Sunday, 6 November 2022

ANALISIS KELAPA SAWIT

 

Daftar isi

 

kata pengantar........................................................................................... ii

daftar isi.......................................................................................................... iii

bab i pendahuluan...................................................................................... 1

A.    Latar Belakang Masalah................................................................................ 1

B.     Identifikasi masalah...................................................................................... 1

C.     Perumusan masalah....................................................................................... 2

BAB Ii Pembahasan........................................................................................ 3

A.    Bagaimana program manajemen (POAC) tersebut dapat dilakukan dalam perkebunan kelapa sawit ? 3

B.     Apa saja yang dilakukan dalam penerapan manajemen perkebunan kelapa sawit agar tercapai tujuan maksimal ?........................................................................................................................... 4

1)      Input System................................................................................................. 4

2)      Processing System......................................................................................... 4

3)      Processing System......................................................................................... 5

4)      Marketing System......................................................................................... 5

 

BAB III Penutup ............................................................................................... 7

 

A.    Kesimpulan .................................................................................................. 7

 

Daftar pustaka.............................................................................................

 

 

 

 

 



BAB I

Pendahuluan

 

A.    Latar Belakang Masalah

Seiring dengan berkembangnya dan berkembangnya persaingan terhadapusaha yang kita lakukan, sehingga memacu kita untuk berusaha keras supaya tidak kalah saing dalam usaha. Tidak terbatasi dalam usaha apapun, terutama dalam hal ini dalam usaha perkebunan kelapa sawit.

Oleh karena itu untuk mencapai tujuan kita dalam perkebunan kelapa sawit ini kita perlu memerlukan suatu metode, yaitu penerapan manajemen agribisnis.

Kemajuan teknologi juga dalam perkebunan kelapa sawit ini sangat membutuhkan adanya manajemen terutama dalam manajemen pemakaian mesin-mesin dalam perkebunan sehingga kita dapat menyeimbangkan manusia dengan alat mesin.

Manajemen perkebunan sawit juga mampu dalam :

1.      Meningkatkan tenaga produsen

2.      Meningkatkan penyerapan tenaga kerja

3.      Meningkatkan perolehan devisa, dan

4.      Menambah jumlah agroindustri baru.

Untuk pengalaman juga menunjukan bahwa hal tersebut didukung oleh strategi pertanian tangguh. Petaninya, Pembina dan lembaganya juga harus tangguh. Ini artinya lembaga SDM dan lembaga pendukungnya juga harus tangguh.

 

B.     Identifikasi masalah

Sesuai dengan judul makalah ini “manajemen perkebunan kelapa sawit” terkait dalam penerapan program manajemen (POAC) terhadap usaha perkebunan kelapa sawit maka masalah yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut :

1.      Bagaimana dalam program (POAC) tersebut dilakukan dalam perkebunan kelapa sawit ?

2.      Apa saja yang dilakukan dalam penerapan manajemen perkebunan kelapa sawit agar tercapai tujuan maksimal ?

 

 

 

C.    Perumusan masalah

Berdasarkan diidentifikasi masalah diatas maka masalah-masalah dapat dirumuskan sebagai berikut :

1.      Bagaimana deskripsi program manajemen tersebut dapat dilakukan dalam perkebunan kelapa sawit ?

2.      Bagaimana deskripsi system yang akan dilakukan dalam manajemen perkebunan kelapa sawit ini


 

BAB II

Pembahasan

 

Suatu kegiatan dalam perkebunan kelapa sawit menerapkan manajemen dengan melaksanakan funsi-fungsi perencanaan, fungsi pengarahan dan fungsi pengendalian dan sungsi pengawasan dan fungsi pengandalian dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan produk pertanian dan keuntungan yang maksimal.

