DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR
ISI.......................................................................................................... ii
BAB
I PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A. Latar
Belakang...................................................................................... 1
B. Rumusan
masalah.................................................................................. 1
C. Tujuan................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A. Pengertian
Kreativitas dan Inovatif...................................................... 3
B. Proses
pemikiran kreatif........................................................................ 4
C. Proses
penciptaan inovasi...................................................................... 6
D. Mengembangkan
kreativias dan Inovasi............................................... 9
BAB
III PENUTUP............................................................................................. 12
A. Kesimpulan......................................................................................... 12
DAFTAR
PUSTAKA......................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Kreatif dan inovatif merupaka dua pengertian yang
berbeda dalam definisinya namun kedua saling mempunyai hubungan. Kreatif tanpa
inovatif tidak bisa berjalan dan begitu pula inovatif tanpa tanpa kreatif juga
tidak bisa terealisasi.Jadi kreatif yaitu sebuah ide untuk menghasilkan sesuatu
yang baru sedangkan inovasi itu bagaimana cara merealisasikan ide dari kreativitas
tersebut.
Untuk berwirausaha, inovasi dan kreativitas adalah
hal yang perlu dimiliki dan dikembangkan dalam diri wirausaha demi perkembangan
dan kesuksesan sebuah usaha. Keduanya sering kali dipandang hampir serupa.
Inovasi dan kreativitas adalah inti dari kewirausahaan. Pada dasarnya sebuah
inovasi dalam berusaha adalah kemampuan untuk menerapkan solusi kreatif
terhadap masalah dan peluang untuk meningkatkan atau untuk memperbaiki kinerja
usaha. Sedangkan kreatifitas dapat dipandang sebagai kemampuan untuk
mengembangkan ide-ide baru dan untuk menemukan cara-cara baru dalam melihat
masalah dan peluang.
Jadi, bagi seorang wirausaha harus selalu mempunyai
kreativitas dan inovasi untuk mengembangkan usaha yang di embanya. Karena jika
sebuah usaha yang tidak disertai dengan kreativitas dan inovasi maka usahanya
tidak akan pernah maju. Dikarenakan usaha mereka tertinggal dengan para
pesaingnya.Maka, disini kami akan menjelaskan dan memaparkan apa itu
kreativitas dan apa itu inovasi dan juga bagaimana kita bisa menjadi orang yang
selalu mempunyai ide-ide baru.
B. Rumusan
masalah
1.
Apa
pengertian dari kreativitas dan inovasi ?
2.
Bagaimana
proses pemikiran kreatif ?
3.
Bagaimana
proses penciptaan inovasi ?
4.
Bagaimana
cara mengembangkan kreativitas dan inovasi?
C. Tujuan
1.
Mampu
memahami pengertian dari kreativitas dan inovasi.
2.
Mampu
memahami apa itu proses pemikiran kreatif dan mampu menyebutkan tahap pemikiran
kreatif.
3.
Mampu
memahami apa itu proses penciptaan inovasi dan mampu meyebutkan serta
menjelaskan tahap tahap proses pemikiran inovasi.
4.
Mampu
memahami dan menjelaskan bagaimana cara mengembangkan kreativitas dan inovasi.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kreativitas dan Inovatif
Kreativitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang
menuntut pemusatan perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Menurut
Sulaiman Sahlan dan Maswan, kreativitas adalah ide atau gagasan dan kemampuan
berpikir kreatif. Sementara itu dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yang
dimaksud dengan kreativitas ialah kemampuan untuk mencipta daya cipta. Dari
definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kreativitas merupakan kemampuan
seseorang dalam menuangkan ide atau gagasan melalui proses berpikir kreatif
untuk menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja
keras dan ketekunan. Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah pengusaha,
tetapi tidak semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pionir dalam
bisnis, inovator, penanggung resiko yang mempunyai penglihatan visi ke depan
dan memiliki keunggulan dalam berprestasi di bidang usaha.
