Thursday, 6 May 2021

MAKALAH KOMUNIKATOR DALAM KEPERAWATAN

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Sebagaimana diketahui, manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang selalu membutuhkan sesamanya dalam  kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu tidak dapat dihindari bahwa manusia harus selalu berhubungan dengan manusia lainnya. Hubungan manusia dengan manusia lainnya, atau hubungan manusia dengan kelompok, atau hubungan kelompok dengan kelompok inilah yang disebut sebagai interàksi sosial. Banyak pakar menilai bahwa komunikasi adalah suatu kebutuhan yang sangat fundamental bagi seseorang dalam hidup bermasyarakat. Profesor Wilbur Schramm menyebutnya bahwa komunikasi dan masyarakat adalah dua kata kembar yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Sebab tanpa komunikasi tidak mungkin masyarakat terbentuk, sebaliknya tanpa masyarakat maka manusia tidak mungkin dapat mengembangkan komunikasi (Schramm; 1982).

Komunikasi  sebagai proses berhubungan antar individu atau antar kelompok yang tak lepas dari komponen komunikator. Sebuah komunikasi bisa diisi oleh orang-orang yang berkualitas dalam mengungkapkan pesan. Komunikator yang berkualitas tersebut tidak akan dikuasai jika tidak memenuhi kriteria seorang komunikator.

Komunikasi sebagai proses individu/seseorang (komunikator) yang mengirimkan stimulus (biasanya dalam bentuk verbal/ kata kata) untuk memberikan pengaruh atau memodifikasi tingkah laku orang lain  (komunikan) [Sosiolog Hovland, Janis dan Kelley, dan Ruben]. Oleh karena itu penulis akan membahasnya dalam makalah yang berjudul Komunikator dalam Proses Komunikasi.

 

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis kemukakan, rumusan masalah yang ingin dungkapkan yaitu :

1.      Defensii dari Komunikator ?

2.      Syarat-syarat dari Komunikator ?

3.      Faktor-faktor Penghambat Komunikator ?

 

C.    Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah yang penulis kemukakan, tujuan penelitian yang ingin disajikan penulis adalah :

  1. Untuk mengetahui defenisi dari Komunikator
  2. Untuk mengetahui Syarat-syarat dari Komunikator
  3. Untuk mengetahui Faktor-faktor Pengahambat Komunikator.

BAB II

PEMBAHASAN

 

A.    Pengertian Komunikator

Komunikator adalah pihak yang mengirim pesan kepada khalayak. Dalam khazanah ilmu komunikasi, komunikator (communicator) bisa juga bertukar peran sebagai komunikan atau penerima pesan sehingga komunikator yang baik juga harus berusaha menjadi komunikan yang baik. Seorang sumber bisa menjadi komunikator/pembicara. Sebaliknya komunikator/pembicara tidak selalu sebagai sumber. Bisa jadi ia menjadi pelaksana (eksekutor) dari seorang sumber untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Pengirim adalah orang yg menyuruh untuk menyampaikan.

Komunikator dibagi dalam dua tipe utama:

  1. Komunikator dengan Cintra Diri Sendiri (The Communicator’s Self Image)

Komunikator tipe ini lebih mengutamakan kepentingan dirinya sendiri. Proses pengiriman pesan didasarkan atas keinginan sang komunikator. Mereka mengukur kesuksesan komunikasi dari segi kesuksesan mencapai target sasaran secara kuantitatif.

Contoh :

Dalam sebuah seminar sekelompok panitia merasa berhasil dan bangga ketika seminar itu dihadiri oleh banyak audience, tapi mereka tidak memperdulikan apakah audience memahami apa yang disampaikan komunikator atau apakah ada feedback  atau respon dari audience.

  1. Komunikator Dengan Citra Khalayak (The communicators image of the audience)

Komunikator dengan citra atau kepentingan khalayak adalah komunikator yang mencoba memahami kebutuhan audiens. Mereka sedapat mungkin memperoleh empati dengan hal-hal yang diinginkan oleh khalayak.

