DAFTAR
ISI
1. Kata
Pengantar .................................................................................................. 1
2. Daftar
Isi
............................................................................................................ 2
3. BAB
I : Pendahuluan
.......................................................................................... 3
4. BAB
II : Energi dan Sumbernya ..................................................................... 4
5. BAB
III : Energi Listrik .................................................................................. 8
6. BAB
IV : Penutup ............................................................................................
14
BAB
III
PENDAHULUAN
1.1.Latar
Belakang
Energi memiliki peran
penting dan tidak dapat dilepaskan dalam
kehidupan manusia. Terlebih, saat ini hampir semua aktivitas manusia sangat
tergantung pada energi. Berbagai alat pendukung, seperti alat penerangan, motor
penggerak, peralatan rumah tangga, dan mesin-mesin industri dapat
difungsikan jika ada energi. Namun,
seperti yang telah diketahui, terdapat dua kelompok besar energi yang
didasarkan pada pembaharuan. Dua kelompok tersebut adalah energi terbarukan dan
energi yang tidak terbarukan.
Energi terbarukan ini
meliputi energi matahari, energi air, energi angin, energi panas bumi, dan energi
biomassa sedangkan energi yang tidak terbarukan meliputi energi yang berasal
dari fosil atau energi dari mineral alam. Pada dasarnya, pemanfaatan energi -
energi tersebut sudah dilakukan sejak dahulu.
Pemanfaatan energi yang
tidak dapat diperbaharui secara berlebihan dapat menimbulkan krisis energi.
Energi menjadi komponen
penting bagi kelangsungan
hidup manusia karena
hampir semua aktivitas
kehidupan manusia sangat tergantung
pada ketersediaan energi
yang cukup. Dewasa ini dan
beberapa tahun ke
depan, manusia masih akan tergantung
pada sumber energi fosil
karena sumber energi fosil inilah
yang mampu memenuhi
kebutuhan energi manusia dalam
skala besar.
Sedangkan sumber
energi alternatif/terbarukan
belum dapat memenuhi
kebutuhan energi manusia dalam skala besar karena fluktuasi potensi dan
tingkat keekonomian yang belum bisa bersaing dengan energi konvensional. Di
lain pihak, manusia dihadapkan pada situasi menipisnya cadangan sumber
energi fosil dan
meningkatnya kerusakan lingkungan akibat
penggunaan energi fosil.
Melihat kondisi tersebut maka
saat ini sangat
diperlukan pengetahuan tentang apa itu energi terbarukan,
sumber-sumber energi terbarukan, sekaligus masalah yang timbul dari pemanfaatan
energi terbarukan agar didapatkan solusi atau kebijakan tentang pemanfaatan
energi tersebut.
1.2.Tujuan
Tujuan dari pembuatan
makalah ini adalah untuk mengetahui informasi tentang pengertian energi
terbarukan, sumber-simber utama energi terbarukan, contoh teknologi dari sumber
tersebut, masalah dan cara mengatasi masalah yang dapat ditimbulkan dari
pemanfaatan energi terbarukan.
BAB
II
ENERGI DAN SUMBERNYA
2.1.
Definisi
Energi
Energi adalah kemampuan
melakukan kerja. Disebut demikian karena setiap kerja yang dilakukan sekecil apapun
dan seringan apapun tetap membutuhkan energi. Menurut KBBI energi didefiniskan
sebagai daya atau kekuatan yang diperlukan untuk melakukan berbagai proses
kegiatan. Energi merupakan bagian dari suatu benda tetapi tidak terikat pada
benda tersebut. Energi bersifat fleksibel artinya dapat berpindah dan berubah.
Berikut beberapa pendapat ahli tentang pengertian energi;
1.
Energi adalah kemampuan membuat sesuatu
terjadi (Robert L. Wolke)
2.
Energi adalah kemampuan benda untuk melakukan usaha
(Mikrajuddin)
3.
Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang
dihasilkan atau dimiliki oleh suatu benda (Pardiyono)
4.
Energi adalah sebuah konsep dasar
termodinamika dan merupakan salah satu aspek penting dalam analisis teknik
(Michael J. Moran), dll
Dari berbagai
pengertian dan definisi energi diatas dapat disimpulkan bahwa secara umum
energi dapat didefinisikan sebagai kekuatan yang dimilki oleh suatu benda
sehingga mampu untuk melakukan kerja.
