Sunday, 6 November 2022

Makalah BATUAN

 


BAB I

PENDAHULUAN 

 

 A.     Latar Belakang

Di bumi ini terdapat banyak sekali kandungan sumber daya alamnya, diantaranya yaitu batuan. Batuan merupakan kumpulan dari satu atau lebih mineral, batuan penyusun kerak bumi. Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda dan membentuk jenis batuan yang berbeda pula. Pembekuan magma akan membentuk berbagai jenis batuan beku (Igneous Rocks). Batuan sedimen (Sedimentary Rocks) bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi dan organis serta proses penguapan/ evaporasi. Batuan metamorf (Metamorphic Rocks) terbentuk dari berbagai jenis batuan yang telah terbentuk lebih dahulu kemudian mengalami peningkatan temperatur atau tekanan yang cukup tinggi, namun peningkatan temperatur itu sendiri maksimal di bawah temperatur magma.

 

B. Tujuan

  1. Menambah pengetahuan tentang defenisi batuan dan proses pembentukannya.
  2. Mengetahui klasifikasi dan jenis-jenis batuan.

 

C. Rumusan Masalah

  1. Apa saja jenis-jenis batuan, klasifikasi batuan dan cara dibentuknya ?
  2. Apa saja pemanfaatan batuan dalam konstruksi pondasi ?

BAB II

PEMBAHASAN

 

A. Pengertian Batuan

Batuan-batuan adalah benda alam yang menjadi penyusun utama bumi. Kebanyakan batuan merupakan campuran mineral yang tergabung secara fisik satu sama lain. Beberapa batuan tertentu tersusun dari satu jenis mineral saja, dan sebagian kecil lagi dibentuk oleh gabungan mineral, bahan organik serta bahan bahan vulkanik.

Batuan dipelajari dalam petrologi yaitu suatu ilmu yang mempelajari tentang berbagai macam batuan yang terdapat dalam kerak bumi baik cara terjadinya maupun klasifikasinya. Berdasarkan proses terbentuknya batuan dibagi menjadi tiga jenis yaitu batuan beku (Igneous Rocks), batuan sedimen (Sedimentary Rocks) dan batuan metamorf (Metamorphic Rock).

 

B. Jenis-Jenis Dan Klasifikasi Batuan

  1. Batuan Beku (Igneous Rocks)

Gambar  Dari unsur kimia yang terkandung dalam magma saling mengikat membentuk kristal sehingga terbentuk mineral, kumpulan mineral tertentu membentuk batuan beku tertentu.

 

Batuan beku berasal dari cairan magma yang membeku akibat mengalami pendinginan. Menurut ilmu petrologi semua bahan beku terbentuk dari magma karena membekunya lelehan silikat yang cair dan pijar. Magma yang cair dan pijar itu berada di dalam bumi dan oleh kekuatan gas yang larut di dalamnya naik ke atas mencari tempat-tempat yang lemah dalam kerak bumi seperti daerah patahan/rekahan. Magma akan keluar mencapai permukaan bumi melalui pipa gunung api dan disebut lava, akan tetapi ada pula magma yang membeku jauh di dalam bumi. Klasifikasi batuan beku berdasarkan letak kejadiannya, batuan beku dibagi menjadi tiga, yaitu :

  1. Batuan beku dalam (plutonik)

Batuan beku dalam adalah batuan yang terbentuk berada jauh di dalam bumi (15-50 km), proses pendinginan sangat lambat karena dekat dengan astenosfer sehingga batuan seluruhnya terdiri atas kristal-kristal. Contoh batuan beku dalam : granit, granodiorit, gabro.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEit6NUOXKQgfcO_HEBbJngHgPwcZzNQ8mIxFqQa5MG4mDYi5G3_ASeDbiCdqsYXTNkQ5zOfbqfU-MdH9sYlXBM3w2OtWMpuhm66BonS0mx9djhRJ_dM37oza2lOSDDSFSCH-BwWBhzbMZ45/s1600/batu+granit.jpg             Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiUPwApKrweVJhCQBrfGGT60b_AmbTpCLBIJjUKnH1F69YWL5kdZJgm5EGhjAl4QPNWYhqREeRDmtZz6FhmcCgu5SU43tgW5iemFh-eNC1mLfs65rHki6oqxq5ilw1u8jVL8LW-uw5pB37l/s1600/diorit.jpg  

a. Batu Granit                                    b. Granodiorit

 

