DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1
A.
Latar Belakang................................................................................. 1
B.
Rumusan Masalah............................................................................ 1
C.
Tujuan Penulisan.............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................... 3
A.
Pengertian Anggaran Perusahaan..................................................... 3
B.
Tujuan dan Manfaat Penganggaran................................................ 10
C.
Hubungan Budgeting dengan Manajemen..................................... 16
D.
Hal yang Dipahami dari Perkuliahan.............................................. 18
BAB III PENUTUP.......................................................................................... 19
A.
Kesimpulan..................................................................................... 19
B.
Saran............................................................................................... 20
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................... 21
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Di
era globalisasi ini anggaran merupakan elemen penting dalam sistem pengendalian
manajemen, karena anggaran adalah sebagai alat perencanaan (planing), dan
pengendalian (control) jangka pendek yang efektif dalam organisasi (Anthony
& Govindarajah 2005). Perencanaan dan pengendalian anggaran yang baik akan
membuat perusahaan bersaing dalam persaingan dunia usaha yang dirasakan saat
ini. Disamping itu anggaran tidak hanya sebagai alat perencanaan keuangan dan
pengendalian, tetapi juga sebagai koordinasi, komunikasi dan evaluasi kerja dan
motivasi serta sebagai alat untuk mendelegasikan wewenang atasan kepada
bawahan.
Anggaran
digunakan oleh manajer tingkat atas sebagai suatu alat untuk dapat menjelaskan
tujuan-tujuan organisasi ke dimensi kuantitatif dari waktu, serta
mengkomunikasikannya kepada manajer-manajer tingkat bawah sebagai rencana kerja
jangka panjang maupun jangka pendek. Sasaran anggaran dapat dicapai melalui
pelaksanaan serangkaian aktivitas yang telah ditetapkan sebelumnya dalam bentuk
anggaran (Amrul dan Nasir, 2002).
Anggaran
adalah salah salah satu bentuk perencanaan yang diperlukan oleh perusahaan.
Dengan demikian kompleks permasalahan yang ada akan setiap kegiatan harus
dilaksanakan berdasarkan perencanaan yang baik. Sehingga dalam makalah ini
penulis mendeskripsikan beberapa hal yang penting mengenai anggaran perusahaan.
B.
Rumusan
Masalah
Rumusan masalah penulisan makalah
ini adalah sebagai berikut :
1. Apa
pengertian anggaran perusahaan ?
2. Apa
tujuan dan manfaat penganggaran ?
3. Bagaimana
hubungan budgeting dengan manajemen ?
4. Apa
yang dipahami dari perkuliahan ?
C.
Tujuan
Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut :
1. Dapat
mendeskripsikan dan memahami pengertian anggaran perusahaan.
2. Dapat
mendeskripsikan dan memahami tujuan dan manfaat penganggaran.
3. Dapat
mendeskripsikan dan memahami hubungan budgeting dengan manajemen.
4. Dapat
mendeskripsikan apa yang dipahami dari perkuliahan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Anggaran Perusahaan
Glenn
A Welsch menyatakan bahwa "Profit planning and control may be broadly as
de fined as sistematic and formalized approach for accomplishing the planning,
coordinating and control responsibility of management". Dari pengertian
Glenn, anggaran dikaitkan dengan fungsi-fungsi dasar manajemen yang meliputi
fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan. Jadi bila anggaran dihubungkan
fungsi dasar manajemen maka anggaran meliputi fungsi perencanaan, mengarahkan,
mengorganisasi dan mengawasi setiap satuan dan bidang-bidang organisasional di
dalam badan usaha.
Menurut
Gomes (1995), anggaran merupakan dokumen yang berusaha untuk mendamaikan
prioritas-prioritas program dengan sumber-sumber pendapatan yang diproyeksikan.
Anggaran menggabungkan suatu pengumuman dari aktivitas organisasi atau tujuan
untuk suatu jangka waktu yang ditentukan dengan informasi mengenai dana yang
dibutuhkan untuk aktivitas tersebut atau untuk mencapai tujuan tersebut.
Menurut
Mulyadi (2001), anggaran merupakan suatu rencana kerja yang dinyatakan secara
kuantitatif yang diukur dalam satuan moneter standar dan satuan ukuran yang
lain yang mencakup jangka waktu satu tahun.
Menurut
Supriyono (1990), penganggaran merupakan perencanaan keuangan perusahaan yang
dipakai sebagai dasar pengendalian (pengawasan) keuangan perusahaan untuk
periode yang akan datang.
Anggaran
merupakan suatu rencana jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana kegiatan
jangka panjang yang telah ditetapkan dalam proses penyusunan program. Dimana
anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun, yang nantinya
akan membawa perusahaan kepada kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber
daya yang ditentukan.
