Sunday, 6 November 2022

MAKALAH DASAR BIOMEDIK ANATOMI KONSEP ANATOMI SISTEM ORGAN TUBUH, SEL, DAN JARINGAN

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii...........                                    ...................................................................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii

BAB  I   PENDAHULUAN ................................................................................. 1

A . Latar Belakang......................................................................................... 1

B . Rumusan Masalah..................................................................................... 1

C . Tujuan ...................................................................................................... 2

BAB II  pembahasan...................................................................................... 3.........

A . SISTEM ORGAN  .................................................................................. 3

1 . pengertial organ.................................................................................. 3

2 . berbagai sistem organ pada manusia................................................... 3

B . SEL........................................................................................................... 7

1 . Pengertian Sel..................................................................................... 7

2 . Sejarah Penemuan Sel......................................................................... 8...........

3 . Komponen Kimiawi Sel................................................................... 10

S . truktur Sel......................................................................................... 13

5 . Fungsi Sel......................................................................................... 16

C . JARINGAN .......................................................................................... 17

1 . Pengertian Organ.............................................................................. 17

2 . Petunjuk dari Kadar Hemoglobin................................................ 21

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 23

A . Kesimpulan  ........................................................................................... 23

B . Saran....................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 25.........

 


BAB I

 pendahuluan

A.    Latar Belakang

Sebagai makhluk hidup, manusia hendaknya mengetahui sistem anatomi dan fisiologi manusia. Karena anatomi fisiologi itu erat sekali kaitannya seperti halnya sistem pada tubuh kita.Didalam Anatomi Fisiologi mempelajari tentang sistem-sistem organ tubuh manusia dimana organ adalah organ kumpulan dua jaringan atau lebih yang bergabung dan berfungsi sebagai pusat fisiologis khusus untuk aktivitas tubuh,setiap organ menjalankan fungsi yang sangat kompleks,setiap organ tubuh terspesialisasi sebagai pusat fungsional yang bertanggung jawab untuk aktifitas yang sangat penting yang tidak dapat digantikan oleh organ-organ lain.

Anatomi tubuh manusia adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia. Anatomi tubuh manusia tersusun atas sel, jaringan, organ, dan sistem organ. Sistem organ merupakan bagian yang menyusun tubuh manusia. Sistem ini terdiri atas berbagai jenis organ, yang memiliki struktur dan fungsi yang khusus.

menyusun makalah yang berjudul konsep anatomi  sistem organ, sel dan jaringan untuk menambah wawasan dan pengetahuan kami. Makalah ini akan menjelaskan tentang pengertian tentang sistem organ dan bagian-bagian organ, pengertian sel dan bagian-bagian sel serta pengertian jaringan dan bagian-bagian dari jaringan.

 

B.     Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari organ?

2. Bagaimana fungsi dari organ?

3. Apa pengertian dari sel?

4. Bagaimana sejarah penemuan sel?

5. Bagaimana struktur dari fungsi sel?


6. Apa pengertian dari jaringan?

7. Apa fungsi jaringan?

C.    Tujuan

            1. Untuk mengetahui pengertian dari organ

            2. Mengetahui fungsi dari organ

            3. Untuk mengetahuin pengertian dari sel

            4. Bisa memahami bagaimana sejarah penemuan sel

            5. Mengetahui bagaimana struktur dan fungsi sel

            6. Mengetahui apa pengertian dari jaringan

            7. Untuk mengetahui apa fungsi jaringan

 

 

 

 

 

 

 

 

 


BAB II

pembahasan

A.    SISTEM ORGAN

1.      Pengertian Organ

                        Organ adalah kumpulan jaringan yang memiliki satu fungsi atau lebih. Berdasarkan letaknya, organ tubuh terbagi menjadi organ dalam dan organ luar. Organ dalam tubuh ini terdiri dari jantung, ginjal, lambung, dan usus, sedangkan contoh organ luar tubuh adalah hidung dan kulit.

            Berbagai jenis organ tersebut saling bekerja sama dan membentuk suatu sistem organ pada tubuh manusia. Bila salah satu organ tidak berfungsi dengan baik, tentu akan berdampak pada organ tubuh lainnya. Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga fungsi sistem organ agar kesehatan tubuh tetap terjaga. (dr. Sienny Agustin, 2022).

2.      Berbagai Sistem Organ pada Manusia

            Berdasarkan fungsinya, sistem organ tubuh manusia dapat dibagi menjadi beberapa bagian yang meliputi:

a.       Sistem indra

                        Sistem indra pada manusia terdiri dari 5 indra atau yang biasa disebut pancaindra. Pancaindra terdiri dari mata yang berfungsi untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk mencium bau, lidah untuk mengecap rasa, dan kulit sebagai indra peraba.

