BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Balance scorecard
Balance
scorecard adalah suatu metode penerjemah sebuah pengukuran kinerja perusahaan
yang modern dengan mempertimbangkan empat poerspektif (yang saling berhubungan)
yang merupakan penerjemaahan strategi dan tujuan yang ingin dicapai oleh suatu
perusahaan dalam jangka panjang dan jangka pendek, yang kemudian diukur dan
dimonitor secara berkelanjutan. Balance sendiri memiliki arti seimbang yang
dimana memiliki makna bahwa dalam menjalankan bisnis atau pun disuatu
perusahaan harus seimbang dari segi keuangan dan non keuangan, jangka pendek
mau pun jangka panjang, dan dari segi internal maupun eksternal. sedangkan
scorecard memiliki arti kartu skor yang dimana dapat digunakan dalam
merencanakan strategi berdasarkan skor yang diwujudkan pada masa yang akan
datang. Balance scorecard ataupun yang biasa disebut BSC merupakan suatu system
manajemen strategi yang menjelaskan mengenai misi serta strategi dari suatu
perusahaan ke dalam tujuan operasional dan tolak ukur kinerja perusahaan
tersebut.
BAB II
PEMABAHASAN
2.1 Perspektif
Dengan
adanya balance scorecard kita dibantu dengan memiliki satu visi misi yang
dibagi menjadi 4 perspektif yaitu :
1. Perspektif
keuangan (Financial performance), perspektif ini melihatkan bagaimana
pencapaian perusahaan dalam aspek keuangan seperti harga saham perusahaan. pertumbuhan profit, pendapatan return on
investment (ROI) dan aktifikas financial lainnya. Ada tiga tolak ukur dalam
perspektif keuangan :
·
Pertumbuhan dari
pertambahan yang didapatkan selama proses bisnis berlangsung.
·
Penurunan asset kea rah
yang optimal dan dan maksimal bagian strategi investasi.
·
Penurunan biaya dan
peningkatan produktivitas kerja.
2. Perspektif
pelanggan ( Costumer satisfaction), perspektif ini akan mengevaluasi bagaiaman
pandangan custumer terrhadap perusahaan contohnya pelayanan terhadap produk,
kuliatas produk, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan. Ada pun ukuran
yang ditetapkan perusahaan dalam perspektif pelanggan sebagai berikut :
·
Seberapa besar omzet
penjualan.
·
Tingkat keuntungan yang
didapatkan perusahaan.
·
Berapa banyak pelanggan
yang didapatkan .
·
Persentasi loyalitas
pelanggan terhadap produk.
·
Tingkat kepuasan
pelanggan.
·
Tingkat profabilitas
pelanggan.
·
Kebutuhan pelanggan.
3. Perspektif
proses bisnis internal (Internal
Buisness Process), perspektif ini mengevaluasi bagaimana proses didalam
suatu operasi perusahaan contohnya seperti proses managemen, proses pelayanan
terhadap pelanggan, dan proses inovasi. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan
dalam perspektif proses bisnis internal, antara lain:
·
Proses inovasi
berkaitan dengan ide-idde terhadap prosuksi barang.
·
Proses operasi
berkaitan dengan aktivitas dan rutinitas sehari-hari yang dilakukan bagian
internal.
·
Proses pasca penjualan
berkaitan dengan metode pemasaran yang tepat untuk meningkatkan omzet
penjualan.
4. Pertumbuhan
dan keuangan (learning and Growth) perspektif ini akan membahas hal yang meningkatkan
dan menciptakan keuntungan perusahaan secara terus menerus terutama hubungan
dalam kemampuan dan motivasi karyawan. Ada tiga hal yang menjadi tolak ukur
dalam perspektif ini yaitu :
·
Kapabilitas atau
kemampuan karyawan.
·
Kemampuan kelola
informasi.
·
Motivasi, dorongan, dan
garis tanggung jawab.
Semua
pespektif ini mendukung satu sama lain polanya ialah learning and growth akan
menunjang internal bisnis proses yang lebih optimal sedangkan internal bisnis proses akan
meningkatkan kepuasan pelanggan dan akhirnya hal ini akan membuat perusahaan
menuju ke tujuan utamanya yaitu keuangan menaikkan profit dan bisa meningkatkan
nilai saham yang sangat signifikan berarti untuk sampai ketujuan keempat
perspektif tadi harus bisa berkerja sama dan mencapai target dari perspektifnya
masing-masing, kempat perspektif harus bisa disusun secara rinci dengan melalui
matrix, beikut contohnya.
2.2 Contoh Tabel Balance Scorecard
Bagian
ini diukur secara rinci setiap bulannya agar kita mengetahui bagaimana proses
yang dialami oleh perusahaan kita sesuai dengan target yang kita inginkan atau
mengalami kerugian.
Ada
pun 4 langkah yang tepat dalam pengguanaan balance scorecard dalam suatu
perusahaan maupun usaha. Sebagai berikut :
1. Memperolah
kesepakatan dan komiteman antara pemimpin management perusahaan.
2. Mendesain
sebuah model atau perangkat balance scorecard yang memungkinkan perusahaan
menentukan beberapa factor tertentu seperti tujuan strategi, perspektif bisnis,
dan indicator kunci penilaian kinerja.
3. Mengembangkan
program sebagai penggunaan balance scorecard yang diterapkan sebagai kultur di
perusahaan dan konsep dari balance scorecard itu dijadikan kendali dari kultur
dalam suatu perusahaan .
4. Penggunaan
teknologi akan berperan sangat penting dalam berkembangan perusahaan kedepannya,
penggunaan teknologi akan menjadi salah satu kunci dalam penerapan balance
scorecard
2.3 Tujuan Balance
Scorecard
Metode
yang digunakan dalam balance scorecard cukup panjang dan memerlukan beberapa
tahapan analisis yang tidak bisa dilewati. Hal tersebut sangat dibutuhkan untuk
merancang strategi dan kepututsan bisnis yang akan dilakukan oleh perusahaan,
berikut ini tujuannya ialah :
1. Untuk
mengkomunikasikan target perusahaan.
2. Menyusun
job desk karyawan yang sesuai dengan target dan tujuan.
3. Menentukan
prioritas proyek, produk, dan layanan.
4. Mengukur
dan memantau perkembangan perusahaan menuju target.
BAB III
KESIMPULAN
Perspektif keuangan menjadi perspektif utama dalam
perencanaan ini, maka pastikan menggunakan system terbaik dalam perencanaan keuangan
pada perusahaan maupun usaha. Jika kita menggunakan proses pembukuan manual
yang memakan waktu dan rentan atas kesalahan bisa dicoba dengan menggunakan
software akuntansi itulah mengapa teknologi memiliki peranan yang sangat
penting. Dengan menggunakan metode balance scorecard mempermudahkan pimpinan
dan jajaran manajemen dapat merumuskan strategi yang tepat bagi perusahaan,
sekaligus menggunakan pengukuran kinerja yang seimbang, antara aspek keungan
dan non keungan.
No comments:
Post a Comment