Monday, 18 October 2021

MAKALAH PENCAK SILAT

 

DAFTAR ISI

 

 

KATA PENGANTAR........................................................................................... i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

 

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................... 1

A.    Latar Belakang............................................................................................. 1

B.    Tujuan........................................................................................................... 1

C.    Rumusan Masalah........................................................................................ 2

 

BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3

A.    Pengertian Pencak Silat................................................................................ 3

B.    Sejarah Pencak Silat..................................................................................... 3

C.    Gerakan Dalam Pencak Silat........................................................................ 5

D.    Aspek dan Bentuk Pencak Silat................................................................. 11

E.     Manfaat Adanya Pencak Silat.................................................................... 12

F.     Jenis Organisasi Pencak Silat di Tingkat Nasional maupun

Internasional............................................................................................... 12

 

BAB III PENUTUP............................................................................................. 13

A.    Kesimpulan................................................................................................. 13

B.    Saran........................................................................................................... 13

 

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 14

 


BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Pencak silat adalah kata mejemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara, yakni kelompok masyarakat etnis hyangmerupakan penduduk asli Negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura, dan Bali, sedangkan Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya maupun di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian Selatan), bdan Filipina. Penggabungan kata pencak dan silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya dilakukan pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dan perguruan Pencak dan perguruan Silatdi Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia, disingkat IPSI pada tahun 1948 di Surakarta.

Sejak saat itu, pencak silat menjadi istilah resmi di Indonesia. perguruan-perguruan yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai Negara kemudian juga menggunakan istilah Pencak Silat. Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sjak dibentuknya Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat Antarbangsa, disingkat PERSILAT, di Jakarta pada tahun 1980. Walaupun demikian, karena kebiasaan kata Pencak dan Silat masih digunakan secara terpisah. Dalam makalah ini akan diuraikan secara singkat beberapa hal sekitar Pencak Silat yang meliputi sejarah perkembangan, teknik dasar pencak silat, dan beberapa hal lainnya

 

B.     Tujuan

  1. Memberikan wawasan yang lebih luas tentang pencak silat untuk penulis dan pembaca
  2. Dapat menjadikan makalah ini sebagai referensi dalam pembelajaran tentang materi pencak silat

C. Rumusan Masalah

  1. Apa definisi pencak silat menurut istilah dan etimologi?
  2. Bagimana sejarah singkat pencak silat?
  3. Apa geakan dasar dalam pencak silat?
  4. Aspek dan bentuk apa saja dalam pencak silat?
  5. Nilai Postif apa yang dapat diambil dari pencak silat?
  6. Jenis-jenis organsisasi pencak silat

 


BAB II

PEMBAHASAN

 

A.      Pengertian Pencak Silat

Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia, seperti: Indonesia, Malaysia, Brunei, Singapura, Filipina, dan Thailand. Di Indonesia sendiri terdapat induk organisasi pencak silat yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia atau yang lebih dikenal dengan IPSI. Sedangkan suatu organisasi yang mewadahi dan memfasilitasi federasi-federasi pencak silat di berbagai negara adalah Persekutuan Pencak Silat Antara Bangsa atau PERSILAT yang merupakan bentukan dari Indonesia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Sedangkan menurut versi lain, pencak silat adalah olahraga be;a diri yang memerlukan banyak konsentrasi. Dimana setiap konsentrasi dipengaruhi oleh kebudayaan. Sehingga tiap daerah memiliki cirri khas dan aliran pencak silat. Misalnya pencak silat dari daerah Jawa Barat yang terkenal dengan aliran Cimande dan Cikalong. Di Jawa Tengah terkenal dengan aliran Merpati Putih. Sedangkan di Jawa Timur dengan aliran Perisai Diri.

Secara etimologi,Isti’lah silat lebih dikenal secara luas di Asia Tenggara, akan tetapi khusus di Indonesia isti’lah yang digunakan adalah pencak silat. Isti’lah ini digunakan untuk mempersatukan berbagai aliran seni bela diri tradisional yang berkembang pesat di Indonesia. Nama pencak digunakan di Jawa, sedangkan silat digunakan di Sumatera, Semenanjung Malaya, dan Kalimantan. Perbedaan dan cirri khas dari kata pencak dan silat adalah bahwa pencak lebih mengedepankan unsure seni dan penampilan keindahan gerakan, sedangkan silat adalah inti ajaran bela diri dalam pertarungan.