                        Secara khusus, kulit juga merupakan bagian dari sistem integumen, yaitu sistem yang menutupi organ dalam tubuh. Selain berfungsi sebagai indra peraba, kulit juga dapat melindung tubuh dari mikroorganisme dan bahan kimia berbahaya, mengatur suhu


tubuh, dan menjaga tubuh agar tidak terlalu cepat kehilangan cairan.

b.      Sistem kardiovaskular

                        Sistem kardiovaskular terdiri dari jantung (kardio) dan pembuluh darah (vaskular). Sistem kardiovaskular bertanggung jawab dalam memastikan sirkulasi darah berjalan lancar, yaitu dengan memompa dan mengedarkan darah ke seluruh tubuh.

                        Darah sendiri merupakan sarana transportasi bagi oksigen, nutrisi, dan zat penting lain, seperti hormon, untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Selain itu, darah juga bertugas untuk membawa zat beracun, seperti karbon dioksida, agar bisa dikeluarkan dari tubuh.

c.       Sistem pernapasan

                        Pernafasan merupakan salah satu sistem organ yang memiliki peran vital bagi kelangsungan hidup manusia. Sistem ini berfungsi untuk mengambil oksigen dari udara yang dihirup dan mengeluarkan karbon dioksida sebagai sisa metabolisme dari dalam tubuh.

                        Organ sistem pernapasan terdiri dari dua bagian, yaitu organ sistem pernapasan atas dan bawah. Organ sistem pernapasan bagian atas meliputi rongga hidung, sinus, faring, dan laring. Sementara itu, organ sistem pernapasan bagian bawah meliputi trakea, bronkus, diafragma, dan paru-paru.

d.      Sistem pencernaan

                        Sistem pencernaan memungkinkan tubuh untuk menerima makanan, lalu mengolahnya menjadi nutrisi serta energi yang lebih mudah diserap oleh tubuh. Proses metabolisme makanan menjadi energi dan nutrisi ini melibatkan sistem pencernaan yang terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, hati, pankreas, usus, dan anus.

e.       Sistem reproduksi

                        Pria dan wanita memiliki sistem reproduksi yang berbeda. Sistem reproduksi pria mencakup semua organ yang digunakan selama hubungan seksual untuk menghasilkan keturunan, seperti penis, testis, epididimis, dan vas deferens.

                        Sementara itu, sistem reproduksi wanita mencakup semua organ yang diperlukan untuk berhubungan seksual, kehamilan, dan melahirkan anak. Organ reproduksi tersebut meliputi vagina, rahim, ovarium, dan tuba falopi.

f.       Sistem urogenital

                        Sistem urogenital terdiri dari ginjal, saluran kemih, kandung kemih, dan uretra. Sistem organ ini berfungsi untuk menyaring racun, cairan, dan elektrolit yang berlebihan, seperti kalium dan natrium, di dalam darah.

                        Setelah disaring, darah akan diserap kembali untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sementara itu, sisa limbah dan zat beracun yang telah disaring akan dikeluarkan melalui urine.

                        Selain bertugas untuk membuang urine, sistem urogenital juga bermanfaat untuk mengatur jumlah elektrolit dan cairan tubuh, serta memastikan tingkat asam-basa atau pH darah berada pada kadar yang normal.

g.      Sistem saraf dan musk

            Sistem saraf terdiri dari semua sel saraf di tubuh, baik saraf sensorik maupun saraf motorik. Sistem saraf memungkinkan manusia untuk merasakan, memahami, dan memberi respons terhadap lingkungan di sekitarnya. Sistem saraf juga berperan dalam gerak tubuh bersama dengan sistem muskuloskeletal.

            Sistem muskuloskeletal mencakup otot (muskulo) dan tulang (skeletal). Secara umum, sistem ini berfungsi untuk menggerakkan tubuh, menjaga postur dan keseimbangan tubuh, menghasilkan panas tubuh melalui metabolisme, serta melindungi organ dalam tubuh.

h.      Sistem endokrin

                        Sistem endokrin terdiri dari hipotalamus di otak dan serangkaian kelenjar yang bertugas untuk menghasilkan hormon.

                        Hormon sendiri berperan dalam mengendalikan berbagai fungsi tubuh, seperti pernapasan, metabolisme, reproduksi, pergerakan, pertumbuhan, persepsi sensorik, dan perkembangan seksual.

Berbagai kelenjar tubuh yang termasuk sistem endokrim adalah kelenjar tiroid, kelenjar adrenal, pankreas, testis, dan ovarium.

i.        Sistem ekskresi

                        Sistem ekskresi merupakan sistem organ pada manusia yang berfungsi untuk mengeluarkan zat sisa metabolisme dan zat-zat lain yang dianggap racun oleh tubuh. Sistem ekspresi terdiri dari kulit, hati, usus besar, paru-paru, dan ginjal.

j.        Sistem imunitas

                        Sistem imunitas atau sistem kekebalan tubuh meliputi sel-sel khusus, seperti sel darah putih dan limfosit, serta sistem linfatik yang terdiri dari limpa, hati, kelenjar timus, dan kelenjar getah bening.

            Sistem imunitas berperan dalam mendeteksi keberadaan zat berbahaya atau beracun, sel kanker, serta berbagai penyebab infeksi, seperti virus, bakteri, jamur, dan parasit. Selanjutnya, sistem imunitas akan menghasilkan antibodi untuk menghancurkan zat atau sel berbahaya tersebut.