Sementara itu menurut Prawirokusumo wirausaha adalah
mereka yang melakukan upaya-upaya kreatif dan inovatif dengan jalan
mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan peluang (opportunity)
dan perbaikan (preparation) hidup. Senada dengan pendapat di atas, menurut
Suryana, enterpreneur atau wirausaha adalah seseorang yang memiliki kombinasi
unsur-unsur (elemen-elemen) internal yang meliputi kombinasi motivasi diri,
visi, komunikasi, optimisme, dorongan semangat, dan kemampuan untuk
memanfaatkan peluang usaha.
Inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan
kreatifitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang (doing new
thing). inovasi merupakan fungsi utama dalam proses kewirausahaan. Peter
Drucker mengatakan inovasi memiliki fungsi yang khas bagi wirausahawan. Dengan
inovasi wirausahawan menciptakan baik sumberdaya produksi baru maupun
pengelolahan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk
menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Meskipun demikian, terdapat
perbedaan yangsignifikan antara sebuah ide yang timbul semata dari spekulasi
dan ide yang merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan kerja yang sempurna
hal yang lebih penting, Wirausahawan yang prospektif harus mempunyai keberanian
untuk memberikan sebuah ide melalui tahapan pengembangan. Dengan demikian
inovasi adalah suatu kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang lebih
baik dan keteguhan serta dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui
implementasi.
Proses inovasi di mulai dengan analisis sumberdaya
kesempatan yang menjadi obyek. Inovasi beresifat konseptual dan perseptual,
dapat di pahami dan dilihat inovator harus maelihat bertanya dan mendengar
orang lain dalam mencari inovasi. Mereka berfikir keras dengan segenap kemampuan
otaknya, mereka melakukan perhitungan dengan cermat dan mendengarkan pendapat
orang lain, serta memperhatikan potensi pengguna inovasi yang di carinya untuk
memenuhi harapan nilai dan kebutuhan.Inovasi yang berhasil pada umumnya
sederhan dan terfokus dan di tujukan pada aplikasi yang di desain khas, jelas
dan cermat. Inovasi lebih banyak melibatkan kerja fisik dari pada pemikiran.
Thomas Alfa Edison mengatakan ”jenius merupakan perpaduan yang terdiri dari 1%
inspirasi dan 99% kerja keras” lebih dari itu inovator pada umumnya bekerja
dalam suatu bidang, edison bekerja dalam hanya dalam bidang listrik dan
menemukan inovasi baru yang berupa bola lampu.
B. Proses
pemikiran kreatif
Berpikir kreatif merupakan salah satu cara yang
dianjurkan. Dengan cara itu seseorang akan mampu melihat persoalan dari banyak
perspektif. Pasalnya, seorang pemikir kreatif akan menghasilkan lebih banyak
alternatif untuk memecahkan suatu masalah. Menurut J.C. Coleman dan C.L. Hammen
(1974) berpikir kreatif merupakan cara berpikir yang menghasilkan sesuatu yang
baru dalam konsep, pengertian, penemuan, dan karya seni. Sedangkan menurut D.W.
Mckinnon (1962) menyatakan selain menghasilkan sesuatu yang baru seseorang baru
bisa dikatakan berpikir kreatif apabila memenuhi dua persyaratan yaitu: Sesuatu
yang dihasilkannya harus dapat memecahkan persoalan secara realistik. Hasil
pemikirannya harus merupakan upaya mempertahankan sesuatu pengertian atau
pengetahuan yang murni.
Menurut Coleman dan Hammen, faktor yang secara umum
menandai orang-orang kreatif yaitu: Kemampuan kognitif: termasuk di sini
kecerdasan di atas rata-rata, kemampuan melahirkan gagasan-gagasan baru,
gagasan-gagasan yang berlainan dan fleksibilitas kognitif. Sikap yang terbuka:
orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli internal maupun external.