 

B.     Sejarah Pencak Silat

Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki cara dalam melindungi diri dan mempertahankan hidupnya dari tantangan alam, sehingga mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti : gerakan kera, harimau, ular, burung elang. Bela diri juga berkembang dari keterampilan suku-suku asli Indonesia dalam berburu dan berperang dengan menggunakan parang, perisai, dan tombak. Bela diri juga sudah ada sejak zaman kerajaan-kerajaan besar, seperti kerajaan Sriwijaya, dan Majapahit, yang mana memilik pendekar-pendekar dan prajurit yang kemahirannya dalam pembelaan diri dapat diandalkan. Sedangkan menurut penilit silat Donald F. Draeger, untuk mengetahui sejarah dan berkembangnya silat dapat dilihat dari berbagai artefak senjata yang ditemukan dari masa klasik (Hindu-Budha) serta pahatan relief-relief yang berisikan sikap-sikap kuda silat di Candi Prambanan dan Borobudor. Sementara itu Sheikh Shamsuddin berpendapat bahwa terdapat pengaruh ilmu bela diri dari Cina dan India dalam silat. Hal ini karena sejak awal kebudayaan Melayu telah mendapat pengaruh dari kebudayaan yang dibawa oleh pedagang maupun perantau dari India, Cina, dan mancanegara lainnya.

Perkembangan silat secara historis mulai tercatat ketika penyebarannya banyak dipengaruhi oleh kaum penyebar agama Islam pada abad ke-14 di nusantara. Kala itu pencak silat diajarkan bersama-sama dengan pelajaran agama di surau atau pesantren. Silat menjadi bagian dari latihan spiritual.

Silat lalu berkembang dari ilmu beladiri dan seni tari rakyat, menjadi bagian dari pendidikan bela negara untuk menghadapi penjajah asing. Dalam sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda, tercatat para pendekar yang mengangkat senjata, seperti Panembahan Senopati, Sultan Agung, Pangeran Diponegoro, Teuku Cik Di Tiro, Teuku Umar, Imam Bonjol, serta para pendekar wanita, seperti Sabai Nan Aluih, Cut Nyak Dhien, dan Cut Nyak Meutia.

Menyadari pentingnya mengembangkan peranan pencak silat maka dirasa perlu adanya organisasi pencak silat yang bersifat nasional, yang dapat pula mengikat aliran-aliran pencak silat di seluruh Indonesia. Pada tanggal 18 Mei 1948, terbentuklah Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI). Kini IPSI tercatat sebagai organisasi silat nasional tertua di dunia.

Beberapa organisasi silat nasional maupun internasional mulai tumbuh dengan pesat. Seperti di Asia, Amerika Serikat dan Eropa. Silat kini telah secara resmi masuk sebagai cabang olah raga dalam pertandingan internasional, khususnya dipertandingkan dalam SEA Games.

 

C.    Gerakan Dalam Pencak Silat

  1. Teknik

Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.

  1. Jurus

Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.

  1. Teknik

Pencak silat ialah sistem yang terdiri atas sikap (posisi) dan gerak-gerik (pergerakan). Ketika seorang pesilat bergerak ketika bertarung, sikap dan gerakannya berubah mengikuti perubahan posisi lawan secara berkelanjutan. Segera setelah menemukan kelemahan pertahanan lawan, maka pesilat akan mencoba mengalahkan lawan dengan suatu serangan yang cepat. Bentuk-bentuk gerakan dasar antara lain:

a.       Belaan

pembuangan-tangkisan-hindaran/elakan-pelepasan kuncian-tangkapan

Belaan adalah suatu usaha mempertahanka diri yang dilakukan baik dengan tangan maupun kaki sewaktu menerima serangan.

Macam-macam belaan antara lain:

 

 

1)      Pembuangan:

Pembuangan adalah teknik belaan yang dilakukan dalam keadaan memaksa dengan jalan membuang tenaga serangan lawan.