            Sistem organ pada manusia memiliki fungsi yang berbeda, tetapi tetap saling terkait dan saling mendukung satu sama lain. Menjaga sistem organ agar tetap berfungsi optimal sangatlah penting untuk memastikan tubuh tetap sehat.

            Untuk menjaga kesehatan sistem organ tubuh, Anda dianjurkan untuk menjalani gaya hidup sehat dan melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala ke dokter, terutama bila Anda memiliki risiko untuk mengalami penyakit tertentu.

B.     SEL

1.      .pengertian sel

            Sel merupakan unit structural terkecil dari organisme hidup. Sel di kelilingi oleh selaput/membrane sel yang di dalamnya terdapat cairan (protoplasma) atau matriks, dan bentuk-bentuk subselular, organel sel, yang juga dikelilingi membran. Protoplasma terdiri dari plasma sel (sitoplasma) dan inti sel (nucleus), Di dalam inti sel terdapat plasma inti atau nukleoplasma. Secara struktural, sel merupakan satuan terkecil mahluk hidup yang dapat melaksanakan kehidupan, yang merupakan unit terkecil penyusun mahluk hidup. Secara fungsional, sel berfungsi untu menjalankan fungsi kehidupan (menyelenggarakan kehidupan jika sel-sel penyusunya berfungsi), kemudian membentuk organisme. (karmana, 2007)

            Sel berkembang biak dengan cara membelah diri (secara mitosis). Selain itu sel juga mengandung materi genetik, yaitu materi penentu sifat-sifat mahluk hidup, maka sifat mahluk hidup dapat diwariskan kepada keturunannya. Setiap sel, pada tahap tertentu dalam hidupnya, mengandung DNA sebagai materi yang dapat diwariskan dan mengarahkan aktivitas sel tersebut. Selain itu, semua sel memiliki struktur yang disebut ribosom yang berfungsi dalam pembuatan protein yang akan digunakan sebagai katalis pada berbagai reaksi kimia dalam sel tersebut

2.      Sejarah penemuan sel

            Sel berasal dari kata latin cella, yang berarti ruangan kecil, yang ditemukan olehRobert Hooke, yang melakukan pengamatan terhadap sayatan gabus (terdapat ruanganruangan kecil yang meyusun gabus tersebut).Dalam biologi, sel merupakan kumpulan materi paling sederhana yang dapat hidupdan merupakan unit penyusun semua makhluk hidup.

            Sel mampu melakukan semua aktivitas kehidupan dan sebagian besar reaksi kimia untuk mempertahankan kehidupan berlangsung didalam sel. Kebanyakan makhluk hidup tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler, misalnya bakteri dan amuba. Makhluk hidup lainnya, termasuk tumbuhan, hewan, dan manusia, merupakan organisme multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya masing-masing.

            Tubuh manusia, misalnya, tersusun atas lebih dari 1013 sel. Namun demikian, seluruh tubuh semua organisme berasal dari hasil pembelahan satu sel. Contohnya, tubuh bakteri berasal dari pembelahan sel bakteri induknya, sementara tubuh tikus berasal dari pada pembelahan sel telur induknya yang sudah dibuahi.

             Sel-sel pada organisme multiseluler tidak akan bertahan lama jika masing-masing berdiri sendiri. Sel yang sama dikelompokkan menjadi jaringan, yang membangun organ dan kemudian sistem organ yang membentuk tubuh organisme tersebut. Contohnya, sel otot jantung membentuk jaringan otot jantung pada organ jantung yang merupakan bagian dari sistem organ peredaran darah pada tubuh manusia. Sementara itu, sel sendiri tersusun atas komponen-komponen yang disebut organel.

            Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma dengan diameter 0,0001 sampai 0,001 mm, sedangkan salah satu sel tunggal yang bisa dilihat dengan mata telanjang ialah telur ayam yang belum dibuahi. Akan tetapi, sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai 100 µm (0,001–0,1 mm) sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop.

             Penemuan dan kajian awal tentang sel memperoleh kemajuan sejalan dengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada abad ke-17. Robert Hooke pertama kali mendeskripsikan dan menamai sel pada tahun 1665 ketika ia mengamati suatu irisan gabus (kulit batang pohon ek) dengan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali. Namun demikian, teori sel sebagai unit kehidupan baru dirumuskan hampir dua abad setelah itu oleh Matthias Schleiden dan Theodor Schwann. Selanjutnya, sel dikaji dalam cabang biologi yang disebut biologi sel.

Gambar 1: Mikroskop rancangan Robert Hooke menggunakan sumber cahaya lampu minyak.

            Mikroskop majemuk dengan dua lensa telah ditemukan pada akhir abad ke-16 dan selanjutnya dikembangkan di Belanda, Italia, dan Inggris. Hingga pertengahan abad ke-17 mikroskop sudah memiliki kemampuan perbesaran citra sampai 30 kali. Ilmuwan Inggris Robert Hooke kemudian merancang mikroskop majemuk yang memiliki sumber cahaya sendiri sehingga lebih mudah digunakan. Ia mengamati irisan-irisan tipis gabus melalui mikroskop dan menjabarkan struktur mikroskopik gabus sebagai "berpori-pori seperti sarang lebah tetapi pori-porinya tidak beraturan" dalam makalah yang diterbitkan pada tahun 1665.

