DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Tujuan........................................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A. Pengertian Pencak Silat................................................................................ 3
B. Sejarah Pencak Silat..................................................................................... 3
C. Gerakan Dalam Pencak Silat........................................................................ 5
D. Aspek dan Bentuk Pencak Silat................................................................. 11
E. Manfaat Adanya Pencak Silat.................................................................... 12
F. Jenis Organisasi Pencak Silat di Tingkat Nasional maupun
Internasional............................................................................................... 12
BAB III PENUTUP............................................................................................. 13
A. Kesimpulan................................................................................................. 13
B. Saran........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 14
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak
dan Silat mempunyai pengertian yang sama dan merupakan bagian dari kebudayaan
masyarakat pribumi Asia Tenggara, yakni kelompok masyarakat etnis
hyangmerupakan penduduk asli Negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kata
Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura, dan Bali, sedangkan
Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di
Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan), bdan
Filipina. Penggabungan kata pencak dan silat menjadi kata majemuk untuk pertama
kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dan perguruan
Pencak dan perguruan Silatdi Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat
Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di Surakarta.
Sejak saat itu, pencak silat menjadi
istilah resmi di Indonesia. perguruan-perguruan yang mengajarkan Pencak dan
Silat asal Indonesia di berbagai Negara kemudian juga menggunakan istilah
Pencak Silat. Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sjak
dibentuknya Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan
Pencak Silat Antarbangsa, disingkat PERSILAT, di Jakarta pada tahun 1980.
Walaupun demikian, karena kebiasaan kata Pencak dan Silat masih digunakan
secara terpisah. Dalam makalah ini akan diuraikan secara singkat beberapa hal
sekitar Pencak Silat yang meliputi sejarah perkembangan, teknik dasar pencak
silat, dan beberapa hal lainnya
B.
Tujuan
- Memberikan
wawasan yang lebih luas tentang pencak silat untuk penulis dan pembaca
- Dapat
menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran tentang materi
pencak silat
C. Rumusan
Masalah
- Apa
definisi pencak silat menurut istilah dan etimologi?
- Bagimana
sejarah singkat pencak silat?
- Apa
geakan dasar dalam pencak silat?
- Aspek
dan bentuk apa saja dalam pencak silat?
- Nilai
Postif apa yang dapat diambil dari pencak silat?
- Jenis-jenis
organsisasi pencak silat
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pencak Silat
Pencak silat adalah adalah suatu seni
bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara
luas lebih dikenal di negara-negara Asia, seperti: Indonesia, Malaysia, Brunei,
Singapura, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia sendiri terdapat induk
organisasi pencak silat yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia atau
yang lebih dikenal dengan IPSI. Sedangkan suatu organisasi yang mewadahi dan
memfasilitasi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah
Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa atau PERSILAT yang merupakan bentukan
dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Sedangkan menurut
versi lain, pencak silat adalah olahraga be;a diri yang memerlukan banyak
konsentrasi. Dimana setiap konsentrasi dipengaruhi oleh kebudayaan. Sehingga
tiap daerah memiliki cirri khas dan aliran pencak silat. Misalnya pencak silat
dari daerah Jawa Barat yang terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong. Di
Jawa Tengah terkenal dengan aliran Merpati Putih. Sedangkan di Jawa Timur
dengan aliran Perisai Diri.
Secara etimologi,Isti’lah silat lebih
dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia isti’lah
yang digunakan adalah pencak silat. Isti’lah ini digunakan untuk mempersatukan
berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang pesat di Indonesia.
Nama pencak digunakan di Jawa, sedangkan silat digunakan di Sumatera,
Semenanjung Malaya, dan Kalimantan. Perbedaan dan cirri khas dari kata pencak
dan silat adalah bahwa pencak lebih mengedepankan unsure seni dan penampilan
keindahan gerakan, sedangkan silat adalah inti ajaran bela diri dalam
pertarungan.
B.