Anggaran
merupakan suatu rencana yang disusun secara sistematis dalam bentuk angka dan
dinyatakan dalam unit moneter yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk
jangka waktu (periode) tertentu di masa yang akan datang. Oleh karena rencana
yang disusun dinyatakan dalam bentuk unit moneter, maka anggaran seringkali
disebut juga dengan rencana keuangan. Dalam anggaran, satuan kegiatan dan
satuan uang menempati posisi penting dalam arti segala kegiatan akan
dikuantifikasikan dalam satuan uang, sehingga dapat diukur pencapaian efisiensi
dan efektivitas dari kegiatan yang dilakukan.
Anggaran
adalah suatu rancangan tentang berbagai kegiatan perusahaan terperinci untuk
masa yang akan datang. Anggaran merupakan pedoman kerja yang khususnya
memberikan manfaat bagi manajer puncak untuk meningkatkan kinerja dan motivasi
para manajer tingkat menengah dan bawah dalam mencapai tujuan organisasi
melalui anggaran.
Dari
beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa anggaran perusahaan
(Budgeting) merupakan suatu proses perencanaan dan pengendalian kegiatan
operasi perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan dan satuan uang yang
bertujuan untuk memproyeksi operasional perusahaan tersebut dalam proyeksi
laporan keuangan.
1. Ada beberapa macam-macam anggaran
yaitu :
a. Anggaran
operasional (rencana kerja perusahaan yang mencakup semua kegiatan utama
perusahaan dalam memperoleh pendapatan di dalam suatu periode tertentu) yang
termasuk dalam anggaran operasional (anggaran pendapatan, anggaran biaya dan
anggaran laba).
b. Anggaran
keuangan (anggaran yang berkaitan dengan rencana pendukung aktivitas operasi
perusahaan. Yang termasuk dalam anggaran keuangan (anggaran investasi, anggaran
kas dan proyeksi neraca).
2. Ada beberapa tipe anggaran yaitu :
a. Ceiling
budget.
Tipe anggaran
yang dipakai untuk tujuan-tujuan pengawasan dinamakan Ceiling Budget. Anggaran
jenis ini mengawasi suatu instansi secara langsung dengan cara menentukan
batas-batas pengeluaran melalui peraturan penggunaan/pemberian, atau secara
tidak langsung dengan cara membatasi penghasilan instansi pada sumber yang
diketahui dan jumlah yang terbatas.
b. A
line-item budget.
Tipe ini
menggolongkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan jenis, digunakan untuk
mengawasi jenis-jenis pengeluaran dan juga jumlah totalnya.
c. Performance
and program budget.
Tipe ini berguna
untuk menspesifikasi aktivitas-aktivitas atau program-program berdasarkan mana
dana digunakan, dan dengan cara demikian membantu dalam evaluasinya. Dengan
cara memisahkan pengeluaran-pengeluaran berdasarkan fungsi (seperti kesehatan
atau keamanan publik) atau berdasarkan jenis pengeluaran (seperti kepegawaian
dan peralatan) atau berdasarkan sumber penghasilan seperti pajak kekayaan atau
biaya-biaya pemakaian (user fees), para administrator dan para anggota
legislatif bisa mendapatkan laporan-laporan yang tepat mengenai
transaksi-transaksi keuangan, untuk mempertahankan baik efisiensi ke dalam
maupun pengawasan dari luar.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi
penyusunan anggaran adalah :
a. Faktor-faktor
intern.
Faktor-faktor
intern yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di dalam perusahaan
sendiri, antara lain berupa penjualan tahun-tahun lalu, kebijaksanaan
perusahaan yang berhubungan dengan masalah harga jual dan sebagainya, kapasitas
produksi yang dimiliki perusahaan, tenaga kerja, modal kerja, fasilitas lain.
b. Faktor-faktor
ekstern.
Faktor-faktor
ekstern yaitu data, informasi dan pengalaman yang terdapat di luar perusahaan,
tetapi dirasakan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan perusahaan, antara lain
berupa keadaan persaingan, tingkat pertumbuhan penduduk, tingkat penghasilan
masyarakat, tingkat pendidikan masyarakat, perekonomian nasional, berbagai
kebijakan pemerintah.
4. Ciri-ciri anggaran perusahaan
adalah :
a. Dinyatakan
dalam satuan uang walaupun perlu didukung informasi non-keuangan.
b. Umumnya
mencakup kurun waktu satu periode.
c. Mengandung
komitmen manajemen yang baik di pejabat tinggi perusahaan dalam mengelola
keuangan dan anggaran perusahaan.
d. Usulan
anggaran harus disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pelaksanaan
anggaran perusahaan.
e. Setelah
disetujui, anggaran hanya dirubah secara spesifik dan dalam keadaan khusus.
f. Harus
dianalisis penyebabnya, jika terjadi penyimpangan didalam pelaksanaannya.
5. Adapun fungsi anggaran perusahaan
yaitu :
a. Planning
(perencanaan).