2)      Tangkisan

Tangkisan adalah teknik belaan dengan cara mengadakan kontak langsung (benturan) terhadap serangan lawan, dengan jalan membendung atau mengalihkan serangan. Berbagai posisi dalam menangkis dapat dilakukan, baik dengan melangkah maupun diam di tempat, dengan memperhitungkan posisi terbaik atau menguntungkan untuk melakukan serangan balasan yang cepat. Yang perlu diperhatika dalam tangkisan adalah koordinasi antara sikap kuda-kuda, sikap tubuh dan sikap tangan.

Adapun tangkisan terdiri dari dua macam, yaitu:

- Tangkisan (benturan) dengan tangan

- Tangkisan (benturan) dengan kaki

3)      Hindaran/elakan

Hindaran/elakan adalah teknik belaan dengan cara memindahkan sasaran dari lintasan serangan.

Teknik elakan dapat dilakukan dengan cara:

- Melangkah dengan satu kaki

- Di tempat

- Memindahkan dua kaki

Elakan yang baik adalah dapat menghindarkan serangan dan dapat melakukan gerakan lanjuta (pola sambut) dengan baik).

4)      Pelepasan Kuncian

Pelepasan kuncian adalah usaha untuk melepaskan diri dari tangkapan lawan, dilakukan dengan cara menggunakan satu tangan atau dua tangan.

  1. Serangan

Pencak Silat memiliki macam yang banyak dari teknik bertahan dan menyerang. Praktisi biasa menggunakan tangan, siku, lengan, kaki, lutut dan telapak kaki dalam serangan. Teknik umum termasuk tendangan, pukulan, sandungan, sapuan, mengunci, melempar, menahan, mematahkan tulang sendi, dan lain-lain.

a)      dengan tangan: pukulan-colokan-tebasan-sodokan-sikutan-kuncian

b)      dengan kaki: tendangan-dengkulan-menjatuhkan (serampang, ungkit, sapu)

Macam-macam serangan yanga dapat dilakukan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

1)      Serangan dengan tangan

serangan dengan tangan dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yaitu mengepal, terbuka dan terbuka sebagian dengan memperhatikan lintasan serangan.

Lintasan serangan:

- ke depan lurus

- dari samping

- dari bawah

Macam-macam serangan dengan tangan antara lain:

- pukulan

- colokan

- tebasan

- sodokan

- sikutan

- kuncian

- tangkapan

2)      Serangan dengan kaki

seperti pada serangan tangan, serangan dengan kaki juga memperhatikan unsur-unsur teknik tersebut di atas untuk mengembangkan teknik yang benar. Untuk memantapkan serangan kaki perlu diperhatikan cara melatih kekuatan dan keseimbangan kaki tumpu pada waktu melakukan tendangan dan sikap tubuh serta sikap tangan yang baik, sehingga teknik tendangan menjadi baik dan dapat melakukan sikap atau tindakan berikutnya setelah melakukan tendangan.

Adapun macam-macam serangan kaki adalah:

1). Tendangan

Sikap awal menendang perlu dilatih dari berbagai sikap dan posisi.

Macam tendangan adalah:

- tendangan ke arah depan (A, T)

- tendangan dari samping (C, Sirkel)

- tendangan belakang (B)

2). Dengkulan

Dengkulan dilakukan apabila jarak/jangkauan lawan sudah terlalu dekat.

3). Serkel

4). Menjatuhkan

Menjatuhkan dilakukan dengan cara: sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan.

Teknik jatuhan dapat dilakukan dengan cara:

(1). Meniadakan keseimbangan kaki tumpu (sapuan, ungkitan, kaitan dan guntingan)

(2). Meniadakan keseimbangan dengan didahului tangkapan.

b. Tujuan:

- Melatih dasar-dasar melakukan serangan dengan tangan dan kaki secara benar.

- Melatih dasar-dasar melakukan belaan dengan tangan dan kaki secara benar.

- Melatih pembentukan sikap yang benar.

c. Pelaksanaan:

- Kesalahan harus segera dibetulkan

- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak

- Merangkaikan beberapa gerakan serangan (colok-tendangan-menjatuhkan)

- Merangkaikan beberapa gerakan belaan (tangkis-hindar)

- merangkaikan beberapa gerakan bela dan serang tangkis-pukul-tendang.