2.2.
Jenis-Jenis
Energi
1. Energi
Tak Terbarukan
Energi tak terbarukan adalah energi yang diperoleh
dari sumber daya alam yang waktu pembentukannya sampai jutaan tahun. Dikatakan
tak terbarukan karena apabila sejumlah sumbernya dieksploitasikan, maka untuk
mengganti sumber sejenis dengan jumlah sama, baru mungkin atau belum pasti akan
terjadi jutaan tahun yang akan datang. Contoh sumber energi tidak terbarukan
antara lain berasal dari fosil dan mineral alam.
2. Energi
Terbarukan
Energi terbarukan adalah sumber energi yang dapat
dengan cepat dipulihkan kembali secara alami, dan prosesnya berkelanjutan. Contoh
sumber energi terbarukan adalah matahari, angin, panas bumi, biomassa, dan air.
2.3.
Sumber
Energi Tak Terbarukan
1. Sumber
Energi dari Fosil Makhluk Hidup
Sumber energi
yang satu ini tak lain berasal dari timbunan makhluk hidup yang telah mati lalu
terkubur di bawah tanah sampai jutaan tahun, adapun contohnya adalah batu bara
dan minyak bumi. Dan beberapa dalam bentuk gas alam.
Sumber energi
dari fosil adalah sumber energi yang paling banyak digunakan saat ini. Yaitu
sekitar 82% dari seluruh penggunaan energi dunia. Ini karena jumlahnya yang
besar dan stabilitas dari penggunaannya.
2. Sumber
Energi dari Mineral Alam
Mineral adalah suatu bahan alam yang mempunyai sifat-sifat
fisis dan kimia tertentu. Mineral alam dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi
setelah melewati berbagai tahapan yang sangat lama. Adapun contohnya adalah
unsur uranium yang dapat menghasilkan sebuah energi nuklir.
2.4.
Sumber
Energi Terbarukan
1. Matahari
Energi matahari
dihasilkan melalui proses reaksi fusi nuklir yang terjadi di dalam inti
matahari. Dalam reaksi fusi nuklir ini terjadi serangkaian tahap yang disebut
rantai proton. Rantai proton di inti matahari terjadi kira-kira 9,2 x 1037
kali tiap detik dan mampu mengubah sekitar 3,7 x 1038 proton menjadi
inti helium tiap detiknya. Energi yang dihasilkan di dalam inti matahari adalah
sekitar 3,846 x 1026 joule setiap detiknya.
Energi matahari
terbatas karena hanya bisa digunakan pada siang hari, dan hanya pada
tempat-tempat yang terkena sinar matahari langsung.
Pengkonversian
energi dari matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Heliochemical
Merupakan
proses konversi energi matahari menjadi energi kimia. Contohnya adalah reaksi fotosintesis yang dilakukan oleh
tumbuhan hijau
b. Helioelectrical
Merupakan
proses konversi energi matahari menjadi energi listrik. Contohnya adalah
perubahan energi matahari oleh panel surya. Adapun proses
penggunaannya yaitu dengan menyerap energi matahari untuk mengisi baterai yang
ada, lalu kemudian menggunakan energi di baterai tersebut ketika cahaya
matahari sedang tidak ada.
c. Heliothermal
Merupakan
proses penyerapan energi matahari untuk keperluan tertentu, misalnya untuk
memanaskan air seperti yang terjadi pada alat kolektor cahaya matahari (solar
collector).
2. Air
Air merupakan zat yang sangat melimpah. Jumlahnya diperkirakan mencapai
1,4 triliun kilometer kubik dan menutupi hampir 71% permukaan bumi. Air
mengalami pergerakan dalam bentuk siklus yang dinamakan siklus hidrologi. Tahapan daur hidrologi
terdiri dari 4 tahapan berbeda, yaitu penyimpanan (storage), penguapan
(evaporation), presipitasi (precipitation), dan air larian atau limpasan
permukaan (runoff).
