebuah sel. Ketiga bagian tersebut secara kimiawi terdiri atas
unsur-unsur kimia baik dalam bentuk persenyawaan maupun dalam bentuk ion.
Secara garis besarnya, komponen kimia sebuah sel terdiri atas senyawa organik
, senyawa anorganik, unsur makro dan unsur mikro. A. Senyawa Organik Se
nyawa organik tersusun atas unsur utama C, H, dan O . Ditambah beberapa unsur
lain seperti N, S dan P. Setidaknya ada 3 macam senyawa organik yang menjadi
komponen kimia sebuah sel, yaitu : karbohidrat, lemak dan protein. 1.
Karbohidrat, Karbohidrat tersusun atas unsur C, H dan O dengan rumus molekul (
CnHnOn ) misalnya : glukosa ( C6H12O6 ), triosa ( C3H6O3 ) dan lain sebagainya.
Karbohidrat disintesis terutama oleh sel
tumbuhan melalui proses fotosintesis. Pada beberapa jenis mikroorganisme
tertentu, karbohidrat juga disintesis melalui proses kemosintesis. Fungsi utama
dari senyawa organik yang satu ini, adalah sebagai sumber energi bagi sel (
bagi mahkluk hidup ). Beberapa jenis karbohidrat yang dikenal manusia, antara
lain : struktur galaktosa ( dari : http://ms.wikipedia.org/wiki/Galaktosa )
monosakarida, merupakan karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul
yang lebih kecil lagi. Beberapa contoh karbohidrat dari jenis ini, antara lain
: triosa ( C3H6O3 ), tetrosa ( C4H6O4 ), pentosa ( C5H10O5 ) yang penting untuk
penyusunan senyawa lainnya seperti
Beberapa golongan
polisakarida, antara lain : amilum / zat tepung / pati , glikogen / gula hati,
dan selulosa sebagai pembentuk dinding sel tumbuhan. 2. Lemak / Lipida Tersusun
atas unsur C, H dan O, lemak memiliki beberapa fungsi , seperti : membentuk
membran sel bersama protein dan karbohidrat, mengatur peredaran lemak, juga
sebagai sumber energi cadangan bagi sel. Senyawa utama yang membentuk lemak
adalah asam lemak dan gliserol. Beberapa senyawa yang termasuk lemak meliputi
asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin yang larut di dalam
lemak ( contohnya vitamin A, D, E, dan K ), monogliserida, digliserida, trigliserida,
fosfolipid, glikolipid, terpenoid (termasuk di dalamnya getah dan steroid
) dan lain-lain. 3. Protein Agak berbeda dengan karbohidrat dan lemak,
protein selain tersusun atas unsur C, H dan O juga tersusun atas unsur N dan
kadang-kadang juga ditambah dengan P dan S.
Protein merupakan
komponen pembentuk sel dan bagian-bagiannya. Beberapa peran / fungsi yang
penting dari protein, antara lain : membentuk organel sel ( ribosom,
mitokondria, kromosom dll ), membentuk selaput sel, membangun dan mengganti
jaringan yang aus, membentuk senyawa lain ( hormon, antibodi, enzim ). Di dalam
sel sendiri terdapat berbagai jenis protein, misalnya : protein sederhana (
albumin, globulin ), protein kompleks ( lipoprotein, nukleoprotein ), enzim (
koenzim, apoenzim ), hormon, asam nukleat. Protein disintesis di dalam tubuh
melalui sebuah proses sintesis protein dimana asam-asam amino tertentu akan
disusun membentuk rangkaian polipeptida. B.
