DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii
BAB I
PENDAHULUAN..................................................................................... 1
A.
Latar Belakang............................................................................................. 1
B.
Tujuan Masalah............................................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN....................................................................................... 3
A.
Sistem Informasi
Manajemen....................................................................... 3
B.
SIM untuk Pendukung
Pengambilan Keputusan......................................... 5
C.
SIM Berdasarkan
Aktivitas/Kegiatan Manajemen....................................... 6
D.
Sistem Informasi
Untuk Pengendalian Operasional..................................... 6
E.
Sistem Informasi
Untuk Pengendalian Manajemen..................................... 7
F.
Sistem Informasi
Untuk Perencanaan Strategis........................................... 8
G.
SIM Berdasarkan
Fungsi Organisasi............................................................ 9
H.
Jenis jenis Sistem
Informasi......................................................................... 9
BAB III
PENUTUP............................................................................................. 12
A.
Kesimpulan................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Ilmu Pengetahuan dan
teknologi telah berkembang dengan sangat pesat dewasa ini sehingga dapat
menawarkan banyak kemudahan dalam berbagai kegiatan, mulai dari skala individu
hingga Industri. Kehadiran teknologi ini dimanfaatkan untuk melakukan pekerjaan
yang sebelumnya dilakukan manual kini dapat dilakukan dengan lebih efisiens,
efektif dan teliti sehingga mengurangi kesalahan akibat adanya faktor human
error.
Perkembangan dunia
sistem informasi merupakan salah satu contoh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi yang mengalami kemajuan pesat. Sistem Informasi merupakan sekumpulan
komponen informasi yang saling terintegrasi untuk menghasilkan tujuan yang
spesifik. Komponen yang dimaksud diantaranya komponen Input model, output,
teknologi database, dan komponen pengendali. hampir tidak ada keterbatasan antara
ruang dan waktu sehubungan dengan teknologi sistem informasi tersebut, terutama
perkembangan Internet, intranet maupun ekstranet. Dimana dengan menggunakan
teknologi ini, Informasi dari suatu tempat yang jauh dapat diketahui dengan
mudah menggunakan teknologi ini pada waktu yang bersamaan, tentunya efisiensi
ini sangat mengurangi biaya pejalanan dan dapat digunakan unutk mengatur
strategi yang tentunya dapat lebih menguntungkan perusahaan.
Citra Seni Abadi
(CSA) usaha Fashion Lukis adalah sebuah Bisnis yang baru di kembangan oleh
penulis merupakan contoh usaha/perusahaan yang memanfaatkan
perkembangan Teknologi komputer yang menjadi dasar penerapan aplikasi nyata
penggunaan media
komunikasi dan pengolahan data perusahaan. usaha
ini terus mengembangkan sistem informasinya untuk menunjang bisnis lebih
efektif dan berdaya saing tinggi. mengggunakan sistem informasi berbasis
komputer untuk mengembangkan sistem order yang berbasis internet, melengkapi
sistem order via telepon. Bahkan merambah ke sistem jejaring sosial seperti
facebook dan twitter untuk membangun komunitas melalui situs tersebut serta
berbagai penawaran promo via email dan internet. Hal ini terbukti meningkatkan
keuntungan perusahaan.
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.
Mengidentifikasi tipe
sistem informasi yang digunakan di
Fashion Lukis CSA ini.
2.
Mengetahui bagaimana teknologi yang diterapkan di Fashion Lukis CSA dapat
mendukung bisnis operasi, mendukung keputusan, dan keunggulan strategik.
PEMBAHASAN
Sistem Informasi
Manajemen (SIM) menurut beberapa pakar dibidang teknologi informasi adalah
serangkaian sub-sistem informasi berbasis komputer yang terkoordinasi,
menyeluruh dan terpadu. Sehingga mampu memilih, menympan, mengelola dan menarik
kembali data olahan, serta dapat menyediakan informasi 4
dalam pengambilan keputusan.
Divisi ini memanfaatkan perangkat keras (Hardware), dan perangkat lunak
(software), pedoman prosedur, model manajemen dan keputusan. Informasi
tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan output dari
simulasi matematika. Infomasi output digunakan oleh user dalam perusahaan saat
membuat keputusan dalam memecahkan masalah.
Menurut Barry E.Cushing
dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi manajemen adalah kumpulan dari manusia
dan sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang bertanggung jawab
mengumpulkan dan mengolah data untuk mengahasilkan informasi yang berguna untuk
semua tingkatan manajemen di dalam kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Sedangkan menurut
Frederick H.Wu dalam Jogiyanto (2005), sistem informasi manajemen adalah
kumpulan-kumpulan dari sistem-sistem yang menyediakan informasi untuk mendukung
manajemen.
