DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A . Latar Belakang............................................................................................ 1
B . Tujuan Penulisan......................................................................................... 4
C . Manfaat Penulisan....................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN ...................................................................................... 5
A . Pengertian Sel............................................................................................. 5
B . Sejarah penemuan
sel.................................................................................. 5
C . Komponen Kimia Sel.................................................................................. 7
D . Struktur Sel dan
Fungsinya ........................................................................ 9
BAB III PENUTUP ............................................................................................ 18
A . Kesimpulan............................................................................................... 18
B . saran.......................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 19
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar
Belakang
Sel merupakan unit
terkecil dari makhluk hidup. Di dalam sel terdapat protoplasma yang tersusun
atas Karbohidrat, lemak, protein, dan asam nukleat. Berdasarkan tipe sel dibedakan
menjadi prokariotik, yaitu sel yang tidak memiliki membran inti dan sel
eukariotik, yaitu sel yang memiliki membran inti. Sel mampu melakukan semua
aktivitas kehidupan. Selain itu, sebagian besar aktivitas reaksi kimia untuk
mempertahankan kehidupan yang berlangsung didalam sel (Solomon, 1993).
Semua fungsi diatur dan
berlangsung di dalam sel. Karena itu, sel dapat berfungsi secara otonomi
asalkan seluruh kebutuhan hidup terpenuhi . Makhluk hidup (organisme) tersusun dari
satu sel tunggal (uniselular, misalnya bakteri, Archaea, serta jumlah jamur dan
Protozoa) atau dari banyak sel (multiselular) (Fried, 2009).
Pada organisme
multiselular terjadi pembagian tarikan sebagai terhadap sel-sel pembuatannya,
yang biasanya menjadi dasar bagi iring-iringan hidup. Sel adalah kesatuan struktural
dan serugsional makhluk hidup, yang mengandung pengertian sebagai pembuat
makhluk hidup dan melaksanakan semua fungsi kehidupan, Berdasarkan jumlah
produk pada makhluk hidup dapat digolongkan menjadi makhluk hidup uniseluler
dan multiseluler. Makhluk hidup uniseluler adalah makhluk hidup yang hanya memiliki
sebuah sel tunggal, Sedangkan multiseluler adalah makhluk hidup atau organisme
yang memiliki lebih dari satu sel
(Marufah, 2010).
Makhluk hidup umumnya
tersusun oleh sel tunggal atau organisme uniseluler misalnya bakteri dan amuba.
Sementara itu, makhluk hidup lainnya termasuk tumbuhan, hewan dan multiseluler yang terdiri dari banyak tipe sel
dengan fungsi masing-masing. Dari penemuan tentang sel dan segala aktivitasnya,
lahirlah teori sel, bahwa sel merupakan kesatuan struktural, kesatuan
fungsional, kesatuan pertumbuhan, kesatuan hereditas, dan kesatuan reproduksi makhluk
hidup. Secara struktural sel merupakan penyusun makhluk hidup bagian darsayasel
termasuk selaput plasma, nukleus, dan artikel. Membran plasma tersusun dan dari
lipoprotein, yaitu adanya antara lemak dan protein (Karp, 2007).
Struktur sel eukariot berbeda
dengan prokariota. Ukuran sel eukariot lebih besar dan memiliki struktur yang
lebih kompleks daripada prokariot. Sel prokariota dan eukariot memiliki perbedaan
utama yaitu keberadaan sel aputinti sel. Inti sel pada prokariota tidak diselubungi
oleh anggota sebuah inti, inti sel (Stone, 1997).
Sel terbagi menjadi dua
kelompok utama, yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Kedua jenis sel sama-sama
memiliki perintang selektif atau membran plasma dan sitoplasma. Membran plasma
ini menyelubungi sitosol, tempat organel sel berada. Semua sel mengandung
kromosom yang membawa gen dalam bentuk DNA dan ribosom yang membuat protein
dengan instruksi dari gen. DNA pada sel eukariotik terdapat pada nukleus yang
diselubungi membran ganda. Sedangkan pada prokariota, DNA tidak terselebungi oleh
selaput yang disebut nukleoid.Organel-organel pada sel eukariot terspesialisasi,
sedangkan pada sel prokario tidak. struktur sel dibagi menjadi struktur sel
prokariotik dan eukariotik (Thorpe, 1984).
