Daftar
isi
kata pengantar........................................................................................... ii
daftar isi.......................................................................................................... iii
bab i pendahuluan...................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
B. Identifikasi masalah...................................................................................... 1
C. Perumusan masalah....................................................................................... 2
BAB Ii Pembahasan........................................................................................ 3
A. Bagaimana program manajemen (POAC)
tersebut dapat dilakukan dalam perkebunan kelapa sawit ? 3
B. Apa saja yang dilakukan dalam
penerapan manajemen perkebunan kelapa sawit agar tercapai tujuan maksimal ?........................................................................................................................... 4
1) Input System................................................................................................. 4
2) Processing System......................................................................................... 4
3) Processing System......................................................................................... 5
4) Marketing System......................................................................................... 5
BAB III Penutup
............................................................................................... 7
A. Kesimpulan .................................................................................................. 7
Daftar pustaka.............................................................................................
BAB I
Pendahuluan
A.
Latar Belakang Masalah
Seiring
dengan berkembangnya dan berkembangnya persaingan terhadapusaha yang kita
lakukan, sehingga memacu kita untuk berusaha keras supaya tidak kalah saing
dalam usaha. Tidak terbatasi dalam usaha apapun, terutama dalam hal ini dalam
usaha perkebunan kelapa sawit.
Oleh
karena itu untuk mencapai tujuan kita dalam perkebunan kelapa sawit ini kita
perlu memerlukan suatu metode, yaitu penerapan manajemen agribisnis.
Kemajuan teknologi juga dalam
perkebunan kelapa sawit ini sangat membutuhkan adanya manajemen terutama dalam
manajemen pemakaian mesin-mesin dalam perkebunan sehingga kita dapat
menyeimbangkan manusia dengan alat mesin.
Manajemen perkebunan sawit juga mampu dalam :
1.
Meningkatkan
tenaga produsen
2.
Meningkatkan
penyerapan tenaga kerja
3.
Meningkatkan
perolehan devisa, dan
4.
Menambah
jumlah agroindustri baru.
Untuk
pengalaman juga menunjukan bahwa hal tersebut didukung oleh strategi pertanian
tangguh. Petaninya, Pembina dan lembaganya juga harus tangguh. Ini artinya
lembaga SDM dan lembaga pendukungnya juga harus tangguh.
B.
Identifikasi masalah
Sesuai
dengan judul makalah ini “manajemen perkebunan kelapa sawit” terkait dalam
penerapan program manajemen (POAC) terhadap usaha perkebunan kelapa sawit maka
masalah yang dapat diidentifikasikan adalah sebagai berikut :
1.
Bagaimana
dalam program (POAC) tersebut dilakukan dalam perkebunan kelapa sawit ?
2.
Apa
saja yang dilakukan dalam penerapan manajemen perkebunan kelapa sawit agar
tercapai tujuan maksimal ?
C.
Perumusan masalah
Berdasarkan
diidentifikasi masalah diatas maka masalah-masalah dapat dirumuskan sebagai
berikut :
1.
Bagaimana
deskripsi program manajemen tersebut dapat dilakukan dalam perkebunan kelapa
sawit ?
2.
Bagaimana
deskripsi system yang akan dilakukan dalam manajemen perkebunan kelapa sawit
ini
BAB II
Pembahasan
Suatu kegiatan dalam perkebunan
kelapa sawit menerapkan manajemen dengan melaksanakan funsi-fungsi perencanaan,
fungsi pengarahan dan fungsi pengendalian dan sungsi pengawasan dan fungsi
pengandalian dengan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menghasilkan
produk pertanian dan keuntungan yang maksimal.
A.
Bagaimana program manajemen (POAC)
tersebut dapat dilakukan dalam perkebunan kelapa sawit ?
Dalam manajemen agribisnis untuk
menerapkan suatu program manajemen diperlukan suatu system, yaitu :
1.