Fungsi dari
perencanaan yaitu proses perencanaan dan perancangan strategi sebagai penetapan
tujuan jangka panjang dan jangka pendek yang ingin dicapai.
b. Organizing
(pengorgannisasian)
Fungsi dari
pengorganisasian adalah memadukan sumber daya manusia yang ada dalam mengelola
suatu kegiatan perusahaan untuk mendapatkan hasil dari pengelolaan tujuan
perusahaan secara efektif dan efisien.
c. Actuating
(pelaksanaan)
Fungsi dari
pelaksanaan adalah mengarahkan dan mengelola setiap sumber daya dan perancangan
strategi yang telah dimiliki perusahaan sehingga dapat diterapkan di dalam
suatu kegiatan agar dapat diarahkan sesuai dengan fungsinya.
d. Controlling
(pengendaalian)
Fungsi dari
pengendalian yaitu melakukan pengendalian dan menstabilkan kegiatan perusahaan
tersebut melalui sumber daya yang ada.
6. Ada beberapa jenis-jenis dari
anggaran, berikut beserta penjelasannya :
a. Anggaran
penjualan.
Anggaran ini
memuat mengenai rencana penjualan selama periode/waktu anggaran (pada umumnya
satu tahun), yang dinyatakan dalam satuan uang dan juga kuantitas penjualan.
Anggaran ini disusun berdasarkan Proyeksi Penjualan yang dibuat oleh
perusahaan. Anggaran Penjualan sering disebut juga sebagai anggaran kunci dalam
proses penyusunan anggaran, sebab anggaran tersebut merupakan dasar dari
penyusunan jenis-jenis anggaran yang lain, diantaranya yaitu: Anggaran
Produksi, Anggaran Kas , Anggaran Biaya Non produksi, serta Anggaran Rugi-Laba.
Definisi dari anggaran penjualan adalah suatu anggaran yang menerangkan secara
terperinci dan juga teliti tentang penjualan perusahaan dimasa datang, dimana
didalamnya terdapat rencana tentang jenis-jenis barang, jumlah, harga, waktu
maupun tempat penjualan barang tersebut.
b. Anggaran
produksi.
Anggaran ini
memuat mengenai rencana-rencana unit yang diproduksi selama periode anggaran.
Taksiran produksi ini ditentukan berdasarkan rencana penjualan maupun
persediaan yang diharapkan. Anggaran produksi merupakan dasar dari penyusunan
anggaran biaya produksi, diantaranya yaitu anggaran: biaya overhead pabrik,
biaya bahan baku dan juga biaya tenaga kerja langsung. Anggaran produksi dapat
juga dipakai sebagai dasar penyusunan Anggaran Persediaan ataupun sebaliknya.
c. Anggaran
biaya bahan baku.
Anggaran ini
mengenai taksiran bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi, yang
dinyatakan dalam satuan uang dan kuantitas bahan baku. Lalu dari anggaran ini
akan diketahui pembelian bahan baku yang dianggarkan, yang selanjutnya dipakai
sebagai dasar penyusunan Anggaran Kas dan
Rugi-Laba.
d. Anggaran
biaya tenaga kerja langsung.
Anggaran ini
mengenai taksiran biaya tenaga kerja langsung selama waktu (priode) anggaran,
yang selanjutnya dipakai sebagai dasar dalam penyusunan anggaran kas dan
rugi-laba. Biasanya untuk menyusun perhitungan biaya tenaga kerja langsung ini
dikenal 2 (dua) macam dasar perhitungan, diantaranya upah per unit produk,
serta upah per jam.
e. Anggaran
overhead pabrik.
Anggaran ini
mengenai taksiran biaya overhead pabrik selama periode anggaran yang dipakai
dalam penyusunan Anggaran kas dan Rugi-Laba.
f. Anggaran
persediaaan.
Anggaran ini
mengenai persediaan perusahan dalam satu periode (waktu) tertentu. Anggaran
persediaan yaitu merupakan anggaran yang merencanakan secara terperinci dan
jelas berapa nilai persediaan ada periode yang akan datang. Sedangkan pada
perusahaan manufaktur persediaan yang ada terdiri dari 3 (tiga) jenis yaitu
persediaan material persediaan barang setengah jadi, dan juga persediaan barang
jadi.
g. Anggaran
biaya produksi.
Anggaran ini
terdiri dari anggaran biaya pemasaran dan juga anggaran biaya administrasi
serta umum yang masing-masing memuat mengenai taksiran biaya pemasaran, biaya
administrasi dan juga umum. Anggaran ini juga dipakai sebagai dasar penyusunan
anggaran kas dan rugi-laba.
h. Anggaran
program.
Anggaran ini
adalah anggaran operasi yang disusun berdasarkan berbagai program utama
perusahaan yang berupa jenis ataupun keluarga produk (misalkan program
penelitian dan juga pengembangan). Anggaran program pada umumnya dipakai untuk
menganalisis keselarasan diantara berbagai program perusahaan.
i.
Anggaran pertanggung jawaban.
