DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah............................................................................... 2
1.3. Tujuan Masalah................................................................................... 2
1.4. Manfaat Penulisan
Makalah................................................................ 2
1.5. Prosedur Makalah............................................................................... 2
BAB II. PEMBAHASAN...................................................................................... 3
2.1. Teori Biaya.......................................................................................... 3
2.2. Pengelompokan Biaya........................................................................ 3
2.3. Biaya Produksi Jangka
Pendek........................................................... 4
2.4. Biaya Produksi Jangka
Panjang.......................................................... 8
2.5. Penentuan Biaya
Produksi.................................................................. 8
2.6. Faktor-faktor Produksi....................................................................... 9
2.7. Cara Meminimumkan Biaya............................................................. 10
BAB III. PENUTUP............................................................................................ 11
3.1. Kesimpulan....................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
belakang
Di dalam
dunia ekonomi modern, terutama mengenai makna biaya dan produksi, menjadi salah
satu hal yang harus diperhatikan yang tidak bisa dipisahkan layaknya uang
keping logam yang memiliki dua muka yang berbeda namun dalam satu kesatuan.
Seiring
dengan berkembangnya ilmu teknologi, ilmu pengetahuan, dan bertambahnya
penduduk, memaksa kebutuhan hidup terus meningkat. Pada saat ini kebutuhan
hidup tidak bisa diambil langsung dari alam, akan tetapi harus diolah dahulu
dengan cepat, efesien, dan harga terjangkau. Keadaan ini dimanfaatkan dengan
baik oleh sebagian orang untuk memperoleh keuntungan. Akan
tetapi, permintaan pasar berubah-ubah sehingga menyulitkan
perusahaan untuk melakukan kegiatan produksinya, seperti produk apa yang akan di produksi? Namun dalam
melakukan proses produksi suatu barang, perusahaan seharusnya memperhatikan
beberapa hal sebelum melakukan produksi, salah satunya kekuatan finansial yang
mereka miliki, seperti biaya produksi. Biaya produksi merupakan proses mengeluarkan
pengorbanan yang biasanya dapat berupa uang atau peralatan, agar produksi dapat
dilaksanakan. Selain biaya produksi, ada biaya-biaya lain yang harus
diperhatikan, seperti biaya admintrasi, biaya keuangan, dan biaya pemasaran.
Sedangkan biaya produksi terbagi menjadi dua berdasarkan yang dikeluarkan yaitu
biaya produksi eksplisit dan
implisit. Selain itu biaya produksi dapat dibagi dua pula berdasarkan jangka
yaitu jangka pendek dan jangka panjang.
Dalam kasus
perusahaan besar yang memiliki aset yang cukup banyak, dalam melakukan proses
produksi tentu sudah ada perhitungan yang matang seperti jumlah variabel,
bunga, sewa tanah, gaji pegawai, jumlah produk yang harus diproduksi supaya
memperoleh keuntungan.
Oleh sebab
itu penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk “Biaya Produksi”.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan masalah sebagai
berikut :
1.
Apa saja jenis-jenis biaya?
2.
Apa yang dimaksud dengan biaya produksi?
3.
Terdiri dari apa sajakah biaya produksi?
4.
Hubungan anatara titik impas dengan biaya produksi?
1.3 Tujuan
Masalah
Sejalan
dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk
mengetahui dan mendeskripsikan:
1.
Jenis-jenis biaya.
2.
Pengertian apa
yang dimaksud dengan biaya produksi.
3.
Unsur-unsur biaya produksi
4.
Penerapan perhitungan dalam proses produksi.
1.4 Manfaat
Penulisan Makalah
Makalah ini
disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun praktis.
Secara teoritis makalah ini berguna menjadi penambah wawasan mengenai biaya
produksi secara praktisi. Makalah ini diharapkan bermanfaat bagi penulis maupun
pembaca bila suatu saat berkecimpung di dunia produksi, baik diperusahaan
sendiri maupun diperusahaan lain.
