BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian merupakan
tiga komponen dalam pembelajaran. Ketiga komponen tersebut saling berkaitan
antara satu dengan lainnya. Kurikulum mrupakan jabaran dan tujuan pndidikan
nasional yang menjadi landasan progranm pembelajaran. Proses pembelajaran
merupakan upaya untuk mencapai kompetensi yang dirumuskan dalam kurikulum.
Sementara itu penilaian kelas dilakukan untuk mengukur dan menilai tingkat
pencapaian kompetensi oleh siswa. Penilaian juga digunakan untuk mengetahui
kkuatan dan kelemahan proses pembelajaran. Sehingga dapat dijadikan dasar
pengambilan keputusan. Misalnya apakah proses pembelajaran sudah baik dan dapat
dilanjutkan atau perlu perbaikan dan penyempurnaan. Oleh sebab itu, di samping
kurikulum dan proses pembelajaran yang benar, juga perlu ada sistem penilaian
yang baik dan terencana.
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan mutu
sumber daya manusia sesuai dengan standar kompetensi yang ditetapkan secara
nasional, maka perlu dilaksanakan sistem penilaian yang baik dan terencana.
Sistem penilaian yang baik dan terencana tersebut tidak lagi dilaksanakan
secara terpusat, tetapi diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. Hal ini sejalan
denagn berlakunya Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah
yang berimplikasi pada diterapkannya desentralisasi dan otonomi pendidikan.
Ditegaskan di dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang sistem Pendidikan Nasional pasal 58 ayat bahwa dalam rangka pencapaian standar kompetensi
siswa, evaluasi hasil belajar siswa dilakukan oleh pendidik untuk memantau
pross, kemajuan, dan perbaikan hasil belajar peserta didik secara
berkesinambungan. Dengan demikian, pada hakikatnya penilaian terhadap
pembelajaran siswa dimulai dan dititik beratkan pada penilaian oleh guru di
kelas. Scara lebih teknis hal ini telah diatur dalam Keputusan Menteri
Pendidikan Nasional Nomor 012/U/2002 tanggal 28 Januari 2002 tentang sistem
pendidikan di Sekolah dasar, Sekolah Dasar Luar Biasa, Sekolah Luar Biasa
Tingkat Dasar, dan Madrasah Ibtidayah menyatakan bahwa jenis penilaian di
sekolah terdiri atas :
- Penilaian kelas
- Ujian Akhir Sekolah
- Tes kemampuan dasar, dan
- Penilaian mutu pndidikan.
Dalam hal penilaian kelas, sekolah bertanggung jawab
sepenuhnya atas penyelenggaraan yang meliputi perencanaan, penyiapan bahan,
pelaksanaan, dan palporannya.
Penilaian kelas (classroom-based assesment) adalah
penilaian yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui pencapaian kompetensi
siswa, sekolah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kelancaran pelaksanaan
penilaian kelas. Hal ini sejalan dengan upaya pemberdayaan sekolah sesuai
denagn prinsip manajemen berbasis sekolah yang lebih banyak memberikan
kewenangan kepada sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan, termasuk penyelenggaran
penilaian.
Mengingat pentingnya penilaian kelas, maka perlu
disusun pedoman penilaian yang dapat dijadikan salah satu rujukan bagi guru dan
tenaga kependidikan lainnya dalam menyelenggarakan penilaian kelas sesuai
denagn tuntutan kurikulum yang diterapkan secara nasional
B. Pengertian PBK
Penilaian kelas adalah penilaian yang dilakukan oleh
guru dalam rangka kegiatan pembelajaran, yang meliputi pengumpulan dan
penggunaan informasi tentang proses dan hasil belajar siswa untuk mengukur
tingkat penguasaan siswa terhadap kompentensi yang telah dittapkan.
Penilaian kelas dilakukan secara bertahap dengan
lingkup kompetensi tertentu, yang dapat dilaksanakan baik di dalam maupun di
luar kelas, melalui berbagai teknik penilaian.
Hasil penilaian kelas tidak dimaksudkan untuk membuat
perbandingan antar individu, antar kelas, antar sekolah, atau antar daerah.
Implikasinya, bentuk ulangan, jenis tugas, isi tes, atau instrumen lain yang
digunakan lebih mengedepankan pola respon siswa yang mengungkap hasil belajar dengan
berbagai cara sesuai potensinya.