Input
System
Adalah system yang menghasilkan barang barang sebagai modal
bagi kegiatan pertanian, seperti :
Contohnya : pemibitan tumbuhan, pupuk dan pestisida
2.
Processing
System
Adalah kegiatan yang menggunakan kegiatan barang-barang
modal dan sumberdaya alam untuk menghasilkan komoditas pertanian primer
3.
Production
System
Adalah system yang mengolah komoditas pertanian primer
untuk menjadi produk olahan berupa produk dan produk akhir
4.
Marketing
System
Pemasaran adalah aliran khusus secara khusus fisis dan
ekonomik melalui produsen dan pedagang perantara ke konsumen. Kegiatan-kegiatan
dalam usaha pemasaran tidak hanya kegiatam memindahkan barang/jasa dari tangan
produsen ke tangan konsumen saja dengan system prnjualan, tetapi banyak
kegiatan lain yang juga dijalankan dalam kegiatan pemasaran.
B.
Apa saja yang dilakukan dalam
penerapan manajemen perkebunan kelapa sawit agar tercapai tujuan maksimal ?
Penerapan
manajemen perkebunan kelapa sawit dapat kita lihat dengan contoh perkebunan
kelapa sawit milik pribadi saya.
1)
Input System
a.
Tanah
Tanah yang
dibutuhkan dalam observasi adalah 2 hektar
b.
Bibit
Bibit unggulan yang seperti diajarkan dikampus dalam mata
kuliah pembibitan
Sehingga biaya yang dibutuhkan dalam processing system :
Lahan : Rp. 650.000.000
Bibit sawit (marihat) umur 18-24 bulan :
Rp. 20.000 X 400
batang = Rp. 8.000.000
Total : Rp. 658.000.000
2)
Processing System
1.
Pengolahan
lahan
a.
Lahan
di bersih kan dari semak belukar dan rumput rumput liar
b.
Pemancangan
dengan jarak tanam segitiga 9 m x 9 m x 9 m, melubangi tanah yang sudah di lakukan
pemancangan dengan ukuran panjang 60 cm lebar 60 cm dan kedalaman 40 cm
2.
Penanaman
a.
Masukkan
bibit kelapa sawit ke dalam lubang dengan membuka polybag
b.
Letakan
pupuk fosfat 250 gram sebelum menutup tanah
c.
Taburkan
lagi 250 gram pupuk fosfat diatas permukaan tanah bibit kelapa sawit
d.
Penanaman
sebaiknya dilakukan saat awal musim hujan
3.
Pemeliharaan
tanaman
a.
Lakukan
konsolidasi pada tanaman yang mati
b.
Penanaman
LCC atau tanaman penutup tanah untuk mennambah unsur hara N pada tanah
c.
Pemupukan
d.
Kastrasi
atau pembuangan bunga dompet sampai akhir masa TBM
e.
Pengendalian
pertumbuhan LCC dan hama ulat api dan lainnya
-
Jumlah
tenaga kerja sebanyak 3 orang
-
Biaya
yang dibutuhkan
Pupuk : Rp.11.700.000
Tanaman LCC : Rp. 3.300.000
Pestisida : Rp. 8.500.000
Gaji buruh : Rp. 6.000.000
Total biaya : Rp. 29.500.000
3)
Processing System
1.
Panen
-
Panen
pertama dapat dilakukan setelah tanaman ber umur 30 bulan
-
Jumlah
pokok yang dapat dipanen sebanyak 60 % per hektar
-
Pemanenan
dilakukan sekali seminggu
Pada usia tuju sampai sepuluh tahun disebut criteria panen
matang yang menghasilkan tandan buah segar (TBS) yang sangat baik. Pada usia
tanaman sebelas sampai dua puluh tahun mengalami penurunan produktifitas TBS.
TBS tersebut dapat di olah menjadi CPO atau minyak mentah kelapa sawit dan bias
di olah lagi menjadi minyak goreng, sabun, alat kosmetik dan banyak produk
akhir lainnya.