1.5 Prosedur
Makalah
Makalah ini
disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah
metode noninteraktif. Melalui metode ini penulis akan menguraikan permasalahan
yang dibahas secara jelas dan komprehnsif. Data teorits dalam makalah ini
dikumpulkan dengan menggunkan hasil kajian pustaka.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Teori Biaya
Biaya
merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya.
Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh
perusahaan. Biaya adalah
semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang maupun
yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
Ilmu yang
mempelajari masalah-masalah biaya adalah Akuntansi Biaya. Akuntansi biaya pada
perusahaan berhubungan dengan tugas-tugas : mencatat, mengklasifikasikan,menyajikan
dan mengendalikan biaya dari proses produksi.
Dalam konsep
ini ada biaya eksplisit dan biaya implisit.Biaya eksplisit adalah biaya-biaya
yang secara eksplisit terlihat,terutama melalui laporan keuangan.Contoh biaya
eksplisit adalah biaya listrik, telepon, air,pembayaran gaji buruh, dan
gaji karyawan.Biaya implisit adalah biaya yang tidak terlihat, yaitu biaya
penyusutan seperti mesin atau bangunan yang sudah digunakan cukup lama.
Setiap
perusahaan harus dapat menghitung biaya produksi agar dapat menetapkan harga
pokok barang yang dihasilkan. Untuk menghitung biaya produksi, terlebih dahulu
harus dipahami pengertiannya.
2.2 Pengelompokan Biaya
Menerut keterlibatan biaya dalam
produk dapat digolongkan menjadi :
1. Biaya langsung
a.
Biaya bahan langsung :
biaya yang timbul dari pemakaian
semua bahan-bahan yang menjadi bagian dari produk jadi. contohnya
telor dan terigu dalam pembuatan kue.
b.
Biaya buruh langsung :
biaya yang dikeluarkan untuk pekerja
yang ikut terlibat dalam kegiatan proses produksi.. contohnya upah
untuk operator mesin.
c.
Biaya overhead pabrik :
seluruh biaya produksi selain biaya
bahan langsung dan biaya buruh pabrik.
2. Biaya tak
langsung
a.
Biaya bahan
tak langsung :
biaya dari semua bahan-bahan yang
tidak menjadi bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan
bahan menjadi barang. contohnya pengelasan
dalam pembuatan mobil.
b.
Biaya buruh tak langsung :
biaya yang dikeluarkan untuk pekerja
yang ada dipabrik atau diluar pabrik, tetapi tidak langsung dalam proses
pembuatan suatu produk. contohnya gaji
untuk pekerja perawatan mesin.
c.
Biaya
komersial :
biaya tak langsung yang tidak
terjadi di pabrik. Biaya ini terdiri dari :
d.
Biaya Penjualan :
pengeluaran yang dilakukan dalam
rangkaian kegiatan penjualan suatu produksi. contohnya biaya promosi dan iklan.
e.
Biaya admintrasi :
pengeluaran yang dilakukan untuk
mendukung kegiatan-kegiatan pabrik.
f.
Biaya keuangan :
biaya yang berhubungan dengan
perolehan dana untuk oprasi perusahaan misalnya bungaa
2.3 Biaya
produksi jangka Pendek
Biaya produksi jangka pendek yaitu jangka waktu dimana sebagian faktor
produksi tidak dapat di tambah jumlahnya. Biaya produksi dalam jangka pendek
antara lain :
Dalam
hubungannya dengan tujuan biaya
Yaitu jangka
waktu dimana perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang
digunakan dalam proses produksi. .Dalam biaya produksi jangka pendek ditinjau
dari hubungannya dengan produksi di bagi mejadi 2 yaitu :
a.
