MAKALAH
TREND SOSIOKULTURAL DALAM KEPERAWATAN MATENITAS DAN
ANAK
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar belakang
Penulisan
karya tulis ini dilakukan bertujuan untuk memenuhi tugas akhir semester II mata
kuliah Ilmu Keperawatan Dasar III (IKD 3) tentang proses keperawatan yang
mencakup berbagai macam aspek di dalamnya. Proses keperawatan adalah suatu
acuan yang menjadi pedoman seoarang perawat dalam memberikan asuhan keperawatan
kepada klien untuk memenuhi kebutuhannya dan mengatasi masalah yang sedang
dihadapi. Di dalam memberikan asuhan keperawatan, seorang perawat memandang
asuhannya dari berbagai macam aspek keperawatan diantaranya aspek aspek
keperawatan maternitas, keperawatan anak, keperawatan dewasa/Keperawatan
Medikal Bedah (KMB), keperawatan jiwa dan keperawatan komunitas. Pada setiap
aspek tersebut memiliki bermacam – macam perbedaan cara untuk mengatasi masalah
klien. Walaupun berbeda, tujuan akhir dari setiap aspek proses keperawatan tersebut
dari perawat kepada klien bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan klien
agar optimal
B.
Rumusan masalah
1.
Jelaskan konsep
proses keperawatan?
2.
Jelaskan konsep
keperawatan maternitas?
a.
Apa pengertian
keperawatan maternitas?
b.
Apa saja tujuan
keperawatan maternitas?
c.
Bagimana paradigma
keperawatan maternitas?
3.
trend dan isu
maternitas
4.
Jelaskan konsep
keperawatan anak?
a.
Apa pengertian
keperawatan anak?
b.
Bagaimana paradigma
keperawatan anak?
c.
Bagimana tren masa
depan keperawatan anak?
d.
Jelaskan konsep
atraumatic care?
C.
Tujuan
1.
Menjelaskan konsep
proses keperawatan.
2.
Menjelaskan konsep
keperawatan maternitas.
a.
Menjelaskan
pengertian keperawatan maternitas.
b.
Menjelaskan tujuan
keperawatan maternitas.
c.
Menjelaskan
paradigma keperawatan maternitas.
3.
Menjelaskan konsep
keperawatan anak.
a.
Menjelaskan
pengertian keperawatan anak.
b.
Menjelaskan
paradigma keperawatan anak.
c.
Menjelaskan tren
masa depan keperawatan anak.
e.
Menjelaskan konsep
atraumatic care.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Konsep proses keperawatan
1.
Pengertain
Proses
Keperawatan adalah metode perencanaan dan pemberian asuhan keperawatan yang
sistematis dan rasional (Kozier : 2000).
Asuhan
Keperawatan adalah rangkaian proses keperawatan yang diberikan oleh perawat
kepada pasien mulai dari pengkajian hingga evaluasi dalam usaha memlihara
derajat kesehatan yang optimal.
2.
Tujuan Proses
Keperawatan
Tujuannya
mengidentifikasikan status kesehatan klien, masalah asuhan keperawatan aktual
maupun resiko tinggi untuk menentukan perencanaan, identifikasi kebutuhan,
intervensi spesifik agar kebutuhan klien teratasi (Kozier : 2000).
3.
Fungsi Proses
Keperawatan
a.
Memberi kebebasan
pada klien untuk mendapat pelayanan yang optimal sesuai dengan kebutuhanya
dalam kemandirianya di bidang kesehatan;
b.
Memberi ciri
profesionalisasi asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah dan
pendekatan komunikasi yang efektif dan efisien;
c.
Memberikan pedoman
dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga keperawatan dalam
memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
B.
Konsep keperawatan maternitas
1.
Pengertian
Keperawatan
maternitas adalah persiapan persalinan serta kwalitas pelayanan kesehatan yang
dilakukan dan difokuskan kepada kebutuhan bio – fisik dan psikososial dari
klien, keluarga dan bayi baru lahir (May dan Mahlmeister, 1990).
2.
Tujuan Keperawatan
Maternitas
a.
Memahami sosial
ekonomi klien;
b.