Anggaran ini
adalah anggaran operasi yang disusun berdasarkan pusat pertanggung jawaban yang
terdapat di dalam perusahaan. Program pertanggung jawaban ini digunakan sebagai
alat pengendalian setiap manajer dan juga sebagai pusat pertanggung jawaban
yang dipimpinnya.
j.
Anggaran pengeluaran modal.
Anggaran ini
berisi mengenai rencana perubahan aktiva tetap perusahaan selama periode
(waktu) anggaran. Anggaran ini disusun berdasarkan dari proyeksi penjualan,
serta dipakai sebagai dasar penyusunan anggaran: kas, biaya overhead pabrik,
dan biaya non produksi.
k. Anggaran
kas.
Anggaran ini
memuat taksiran sumber dan juga penggunaan kas selama periode (waktu) anggaran.
Anggaran ini disusun dari anggaran operasi dan pengeluaran modal, dan juga
dipakai sebagai dasar penyusunan anggaran Neraca. Serta penyusunan anggaran kas
bagi suatu perusahaan sangatlah penting sekali, artinya bagi penjagaan
likuiditas perusahaan itu.
l.
Anggaran rugi-laba.
Anggaran ini
berisi mengenai taksiran rugi maupun laba perusahaan selama periode (waktu)
anggaran. Anggaran rugi-laba ini disusun dari anggaran operasi, dan juga
dipakai sebagai dasar penyusunan anggaran neraca.
m. Anggaran
neraca.
Anggaran yang
berisi mengenai rencana posisi keuangan (aktiva, utang, dan modal) perusahaan
pada awal dan akhir periode anggaran. Anggaran neraca ini disusun dari anggaran
kas dan anggaran rugi-laba, dan dipakai untuk dasar penyusunan anggaran
perubahan posisi keuangan
n. Anggaran
perubahan posisi keuangan.
Anggaran ini
isinya mengenai rencana perubahan utang, aktiva, modal perusahaan selama
periode (waktu) anggaran. Anggaran ini disusun dari anggaran neraca.
B.
Tujuan
Dan Manfaat Penganggaran
Tujuan penyusunan anggaran adalah :
1. Untuk
menyatakan harapan/sasaran perusahaan secara jelas dan formal, sehingga bisa
menghindari kerancuan dan memberikan arah terhadap apa yang hendak dicapai
manajemen.
2. Untuk
mengkomunikasikan harapan manajemen kepada pihak-pihak terkait sehingga
anggaran dimengerti, didukung, dan dilaksanakan.
3. Untuk
menyediakan rencana terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi
ketidakpastian dan memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan
kelompok dalam upaya mencapai tujuan
perusahaan.
4. Untuk
mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan
sumber daya.
5. Untuk
menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu dan kelompok,
serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya tindakan koreksi.
Dengan
penyusunan anggaran usaha-usaha perusahaan akan lebih banyak berhasil
apabila ditunjang oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan yang terarah dan dibantu
oleh perencanaan-perencanaan yang matang. Perusahaan yang berkecenderungan
memandang ke depan, akan selalu memikirkan apa yang mungkin dilakukannya pada
masa yang akan datang. Sehingga dalam pelaksanaannya, perusahaan-perusahaan ini
tinggal berpegangan pada semua rencana yang telah disusun sebelumnya. Dimana,
bagaimana, mengapa, kapan, adalah pertanyaan-pertanyaan yang selalu mereka
kembangkan dalam kegiatan sehari-hari. Apabila pada suatu kesempatan hal ini
ditanyakan kepada seorang General Manager yang sukses, maka sering didapatkan
jawaban bahwa ide-ide untuk kegiatan pada waktu mendatang pada umumnya
didasarkan pada jawaban atas pertanyaan-pertanyaan diatas.
Dalam perusahaan-perusahaan manufaktur (pabrik)
kegiatan akan dilakukan dengan lebih efisien
dan tingkat keuntungan akan lebih besar apabila management memperhatikan
rencana untuk aktivitas-aktivitasnya dimasa depan. Karena itu Heckerts dan
Wilson mengatakan bahwa manfaat utama daripada business budgeting adalah dapat
ditentukannya kegiatan-kegiatan yang paling profitable yang akan dilakukan.
Sedangkan manfaat lain adalah membantu manajer dalam
mengelola perusahaan. Manajer harus mengambil keputusan-keputusan yang paling
menguntungkan perusahaan, seperti memilih barang-barang atau jasa yang akan
diproduksi dan dijual, memilih/menseleksi langganan, menentukan tingkat harga,
metode-metode produksi, metode-metode distribusi, termin penjualan.
Budgeting mempunyai manfaat yang pada dasarnya sama,
yakni dalam hal perencanaan, koordinasi, dan pengawasan.
Dalam bidang perencanaan yaitu :
1.
