DAFTAR ISI
BAB I
KELINCI
A.
TERNAK KELINCI................................................................................................
1.
Kelahiran........................................................................................................
2.
Pengembangan..............................................................................................
3.
Penyapihan....................................................................................................
4.
Penurunan dan Cara Ternak Menghasilkan Ternak Kelinci.............
5.
Penggemukan dan Pemotongan................................................................
6.
Penanganan Terhadap Kelinci..................................................................
7.
Identifikasi Kandang....................................................................................
BAB II
DOMBA
A.
KELASIFIKASI.......................................................................................................
1.
Pengertian Domba........................................................................................
2.
Sejarah Asal Usul Domba...........................................................................
3.
Jenis-jenis Domba........................................................................................
BAB III
KERBAU
A.
PERAN TERNAK KERBAU...................................................................................
B.
FUNGSI TERNAK KERBAU.................................................................................
C.
PENTING NYA TERNAK KERBAU ...................................................................
BAB I
KELINCI
A.
TERNAK KELINCI
Kelinci merupakan salah satu
jenis ternak non ruminansia. Kelinci banyak dipelihara oleh peternak sebagai
pekerjaan sampingan. Pada umunya, ternak kelinci dimanfaatkan sebagai ternak
hias karena tingkah lakunya yang menggemaskan sehingga di anggap lucu. Kelinci
juga dimanfaatkan daging dan kotorannya sebagai pupuk. Kelinci merupakan ternak
herbivora, tetapi didalam peternakan kelinci seringkali di tambahkan pakan
penguat yaitu pollard.
Ternak kelinci jika di
ternakan secara baik akan memberikan prospek yang baik. Sehingga kami sengaja mempelajari
manajemen ternak kelinci.
Makalah ini bertujuan untuk
mengetahui cara pemeliharaan kelinci yang baik serta pemanfaatan bulu kelinci
Kelinci
Kelinci adalah hewan mamalia
dari famili Leporidae yang dapat ditemukan dibanyak bagian bumi.
Dulunya hewan ini adalah hewan liar yang hidup di Afrika hingga ke daratan
Eropa. Kelinci diklasifikasikan dalam ordo Lagomorpha. Ordo ini dibedakan
menjadi 2 famili, yakni Octhonidae (jenis pika yang pandai bersiul) dan
Leporidae (termasuk di dalamnya jenis kelinci dan terwelu). Asal kata kelinci
berasal dari bahasa Belanda, yaitu konijnte yang berarti “anak kelinci.
Kelinci yang paling banyak diminati yaitu lop,
nederland dwarf, polish, angora, blanc de Hotot, Dutch, Chinchilla, Silver
Martin, New Zealand White, Flemish Giant, dan Tan.
Ada beberapa hal juga yang
harus diperhatikan dalam perawatan kelinci anatara lain : mengurus
dan memperhatikan makanan maupun kesehatan. Banyak orang yang ingin memelihara
kelinci namun tidak mudah merealisasikan. Hal ini disebabkan oleh beberapa
faktor, di antaranya; butuh kandang dan tempat khusus. Karena itu bagi mereka
yang tidak punya pekarangan akan sedikit kesulitan untuk memelihara kelinci
(Anonimus, 2008).
Gambar ternak ke;inci.
MANFAAT KELINCI |
Mengenai manfaat yang
diambil dari kelinci adalah bulu & daging yang sampai saat ini mulai laku
keras di pasaran. Selain itu dapat jg dimanfaatkan utk pupuk, kerajinan &
pakan ternak.
Tujuan dalam meningkatkan produksi daging kelinci
adalah untuk menghasilakan daging dan bulu. Kecuali kelinci yang dipelihara
untuk mendapatkan bulunya saja. Kelinci yang dimaksud adalah kelinci rex dalam
jumlah yang sangat kecil dan kelinci angora menghasilkan wol untuk tekstil. Wol
adalah target utama produksi kelinci angora dan kebutuhan untuk menghasilkan
bulu yang berkualitas telah menyebabkan peternak angora untuk mengembangkan
metode yang cukup berbeda dari yang digunakan dalam produksi kelinci.