 

b)  Jurus

a.    pengertian

jurus adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencat silat (pasang-serang-bela) sebanyak 36 (tiga puluh enam) yang dilaksankan sambil melangkah.

Pesilat berlatih dengan jurus-jurus. Jurus ialah rangkaian gerakan dasar untuk tubuh bagian atas dan bawah, yang digunakan sebagai panduan untuk menguasai penggunaan tehnik-tehnik lanjutan pencak silat (buah), saat dilakukan untuk berlatih secara tunggal atau berpasangan. Penggunaan langkah, atau gerakan kecil tubuh, mengajarkan penggunaan pengaturan kaki. Saat digabungkan, itulah Dasar Pasan, atau aliran seluruh tubuh.

b. Tujuan:

- Melatih mengembangkan suatu pola permainan pencak silat

- Menumbuhkan pengertian permainan secara teratur

- Menguasai dan meyakini teknik yang dimiliki.

c. Pelaksanaan:

- Sama dengan pembinaan senam

- Penjelasan unsur-unsur belaan dan serangan (teknik) pada masing-masing jurus.

- Penjelasan pola langkah sesuai dengan tingkatannya tentang cara berpindah dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kaidah pencak silat PSHT

- Pemberian aba-aba:

~ Pelan dan teratur (untuk pemahaman dan pembentukan sikap dan teknik yang benar)

~ ditingkatkan dengan cepat dan pendadakan untuk merangsang gerak cepat dan bertenaga

~ ditingkatkan dengan memberi aba-aba satu hitungan

- Kesalahan segera dibetulkan

- Melatih menggunakan jurus secara berpasangan (2A ><>

- Melatih menggunakan pasangan minimal dua gerakan untuk satu pasang dengan peningkatan atau tambahan macam penggunaan pasang di tingkat atasnya.

         Pasang

a. Pengertian

adalah suatu sikap gerak lemah lembut gagah berwibawa dan terbuka yang merupakan perangkap agar lawan mau menyerang, tetapi disertai kesiapan untuk melakukan belaan dilanjutkan serangan masuk

b. Tujuan:

- Melatih menyiapkan kondisi siap menyerang dan siap diserang

- Melatih meyakini jurus

c. Pelaksanaan:

- melatih perpindahan gerak dari satu gerak ke gerak lain dengan menggunakan pasang berlainan

- penggunaan pasamg masing-masing jurus

         Pelepasan Kuncian

a. Pengertian:

adalah suatu teknik untuk melepaskan kuncian lawan dilanjutkan dengan gerakan mengunci lawan

b. Tujuan:

- Melatih mengambil bagian-bagian tubuh lawan yang lemah

- Melatih memanfaatkan bagiantubuh sendiri untuk menyerang lawan

c. Pelaksanaan:

Melatih ketepatan dan kecepatan gerak disertai tenaga

         Belaan Belati

a. Pengertian:

adalah suatu teknik untuk menerima serangan belati dengan tangan kosong

b. Tujuan:

Melatih keberanian menghadapi lawan bersenjata

c. Pelaksanaan:

Melatih kecepatan dan ketepatan gerak disertai tenaga.

         Senam Toya

a.       Pengertian:

adalah suatu gerakan serang bela menggunakan toya yang dilakukan di tempat

b.      Tujuan:

- melatih dasar gerakan jurus toya

- melatih sikap koordinasi yang benar antara sikap tangan memegang toya dengan tubuh dan kuda-kuda kaki

- melatih gerak memegang toya dengan benar

c.       Pelaksanaan:

- Pemberian aba-aba dari lambat, teratur, meningkat menjadi cepat dan mendadak

- Kesalahan segera dibetulkan

jurus Toya

a.       Pengertian:

adalah suatu rangkaian gerakan teknik pencak silat dengan menggunakan toya yang dilaksanakan sambil melangkah.

b.      Tujuan dan Pelaksanaan

sama dengan jurus

 

D.    Aspek dan Bentuk Pencak Silat

Terdapat 4 aspek utama dalam pencak silat, yaitu:

1.       Aspek Mental Spiritual: Pencak silat membangun dan mengembangkan kepribadian dan karakter mulia seseorang. Para pendekar dan maha guru pencak silat zaman dahulu seringkali harus melewati tahapan semadi, tapa, atau aspek kebatinan lain

2.       Aspek Seni Budaya: Budaya dan permainan "seni" pencak silat ialah salah satu aspek yang sangat penting. Istilah Pencak pada umumnya menggambarkan bentuk seni tarian pencak silat, dengan musik dan busana tradisional.