Air dapat
dijadikan sumber energi dengan memanfaatkan energi potensialnya. Air dengan
jumlah yang banyak akan memiliki tekanan dan energi yang besar. Lalu energi
potensial yang ada akan diubah menjadi energi kinetik, sehingga dalam
pemanfaatannya dapat digunakan untuk memutar turbin generator. Dalam berbagai
pembangkit listrik juga, air seringkali digunakan dengan cara diubah menjadi
uap bertekanan tinggi dengan cara dipanaskan.
3. Angin
Angin adalah
udara yang bergerak sebagai akibat adanya rotasi bumi dan perbedaan tekanan
udara. Dengan arti lain bahwa angin merupakan salah satu fenomena yang terjadi
akibat pemanasan dan konveksi udara.
Angin terjadi
karena pemuaian molekul-molekul udara setelah terkena energi panas matahari.
Udara yang memuai akan menjadi lebih ringan, sehingga akan bergerak naik. Ruang
yang ditinggalkan oleh udara panas tadi, dengan segera akan mengalami penurunan
tekanan, sehingga udara dingin di sekitarnya akan mengalir menuju ke tempat
yang bertekanan rendah tersebut.
Energi dari
angin ini sangat ramah lingkungan karena tidak melakukan pembakaran seperti
pada energi dari fosil. Selain itu, biaya pembuatannya juga sangat murah.
Sehingga keuntungan yang didapatkan relatif besar. Akan tetapi, energi dari
angin ini sangat bergantung kepada iklim. Sehingga kestabilannya cenderung
rendah.
4. Panas
Bumi
Panas Bumi
adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap air, dan
batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya
tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya
diperlukan proses penambangan.
Panas bumi
antara lain disebabkan oleh aktivitas tektonik bumi, panas matahari yang
diserap oleh bumi, peluruhan elemen radioaktif di bawah permukaan bumi, panas
yang dilepaskan oleh logam-logam berat karena tenggelam ke dalam pusat bumi,
dan efek elektromagnetik yang dipengaruhi oleh medan magnet bumi.
Panas bumi
merupakan energi yang ramah lingkungan dan dapat diandalkan. Karena selain
tidak menghasilkan pembakaran, panas bumi selalu tersedia di alam. Akan tetapi,
panas bumi hanya bisa dimanfaatkan pada tempat-tempat tertentu. Yaitu pada daerah
dekat lempeng tektonik.
5. Biomassa
Biomassa merupakan energi yang bersumber dari
bahan-bahan alami seperti kayu, limbah pertanian, perkebunan, hutan, komponen
organik dari industri dan rumah tangga serta kotoran hewan dan manusia.
Biomassa dikenal sebagai
zero CO2 emission, dengan kata lain tidak menyebabkan akumulasi CO2 di
atmosfer.
6. Sumber
Energi Skala Kecil
a. Piezoelektrik,
merupakan muatan listrik yang dihasilkan dari pengaplikasian stress mekanik
pada benda padat. Benda ini mengubah energi mekanik menjadi energi listrik.
b. Jam
otomatis (Automatic watch, self-winding watch) merupakan jam tangan yang
digerakkan dengan energi mekanik yang tersimpan, yang didapatkan dari gerakan
tangan penggunanya. Energi mekanik disimpan pada mekanisme pegas di dalamnya.
c. Landasan
elektrokinetik (electrokinetic road ramp) yaitu metode menghasilkan energi
listrik dengan memanfaatkan energi kinetik dari mobil yang bergerak di atas
landasan yang terpasang di jalan. Sebuah landasan sudah dipasang di lapangan
parkir supermarket Sainsbury's di Gloucester, Britania Raya, di mana listrik
yang dihasilkan digunakan untuk menggerakkan mesin kasir.
d. Menangkap
radiasi elektromagnetik yang tidak termanfaatkan dan mengubahnya menjadi energi
listrik menggunakan rectifying antenna. Ini adalah salah satu metode memanen
energi (energy harvesting).