Senyawa Anorganik Senyawa anorganik yang
menjadi komponen kimiawi sel antara lain : air ( H2O ) yang memiliki
peran besar / sentral bagi kehidupan sebuah sel. Beberapa peran air di dalam
sel antara lain : sebagai media reaksi kimia, transportasi zat, juga sebagai
pelarut berbagai zat di dalam sel. garam mineral, yang sebagian besar terdapat
dalam bentuk ion positip ( anion ) ataupun ion negatip ( kation ). beberapa
contoh garam mineral dalam sel antara lain : NaCl, MgCl, CaSO4, NaHCO3. gas,
meliputi beberapa jenis gas yang banyak terlibat dalam aktivitas sel seperti :
Oksigen ( O2 ), karbondioksida ( CO2 ), amonia ( NH3 ). C. Unsur makro Unsur
makro merupakan unsur terbesar yang menyusun sebuah sel. Unsur makro ini
terdiri atas 5 ( lima ) unsur utama , yaitu Oksigen ( O2 ) sebanyak 62 %,
karbon ( C ) sebanyak 20 %, hidrogen ( H ) sebanyak 10 %, nitrogen ( N )
sebanyak 10 % dan kalium ( K ) sebanyak 25 %. Selain itu juga terdapat sulfur (
S ), fosfor ( P ), kalsium ( Ca ), magnesium ( Mg ), natrium ( Na ) .
Dari berbagai jenis unsur tersebut, unsur
karbon, hidrogen dan oksigen adalah unsur paling utama dan dapat bersenyawa
membentuk molekul karbohidrat, lemak, asam nukleat dan protein. D. Unsur mikro
Unsur mikro merupakan unsur yang terdapat dalam jumlah sedikit sekali. Beberapa
jenis unsur mikro, antara lain : besi ( Fe ), tembaga ( Cu ), kobalt ( Co ),
mangan ( Mn ), seng ( Zn ), molibdenum ( Mo ), boron ( Bo ) dan silikon ( Si ).
4.
struktur sel
Setiap organisme tersusun atas salah
satu dari dua jenis sel yang secara struktur berbeda: sel prokariotik atau sel
eukariotik. Kedua jenis sel ini dibedakan berdasarkan posisi DNA di dalam sel;
sebagian besar DNA pada eukariota terselubung membran organel yang disebut
nukleus atau inti sel, sedangkan prokariota tidak memiliki nukleun
a. sel prakariotik
Gambar 3: Gambaran umum sel prokariota.
Pada sel prokariota (dari bahasa
Yunani, pro, 'sebelum' dan karyon, 'biji'), tidak ada membran yang memisahkan
DNA dari bagian sel lainnya, dan daerah tempat DNA terkonsentrasi di sitoplasma
disebut nukleoid. Kebanyakan prokariota merupakan organismem uniseluler dengan
sel berukuran kecil (berdiameter 0,7–2,0 µm dan volumenya sekitar 1 µm3) serta
umumnya terdiri dari selubung sel, membran sel, sitoplasma, nukleoid, dan
beberapa struktur lain.
Hampir semua sel prokariotik memiliki selubung
sel di luar membran selnya. Jika selubung tersebut mengandung suatu lapisan
kaku yang terbuat dari karbohidrat atau kompleks karbohidrat-protein,
peptidoglikan, lapisan itu disebut sebagai dinding sel. Kebanyakan bakteri
memiliki suatu membran luar yang menutupi lapisan peptidoglikan, dan ada pula
bakteri yang memiliki selubung sel dari protein. Sementara itu, kebanyakan
selubung sel arkea berbahan protein, walaupun ada juga yang berbahan
peptidoglikan. Selubung sel prokariota mencegah sel pecah akibat tekanan osmotik
pada lingkungan yang memiliki konsentrasi lebih rendah daripada isi sel.
Sejumlah prokariota memiliki
struktur lain di luar selubung selnya. Banyak jenis bakteri memiliki lapisan di
luar dinding sel yang disebut kapsul yang membantu sel bakteri melekat pada
permukaan benda dan sel lain. Kapsul juga dapat membantu sel bakteri menghindar
dari sel kekebalan tubuh manusia jenis tertentu. Selain itu, sejumlah bakteri melekat
pada permukaan benda dan sel lain dengan benang protein yang disebut pilus
(jamak: pili) dan fimbria (jamak: fimbriae).