1. Kelahiran
Kelinci yang baru dilahirkan
di letakkan secara perlahan pada lingkungan yang higienis. Kehadiran peternak
tidak diperlukan, tetapi sarang / kandang harus segera di periksa setelah
kelahiran. Pengoperasian sangat mudah dan tidak beresiko pada ternak muda. Hal
tersebut dapat berlangsung dengan benar setelah proses kelahiran, induk di
pindahkan. Kelahiran harus menghapuskan / mengganti hewan yang mati, dan setiap
kantong janin tersebut tidak dimakan.
2. Pengembangan
Peternak
boleh untuk mengurangi jumlah kelinci yang baru lahir dalam jumlah yang besar
pada satu induk, atau memberikan pada induk lain yang kekurangan, dengan syarat
sebagai berikut :
Tidak
lebih dari kelinci muda di berikan pada induk lain
Perbedaan
usia antara anak asli induk dengan anak yang di titipkan maksimal adalah 48jam
Waktu
untuk menitipkan anak pada induk lain, maksimal adalah 5hari
3. Penyapihan
Selama masa penyapihan anak yang muda secara bertahap
menjadikan susu sebagai makanan padat. Penyapihan juga dilakukan saat peternak
memisahkan anak yang muda dengan induk (kijang betina). Semua anak yang masih
muda di pisahkan pada waktu yang sama dan di tempatkan 6-8 ekor per kandang
untuk di gemukkan. Kandang harus bersih, dan kelompok harus cukup seragam
dengan perbedaan usia maksimum 1 minggu. Selama proses pemisahan peternak harus
memeriksa kesehatan kelinci muda, perlu di lakukan pengobatan bila ada yang
terlihat sakit.
Menyapih
dapat terjadi ketika kelinci mencapai puncak berat hidupnya yaitu 500 gram
(yaitu sekitar 26-30 hari dalam produksi rasio eropa). Kelinci muda mulai
mengkonsumsi makanan padat pada usia 18-20 hari. Dan ketika mencapai usia 30
hari, bila dilakukan pemerahan tidak boleh melebihi % dari pakan yang di
berikan.
4. Penurunan dan cara peternak menghasilkan keturunan pada
kelinci
Salah satu kelemahan yang nyata dari reproduksi
intensif adalah perputaran yang cepat dari masa kelahiran. Pada tingkat
pemusnahan yang terjadi setiap bulan bila angka
Peternak
memiliki beberapa cara untuk menghasilkan keturunan. Solusi paling praktis
adalah dengan mengkawinkan kedua-duanya adalah keturunan yang murni, dan
memilih yang terbaik dari yang terbaik. Untuk menghindari inbreeding, dapat
dilakukan dengan mendapatkan bakalan dari peternak lain. Jika produksi secara
intensif, produsen dapat membeli hewan yang dapat bertahan hidup dari proses
seleksi strain khusus untuk sistem persilangan yang disarankan oleh pemasok.
5. Penggemukan dan Pemotongan
Selama
periode penyapihan pada kelinci pedaging yang sedang tumbuh harus selalu diberi
makan secara terus menerus. Jika peternak menggunakan konsentrat yang seimbang,
konsumsi harian rata-rata akan mencapai 100-130 gram untuh ukuran hewan
menengah. Dalam kondisi yang baik kelinci akan mendapatkan sekitar 30-40 gram
per hari, yang berarti asupan yang diperoleh sekitar 3-3,5 kg
pakan yang akan menghasilkan 1kg dalam pertambahan bobot badan.
Penggemukkan pada kelinci muda dapat dilakukan dengan memberikan makanan berupa
sereal (gandum) dan konsentrat yang cocok.
6. Penanganan terhadap kelinci
Kelinci
harus diperlakukan dengan lembut. Pada saat mengangkat kelinci yang di pegang
bukanlah telinga. Ada beberapa cara / tehnik untuk memegang kelinci.
Cara memegang kelinci
Kelinci di pegang pada bagian kulit bahunya. Untuk
hewan dengan berat dibawah 1 kg
Jika binatang itu lebih berat, saat mengambil mereka
yang di pegang adalah bagian kulit bahu, tetapi bila harus di geser lebih dari
5-10 deti
Jika binatang memberontak dan kita merasa tidak bisa
mengendalikan, yang terbaik adalah menjatuhkan pada posisi merangkak dan
mengambilnya kembali dengan benar setelah 2-3 detik. Jika ketika
kelinci melawan tetapi peternak terus memaksa untuk memegang, maka akan
menimbulkan goresan atau bahkan akan mematahkan tulang punggung kelinci
tersebut.