Istilah prokariotik, berasal
dari kata yunani pro dan karyon. Pro artinya sebuah sebelum dan karyon, artinya
inti. Jadi sel prokariotik berarti “sebelum inti”. Bagian dalam sel prokario
disebut. Seaku prokariotik tidak memiliki nukleus sejati karenabahan itu masih
tersebar di dalam sitpolasma dan belum di selubung
saya oleh membran inti.
Bahan genetiknya (DNA)padasuatu daerah yang disebut nukleotida, tetapi tidak
ada membran yang memisahkan daerah ini dari bagian sel lainnya (Campbell,
2008).
Sel eukariotik termasuk
golongan yang memiliki struktur lebih maju yaitu sama dengan sel tumbuhan dan
binatang.Eukariotik sebagai kelompok organisme yang sel-selnya mengandung
nukleus dan dikelilingi oleh membran inti.
(Batu,
1997).
Meski keduanya termasuk
dalam golongan sel makhluk hidup, prokariotik dan eukariotik memiliki perbedaan
yang mendasar. Perbedaan prokariotik dengan eukariotik secara umum adalah sel
eukariotik lebih kompleks dan lebih besar dibanding sel prokariotik. Sementara untuk
perbedaan lainnya adalah ibuteri inti
sel prokariotik tidak memiliki membran. Sedangkan sel eukariotik mempunyai
membran. Perbedaan kedua sel itu juga dapat dilihat berdasarkan letak DNAnya.Sel
prokariotik memiliki DNA yang berada di daerah nukleoid. Sedangkan sel eukariotik
DNAnya lokasi didalam nukleolus. Sel prokariotik tidak memiliki organel seperti
mitokondria, badangolsaya,dan retikulum endoplasma. Sementara sel eukariotik memiliki ,badan Golgi,dan retikulum endoplasma
(Curtis, 1989).
Pada sel tumbuhan,
terdapat dinding sel, vakuola yang berukuran besar, dan plastida yang
membedakan dengan sel hewan. Sel Hewan Sel hewan berbeda dengan sel tumbuhan.
Sel hewan tidak memiliki dinding sel jadi bentuk sel hewan tidak tetap seperti
sel tumbuhan. Pada sel hewan yang terdapatdoa sentriol berbentuk silindris
ayaubulat panjang. Sentrisol tidak memiliki membran, DNA, dan RNA. Sentrisol
datang pembelahan sel.Sentrisol merupakan struktur yang hampir sama dengan tubuh
pada dasarnya.Tubuhdr dasarnya terdapat dibagian dasar dari setiap silia dan flagela.Tubudr
dasarnya membantu pengaturan mikrotubulus yang menyusun silia dan flagela. Pada
sel tumbuhan, sentris tidak berperan penting karena telah diketahui bahwa
perlengkapan pembelahan sel
terbentuk tanpa adanya
sentris atau struktur lain yang tampak dalam sentrosom. Pada sel hewan,
terdapat daerah sumber penyebaran mikrotubulus bernama sentrosom yang bertindak
sebagai pusat pengatur mikrotubulus (Yanti, 2011).
Organisme multiseluler adalah
organisme yang tersusun di atas banyak sel. Contoh multiseluler adalah jamur,
tumbuhan, hewan dan manusia. Berdasarkan jenisnya, sel dibagi menjadi sel
prokariotik dan eukariotik (Gade, 2014).
B.
Tujuan
Penulisan
·
Untuk mengetahui awal
mula (sejarah) penemuan sel
·
Untuk mengetahui
komponen kimia sel
·
Untuk mengetahui dan
memahami struktur sel beserta fungsinya
C.
Manfaat
Penulisan
·
Dapat mengetahui awal
mula (sejarah) ditemukan sel
·
Agar dapat mengetahui
komponen kimia sel
·
Dapat mengetahui dan
memahami struktur sel dan fungsinya.