Mendeteksi dini
penyimpangan dari keadaan normal yang ada pada klien;
c.
Memberikan
informasi kepada calon orang tua selama kehamilan dan persalinan;
d.
Membantu calon ibu
melihat kehamilan danpersalinan sebagai proses fisik serta psikologis yang
normal;
e.
Membantu WUS dan
PUS atasi masalah reproduksi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi kehamilan;
f.
Memberikan dukungan
agar ibu hamilmemandang kehamilanya sebagai pengalaman positif dan
menyenangkan.
3.
Paradigma Keperawatan
Maternitas
a.
Manusia, meliputi
pasangan usia subur (pus), wanita usia subur (wus), ibu hamil dan janinnya,
wanita masa persalinan, wanita masa nifas serta bayi maupun keluarganya.
b.
Lingkungan,
meliputi proses kehamilan, persalinan dan masa nifas melibatkan anggota
keluarga dan masayarakat yang memiliki nilai sosial dan budaya.
c.
Kesehatan, bersifat
dinamis yaitu mempunyai perubahan fisik dan psikologis yang mempengaruhinya.
d.
Keperawatan,
pelayanan profesional yang ditujukan untuk WUS dan berkaitan dengan sistem
reproduksinya, wanita dengan masa prenatal dan janinnya, BB lahir yang
difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar melalui adaptasi fisiologis dan
psikologis.
4.
trend dan issu
dalam maternitas
Perawatan ibu
hamil berfokus pada perawatan wanita hamil dan keluarganya pada seluruh tahap
kehamilan dan kelahiran, termasuk masa empat minggu pertama setelah bayi lahir.
Selama periode prenatal, perawat memberi perawatan pada ibu hamil dan juga
memberikan pendidikan kesehatan untuk membantu klien dan keluarganya dalam
menghadapi persalinan. Upaya yang dilakukan perawat ini berpotensi membuat
perbedaan yang signifikan, bukan saja dalam meningkatkan kesehatan ibu dan
bayinya, tetapi juga kesehatan masyarakat.
1.
Keperawatan
Maternitas Pada Area Perawatan Antenatal
Kehamilan sendiri merupakan suatu peristiwa yang sangat penting bagi ibu
hamil dan pasangannya, dan hal ini juga merupakan suatu kondisi krisis
maturitas. Selain kehamilan akan menyebabkan suatu peristiwa perubahan dalam
kondisi adanya dua kemungkinan yang akan dihadapi ibu hamil. Keadaan tersebut
berupa ibu hamil dapat mengalami kehamilan normal maupun kehamilan risiko
tinggi. Pada saat ibu hamil dikategorikan pada kehamilan risiko tinggi, maka
hal ini merupakan masalah paling kritis dalam asuhan keperawatan maupun asuhan
medis.
Saat ibu dinyatakan hamil, tentunya harapan ibu dan pasangan adalah
kehamilan tersebut normal, janin yang dikandung sehat dan pada akhirnya janin
dapat lahir dalam keadaan ibu dan bayi selamat. Kehamilan Risiko Tinggi
Meningkat Keadaan kehamilan risiko tinggi yang meningkat mengandung makna bahwa
semakin banyak wanita hamil berisiko memperoleh hasil kehamilan yang buruk.
Kondisi ini seperti dicontohkan bahwa penggunaan alkohol sela- ma hamil
dikaitkan dengan keguguran (aborsi spontan), retardasi mental, Berat Badan
Lahir Rendah (BBLR) dan sindrom alkohol janin. Penyakit menular sek- sual (PMS)
selama hamil, insiden AIDS yang semakin meningkat juga dikaitkan dengan defek
dan penyakit neonatus. Bayi yang lahir dari ibu tidak menikah memiliki
kemungkinan meninggal dua kali lebih besar dibandingkan dengan dari ibu yang
menikah. Remaja juga memiliki kemungkinan dua kali untuk memperoleh bayi dengan
BBLR. Hal tersebut seharusnya dapat diturunkan de ngan perawatan prenatal yang
adekuat yang berfokus pada kesehatan dan penurunan faktor risiko, sehingga
kondisi tersebut dapat memperbaiki hasil akhir dari kehamilan.