Banyak jenis bakteri bergerak
menggunakan flagelum (jamak: flagela) yang melekat pada dinding selnya dan
berputar seperti motor. Prokariota umumnya memiliki satu molekul DNA dengan
struktur lingkar yang terkonsentrasi pada nukleoid. Selain itu, prokariota
sering kali juga memiliki bahan genetik tambahan yang disebut plasmid yang juga
berstruktur DNA lingkar. Pada umumnya, plasmid tidak dibutuhkan oleh sel untuk
pertumbuhan meskipun sering kali plasmid membawa gen tertentu yang memberikan
keuntungan tambahan pada keadaan tertentu, misalnya resistansi terhadap
antibiotik. Prokariota juga memiliki sejumlah protein struktural yang disebut
sitoskeleton, yang pada mulanya dianggap hanya ada pada eukariota. Protein
skeleton tersebut meregulasi pembelahan sel dan berperan menentukan bentuk sel.
b.
sel eukariotik
Eukariotik
adalah termasuk golongan memiliki struktur lebih maju yaitu sama dengan sel
tumbuhan dan binatang. Eukariotik adalah kelompok organisme yang sel- selnya
mengandung nukleus yang dikelilingi oleh membran nukleus, kromosom terdiri dari
asam deoksiribo nukleat yang membentuk kompleks dengan sejumlah protein dan
jumlah protein lebih dari satu. Kelompok mikroorganisme ini mempunyai nukleus
sejati.
Dinding
sel eukariot pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan dinding sel
prokariot. Salah satu grup eukariot, yaitu ganggang, dinding selnya terdiri
dari lelulosa, kecuali pada dua grup ganggang yaitu diatom dan krisofita. Satu
grup ganggang lainnya yaitu kokolitofora (coccolithophores) dinding selnya
mengandung lapisan tipis selulosa dan sisik-sisik yang terdiri dari kalsium
karbonat. Dinding sel eukariot yang terdiri dari senyawa-senyawa anorganik
seperti pada diatom dan kokolitifora disebut frustula.
5.
fungsi sel
a.
Metabolisme
Keseluruhan
reaksi kimia yang membuat makhluk hidup mampu melakukan aktivitasnya disebut
metabolisme, dan sebagian besar reaksi kimia tersebut terjadi di dalam sel. Metabolisme
yang terjadi di dalam sel dapat berupa reaksi katabolik, yaitu perombakan senyawa
kimia untuk menghasilkan energi maupun untuk dijadikan bahan pembentukan senyawa
lain, dan reaksi anabolik, yaitu reaksi penyusunan komponen sel. Salah satu
proses katabolik yang merombak molekul makanan untuk menghasilkan energi di
dalam sel ialah respirasi seluler, yang sebagian besar berlangsung di dalam mitokondria
eukariota atau sitosol prokariota dan menghasilkan ATP. Sementara itu, contoh
proses anabolik ialah sintesis protein yang berlangsung pada ribosom dan
membutuhkan ATP.
b. Komunikasi sel
Kemampuan
sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan mengirimkan 'sinyal' dari dan kepada
sel lain, menentukan interaksi antarorganisme uniseluler serta mengatur fungsi
dan perkembangan tubuh organisme multiseluler. Misalnya, bakteri berkomunikasi
satu sama lain dalam proses quorum sensing (pengindraan kuorum) untuk
menentukan apakah jumlah mereka sudah cukup sebelum membentuk biofilm, sementara
sel-sel dalam embrio hewan berkomunikasi untuk koordinasi proses diferensiasi
menjadi berbagai jenis sel. Komunikasi sel terdiri dari proses transfer sinyal
antarsel dalam bentuk molekul (misalnya hormon) atau aktivitas listrik, dan
transduksi sinyal di dalam sel target ke molekul yang menghasilkan respons sel.