BAB II
Pembahasan
A. Pengertian
Sel
Sel adalah unit
terkecil dari sebuah sistem penyusun seluruh makhluk hidup yang dapat
melaksanakan kehidupan. Sel disebut unit terkecil karena sel tidak bisa lagi
untuk dibagi menjadi bagian yang lebih kecil yang dapat berdiri sendiri. Sel
juga dapat melakukan proses kehidupan seperti melakukan perombakan, respirasi,
penyusunan, reproduksi dengan cara pembelahan sel, dan peka terhadap
rangsangan. Berdasarkan strukturnya, tubuh makhluk hidup tersusun dari banyak
sel sehingga sel, sehingga sel disebut satuan struktural dari makhluk hidup.
Jika sel-sel penyusun dari makhluk hidup berfungsi, maka tubuh makhluk hidup
dapat melaksanakan kehidupan dengan baik. Semua sel yang ada pada makhluk hidup
dapat berkembang biak untuk memperbanyak diri. Perkembangbiakan itu terjadi
melalui pembelahan sel. Sel melakukan pembelahan diri baik pada organisme
bersel satu maupun oleh sel-sel organisme bersel banyak. Untuk lebih jelasnya
mengenai pengertian sel berikut ini penjabaran sel menjadi beberapa poin:
1. Setiap
makhluk hidup memiliki sistem penyusun sel.
2. Sel
adalah bagian terkecil dalam tubuh makhluk hidup.
Organisme yang terdiri
dari satu sel disebut dengan uniseluler, sedangkan organisme yang sel
penyusunnya lebih dari satu sel disebut organisme bersel banyak (multiseluler).
Perbedaan ukuran tubuh organisme bukan disebabkan oleh perbedaan ukuran sel,
melainkan oleh jumlah sel yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan
(Karmana, 2007:7).
B. Sejarah
Penemuan Sel
Sejarah penemuan sel
berawal dari sebuah penelitian seorang ilmuan bernama Robert Hooke pada tahun
1665. Ia merupakan seorang ahli biologi berkebangsaan Belanda yang secara tidak
sengaja mengamati sebuah sayatan gabus batang tanaman Quercus suber dengan
menggunakan mikroskop rancangannya. Berdasarkan hasil pengamatannya itu, dia
kemudian menemukan adanya banyak ruang kosong, dengan dinding tebal sebagai
pembatasnya. Ruang-ruang kosong yang ditemukan oleh Hooke ini, kemudian ia beri
nama dengan istilah cellulae atau sel. Sel-sel yang ditemukan Robert Hooke
sebenarnya adalah sel gabus yang telah mati, meskipun begitu, hasil kerja Hooke
inilah yang kemudian membuka sejarah penemuan sel. Sehingga menjadi jalan dan
referensi dalam perkembangan teori dan teknologi sel di masa kini. (Ariadi,
2021)
Gambar
1.1 Ilmuwan Penemu Sel
Sumber : www.utakatikotak.com
Pada tahun 1632-1723
seorang ilmuan bernama Antonie van Leeuwenhoek tertarik dengan hasil kerja
Hooke, ia kemudian mempelajari lebih dalam tentang rahasia kehidupan terkecil
di muka bumi. Dengan mikroskop kecil
berlensa tunggal hasil
rancangannya, ia memantapkan niatnya untuk memulai penelitiannya. Dengan
menggunakan mikroskop tersebut dia mulai mengamati air rendaman jerami. Dari
hasil pengamatan pertamannya, Antonie menemukan adanya gerakan – gerakan
organisme kecil dalam air yang diamatinya itu. Kemudian organisme tersebut ia
beri nama dengan istilah bakteri. Atas hasil pengamatannya tersebut, Antonie
van Leeuwenhoek dianggap sebagai orang pertama yang menemukan sel hidup dalam
sejarah penemuan sel.(Ariadi, 2021)
C.
Komponen
Kimia Sel
Gambar 2.1 Komponen Kimia Sel
Sumber
: Ruang Guru
Sel merupakan struktur
dasar dan unit fungsional dari makhluk hidup. Sel hidup memiliki komponen
kimiawi yang dihasilkan dari aktivitas sel, disebut Biomolekul. Komponen kimia
sel di antaranya air, karbon, dan makromolekul.