Upaya Safe Motherhood Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan
bersalin adalah masalah besar di negara berkembang. Kematian wanita usia subur
di negara miskin sekitar 25%-50%, dan hal ini berkaitan dengan masalah
kehamilan. Kematian saat melahirkan biasanya menjadi faktor utama mortalitas
wanita muda. Lebih dari 50% kematian yang berkaitan dengan kondisi tersebut di
negara berkembang sebenarnya dapat dicegah dengan tehnologi tinggi yang ada
serta biaya yang relatif rendah. Perhatian dunia untuk dapat menurunkan angka
kematian ibu sebagai tolok ukur kemampuan untuk memberikan pelayanan menyeluruh
dan bermutu diwujudkan dengan melakukan beberapa pertemuan diantaranya: tahun
1990 World Summit For Children di New York mengharapkan agar dapat menurunkan
angka kematian ibu dan perinatal 50% dari jumlah kematian tahun 1990.
2.
Issue Keperawatan
Maternitas
Keperawatan maternitas merupakan sub sistem dari pelayanan kesehatan dimana
perawat berkolaborasi dengan keluarga dan lainnya untuk membantu beradaptasi
pada masa prenatal, intranatal, postnatal dan masa interpartal, yang
membutuhkan pelayanan professional dan
berkualitas. Upaya menghadapi trend keperawatan maternitas pada
masyarakat menuju modern, modern terjadi peningkatan kesempatan untuk
meningkatkan pendidikan yang lebih tinggi, peningkatan pendapatan dan
meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap hukum dan menjadikan masyarakat
lebih kritis. Keadaan ini memberikan implikasi bahwa tenaga kesehatan khususnya
perawat dapat memenuhi standar global dan memberikan pelayanan kesehatan,
memiliki kemampuan dan skill serta peka terhadap aspek sosial budaya,
berwawasan luas dan menguasai perkembangan IPTEK. Trend dan issue keperawatan
maternitas diantaranya Angka Kematian Bayi dan Ibu masih tinggi, angka
kelahiran bayi tinggi, penyakit menular seksual (PMS) yang bukan saja kelompok
remaja dan dewasa muda (15 – 24 tahun) memiliki resiko tinggi tetapi juga
jumlah kasus kumulatif HIV/AIDS yang ada di Indonesia banyak terjadi pada ibu
rumah tangga akibat seks bebas suami. Hal ini tentu sangat merisaukan,
mengingat peningkatan infeksi baru HIV pada ibu akan berdampak pada
meningkatnya jumlah infeksi HIV pada bayi.
Beberapa Penyakit Menular Seksual dapat berlanjut pada berbagai kondisi
seperti penyakit radang panggul, kanker serviks dan berbagai komplikasi
kehamilan sehingga pendidikan “promosi kesehatan” mengenai penyakit ini dan
upaya-upaya preventif amat penting untuk terus dilakukan.
3.
Trend Pendidikan
dini pada Janin. Orang tua mana yang tidak memiliki anak cerdas, saleh salehah
dan berbakti pada orang tua ?
Kebahagiaan tersendiri melihat anak-anak kita tumbuh sempurna, terutama
kecerdasan yang dimilikinya, bukan hanya kecerdasan intelektualnya saja, tetapi
juga kecerdasan spritualitas dan sosialnya dibangun sejak dini tentunya akan
menjadi kebahagian keluarga, memiliki anak cerdas bukan sekedar isapan jempol.
Anak yang cerdas bisa direncanakan sejak masih janin dalam kandungan calon ibu.
C.
Konsep keperawatan anak
1.
Pengertian
Keperawatan anak adalah landasan berpikir bagi seorang perawat anak dalam
melakukan pelayanan keperawatan terhadap klien anak atau keluarganya.
2.
Paradigma
Keperawatan Anak
a.
Manusia (anak)
Manusia sebagai klien dalam keperawatan anak adalah individu yang berusia
antara 0 – 18 tahun, yang sedang dalam proses tumbuh kembang, mempunyai
kebutuhan yang spesifik (fisik, psikologis, sosial dan spiritual) yang berbeda
dengan orang dewasa.
b.