Sejarah
Pencak Silat
Berawal dari nenek moyang bangsa
Indonesia yang memiliki cara dalam melindungi diri dan mempertahankan hidupnya
dari tantangan alam, sehingga mereka menciptakan bela diri dengan menirukan
gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti : gerakan kera, harimau,
ular, burung elang. Bela diri juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli
Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan
tombak. Bela diri juga sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti
kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit, yang mana memilik pendekar-pendekar dan
prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Sedangkan
menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk mengetahui sejarah dan
berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan
dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief yang berisikan
sikap-sikap kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara itu Sheikh
Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan
India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat
pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India,
Cina, dan mancanegara lainnya.
Perkembangan silat secara historis mulai
tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam
pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama
dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari
latihan spiritual.
Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri
dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk
menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda,
tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati,
Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol,
serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut
Nyak Meutia.
Menyadari pentingnya mengembangkan
peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya organisasi pencak silat yang
bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di
seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat
Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di
dunia.
Beberapa organisasi silat nasional
maupun internasional mulai tumbuh dengan pesat. Seperti di Asia, Amerika
Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga
dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.
C.
Gerakan
Dalam Pencak Silat
- Teknik
Pencak
Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi
biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam
serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci,
melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
- Jurus
Pesilat
berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh
bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai
penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk
berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan
kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah
Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
- Teknik
Pencak
silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik
(pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan
gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan.
Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba
mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat. Bentuk-bentuk gerakan dasar
antara lain:
a. Belaan
pembuangan-tangkisan-hindaran/elakan-pelepasan
kuncian-tangkapan
Belaan
adalah suatu usaha mempertahanka diri yang dilakukan baik dengan tangan maupun
kaki sewaktu menerima serangan.
Macam-macam
belaan antara lain:
1) Pembuangan:
Pembuangan
adalah teknik belaan yang dilakukan dalam keadaan memaksa dengan jalan membuang
tenaga serangan lawan.
2) Tangkisan
Tangkisan
adalah teknik belaan dengan cara mengadakan kontak langsung (benturan) terhadap
serangan lawan, dengan jalan membendung atau mengalihkan serangan. Berbagai
posisi dalam menangkis dapat dilakukan, baik dengan melangkah maupun diam di
tempat, dengan memperhitungkan posisi terbaik atau menguntungkan untuk
melakukan serangan balasan yang cepat. Yang perlu diperhatika dalam tangkisan
adalah koordinasi antara sikap kuda-kuda, sikap tubuh dan sikap tangan.
Adapun
tangkisan terdiri dari dua macam, yaitu:
-
Tangkisan (benturan) dengan tangan
-
Tangkisan (benturan) dengan kaki
3)
Hindaran/elakan
Hindaran/elakan
adalah teknik belaan dengan cara memindahkan sasaran dari lintasan serangan.
Teknik
elakan dapat dilakukan dengan cara:
-
Melangkah dengan satu kaki
-
Di tempat
-
Memindahkan dua kaki
Elakan
yang baik adalah dapat menghindarkan serangan dan dapat melakukan gerakan
lanjuta (pola sambut) dengan baik).
4) Pelepasan
Kuncian
Pelepasan
kuncian adalah usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan lawan, dilakukan
dengan cara menggunakan satu tangan atau dua tangan.
- Serangan
Pencak
Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi
biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam
serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci,
melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.
a)
dengan tangan:
pukulan-colokan-tebasan-sodokan-sikutan-kuncian
b)
dengan kaki:
tendangan-dengkulan-menjatuhkan (serampang, ungkit, sapu)
Macam-macam
serangan yanga dapat dilakukan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:
1)
Serangan dengan tangan
serangan
dengan tangan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu mengepal, terbuka
dan terbuka sebagian dengan memperhatikan lintasan serangan.
Lintasan
serangan:
-
ke depan lurus
-
dari samping
-
dari bawah
Macam-macam
serangan dengan tangan antara lain:
-
pukulan
-
colokan
-
tebasan
-
sodokan
-
sikutan
-
kuncian
-
tangkapan
2) Serangan
dengan kaki
seperti
pada serangan tangan, serangan dengan kaki juga memperhatikan unsur-unsur
teknik tersebut di atas untuk mengembangkan teknik yang benar. Untuk
memantapkan serangan kaki perlu diperhatikan cara melatih kekuatan dan
keseimbangan kaki tumpu pada waktu melakukan tendangan dan sikap tubuh serta
sikap tangan yang baik, sehingga teknik tendangan menjadi baik dan dapat
melakukan sikap atau tindakan berikutnya setelah melakukan tendangan.