Makromolekul merupakan
molekul besar yang terdiri atas banyak atom atau blok Penyusun. Komponen sel
terbagi menjadi 2 yaitu sebagai berikut:
1.
Komponen Organik (Ariadi, 2021)
a. Karbohidrat
Karbohidrat adalah molekul yang disusun
oleh karbon, hidrogen dan Oksigen dengan rumus dasar CH2O. Karbohidrat
berfungsi sebagai sumber energi dan bahan pembangun struktur kehidupan.
Karbohidrat sendiri terdiri atas unsur C, H dan O dengan rumus empiris
Cn(H2O)n. Dalam sebuah sel, karbohidrat berfungsi sebagai pembentuk struktur
sel, komponen penyusun DNA, serta untuk menghasilkan energi. Berdasarkan gugus gulanya, karbohidrat dibagi
lagi menjadi dua jenis, yaitu monosakarida (1 gugus gula), disakarida (2 gugus
gula) dan polisakarida (lebih dari 2 gugus gula).
b. Lipid
Lipid adalah senyawa
organik yang sangat sukar larut dalam air. Hal ini disebabkan karena struktur
molekul yang dimilikinya. Sebagian besar lipid tersusun atas hidrokarbon
walaupun lipid memiliki beberapa ikatan polar yang berasosiasi dengan oksigen.
Lipid memililiki bentuk dan fungsi yang beragam.
Adapun kelompok yang
terpenting dari lipid antara lain, lemak, fosfolipid, dan Steroid.
c. Protein
Protein membentuk 50%
dari berat kering sel dan merupakan komponen Penting dalam hampir seluruh
kegiatan makhluk hidup. Protein digunakan sebagai Struktur penyokong, sebagai
senyawa yang menyampaikan informasi ke bagian lain, untuk membantu pergerakan,
dan juga untuk pertahanan dalam menghadapi benda asing. Protein disusun oleh
asam amino dan berperan sebagai salah satu penyusun membran sel, membantu
transport substansi tertentu, dan mempercepat reaksi kimia dalam sel. Reaksi
kimia tersebut terjadi dalam bentuk protein fungsional, yaitu enzim.
d. Nukleat
Asam nukleat adalah
polimer nukleotida panjang yang berperan besar dalam proses penurunan sifat dan
pembentukan berbagai protein. Terdapat dua macam asam nukleat penting yaitu
deoxyribonucleic acid (DNA) dan ribonucleic Acid (RNA). Nukleotida merupakan
molekul kompleks yang tersusun dari basa Nitrogen—sebuah gula yang mengandung
lima karbon, serta gugus fosfat.
2. Komponen Anorganik (Diniari, 2018)
1. Air
Komponen anorganik
pertama adalah air. Air merupakan komponen kimiawi sel yang komposisinya paling
banyak. Fungsi air dalam sel adalah sebagai pelarut bahan organik dan anorganik
serta mempercepat reaksi biologi dalam sel.
2. Vitamin
Dalam sel, vitamin
berperan sebagai katalisator yang berfungsi untuk mempercepat reaksi kimia
dalam sel. Macam-macam vitamin diantaranya adalah A, D, E, K, B dan C.
3. Mineral
Komponen anorganik yang
terakhir adalah mineral. Mineral berperan dalam aktivitas metabolism sel , pengatur
kerja enzim serta memelihara tekanan osmosis sel.
D. Struktur
Sel dan Fungsinya (menurut Istiadi,2016)
Secara struktural dan
fungsional sel, terdapat dua tipe sel, yaitu prokariot dan eukariot. Sel
prokariot merupakan jenis sel yang tidak memiliki selubung atau Membran inti,
sehingga bahan inti khususnya materi genetik berupa DNA terkonsentrasi di
wilayah yang disebut nukleoid. Hanya organisme dari domain Bacteria dan Achaea
yang terdiri dari sel-sel prokariot.
Berbeda
dengan sel prokariot, sel eukariot sebagian besar DNA berada di dalam organel
yang disebut nukleus, yang dibatasi oleh membran ganda. Protista, Fungsi, hewan
dan tumbuhan termasuk ke dalam tipe sel eukariot. Ini merupakan Salah satu
contoh perbedaan kompleksitas sturktural antara dua tipe sel.