Mekanisme
transfer sinyal dapat terjadi dengan kontak antarsel (misalnya melalui
sambungan pengomunikasi), penyebaran molekul sinyal ke sel yang berdekatan,
penyebaran molekul sinyal ke sel yang jauh melalui saluran (misalnya pembuluh
darah), atau perambatan sinyal listrik ke sel yang jauh (misalnya pada jaringan
otot polos). Selanjutnya, molekul sinyal menembus membran secara langsung,
lewat melalui kanal protein, atau melekat pada reseptor berupa protein
transmembran pada permukaan sel target dan memicu transduksi sinyal di dalam
sel. Transduksi sinyal ini dapat melibatkan sejumlah zat yang disebut pembawa
pesan kedua (second messenger) yang konsentrasinya meningkat setelah pelekatan
molekul sinyal pada reseptor dan yang nantinya meregulasi aktivitas protein lain
di dalam sel. Selain itu, transduksi sinyal juga dapat dilakukan oleh sejumlah
jenis protein yang pada akhirnya dapat memengaruhi metabolisme, fungsi, atau
perkembangan sel.
C. JARINGAN
1. Pengertian
Jaringan
Jaringan
manusia adalah kumpulan sel dengan
susunan yang serupa. Sekumpulan sel ini akan bekerja sama untuk mencapai
suatu fungsi tertentu. Sebagai contoh, jaringan tubuh manusia membangun lengan,
kaki, tangan, serta organ-organ dalam, termasuk lapisan lambung, paru-paru, dan
otak. (Niken
Bestari, 2022)
Berikut ini adalah penjelasan dan fungsi dari
masing-masing jaringan pada tubuh manusia.
a. Jaringan otot
Otot
adalah jaringan lunak pada tubuh yang membantu mengendalikan pergerakan. Jaringan otot terdiri dari sel-sel yang punya
kemampuan berkontraksi dan memanjang sehingga dapat membuat organ tubuh
bergerak. Sel-sel pada jaringan otot tersusun dalam garis sejajar
dan terikat. Hal ini menjadikan jaringan otot sebagai jaringan tubuh yang
paling kuat. Umumnya, otot terbagi menjadi
tiga jenis yang memiliki letak dan struktur yang berbeda.
·
Otot lurik yang terletak pada rangka tubuh
manusia.
·
Otot polos yang terletak pada organ dalam.
·
Otot
jantung yang
hanya terletak pada organ jantung.
b. Jaringan epitel
Jaringan
epitel tersebar secara luas di seluruh tubuh. Struktur jaringan epitel seperti
selimut yang dijahit rapat. Fungsi
utama jaringan epitel adalah melapisi permukaan tubuh atau melindungi bagian
terluar organ internal. Jaringan
epitel juga termasuk lapisan pelindung bagian tubuh
yang langsung berhadapan dengan lingkungan luar. Maka
dari itu, jaringan pada manusia ini biasanya terletak pada kulit, saluran
pernapasan, saluran pencernaan, saluran kemih, dan saluran reproduksi.
Sel-sel
epitel yang membentuk jaringan ini terdiri dari tiga jenis, yakni rata atau
gepeng (squamous), kubus (cuboidal), dan kolom (columnar). Kemudian, sel-sel ini akan menempel dengan
erat membuat lembaran tunggal (simple epithelium) atau bertumpuk (stratified
epithelium).
·
Jaringan epitel juga mempunyai sejumlah fungsi
lain,
·
sekresi (pengeluaran) dan ekskresi
(pembuangan) zat kimia,
·
penyerapan (absorpsi),
·
perlindungan (proteksi),
·
transportasi intraseluler (perpindahan
antarsel), dan
·
perasa sensasi.
c. Jaringan ikat
Jaringan
ikat berperan dalam mendukung, melindungi, dan menahan bagian-bagian tubuh agar
tetap terikat bersama. Bagian ini juga mengisi ruang kosong antarorgan. Apabila tubuh Anda tidak memiliki jaringan
ikat, organ jaringan pada tubuh manusia lainnya tentu akan mengambang bebas dan
tidak dapat bekerja. Selain
itu, jaringan ini juga berperan dalam menyimpan lemak, membantu memindahkan
nutrisi dan zat lain antara jaringan organ, sera membantu memperbaiki jaringan
rusak. Beberapa jenis jaringan ikat pada manusia, yaitu;
1)
leukosit
Leukosit
atau sel darah putih diproduksi
oleh sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah.