Mendasarkan kegiatan-kegiatan pada
penyelidikan-penyelidikan studi dan penelitian-penelitian. Budget bermanfaat untuk
membantu manajer meneliti, mempelari masalah-masalah yang berhubungan dengan
kegiatan yang akan dilakukan. Dengan kata lain, sebelum merencanakan kegiatan,
manajer mengadakan penelitian dan pengamatan-pengamatan terlebih dahulu.
Kebiasaan membuat rencana-rencana akan menguntungkan semua kegiatan. Terutama
kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kebutuhan financial, tingkat
persediaan, fasilitas-fasilitas produksi, pembelian, pengiklanan, penjualan ,
sales promotion, pengembangan produk, expansi dan lain-lain.
2.
Mengerahkan seluruh tenaga dalam
perusahaan dalam menentukan arah/kegiatan yang paling menguntungkan. Budget
yang disusun untuk waktu panjang, akan sangat membantu dalam mengerahkan secara
tepat tenaga-tenaga kepala bagian, salesman, kepala cabang dan semua tenaga
operasional.
3.
Untuk membantu atau menunjang
kebijaksanaan-kebijaksanaan perusahaan.
4.
Menentukan tujuan-tujuan perusahaan.
Manajemen yang dapat menentukan tujuannya secara jelas dan logis ( dapat
dilaksanakan) adalah manajemen yang akan berhasil. Penentuan tujuan ini
dibatasi oleh beberapa faktor. Budget dapat membantu manajemen dalam memilih :
mana tujuan yang dapat dilaksanakan dan mana yang tidak.
5.
Membantu menstabilkan kesempatan kerja
yang tersedia. Seorang majikan yang baik tidak akan pernah mengabaikan atau
tidak mempedulikan kesejahteraan pegawainya. Perencanaan kebutuhan tenaga kerja
yang baik akan mengakibatkan dapat dihindarkannya kelebihan dan kekurangan
tenaga kerja. Tanpa rencana tentang kebutuhan tenaga kerja, mengakibatkan terpaksa
diberhentikannya sebagian buruh yang berlebihan. Bila terus menerus berlangsung
hal ini akan mengakibatkan tidak stabilnya tingkat employment.
6.
Mengakibatkan pemakaian alat-alat fisik
secara lebih efektif. Dengan disusunnya perencanaan yang terperinci, dapat
dihindarkan biaya-biaya yang timbul karena kapasitas yang berlebihan. Pemakaian
alat-alat fisik yang efektif dan ekonomis akan membantu/menyokong tujuan akhir
perusahaan yaitu keuntungan yang maksimum.
Dalam bidang koordinasi yaitu
:
1.
Membantu mengkoordinasikan faktor
manusia dengan perusahaan. Dalam beberapa situasi mungkin faktor hubungan
manusia dengan perusahaan ini adalah yang terpenting. Seringkali terjadi kasus
di mana manajer tidak tahu apa yang akan dilakukannya di tahun-tahun mendatang.
Akibatnya kadang-kadang manajer frustasi dan merasa makin lama semakin tidak
mampu mengatasinya. Penyusunan rencana yang terperinci (berupa budget) membantu
manajer mengatasi masalah itu, sehingga ia kembali merasa adanya hubungan
antara kemampuannya dengan perusahaan yang dipimpinnya.
2.
Menghubungkan aktivitas perusahaan
dengan trend dalam dunia usaha. Dalam penelitian-penelitian yang telah
dilakukan tampak bahwa trend keuntungan yang didapat oleh perusahaan tergantung
juga kepada keadaan dunia usaha pada umumnya. Karena itu dengan disusunnya
budget, dapat dinilai apakah rencana tersebut sesuai denagn keadaan dunia usaha
yang akan dihadapi.
3.
Menempatkan penggunaan modal pada
saluran-saluran yang menguntungkan, dalam arti seimbang dengan program-program
perusahaan. Sebelum membelanjakan uangnya, perusahaan harus mempelajari
terlebih dahulu saluran-saluran mana yang paling menguntungkan atau yang paling
sesuai dengan program perusahaan. Sebagian dana digunakan untuk peralatan dan
persediaan barang, sedangkan bagian yang lain dipergunakan untuk promosi dan
biaya penjualan lain. Kedua bagian tersebut harus seimbang . Tanpa perencanaan
yang baik mungkin saja terjadi persediaan barang terlalu jauh di atas kemampuan
penjualan atau produksi.
4.
Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan
dalam organisasi. Setelah rencana yang baik disusun dan kemudian dijalankan.
Kelemahan-kelemahan dapat dilihat untuk kemudian diperbaiki.
Dalam bidang pengawasan yaitu :
1.
Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan dan
pengeluaran-pengeluaran. Tujuan utama dari perencanaan adalah memilih kegiatan
yang paling menguntungkan. Kegiatan tersebut tidak hanya direncanakan saja,
tetapi di dalam pelaksanaannya harus diadakan pengawasan agar betul-betul
seperti yang direncanakan. Beberapa kegiatan dan pengeluaran sangat perlu
diawasi. Misalnya : kegiatan promosi penjualan, kadang-kadang mengeluarkan
terlalu banyak biaya tanpa menghasilkan kenaikan penjualan yang sepadan. Atau
kegiatan produksi yang terlalu jauh menyimpang dari rencana sehingga harga
pokok per unit produk demikian tinggi.
2.
Untuk pencegahan secara umum
pemborosan-pemborosan, sebetulnya ini adalah tujuan yang paling umum daripada
penyusunan budget. Kontrol terhadap pelaksanaan diharapkan dapat mengurangi
pemborosan-pemborosan.
Dengan melihat uraian di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa manfaat penyusunan anggaran adalah :
1.
Adanya perencanaan terpadu.
Anggaran
perusahaan dapat digunakan sebagai alat untuk merumuskan rencana perusahaan dan
untuk menjalankan pengendalian terhadap berbagai kegiatan perusahaan secara
menyeluruh. Dengan demikian, anggaran merupakan suatu alat manajemen yang dapat
digunakan baik untuk keperluan perencanaan maupun pengendalian.
2.
Sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan
perusahaan.
Anggaran dapat
memberikan pedoman yang berguna baik bagi manajemen puncak maupun manajemen
menengah. Anggaran yang disusun dengan baik akan membuat bawahan menyadari
bahwa manajemen memiliki pemahaman yang baik tentang operasi perusahaan dan
bawahan akan mendapatkan pedoman yang jelas dalam melaksanakan tugasnya.
Disamping itu, penyusunan anggaran memungkinkan perusahaan untuk mengantisipasi
perubahan dalam lingkungan dan melakukan penyesuaian sehingga kinerja
perusahaan dapat lebih baik.
3.
Sebagai alat pengkoordinasian kerja.
Penganggaran
dapat memperbaiki koordinasi kerja intern perusahaan. Sistem anggaran
memberikan ilustrasi operasi perusahaan secara keseluruhan. oleh karenanya
system anggaran memungkinkan para manajer divisi untuk melihat hubungan antar
bagian (divisi).
4.
Sebagai alat pengawasan kerja.
Anggaran
memerlukan serangkaian standar prestasi atau target yang bisa dibandingkan
dengan realisasinya sehingga pelaksanaan setiap aktivitas dapat dinilai
kinerjanya. Dalam menentukan standar acuan, diperlukan pemahaman yang realistis
dan analisis yang saksama terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan. Penentuan standar yang sembarangan tanpa didasari oleh pengetahuan
dapat menimbulkan lebih banyak masalah daripada manfaat. Hal ini mengingat
standar dalam anggaran yang ditetapkan secara sembarangan tersebut mungkin
merupakan target yang mustahil untuk dicapai karena terlalu tinggi atau terlalu
rendah. Standar yang ditetapkan terlalu tinggi akan menimbulkan frustasi atau
ketidakpuasan. sebaliknya penetapan standar yang terlalu rendah akan menjadikan
biaya menjadi tidak terkendalikan, menurunkan laba dan semangat kerja.
5.
Sebagai alat evaluasi kegiatan
perusahaan.
Anggaran yang
disusun dengan baik menerapkan standar yang relevan akan memberikan pedoman
bagi perbaikan operasi perusahaan dalam menentukan langkah-langkah yang harus
ditempuh agar pekerjaan bisa diselesaikan dengan cara yang baik, artinya
menggunakan sumber-sumber daya perusahaan yang dianggap paling menguntungkan.
Terhadap penyimpangan yang mungkin terjadi dalam operasionalnya perlu dilakukan
evaluasi yang dapat menjadi masukan berharga bagi penyusunan anggaran
selanjutnya.
Isi penganggaran adalah :
1.
Forecasting budget (anggaran taksiran).
Forecasting budget yaitu anggaran
yang berisi taksiran (forecast) tentang kegiatan perusahaan dalam jangka waktu
(periode) tertentu yang akan datang, serta taksiran (forecast) tentang keadaan
atau posisi finansial perusahaan pada suatu saat tertentu yang akan datang.
2.
Variabel budget.
Variabel budget yaitu anggaran yang
berisi tentang tingkat perubahan biaya atau tingkat variabilitas biaya,
khususnya biaya-biaya yang termasuk kelompok biaya “semi variabel”, sehubungan
dengan adanya perubahan produktivitas perusahaan.
3.
Analisis statistika dan matematika
pembantu.
Analisis statistika dan matematika
yang dipergunakan untuk membuat taksiran (forecast) serta yang dipergunakan
untuk mengadakan penilaian (evaluasi) dalam rangka mengadakan pengawasan kerja.
4.
Budget report.