Adapun
macam-macam serangan kaki adalah:
1).
Tendangan
Sikap
awal menendang perlu dilatih dari berbagai sikap dan posisi.
Macam
tendangan adalah:
-
tendangan ke arah depan (A, T)
-
tendangan dari samping (C, Sirkel)
-
tendangan belakang (B)
2).
Dengkulan
Dengkulan
dilakukan apabila jarak/jangkauan lawan sudah terlalu dekat.
3).
Serkel
4).
Menjatuhkan
Menjatuhkan
dilakukan dengan cara: sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan.
Teknik
jatuhan dapat dilakukan dengan cara:
(1).
Meniadakan keseimbangan kaki tumpu (sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan)
(2).
Meniadakan keseimbangan dengan didahului tangkapan.
b.
Tujuan:
-
Melatih dasar-dasar melakukan serangan dengan tangan dan kaki secara benar.
-
Melatih dasar-dasar melakukan belaan dengan tangan dan kaki secara benar.
-
Melatih pembentukan sikap yang benar.
c.
Pelaksanaan:
-
Kesalahan harus segera dibetulkan
-
Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak
-
Merangkaikan beberapa gerakan serangan (colok-tendangan-menjatuhkan)
-
Merangkaikan beberapa gerakan belaan (tangkis-hindar)
-
merangkaikan beberapa gerakan bela dan serang tangkis-pukul-tendang.
b) Jurus
a. pengertian
jurus
adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencat silat (pasang-serang-bela)
sebanyak 36 (tiga puluh enam) yang dilaksankan sambil melangkah.
Pesilat
berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh
bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai
penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk
berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan
kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah
Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.
b.
Tujuan:
-
Melatih mengembangkan suatu pola permainan pencak silat
-
Menumbuhkan pengertian permainan secara teratur
-
Menguasai dan meyakini teknik yang dimiliki.
c.
Pelaksanaan:
-
Sama dengan pembinaan senam
-
Penjelasan unsur-unsur belaan dan serangan (teknik) pada masing-masing jurus.
-
Penjelasan pola langkah sesuai dengan tingkatannya tentang cara berpindah dari
satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaidah pencak silat PSHT
-
Pemberian aba-aba:
~
Pelan dan teratur (untuk pemahaman dan pembentukan sikap dan teknik yang benar)
~
ditingkatkan dengan cepat dan pendadakan untuk merangsang gerak cepat dan
bertenaga
~
ditingkatkan dengan memberi aba-aba satu hitungan
-
Kesalahan segera dibetulkan
-
Melatih menggunakan jurus secara berpasangan (2A ><>
-
Melatih menggunakan pasangan minimal dua gerakan untuk satu pasang dengan
peningkatan atau tambahan macam penggunaan pasang di tingkat atasnya.
• Pasang
a.
Pengertian
adalah
suatu sikap gerak lemah lembut gagah berwibawa dan terbuka yang merupakan
perangkap agar lawan mau menyerang, tetapi disertai kesiapan untuk melakukan
belaan dilanjutkan serangan masuk
b.
Tujuan:
-
Melatih menyiapkan kondisi siap menyerang dan siap diserang
-
Melatih meyakini jurus
c.
Pelaksanaan:
-
melatih perpindahan gerak dari satu gerak ke gerak lain dengan menggunakan
pasang berlainan
-
penggunaan pasamg masing-masing jurus
• Pelepasan Kuncian
a.
Pengertian:
adalah
suatu teknik untuk melepaskan kuncian lawan dilanjutkan dengan gerakan mengunci
lawan
b.
Tujuan:
-
Melatih mengambil bagian-bagian tubuh lawan yang lemah
-
Melatih memanfaatkan bagiantubuh sendiri untuk menyerang lawan
c.
Pelaksanaan:
Melatih
ketepatan dan kecepatan gerak disertai tenaga
• Belaan Belati
a.