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjDx3NZ2bMZ4PF2drvk5u-SsBi-x6iylaSExUp0PAyE6cjlLZS3fR3H-MXjZ-L4XNYvOU2IP0fMLA0Vf1qkcGNEjuoWrLhDZ6hVtoNu3vm5LgcC9YC3cPos7djvhqWEKND6fKhBwfYjz1_A/s1600/Batu+Gabro.PNG

Gambar batu Gabro

  1. Batuan beku korok (hypabisal)

Terbentuk pada celah-celah / pipa gunung api, proses pendinginanya relatif cepat sehingga batuannya terdiri atas kristal-kristal yang tak sempurna dan bercampur dengan masa dasar sehingga membentuk struktur porfiritik. Contohnya granit porfiri dan diorit porfiri. Granit porfiri disebut dengan gang (batuan intrusi). magma yang mempunyai susunan granit itu membeku dalam sebuah gang, maka batuan yang terbentuk itu disebut porfiri granit yang berarti granit yang bertekstur porfiri.

  1. Batuan beku luar (efusif)

Terbentuk di (dekat) permukaan bumi. Proses pendinginan sangat cepat sehingga tidak sempat membentuk kristal. Struktur batuan ini dinamakan amorf. Contohnya obsidian, riolit, batu apung.

  1. Batuan Sedimen (Sedimentary Rocks)

            Batu-batuan sedimen atau sering disebut sedimentary rocks adalah batuan yang terbentuk akibat proses pembatuan atau lithifikasi dari hasil proses pelapukan dan erosi yang kemudian tertransportasi dan seterusnya terendapkan. Sekitar 80% permukaan benua tertutup batuan sedimen, walaupun volumenya hanya sekitar 5% dari volume kerak bumi. Klasifikasi batuan sedimen dibagi menjadi tiga  bagian yaitu klasifikasi menurut proses pengendapannya, klasifikasi menurut tenaga yang mengangkut hasil pelapukan dan erosi batuan sedimen dan klasifikasi menurut lokasi pengendapannya.

Berdasarkan proses pengendapannya batuan sedimen dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

 

 

 

 

 

  1. Batuan sedimen klastik

Batuan sedimen klastik terbentuk melalui proses pengendapan dari material-material yang mengalami proses transportasi. Besar butir dari batuan sedimen klastik bervariasi dari mulai ukuran lempung sampai ukuran bongkah. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan penyimpan hidrokarbon (reservoir rocks) atau bisa juga menjadi batuan induk sebagai penghasil hidrokarbon (source rocks). Contohnya batu konglomerat, batu pasir dan batu lempung.

  1. Batuan sedimen kimia

Batuan sedimen kimia terbentuk melalui proses presipitasi dari larutan. Biasanya batuan tersebut menjadi batuan pelindung (seal rocks) hidrokarbon dari migrasi. Contohnya anhidrit dan batu garam (salt).

  1. Batuan sedimen organik

Batuan sedimen organik terbentuk dari gabungan sisa-sisa makhluk hidup. Batuan ini biasanya menjadi batuan induk (source) atau batuan penyimpan (reservoir). Contohnya adalah batu gamping terumbu.

Berdasarkan proses pengangkutannya batuan sedimen dibagi menjadi tiga bagian, yaitu :

1)      Sedimen aquatis

Sedimen Aquatis yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga air. Contohnya : gosong pasir, flood plain, delta, dan lain-lain.

2)      Sedimen aeolis

Sedimen aeolis atau Aeris, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga angin. Contohnya : tanah loss, sand dunes.

3)      Sedimen glassial

Sedimen glassial, yaitu sedimen yang diendapkan oleh tenaga glester. Contohnya : morena, drimlin.