Budget report yaitu laporan tentang
realisasi pelaksanaan anggaran, yang dilengkapi dengan berbagai analisis
perbandingan antara anggaran dengan realisasinya sehingga dapat diketahui
penyimpangan yang terjadi, baik penyimpangan positif (menguntungkan) maupun
negatif (merugikan). Selain itu dapat diketahui sebab-sebab terjadinya
penyimpangan, sehingga dapat ditarik kesimpulan dan beberapa tindak lanjut
(follow up) yang segera perlu dilakukan.
Prosedur penganggaran terdiri dari tahap proses
penyusunan anggaran untuk menentuka target dan sasaran anggaran, revisi
anggaran, pengendalian (evaluasi) anggaran dan umpan balik.
C.
Hubungan
Budgeting Dengan Manajemen
Manajemen
diartikan sebagai suatu ilmu dan seni untuk membuat perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing), pengkoordinasian
(coordinating), dan pengawasan (controlling) terhadap orang-orang dan
barang-barang, untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dari pengertian
tersebut nampak hubungan antara Budget dan Manajemen. Fungsi Budget yang pokok
adalah sebagai pedoman kerja, alat pengkoordinasian kerja, dan alat pengawasan
kerja. Apabila dibandingkan dengan kelima fungsi manajemen tersebut, nampak
bahwa Budget memiliki kaitan erat dengan Manajemen, khususnya dalam hal
penyusunan rencana (planning), pengkoordinasian kerja (coordinating), dan
pengawasan kerja (controlling).atau dengan kata lain, Budget membantu Manajemen
dalam menjalankan fungsi-fungsinya.
Budget sebagai
sebuah alat bagi manajemen (manajer) juga mengandung beberapa kelemahan, antara
lain :
1. Budget
disusun dengan melakukan penaksiran-penaksiran (forecasting). Betapapun
cermatnya penaksiran tersebut dilakukan, namun tetap sulit mendapatkan hasil
taksiran (forecast) yang benar-benar akurat dan sama sekali tidak berbeda
dengan kenyataan nanti.
2. Taksiran-taksiran
dalam Budget yang diperoleh dengan mempertimbangkan berbagai faktor, data dan
informasi, baik yang bersifat terkendali (controllable) maupu yang bersifat tak
terkendali (uncontrollable). Dengan demikian, jika terjadi perubahan-perubahan
terhadap faktor, data dan informasi tersebut, maka akan berubah pula keakuratan
hasil taksiran yang bersangkutan.
3. Berhasil
atau gagalnya realisasi pelaksanaan sebuah Budget sangat bergantung pada
orang-orang pelaksananya. Budget yang baik daan sempurna tidak akan bisa
direalisasikan dengan baik apabila para pelaksanyanya tidak mempunyai
keterampilan serta kemampuan yang memadai.
Hubungan antara anggaran dan manajemen adalah
sebagai tolak ukur keberhasilan, yaitu sebagai pertimbangan awal dalam
melakukan sesuatu perencanaan keuangan perusahaan, oleh karena itu
pengganggaran sangat penting perannya dalam sebuah perusahaan/ manajemen dan
sebagai alat untuk mencapai tujuan perusahaan.
Anggaran hanyalah sebagai suatu alat bagi manajemen,
sehingga kehadiran manajemen selalu dibutuhkan. Anggaran yang baik dan sempurna
tidak akan menjamin bahwa pelaksanaan serta realisasinya nanti juga akan baik
serta sempurna, tanpa dikelola oleh manajemen yang terampil.
Manajemen diartikan sebagai suatu ilmu dan seni
untuk menyediakan :
1.
Perencanaan (Planning)
2.
Pengoorganisasian (Organizing)
3.
Pengarahan (Directing)
4.
Pengkoordinasian (Coordinating)
5.
Pengawasan (Controlling)
Hakikat anggaran cenderung banyak persamaannya
dengan hubungan antar manusia (human ralation) daripada sekedar rekayasa angka.
Pengendalian biaya dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu berhasil tidaknya
suatu anggaran tergantung dari sikap (attitude) para individu yang
bersangkutan. Mekanisme anggaran semata-mata merupakan teknik yang meyakini
bahwa agar kinerja yang baik dapat dicapai, perlu ditetapkan suatu standar.
Hubungan antara budget dengan akuntansi menyajikan
data historis yang sangat bermanfaat untuk menghitung (menyiapkan)
taksiran-taksiran yang akan dituangkan dalam budget, yang nantikan akan
dijadikan sebagai pedoman kerja di waktu yang akan datang. Selanjutnya
akuntansi akan melakukan pencatatan secara sistematis dan teratur tentang
pelaksanaaan budget itu nantinya, dari hari ke hari, dengan demikian akuntansi
dapat menyajikan data realisasi pelaksanaan budget secara lengkap dan
terstruktur. Sehingga dengan membandingkan antara budget dan catatan akuntansi
dapat diketahui apakah perusahaan telah melaksanaakan proses kerja secara
efisien atau in-efisisen, efektif atau inefektif, dst. Oleh karena itu semua
teknik pencatatan dan semua sistematika yang dipakai dalam akuntansi harus sama
dan sejalan dengan teknik serta sistematika yang dipakai dalam budget.