Pengertian:
adalah
suatu teknik untuk menerima serangan belati dengan tangan kosong
b.
Tujuan:
Melatih
keberanian menghadapi lawan bersenjata
c.
Pelaksanaan:
Melatih
kecepatan dan ketepatan gerak disertai tenaga.
• Senam Toya
a.
Pengertian:
adalah
suatu gerakan serang bela menggunakan toya yang dilakukan di tempat
b.
Tujuan:
-
melatih dasar gerakan jurus toya
-
melatih sikap koordinasi yang benar antara sikap tangan memegang toya dengan
tubuh dan kuda-kuda kaki
-
melatih gerak memegang toya dengan benar
c.
Pelaksanaan:
-
Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak
-
Kesalahan segera dibetulkan
jurus
Toya
a.
Pengertian:
adalah
suatu rangkaian gerakan teknik pencak silat dengan menggunakan toya yang dilaksanakan
sambil melangkah.
b.
Tujuan dan Pelaksanaan
sama
dengan jurus
D.
Aspek
dan Bentuk Pencak Silat
Terdapat
4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:
1.
Aspek Mental Spiritual:
Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia
seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali
harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain
2.
Aspek Seni Budaya:
Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang
sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian
pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.
3.
Aspek Bela Diri:
Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela
diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan pada aspek
kemampuan teknis bela diri pencak silat.
4.
Aspek Olah Raga: Ini
berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba
menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga meliputi pertandingan
dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.
4.
E.
Manfaat
Adanya Pencak Silat
Beberapa
manfaat yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:
1.
Kesehatan dan kebugaran
2.
Membangkitkan rasa
percaya diri
3.
Melatih ketahanan
mental
4.
Mengembangkan
kewaspadaan diri yang tinggi
5.
Membina sportifitas dan
jiwa ksatria
6.
Disiplin dan keuletan
yang lebih tinggi
F.
Jenis
Organisasi Pencak Silat di Tingkat Nasional maupun Internasional
1.
PERSILAT : Persekutuan
Pencak Silat Antar Bangsa
2.
IPSI : Ikatan Pencak
Silat Indonesia
3.
FP2STI : Forum Pecinta
dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia
4.
EPSF : European Pencak
Silat Federation
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pencak silat adalah adalah suatu seni
bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara
luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun Eropa. Terbukti dari banyaknya
organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh dengan pesat, seperti: PERSILAT di Indonesia, IPSI, PESAKA di
Malaysia.
Berkembangnya seni pencak silat tidak
terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri pencak silat. Berawal dari nenek
moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk mempertahankan dirinya dari ancaman
dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar yang memiliki prajurit dan
pendekar-pendekar yang siap berperang, Pahlawan nasional bangsa Indonesia,
seperti pangeran Diponegoro yang melawan penjajah, sampai pada akhirnya bela
diri berkembang seiring berkembangnya jaman.
B.
Saran
Pencak silat merupakan salah satu
warisan yang patut untuk terus dijaga dan dikembangkan. Melalui serangkaian
proses perputaran zaman sampai pada akhirnya pencak silat menjadi hak paten
sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari nasional maupuan internasional.
Maka sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga, dilestarikan, dan
dikembangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Zaenal (2016). 4
Perbedaan Pencak Silat, Karate, dan Taekwondo.
Dari http://farof.blogspot.co.id/2016/04/4-perbedaan-pencak-silat-karate-dan.html,
05 Januari 2021, jam 15:15 WIB
Anonim (2014). Teknik Belaan
Dalam Pencak Silat Hindaran Tangkisan. Dari http://www.latarbelakang.com/2014/03/teknik-belaan-dalam-pencak-silat.html,
29 Juli 2017
Anonim (2014). Teknik
Serangan Tangan dalam Pencak Silat.
Dari http://www.latarbelakang.com/2014/03/serangan-tangan-dalam-pencak-silat.html,
05 Januari 2021, pada jam 15:17 WIB
R.Kentot Slamet Hariyadi,(2014),Teknik Dasar Pencak Silat Tanding,
Jakarta:P.Dian Rakyat
No comments:
Post a Comment