             Hooke menyebut pori-pori itu cells karena mirip dengan sel (bilik kecil) di dalam biara atau penjara. Yang sebenarnya dilihat oleh Hooke adalah dinding sel kosong yang melingkupi selsel mati pada gabus yang berasal dari kulit pohon ek. Ia juga mengamati bahwa di dalam tumbuhan hijau terdapat sel yang berisi cairan.

3.      Komponen kimiawi sel

             telah kita ketahui bahwa sebuah sel ( baik tumbuhan maupun hewan ) terdiri atas tiga ( 3 ) bagian utama yakni : membran sel, nukleus ( inti sel ) dan sitoplasma yang merupakan bagian tersbesar penyusun sebuah sel. Ketiga bagian tersebut secara kimiawi terdiri atas unsur-unsur kimia baik dalam bentuk persenyawaan maupun dalam bentuk ion. Secara garis besarnya, komponen kimia sebuah sel terdiri atas senyawa organik ,  senyawa anorganik, unsur makro dan unsur mikro. A. Senyawa Organik Se nyawa organik tersusun atas unsur utama C, H, dan O . Ditambah beberapa unsur lain seperti N, S dan P. Setidaknya ada 3 macam senyawa organik yang menjadi komponen kimia sebuah sel, yaitu : karbohidrat, lemak dan protein. 1. Karbohidrat, Karbohidrat tersusun atas unsur C, H dan O dengan rumus molekul ( CnHnOn ) misalnya : glukosa ( C6H12O6 ), triosa ( C3H6O3 ) dan lain sebagainya. 

             Karbohidrat disintesis terutama oleh sel tumbuhan melalui proses fotosintesis. Pada beberapa jenis mikroorganisme tertentu, karbohidrat juga disintesis melalui proses kemosintesis. Fungsi utama dari senyawa organik yang satu ini, adalah sebagai sumber energi bagi sel ( bagi mahkluk hidup ). Beberapa jenis karbohidrat yang dikenal manusia, antara lain : struktur galaktosa ( dari : http://ms.wikipedia.org/wiki/Galaktosa ) monosakarida, merupakan karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisis menjadi molekul yang lebih kecil lagi. Beberapa contoh karbohidrat dari jenis ini, antara lain : triosa ( C3H6O3 ), tetrosa ( C4H6O4 ), pentosa ( C5H10O5 ) yang penting untuk penyusunan senyawa lainnya seperti DNA, RNA, ADP maupun ATP. Termasuk monosakarida adalah glukosa ( C6H12O6 ), fruktosa ( C12H22O11 ) dan galaktosa. disakarida, merupakan karbohidrat yang mengandung 2 unit sakarida, dimana pada saat dihidrolisi sakarida akan menjadi dua monosakarida . Contohnya : sukrosa ( dihidrolisis menjadi glukosa dan fruktosa ), maltosa ( dihidrolisis menjadi 2 glukosa ). polisakarida, yang merupakan karbohidrat dengan susunan terdiri atas unit-unit monosakarida.

            Beberapa golongan polisakarida, antara lain : amilum / zat tepung / pati , glikogen / gula hati, dan selulosa sebagai pembentuk dinding sel tumbuhan. 2. Lemak / Lipida Tersusun atas unsur C, H dan O, lemak memiliki beberapa fungsi , seperti : membentuk membran sel bersama protein dan karbohidrat, mengatur peredaran lemak, juga sebagai sumber energi cadangan bagi sel. Senyawa utama yang membentuk lemak adalah asam lemak dan gliserol. Beberapa senyawa yang termasuk lemak meliputi asam lemak, malam, sterol, vitamin-vitamin   yang larut di dalam lemak ( contohnya vitamin  A, D, E, dan K ), monogliserida, digliserida, trigliserida, fosfolipid, glikolipid, terpenoid  (termasuk di dalamnya getah dan steroid )  dan lain-lain. 3. Protein Agak berbeda dengan karbohidrat dan lemak, protein selain tersusun atas unsur C, H dan O juga tersusun atas unsur N dan kadang-kadang juga ditambah dengan P dan S.

            Protein merupakan komponen pembentuk sel dan bagian-bagiannya. Beberapa peran / fungsi yang penting dari protein, antara lain : membentuk organel sel ( ribosom, mitokondria, kromosom dll ), membentuk selaput sel, membangun dan mengganti jaringan yang aus, membentuk senyawa lain ( hormon, antibodi, enzim ). Di dalam sel sendiri terdapat berbagai jenis protein, misalnya : protein sederhana ( albumin, globulin ), protein kompleks ( lipoprotein, nukleoprotein ), enzim ( koenzim, apoenzim ), hormon, asam nukleat. Protein disintesis di dalam tubuh melalui sebuah proses sintesis protein dimana asam-asam amino tertentu akan disusun membentuk rangkaian polipeptida. B.