Komunikator tipe ini terbagi atas:

1.      Paternalisme (paternalism). Hubungan antara komuikator dengan audiens seperti hubungan ayah dan anak. Komunikator menganggap fungsi mereka adalah untuk mendidik dan menginformasikan audiens, semenatara kebutuhan subjektif, kepentingan dan kesukaan diri mereka tidak terlalu menjadi perhatian.

Contoh:

Iklan layanan masyarakat, misalkan wajib belajar 9 tahun, program KB dll

2.      Spesialisasi (specialization) ini merupakan proses yang menjadikan komunikator sebagai bagian dari khalayak yang kepentingan dan kebutuhannya diketahui.

3.      Profesionalisasi (profesionalization). Efek ini menyebabkan komunikator berpikir bahwa mereka kompeten untuk memutuskan isi media dan mengetahui lebih baik apa yang seharusnya dilakukan untuk khalayak.

Contoh:

Editor, Redaktur pelaksana sebuah majalah/Koran, Dosen dll

4.      Ritualisme (ritualism). Komunikator tidak melakukan apa pun yang melebihi usaha mereka menciptakan keadaan menyenangkan audiens. Mereka menjadikan kumunikasi sebagai alat untuk membangun atau memperkuat kebersamaan diantara target khalayak.

Contoh:

Informasi Pelaksanaan kerja bakti diLingkungan, ceramah dalam mimbar-mimbar keagamaan.

 

B.     Syarat-Syarat Komunikator

Diperlukan persyaratan tertentu untuk para komunikator dalam sebuah program komunikasi, baik dalam segi sosok kepribadian maupun dalam kinerja kerja. Dari segi kepribadian, agar pesan yang disampaikan bisa diterima oleh khalayak maka sseorang komunikator mempunyai hal berikut:

 

 

  1. Kepandaian

Komunikator yang menguasai teknik bicara & menulis surat memilih simbol/lambang yang tepat. Cukup membangkitkan minat pendengar,pembaca & dapat memberikan keterangan-keterangan secara sistematis serta mudah ditangkap.

  1. Sikap komunikator

Sikap sombong, angkuh menyebabkan pendengar muak dan menolak uraian dari komunikator.Sikap ragu-ragu menyebebkan pendengar kurang percaya terhadap uraian komunikator.Tetapi sokap tegas akan menyebabkan pendengar percaya dan sikap ini harus bersumber pada hubungan kemanusiaan (human relaton).Makin baik hubungan kemanusiaannya makin lancarlah komunikasi.

  1. Pengetahuan Komunikator

Komunikator yang kaya akan pengetahuan dan menguasai secara mendalam apa yang akan disampaikan akan lebih mudah menyampaikan uraian-uraian yang mudah menemukan contoh-contoh, sehingga komunikasinya makin lancar.

  1. Sistem sosial

Dalam hal ini ada dua macam sistem sosial, yaitu :

a.       Sistem sosial yang bersifat formal (organisasi)

b.      Sistem sosial nonformal (susunan masyarakat biasa)

  1. Keadaan lahiriah komunikator

Terutama dalam komunikasi lisa, suara yang mantap, ucapan yang jelas, lagak lagu yang baik, serta gerakan tangan yang sehat dapat mendukung pembicaraan.

  1. Memiliki kedekatan  dengan khalayak.

Jarak seseorang dengan sumber memengaruhi perhatiannya pada sepsan tertentu. Semakin dekat jarak semakin besar pula peluang untuk terpapar pesan itu. Hal ini terjadi dalam arti jarak secara fisik ataupun secara sosial.