Penanganan
kelinci
Identifikasi pertama
Setiap
hewan di beri nomor. Jumlah ini akan muncul pada semua dokumen tentang kelinci
dan pada kelinci itu sendiri. Ada 3 macam cara untuk mengidentifikasi kelinci
secara lama atau awet
Ring’s
: cincin nomor yang melekat pada kaki belakang diatas tonjolan. Resiko
kehilangan cincin tinggi
Klip
: klip nomor SRE menempel pada telinga kelinci. Klip ini terbuat dari logam
atau plsatik, dan resiko kerugian tinggi.
Tato
: lubang kecil yang berada pada telinga dengan nomor atau huruf, dan di
letakkan dengan menggosok dengan tinta khusus. Meskipun metode ini membutuhkan
waktu yang cukup lama, itu merupakan salah satu cara yang benara-benar di yakini.
Hal ini dapat dilakukan pada saat penyapihan menggunakan penjepit kelinci
khusus, atau pada kelinci dewasa dengan penjepit domba.
7. Identifikasi kandang
Unit
dalam pengelolaan kelinci adalah kandang induk. Semua kandang di bagian
pembibitan harus diberi nomor, dan ini adalah angka yang akan muncul pada
catatan. Metode ini jauh lebih mudah daripada identifikasi secara indifidu,
sehingga digunakan dalam rabitrries yang menjaga catatan tetapi tidak
berkembang biak selektif.
Sebuah
sistem identifikasi sangatlah penting bahkan dalam peternakan kelinci kecil.
Perencanaan kandang
kelincimenawarkan cara pemantauan atap kandang hampir semua
kejadian di persemaian.dengan
asumsi bahwa tidak akan tersisa dan alas ternak
kelinci yang disapih selambat lambatnya sebulan
setelah kelahiran, sistem melibatkan kotak besar
dengan 4 baris horisontal dari 31 kompartemen. masing-masing sesuai
dengan hari bulan. Setiap pagi peternak melihat kartu recordingdan
apa yang harus diperiksanya karena
setiap selesai melihatnya, kartu yang bersangkutan induk kelinci dipindahkan ke
kandang yang sesuai untuk operasi berikutnya
BAB II
DOMBA
Tiap-tiap
makhluk hidup yang ada didunia ini mempunyai cara hidup yang berbeda-beda, baik
itu manusia, tumbuhan ataupun juga hewan-hewan. Dalam hal memperoleh makanan
perkembang biakannya, begitu juga dalam hal penamaan, semua makhluk hidup pasti
memiliki nama yang berbeda- beda antara hewan yang satu dengan hewan lainnya,
walaupun terkadang mereka tinggal pada satu habitat yang sama.
.
Domba atau biri-biri (Ovis)
adalah ruminansia dengan rambut tebal
dan dikenal orang banyak karena dipelihara untuk dimanfaatkan rambut (disebut
wol), daging, dan susunya. Yang paling dikenal orang adalah domba
peliharaan (Ovis aries), yang diduga keturunan dari moufflon liar dari Asia Tengah selatan dan barat-daya. Untuk tipe lain
dari domba dan kerabat dekatnya, lihat kambing
antilop.
Domba berbeda dengan kambing.
A.
Klasifikasi
¨ Phylum :Chordata
¨ Sub
Phylum : Vertebrata
¨ Class :Mammalia
¨ Ordo :Ungulata
¨ Sub
Ordo :Artiodactylata
¨ Familia :Coroviane
¨ Genus :Ovis
¨ Species : Ovis
orientalisi
1.
Pengertian Domba
Domba adalah mamalia yang termasuk pertama kali di
jinakkan dan dijadikan sebagai hewan ternakan oleh manusia. Literatur
mnyebutkan bahwa mula diternakkan pertama kali sektar 9000 – 11000 tahun yang
lalu di Mesopotamia.Domba atau biri-biri (Ovis)
adalah ruminansia dengan rambut tebal
dan dikenal orang banyak karena dipelihara untuk dimanfaatkan rambut (disebut
wol), daging, dan susunya. Yang paling dikenal orang adalah domba
peliharaan (Ovis aries), yang diduga keturunan dari moufflon liar dari Asia Tengah selatan dan barat-daya. Untuk tipe lain
dari domba dan kerabat dekatnya, lihat kambing
antilop.