Leukosit merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi
untuk menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus, jamur, bakteri, dan
parasit penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh.
2)
trombosit
Trombosit disebut juga keping darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Selain
itu, trombosit juga kerap digunakan untuk mendeteksi kelainan dan mendiagnosis
berbagai penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada penggumpalan darah.
3)
eritrosit
Eritrosit atau sel darah merah adalah salah satu jenis sel darah
yang mengalir dalam tubuh Anda, Eritrosit memerankan fungsi penting dalam
kelangsungan hidup Anda, yaitu mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Kadar
eritrosit Anda harus tetap pada batas normal untuk tetap sehat.
4) hemoglobin
Hemoglobin atau Hb adalah
protein yang ada di dalam sel darah merah. Protein inilah yang membuat darah
berwarna merah. Dalam kadar yang normal, hemoglobin memiliki banyak fungsi bagi
tubuh. Oleh karena itu, kadar normal hemoglobin perlu selalu dijaga.
Selain memberi warna,
hemoglobin juga berfungsi untuk membantu sel darah merah mendapatkan bentuk
alaminya, yaitu bulat dengan bagian tengah yang lebih pipih. Dengan bentuk
seperti ini, sel darah merah dapat dengan mudah bergerak dan mengalir di dalam
pembuluh darah.
Jika jumlah atau bentuk
hemoglobin mengalami kelainan, sel darah merah tidak dapat berfungsi dengan
baik dalam mengangkut oksigen dan karbon dioksida. Hal inilah yang dapat memicu
terjadinya berbagai masalah kesehatan, termasuk anemia.
d. Jaringan saraf
Jaringan
saraf membentuk sistem saraf manusia yang
terdiri dari otak, sumsum tulang
belakang, dan saraf yang menghubungkan semua indra dengan tubuh.
Secara
umum, jaringan pada manusia ini mengendalikan seluruh aktivitas dalam tubuh
manusia. Fungsi jaringan saraf termasuk merangsang
kontraksi otot, membangun kesadaran, menciptakan memori, dan merasakan emosi. Untuk melakukan hal tersebut, jaringan saraf
berkomunikasi satu sama lain melalui aliran listrik atau impuls yang mengalir
dalam sel-sel khusus yang disebut neuron.
Cara
kerja jaringan saraf layaknya sebuah sirkuit listrik yang mengalirkan impuls
dari organ ke otak dan kembali lagi ke organ. Begini
mekanismenya, tubuh Anda akan menggunakan indra (mata, hidung, lidah) untuk
mengambil informasi. Setelah
itu, neuron menghantarkan impuls dari saraf organ atau indra ke saraf tulang
belakang dan otak manusia. Selanjutnya, otak akan memproses informasi
tersebut untuk menentukan reaksi, misalnya menggerakan otot, merasakan, atau
mencium makanan. Saat
tubuh akan bereaksi, neuron menghantarkan kembali impuls dari saraf
otak ke saraf organ, dan siklus perjalanan impuls pun berlanjut seterusnya.
Tubuh
manusia tersusun atas 4 jaringan utama yang berperan dalam mendukung fungsi
organ tertentu. Peran
berbagai jaringan ini menentukan berjalannya aktivitas tubuh secara
keseluruhan, baik mekanisme internal maupun interaksi dengan dunia luar.
2.
Petunjuk dari Kadar Hemoglobin
Nilai
normal kadar hemoglobin di dalam tubuh seseorang ditentukan berdasarkan jenis
kelamin dan usianya. Kadar hemoglobin normal pada wanita dewasa berkisar antara
12–15 g/dL, sedangkan kadar hemoglobin pada pria dewasa berkisar antara 13–17
g/dL.