Gambar 3.1 struktur dan karakteristik
sel Prokariotik
Sumber : Biologi Sel
Gambar
3.2 Struktur dan karakteristik sel Eukariotik
Sumber
: Tentorku
Gambar
3.3 Struktur dan Karakteristik Sel Eukariotik
Sumber
: kompas.com
Perbedaan
Sel Prokariot dan Eukariot
Gambar
3.4 Tabel perbedaan sel prokariot dan eukariot
Sumber
: www.edubio.info
Pengamatan
sel secara ultrastruktur dapat membedakan adanya struktur Sel, seperti organel
(organ sel) dan kandungan sel lainnya.
1. Struktur
Sel Prokariotik (Aunur, 2019)
1. Dinding
Sel
Dinding sel adalah
struktur ekstraselular sel tumbuhan yang membedakan Sel tersebut dari sel
hewan. Dinding sel juga terdapat pada jamur, alga, serta sel Prokatiot. Pada
tumbuhan dinding sel mengandung noktah atau bagian dinding Yang tidak menebal,
sehingga memungkinkan terjadinya hubungan antarplasma Sel yang berbentuk
juluran disebut plasmodesmata. Adapun fungsi dinding sel adalah untuk
melindungi sel, mempertahankan bentuk sel, dan mencegah penyerapan air yang
berlebihan.
2.
Membran Plasma
Disebut juga plasmalema
atau membran sel, yaitu selaput tipis sel,
tebalnya 7,5 – 10 nm (Yatim, 2003: 1).
Membran plasma berfungsi sebagai perintang selektif yang memungkinkan
lalu-lintas oksigen, nutrien, dan zat buangan yang cukup untuk melayani
keseluruhan sel (Campbell & Reece, 2010: 107).
Membran sel bersifat
selektif permeabel atau semi permiabel karena hanya dapat dilewati oleh ion,
molekul, dan senyawa-senyawa tertentu. Pada sel hewan dan manusia, membran sel
terletak di bagian terluar, sedangkan pada tumbuhan membran sel dikelilingi
dinding sel. Membran plasma tersusun dari bahan lipid (fosfolipid kandungan
terbanyak, kolestrol, dan glikolipid), protein, dan karbohidrat.
3.
Nukleus
Nukleus (inti sel)
mengandung sebagian besar gen dalam sel eukariot (sebagian gen berada di
mitokondria dan kloroplas). Di dalam nukleus terdapat nukleuplasma (plasma
inti), nukleolus (anak inti), dan materi genetik (DNA) berupa benang-benang
kromatin.
Adapun
fungsi nukleus yaitu sebagai berikut:
a) Berisi bahan genetis
atau hereditas yang akan diwariskan kepada keturunannya;
b) Mengontrol sintesis
protein dengan cara menyintesis m-RNA sesuai dengan perintah DNA;16
c) Mengendalikan dan
menghasilkan zat yang diperlukan untuk metabolisme.
4.
Sitoplasma
Sitoplasma atau cairan
sel sebenarnya merupakan benda setengah cair yang terdiri atas matriks atau
sitosol yang berada di bagian dalam membran plasma tetapi di luar nukleus, yang
merupakan tempat terbenamnya organel dan inklusio. Adapun fungsi sitoplasma
sebagai berikut:
a) Sebagai
tempat organel dan inklusio;
b) Memungkinkan
terjadinya pergerakan organel sel oleh aliran sitoplasma;
c) Tempat
terjadinya proses kimiawi di dalam sel;
d) Tempat
penyimpanan molekul-molekul organik, misalnya karbohidrat, lemak, Protein dan
enzim.
5.
Ribosom
Ribosom merupakan
sebuah organel yang dalam pengamatan pada Sitoplasma dapat terlihat seperti
granula yang berbentuk butiran kecil dengan Diameter 20-22 nm. Ribosom
merupakan kompleks yang terbuat dari RNA Ribosom dan protein, merupakan
komponen selular yang melaksanakan sintesis Protein (Campbell & Reece,
2010: 112). Di dalam sitoplasma ribosom terdapat dalam dua bentuk, yaitu
ribosom Bebas yang tersebar bebas dalam matriks sitoplasma dan ribosom terikat
yang menempel pada dinding/membran retikulum endoplasma (Juwono & Juniarto,
2012: 36).