Sikap yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri: orang kreatif ingin
menampilkan dirinya semampu dan semaunya, ia tidak terikat oleh
konvensi-kovensi. Hal ini menyebabkan orang kreatif sering dianggap “nyentrik”
atau gila.
Empat Tahap
Berpikir Agar mampu berpikir secara kreatif, pikiran harus dioptimalkan pada
setiap tahap yang dilalui. Empat tahap pemikiran ialah preparasi, inkubasi,
iluminasi, dan verifikasi.
1.
Tahap
Preparasi (tahap persiapan)
Pada tahap preparasi,
pikiran harus mendapat sebanyak mungkin informasi yang relevan dengan masalah
yang sedang dihadapinya. Kemudian informasi itu diproses secara analogis untuk
menjawab pertanyaan yang diajukan pada tahap orientasi. Si pemikir harus
benar-benar mengoptimalkan pikirannya untuk mencari pemecahan masalah melalui
hubungan antara inti permasalahan, aspek masalah, serta informasi yang
dimiliki. Contoh: Pikiran berusaha mengumpulkan sebanyak mungkin informasi yang
relevan dengan masalah.
2.
Tahap
Inkubasi
Tahap Inkubasi adalah
tahap berfikir kreatif dan pengatasan masalah dimana kejadian mental yang
tadinya digerakkan oleh persiapan yang direncanakan secara intensif, mencapai
pencerahan mandiri sehingga tercapai pemahaman, yang mengarah pada pengatasan
masalah.Pada tahap inkubasi, ketika proses pemecahan masalah menemui jalan
buntu, biarkanpikiran beristirahat sebentar. Sementara itu pikiran bawah sadar
kita akan terus bekerjasecara otomatis mencari pemecahan masalah. Proses
inkubasi yang tengah berlangsung itu akan sangat tergantung pada informasi yang
diserap oleh pikiran. Semakin banyak informasi, akan semakin banyak bahan yang
dapat dimanfaatkan dalam proses inkubasi. proses berpikir tentang suatu masalah
secara bawah sadar ketika terlibat dalam kegiatan lain. Ciri-ciri utama tahap
inkubasi adalah sebagai berikut: Inkubasi banyak tergantung dari persiapan yang
intensif dan berhati-hati. Inkubasi tidak memerlukan kesadaran berpikir dalam
menangani masalah. Berfungsinya inkubasi adalah kondisi optimum terjadi melalui
relaksasi atau istirahat kesadaran
berpikir tentang masalah tersebut, bila perhatian ditujukan pada
masalah-masalah yang lain melalui rangkaian inkubasi.Inkubasi meningkatkan
berfungsinya belahan otak kanan atau imajinasi kreatif dengan permunculan
pengatasan masalah kreatif. Contoh: Pikiran beristirahat sebentar, ketika
berbagai pemecahan berhadapan dengan jalan buntu. Pada tahap ini, proses
pemecahan masalah berlangsung terus dalam jiwa bawah sadar kita.
3.
Tahap
Iluminasi ( tahap Inspirasi )
Pada proses keempat,
yakni iluminasi, proses inkubasi berakhir, karena si pemikir mulai mendapatkan
ilham serta serangkaian pengertian (insight) yang dianggap dapat memecahkan
masalah. Pada tahap ini sebaiknya diupayakan untuk memperjelas pengertian yang
muncul. Di sini daya imajinasi si pemikir akan memudahkan upaya itu. Contoh:
Masa Inkubasi berakhir ketika pemikir memperoleh semacam ilham, serangkaian
insight yang memecahkan masalah.
4.
Tahap
Verifikasi
Pada tahap terakhir,
yakni verifikasi, si pemikir harus menguji dan menilai secara kritis solusi
yang diajukan pada tahap iluminasi. Bila ternyata cara yang diajukan tidak
dapat memecahkan masalah, si pemikir sebaiknya kembali menjalani kelima tahap
itu, untuk mencari ilham baru yang lebih tepat.
