DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.
Latar
Belakang............................................................................................. 1
B.
Rumusan
masalah......................................................................................... 1
C.
Tujuan
penulisan........................................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................... 3
A.
Definisi-definisi............................................................................................ 3
B.
Pengaruh
Signifikan..................................................................................... 4
C.
Penerapan
Metode Ekuitas........................................................................... 4
D.
Studi
Kasus.................................................................................................. 5
BAB III PENUTUP............................................................................................... 8
A.
Kesimpulan................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 9
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Analisis terhadap nilai saham penting dilakukan oleh
seorang investor, terutama berkaitan dengan dividen dan earning yang diharapkan
dari perusahaan di masa yang akan datang. Besarnya dividen dan earning yang
diharapkan dari suatu perusahaan akan tergantung dari prospek keuntungan yang
dimiliki perusahaan. Karena prospek perusahaan sangat tergantung dari keadaan
ekonomi secara keseluruhan, maka analisis penilaian saham yang dilakukan
investor juga harus memperhitungkan beberapa variabel makro yang mempengaruhi
kemampuan perusahaan menghasilkan laba
Dalam praktek sehari-hari, tidak jarang ditemukan
keragu-raguan dari praktisi akuntansi perusahaan dalam membukukan penyertaan
saham perusahaan. Misalnya PT A memiliki penyertaan saham di PT B sebesar 40 %,
apakah pencatatannya harus menggunakan metode biaya perolehan, metode ekuitas
ataukah metode konsolidasi ?
PSAK No. 15 mengatur mengenai pencatatan akuntansi
atas penyertaan saham tersebut. Terdapat syarat-syarat dan ketentuan yang harus
diperhatikan terlebih dahulu agar tidak keliru dalam menerapkan metode
akuntansi yang paling tepat atas penyertaan saham perusahaan seperti contoh di
atas.
Berdasarkan latar belakang tersebut penulis akan
mengangkat judul makalah yaitu “Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Investasi
pada Entitas Asosiasi”
B.
Rumusan
masalah
Berdasarkan
latar belakang sebelumnya, maka rumusan dan batasan masalah yang timbul adalah
:
1. Bagaimana
Pengaruh Signifikan terhadap besaran kepemilikan saham dalam suatu entitas
2. Bagaimana
Penerapan Metode Ekuitas
C.
Tujuan
penulisan
1. Untuk
memberikan gambaran tentang pengaruh besaran kepemilikan saham dalam suatu
entitas pada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Investasi pada Entitas
Asosiasi
2. Untuk
memberikan gambaran tentang penerapannya dalam Metode Ekuitas pada Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan Investasi pada Entitas Asosiasi
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Definisi-definisi
Entitas anak adalah suatu entitas, termasuk entitas
non-korporasi seperti persekutuan, yang dikendalikan oleh entitas lain (yang
dikenal sebagai entitas induk) . Entitas Asosiasi adalah suatu entitas,
termasuk entitas non-korporasi seperti persekutuan, dimana investor mempunyai
pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian partisipasi
dala ventura bersama.
Laporan keuangan konsolidasi adalah laporan keuangan
suatu kelompok usaha yang disajikan sebagai suatu entitas ekonomi tunggal.
Sedangkan Laporan keuangan tersendiri adalah laporan keuangan yang disajikan
oleh entitas induk, yang mencatat investasi pada entitas anak, entitas
asosiasi, dan pengendalian bersama entitas berdasarkan kepemilikan ekuitas
langsung bukan berdasarkan pelaporan hasil dan aset neto investee.
Metode Ekuitas adalah metode akuntansi dimana
investasi pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan dan selanjutnya
disesuaikan untuk perubahan pasca perolehan dalam bagian investor atas aset
neto investee. Laba atau rugi investor meliputi bagian investor atas laba atau
rugi investee.
Pengaruh signifikan adalah kekuasaan untuk
berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee,
tetapi tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.
Pengendalian adalah kekuasaan untuk mengatur
kebijakan keuangan dan operasional suatu entitas untuk memperoleh manfaat dari
aktivitas entitas tersebut.
Pengendalian bersama adala persetujuan kontraktual
untuk berbagi pengendalian atas sesuatu aktivitas ekonomi, dan ada hanya ketika
keputusan keuangan dan operasional strategis terkait dengan aktivitas tersebut
mensyaratkan konsensus dari seluruh pihak-pihak yang berbagi pengendalian
(venture)
B.