C. Tujuan PBK
Penilaian kelas bertujuan untuk :
- Menilai proses dan hasil belajar siswa di sekolah
- Mendiagnosis kesulitan belajar siswa, dan
- Menentukan kenaikan kelas.
D. Ruang Lingkup PBK
Sasaran dan ruang lingkup penilaian meliputi semua
komponen yang menyangkut proses dan hasil belajar siswa dalam kegiatan belajar
mengajar, baik kegiatan kurikuler maupun ekstra kurikuler.
Yang dimaksud dengan kegiatan extrakurikuler adalah
kegiatan yang dilakukan sehari-hari di sekolah dengan penjatahan waktu sesuai
dengan struktur program kegiatan, ini dimaksud untuk mencapai tujuan minimal
masing-masing bidang study.
Pada dasarnya kegiatan ekstra kurikuler merupakan
kegiatan tetap, maka antara siswa dengan guru baik secara individual, kelompok,
maupun klasikal. Dalam kegiatan intrakurukuler, ini termasuk pula kegiatan
perbaikan dan pengajaran. Kegiatan kurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di
luar jam pelajaran yang telah dijadikan di dalam struktur program
(intrakurikuler), dan bentuk kegiatannya berupa penugasan atau pekerjaan rumah.
Kegiatan ini dimaksudkan agar siswa lebih mendalami
dan menghayati segala sesuatu yang telah dipelajari di dalam kegiatan
intrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam
pelajaran intrakurikuler. Kegiatan ini dimaksud untuk memperluas cakrawala.
E. Ciri-ciri PBK (Prinsip-prinsip Penilaian
Kelas)
Dalam melaksanakan penilaian kelas, guru memperhatikan
prinsip-prinsip sebagai berikut :
- Valid
Penilaian kelas harus mengukur pencapaian kompetensi yang ditetapkan
dalam kurikulum (standar kompetensi, kompetensi dasar, dan hasil belajar)
- Edukatif
Penilaian klas dilakukan untuk memotivasi siswa dalam mencapai kompetensi
yang ditetapkan dalam kurikulum.
- Objektif
Pnilaian kelas dilakukan mengukur potensi siswa yang sesungguhnya sesuai
dengan kompetensi yang dibelajarkan. Penilaian kelas hendaknya tidak
dipengaruhi oleh perbedaan latar belakang agama, sosial-ekonomi, budaya,
bahasa, gender, dan hubungan emosinal.
- Transparan
Kriteria penilaian kelas dan proses pengambilan keputusan terhadap hasil
belajar siswa bersifat transparan bagi semua pihak yang berkepentingan.
- Berkesinambungan
Penilaian kelas dilakukan secara berencana, bertahap, dan terus-menerus
untuk memperoleh gambaran yang lengkap tentang perkembangan belajar siswa.
- Menyeluruh
Penilaian kelas dilakukan dengan berbagai cara (teknik dan prosedur)
untuk memproleh informasi yang utuh dan lengkap tentang perkembangan belajar
siswa, baik yang mencakup aspek kognitif, efektif, maupun psikomotor.
- Bermakna
Hasil penilaian kelas hendakknya mudah dipahami, mempunyai arti,
bermanfaat, dan dapat ditindaklanjuti oleh semua pihak, terutama guru, siswa,
dan orang tua.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Jenis-jenis PBK
Penilaian kelas dapat diklasifikasi berdasarkan
cakupan kompetensi yang diukur dan sasaran pelaksanaanya.
- Jenis
Penilaian Berdasarkan Cakupan Kompetensi yang Diukur
Berdasarkan cakupan kompetensi yang diukur, penilaian kelas dapat
diklasifikasi menjadi ulangan harian dan ulangan umum.
1)
Ulangan Harian
Ulangan harian adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai pencapaian
satu atau lebih kompetensi atau hasil belajar. Jumlah ulangan harian dalam satu
semester diserahkan kepada guru.
2)
Ulangan Umum
Ulangan umum adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi dalam satu tahun, yang dilaksanakan di akhir semester dua. Proporsi
kompetensi yang diajukan dalam ulangan umum diserahkan kepada guru.
- Jenis Penilaian Berdasarkan Sasaran
Berdasarkan sasarannya, penilaian kelas dapat diklasifikasi atas
penilaian individual dan penilaian kelompok.
1)
Penilaian individual
Penilaian individual adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara perorangan.
2)
Penilaian kelompok
Penilaian kelompok adalah penilaian yang dilakukan untuk menilai
pencapaian kompetensi atau hasil belajar secara kelompok.
