DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................
KATA PENGANTAR.................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................
A.
Latar
Belakang....................................................................................
B.
Rumusan
Masalah...............................................................................
C.
Tujuan
Penulisan.................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
A. Pengertian
dan ruang lingkupnya.......................................................
B.
Tauhid
dan Maqrifatullah....................................................................
C.
Syaratsah dan batalnya
syahadat.......................................................
BAB III PENUTUP......................................................................................
Kesimpulan Dan Saran..............................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Segala
sesuatu yang Allah SWT ciptakan bukan
tanpa sebuah tujuan.Allah SWT menciptakan bumi beserta isinya, menciptakan
sebuah kehidupan didalamnya , bukanlah tanpa tujuan yang jelas. Sama halnya
Allah SWT menciptakan manusia. Manusia diciptakan oleh Allah SWT tidak
sia-sia,manusia diciptakan sebagai khalifah dibumi untuk mengatur atau mengola
apa yang ada dibumi beserta segala sumbur daya yang ada.
Peryempunaan
aqidah yang lurus kepada Allah SWT tidak luput dari aqidah yang benar kepada
malaikat-malaikat Allah,kitab yang diturunkan oleh Allah kepada raosul-rosul
Allah untuk disampaikan kepada kita,para umat manusia
B. Rumusan Masalah
1
Apakah
pengertian dan ruang lingkup aqidah
2
Apakah
saja bukti-bukti wujud tuhan
3
Bagaimana
pemurnian tauhid itu
4
Bagaimana
implementasi tauhid dalam kehidupan
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini ditulis dengan tujuan agar kita
lebih memahami apa itu aqidah dan ruang lingkup aqidah, bukti bukti wujud
tuhan, implementasi tauhid dalam kehidupan dan pemurnian tauhid
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
dan ruang lingkupnya
Pengertian
aqidah adalah sebagian besar orang islam tentu sudah tidak asing lagi dengan
kata aqidah.istilah ini selalu muncul dalam materi pelajaran agama
islam.namun,belum semua orang memahami dengan benar apa itu aqidah dan
fungsinya dalam kehidupan. Berikut ulasan lengkap tentang pengertian aqidah, pembagiannya,fungsi dan tujuan, serta contoh dan keistimewaan
aqidah.secara umum, pengertian aqidah
adalah sebuah ikatan atau kepercayaan kuat dalam diri seseorang terhadap
apa sebuah ikatan atau kepercayaan kuat dalam diri seseoeang terhadap apa yang
diimaninya. Di
dalam islam, aqidah
meliputi keimanan kepada Allah SWT beserta sifat-sifatnya.secar garis
besar,aqidah islam meliputi semua rukun ima
yaitu iman yaitu iman kepada Qada dan Qadar.intinya,pengertian Aqidah
adalah sebuah keimanan yang pasti tanpa sebuah keimanan yang pasti tanpa ada
keraguan sama sekali. Oleh karena itu,berpegang pada aqidah yang benar
merupakan sebuah kewajiban bagi umat islam.
·
Ruang
lingkup aqidah
Kajian aqidah menyangkut keyaninan umat islam atau
iman. Karena itulah, secara formal,
ajaran dasar tersebut terangkum dalam rukun iman yang jumlahnya ada enam.
Sistematika yang ddigunakan oleh para ulama dalam
menentukan ruang lingkup aqidah,seperti berikut ini,
1) ilahiyar
adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan ilah
(tuhan,Allah), seperti
wujud Allah, nama-nama dan sifat-sifat Allah, perbuatan
perbuatan (af’al) Allah dan sebagainya
2) Nubuwa
adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi dan rasul, termasuk pembicaraan mengenai
kitab-kitab Allah,mukjizat,karamat dan
sebagainya.
3)
Sam’iya
yang terakhir yaitu sam’miyat,artinya adalah pembahasan tentang segala sesuatu yang
hanya bisa diketahui lewat sama Aqidah
islam adalah landasan bagi seluruh ajaran islam
B. Tauhid
dan Maqrifatullah
Tauhid
merupakan landasan islam yang paling penting seseorang yang benar tauhidnya,
maka dia akan mendapatkan kesalahan di dunia dan akhirat.tauhid yang tidak
benar,akan menjatuhkan seseorang kedalam kesyirikan.kesyirikan merupakan dosa
yang akan membawa kecelakaan di dunia serta kekekalan didalam azab neraka. .
Allah SWT berfirman dalam Al Qu’ran surat an-nas’Ayat 48,’sesungguhnya allah
tidak akan mengampuni dosa syirik,dan
mengampuni yang lebih ringan dari pada itu bagi orang-orang yang allah
kehendak.