BAB
III
ENERGI LISTRIK
3.1
Definisi
Energi Listrik
Energi listrik
adalah energi utama yang dibutuhkan bagi peralatan listrik/energi yang
tersimpan dalam arus listrik dengan satuan amper (A) dan tegangan listrik
dengan satuan volt (V) dengan ketentuan kebutuhan konsumsi daya listrik dengan
satuan Watt (W). Energi listrik digunakan untuk menggerakkan berbagai peralatan
listrik seperti mesin bermotor, lampu penerangan, mesin pemanas atau pendingin,
ataupun untuk menggerakkan kembali suatu peralatan mekanik untuk menghasilkan
bentuk energi yang lain.
3.2
Pembangkit
Listrik
Pembangkit
listrik adalah bagian dari alat industri yang dipakai untuk memproduksi dan
membangkitkan tenaga listrik dari berbagai sumber tenaga, seperti PLTU, PLTN,
PLTA, PLTS, PLTSa, dan lain-lain.
Bagian utama
dari pembangkit listrik ini adalah generator, yakni mesin berputar yang
mengubah energi mekanis menjadi energi listrik dengan menggunakan prinsip medan
magnet dan penghantar listrik. Mesin generator ini diaktifkan dengan
menggunakan berbagai sumber energi setelah melalui berbagai tahapan.
Menurut
sumber yang digunakan, pembangkit listrik dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu
pembangkit listrik dengan sumber energi tak terbarukan, dan pembangkit listrik
dengan sumber energi terbarukan.
Berikut
ini akan kami jelaskan mekanisme pada beberapa pembangkit listrik.
1. Pembangkit
Listrik dengan Energi Tak Terbarukan
a. Pembangkit
Listrik Tenaga Uap (PLTU)
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap,
bahan utama yang digunakan adalah bahan bakar fosil. Energi kimia yang tersimpan dalam bahan bakar
fosil (batu bara, gas alam, minyak bumi) dan oksigen dari udara dikonversikan
menjadi energi termal, energi mekanis, lalu energi listrik untuk penggunaan
berkelanjutan dan distribusi secara luas.
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Uap,
tenaga penggerak dihasilkan dari pembakaran bahan bakar. Pembakaran bahan bakar
akan menghasilkan suhu tinggi yang nantinya digunakan untuk memanaskan air. Air
yang dipanaskan ini akan menjadi uap bertekanan tinggi yang nantinya akan digunakan
untuk memutar turbin generator.
Sampai saat ini, pembangkit listrik
tenaga bahan bakar fosil masih merupakan penyedia energi terbesar di dunia. Ini
karena efisiensi dan besarnya energi yang dihasilkan. Meskipun begitu, ini juga
menghasilkan sisa pembakaran yang mencemari alam. Contohnya adalah CO2
yang dapat menghasilkan efek rumah kaca.
b. Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN)
adalah stasiun pembangkit listrik thermal di mana panas yang dihasilkan
diperoleh dari satu atau lebih reaktor nuklir pembangkit listrik.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
memanfaatkan reaksi fisi pada mineral, yaitu uranium, yang menghasilkan suhu
tinggi. Suhu tinggi yang dihasilkan oleh reaksi fisi uranium kemudian digunakan
untuk memanaskan air sehingga terbentuklah uap bertekanan tinggi. Uap inilah
yang nantinya akan digunakan untuk memutar turbin generator.
Sumber energi yang digunakan adalah
sumber energi dari mineral alam. Sehingga ada kemungkinan kalau suatu saat
nanti akan habis. Hingga saat ini, terdapat 442 PLTN berlisensi di dunia dengan
441 diantaranya beroperasi di 31 negara yang berbeda. Keseluruhan reaktor
tersebut menyuplai 17% daya listrik dunia.
Berikut ini adalah tahapan-tahapan dalam Pembangkit
Listrik Tenaga Uap dan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
2. Pembangkit
Listrik dari Sumber Energi Terbarukan
1. Pembangkit
Listrik Tenaga Surya
Untuk menghasilkan listrik dari cahaya
diperlukan sebuah proses yang dikenal sebagai proses fotoelektrik.
Proses fotoelektrik ini dapat dibedakan
menjadi 3 jenis, yaitu:
1. Fotoemisivitas,
adalah proses pemancaran elektron dari suatu bahan ketika bahan tersebut
berinteraksi dengan cahaya.
2. Fotokonduktivitas,
adalah peristiwa peningkatan arus listrik yang mengalir melalui suatu bahan
konduktor ketika bahan tersebut dikenai cahaya.