Ribosom yang terdapat
bebas dalam sitoplasma berfungsi untuk mengadakan sintesis protein yang akan
digunakan sendiri oleh sel yang nantinya akan digunakan untuk pertumbuhan sel dan
pembelahan sel. Ribosom yang 17
menempel pada retikulum endoplasma
berfungsi untuk mengadakan sintesis Protein yang akan dikeluarkan dari sel
melalui organel yang mempunyai fungsi Ekskresi.
2. Struktur
Sel Eukariotik (Aunur, 2019)
1. Retikulum
Endoplasma
Retikulum endoplasma
(RE) merupakan sistem bermembran yang terdiri Dari tubulus-tubulus dan
kantong-kantong pipih atau sisterna yang bersambung-sambung juga bersambungan
dengan selaput nukleus. RE ada yang tampak bergranula atau terdapat ribosom
yang menempel di permukaan luarnya, RE ini disebut dengan RE kasar. Ada pula RE
yang tidak bergranula yang tidak terdapat Ribosom pada permukaan luarnya dapat
disebut dengan RE halus.
2. Aparatus
Golgi (Badan Golgi)
Aparatus golgi
merupakan organel yang ditemukan oleh Camilio Golgi Pada tahun 1898 di dalam
sel kelenjar pada jaringan saraf otak. Aparatus golgi dengan menggunakan
mikroskop akan tampak seperti gelembung-gelembung berdinding membran dengan
bagian yang terdiri dari sisterna (saccula) dan Vesikel sekretoris. Fungsi dan
kegiatan aparatus golgi di antaranya adalah untuk trnsportasi protein keluar
sel, memelihara membran plasma. Aparatus golgi juga berhubungan erat dengan RE
kasar dalam penyusunan molekul lipoprotein, biasanya terjadi pada sel-sel hati.
3. Lisosom
Lisosom adalah kantong
bermembran yang berisi enzim-enzim hidrolitik yang digunakan oleh sel hewan
untuk mencerna makromolekul, contohnya enzim Nukleus menghidrolisis asam
nukleat, enzim protease menghidrolisis protein, dan Enzim lipase menghidrolisis
lipid. Lisosom berfungsi dalam pencernaan Intraseluler dalam berbagai situasi
4. Mitokondria
Di dalam sel eukariot,
mitokondria merupakan organel yang mengubah Energi menjadi bentuk yang dapat
digunakan untuk kerja oleh sel. Mitokondria merupakan tempat yang berfungsi
dalam respirasi selular, proses metabolik yang menghasilkan ATP dengan cara
mengambil energi dari gula, lemak, dan bahan bakar lain dengan bantuan oksigen
(Campbell & Reece, 2010: 118).
5. Plastida
Plastida adalah organel
penyimpan materi yang diselubungi oleh membran ganda. Antara membran dalam dan
luar, dipisahkan ruang sempit intermembran. Plastida dapat ditemukan pada sel
tumbuhan dan alga.
6. Vakuola
Vakuola adalah vesikel
yang dibatasi membran dengan fungsi berbeda-beda pada jenis sel yang
berbeda-beda. Vakuola berbentuk bulat atau oval dengan ukuran yang bervariasi
dan di dalamnya mengandung bahan-bahan tertentu. Vakuola makanan yang terbentuk
melalui fagositosis berfungsi untuk mencerna Serta mengedarkan hasil pencernaan ke seluruh
bagian sel. Vakuola kontraktil yang memompa kelebihan air keluar dari sel,
sehingga mempertahankan Konsentrasi ion dan molekul yang sesuai dengan di dalam
sel.
7. Peroksisom
dan Glioksisom
Peroksisom
merupakan organel yang menyerupai kantung berbentuk agak bulat, mengandung
butiran krista;, dan diselubungi membran tunggal. Peroksisom
Mengandung
enzim oksidase dan enzim katalase. Pada hewan peroksisom ditemukan pada sel
hati dan ginjal, yang berfungsi dalam menetralisir racun dan Senyawa berbahaya
lainnya. Glioksisom adalah sejenis peroksisom yang ditemukan pada jaringan
Penyimpan lemak dari biji tumbuhan. Glioksisom berfungsi untuk menghasilkan
Enzim yang dapat mengubah asam lemak menjadi gula, yang akan digunakan sebagai
sumber energi pada biji sedang berkecambah.