             Senyawa Anorganik Senyawa anorganik yang menjadi komponen kimiawi sel antara lain :  air ( H2O ) yang memiliki peran besar / sentral bagi kehidupan sebuah sel. Beberapa peran air di dalam sel antara lain : sebagai media reaksi kimia, transportasi zat, juga sebagai pelarut berbagai zat di dalam sel. garam mineral, yang sebagian besar terdapat dalam bentuk ion positip ( anion ) ataupun ion negatip ( kation ). beberapa contoh garam mineral dalam sel antara lain : NaCl, MgCl, CaSO4, NaHCO3. gas, meliputi beberapa jenis gas yang banyak terlibat dalam aktivitas sel seperti : Oksigen ( O2 ), karbondioksida ( CO2 ), amonia ( NH3 ). C. Unsur makro Unsur makro merupakan unsur terbesar yang menyusun sebuah sel. Unsur makro ini terdiri atas 5 ( lima ) unsur utama , yaitu Oksigen ( O2 ) sebanyak 62 %, karbon ( C ) sebanyak 20 %, hidrogen ( H ) sebanyak 10 %, nitrogen ( N ) sebanyak 10 % dan kalium ( K ) sebanyak 25 %. Selain itu juga terdapat sulfur ( S ), fosfor ( P ), kalsium ( Ca ), magnesium ( Mg ), natrium ( Na ) .

             Dari berbagai jenis unsur tersebut, unsur karbon, hidrogen dan oksigen adalah unsur paling utama dan dapat bersenyawa membentuk molekul karbohidrat, lemak, asam nukleat dan protein. D. Unsur mikro Unsur mikro merupakan unsur yang terdapat dalam jumlah sedikit sekali. Beberapa jenis unsur mikro, antara lain : besi ( Fe ), tembaga ( Cu ), kobalt ( Co ), mangan ( Mn ), seng ( Zn ), molibdenum ( Mo ), boron ( Bo ) dan silikon ( Si ).

 

4.      struktur sel

            Setiap organisme tersusun atas salah satu dari dua jenis sel yang secara struktur berbeda: sel prokariotik atau sel eukariotik. Kedua jenis sel ini dibedakan berdasarkan posisi DNA di dalam sel; sebagian besar DNA pada eukariota terselubung membran organel yang disebut nukleus atau inti sel, sedangkan prokariota tidak memiliki nukleun

a.       sel prakariotik

 

 


 

Gambar 3: Gambaran umum sel prokariota.

            Pada sel prokariota (dari bahasa Yunani, pro, 'sebelum' dan karyon, 'biji'), tidak ada membran yang memisahkan DNA dari bagian sel lainnya, dan daerah tempat DNA terkonsentrasi di sitoplasma disebut nukleoid. Kebanyakan prokariota merupakan organismem uniseluler dengan sel berukuran kecil (berdiameter 0,7–2,0 µm dan volumenya sekitar 1 µm3) serta umumnya terdiri dari selubung sel, membran sel, sitoplasma, nukleoid, dan beberapa struktur lain.

             Hampir semua sel prokariotik memiliki selubung sel di luar membran selnya. Jika selubung tersebut mengandung suatu lapisan kaku yang terbuat dari karbohidrat atau kompleks karbohidrat-protein, peptidoglikan, lapisan itu disebut sebagai dinding sel. Kebanyakan bakteri memiliki suatu membran luar yang menutupi lapisan peptidoglikan, dan ada pula bakteri yang memiliki selubung sel dari protein. Sementara itu, kebanyakan selubung sel arkea berbahan protein, walaupun ada juga yang berbahan peptidoglikan. Selubung sel prokariota mencegah sel pecah akibat tekanan osmotik pada lingkungan yang memiliki konsentrasi lebih rendah daripada isi sel.

            Sejumlah prokariota memiliki struktur lain di luar selubung selnya. Banyak jenis bakteri memiliki lapisan di luar dinding sel yang disebut kapsul yang membantu sel bakteri melekat pada permukaan benda dan sel lain. Kapsul juga dapat membantu sel bakteri menghindar dari sel kekebalan tubuh manusia jenis tertentu. Selain itu, sejumlah bakteri melekat pada permukaan benda dan sel lain dengan benang protein yang disebut pilus (jamak: pili) dan fimbria (jamak: fimbriae).