Berdasarkan tempat endapannya batuan sedimen dibagi menjadi empat bagian, yaitu :

1)      Batuan sedimen limnik.

Batuan sedimen limnik adalah batuan sedimen yang lokasi pengendapannya terdapat pada rawa-rawa.

2)      Batuan sedimen fluvial.

Batuan sedimen fluvial adalah batuan sedimen yang lokasi pengendapannya terdapat pada sungai.

3)      Batuan sedimen marine.

Batuan sedimen marine adalah batuan sedimen yang lokasi pengendapannya terdapat pada laut.

4)      Batuan sedimen teistrik.

Batuan sedimen teistrik adalah batuan sedimen yang lokasi pengendapannya terdapat pada darat.

  1. Batuan Metamorf (Metamorphic Rock).

            Batuan metamorf adalah batuan yang terbentuk dari proses metamorfisme batuan-batuan sebelumnya karena perubahan temperatur dan tekanan. Metamorfisme terjadi pada keadaan padat (padat ke padat) meliputi proses kristalisasi, reorientasi dan pembentukan mineral-mineral baru serta terjadi dalam lingkungan yang sama sekali berbeda dengan lingkungan batuan asalnya terbentuk. Batuan metamorf memiliki beragam karakteristik. Karakteristik ini dipengaruhi oleh beberapa faktor dalam pembentukan batuan tersebut, yaitu :

  1. Komposisi mineral batuan asal
  2. Tekanan dan temperatur saat proses   metamorfisme
  3. Pengaruh gaya tektonik
  4. Pengaruh fluida

Pada pengklasifikasiannya berdasarkan struktur, batuan metamorf diklasifikasikan menjadi dua, yaitu :

a.       Foliasi, struktur planar pada batuan metamorf sebagai akibat dari pengaruh tekanan  diferensial (berbeda) pada saat proses metamorfisme.

b.      Non foliasi, struktur batuan metamorf yang tidak memperlihatkan penjajaran mineral-mineral dalam batuan tersebut

 


BAB III

PENUTUP

 

A. Kesimpulan

Batuan merupakan kumpulan dari satu atau lebih mineral, batuan penyusun kerak bumi. Pembentukan berbagai macam mineral di alam akan menghasilkan berbagai jenis batuan tertentu. Proses alamiah tersebut bisa berbeda-beda dan membentuk jenis batuan yang berbeda pula. Pembekuan magma akan membentuk berbagai jenis batuan beku (Igneous Rocks). Batuan sedimen (Sedimentary Rocks) bisa terbentuk karena berbagai proses alamiah, seperti proses penghancuran atau disintegrasi batuan, pelapukan kimia, proses kimiawi dan organis serta proses penguapan/ evaporasi.

Batuan-batuan adalah benda alam yang menjadi penyusun utama bumi. Kebanyakan batuan merupakan campuran mineral yang tergabung secara fisik satu sama lain. Beberapa batuan tertentu tersusun dari satu jenis mineral saja, dan sebagian kecil lagi dibentuk oleh gabungan mineral, bahan organik serta bahan bahan vulkanik.


DAFTAR PUSTAKA

 

Firdaus.2011. Modul Praktikum Geologi Dasar. Kendari : Universitas Haluoleo

Hambalin. 2004. The Eart’s Dynamic System. Pearson/Pentrice Hall, Upper Saddle River NJ

Nandi, 2010. Handout Geologi Lingkungan (GG405) Materi : Batuan, Mineral, dan Batubara. (Online) http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR. PEND. GEOGRAFI/197901012005011-NANDI/geologi%20lingkungan/BATUAN.pdf suplemen_Geologi_Lingkungan.pdf, di download pada 18 September 2016 pukul 19.00

Purbo H,. MM. 1994. Kamus Kebumian, Jakarta : PT. Gramdeia Widiasarana Indonesia

Setiyarso, Budi. 1981. Petrologi Batuan Beku. Yogyakarta : -

No comments:

Post a Comment