HUBUNGAN ELASTISITAS PADA PEMERINTAH IMPOR DI ACEH
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Salah
satu pokok bahasan yang paling penting dari aplikasi ekonomi adalah konsep
elastisitas. Dengan adanya pemahaman elastisitas, apa yang akan terjadi terhadap
permintaan dan penawaran, jika ada perubahan harga? Apa yang terjadi pada
“keseimbangan harga” bila faktor-faktor yang mempengaruhi kurva berubah? Dan
beberapa besar pengaruhnya?
Elastisitas merupakaan ukuran sejauh mana
pembeli dan penjual bereaksi terhadap perubahan kondisi yang ada.Kondisi yang
dimaksud berkaitan dengan perubahan harga. Dengan kata lain, elastisitas
merupakan derajat kepekaan permintaan
dan penawaran terhadap perubahan harga.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
pengertian elastisitas permintaan ?
2. Apa saja Jenis-jenis elastisitas permintaan ?
3.
Apa faktor-faktor yang
mempengaruhi elastisitas permintaan ?
C.
Tujuan
1. Memahami
pengertian elastisitas permintaan dan penawaran
2. Memahami
Jenis-jenis elastisitas permintaan dan penawaran
3. Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas
permintaan dan penawaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Elastisitas Permintaan
Elasstisitas
permintaan adalah suatu alat atau konsep yang digunakan untuk mengukur derajat
kepekaan atau respon perubahan jumlah atau kualitas barang yang dibeli sebagai
akibat perubahan factor yang mempengaruhi. Dalam
hal ini pada dasarnya ada tiga variable pertama yang mempengaruhi, maka dikenal
tiga elastisitas permintaan, yaitu: “Elastisitas Harga Permintaan,
Elastisitas Silang, Dan Elastisitas Pendapatan”.
1.
Elastisitas Harga Permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah
derajat kepekaan atau respon jumlah permintaan akibat berubahan harga barang
atau dengan kata lain merupakan perbandingan dari pada presentasi perubahan
jumlah barang yang diminta dengan prosentase perubahan dengan harga dipasar,
sesuai dengan hokum permintaan, dimana jika harga naik, maka kuantitas barang
turun dan sebaliknya.
Dalam analisis, elastisitas harga
permintaan lebih kerap dinyatakan sebagai elastisitas permintaan.Nilai
perbandingan antara persentasi perubahan jumlah diminta dengan
2.
Elastisitas Silang
Koefesien yang menunjukan sampai dimana
besarnya perubahan permintaan terhadap suatu barang apabila terjadi perubahan
terhadap harga barang lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau
dengan ringkas elastisitas silang.
Apabila perubahan harga barang Y
menyebabkan permintaan barang X berubah, maka sifat penghubung diantara keduanya
digambarkan oleh elastisitas silang. Besarnya elastisitas silang (Es/Exy) dapat dihitung berdasarkan pada
rumus berikut:
Es =
Atau Exy =
Perubahan harga suatu
barang akan mengakibatkan pergeseran permintaan kepada produk lain, maka
elastisitas silang (Exy) adalah merupakan persentase perubahan permintaan dari
barang X di bagi dengan persentase perubahan harga dari barang Y.
Apabila hubungan kedua barang tersebut
(X dan Y) bersifat komplementer (pelengkap) terhadap barang lain, maka tanda
elastisitas silangnya adalah negative, misalnya kenaikan harga tinta akan
mengakibatkan penurunan permintaan terhadap pena.
Apabila barang lain tersebut bersifat
subtitusi (pengganti) maka tanda elastisitas silangnya adalah positif, misalnya
kenaikan harga daging ayam akan mengakibatkan kenaikan jumlah permintaan
terhadap daging sapi dan sebaliknya
B.
Jenis-jenis elastisitas permintaan
1.
Permintaan tidak elastis
sempurna : elastisitas = 0.
Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang
diminta. Dengan demikian, kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal
ini berarti bahwa berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap
tidak berubah. Contoh barang yang
permintaannya tidak elastis sempurna adalah tanah (meskipun harganya naik
terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas),
2.
Permintaan tidak elastis :
elastisitas < 1.
Prosentase perubahan kuantitas permintaan < dari prosentase perubahan harga.
Contoh permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk
kebutuhan. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap membutuhkan
konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun mungkin dapat dihemat
penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar kenaikan harga yang terjadi.
Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen tidak akan menambah
konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena
konsumsi beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang).
3. Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Prosentase perubahan kuantitas permintaan = prosentase
perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya uniter tidak dapat
disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya lebih sebagai
pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum tentu ada
produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
4. Permintaan
elastis : elastisitas > 1. Prosentase perubahan
kuantitas permintaan > prosentase perubahan harga. Ini sering terjadi pada
produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya saja pakaian, makanan ringan,
dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan
barang penggantinya.
5.
Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak
terhingga. Dimana pada suatu harga tertentu pasar
sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit
saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan demikian, kurvanya berbentuk
horisontal. Contoh produk yang permintaannya bersifat tidak elastis sempurna
diantaranya barang/jasa yang bersifat komoditi, yaitu barang/jasa yang memiliki
karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau
diproduksi oleh produsen yang berbeda.
C.
Faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan
1.
Ada
beberapa faktor yang menentukan elastis harga permintaan, yaitu:
a.
Tersedia atau tidaknya
barang pengganti dipasar
b.
Jumlah pengguna atau
tingkat kebutuhan dari barang tersebut
c.
Jenis
barang dan pola preferensi konsumen
d.
Periode
waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau priode
waktu penggunaan barang tersebut
e.
Kemampuan relative
anggaran untuk mengimpor barang
2.
Elastisitas
akan besar bilamana:
a.
Terdapat banyak barang
subtitusi yang baik
b.
Harga relative tinggi
c.
Ada banyak
kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
3.
Elastisitas
umumnya akan kecil, bilamana:
a.
Benda
tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
b.
Barang yang
bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan harga-harga yang rendah
c.
Untuk barang tersebut
tidak terdapat barang-barang subtitusi yang baik dan benda tersebut sangat
dibutuhkan
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Elastisitas harga permintaan mengukur
seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya
berubah.Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk prosentase perubahan
atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.
Setiap perubahan harga akan mengubah
kuantitas yang diminta. Akan tetapi sampai dimana setiap perubahan harga akan
menimbulkan perubahan tersebut, berbedaan diantara satu barang dengan barang
yang lain. Ada yang menimbulkan perubahan kuantitas yang besar, tetapi ada pula
yang pertubahan kuantitasnya sangat kecil. Elastisitas permintaan merupakan
ukuran yang menunjukan sampai dimana kuantitas yang diminta akan mengalami perubahan
sebagai akibat dari suatu perubahan harga.
B. Saran – saran
Interaksi antara permintaan dari
konsumen akan menciptakan keseimbangan harga pasar, apabila pada harga
keseimbangan jumlah barang yang di minta konsumen, sama persis dengan jumlah
yang di tawarkan produsen, secara grafis keseimbangan pasar bisa tercapai.
DAFTAR PUSTAKA
Tim Penyusun
Modul SMK. 2008. Ilmu Pengetahuan Sosial. Surakarta : Citra Pustaka Mandiri
Sukwiaty, Dkk.
1995. Pengantar Mikro. Jakarta : Binapura Aksara
Yasinta. 2008. Elastisitas Permintaan
dan Penawaran. Wordpress.com : yasinta
Chaeraniirm. 2012. Elastisitas
Permintaan dan Penawaran. blogspot.com : chaeraniirma
No comments:
Post a Comment