            Banyak jenis bakteri bergerak menggunakan flagelum (jamak: flagela) yang melekat pada dinding selnya dan berputar seperti motor. Prokariota umumnya memiliki satu molekul DNA dengan struktur lingkar yang terkonsentrasi pada nukleoid. Selain itu, prokariota sering kali juga memiliki bahan genetik tambahan yang disebut plasmid yang juga berstruktur DNA lingkar. Pada umumnya, plasmid tidak dibutuhkan oleh sel untuk pertumbuhan meskipun sering kali plasmid membawa gen tertentu yang memberikan keuntungan tambahan pada keadaan tertentu, misalnya resistansi terhadap antibiotik. Prokariota juga memiliki sejumlah protein struktural yang disebut sitoskeleton, yang pada mulanya dianggap hanya ada pada eukariota. Protein skeleton tersebut meregulasi pembelahan sel dan berperan menentukan bentuk sel.

b.     sel eukariotik

            Eukariotik adalah termasuk golongan memiliki struktur lebih maju yaitu sama dengan sel tumbuhan dan binatang. Eukariotik adalah kelompok organisme yang sel- selnya mengandung nukleus yang dikelilingi oleh membran nukleus, kromosom terdiri dari asam deoksiribo nukleat yang membentuk kompleks dengan sejumlah protein dan jumlah protein lebih dari satu. Kelompok mikroorganisme ini mempunyai nukleus sejati.

            Dinding sel eukariot pada umumnya lebih tebal dibandingkan dengan dinding sel prokariot. Salah satu grup eukariot, yaitu ganggang, dinding selnya terdiri dari lelulosa, kecuali pada dua grup ganggang yaitu diatom dan krisofita. Satu grup ganggang lainnya yaitu kokolitofora (coccolithophores) dinding selnya mengandung lapisan tipis selulosa dan sisik-sisik yang terdiri dari kalsium karbonat. Dinding sel eukariot yang terdiri dari senyawa-senyawa anorganik seperti pada diatom dan kokolitifora disebut frustula.

5.      fungsi sel

a.       Metabolisme

               Keseluruhan reaksi kimia yang membuat makhluk hidup mampu melakukan aktivitasnya disebut metabolisme, dan sebagian besar reaksi kimia tersebut terjadi di dalam sel. Metabolisme yang terjadi di dalam sel dapat berupa reaksi katabolik, yaitu perombakan senyawa kimia untuk menghasilkan energi maupun untuk dijadikan bahan pembentukan senyawa lain, dan reaksi anabolik, yaitu reaksi penyusunan komponen sel. Salah satu proses katabolik yang merombak molekul makanan untuk menghasilkan energi di dalam sel ialah respirasi seluler, yang sebagian besar berlangsung di dalam mitokondria eukariota atau sitosol prokariota dan menghasilkan ATP. Sementara itu, contoh proses anabolik ialah sintesis protein yang berlangsung pada ribosom dan membutuhkan ATP.

b.      Komunikasi sel

               Kemampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan mengirimkan 'sinyal' dari dan kepada sel lain, menentukan interaksi antarorganisme uniseluler serta mengatur fungsi dan perkembangan tubuh organisme multiseluler. Misalnya, bakteri berkomunikasi satu sama lain dalam proses quorum sensing (pengindraan kuorum) untuk menentukan apakah jumlah mereka sudah cukup sebelum membentuk biofilm, sementara sel-sel dalam embrio hewan berkomunikasi untuk koordinasi proses diferensiasi menjadi berbagai jenis sel. Komunikasi sel terdiri dari proses transfer sinyal antarsel dalam bentuk molekul (misalnya hormon) atau aktivitas listrik, dan transduksi sinyal di dalam sel target ke molekul yang menghasilkan respons sel.

               Mekanisme transfer sinyal dapat terjadi dengan kontak antarsel (misalnya melalui sambungan pengomunikasi), penyebaran molekul sinyal ke sel yang berdekatan, penyebaran molekul sinyal ke sel yang jauh melalui saluran (misalnya pembuluh darah), atau perambatan sinyal listrik ke sel yang jauh (misalnya pada jaringan otot polos). Selanjutnya, molekul sinyal menembus membran secara langsung, lewat melalui kanal protein, atau melekat pada reseptor berupa protein transmembran pada permukaan sel target dan memicu transduksi sinyal di dalam sel. Transduksi sinyal ini dapat melibatkan sejumlah zat yang disebut pembawa pesan kedua (second messenger) yang konsentrasinya meningkat setelah pelekatan molekul sinyal pada reseptor dan yang nantinya meregulasi aktivitas protein lain di dalam sel. Selain itu, transduksi sinyal juga dapat dilakukan oleh sejumlah jenis protein yang pada akhirnya dapat memengaruhi metabolisme, fungsi, atau perkembangan sel.

C.     JARINGAN

1.      Pengertian Jaringan

            Jaringan manusia adalah kumpulan sel dengan susunan yang serupa. Sekumpulan sel ini akan bekerja sama untuk mencapai suatu fungsi tertentu. Sebagai contoh, jaringan tubuh manusia membangun lengan, kaki, tangan, serta organ-organ dalam, termasuk lapisan lambung, paru-paru, dan otak. (Niken Bestari, 2022)

            Berikut ini adalah penjelasan dan fungsi dari masing-masing jaringan pada tubuh manusia.

a.      Jaringan otot

                 Otot adalah jaringan lunak pada tubuh yang membantu mengendalikan pergerakan. Jaringan otot terdiri dari sel-sel yang punya kemampuan berkontraksi dan memanjang sehingga dapat membuat organ tubuh bergerak. Sel-sel pada jaringan otot tersusun dalam garis sejajar dan terikat. Hal ini menjadikan jaringan otot sebagai jaringan tubuh yang paling kuat. Umumnya, otot terbagi menjadi tiga jenis yang memiliki letak dan struktur yang berbeda.