Ketika
kadar hemoglobin Anda lebih tinggi atau lebih rendah daripada jumlah normal,
hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan. Berikut ini adalah
beberapa penyebab dan gejala kelainan pada hemoglobin:
a.
Kadar hemoglobin rendah
Kadar hemoglobin rendah menandakan tubuh mengalami anemia.
Beberapa penyebab Hb rendah, misalnya kehilangan darah, gangguan fungsi
ginjal dan sumsum tulang, paparan radiasi, atau kekurangan nutrisi
seperti zat besi,
folat, dan vitamin B12.
Ketika hemoglobin tidak dapat
berfungsi dengan baik, tubuh akan mengalami beberapa gejala berupa lemas dan
cepat lelah, sakit kepala dan pusing, kulit terlihat pucat, dada berdebar,
serta sesak napas.
b.
Kadar hemoglobin tinggi
Kadar hemoglobin yang terlalu
tinggi juga menandakan adanya masalah kesehatan pada tubuh. Kondisi ini
bisa disebabkan oleh polisitemia vera, kanker, tumor ginjal, penyakit paru, kelainan
jantung bawaan, dan dehidrasi.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Konsep anatomi tubuh manusia terdiri
dari sistem organ, sel dan jaringan. Sistem organ terdiri dari sistem
indra,sistem kardiovaskular,sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem
reproduksi. sistem urogenital, sistem saraf dan
musculoskeletal, sistem endokrin,
sistem ekskresi, dan sistem imunitas.
Sel terdiri dari mettabolisme dan
komunikasi sel, metabolisme keseluruhan reaksi kimia yang membuat makhluk hidup mampu melakukan
aktivitasnya disebut metabolisme, sedangkan komunikasi sel kemampuan sel untuk
berkomunikasi, yaitu menerima dan mengirimkan 'sinyal' dari dan kepada sel lain
Jaringan terdiri dari jaringan otot,
jaringan epitel, jaringan ikat, dan jaringan saraf.
Jaringan otot yaitu
jaringan lunak pada tubuh yang membantu mengendalikan pergerakan. Jaringan epitel adalah Jaringan tersebar secara luas
di seluruh tubuh. Jaringan ikat adalah Jaringan
yang berperan dalam mendukung,
melindungi, dan
menahan bagian-bagian tubuh agar tetap terikat bersama. Sedangkan jaringan saraf jaringan yang membentuk sistem saraf manusia yang terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf yang menghubungkan
semua indra dengan tubuh.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk menyempurnakan skripsi ini adalah
sebagai berikut :
1. Penambahan data organ tubuh manusia yang lebih
lengkap. Misalnya organ mata dibahas lebih detail dari proses awal sampai mata
dapat melihat suatu
benda menggunakan animasi
2.
Gambar
kerangka tubuh manusia sebaiknya dibuat animasi sehingga membuat
siswa lebih tertarik untuk mempelajarinya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir. 2003. Pemrograman Web
Mencakup : HTML. CSS. javascript dan PHP, Penerbit Andi, Yogyakarta
Despian Eko Saputri, 2006, Aplikasi
Pembelajaran Bangun Datar dan Bangun Ruang untuk Siswa SD Berbasis Web, STMIK
AKAKOM, Yogyakarta.
Gunawan Susilowarno, 2010, Pendukung Pelajaran
Anatomi Pada Biologi SMA, Grasindo, Jakarta.
http://www.php.net,2010,Kumpulan script Open
Source Bahasa
Pemrograman PHP,Januari 2012
http://www.membuatblog.web.id/2010/03/anatomi-tubuhmanusia.html,Februari
2012
Renata Komalasari. Nike Budhi Subekti. 2006. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi, Jakarta, EGC, Penerbit
Buku Kedokteran.
No comments:
Post a Comment