2. Bentuk PBK
Secara umum teknik penilaian meliputi teknik tes dan non-tes. Teknik
penyusunan tes secara spesifik diatur dalam buku “Pedoman Penyusunan Tes”.
A. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah alat penilaian kelas yang
pertanyaan atau pernyataannya dan jawaban atau tanggapannya disampaikan dan
bentuk tertulis. Tes tertulis bisa digunakan pada ulangan harian atau ulangan
umum. Tes tertulis dapat berbentuk pilihan ganda, menjodohkan, benar-benar
salah, isian singkat, atau uraian (essay).
Contoh-contoh tes tertulis sebagai berikut
a. Pilihan Ganda (Pengetahuan Alam)
Kompetensi : Mendeskripsikan/mengidentifikasikan
sifat-sifat air, kegunaan dan daur air, serta menjelaskan peristiwa terapung,
melayang, tenggelam dan penerapannya.
Indikator : Siswa
dapat menyebutkan perubahan sifat air jika didinginkan sampai suhu tertentu.
Pilihan jawaban yang paling tepat dengan cara melingkari huruf di depan
jawaban yang kamu pilih
Air jika didinginkan sampai di bawah 0O Celcius akan .......
a)
Mengembun
b)
Mendidih
c)
Membeku
d)
Menguap
b. Menjodohkan (Contoh Pengetahuan Alam)
Kompetensi : Mengaitkan
ciri-ciri makhluk hidup dan lingkungan hidupnya.
Indikator : memberikan
contoh cara hewan menyesuaikan diri dengan lingkungannya untuk meperoleh
makanan dan mlindungi diri dari musuhnya.
Jodohkan jawaban lajur kiri dengan cara menuliskan huruf pada kotak yang
tersedia pada lembar jawaban!
1.
2.
3.
|
Alat beladiri
kerbau
Alat beladiri
cicak
Alat beladiri
bunglon
|
a.
Warna kulit
b.
Lidah
c.
Gigi
d.
Tanduk
e.
Ekor
|
c. Benar – Salah (Contoh Matematika)
Kompetensi : Mengenal
bangun datar dan bangun ruang
Indikator : Menyebutkan
benda-benda yang secara geometris brbentuk bola, tabung, balok atau kubus.
Silangkan huruf B jika pernyataan benar dan silangkan hurus S jika
pernyataan salah!
(B – S) Kubus adalah salah satu contoh bangun datar.
d. Bentuk Isian (Contoh Pendidikan
Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial)
Kompetensi : Kemampuan membiasakan hidup hemat.
Indikator : Menceritakan pelaksanaan hidup hemat.
Isilah titik-titik di bawah ini dengan benar!
Mematikan lampu saat siang hari terang
benderang merupakan contoh dari hidup .......................
e. Bentuk Uraian (Contoh Pendidikan Pendidikan
Kewarganegaraan dan Pengetahuan Sosial)
Kompetensi : Kemampuan
mendeskripsikan kedudukan dan peran anggota keluarga.
Indikator : Menyebutkan
kedudukan setiap anggota keluarga
Kerjakanlah soal-soal di bawah ini sesuai perintah!
Jelaskanlah kedudukan dan peran semua anggota keluarga di rumahmu!
B. Tes Lisan
Tes lisan adalah alat penilaian kelas yang pertanyaan atau pernyataannya
dan jawaban atau tanggapannya disampaikan dalam bentuk lisan.
C. Tes Pembuatan
Tes pembuatan adalah alat pnilaian kelas yang menuntut siswa menampilkan
hasil belajarnya dalam unjuk kerja, seperti menyanyi, menggambar, berolahraga,
bercerita, berdeklamasi, dan menulis.
Contoh format tes perbuatan sebagai berikut :
Lembar tes pembuatan
Hasil Belajar : Kemampuan membaca puisi
Tanggal :
No.
|
Nama
|
Aspek yang dinilai
|
Jumlah Skor
|
Rata-rata Skor
|
||
Penghayatan
|
Pelafalan dan
intonasi
|
Penampilan
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
|
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
Kolom 1, nomor : Nomor urut siswa
Kolom 2, nama : Nama siswa
Kolom 3, penghayatan : Penghayatan isi
puisi yang dibaca
Kolom 4, pelafalan dan intonasi : Penggunaan lafal dan intonasi
Kolom 5, Penampilan, : Mimik, gerak
tangan, gerak tubuh.