Sehat
Adalah keadaan kesejahteraan optimal antara fisk, mental dan sosial yang
harus dicapai sepanjang kehidupan anak dalam rangk mencapai tingkat pertumbuhan
dan perkembagan yang optimal sesuai dengan usianya.
c.
Lingungan
Lingkungan terdiri atas linkungan internal dan eksternal. Lingkungan
internal meliputi genetik, kematangan biologis, jenis kelamin, intelektual,
emosi dan adanya resistensi terhadap penyakit. Ingkungan eksternal yaitu status
nutrisi, orang tua, saudara sekandung (sibling), masyarakat/ kelompok sekolah,
kelompok/geng, disiplin yang ditanamkan orang tua, agama, budaya, status sosial
– ekonomi, iklim, cuaca sekitar dan lingkungan fisik atau biologis bik rumah
maupun sanitasi di sekelilingnya.
d.
Keperawatan
Untuk memperoleh pertumbuhan dan perkemangan yang optimal, perawata dapat
membantu anak dan keluarganya mememnuhi kebutuhan yang spesifik dengan cara
membina hubungan terapeutik dengan anak/ keluarga melalui perannya sebagai
pembela, pemulih, koordinator, kolaborator, pembuat keputusan etik dan
perencanaan kesehatan. Fokus utama dalam pelaksanaan keperawatan adalah
peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit dengan falsafah untamanya askep
yang berpusat paa keluarga dan perawatan yang tetapeutik.
3.
Tren Masa Depan
Keperawatan Anak
Pada saat ini dengan pembayaran yang tinggi asuhan pediatrik, kebutuhan
untuk asuhan di rumah dan pelayanan kesehatan komunitas akan menuntut perawat
menjadi lebih mandiri dan sangat terampil melebihi lingkunagan asuhan terdahulu
dan tren kemajuan teknologi berhubungan dengan asuhan keperawatan menjadikan
tuntutan terhadap pengetahuan mengenai komputer dalam lingkungan kerja
serta tren yang lain yaitu perubahan
demografik.
4.
Atraumatic Care
Atraumatic care atau asuhan yang terpeutik adalah tindakan yang dapat
mengurangi distres fisik maupun psikologis yang dialami anak maupun orang
tuanya selama dalam perawatan di rumah sakit karena hal tersebut bertujuan
sebagai terapi bagi anak.
Prinsip utama
dalam asuhan terapeutik (atraumatic care) antara lain :
a.
Cegah dan turunkan
cedera baik fisik maupun psikologis;
b.
Tingkatkan
kemampuan orang tua dalam mengontrol perawatan anaknya;
c.
Modifikasi
lingkungkan fisik rumah sakit dengan mendesainnya seperti di rumah;
d.
Cegah atau turunkan
dampak perpisahan antara orang tua dan anak dengan menggunakan pendekatan
family centered.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Proses keperawatan adalah
metode perencanaan dan pemberian asuhan keperawatan yang sistematis dan
rasional. Di dalam proses keperawatan tersebut mencakup berbagai macam aspek diantaranya
aspek keperawatan maternitas, keperawatan anak, Setiap aspek tersebut memiliki
kekhususan untuk pelayanan kesehatan kepada kliennya agar terciptalah asuhan
keperawatan yang baik dan benar.
B.
Saran
1.
Diharapkan para
perawat dapat mengetahui trend sosiokultural dalam keperawatan padamaternitas
dan anak.
2.
Dalam memberikan
transkultural pada klien atau pasien . perawat melaksanakan dengan sebaik –
baiknya agar klien merasa puas dengan pelayanan yang kita berikan.
DAFTAR PUSTAKA
Deswani. (2010). Panduan Praktik Klinik dan Laboratorium Keperawatan
Maternitas. Salemba Medika : Jakarta.
Purwaningsih, Wahyu dan Siti Fatmawati. (2010). Asuhan Keperawatan Maternitas.
Nuha Medika : Yogyakarta.
Supartini, Yupi. (2002). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. EGC :
Jakarta.
Wong, Donna dkk. (2002). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik Wong Ed. 6 Vol. 1.
EGC : Jakarta.
No comments:
Post a Comment