Biaya Langsung (direct cost)
Biaya
Langsung merupakan biaya-biaya yang dapat diidentifikasi secara langsung pada
suatu proses tertentu ataupun output tertentu.
b.
Biaya tidak Langsung (indirect cost)
Biaya Tidak
Langsung merupakan biaya-biaya yang tidak dapat diidentifikasi secara langsung
pada suatu proses tertentu atau output tertentu.
Dalam
hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.
a.
Biaya Total (TC)
Biaya total merupakan jumlah keseluruhan biaya
produksi yang dikeluarkan perusahaan yang terdiri dari biaya tetap dan biaya
variabel. Biaya total (Total Cost)
didapat dari menjumlahkan biayatetap total (TFC dari perkataan Total Fixed
Cost) dan biaya berubah total (TVC dari perkataan Total Variable Cost). Dengan
demikian biaya total dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
TC = TFC + TVC.
Tabel 1.1 Biaya Total (Ribuan Rupiah)
Jumlah pekerja |
Jumlah produksi (Q) |
TFC |
TVC |
TC |
0 |
0 |
50 |
0 |
50 |
1 |
2 |
50 |
50 |
100 |
2 |
6 |
50 |
100 |
150 |
3 |
12 |
50 |
150 |
200 |
4 |
20 |
50 |
200 |
250 |
5 |
27 |
50 |
250 |
300 |
6 |
33 |
50 |
300 |
350 |
7 |
38 |
50 |
350 |
400 |
8 |
42 |
50 |
400 |
450 |
9 |
45 |
50 |
450 |
500 |
10 |
47 |
50 |
500 |
550 |
b.
Biaya Berubah
total (TVC)
Biaya variabel merupakan biaya yang berubah secara
linier sesuai dengan volume output operasi perusahaan. Sebagai contoh adalah
bahan baku. Dengan demikian biaya
variabel dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
TVC = TC – TFC.
c.
Biaya Tetap (TFC)
Biaya tetap merupakan biaya yang tidak berubah
mengikuti tingkat produksi. Sebaga contoh sewa tanah, biaya abondemen, dan
biaya pemiliharaan pajak. Dengan
demikian biaya variabel dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:
TFC = TC – TVC.
d.
Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost/AFC)
Biaya tetap rata-rata adalah
hasil bagi antara biaya tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan. Dengan demikian biayatetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: :
AFC
= FC/Q
Keterangan: TFC = Biaya Tetap Total, Q = Kuantitas
e.
Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variabel Cost/AVC)
Biaya variabel rata-rata adalah
biaya variable satuan unit produksi. Dengan demikian biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: :
AVC = VC/Q
Keterangan:TVC = Biaya Variabel Total, Q = Kuantitas
f.
Biaya Total Rata-Rata (Average Cost/AC)
Average Cost
adalah biaya total rata-rata yang dapat dihitung dari Total Cost dibagi
banyaknya jumlah barang tertentu (Q). Dengan demikian biaya tetap rata-rata dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut: :
AC= TC /Q atau (VC+FC)/QAC= AVC+AFC
g.
Biaya Marginal (Marginal Cost/MC)
Biaya Marginal adalah tambahan biaya yang disebabkan karena tambahan
satu unit produksi. Biaya marginal diperoleh dari selisih Total Cost dan
selisih kuantitas dari barang yang diproduksi. Sehingga dapat dirumuskan:
MC =
dTC/dQAtauMC = TCn – TCn-1
Oleh karena tambahan produksi satu unit output tidak
akan menambah ataumengurangi biaya produksi tetap (FC), maka tambahan biaya
marginal iniakan menambah biaya variable total (VC).