3. Efek
Fotovoltaik, adalah proses yang terjadi keika cahaya jatuh ke bidang batas dua
buah bahan yang menyebabkan elektron-elektron dipindahkan dari satu bahan ke
bahan lainnya.
Akibat dari perpindahan elektron, maka ada satu
bahan menjadi kekurangan elektron (bermuatan positif), sedangkan bahan lain
kelebihan elektron (bermuatan negatif), sehingga terbentuklah sambungan
positif-negatif yang akan menghasilkan gaya gerak listrik dan apabila
dihubungkan ke suatu rangkaian maka akan mengalir arus listrik.
Alat yang digunakan pada pembangkit
listrik tenaga surya adalah panel sel surya. Panel surya akan menyerap energi
dari matahari dan mengubahnya menjadi listrik. Kemudian menyimpan energi
listrik yang dihasilkan ke dalam baterai yang ada. Lalu energi listrik yang
tersimpan dalam baterai dapat langsung digunakan untuk menggunakan berbagai
macam peralatan listrik.
Secara sederhana dapat digambarkan
seperti gambar berikut:
Teknologi ini cukup canggih dan
keuntungannya adalah harganya murah, bersih, mudah dipasang dan dioperasikan
dan mudah dirawat. Sedangkan kendala utama yang dihadapi dalam pengembangan
energi surya fotovoltaik adalah investasi awal yang besar dan harga per kWh
listrik yang dibangkitkan relatif tinggi, karena memerlukan subsistem yang
terdiri atas baterai, unit pengatur dan inverter sesuai dengan kebutuhannya.
2. Pembangkit
Listrik Tenaga Air (PLTA)
Pembangkit
listrik tenaga air (PLTA) adalah pembangkit yang mengandalkan energi potensial
dan kinetik dari air untuk menghasilkan energi listrik. Pembuatan energi
listrik yang dihasilkan dengan tenaga air biasa disebut sebagai
hidroelektrisitas.
Bentuk
utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah generator yang dihubungkan ke turbin
yang digerakkan oleh energi kinetik dari air. Namun, secara luas, pembangkit
listrik tenaga air tidak hanya terbatas pada air dari sebuah waduk atau air
terjun, melainkan juga meliputi pembangkit listrik yang menggunakan tenaga air
dalam bentuk lain seperti tenaga ombak.
Cara kerjanya adalah:
Pertama-tama, ada air yang masuk dari sungai/ waduk/
bisa juga disebut dengan tandon ke turbin melalui suatu alat yang dinamakan
penstock. Kemudian ada suatu katup pengaman yang berguna untuk memberikan atau
mengatur aliran air dari tempat semula dan masuk ke headrace di tunnel yang
berfungsi juga untuk menghentikan aliran dari air tersebut.
Kedua, energi yang dihasilkan dari air potensial
tersebut mampu menggerakkan turbin dan menghasilkan suatu energi gerak yang
dikonversikan juga menjadi energi listrik oleh bantuan generator. Cara kerja
pembangkit listrik tenaga air sederhana yang selanjutnya yaitu energi listrik
dari generator tersebut kemudian diatur lalu ditransfer dengan alat yang
dinamakan main transformer supaya sesuai dengan kapasitas dari transmission
line yang meliputi tegangan, daya dan lainya untuk didistribusikan ke
rumah-rumah warga
3. Pembangkit
Listrik Tenaga Angin (PLTA)
Pembangkit Listrik Tenaga Angin (PLTA)
adalah pembangkit listrik yang mengandalkan energi kinetik angin sebagai
penghasil listrik.
Cara kerjanya sederhana. Angin akan
memutar turbin angin. Lalu putaran yang dihasilkan akan diteruskan untuk
memutar rotor pada generator di bagian belakang turbin angin, sehingga akan
menghasilkan energi listrik. Lalu energi listrik yang dihasilkan akan disimpan
dahulu di dalam baterai sebelum bisa digunakan.
Kelemahan PLTA adalah ketidakstabilan
energi yang dihasilkan. Karena PLTA sangat bergantung kepada iklim.