Mengajarkan
tauhid kepada anak,mengesekan allah dalam hal beribadah kepadanya,menjadikannya lebih mencintai Allah
dari pada selainnya,tidak ada yang ditakutinya kecuali allah merupakan hal
pokok yang harus dilakukan seorang pendidik.
Panggilan
anakku merupakan kalimat singkat untuk
menunjukkan kasih sayang. Nasehat ini tidak diawali dengan perintah ibadah.
Kalimat tersebut menyimpulkan bahwa ibadah tidak akan bisa diterima selama
masih dalam keadaan musyrik. Rasulullah SAW memberikan contoh penanaman aqidah
yang kokoh ketika beliau mengajari anak paman beliau, Abdullah bin abbas ra.
hadist yang diriwayatkan oleh Al-iman At-tirmidzi dengan sanat yang hasan, ibnu
abbas bercerita’ pada suatu hari aku pernah berboncengan di belakang nabi (di
atas kendaraan), beliau berkata kepada ku; wahai anak, aku akan mengajari
engkau beberapa kalimat; jagalah Allah ,niscaya Allah akan menjagamu.jaganlah
allah,niscaya engkau akan dapati allah di hadapanmu. Jika engkau memohon,
mohonlah kepada allah.jika engkau meminta tolong ,minta tolonglah kepada allah.
·
Pengertian
ma`rifatuallah
Secara sederhana ma`rifatuallah dapat
diartikan; mengenai mengenal allah.ma’rifatuallah merupakan asas yang menjadi
landasan kehidupan rohani seluruhnya.istilah ma’rifah berasal dari kata ‘Al-
Ma’rifah yang berartim mengetahui atau mengenai sesuatu.Dan apabila dihubungkan
dengan pengalaman Tasawuf,maka istilah ma’rifah disini berarti mengenai allah
ketika sufi mencapai sesuatu maqam dalam tasawuf.
Ma’rifah membuat ketenangan dalam
hati,sebagaimana ilmu pengentahuan membuat ketenangan( dalam akal pikiran).Barang
siapa yaang meningkatkat ma’rifahnya,maka meningkatkan pula ketenangan
(hatinya).
Tidak semua yang menurut ajaran Tasawuf dapat sampai kepada tingkatan
ma`rifah.karena itu,sufi yang sudah mendapatkan ma`rifah,memiliki tanda-tanda
tertentu,sebaimana keterangan Dzun Nun AI-Mishri yang mengatakan:
a.
Selalu memancarkan cahaya ma’rifah
padanya dalam segala sikap dan perilakunya ,kerena itu,sikap wara’selalu ada
pada dirinya.
b. Tidak
menjadikan keputusan pada sesuatu yang berdasarkan fakta yang bersifat nyata,kerena
hal-hal yang nyata menurut ajaran tasawuf, belum tentu benar.
c.
Tidak menginginkan nikmat allah yang
banyak buat dirinya.karena hal itu bisa membawakannya kepada perbuatan yang
haram.
Dari sinilah kita dapat melihat bahwa
seorang sufi tidak membutuhkan kehidupan yang mewah,kecuali tingkatan kehidupan
yang hanya sekedar dapat menunjang kegiatankan ibadahnya kepada Allah SWT,
sehinnga Asy Syekh Muhammad bin AI-fadhal mengatakan bahwa ma’rifah yang
dimiliki sufi, cukup dapat memberikan kebahagian batin padanya,kerena merasa
selalu bersama-sama dengan tuhanny
Tiga
dimensi menuju ma’rifah bisa melalui:
1. Dimensi pertama memiliki dasar imam yang
kuat, sebagai fundamental ma’rifatuallah tanpa imam tak akan mungkin mengenai
allah,tergelar sebagai dasar piramida.
2. Dimensi
kedua melaksanakan hukum syariat, merupakan tiang agama yakni melakukan perintah dan menjahui
larangan-nya,pilar pelaksaan hukum agama.
3. Dimensi
ketiga menempuh ajaran thariqat,sebagai
upaya pembersih kalbu,pembersih jiwa dari kotoran hawa nafsu, pilar
pencarijaran yang bersih
C. Syaratsah
dan batalnya syahadat
Syahadat
merupakan salah satu dari lima rukun islam.Syahadat adalah suatu cara dimana
seseorang menyatakan dan menyakinkan bahwa dirinya percaya akan islam (masuk
islam).sama halnya seperti shalat,zakat,puasa dan haji.rukun dan hal yang
membatalkannya.namun,hal itu jarang diketahui oleh banyak orang.bahkan rata-rata
karya tulis ilmiah dan buku-buku fiqih jarang yang membahas secara khusus
tentang bab syahadat.
a.