-
Jumlah
pemanen : 3 orang 1 kali panen
-
Biaya
yang dibutuhkan adalah :
Gaji pemanen : Rp.55.000 x 3 orang pemanen = Rp.165.000
Alat-alat panen : Rp.400.000
Pemupukan setelah panen 1 x 3 bulan : Rp. 8.750.000 sudah
termasuk pekerja pemupukan
Total : Rp. 14.400.000
4)
Marketing System
Pemasaran pada
produk komoditas kelapa sawit
1.
Product
Produk kelapa sawit adalah penghasil minyak nabati yang
memiliki berbagai keunggulan dibandingkan oleh tanaman penghasil minyak lain.
Keunggulan tersebut diantaranya memiliki kadar kolesterol rendah, bahkan tanpa
kolesterol, dapat menghasilkan turunan berbagai macam bidang pangan maupun non
pangan yang dapat memenuhi kebutuhan hidup manusia, dan merupakan salah satu
bahan bakar alternative. Minyak nabati yang dihasilkan dari pengolahan buah
kelapa sawit berupa minyak sawit mentah atau CPO (Crude Palm Oil) yang berwarna
kuning dan minyak inti sawit atau PKO (Palm Kernel Oil) yang tidak memiliki
warna atau jernih. CPO dan PKO banyak digunakan sebagai bahan industry sabun,
industry tekstil, kosmetik dan sebagai alternative bahan bakar.
2.
Price
Penentuan harga suatu produk sangat mempengaruhi
keberhasilan dari suatu perusahaan dalam memperoleh hasil keuntungan yang akan
didapat oleh suatu perusahaan. Penetapan harga dari suatu produk akan sangat
mempengaruhi dari seberapa besar pengorbanan yang telah dilakukan dalam
memproduksi produk itu sendiri. Penetapan harga kelapa sawit berdasarkan pada
besarnya biaya produksi yang di keluarkan dengan mark up.
3.
Place
Distribusi merupakan bagian yang sangat vital dari bagian
strategi pemasaran itu sendiri. Pemilihan strategi yang tepat akan dapat
membantu produk sampai ke konsumen dengan harga yang sesuai dengan harga yang
telah ditentukan oleh perusahaan. Hasil kelapa sawit di Riau pada umumnya
didistribusikan ke industry pengolahan kelapa sawit di Riau dan sekitarnya.
Saluran distribusi yang umum terdapat di Riau adalah dari petani ke tengkulak
dan didistribusikan ke industry pengolahan oleh pengumpul.
4.
Promotion
Kegiatan promosi merupakan komponen prioritas dari kegiatan
pemasaran dengan menganalisis kegiatan produk, modal lain yang dimiliki
perusahaan, dan segmen pasar yang dibidik. Kegiatan promosi sangan erat
kaitannya dengan penyebaran informasi untuk disampaikan ke konsumen. Pada
perkebunan kelapa sawit petani biasanya kurang memperhatikan kegiatan promosi
karena para tengkulak atau pedagang akan dating dengan sendirinya ke kebun
untuk melihat kualitas dan mengajak bekerja sama.
BAB III
Penutup
B.
Kesimpulan
Sebagai
kesimpulan dari makalah ini yang didasarkan pada rumusan masalah yaitu sebagai
berikut.
Agribisnis
suatu system adalah agribisnis merupakan seperangkat unsur yang secara teratur
yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Disini dapat
diartikan bahwa agribisnis terdiri dari berbagai sub system yang tergabung
dalam rangkaian interaksi dan interpedensi secara regular, serta terorganisir
sebagai suatu yang totalitas.
Dalam
penerapan program agribisnis (POAC) membutuhkan system, yaitu input system,
processing system, produksi system, dan marketing system.
Dalam
perkebunan kelapa sawit juga harus membutuhkan suatu manajemen karena usaha
dalam perkebunan ini sudah termasuk/tergolong usaha besar yang perlu adanya
penataan kerja.
No comments:
Post a Comment