4. Pembangkit
Listrik Tenaga Panas Bumi
Pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi,
panas bumi akan dimanfaatkan untuk memanaskan air sehingga menjadi uap
bertekanan tinggi. Uap bertekanan tinggi ini akan digunakan untuk memutar
turbin generator. Sehingga menghasilkan listrik.
Selain itu panas bumi juga dapat
dimanfaatkan langsung dengan menghubungkannya menggunakan pipa ke tempat-tempat
tertentu. Bisa sebagai penghangat ruangan, pemanas air, atau mencairkan es di
jalan.
Panas bumi merupakan energi yang ramah lingkungan
dan dapat diandalkan. Karena selain tidak menghasilkan pembakaran, panas bumi
selalu tersedia di alam. Akan tetapi, panas bumi hanya bisa dimanfaatkan pada
tempat-tempat tertentu. Yaitu pada daerah dekat lempeng tektonik. Dan biaya
pemasangannya cukup mahal.
5. Pembangkit
Listrik Tenaga Biomassa
Pembangkit
Listrik Tenaga Biomassa
merupakan pembangkit listrik dengan energi yang bersumber dari bahan-bahan alami seperti
kayu, limbah pertanian, perkebunan, hutan, komponen organik dari industri dan
rumah tangga serta kotoran hewan dan manusia.
Pembangkit
listrik tenaga biomassa di sini tetap masih menggunakan air. Air yang digunakan
dalam siklus ini disebut air demin, yakni air yang mempunyai kadar conductivity
(Kemampuan untuk menghantarkan listrik) sebesar 0.2 μs (mikro siemen).
Biomassa disini akan dijadikan bahan
bakar untuk memanaskan air.
Air dipanaskan hingga menguap dan uap ini lah yang digunakan untuk memutar
turbin dan generator yang nantinya akan menghasilkan energi listrik.
Meskipun bahan yang dibutuhkan cenderung
mudah didapatkan, energi dari biomassa masih memiliki banyak kekurangan.
Mengolah biomassa cenderung mahal karena membutuhkan banyak sumber daya lain.
Selain itu, biomassa juga boros. Untuk menghasilkan listrik yang banyak,
dibutuhkan biomassa dengan jumlah yang sangat besar. Sedangkan proses pemanenan
(harvesting) serta pengolahan juga membutuhkan lebih banyak sumber daya dan
energi. Selain itu, polusi yang dihasilkan juga lumayan banyak karena dilakukan
pembakaran.
BAB
IV
PENUTUP
4.1
Kesimpulan
Energi adalah suatu bentuk kekuatan yang
dihasilkan atau dimiliki oleh suatu benda. Energi menjadi
komponen penting bagi
kelangsungan hidup manusia
karena hampir semua
aktivitas kehidupan manusia sangat
tergantung pada ketersediaan
energi yang cukup.
Untuk menghindari krisis energi yang dikarenakan keterbatasan energi di
alam di perlukanlan energi terbarukan. Energi terbarukan adalah adalah energi
yang berasal dari "proses alam yang berkelanjutan", seperti tenaga
surya, tenaga angin, arus air proses biologi, dan panas bumi. Dengan adanya
energi terbarukan diharapkan kebutuhan manusia akan sumber energi tidak akan
berkurang.
4.2
Saran
Untuk memenuhi kebutuhan manusia akan
sumber energi maka energi terbarukan harus lebih dikembangkan. Namun dalam
pengembangannya harus ada aspek-aspek yang perlu di perhatikan, salah satunya
adalah lingkungan. Pengembangan terhadap energi terbarukan harus
mempertimbangkan dampak-dampaknya terhadap lingkungan.
Selain itu, penggunaan terhadap energi
pun harus diperhatikan. Hemat energi berarti mencegah terjadinya krisis energi.
Demikianlah
makalah ini kami susun. Kami sebagai penyusun ingin mengucapkan terima kasih
banyak kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran pembuatan makalah ini.
Terima kasih juga kepada beberapa situs di internet yang telah memudahkan kami
dalam menyusun makalah ini.
Terakhir, kami mohon
maaf apabila terdapat kesalahan atau kekurangan dalam menyusun makalah ini.
Semoga makalah ini dapat memberikan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua.
Aamiin.
No comments:
Post a Comment