Penggunaan
peraga
Kolom 6, Jumlah skor : Merupakan
jumlah dari kolom 3, 4, dan 5
Kolom 7, Rata-rata skor dibagi : Mreupakan hasil rata-rata dari jumlah
Aspek
yang dinilai skor
D. Penilaian Sikap (Skala Sikap)
Skala sikap adalah alat penilaian kelas yang berupa sejumlah pernyataan
sikap tentang sesuatu yang jawabannya dinyatakan secara berskala, misalnya
skala empat, lima atau tujuh.
Langkah pengembangan skala dapat mngikuti teknik sebagai berikut :
a.
Menentukan objek sikap yang akan dikembangkan skalanya
misalnya sikap terhadap kebersihan.
b.
Memilih dan membuat daftar dari konsep dan kata sifat
yang relevan denan objek penilaian sikap. Misalnya : menarik, menyenangkan, mudah
dipelajari, dan sebagainya.
c.
Memilih kata sifat yang tepat dan akan digunakan dalam
skala
d.
Menentukan skala dan penskoran.
Contoh :
Penilaian skala sikap terhadap kebersihan
No.
|
Pernyataan
|
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
||
1.
|
Rumah sebaiknya dirawat
kebersihannya setiap hari
|
|
|
|
|
|
2.
|
Kebersihan rumah menjadi tanggung
jawab semua anggota keluarga
|
|
|
|
|
|
3.
|
Ruang kelas perlu dijaga
kebersihannya setiap hari
|
|
|
|
|
|
4.
|
Kebersihan ruang kelas menjadi
tanggung jawab setiap anggota kelas
|
|
|
|
|
|
5.
|
Setiap siswa
sebaiknya melaksanakan tugas piket dengan penuh rasa tanggung jawab
|
|
|
|
|
|
6.
|
Anak lalai melaksanakan tugas
piket harus menggantikannya pada waktu lain.
|
|
|
|
|
|
7.
|
Ketua kelas tidak perlu
melaksanakan tugas piket karena sudah bertugas mengatur kegiatan kelas.
|
|
|
|
|
|
Keterangan :
1.
Sangat tidak setuju
2.
Tidak setuju
3.
Kurang setuju
4.
Setuju
5.
Sangat setuju
E. Tugas (Penilaian Kinerja)
Tugas adalah kegiatan yang harus dilakukan oleh siswa secara terstruktur
di luar kelas, misalnmya tugas membuat ringkasan cerita, menulis puisi, menulis
cerita, mengamati sesuatu objek, dll. Hasil pelaksanaan tugas ini bisa berupa
hasil karya, seperti : karya puisi, cerita,bisa pula berupa lapora, seperti :
laporan pengamatan.
Pelaksanaan pemberian tugas prlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1)
Banyaknya tugas satu mata pelajaran Diusahakan agar
tidak memberatkan siswa, karena siswa memerlukan waktu untuk bermain, belajar
mata pelajaran lain, bersosialisasi dengan teman, dan lingkungan sosial
lainnya.
2)
Jenis dan materi pemberian tugas harus didasarkan
kepada tujuan pemberian tugas yaitu untuk mlatih siswa menerapkan atau
menggunakan hasil pembelajarannya dan memperkaya wawasan pengetahuannya. Materi
tugas dipilih yang sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, pekembangan, dan
lingkungannya.
3)
Diupayakan pemberian tugas dapat mengembangkan
kreatifitas dan rasa tanggung jawab serta kemandirian.
F. Penilaian Proyek
Proyek adalah tugas yang dilakukan siswa yang menekankan pada proses, dan
digunakan sebagai sarana untuk mengembangkan dan memonitor keterampilan siswa
di dalam merencanakan, melaksanakan, dan melaporkan kegiatan. Contoh proyek
antara lain : melakukan pengamatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman,
percobaan pengaruh sinar matahari terhadap pertumbuhan dan perkembangan
tanaman.
Contoh keterampilan yang dinilai dalam pelaksanaan suatu proyek.
1)
Tahap persiapan : Kemampuan berbuatperencanaan, merancang
kegiatan, dan mengembangkan suatu ide.
2)
Tahap produksi : Kemampuan memilih dan menggunakan bahan
peralatan, dan langkah-langkah kerja
3)
Tahap Pelaporan : Kmampuan melaporkan hasil pelaksanaan
proyek, kendala yang dihadapi, kelengkapan dan keruntutan pelaporan.