Menurut Gordon B.Davis
(1985) sistem informasi manajemen adalah suatu serapan teknologi baru kepada
persoalan keorganisasian dalam pengolahan transaksi dan pemberian informasi
bagi kepentingan keorganisasian.
Masih menurut Gordon.B
Davis, dalam Jogiyanto (2005) sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem
yang melakukan fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang
mempengaruhi semua operasi organisasi.
Menurut George M.Scott,
sistem informasi manajemen adalah serangkaian sub-sistem informasi yang
menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu yang mampu
mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna
meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar
criteria mutu yang telah ditetapkan.
Jadi dari beberapa
definisi tersebut,dapat dirangkum bahwa Sistem Informasi Manajemen adalah
kumpulan dari interaksi sistem-sistem dan sub-sistem informasi terkoordinasi
yang menghasilkan informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan manajemen.
Gambar 1. Komponen Sistem Informasi
Beberapa kegunaan/fungsi sistem informasi antara
lain adalah sebagai berikut:
- Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji
secara tepat waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya
prantara sistem informasi.
- Menjamin tersedianya kualitas dan keterampilan
dalam memanfaatkan sistem informasi secara kritis.
- Mengembangkan proses perencanaan yang efektif.
- Mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan akan
keterampilan pendukung sistem informasi.
- Menetapkan investasi yang akan diarahkan pada
sistem informasi.
- Mengantisipasi dan memahami
konsekuensi-konsekuensi ekonomis dari sistem informasi dan teknologi baru.
- Memperbaiki produktivitas dalam aplikasi
pengembangan dan pemeliharaan sistem.
- Organisasi menggunakan sistem informasi untuk
mengolah transaksi-transaksi, mengurangi biaya dan menghasilkan pendapatan
sebagai salah satu produk atau pelayanan mereka.
- Bank menggunakan sistem informasi untuk
mengolah cek-cek nasabah dan membuat berbagai laporan rekening koran dan
transaksi yang terjadi.
http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id - Perusahaan menggunakan sistem informasi untuk
mempertahankan persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan
jenis barang yang tersedia.
B.
SIM untuk Pendukung
Pengambilan Keputusan
Sebuah sistem
keputusan, yaitu model dari sistem dengan mana keputusan diambil, dapat
tertutup atau terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa
keputusan dipisah dari masukkan yang tidak diketahui dari lingkungan. Dalam
sistem ini pengambil keputusan dianggap:
- Mengetahui semua perangkat alternatif dan semua akibat atau hasilnya
masing-masing
- Memiliki metode (aturan, hubungan, dan sebagainya) yang memungkinkan
dia membuat urutan kepentingan semua alternatif.
- Memilih alternatif yang memaksimalkan sesuatu, misalnya laba, volume
penjualan, atau kegunaan.
Konsep sebuah
sistem keputusan tertutup jelas menganggap orang rasional yang secara logis
menguji semua alternatif, mengurutkan berdasarkan kepentingan hasilnya, dan
memilih alternatif yang membawa kepada hasil yang terbaik/maksimal. Model
kuantitatif pengambilan keputusan biasanya adalah model sistem keputusan
tertutup.
Sebuah sistem
keputusan terbuka memandang keputusan sebagai berada dalam suatu lingkungan
yang rumit dan sebagian tak diketahui. Keputusan dipengaruhi oleh lingkungan
dan pada gilirannya proses keputusan kemudian mempengaruhi lingkungan.
Pengambilan keputusan dianggap tidak harus logis dan sepenuhnya rasional,
tetapi lebih banyak memperlihatkan rasionalitas hanya dalam batas yang
dikemukakan oleh latar belakang, pandangan atas alternatif, kemampuan menangani
suatu model keputusan, dan sebagainya.
C.