·         Otot lurik yang terletak pada rangka tubuh manusia.

·         Otot polos yang terletak pada organ dalam.

·         Otot jantung yang hanya terletak pada organ jantung.

 

b.      Jaringan epitel

                 Jaringan epitel tersebar secara luas di seluruh tubuh. Struktur jaringan epitel seperti selimut yang dijahit rapat. Fungsi utama jaringan epitel adalah melapisi permukaan tubuh atau melindungi bagian terluar organ internal. Jaringan epitel  juga termasuk lapisan pelindung bagian tubuh yang langsung berhadapan dengan lingkungan luar. Maka dari itu, jaringan pada manusia ini biasanya terletak pada kulit, saluran pernapasan, saluran pencernaan, saluran kemih, dan saluran reproduksi.

                 Sel-sel epitel yang membentuk jaringan ini terdiri dari tiga jenis, yakni rata atau gepeng (squamous), kubus (cuboidal), dan kolom (columnar). Kemudian, sel-sel ini akan menempel dengan erat membuat lembaran tunggal (simple epithelium) atau bertumpuk (stratified epithelium).

·         Jaringan epitel juga mempunyai sejumlah fungsi lain,

·         sekresi (pengeluaran) dan ekskresi (pembuangan) zat kimia,

·         penyerapan (absorpsi),

·         perlindungan (proteksi),

·         transportasi intraseluler (perpindahan antarsel), dan

·         perasa sensasi.

 

c.       Jaringan ikat

                 Jaringan ikat berperan dalam mendukung, melindungi, dan menahan bagian-bagian tubuh agar tetap terikat bersama. Bagian ini juga mengisi ruang kosong antarorgan. Apabila tubuh Anda tidak memiliki jaringan ikat, organ jaringan pada tubuh manusia lainnya tentu akan mengambang bebas dan tidak dapat bekerja. Selain itu, jaringan ini juga berperan dalam menyimpan lemak, membantu memindahkan nutrisi dan zat lain antara jaringan organ, sera membantu memperbaiki jaringan rusak. Beberapa jenis jaringan ikat pada manusia, yaitu;

1)      leukosit

                  Leukosit atau sel darah putih diproduksi oleh sumsum tulang dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui aliran darah. Leukosit merupakan bagian penting dari sistem kekebalan tubuh yang berfungsi untuk menghasilkan antibodi yang dapat melawan virus, jamur, bakteri, dan parasit penyebab penyakit yang masuk ke dalam tubuh.

2)      trombosit

                 Trombosit disebut juga keping darah yang berperan penting dalam proses pembekuan darah. Selain itu, trombosit juga kerap digunakan untuk mendeteksi kelainan dan mendiagnosis berbagai penyakit yang disebabkan oleh gangguan pada penggumpalan darah.

3)      eritrosit

                 Eritrosit atau sel darah merah adalah salah satu jenis sel darah yang mengalir dalam tubuh Anda, Eritrosit memerankan fungsi penting dalam kelangsungan hidup Anda, yaitu mengedarkan oksigen ke seluruh tubuh. Kadar eritrosit Anda harus tetap pada batas normal untuk tetap sehat.

 

4)      hemoglobin

                 Hemoglobin atau Hb adalah protein yang ada di dalam sel darah merah. Protein inilah yang membuat darah berwarna merah. Dalam kadar yang normal, hemoglobin memiliki banyak fungsi bagi tubuh. Oleh karena itu, kadar normal hemoglobin perlu selalu dijaga.

                 Selain memberi warna, hemoglobin juga berfungsi untuk membantu sel darah merah mendapatkan bentuk alaminya, yaitu bulat dengan bagian tengah yang lebih pipih. Dengan bentuk seperti ini, sel darah merah dapat dengan mudah bergerak dan mengalir di dalam pembuluh darah.

                 Jika jumlah atau bentuk hemoglobin mengalami kelainan, sel darah merah tidak dapat berfungsi dengan baik dalam mengangkut oksigen dan karbon dioksida. Hal inilah yang dapat memicu terjadinya berbagai masalah kesehatan, termasuk anemia.

d.      Jaringan saraf

                        Jaringan saraf membentuk sistem saraf manusia yang terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf yang menghubungkan semua indra dengan tubuh.

                         Secara umum, jaringan pada manusia ini mengendalikan seluruh aktivitas dalam tubuh manusia. Fungsi jaringan saraf termasuk merangsang kontraksi otot, membangun kesadaran, menciptakan memori, dan merasakan emosi. Untuk melakukan hal tersebut, jaringan saraf berkomunikasi satu sama lain melalui aliran listrik atau impuls yang mengalir dalam sel-sel khusus yang disebut neuron.