No.
|
Nama
|
Persiapan
0 – 20
|
Pelaksanaan
0 – 40
|
Pelaporan
0 – 40
|
Nilai Akhir
|
1.
|
Mirna
|
18
|
35
|
37
|
80
|
Partofolio dapat disusun bersama antara guru, siswa, dan orang tua
G. Pengamatan
Pengamatan adalah alat penilaian kelas yang dilakukan oleh guru atau
siswa denagn cara mengamati perilaku siswa.
Contoh aspek yang diamati pada pelajaran Matematika
o
Ketelitian
o
Kecepatan kerja
Contoh aspek yang diamati pada pelajaran Bahasa Indonesia
o
Kerapihan tulisan
o
Kesantunan berbahasa
Contoh aspek yang diamati pada pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dan
Pendidikan Sosial
o
Kedisiplinan
o
Tanggung jawab
o
Kerjasama
o
Inisiatif
o
Toleransi
o
Kebersihan dan kerapihan.
H. Portofolio
Portofolio adalah alat penilaian kelas yang berupa kumpulan dokumen dan
hasil karya beserta catatan perkembangan belajar siswa yang disusun secara
sistematis. Portofolio disusun per mata pelajaran. Hasil karya yang dimasukkan
k dalam bundel portofolio dipilih yang benar-benar dapat menjadi bukti
pencapaian suatu kompetensi.
Portofolio
Sekolah : Kelas
:
Nama Siswa : Mata
Pelajaran :
No.
|
Kompetensi
|
Tanggal
|
Dokumen
|
Catatan
Guru
|
Nilai
|
1.
|
Siswa
dapat membuat sinopsis/ ringakasan buku yang dibacanya
|
08-08-2004
|
Sinopsis
cerita “Malin Kundang”
|
Urutan
cerita tidak sesuai dengan cerita aslinya
|
50
|
2.
|
Siswa
dapat membuat sinopsis/ ringakasan buku yang dibacanya
|
18-08-2004
|
Sinopsis
cerita “Si Pahit Lidah”
|
Beberapa
paragrafnya tidak memiliki ide yang jelas dan beberapa kalimatnya tidak baku
|
60
|
3.
|
Siswa
dapat membuat sinopsis/ ringakasan buku yang dibacanya
|
28-08-2004
|
Sinopsis
cerita “Sang Kuriang”
|
Beberapa
kalimatnya tidak sempurna
|
75
|
4.
|
Siswa
dapat membuat sinopsis/ ringakasan buku yang dibacanya
|
15-09-2004
|
Sinopsis
cerita “ Sri Tanjung”
|
Masih
ada penggunaan ejaan yang salah
|
90
|
Catatan : Aspek yang dinilai meliputi
(1) kesesuai isi teks aslinya, (2) bahasanya (paragraf dan kalimatnya), (3)
penggunaan tanda baca
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian
merupakan tiga komponen penting dalam pembelajaran. Ketiga komponen tersebut
berkaiatan antara satu dengan yang lainnya. Kurikulum merupakn jabarab dan
tujuan pendidikan nasonal yang merupakn landassan program pembelajaran. Proses
pembelajaran merupakan uapaya untuk mencapai kopetensi yang dirumuskan dalam
kurikulum sementara itu, penilaian kelas dialakukan untuk mengukur dan menilai
tinggkat pencapaian kopetensi oleh siswa. Penilaian juga digunakan untuk
mengeahui kekuatan dan kelemahan proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan
dasar pengambilan keputusan, misalnya apakah proses pembelajaran sudah baik dan
dapat dilanjutkan atau perlu perbaikan dan penyempurnaan.
B. Saran
- Di samping kurikulum dan proses pembelajaran yang
benar, juga perlu ada sistem penilaian yang baik dan terencana.
- Dalam hal penilaian kelas, sekolah bertanggung
jawab sepenuhny atas penyelengaraan yang meliputi perencanaan, penyiapan
bahan, pelaksanaan dan pelaporannya.
- Penilaian kelas (classroom-based assesment) adalah
penilaian yang dilakukan oleh guru untuk mengetahui pencapaian kopetensi
siswa, keberhasilan proses pembelajaran, dan menentukan kenaikan kelas.
Sekolah bertanggung jawab sepenuhnya terhadap kelncaran pelaksanaan
penilaian kelas.
DAFTAR PUSTAKA
Kurikulum 2004 / Pedoman Penilaian
di Sekolah Dasar / Depertemen Pendidikan Nasional / Jakarta, 2004.
No comments:
Post a Comment