Domba berbeda dengan kambing.
Pengertian
lain dari domba adalah ruminansia kecil, bulunya biasanya berkerut, dan
mempunyai tanduk yang berbentuk spiral lateral dan tanduk ini ditemukan pada
jantan maupun betina
2.
Sejarah Asal Usul Domba
Ada
beberapa teori mengenai asal usul dari ternak domba. Namun sebagian besar
berkata sama, bahwa ternak domba berasal dari Mouflon. Mouflon ini adalah hewan liar. Ada 2 macam
jenis Mouflons. Pertama adalah Mouflon Asiatic, yaitu Mouflons yang hidup di
pegunungan asiatic dan selatan Iran. Dan satunya lagi adalah jenis Mouflons Eropa, satu satunya yang hidup di pulau
Sardinia dan Corsica, Italia. Banyak hipotesis bahwa Mouflon Eropa adalah
keturunan dari Mouflon Asia.
3. Jenis-jenis Domba
Domba
merupakan ternak yang pertama kali didomestikasi, dimulai dari daerah Kaspia,
Iran, India, Asia Barat, Asia Tenggara, dan Eropa samapai ke Afrika. Di
Indonesia, domba terkelompok menjadi:
a. Domba
ekor tipis (Javanese thin tailed),
b.
Domba
ekor gemuk (Javanese fat tailed), dan
c.
Domba
Priangan atau dikenal juga sebagai domba garut.
Secara umum ketiga jenis
domba tersebut dibedakan dengan ciri-ciri sebagai berikut :
a. Domba
ekor tipis (Domba Kampung)
Domba
ini merupakan domba yang banyak terdapat di Jawa Barat dan Jawa Tengah. Domba
ini termasuk golongan domba kecil, dengan berat potong sekitar 20 – 30 kg.
Warna bulu putih dan biasanya memiliki bercak hitam di sekeliling matanya.
Ekornya tidak menunjukkan adanya desposisi lemak. Domba jantan memiliki tanduk
melingkar, sedangkan yang betina biasanya tidak bertanduk. Bulunya berupa wol
yang kasar.
. Domba
ekor gemuk
Domba
ini banyak terdapat di Jawa Timur dan Madura, serta pulau-pulau di Nusa Tenggara.
Di Sulawesi Selatan dikenal sebagai domba Donggala. Tanda-tanda yang merupakan
karakteristik khas domba ekor gemuk adalah ekor yang besar, lebar dan panjang.
Bagian pangkal ekor membesar merupakan timbunan lemak, sedangkan bagian ujung
ekor kecil tidak berlemak. Warna bulu putih, tidak bertanduk.
Bulu
wolnya kasar. Domba ini dikenal sebagai domba yang tahan terhadap panas dan
kering. Domba ini diduga berasal dari Asia Barat Daya yang dibawa oleh pedagang
bangsa Arab pada abad ke-18.
Pada
sekitar tahun 1731 sampai 1779 pemerintah Hindia Belanda telah mengimpor domba
Kirmani, yaitu domba ekor gemuk dari Persia.
Apakah
domba ekor gemuk merupakan keturunan dari domba-domba ini, belum diketahui.
Bentuk tubuh domba ekor gemuk lebih besar dari pada domba ekor tipis. Domba ini
merupakan domba tipe pedaging, berat jantan dewasa antara 40 – 60 kg, sedangkan
berat badan betina dewasa 25 – 35 kg. Tinggi badan pada jantan dewasa antara 60
– 65 cm, sedangkan pada betina dewasa 52 – 60 cm.
c. Domba
Priangan
Terdapat
di Priangan, yaitu di Bandung, Garut, Sumedang, Ciamis, dan Tasikmalaya. Domba
ini dipelihara khusus untuk diadu. Domba priangan bertubuh besar, dahi konveks,
tanduk yang jantan besar dan kuat, melingkar seperti spiral. Domba ini diduga
diciptakan dari persilangan antara domba Merino dan domba Cape dengan domba
lokal sekitar tahun 1864.