Tabel 1.2
Biaya Rata-Rata (Ribuan Rupiah)”
Jumlah pekerja |
Jumlah produksi (Q) |
TFC |
TVC |
TC |
AFC |
AVC |
ATC |
MC |
0 |
0 |
50 |
0 |
50 |
- |
- |
- |
- |
1 |
2 |
50 |
50 |
100 |
25 |
25 |
50 |
25 |
2 |
6 |
50 |
100 |
150 |
12.5 |
16.7 |
25 |
12.5 |
3 |
12 |
50 |
150 |
200 |
8.3 |
12.5 |
16.7 |
8.3 |
4 |
20 |
50 |
200 |
250 |
6.25 |
10 |
12.5 |
6.25 |
5 |
27 |
50 |
250 |
300 |
7.1 |
9.3 |
11.1 |
7.1 |
6 |
33 |
50 |
300 |
350 |
8.3 |
9.1 |
10.6 |
8.3 |
7 |
38 |
50 |
350 |
400 |
10.0 |
9.2 |
10.5 |
10.0 |
8 |
42 |
50 |
400 |
450 |
12.5 |
9.5 |
10.7 |
12.5 |
9 |
45 |
50 |
450 |
500 |
16.7 |
10 |
11.1 |
16.7 |
10 |
47 |
50 |
500 |
550 |
25 |
10.6 |
11.7 |
25 |
TABEL RUMUS
Jenis Biaya |
Rumus |
|
Biaya Total (TC) |
Biaya Tetap Total+Biaya Berubah Total |
TFC+TVC |
Biaya Marginal (MC) |
biaya totaln-biaya totaln-1 atau jumlah produksin-jumlah produksin-1 |
TCn-TCn-1 Qn-Qn-1 |
Biaya Tetap Rata-rata (AFC) |
Biaya tetp total/jumlah produksi |
TFC/Q |
Biaya berubah rata-rata (avc) |
Biaya berubah/jumlah produksi |
TVC/Q |
Biaya total rata-rata (AC) |
Biaya total/jumlah produksi |
TC/Q |
2.4 Biaya jangka
panjang
Sebagaimana
telah dikemukakan dalam konsep produksi jangka panjang, bahwa dalam produksi
jangka panjang semua input diperlakukan sebagai input variabel. Jadi, tidak ada
input tetap. Maka dalam konsep biaya jangka panjang semua biaya dianggap
sebagai biaya variabel (variabel cost), tidak ada biaya tetap. Dalam jangka
panjang, perusahaan dapat menambah semua faktor-faktor produksi yang akan
digunakan oleh perusahaan. Jangka panjang, yaitu jangka waktu di mana semua
faktor produksi dapat mengalami perubahan, yaitu jumlah daripada faktor-faktor
produksi yang digunakan oleh perusahaan dapat ditambah apabila memang
dibutuhkan. Faktor-faktor produksi tersebut adalah: faktor pasar, faktor bahan
mentah, faktor fasilitas angkutan, dan faktor tenaga kerja.
a.
Biaya Total (jangka panjang)
adalah biaya
yang dikeluarkan untuk memproduksi seluruh output dan semuanya bersifat
variabe. LTC = LVC dimana LTC(long run total cost) dan LVC
(long run variabel cost).
b.
Biaya Rata-Rata Jangka Panjang (Long-run Average
Cost/LAC)
Biaya total rata-rata jangka panjang adalah biaya total dibagi jumlah
output.
LAC = LTC/Q
Keterangan : LAC
= Biaya rata-rata jangka panjang
Q = Jumlah output
c.
Biaya Marjinal
Adalah
tambahan biaya karena menambah produksi sebanyak satu unit. Perubahan biaya
total adalah sama dengan perubahan biaya variabel. LMC=ΔLVC/ΔQ dimana LMC(long
run margin cost) Q(output).
2.5 Penentuan
biaya produksi
a.
Biaya historis :
yaitu penentuan biaya produk dengan
mengumpulkan semua biaya yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi
pembuatan produk selesai
b.
Biaya sebelum pembuatan :
suatu cara penentuan biaya pembuatan
produk sebelum produk tersebut dibuat.
Biaya ini terbagi atas :
1)
Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan
perkiraan kegiatan pada masa yang direncanakan.