Kesamaan (similirity) merupakan faktor penting lainnya yang memengaruhi penerimaan pesan oleh khalayak. Kesamaan ini antara lain meliputi gender, pendidikan, umur, agama, latar belakang sosial, ras, hobi, dan kemampuan bahasa. Kesamaan juga bisa meliputi maslah sikap dan orientai terhadao berbagai aspek seperti buku, musik, pakaian, pekerjaan, keluarga, dan sebagainya. Preferensi khalayak terhadap seorang komunikator berdasarkan kesamaan budaya, agama, ras, pekerjaan, dan pendidikan berpengaruh terhadap proses seleksi, interpretasi, dan pengingatan pesan sepanjang hidupnya.

Dikenal kredibilitasnya dan otoritasnya. Khalayak cenderung memerhatikan dan mengingat pesan dari sumber yang mereka percata sebagai orang yang memiliki pengalaman dan atau pengetahuan yang lias. Menurut Ferguson, ada dua faktor kredibilitas yang sangat penting untuk seorang sumber: dapat dipercaya (trustworthiness) dan keahlian (expertise). Faktor-faktor lainnya adalah tenang/sabar (compusere), dinamisn, bisa bergaul (sociability), terbuka (extroversion) dan memiliki kesamaan dengan audiens.

Menunjukkan motivasi dan niat. Cara komunikator menyampaikan pesan berpengaruh terhadap audiens dalam memberi tanggapan terhadap pesan tersebut. Respon khlayak akan berbeda menanggapi pesan yang ditunjukkan untuk kepentingan informasi (informative) dari pesan yang diniatkan untuk meyakinkan (persuasive) mereka.

Pandai dalam cara penyampaian pesan  Gaya komunikator menyampaikan (delivery) pesan juga menjadi faktor penting dalam proses penerimaan informasi.

 

C.    Faktor – Faktor Penghambat Komunikator

Komunikasi berasal dari bahasa latin, yaitu communis, dalam pengertian di sini tidak ada hubungannya dengan partai komunis pada kegiatan politik. Communis dalam komunikasi adalah sama, maksudnya adanya kesamaan makna mengenai sesuatu hal.

Beberapa Faktor Penghambat komunikasi adalah :

1.        Tidak adanya konsekwensi timbal-balik. Komunikasi terjadi sebagai konsekuensi dari hubungan sosial masyarakat, baik komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih. Karena terjadinya hubungan maka timbul interaksi di dalamnya.

2.        Kurangannya pemahaman terhadap permasalahan. Dalam berkomunikasi mungkin kita menginginkan sebuah hasil atau lebih dari beberapa kemungkinan yang diperoleh, yaitu; pemahaman atas apa yang disampaikan, pengaruh sikap, hubungan yang semakin baik dan menimbulkan tindakan yang diinginkan.

3.        Hambatan Sosio-antro-psikologis

adalah hambatan yang terjadi dalam konteks situasional, dalam hal ini seorang komunikator (penyampai pesan) harus mampu memperhatikan situasi ketika komunikasi sedang dilangsungkan, sebab situasi akan sangat berpengaruh terhadap proses komunikasi terutama pada faktor: Sosiologis-antro-psikologis.

4.        Hambatan Semantis

Hambatan sematis adalah hambatan yang terjadi di dalam diri komunikator, yaitu menyangkut bahasa yang digunakan sebagai alat penyampaian pesannya. Gangguan semantis bisa menyebabkan salah tafsir yang pada akhirnya akan mengakibatkan salah komunikasi.

5.        Hambatan Mekanis

Hambatan mekanis adalah hambatan yang banyak dijumpai pada media yang digunakan dalam berkomunikasi, misalkan pada telepon, televisi, dan radio yang sinyalnya terganggu dan lain sebagainya.

6.        Hambatan Ekologis

Hambatan ekologis adalah hamatan yang disebabkan oleh lingkungan dimana proses komunikasi sedang dilangsungkan. Jadi hambatan tersebut datangnya karena lingkungan. Misalnya; ketika sedang asik mengobrol di sebuah café, terdengar suara riuh kendaraan, ketika sedang berpidato terjadi hujan besar dan lain sebagainya.