8. Sentrosom
dan Sentriol
Sentrosom merupakan
wilayah yang sering terletak di dekat nukleus.Dalam sentrosom terdapat sepasang
sentriol yang merupakan organel yang tidak aktif dalam metabolisme sel, tetapi
memegang peran penting dalam proses Pembelahan sel.
9. Sitoskeleton
Sitoskeleton
merupakan kerangka sel yang berfungsi dalam memberikan Sokongan mekanis kepada
sel dan mempertahankan bentuknya. Komponen Sitoskeleton dibedakan berdasarkan
bentuknya
menjadi
tiga tipe; mikrotubulus,Merupakan serat yang paling tebal di
antara
ketiga tipe serat; mikrofilamen (disebut juga filamen aktin) adalah serat yang
paling tipis; sedangkan filamen Intermediet merupakan serat dengan diameter
pada kisaran menengah (Campbell & Reece, 2010: 121).
3. .Bioproses
dalam Sel (Istiadi, 2016)
Interaksi sel, baik
dengan sel lainnya maupun dengan lingkungannya, Sangat dibutuhkan untuk
mempertahankan kelansungan hidup sel tersebut. Interaksi tersebut dilakukan
dengan cara transpor melalui membran plasma. Transpor melalui membran dapat
dibedakan menjadi dua jenis, di antaranya:
a. Transpor
pasif
Transpor sel yang dilakukan
melalui membran tanpa membutuhkan energi. Transpor pasif terjadi karena adanya
perbedaan konsentrasi antar zat yang berada didalam sel dengan zat yang berada
di luar sel. Transpor pasif meliputi difusi, difusi terfasilitasi, dan osmosis.
1) Difusi
Difusi
adalah proses pergerakan partikel, molekul, ion, gas, atau cairan dari
konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah hingga tercapai suatu keseimbangan.
2) Difusi
terfasilitasi
Difusi
dapat dipermudah oleh protein spesifik yang membentuk saluran protein dan
protein transpor pada membran sel.
3).Osmosis
Osmosis
adalah pergerakan molekul air dari larutan dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah
(larutan hipotonik) ke larutan dengan konsentrasi zat terlarut tinggi (larutan
hipertonik) melalui membran selektif permeabel.
b. Transpor
aktif
Transpor aktif
merupakan proses transpor molekul yang membutuhkan energi dari dalam sel untuk
melawan gradien konsentrasi. Energi yang dibutuhkan dalam transpor aktif berupa
adenosin trifosfat (ATP). Transpor aktif membran sel meliputi pompa ion
kotranspor, dan endositosis-eksositosis.
1) Pompa
ion
Pompa ion adalah transpor ion melalui
membran dengan cara melakukan pertukaran ion dari dalam dengan ion di luar sel.
Contoh pompa ion yaitu, pompa ion natrium-kalium pada sel hewan.
2) Kotranspor
Kotranspor adalah transpor aktif dari
zat tertentu yang dapat menginisiasi transpor zat terlarut lainnya. Kotranspor
dilakukan oleh dua protein transpor dengan energi berupa ATP. Contoh
kotranspor, yaitu pompa proton yang menggerakkan transpor sukrosa pada sel
tumbuhan.
3) Endositosis-Eksositosis
Endositosis
adalah proses masuknya zat dari luar sel ke dalam sel. Endositosis ada dua
jenis, yaitu fagositosis dan pinositosis. Fagositosis merupakan proses masuknya
zat padat atau sel lainnya ke dalam sel. Sedangkan pinositosis merupakan proses
masuknya zat yang berupa cairan ke dalam sel. Adapun yang dimaksud dengan
eksositosis merupakan proses yang berkebalikan dengan endositosis, yaitu proses
keluarnya zat-zat dari dalam sel.
4) Reproduksi Sel
Reproduksi
sel ada yang terjadi secara amitosis, mitosis dan meiosis. Amitosis merupakan
reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui
tahap-tahap pembelahan sel. Contohnya terjadi pada pembelahan sel bakteri.