Namun
sekarang sudah tidak ada bekas-bekas dari karakteristik wol domba Merino. Pada
domba Priangan, kadang-kadang dijumpai adanya domba tanpa daun telinga. Domba
ini sudah terkenal sebagai salah satu domba yang mempunyai angka
reproduktivitas tinggi di dunia.
4. Mamfaat Domba Bagi Manusia
a. Daging
Hasil penelitian di
berbagai negara dunia menyatakan bila daging domba merupakan salah satu jenis
daging merah yang sarat akan nutrisi dan aman untuk dikonsumsi. Daging domba
muda atau sering disebut juga dengan Lamb yang berasal dari anak domba berusia
1 tahun ke bawah, kaya akan protein, zat besi, vitamin B12 dan nutrisi lainnya
seperti zinc, selenium serta niacin. Mari bersama Kita telaah lebih jauh
mengenai kandungan nutrisi daging domba muda yang memang ternyata bermanfaat
untuk kesehatan tubuh ini.
b. Bulu
Bulu domba dapat
dibuat menjadi sajadah, lukisan, dan alas kaki. Pembuatan produk-produk
berbahan baku bulu domba lokal, dirancang dengan menggunakan teknologi yang
sanggat Canggih bahkan benang yang terbuta dari bulu wol mereka dapat digunakan
untuk menenun kain baju kita. Benang yang digunakan untuk berbagai keperluan
lain telah membuat hidup kita lebih mudah.
c. Susu
Setiap hari domba
memproduksi susu, dan susu domba umumnya diminum dam digunanakan diberbagai
tempat di dunia. Kalsium dalam susu ini bermamfaat bagi perkembangan tulang dan
gigi . bahan dasar pembuatan yogurt dan keju adalah susu. Susu juga digunakan
untuk membuat kue. Pastry dan makanan lainnya. Singkatnya, susu merupakan salah
satu makanan bergizi yang kita makan setiap hari.
4.
Cara Hidup Domba
Salah
satu karakteristik domba adalah kemampuan memamahbiak , dan bagi hewan
memamahbiak (ruminansia) perana lambung sangat penting, karena fungsi lambung
pada domba adalah menyimpan makanan sementara, untuk nantinya dimamahbiak kedua
kalinya disamping itu lambung juga berfungsi untuk pembusukan peragian
(Fementasi). Lambung hewan pemamahbiak terbagi kepada ruang, yaitu : Rumen
(Perut Besar), Retikulum (Perut Jala), Omasum (Perut Ketat) dan Abomasum (Perut
Masam).
Makanan
hewan pemamahbiak adalah rumput dan daun-daunan. Makanan tersebut direnggut dan
dikunyah sekedarnya lalu kemudian dicampur air ludah, selanjutnya makanan
ditelan ke esophagus (Kerongkongan) dan masuk kerumen. Didalam rumen terdapat
bakteri dan flagelata yang dapat menghasilkan enzim
selulase. Flagelata tersebut fesesnya dapat digunakan untuk pupuk
didalam rumen terjadi pencernaan protein, polisakarida dan fermentasi selulasa
oleh enzim selulase, selanjutnya makanan masuk kedalam reticulum.
5.
Tempat Hidup
Domba
biasanya berada di areal yang cukup luas Di Sekitar padang Rumput, udaranya
segar dan keadaan sekelilingnya tenang, dekat dengan sumber pakan ternak,
memiliki sumber air, jauh dari daerah pemukiman dan sumber air penduduk
(minimal 10 meter)
6.
Reproduksi
Domba berkembangbiak dengan cara melahirkan
(Menyusui) . pada saat induk domba melahirkan anaknya, ia tak pernah melupakan
bau dan rasa yang ia rasakan ketika ia membersihkan anaknya dengan lidahnya.
Itulah mengapa ia tak mau menerima domba yang lain yang mempunyai bau dan rasa
berbeda. Induk biri-biri dapat dengan mudah membedakan anaknya sendiri dari
yang lain diantara sekawanan biri-biri, akan tetapi, ia harus berusaha
mengenali mereka segera setelah melahirkan.