 

A.    Bagaimana program manajemen (POAC) tersebut dapat dilakukan dalam perkebunan kelapa sawit ?

Dalam manajemen agribisnis untuk menerapkan suatu program manajemen diperlukan suatu system, yaitu :

 

1.      Input System

Adalah system yang menghasilkan barang barang sebagai modal bagi kegiatan pertanian, seperti :

Contohnya : pemibitan tumbuhan, pupuk dan pestisida

 

2.      Processing System

Adalah kegiatan yang menggunakan kegiatan barang-barang modal dan sumberdaya alam untuk menghasilkan komoditas pertanian primer

 

3.      Production System

Adalah system yang mengolah komoditas pertanian primer untuk menjadi produk olahan berupa produk dan produk akhir

 

4.      Marketing System

Pemasaran adalah aliran khusus secara khusus fisis dan ekonomik melalui produsen dan pedagang perantara ke konsumen. Kegiatan-kegiatan dalam usaha pemasaran tidak hanya kegiatam memindahkan barang/jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen saja dengan system prnjualan, tetapi banyak kegiatan lain yang juga dijalankan dalam kegiatan pemasaran.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

B.     Apa saja yang dilakukan dalam penerapan manajemen perkebunan kelapa sawit agar tercapai tujuan maksimal ?

Penerapan manajemen perkebunan kelapa sawit dapat kita lihat dengan contoh perkebunan kelapa sawit milik pribadi saya.

 

1)      Input System

a.       Tanah

      Tanah yang dibutuhkan dalam observasi adalah 2 hektar

b.      Bibit

Bibit unggulan yang seperti diajarkan dikampus dalam mata kuliah pembibitan

Sehingga biaya yang dibutuhkan dalam processing system :

Lahan : Rp. 650.000.000

Bibit sawit (marihat) umur 18-24 bulan :

 Rp. 20.000 X 400 batang = Rp. 8.000.000

Total : Rp. 658.000.000

 

2)      Processing System

1.      Pengolahan lahan

a.       Lahan di bersih kan dari semak belukar dan rumput rumput liar

b.      Pemancangan dengan jarak tanam segitiga 9 m x 9 m x 9 m, melubangi tanah yang sudah di lakukan pemancangan dengan ukuran panjang 60 cm lebar 60 cm dan kedalaman 40 cm

2.      Penanaman

a.       Masukkan bibit kelapa sawit ke dalam lubang dengan membuka polybag

b.      Letakan pupuk fosfat 250 gram sebelum menutup tanah

c.       Taburkan lagi 250 gram pupuk fosfat diatas permukaan tanah bibit kelapa sawit

d.      Penanaman sebaiknya dilakukan saat awal musim hujan

3.      Pemeliharaan tanaman

a.       Lakukan konsolidasi pada tanaman yang mati

b.      Penanaman LCC atau tanaman penutup tanah untuk mennambah unsur hara N pada tanah

c.       Pemupukan

d.      Kastrasi atau pembuangan bunga dompet sampai akhir masa TBM

e.       Pengendalian pertumbuhan LCC dan hama ulat api dan lainnya

-          Jumlah tenaga kerja sebanyak 3 orang

-          Biaya yang dibutuhkan

Pupuk : Rp.11.700.000

Tanaman LCC : Rp. 3.300.000

Pestisida : Rp. 8.500.000

Gaji buruh : Rp. 6.000.000

Total biaya : Rp. 29.500.000

 

3)      Processing System

1.      Panen

-          Panen pertama dapat dilakukan setelah tanaman ber umur 30 bulan

-          Jumlah pokok yang dapat dipanen sebanyak 60 % per hektar

-          Pemanenan dilakukan sekali seminggu

Pada usia tuju sampai sepuluh tahun disebut criteria panen matang yang menghasilkan tandan buah segar (TBS) yang sangat baik. Pada usia tanaman sebelas sampai dua puluh tahun mengalami penurunan produktifitas TBS. TBS tersebut dapat di olah menjadi CPO atau minyak mentah kelapa sawit dan bias di olah lagi menjadi minyak goreng, sabun, alat kosmetik dan banyak produk akhir lainnya.