Pengaruh
Signifikan
Perusahaan asosiasi sebagai suatu perusahaan yang
investornya mempunyai pengaruh yang signifikan (memiliki wewenang untuk
berpartisipasi dalam keputusan yang menyangkut kebijakan keuangan serta operasi
investee, tetapi bukan merupakan pengendalian terhadap kebijakan tersebut) dan
bukan merupakan anak perusahaan maupun joint venture dari investornya.
Sedangkan anak perusahaan (subsidiary) didefinisikan
sebagai perusahaan yang dikendalikan oleh perusahaan lain (yang disebut induk
perusahaan).
Jika investor memiliki, baik langsung maupun tidak
langsung melalui anak perusahaan, 20 % atau lebih dari hak suara pada
perusahaan investee, maka dipandang mempunyai pengaruh signifikan, kecuali
dapat dibuktikan dengan jelas bahwa entitas tidak memiliki pengaruh signifikan
Sebaliknya, jika investor memiliki, baik langsung maupun tidak langsung melalui
anak perusahaan, kurang dari 20 % hak suara, maka dianggap tidak memiliki
pengaruh signifikan, kecuali pengaruh signifikan tersebut dapat dibuktikan
dengan jelas. Kepemilikan substansial atau mayoritas oleh investor lain tidak
perlu menghalangi investor memiliki pengaruh signifikan.
Apabila investor mempunyai pengaruh yang signifikan,
maka investasi pada investeedicatat dengan menggunakan metode ekuitas.
Sebaliknya, apabila investor tidak mempunyai pengaruh yang signifikan, maka
investasi dicatat dengan menggunakan metode biaya.”
Jadi, jika penyertaan saham perusahaan pada
perusahaan asosiasi kurang dari 20 %, maka penyertaan saham perusahaan
dibukukan dengan metode biaya.
C.
Penerapan
Metode Ekuitas
Menurut metode ekuitas, investasi pada awalnya
dicatat sebesar biaya perolehan dan nilai tercatat ditambahkan atau dikurangi
untuk mengakui bagian investor atas laba atau rugi investee setelah tanggal
perolehan.
Menurut metode biaya, investor mencatat investasinya
pada perusahaan investee sebesar biaya perolehan. Investor menyakui penghasilan
hanya sebatas distribusi laba (kecuali dividen saham) yang diterima yang
berasal dari laba bersih yang diakumulasikan oleh investee setelah tanggal
perolehan.
Laporan keuangan perusahaan asosiasl yang paling
akhir digunakan oleh investor dalam penerapan metode ekuitas; laporan tersebut
biasanya disajikan pada tanggal yang sama dengan laporan keuangan investor.
Investasi dalam perusahaan asosiasi harus
dipertanggungjawabkan dalam laporan keuangan konsolidasi menurut metode
ekuitas, apabila investor mempunyai pengaruh signifikan dan menurut metode
biaya, apabila investor tidak mempunyai pengaruh signifikan.
Investor harus menghentikan penggunaan metode
ekuitas sejak tanggal pada saat:
1. Investor
tidak lagi memiliki pengaruh signifikan dalam perusahaan asosiasi; atau
2. penggunaan
metode ekuitas tidak lagi sesuai karena perusahaan asosiasi beroperasi di bawah
pembatasan ketat dalam jangka panjang yang secara signifikan mempengaruhi
kemampuannya untuk memindahkan dana kepada investor.
Nilai tercatat dari investasi dalam perusahaan
asosiasi harus dikurangi untuk mengakui penurunan permanen, dalam nilai
investasi. Selisih (baik positif maupun negatif) antara biaya perolehan
(aquisition cost) dengan bagian investor atas nilai wajar aktiva neto yang
dapat diidentifikasi (net identificable asset) pada tanggal akuisisi harus
dipertanggungjawabkan sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No.
22 tentang Akuntansi Penggabungan Usaha.
Investasi dalam perusahaan asosiasi yang
dipertanggungjawabkan dalam metode ekuitas, harus diklasifikasikan sebagai
aktiva jangka panjang dan diungkapkan sebagai pos terpisah dari neraca. Bagian
investor atas pos luar biassa atau pos masa lalu (prior period items) yang
berasal dari investee harus diungkapkan secara terpisah.
D.