SIM Berdasarkan
Aktivitas/Kegiatan Manajemen
Kegiatan dan
proses informasi untuk tiga tingkat adalah saling berhubungan. Contohnya
pengendalian inventaris pada tingkatan operasional bergantung pada proses yang
tepat dari transaksi; pada tingkat dari pengendalian manajemen, pembuatan
keputusan tentang keamanan persediaan dan frekuensi memesan lagi bergantung
pada pembetulan ringkasan dari hasil operasi-operasi; pada tingkat strategi,
hasil dalam operasi-operasi dan pengendalian manajemen yang dihubungkan pada
tujuan-tujuan strategi, saingan tindak tanduk dan sebagainya untuk mencapai
strategi inventaris. Tampaknya terdapat kontras tajam antara ciri-ciri
informasi untuk perencanaan pengendalian dan taktis berada di tengahnya. Tabel
6 menunjukkan perbedaan tujuh macam ciri. Dengan melihat perbedaan ini, sistem
informasi untuk perencanaan strategik tidaklah identik dengan sistem informasi
untuk pengendalian operasional.
D. Sistem
Informasi Untuk Pengendalian Operasional
Pengendalian
operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan operasional dilaksanakan
secara efektif dan efisien. Pengendalian operasional menggunakan prosedur dan
aturan keputusan yang sudah ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan
bisa diprogramkan.
Pendukung
pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari :
a. Proses transaksi
b. Proses laporan
c. Proses pemeriksaan
Beberapa contoh di bawah ini menggambarkan jenis dukungan keputusan yang dapat
dibuat dalam sistem pengendalian operasional :
a. Suatu transaksi penarikan kembali
sediaan menghasilkan suatu dokumen transaksi. Pengolahan transaksi juga dapat
menyelidiki persediaan yang ada, dan memutuskan apakah suatu pesanan pembelian
sediaan harus diadakan.
b. Suatu pemeriksaan terhadap file pegawai
menjelaskan keperluan
http://www.yoyoke.web.ugm.ac.id
untuk suatu posisi. Komputer
menyelidiki file pegawai menggunakan program untuk memilih kandidat secara
kasar.
c. Laporan rutin dihasilkan secara
periodik. Tetapi suatu aturan keputusan yang diprogramkan dalam suatu prosedur
pengolahan laporan bisa menciptakan laporan khusus dalam suatu bidang masalah.
Contoh : suatu analisis pesanan yang masih belum dilayani setelah 30 hari.
E. Sistem
Informasi Untuk Pengendalian Manajemen
Informasi
pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer departemen untuk mengukur
pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru
untuk diterapkan personalia operasional, dna mengalokasi sumber daya. Proses
pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi berikut :
1) Pekerjaan yang telah direncanakan
(standar, ekspektasi, anggaran, dll)
2) Penyimpangan dari pekerjaan yang
telah direncanakan
3) Sebab penyimpangan
4) Analisis keputusan atau arah
tindakan yang mungkin
Database untuk pengendalian manajemen terdiri dari dua elemen utama :
(1) database dari operasional, dan
(2) rencana, anggaran, standar, dll
yang mendefinisikan perkiraan tentang pelaksanaan, juga beberapa data eksternal
seperti perbandingan industri dan indeks biaya.
Proses untuk mendukung keputusan
kegiatan pengendalian manajemen adalah sebagai berikut :
- Model perencanaan dan anggaran
- Program-program laporan penyimpangan
- Model-model analisis masalah
- Model-model keputusan
- Model-model pemeriksaan/pertanyaan
Keluaran dari sistem
informasi pengendalian manajemen adalah : rencana dan anggaran, laporan yang
terjadwal, laporan khusus, analisis
situasi masalah, keputusan untuk
penelaahan, dan jawaban atas pertanyaan.
F.
Sistem Informasi Untuk
Perencanaan Strategis
Tujuan
perencanaan strategis adalah untuk mengembangkan strategi dimana suatu
organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison waktu untuk perencanaan
strategis cenderung lama, sehingga perubahan mendasar dalam organisasi bisa
diadakan, sebagai contoh :
- Suatu rantai pertokoan dapat memustuskan untuk
mengubah menjadi usaha melalui pesanan
- Suatu toko serba ada dengan toko di pusat kota
dapat memutuskan untuk mengubah menjadi suatu toko obral di luar kota.
Aktifitas
perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus periode seperti
kegiatan pengendalian manajemen. Kegiatan ini memang agak tidak teratur,
meskipun beberapa perencanaan strategis bisa dijadwalkan ke dalam perencanaan
tahunan dan siklus penganggaran.
Beberapa jenis data yang berguna dalam perencanaan strategis menunjukkan ciri
data :
- Prospek ekonomi bagi bidang kegiatan perusahaan
dewasa ini.
- Lingkungan politik dewasa ini dan perkiraan
masa mendatang
- Kemampuan dan prestasi organisasi menurut
pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).
- Proyeksi kemampuan dan prestasi masa mendatang
menurut pasaran, negara, dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa
ini).