BAB
III
KERBAU
A. Peran
Ternak Kerbau
Ternak
kerbau memegang peranan yang sangat penting bagi status sosial dan budaya
masyarakat pedesaan. Sejak dahulu, masyarakat berpendapat bahwa apabila
seseorang memiliki ternak kerbau maka dianggap sebagai orang yang memiliki
harta banyak dan berderajat tinggi. Sehingga ternak kerbau dimanfaatkan pada
acara-acara tertentu sebagai simbol kebesaran seperti acara perkawinan yang
dikenal dengan sebutan “potong kerbau”, yang dilaksanakan secara adat setempat.
Demikian
halnya pada upacara perkawinan, Horja Bius (acara penghormatan terhadap
leluhur), dan pendirian rumah adat, kerbau juga disembelih selain sebagai hewan
korban juga sebagai pelengkap adat dalam pembagian jambar. Pada pembagian
jambar juhut (hewan kurban) terdapat aturan tertentu yang disebut ruhut
papangan, yaitu:
1. Kepala (ulu dan osang)
untuk raja adat.
2. Leher (rungkung atau
tanggalan) untuk pihak boru.
3. Paha dan kaki (soit) untuk
pihak dongan sabutuha.
4. Punggung dan rusuk
(panamboli dan somba-somba) untuk pihak hula-hula.
5. Bagian belakang (ihur-ihur)
untuk pihak hasuhuton.
Adanya
aturan yang memberi perlakuan khusus pada raja di masyarakat Batak tersebut
juga menjelaskan tentang keberadaan tanduk kerbau yang tersimpan pada rumah
adatnya. Perlakuan khusus kepada pemimpin adat berkaitan dengan pemberian
bagian kepala hewan kurban khususnya kerbau, juga ditemukan pada masyarakat
Toraja.
Beberapa
daerah di Indonesia yang secara sosial budaya berkaitan dengan kerbau
menunjukkan populasi kerbau yang tinggi. Keterkaitannya bisa berupa dalam adat
istiadat atau kebutuhan tenaga kerja lebih pada adat istiadat yang turun
temurun. Kerbau mempunyai arti sosial yang sangat khas sehingga ada rumah adat
dan perkantoran pemerintah mempunyai bentuk atap yang melengkung melambangkan
bentuk tanduk kerbau. Diduga kata “Minangkabau” berasal dari “Menang Kerbau”.
Hal
ini menunjukan bahwa budaya masyarakat sangat berperan terhadap perkembangan
populasi kerbau. Populasi kerbau di Indonesia terdapat di seluruh provinsi,
karena kerbau mempunyai daya adaptasi yang sangat tinggi. Kerbau bisa
berkembang mulai dari daerah kering di NTT dan NTB, lahan pertanian yang subur
di Jawa hingga lahan rawa di Sulawesi Selatan, Kalimantan dan daerah pantai
utara Sumatera (Asahan sampai Palembang). Selain itu pengembangannya juga tidak
akan menghadapi hambatan selera, budaya dan agama.
B. Fungsi
Ternak Kerbau
·
Sebagai
penghasil tenaga kerja untuk mengolah sawah.
Kerbau
dipelihara oleh masyarakat Indonesia secara turun temurun. Pada
masyarakat pulau Jawa, ternak kerbau digunakan sebagai hewan yang digunakan
tenaganya untuk mengolah sawah sejak dulu kala. Sebelum ada traktor,
kerbau memiliki fungsi amat besar dalam produksi padi. Meskipun ada
mekanisasi pertanian menggunakan traktor, penggunaan kerbau masih diperlukan
untuk sawah dengan terasering yang berundak-undak.
·
Sebagai
penghasil susu.
Di
Sumatera banyak ditemui kerbau penghasil susu. Di Minangkabau,
susu kerbau juga diolah menjadi dadiah (sejenis yoghurt) dan
juga digunakan sebagai bahan keju Mozzarella.
·
Sebagai
penghasil daging.
Daging
kerbau muda cukup empuk. Rendang yang dimakan di Rumah Makan Padang
adalah lebih banyak daging kerbau daripada daging sapi. Kerbau pun
digunakan sebagai hewan kurban di beberapa daerah, selain sapi dan kambing.