Hubungan antara budget dengan statistika dan
matematika berhubungan untuk pengolahan data (sebagai penunjang) baik saat
penyusunan maupun realisasi dan penganalisaan realisasi budget. Sehingga dapat
diketahui penyimpangan positif maupun negatif, sebagai bahan pertimbangan
keputusan efisiensi budget.
D.
Hal
yang Dipahami dari Perkuliahan
Beberapa yang penulis pahami dari
perkuliahan :
1. Anggaran
berasal dari bahasa Inggris yaitu budget.
2. Sebelumnya
berasal dari bahasa Prancis yaitu Boudgette yang berarti sebuah kas kecil.
3. Anggaran
(budge) adalah suatu rencana kegiatan perusahaan yang disusun secara sistematis
yang dinyatakan dalam satuan moneter untuk satu periode maupun periode yang akan
datang.
4. Menurut
Wildavsky, anggaran adalah catatan masa lalu, rencana masa depan, pengelolaan
sumber daya, metode untuk pertumbuhan, alat penyaluran pendapatan, mekanisme
untuk negosiasi, harapan aspirasi strategi perusahaan, satu bentuk kekuatan
kontrol, dan alat atau jaringan komunikasi.
5. Laporan
keuangan terdiri dari laporan laba rugi, laporan perubahan modal, nerasa, dan
laporan arus kas (cashflow).
6. Laporan
arus kas terdiri dari tiga bagian. Yaitu arus kas dari aktivitas operasi, arus
kas dari aktivitas investasi, dan arus kas dari aktivitas pendanaan.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari pembahasan materi diatas, kami
penulis menyimpulkan bahwa:
1. Pengertian
penganggaran perusahaan (Budgeting) adalah suatu proses perencanaan dan
pengendalian kegiatan operasi perusahaan yang dinyatakan dalam suatu kegiatan
dan satuan uang yang bertujuan untuk memproyeksi operasional perusahaan
tersebut dalam proyeksi laporan keuangan.
2. Tujuan
penyusunan anggaran antara lain adalah untuk menyatakan harapan/sasaran perusahaan
secara jelas dan formal, untuk mengkomunikasikan harapan manajemen kepada
pihak-pihak terkait sehingga anggaran dimengerti, untuk menyediakan rencana
terinci mengenai aktivitas dengan maksud mengurangi ketidakpastian dan
memberikan pengarahan yang jelas bagi individu dan kelompok dalam upaya mencapai tujuan perusahaan, untuk
mengkoordinasikan cara/metode yang akan ditempuh dalam rangka memaksimalkan
sumber daya, untuk menyediakan alat pengukur dan mengendalikan kinerja individu
dan kelompok, serta menyediakan informasi yang mendasari perlu-tidaknya
tindakan koreksi.
3. Manfaat
anggaran perusahaan antara lain adalah adanya perencanaan terpadu, sebagai
pedoman pelaksanaan kegiatan perusahaan, sebagai alat pengkoordinasian kerja,
sebagai alat pengawasan kerja sebagai alat evaluasi kegiatan perusahaan.
4. Hubungan
antara anggaran (budgeting) dan manajemen adalah sebagai tolak ukur
keberhasilan, yaitu sebagai pertimbangan awal dalam melakukan sesuatu
perencanaan keuangan perusahaan, oleh karena itu pengganggaran sangat penting
perannya dalam sebuah perusahaan/ manajemen dan sebagai alat untuk mencapai
tujuan perusahaan.
5. Yang dipahami penulis selama perkuliahan antara
lain adalah anggaran berasal dari bahasa Inggris yaitu budget, sebelumnya
berasal dari bahasa Prancis yaitu boudgette yang berarti sebuah kas kecil,
Anggaran (budge) merupakan suatu rencana kegiatan perusahaan yang disusun
secara sistematis yang dinyatakan dalam satuan moneter untuk satu periode
maupun periode yang akan datang.
B.
Saran
Manajer dalam perusahaan
harus mampu membuat perencanaan keuangan perusahaan karena perencanaan
penganggaran merupakan pedoman kerja yang memberikan manfaat bagi manajer
puncak untuk meningkatkan kinerja dan motivasi para manajer tingkat menengah
dan bawah dalam mencapai tujuan organisasi melalui anggaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Anwar, Mokhamad.
2015. Manajemen Keuangan Bisnis. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
http://accounting-media.blogspot.co.id/2014/05/hubungan
budgeting dengan mana
https://sites.google.com/site/penganggaranperusahaan/pengertian-definisimanfaat-tujuan-anggaran
jemen.html
Prawironegoro,
Darsono dan Purwanto, Ari. 2008. Penganggaran Perusahaan. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Syamsuddin,
Lukman. 2011. Manajemen Keuangan perusahaan. Jakarta: Rajawali Pers.s
No comments:
Post a Comment