- Prospek bagi industri di daerah lain.
- Kemampuan saingan dan saham pasar mereka.
- Peluang bagi karya usaha baru.
- Alternatif strategi
- Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi alternatif
beberapa strategi.
Dukungan
sistem informasi untuk perencanaan strategis tidak bisa selengkap seperti bagi
pengendalian manajemen dan pengendalian.
operasional. Namun demikian sistem
informasi manajemen dapat memberi bantuan yang cukup pada proses perencanaan
strategis, misalnya:
- Evaluasi kemampuan yang ada didasarkan atas data internal yang
ditimbulkan kebutuhan pengolahan operasional.
- Proyeksi kemampuan mendatang dapat dikembangkan oleh data masa
lampau dan diproyeksikan ke masa mendatang
- Data pasar dan persaingan yang mungkin bisa direkam dalam database
komputer.
G. SIM
Berdasarkan Fungsi Organisasi
Sistem
informasi manajemen dapat dianggap sebagai suatu federasi subsistem yang
didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam suatu organisasi. Masing-masing
subsistem membutuhkan aplikasi-aplikasi yntuk membentuk semua proses informasi
yang berhubungan dengan fungsinya, walaupun akan menyangkut database, model
base dan beberapa program komputer yang biasa untuk setiap subsistem
fungsional. Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi untuk
proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian manajemen, dan
perencanaan strategis.
H.
Jenis jenis Sistem
Informasi
Menurut O’Brien (2005),
secara konsep aplikasi sistem informasi yang diimplementasikan dalam dunia
bisnis saat ini dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau
menejemen sepeti ditunjukkan gambar berikut
Gambar
2. Jenis Sistem Informasi
Berdasarkan Gambar 2,
dapat disimpulkan sistem informasi dibagi menjadi kelompok besar yaitu:
a.
Sistem pendukung
Operasi (Operation Support System)
Sistem informasi ini dibutuhkan untuk
memproses data yang dihasilkan oleh dan digunakan dalam operasi bisnis. Sistem
pendukung operasi ini menghasilkan berbagai prosuk informasi yang digunakan
para manager. Peran dari sistem pendukung operasi perusahaan bisnis adalah
memproses
transaksi bisnis secara
efisien, mengendalikan proses industri, mendukung komunikasi, memperbaharui
data perusahaan, dan kerjasama antar perusahaan. Sistem pendukung operasi ini
dibagi menjadi empat bagian, yaitu :
1.
Sistem Pengolahan
Khusus (Specialzed processing System)
2.
Sistem Pemrosesan
Transaksi (Transaction Processing System)
3.
Sistem Pengendalian
Proses (Process Control Systems)
4.
Sistem Kerjasama
Perusahaan (Enterprise Collaboration system)
b.
Sistem Pendukung
manajemen (Management support system)
Sistem pendukung manajemen menyediakan
informasi dalam bentuk laporan untuk para manager dan proffesional bisnis
adalah tugas yang cukup rumit, sehingga dibutuhkan suatu sistem pendukung
operasi yang disebut dengan sistem pendukung manajemen. Sistem pendukung
Manajemen itu sendiri dibagi menjadi 4 bagian yaitu :
1.
Sistem Informasi
Manajemen (Management Information System)
2.
Sistem Pendukung
keputusan (Decision support System)
3.
Sistem Informasi
Eksekutif (Executive Information System)
4.
Sistem Pengolahan
khusus (Specialized Information System)
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sistem Informasi yang
diterapkan di Fashion Lukis Citra Seni Abadi
yang mencakup Operating Support System (OSS) dan Managing Support System (MSS)
telah di seting sesuai dangan visi perusahaan yaitu memuaskan pelanggan dengan keinginan sesuai motif yang mereka inginkan yang
berbeda dari pasaran biasa.
CSA
dengan tipe Sistem Informasi ini bisa bersaing dengan kompetitor-kompetitor
lain karena keunggulan strategik yang dimiliki oleh CSA dapat dipertahankan
dan juga dapat diarahkan kepada pengembangan pengembangan produk lain yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan.
Sistem Informasi Management,
Pusat Pendidikan dan pelatihan Pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan (BPKP), 2007
www.swa.co.id diakses pada 1
desember 2015 www.yum.com diakses pada 1
desember 2015
yeyennurlinapurnama.blogdetik.com.
diakses pada 1 desember 2015 yudithcom.blogspot.com
diakses pada 1 desember 2015
No comments:
Post a Comment