C. Proses
penciptaan inovasi
Inovasi sebagai suatu proses digambarkan sebagai
proses yang siklus dan berlangsung terus menerus, meliputi fase kesadaran,
penghargaan, adopsi, difusi dan implementasi (Damanpour dkk dalam Brazeal, D.V.
dan Herbert, T.T. 1997). De Jong & Den Hartog (2003) merinci lebih mendalam
proses penciptaan inovasi dalam 4 tahap sebagai berikut:
1.
Melihat
kesempatan
Bagi karyawan untuk
mengidentifikasi kesempatan-kesempatan. Kesempatan dapat berawal dari ketidak
kongruenan dan diskontinuitas yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian dengan
pola yang diharapkan misalnya timbulnya masalah pada pola kerja yang sudah
berlangsung, adanya kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi, atau adanya
indikasi trends yang sedang berubah.
2.
Mengeluarkan
ide
Dalam fase ini,
karyawan mengeluarkan konsep baru dengan tujuan menambah peningkatan. Hal ini
meliputi mengeluarkan ide sesuatu yang baru atau memperbaharui pelayanan,
pertemuan dengan klien dan teknologi pendukung. Kunci dalam mengeluarkan ide
adalah mengombinasikan dan mereorganisasikan informasi dan konsep yang telah
ada sebelumnya untuk memecahkan masalah dan atau meningkatkan kinerja. Proses
inovasi biasanya diawali dengan adanya kesenjangan kinerja yaitu
ketidaksesuaian antara kinerja aktual dengan kinerja potensial.
3.
Implementasi
Dalam fase ini, ide
ditransformasi terhadap hasil yang konkret. Pada tahapan ini sering juga
disebut tahapan konvergen. Untuk mengembangkan ide dan mengimplementasikan ide,
karyawan harus memiliki perilaku yang mengacu pada hasil. Perilaku Inovasi
Konvergen meliputi usaha menjadi juara dan bekerja keras. Seorang yang
berperilaku juara mengeluarkan seluruh usahanya pada ide kreatif. Usaha menjadi
juara meliputi membujuk dan mempengaruhi karyawan dan juga menekan dan
bernegosiasi. Untuk mengimplementasikan inovasi sering dibutuhkan koalisi,
mendapatkan kekuatan dengan menjual ide kepada rekan yang berpotensi.
4.
Aplikasi
Dalam fase ini meliputi
perilaku karyawan yang ditujukan untuk membangun, menguji, dan memasarkan
pelayanan baru. Hal ini berkaitan dengan membuat inovasi dalam bentuk proses
kerja yang baru ataupun dalam proses rutin yang biasa dilakukan. Berdasarkan
pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa ada beberapa tahap dalam proses
inovasi adalah sebagai berikut:
a.
Melihat
peluang.
Peluang
muncul ketika ada persoalan yang muncul atau dipersepsikan sebagai suatu
kesenjangan antara yang seharusnya dan realitanya. Oleh karenanya, perilaku
inovatif dimulai dari ketrampilan melihat peluang.
b.
Mengeluarkan
ide.
Ketika
dihadapkan suatu masalah atau dipersepsikan sebagai masalah maka gaya berfikir
konvergen yang digunakan yaitu mengeluarkan ide yang sebanyak-banyaknya
terhadap masalah yang ada. Dalam tahap ini kreativitas sangat diperlukan.
c.
Mengkaji
ide.
Tidak
Semua ide dapat dipakai, maka dilakukan kajian terhadap ide yang muncul. Gaya
berfikir divergen atau mengerucut mulai diterapkan. Salah satu dasar
pertimbangan adalah seberapa besar ide tersebut mendatangkan kerugian dan
keuntungan. Ide yang realistic yang diterima, sementara ide yang kurang
realistic dibuang. Kajian dilakukan terus menerus sampai ditemukan alternative
yang paling mempunyai probabilitas sukses yang paling besar.
d.
Implementasi.