-          Jumlah pemanen : 3 orang 1 kali panen

-          Biaya yang dibutuhkan adalah :

Gaji pemanen : Rp.55.000 x 3 orang pemanen = Rp.165.000

Alat-alat panen : Rp.400.000

Pemupukan setelah panen 1 x 3 bulan : Rp. 8.750.000 sudah termasuk pekerja pemupukan

Total : Rp. 14.400.000

 

 

4)      Marketing System

                  Pemasaran pada produk komoditas kelapa sawit

 

1.      Product

Produk kelapa sawit adalah penghasil minyak nabati yang memiliki berbagai keunggulan dibandingkan oleh tanaman penghasil minyak lain. Keunggulan tersebut diantaranya memiliki kadar kolesterol rendah, bahkan tanpa kolesterol, dapat menghasilkan turunan berbagai macam bidang pangan maupun non pangan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia, dan merupakan salah satu bahan bakar alternative. Minyak nabati yang dihasilkan dari pengolahan buah kelapa sawit berupa minyak sawit mentah atau CPO (Crude Palm Oil) yang berwarna kuning dan minyak inti sawit atau PKO (Palm Kernel Oil) yang tidak memiliki warna atau jernih. CPO dan PKO banyak digunakan sebagai bahan industry sabun, industry tekstil, kosmetik dan sebagai alternative bahan bakar.

 

 

2.      Price

Penentuan harga suatu produk sangat mempengaruhi keberhasilan dari suatu perusahaan dalam memperoleh hasil keuntungan yang akan didapat oleh suatu perusahaan. Penetapan harga dari suatu produk akan sangat mempengaruhi dari seberapa besar pengorbanan yang telah dilakukan dalam memproduksi produk itu sendiri. Penetapan harga kelapa sawit berdasarkan pada besarnya biaya produksi yang di keluarkan dengan mark up.

 

 

3.      Place

Distribusi merupakan bagian yang sangat vital dari bagian strategi pemasaran itu sendiri. Pemilihan strategi yang tepat akan dapat membantu produk sampai ke konsumen dengan harga yang sesuai dengan harga yang telah ditentukan oleh perusahaan. Hasil kelapa sawit di Riau pada umumnya didistribusikan ke industry pengolahan kelapa sawit di Riau dan sekitarnya. Saluran distribusi yang umum terdapat di Riau adalah dari petani ke tengkulak dan didistribusikan ke industry pengolahan oleh pengumpul.

 

4.      Promotion

Kegiatan promosi merupakan komponen prioritas dari kegiatan pemasaran dengan menganalisis kegiatan produk, modal lain yang dimiliki perusahaan, dan segmen pasar yang dibidik. Kegiatan promosi sangan erat kaitannya dengan penyebaran informasi untuk disampaikan ke konsumen. Pada perkebunan kelapa sawit petani biasanya kurang memperhatikan kegiatan promosi karena para tengkulak atau pedagang akan dating dengan sendirinya ke kebun untuk melihat kualitas dan mengajak bekerja sama.

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

Penutup

 

B.     Kesimpulan

            Sebagai kesimpulan dari makalah ini yang didasarkan pada rumusan masalah yaitu sebagai berikut.

            Agribisnis suatu system adalah agribisnis merupakan seperangkat unsur yang secara teratur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Disini dapat diartikan bahwa agribisnis terdiri dari berbagai sub system yang tergabung dalam rangkaian interaksi dan interpedensi secara regular, serta terorganisir sebagai suatu yang totalitas.

 

            Dalam penerapan program agribisnis (POAC) membutuhkan system, yaitu input system, processing system, produksi system, dan marketing system.

 

            Dalam perkebunan kelapa sawit juga harus membutuhkan suatu manajemen karena usaha dalam perkebunan ini sudah termasuk/tergolong usaha besar yang perlu adanya penataan kerja.

 

 

 

 

No comments:

Post a Comment