Pengertian syahadat
Syahadat
berasal dari kata bahasa arab yaitu syahida yang artinya ia”telah menyaksikan”.kalimat itu dalam
syariat islam adalah sebuah pernyataan kepercayaan sekaligus pengakuan akan
kesaan tuhan (Allah)dan muhammad sebagai rasulnya. Syahadat juga biasa disebut
syahdatain karena terdiri dari dua kalimat syahadat.yang pertama syahadat
tauhid dan yang kedua syahadat rasul.
b.
Syarat sah syahadat
Syarat
ialah sesuatu yang mesti dilakukan atau dilaksanakan terlebih dahulu sebelum
melaksanakan suatu pekerja atau ibadah.dan syarat merupakan diluar dari
pekerjaan atau ibadah tersebut.Dengan mengetahui syarat sah syahadat kita
mendapat pelajaran. Pelajaran itu merupakan kebutuhan pokok.sebab pada diri
manusia terdapat dorongan-dorongan yang
secara fitrah memerlukan petunjuk kepada yang benar serta membawanya kepada
yang benar serta membawanya kepada akhlak yang mulia,baik pada anak kecil maupun
dewasa.
Syarat sah syahadat ada 4:
1) Mengetahui lafad syahadat
2) Mengucapkan
lafad syahadat
3) Menyakini
didalam hati
4) Mengamalkan
isi syahadat.
c.
Hal yang membatalkan syahadat
Membatalkan ialah tidak sahnya suatu
pekerjaan.Artinya syarat dan rukunnya belum terpenuhi seluruhnya atau belum
terlaksana secara benar. Hal yang membatalkan syahadat disini berarti saat kita
melakukan hal tersebut syahadat kita tidak sah atau kita sudah keluar dari
islam. Dan batalnya syahadat akan berakitab fatal bagi batalnya keislaman
seseorang. Namun ini jarang disadari oleh banyak orang. Hal ini sangat penting
dan baik, dan tidak sepatut nya diabaikan.segala sesuatu yang baik atau
maslahat dijadikan syariat,dan segala sesuatu yang buruk atau merusak dibuang
dan dilarang mendekatinya.sesuatu yang hanya perlu iperbaiki,ditambah atau
dikurangi, diperbaikinya sehinngga menjadi baik dan berfaedah untuk manusia.
Hal yang membatalkan syahadat:
1) Menyekutukan
Allah SWT
2) Ragu
di dalam hatinya terhadap Allah SWT
3) Tidak
bersyukur terhadap apa yang dilakukan oleh Allah SWT
4) Tidak
meyakinin Allah SWT didalam hatinya.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Aqidah
adalah ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan,
atau sebuah keyakinan. Aqidah islam itu sendiri bersumber dari Al qu’ran dan As sunah,bukan dari akal atau pikira manusia. Akal pikiran itu
hanya digunakan untuk memahami apa yang terkandung pada kedua sumber aqidah tersebut yang nama wajib untuk keyakinan dan amalnya.atas dasar
ini,akidah merzcerminkan sebuah unsur kekuatan yang mampu menciptakan mu’jizat
dan merealisasikan kemenangan-kemenangan besar di zaman permulaan islam.
Keyakinan harus didasarin disadari dengan mengesekan Allah, karena barang siapa yang menyakin
adanya yang tuhan maka kehendaknya harus
yakin bahwa allah itu esa/satu .seperti dituangkan pada surat Al
ikhlas bermaksa memurnikan keesaan allah
swt, diterangkan bahwa kandungan al qur;an ada tiga macam: tauhid kisah-kisah
dan hukum -hukum. Dan dalam surat ini terkandung sifat-sifat allah yang
merupakan tauhid.
SARAN
Semoga apa yang telah kami sajikan tadi dapat diambil intisarinya yang kemudian diamalkan juga semoga berguna bagi kehidupan
kita dimasa yang akan datang.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah,Muhammad.1992. Kifayatulu ubadin. Jakarta:Darul Hikmah.
Ba’asyir, abu Bakar.2012. Hakikat Tauhid dan syirik.solo: JAT Media center.
Fauzi,Anis, dkk.2016. pengantar Metodologi islam. Serang: FTK
Banten press.
Latif, Abdul.Taudihul ahkam. Banten:CV Bilal.
Rasjid,Sulaiman.1994.fiqh islam. Bandung: sinar Baru Algesindo.
Rozak,Abdul dan Rosihon Anwar.2012.llmu kalam. Bandung:pustaka:pustaka
setia.
Sa’aduddin, lmam Abdul Mukmin, 2006. Meneladani
Akhlak Nabi Bandung:PT
No comments:
Post a Comment