Agar tidak terjadi gangguan ekologis seorang komunikator harus terlebih dahulu menyiapkan antisipasi atau memikirkan dengan matang di mana komunikasi akan dilaksanakan.

7.        Kejelasan topik dan tema yang kadang tidak terfokus. Komunikan akan mengambil inisiatif sesuai dengan apa yang ia duga yang belum tentu sesuai dengan maksud komunikator. Dalam pidato-pidato kenegaraan khususnya, komunikasi semantis harus jelas dan tegas dengan memilih kalimat-kalimat yang mengandung persepsi yang jelas dengan susunan kalimat yang logis.


BAB III

PENUTUP

 

A.    Kesimpulan

Komunikator adalah seorang yang menyampaikan pesan kepada khalayak dengan mempertimbangkan perannya sebagai komunikator demi menyukseskan proses komunikasi sehingga komunikan dapat menerima pesan dengan jelas. Dan artinya seorang komunikator telah sukses menyampaikan pesannya kepada komunikan. Jika memang pesan tersebut membutuhkan perbuatan dari komunikan, komunikan tersebut akan melakukan atau mengaplikasiakan pesan yang disampaikan oleh komunikator dalam kehidupan komunikan.

Syarat-Syarat Komunikator

1.         Kepandaian

2.         Sikap komunikator

3.         Pengetahuan Komunikator

4.         Sistem sosial

5.         Keadaan lahiriah komunikator

6.         Memiliki kedekatan  dengan khalayak.

Faktor – Faktor Penghambat Komunikator

1.      Tidak adanya konsekwensi timbal-balik

2.      Kurangannya pemahaman terhadap permasalahan

3.      Hambatan Sosio-antro-psikologis

4.      Hambatan Semantis

5.      Hambatan Mekanis

6.      Hambatan Ekologis

7.      Kejelasan topik dan tema yang kadang tidak terfokus


DAFTAR PUSTAKA

 

 

Alo, Lilliweri.2008.Dasar – Dasar Komunikasi Kesehatan. Yogyakarta: PustakaPelajar.

 

Arikunto, Dr. Suharsimi.1988.Organisasi dan Administrasi Pendidikan Teknologi. Jakarta:            PT. Raja Grafindo Persada.

 

Arni, Dr. Muhammad.2002. Komunikasi Organisasi. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

 

Modul SKOM 4206 Perencanaan Program Komunikasi

 

Mulyana, Deddy. 2013.Ilmu Komunikas: Suatu Pengantar. Bandung: Remaja Rosdakarya

 

 


KATA PENGANTAR

 

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Penyampai (Komunikator).

Maksud dan tujuan kami  menyusun makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah serta menambah pengetahuan tentang Konsep Komunikator.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak lepas dari kekurangan karena kurangnya pengetahuan dan terbatasnya referensi yang kami dapatkan, sehingga kami memerlukan saran dan kritik yang membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat pengetahuan bagi pembaca mengenai Konsep Komunikator.

 

Banda Aceh,   Oktober  2017


DAFTAR ISI

 

 

 

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

 

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A.    Latar Belakang............................................................................................. 1

B.    Rumusan Masalah........................................................................................ 1

C.    Tujuan Penulisan.......................................................................................... 2

 

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3

A.    Pengertian Komunikator.............................................................................. 3

B.    Syarat-Syarat Komunikator.......................................................................... 4

C.    Faktor – Faktor Penghambat Komunikator.................................................. 6

 

BAB III PENUTUP............................................................................................... 9

A.    Kesimpulan................................................................................................... 9

 

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 10

 


Makalah

 

PENYAMPAI KOMUNIKATOR

 

 

 

 

Disusun

Oleh:

 

 

KELOMPOK 1

 

 

Siska Putri Wiranda

Virda Amalia

Armawan AKbar

Saibabul Hamdi

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

AKADEMI KEPERAWATAN ABULYATAMA

BANDA ACEH

2017

No comments:

Post a Comment