Studi
Kasus
A Ltd adalah sebuah anak perusahaan (subsidiary)
yang berdomisili di Pakistan dan bergerak dalam bidang farmasi. Pemegang saham
mayoritas adalah B Inc. yang berdomisili di Amerika Serikat. Sedangkan pemegang
saham lainnya, yaitu pemegang saham minoritas (minority shareholder’s), hanya
memiliki kurang dari 0,5% dari jumlah saham A Ltd. Dalam laporan keuangannya, A
Ltd menunjukkan kinerja keuangan yang jelek, sehingga menderita kerugian yang
mengakibatkan modal pemegang saham menjadi berkurang. Atas dasar hal tersebut,
pemegang saham minoritas komplain ke Pengadilan Tinggi di Karachi dengan alasan
bahwa kondisi kinerja keuangan yang jelek tersebut disebabkan karena A Ltd
melakukan praktik transfer pricing dengan membebankan biaya pembelian bahan
baku obat yang dibeli dari B Inc. dengan harga yang tinggi (artificially high
price). Pemegang saham minoritas tersebut berpendapat bahwamark-up harga beli
bahan baku obat yang sangat tinggi tersebut menyebabkan A Ltd menderita
kerugian.
Pihak Pengadilan juga berpendapat sama dengan
pemegang saham minoritas. Pengadilan mengutip Laporan Audit (auditor’s report)
tahun 2003 yang menyatakan bahwa:
”
..... Laporan Keuangan A Ltd adalah merupakan konsekuensi langsung dari
keputusan manajemen..., dan keputusan manajemen tersebut adalah untuk
kepentingan pemegang saham mayoritas, yang merupakan pemasok utama bahan baku
obat.”
Laporan
Audit juga memberikan catatan bahwa 60% dari bahan baku obat yang dibeli oleh A
Ltd adalah berasal dari B Inc. Laporan tersebut juga menyajikan perbandingan
harga yang dibebankan oleh B Inc dan pemasok lainnya yang independen. Salah
satu bahan baku obat yang dibeli dari B Inc adalah USD 30.000/Kg, sedangkan
harga dari pihak lain yang independen adalah USD 500/Kg. Bahan baku lainnya
yang dibeli dari B Inc. adalah USD 8.750/Kg, sedangkan harga dari pihak lain
yang independen adalah USD 125/Kg.
Pengadilan
berkesimpulan bahwa meskipun akuntan publik ”telah bekerja dengan baik dan menghasilkan
pendapat yang fair, akan tetapi akuntan publik tidak mempertimbangkan dampak
dari praktik transfer pricing yang dilakukan oleh B Inc. terhadap laporan
keuangan A Ltd dan nilai saham dari pemegang saham minoritas. Oleh karena itu,
pemegang saham minoritas sudah sewajarnya mendapatkan kompensasi atas tindakan
yang telah dilakukan B Inc yang tidak fair. Atas dasar argumentasi tersebut,
pengadilan memerintahkan kepada akuntan publik untuk menghitung ulang nilai
saham A Ltd dengan asumsi tidak ada manipulasi harga.
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Jika sebuah perusahaan memiliki penyertaan saham
dalam perusahaan lain, maka menurut PSAK No. 15 mengenai Akuntansi untuk
Investasi dalam Perusahaan Asosiasi diatur bahwa :
Penyertaan saham Perusahaan dan Anak Perusahaan
dengan persentase kepemilikan paling sedikit 20 % tetapi tidak lebih dari 50 %,
baik langsung maupun tidak langsung, dicatat dengan metode Ekuitas sebesar
biaya perolehan, ditambah atau dikurangi dengan bagian laba atau rugi bersih
serta dikurangi dividen yang diterima setelah tanggal perolehan anak perusahaan
sesuai dengan persentase kepemilikannya. Sedangkan penyertaan saham dengan
kepemilikan kurang dari 20 % dicatat dengan metode Biaya Perolehan.
Dari paparan kasus tersebut di atas, pelajaran
penting yang dapat kita petik adalah bahwa:
1. Ternyata
tidak hanya otoritas pajak suatu negara saja yang dirugikan atas praktik abuse
of transfer pricing, pemegang saham minoritas juga sangat dirugikan dengan
adanya praktik ini.
2. Akuntan
publik dituntut kemampuannya untuk dapat mendeteksi adanya abuse of transfer
pricingdalam laporan keuangan perusahaan publik untuk melindungi kepentingan
pemegang saham minoritas.
DAFTAR
PUSTAKA
PSAK
No. 5, Investasi pada entitas asosiasi. 2009. Ikatan Akuntansi Indonesia
http://www.dannydarussalam.com/engine/artikel/art.php?artid=1802,
yang di akses pada 14 Maret 2012
No comments:
Post a Comment