                        Cara kerja jaringan saraf layaknya sebuah sirkuit listrik yang mengalirkan impuls dari organ ke otak dan kembali lagi ke organ. Begini mekanismenya, tubuh Anda akan menggunakan indra (mata, hidung, lidah) untuk mengambil informasi. Setelah itu, neuron menghantarkan impuls dari saraf organ atau indra ke saraf tulang belakang dan otak manusia. Selanjutnya, otak akan memproses informasi tersebut untuk menentukan reaksi, misalnya menggerakan otot, merasakan, atau mencium makanan. Saat tubuh akan bereaksi, neuron menghantarkan kembali impuls dari saraf otak ke saraf organ, dan siklus perjalanan impuls pun berlanjut seterusnya.

             Tubuh manusia tersusun atas 4 jaringan utama yang berperan dalam mendukung fungsi organ tertentu. Peran berbagai jaringan ini menentukan berjalannya aktivitas tubuh secara keseluruhan, baik mekanisme internal maupun interaksi dengan dunia luar.

2.       Petunjuk dari Kadar Hemoglobin

            Nilai normal kadar hemoglobin di dalam tubuh seseorang ditentukan berdasarkan jenis kelamin dan usianya. Kadar hemoglobin normal pada wanita dewasa berkisar antara 12–15 g/dL, sedangkan kadar hemoglobin pada pria dewasa berkisar antara 13–17 g/dL.

            Ketika kadar hemoglobin Anda lebih tinggi atau lebih rendah daripada jumlah normal, hal ini bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan. Berikut ini adalah beberapa penyebab dan gejala kelainan pada hemoglobin:

a.       Kadar hemoglobin rendah

                 Kadar hemoglobin rendah menandakan tubuh mengalami anemia. Beberapa penyebab Hb rendah, misalnya kehilangan darah, gangguan fungsi ginjal dan sumsum tulang, paparan radiasi, atau kekurangan nutrisi seperti zat besi, folat, dan vitamin B12.

                 Ketika hemoglobin tidak dapat berfungsi dengan baik, tubuh akan mengalami beberapa gejala berupa lemas dan cepat lelah, sakit kepala dan pusing, kulit terlihat pucat, dada berdebar, serta sesak napas.

b.      Kadar hemoglobin tinggi

                 Kadar hemoglobin yang terlalu tinggi juga menandakan adanya masalah kesehatan pada tubuh. Kondisi ini bisa disebabkan oleh  polisitemia vera, kanker, tumor ginjal, penyakit paru, kelainan jantung bawaan, dan dehidrasi.



BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

            Konsep anatomi tubuh manusia terdiri dari sistem organ, sel dan jaringan. Sistem organ terdiri dari sistem indra,sistem kardiovaskular,sistem pernafasan, sistem pencernaan, sistem reproduksi. sistem urogenital, sistem saraf dan musculoskeletal, sistem endokrin, sistem ekskresi, dan sistem imunitas.

            Sel terdiri dari mettabolisme dan komunikasi sel, metabolisme keseluruhan reaksi kimia yang membuat makhluk hidup mampu melakukan aktivitasnya disebut metabolisme, sedangkan komunikasi sel kemampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu menerima dan mengirimkan 'sinyal' dari dan kepada sel lain

            Jaringan terdiri dari jaringan otot, jaringan epitel, jaringan ikat, dan jaringan saraf.

            Jaringan otot yaitu jaringan lunak pada tubuh yang membantu mengendalikan pergerakan. Jaringan epitel adalah Jaringan tersebar secara luas di seluruh tubuh. Jaringan ikat adalah Jaringan yang berperan dalam mendukung, melindungi, dan menahan bagian-bagian tubuh agar tetap terikat bersama. Sedangkan jaringan saraf jaringan yang membentuk sistem saraf manusia yang terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, dan saraf yang menghubungkan semua indra dengan tubuh.

 

B.     Saran

Saran yang dapat diberikan untuk menyempurnakan skripsi ini adalah sebagai berikut :


1.    Penambahan data organ tubuh manusia yang lebih lengkap. Misalnya organ mata dibahas lebih detail dari proses awal sampai mata dapat melihat suatu

benda menggunakan animasi

2.    Gambar kerangka tubuh manusia sebaiknya dibuat animasi sehingga membuat

siswa lebih tertarik untuk mempelajarinya.



DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir. 2003. Pemrograman Web Mencakup : HTML. CSS. javascript dan PHP, Penerbit Andi, Yogyakarta

Despian Eko Saputri, 2006, Aplikasi Pembelajaran Bangun Datar dan Bangun Ruang untuk Siswa SD Berbasis Web, STMIK AKAKOM, Yogyakarta.

Gunawan Susilowarno, 2010, Pendukung Pelajaran Anatomi Pada Biologi SMA, Grasindo, Jakarta.

http://www.php.net,2010,Kumpulan script   Open   Source             Bahasa Pemrograman PHP,Januari 2012

http://www.membuatblog.web.id/2010/03/anatomi-tubuhmanusia.html,Februari 2012

Renata Komalasari. Nike Budhi Subekti. 2006. Buku Ajar Anatomi dan Fisiologi, Jakarta, EGC, Penerbit Buku Kedokteran.

No comments:

Post a Comment