3.       Aspek Bela Diri: Kepercayaan dan ketekunan diri ialah sangat penting dalam menguasai ilmu bela diri dalam pencak silat. Istilahsilat, cenderung menekankan pada aspek kemampuan teknis bela diri pencak silat.

4.       Aspek Olah Raga: Ini berarti bahwa aspek fisik dalam pencak silat ialah penting. Pesilat mencoba menyesuaikan pikiran dengan olah tubuh.. Aspek olah raga meliputi pertandingan dan demonstrasi bentuk-bentuk jurus, baik untuk tunggal, ganda atau regu.

4.

E.     Manfaat Adanya Pencak Silat

Beberapa manfaat yang diperoleh dalam olahraga beladiri pencak silat adalah:

1.      Kesehatan dan kebugaran

2.      Membangkitkan rasa percaya diri

3.      Melatih ketahanan mental

4.      Mengembangkan kewaspadaan diri yang tinggi

5.      Membina sportifitas dan jiwa ksatria

6.      Disiplin dan keuletan yang lebih tinggi

 

F.     Jenis Organisasi Pencak Silat di Tingkat Nasional maupun Internasional

1.      PERSILAT : Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa

2.      IPSI : Ikatan Pencak Silat Indonesia

3.      FP2STI : Forum Pecinta dan Pelestari Silat Tradisional Indonesia

4.      EPSF : European Pencak Silat Federation


BAB III

PENUTUP

 

A.      Kesimpulan

Pencak silat adalah adalah suatu seni bela diri tradisional yang berasal dari Indonesia. Seni bela diri ini secara luas lebih dikenal di negara-negara Asia maupun Eropa. Terbukti dari banyaknya organisasi-organisasi pencak silat yang tumbuh dengan pesat, seperti:  PERSILAT di Indonesia, IPSI, PESAKA di Malaysia.

Berkembangnya seni pencak silat tidak terlepas dari sejarah awal mulanya berdiri pencak silat. Berawal dari nenek moyang bangsa Indonesia yang berusaha untuk mempertahankan dirinya dari ancaman dan tantangan alam, Kerajaan-kerajaan besar yang memiliki prajurit dan pendekar-pendekar yang siap berperang, Pahlawan nasional bangsa Indonesia, seperti pangeran Diponegoro yang melawan penjajah, sampai pada akhirnya bela diri berkembang seiring berkembangnya jaman.

 

B.       Saran

Pencak silat merupakan salah satu warisan yang patut untuk terus dijaga dan dikembangkan. Melalui serangkaian proses perputaran zaman sampai pada akhirnya pencak silat menjadi hak paten sebagai cabang olahraga yang diakui baik dari nasional maupuan internasional. Maka sudah sepatutnya pencak silat harus terus dijaga, dilestarikan, dan dikembangkan.


DAFTAR PUSTAKA

 

 

Abidin, Zaenal (2016). 4 Perbedaan Pencak Silat, Karate, dan Taekwondo

 

     Dari http://farof.blogspot.co.id/2016/04/4-perbedaan-pencak-silat-karate-dan.html, 05 Januari 2021, jam 15:15 WIB

 

Anonim (2014). Teknik Belaan Dalam Pencak Silat Hindaran Tangkisan.  Dari http://www.latarbelakang.com/2014/03/teknik-belaan-dalam-pencak-silat.html, 29 Juli 2017

 

Anonim (2014). Teknik Serangan Tangan dalam Pencak Silat. Dari  http://www.latarbelakang.com/2014/03/serangan-tangan-dalam-pencak-silat.html, 05 Januari 2021, pada jam 15:17 WIB

 

R.Kentot Slamet Hariyadi,(2014),Teknik Dasar Pencak Silat Tanding, Jakarta:P.Dian Rakyat

 

No comments:

Post a Comment