2)
Biaya standar : berdasarkan standar-standar
pelaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Harga pokok standar :
Yaitu harga pokok
yang telah ditentukan sebelum proses produksi dilaksanakan, Tujuannya adalah :
1)
Pengendalian biaya dan jika memungkinkan
menguranginya.
2)
Pengukuran efesiensi.
3)
Penyederhanaan prosedur pembiayaan.
4)
Penilaian persediaan.
5)
Penentuan harga jual.
Cara penentuan biaya standar :
1)
Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada
masa lalu
2)
Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu
3)
Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada
suatu kondisi operasi yang normal
4)
Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada
efesiensi maksimum
5)
Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi
operasi yang baik.
2.6 Faktor- faktor Produksi
Faktor produksi adalah segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
memproduksi barang dan jasa. Faktor
produksi yang bisa digunakan dalam proses produksi yaitu :
a.
Sumber Daya Alam
Sumberdaya alam adalah segala sesuatu yang disediakan
oleh alam yang dapat dimanfaatkan manusia/ persahaan untuk memenuhi
kebutuhannya. Sumberdaya alam di sini meliputi segala sesuatu yang ada di dalam
bumi.
b.
Sumber Daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)
Tenaga kerja
manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun rohani yang
dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jas.
c.
Sumber Daya Modal
Modal
menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang digunakan
untuk menghasilkan produk lebih lanjut.
d.
Sumberdaya Pengusaha
Sumberdaya
ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan
barang atau jasa secara efektif dan efisien.
Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang
digunaan adalah tingkat produksi yang ingin dicapai.
2.7 Cara Meminimumkan Biaya
Dalam analisis ekonomi kapasitas pabrik digambarkan oleh
kurva biaya total rata-rata atau Average Cost (AC). Peminimuman biaya jangka panjang tergantung kepada 2
faktor berikut :
a.
Tingkat
produksi yang ingin dicapai
b.
Sifat dari pilihan
kapasitas pabrik yang tersedia
Faktor yang akan menentukan kapasitas produksi yang
digunaan adalah tingkat produksi yang ingin dicapai.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan
uraian bab sebelumnya penulis dapat mengemukan simpulan sebagai berikut : Yang dimaksud
dengan biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan (pengorbanan) meliputi
pembelian bahan mentah, mesin, upah pegawai, dan perawatan agara proses
produksi dapat berjalan. Biaya produksi dapat dibedakan berdaskan bentuk pengeluarnya
dan jangka waktunya.
Berdasarkan jangka waktunya biaya produksi dapat dibedakan menjadi dua yaitu
biaya produksi jangka panjang dan biaya produksi jangka pendek, sedangkan
berdasrkan bentuk pengeluarnya dapat dibedakan menjadi dua yaitu biaya implisit
dan biaya ekplisit.
Selain biaya
produksi ada macam-macam biaya yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan
agar prduknya laku dipasaran anatara lain biaya admintrasi, biaya pemasaran,
dan biaya keuangan. Break event point (BEP) atau titik impas merupakan dimana
keadaan suatu usaha tidak mengalami rugi dan tidak mengalami keuntungan. Bila
menggunakan pendekatan grafik BEP, titik impas terjadi pada perpotongan antara
income(pemasukan) dan cost
DAFTAR PUSTAKA
Firdausriza
(2010). Makalah Teori biaya produksi [Online]. Tersedia: http://lanicitraagustini.blogspot.com/2012/03/teori-biaya-produksi.html
Sadono Sukirno, S.E., M.S., Sc. MIKRO EKONOMI Teori Pengantar Edisi Ketiga,
PT RAJAGRAFINDO PERSADA
Ratna nurakbar Biaya produksi online
http://ratnairmanurakbar.blogspot.co.id/2014/12/biaya-produksi-ekonomi-makro.html
No comments:
Post a Comment