Mitosis merupakan pembelahan sel dari sel tunggal menjadi dua sel yang identik,
pembelahan sel ini terjadi pada sel somatis. Pembelahan sel mitosis dapat
dicontohkan salah satunya pada proses regenerasi kulit manusia. Sedangkan
meiosis merupakan proses pembelahan sel yang terjadi pada sel gonad (sel
kelamin).
5) Sintesis Protein
Sitensis protein adalah
proses pembentukan asam amino melalui kode gen yang dibuat DNA. Tahap sintesis
protein terdiri dari tahap transkripsi dan translasi. Transkripsi merupakan
sintesis RNA dari salah satu rantai DNA. Proses transkripsi terdiri dari tiga
tahap, yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Hasil dari proses transkripsi
kemudian akan ditransaksikan di dalam ribosom.
BAB III
Penutup
A.
Kesimpulan
a.
Sel adalah unit terkecil dari materi
yang dapat melakukan semua proses kehidupan.
b.
Penemu sel adalah seorang ilmuan bernama Robert
Hooke pada tahun 1665.
c.
Sel digolongkan menjadi dua yaitu, sel prokariotik
dan eukariotik.
d.
Sel Prokariotik adalah sel yang tidak memiliki
membran inti, yang terdiri dari membran plasma, sitoplasma, Nukleus, Ribosom, dinding
sel, dan flagel.
e.
Sel Eukariotik adalah sel kelompok makhluk hidup
yang memiliki organel yang dilapisi oleh membran, yang terdiri dari Retikulum
endoplasma, aparatus Golgi, lisosom, mitokondria, plastida, vakuola,
peroksisom, sentriol, dan sitoskeleton.
.
B. Saran
Setelah memaparkan
beberapa ilmu dan pengetahuan mengenai konsep anatomi sistem organ tubuh, sel,
dan jaringan. Maka kami sebagai penyusun makalah ini menyarankan kepada anda
untuk :
a.
Memahami dan
mempelajari kembali tentang ensiklopedia sel
b.
Memberikan kritik dan
saran terhadap penyusunan makalah ini apabila terdapat ketidaksesuaian dengan
pendapat para ilmuwan atau pemahaman yang lebih baik.
Daftar
Pustaka
Arfah,Hasim (2021). “Sel”. (https://www.researchgate
.net/ publication/ 360699131_Makalah_Pengantar_Materi_Sel,
diakses 7 Oktober 2022).
Diniari,
Embun Bening (2018). Biologi Kelas 11 “ Apa Saja Komponen Kimiawi dalam Sebuah
Sel?”.https://www.ruangguru.com/blog/apa-saja-komponen-kimiawi-dalam-sebuah-sel.
Diakses 9 Oktober 2022.
Panji
(2019). “Perbedaan Sel Prokariotik dan Eukariotik “.https://www. edubio.info/2019/08/perbedaan-sel-prokariotik-dan-eukariotik.html?m=1.
Diakses 9 Oktober 2022.
Ariadi,
Bobby (2021). “Sejarah Penemuan Sel (Materi Alam Semesta).” https://id.m.wikipe
dia.org/wiki/Sejarah_Pen emuan_Sel_(Materi_Alam_Semesta)#:~:text=Sejarah%20penemuan%20sel%20berawal%20dari,suber%20dengan%20menggunakan%20mikroskop%20rancangannya..
Diakses 9 Oktober 2022.
Gobel,
Mutia (2019). “Sel dan Jaringan -Biologi”. (https://www.academia.edu/6817199/SEL_DAN_JARINGAN_BIOLOGI,
diakses 8 Oktober 2022).
Aunur
R, Enggoh (2020). “Struktur Sel Prokariotik dan eukariot.” (https://www.sma-syarifhidayatullah.
sch.id/202 0/07/struktur-dan-fungsi-sel-prokariotik-dan.html?m=1#:~:text=Gambar%201.%20Struktur%20umum%20sel,dinding%20sel%2C%20dan%20membran%20plasma.
Diakses 7 Oktober 2022).
No comments:
Post a Comment