Dalam
tahap ini, keberanian mengambil resiko sangat diperlukan. Resiko berkaitan
dengan probabilitas kesuksesan dan kegagalan, oleh karenanya David Mc Clelland
menyarankan pengambilan resiko sebaiknya dalam taraf sedang. Hal ini berakaitan
dengan probabilitas untuk sukses yang disebabkan oleh kemampuan pengontrolan
perilaku untuk mencapai tujuan atau berinovasi.
D. Mengembangkan
kreativias dan Inovasi
Dalam mengelola usaha, keberhasilan seorang
pengusaha terletak pada sikap dan kemampuan berusaha, serta memiliki semangat
kerja yang tinggi. Semangat yang tinggi pada pengusaha terletak pada
kreativitas dan inovasinya dalam mengembangkan usahanya tersebut. Namun masih
banyak orang yang berwirausaha namun masih belum mampu untuk mengembangkan
kreativitas dan inovasinya agar usaha yang mereka miliki dapat berkembang lebih
besar. Karena pada dasarnya pemikiran kreatif dan inovatif dapat memberikan
kemungkinan bagi setiap orang untuk mencapai suatu tujuan. Seorang wirausahawan
yang kreatif akan membuat hidup akan lebih menyenangkan, lebih menarik serta
akan menyediakan kerangka kerja dan dapat bekerja sama dengan orang lain. Lalu
bagaimana cara kita agar dapat mengembangkan kreativitas dan inovasi pada diri
kita? Yang pertama kali harus kita lakukan sebagaimana dikemukakan oleh James
L.Adams (1986).
1.
Mengenali
hubungan
Untuk meningkatkan
kreativitas, kita dapat melakukan cara pandang kita yang statis terhadap
hubungan orang dan lingkungan yang telah ada. Dari sini kita coba melihat
mereka dengan cara pandang yang baru dan berbeda. Orang yang kreatif akan
memiliki cara pandang yang berbeda untuk mengembangkan dan mengenali hubungan
yang baru dan berbeda dari fenomena tersebut.
2.
Pembangan
perspektif fungsional
Seseorang yang kreatif
akan dapat melihat orang lain sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan
membantu menyelesaikan suatu pekerjaannya. Artinya, kita harus memulainya daricara
pandang perspektif yang berbeda.
3.
Gunakan
akal
Proses kreativitas
meliputi pemikiran logis dan analistis terhadap pengetahuan, jadi bila kita
ingin lebih kreatif kita harus melatih dan mengembangkan kemampuan yang kita
miliki atau sudah kita punya sebelumnya.
4.
Hilangkan
perasaan ragu
Kebiasaan mental yang
membatasi dan menghambat pemikiran kreatif adalah rasa takut gagal, padahal
rasa itu harus kita hilangkan agar kita lebih berani untuk mengambil langkah
kedepannya untuk maju.fungsi kreativitas dalam proses inovasi merupakan
pembangkitan ide yangmenghasilkan penyempurnaan efektivitas dan efisiensi pada
suatu sistem. Aspekpenting dalam kreativitas adalah proses dan manusia. Proses
berorientasi padatujuan yang di desain untuk mencapai solusi suatu problem.Manusia
merupakansumber daya yang menetukan solusi.Sumber kreatifitas ada 2 antara
lain:
5.
Imajinasi
dan ide
Imajinasi yang kreatif
merupakan kekuatan yang tidak terbatas, seperti contoh meskipun orang yang
jarak atau bahkan tidak pernah keluar rumah namun menggunakan imajinasi nya dia
dapat melalang atau mendapatkan sesuatu hal yang baru yang mungkin tidak masuk
akal bagi orang. Imajinasi lebih penting dari pada ilmu pengetahuan karena
imajinasi timbul dari pemikiran sendiri.
6.