·
Sebagai
ternak yang bisa menghasilkan pupuk.
Kotoran
kerbau dapat digunakan sebagai pupuk atau bahan bakar jika dikeringkan.
Semasa booming ternak cacing tanah, kotoran kerbau dicari
peternak cacing untuk media tumbuh cacing tanah. Orang berebut kotoran
kerbau berbahan hijauan alami.
·
Sebagai
tabungan jangka panjang.
Di
beberapa desa, kerbau digunakan untuk alat menabung. Petani menyimpan
uangnya dengan membeli kerbau, lalu menjual kerbaunya jika sedang membutuhkan
uangnya.
·
Sebagai
bahan tekstil (industri).
Kulit
kerbau sering digunakan juga sebagai bahan sepatu, wayang kulit dan helm sepeda
motor.
·
Pemanfaatan
kerbau sebagai alat transportasi diperkirakan berkaitan dengan pengangkutan
hasil-hasil pertanian seorang petani.
C. Pentingnya
Ternak Kerbau
Semakin
meningkatnya penduduk Indonesia dan semakin meningkatnya pendapatan masyarakat,
maka meningkat pula konsumsi daging untuk memenuhi kebutuhan protein hewani
bagi tubuh. Pada umumnya, kebutuhan daging di Indonesia dipenuhi dari daging
sapi dan ayam . Oleh karena itu, salah satu untuk memenuhi kebutuhan daging
selain daging sapi dan ayam yaitu daging yang berasal dari ternak kerbau. Dalam
hal ini, menunjukkan bahwa ternak kerbau penting di ternakkan sejak dini karena
mempunyai potensi untuk dikembangkan sehingga dapat memenuhi kebutuhan daging
bagi masyarakat Indonesia.
Secara
umum, ternak kerbau dan sapi adalah hewan yang berbeda baik jenis maupu
bangsanya. Tetapi dalam soal produk, dipasar tidak ada perbedaan antara daging
kerbau
Ditunjukkan
pula dengan pertambahan berat badan, bahwa penggemukan ternak kerbau oleh
seorang peternak di Bogor mampu mendapatkan hasil pertambahan berat badan 1
kg/ekor/hari. Oleh karena itu, bahwa parameter yang relatif sama digunakan pada
penggemukan sapi potong. Dalam hal ini, menunjukkan bahwa dengan
Dalam
hal inilah, ternak kerbau mempunyai potensi untuk dikembangakan baik di kawasan
tersebut maupun diwilayah lainnya. Dengan demikian pengembangan usaha
peternakan kerbau dan wilayah agribisnis kerbau sangat luas, hampir meliputi
seluruh agroekosistem dan sosial-budaya yang ada sehingga ternak kerbau
mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai penghasil daging. Kerbau dianggap
memiliki kontribusi tinggi dan cukup banyak menginspirasi.
Kesimpulan
Ternak
kerbau memegang peranan yang sangat penting bagi status sosial dan budaya
masyarakat pedesaan. Sejak dahulu, masyarakat berpendapat bahwa apabila
seseorang memiliki ternak kerbau maka dianggap sebagai orang yang memiliki
harta banyak dan berderajat tinggi. Fungsi ternak kerbau bermacam-macam,
diantaranya sebagai penghasil tenaga untuk mengolah sawah, sebagai penghasil
susu dan daging, bisa menghasilkan pupuk, sebagai tabungan jangka panjang,
bahan tekstil (industri), dan sebagai alat transportasi. Salah satu untuk
memenuhi kebutuhan daging daging, ternak kerbau penting di ternakkan sejak dini
karena mempunyai potensi untuk dikembangkan sehingga dapat memenuhi kebutuhan
daging bagi masyarakat Indonesia.
B. Saran
Kerbau
saat ini dinilai sangat tinggi untuk bermatapencaharian namun populasinya
berkurang dari masa ke masa. Oleh karena itu, perlu adanya upaya penyelamatan
populasi ternak kerbau yang dapat dilakukan melalui berbagai macam usaha,
seperti penyuluhan peternakan mengenai kerbau di pedesaan/wilayah/daerah yang
berpotensi tinggi bagi kesejahteraan masyarakat.
No comments:
Post a Comment