Sifat
Proses Kreatif
Setiap orang kreatif
pasti mempunyai tingkat tertentu. Orang mempunyai kemampuan dan bakat dalam
bidang tertentu dapat lebih kreatif dari pada orang lain. Hal yang sama juga
dialami oleh orang yang dilatih dan dikembangkan dalam suatu lingkungan yang
mendukung pengembangan kreativitas, mereka diajari untuk berfikir dan bertindak
secara kreatif.
Untuk membangun usaha
yang inovatif, Kotler sebagai pakar pemasaran, mengingatkan bahwa tanpa inovasi
wirausaha akan menjadi tua, kuno, rapuh, dan tidak langgeng. Inovasi harus
terus dibangun melalui budaya kreatif, mengikuti tren perubahan, dan membangun
pasar. Untuk membangun inovatif, Kotler menekankan pentingnya sejumlah faktor
sebagai berikut: Adanya budaya penemuan, setiap organisasi bisnis harus
disesaki orang-orang yang punya semangat inovasi. mengembangkan inovasi
sebaiknya berdasarkan riset, sebab, pengusaha dikatakan inovatif kalau secara
sengaja membangun dan melakukan proses untuk menghasilkan temuan baru.
Impian saja tidak cukup. Impian harus
senantiasa ditunjang oleh inovasi yang tiada henti sehingga bangunan bisnis
menjadi kukuh dalam situasi apapun, entah badai kesulitan ataupun tantangan. “
Seorang wirausaha harus segera menterjemahkan mimpi-mimpinya menjadi inovasi
untuk mengembangkan bisnisnya. “ Menurut perusahaan dapat melakukan invasi
dalam bidang Inovasi produk seperti barang, jasa, ide,tempat Inovasi Manajemen
seperti proses kerja, proses produksi, keuangan pemasaran. Sedangkan dalam
melakukan inovasi perlu memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: Menganalisis
peluang. Apa yang harus dilakukan dalam memuaskan peluang Sederhana dan terarah
Dimulai dari yang kecil.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aktivitas bisnis sangat memerlukan orang-orang yang
inovatif, kreatif dan cepat tanggap terhadap setiap perubahan. Para peneliti
telah mengatakan bahwa kreativitas menyangkut keputusan-keputusan Anda tentang
apa yang Anda inginkan dan bagaimana Anda melakukannya dengan lebih baik. Jadi,
urutan tersebut melibatkan sebuah proses, bukan hanya melihat hasil akhir yang
diharapkan, sehingga kita tidak perlu merasa sangat terbebani untuk menjadi
kreatif.
Berpikir kreatif merupakan salah satu cara yang
dianjurkan. Dengan cara itu seseorang akan mampu melihat persoalan dari banyak
perspektif. Pasalnya, seorang pemikir kreatif akan menghasilkan lebih banyak
alternatif untuk memecahkan suatu masalah.
Inovasi sebagai suatu proses digambarkan sebagai
proses yang siklus dan berlangsung terus menerus, meliputi fase kesadaran,
penghargaan, adopsi, difusi dan implementasi (Damanpour dkk dalam Brazeal, D.V.
dan Herbert, T.T. 1997).
Pengembangan usaha membutuhkan kemampuan kreativitas
dan inovasi untuk menghadapi tantangan dalam usaha, terutama dalam menemukan
produk dan layanan yang hebat. Banyak produk dan layanan yang dihasilkan oleh
pebisnis sukses merupakan hasil kerativitas dan inovasi yang dikembangkan dalam
usaha. Oleh karena itu, untuk menjadi wirausaha yang unggul diperlukan
kemampuan melakukan kreativitas dan inovasi serta motivasi yang tinggi.
DAFTAR PUSTAKA
Zuhri
Nase Saefudin, 2020. Kewirausahaan Kajian Perspektif Umum dan Islam.
Bandung:
Plater Media Kreasi.
Damanpour
dkk dalam Brazeal.2009. Berpikir Kreatif, Berfikir Sukses, Terjemahan oleh Izi
Ibrahim dari buku.
Internet
online, 2020, makalah kewirausahaaan, perpustakaam online.
No comments:
Post a Comment