Tuesday, 12 March 2019

PENDIDIKAN INKLUSIF PENGELOLAAN PEMBELAJARAN YANG RAMAH


PENDIDIKAN INKLUSIF
PENGELOLAAN PEMBELAJARAN YANG RAMAH


A.  Asesmen

1.  Pengertian Asesmen

            Asesmen adalah : suatu proses dalam upaya mendapatkan informasi tentang hambatan-hambatan belajar dan kemampuan yang sudah dimiliki serta kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi agar dapat dijadikan dasar dalam membuat program pembelajaran sesuai dengan kemampuan individu anak.

2.  Tujuan Asesmen
            Untuk mengetahui tujuan yang ingin dicapai dalam melakukan asesmen berikut adalah tujuan asesmen yang dikemukakan oleh Marit houm (2004 : 10) tentang tujuan asesmen adalah sebagai berikut :
-          menemukan jenis gangguan apakah siswa memiliki gangguan dalam bidang akademik, atau ada gangguan lain yang menyertainya.
-          Menganalisis pekerjaan siswa. Maksudnya adalah hasil yang diperoleh dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa yang mengalami gangguan, cara kerja, keterampilan, pemahaman, inisiatif merefleksikan kemampuan.
-          Menganalisis bagaimana cara siswa bekerja. Maksudnya urutan prosedur, cara memecahkan masalah, memecahkan soal, hubungan social, interaksi dengan lingkungan.
-          Menganalisis penyebabnya. Maksudnya apakah gangguan dialami waktu pranatal, saat lahir atau setelah lahir, pada usia berapa tahun, apakah bidang abstraksi, kognitif, memori, persepsi atau ada penyebab lainnya.
-          Memformulasikan hipotesis, memberikan kesimpulan, bagaimana siswa bekerja, masalah-masalah yang dialami siswa, termasuk cara kerja siswa.
-          Mengembangkan rencana intervensi. Menyusun rencana pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan rekomendasi atau tindak lanjut layanan.

3.  Ruang Lingkup Asesmen
            Marit Houm mengemukakan bahwa dalam melaksanakan asesmen melalui dua cara terpadu yaitu :
  1. Diagnosis etiologik yang termasuk seluruh aspek penyebab dari asesmen dan
  2. Diagnosis fungsional yaitu : suatu pandangan psikologis pada level mana kemampuan siswa.
Untuk memperoleh data tersebut dapat diperoleh antara lain melalui tes yang dibuat oleh guru tes dalam buku, tes yang distandarisasi observasi sistematik. Tes yang dibuat guru adalah yang terbaik untuk anak, karena guru mengetahui berbagai kemampuan yang telah dimiliki anak.
Static Assement Procedure ( SAP) konvensional / tradisional
Aspek yang telah ada pada diri anak, atau sesuatu yang telah diperoleh, yaitu saat ini kebelakang, Marit Houm (2003 : 49).
1.       Assesment Curicullum Based  : aspek-aspek ketercapaian kurikulum (akademik), membaca, menulis, berhitung.
2.       Development Base  Asessment : identifikasi terhadap perkembangan artinya perkembangan apa yang akan dikembangkan sesuai dengan tahapan kognitif individu anak.

4.  Indikator Asesmen
            Ada beberapa gejala yang dapat dijadikan petunjuk dalam mengenal anak secara dini. Dembo dan Mulyono Abdurrachman (1994 : 53) sebagai berikut :
1.        Berdasarkan tingkah laku, tingkah laku mencerminkan kemampuan pemahaman, pengetahuan dan keterampilan seseorang.
2.        Berdasarkan kondisi fisik, kondisi fisik juga mencerminkan keadaan umum dari anak, apakah anak dalam keadaan sakit, cacat atau kondisi fisiknya lemah baik disebabkan oleh factor psikologis maupun oleh factor neurologist.
3.        Bedasarkan keluhan, biasanya anak yang bermasalah sering mengeluh, susah mengerjakan soal, malas belajar, marah-marah, pusing, sakit perut atau pasif sama sekali terhadap rangsangan.

5.  Petunjuk Asesmen
            dalam melaksanakan asesmen ada beberapa hal yang harus diperhatikan, hal ini dikemukakan oleh Jane N. Erin (200:11)
  1. Komunikasi
  2. Diagnose medis
  3. Pengobatan
  4. Motivasi
  5. Kondisi fisik
  6. Penempatan
  7. Respon sensori
  8. Interaksi social

6.  Langkah-langkah Mempersiapkan Asesmen
            Mengumpulkan informasi, latar belakang, meninjau catatan siswa, mewawancarai pihak keluarga dan para professional, meneliti siswa paling sedikit dalam tiga kegiatan rutinitas harian dalam lingkungan beberapa hari dalam sehari. Misalnya pada waktu makan, bermain, menolong diri, kegiatan di kelas, interaksi dengan siswa dalam kegiatan yang sangat memotivasi anak.

B.  Pelaksanaan Pembelajaran
            Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan rutinitas kelas sebagai berikut LIRP (2004)
  1. Apa yang harus dilakukan
  2. Siapa yang melakukan
  3. Kapan harus selesai
  4. Mengapa melakukan kegiatan rutin secara teratur itu penting.

Beberapa kegiatan rutin yang dapat dilakukan bersama peserta didik:
  1. Kegiatan ketika beberapa peserta didik belum lengkap hadir
  2. Mendistribusikan buku dan bahan ajar distribusikan dikumpulkan dan disimpan
  3. Mengadministrasikan buku dan bahan ajar tersebut (tanggung jawab bisa diberikan kepada setiap para peserta didik dengan rotasi)
  4. Peserta didik bisa belajar mandiri dan saling membantu ketika tidak ada guru.
  5. Kegiatan yang harus diberikan bila peserta didik telah menyelesaikan tugasnya.
  6. Guru dan peserta didik bersama-sama menciptakan situasi pembelajaran yang aktif.
  7. Mengatur mobilitas agar tidak mengganggu keleluasan bergerak peserta didik di dalam kelas.
  8. Mengatur tata cara minta izin untuk meninggalkan kelas sesuai keperluan.

Berikut ini beberapa tanggung jawab yang bisa diberikan kepada peserta didik
  1. ketua kelas atau anggotanya memastikan kegiatan rutin kelas berjalan dengan baik dan lancer
  2. anggota UKS memastikan ketersediaan air bersih dan sabun untuk mencuci tangan di kamar mandi dan air matang untuk di minum
  3. mencatat kehadiran peserta didik
  4. menghapus dan menulis pengumuman/informasi

2.  Prinsip Pembelajaran
1). Prinsip Umum
  1. Motivasi
  2. Konteks
  3. Keteraturan
  4. Hubungan social
  5. Belajar sambil bekerja
  6. Individual
  7. Menemukan
  8. Pemecahan masalah

2).  Prinsip Khusus
  1. Gangguan penglihatan
  2. Gangguan pendengaran/komunikasi
  3. Keberbakatan
  4. Mental intelektual
  5. Gangguan pisik-motorik
  6. Gangguan penyesuaian social
3.  Rencana Pembelajaran
       Dalam merancang kegiatan pembelajaran seperti diuraikan Direktorat PLB (2004).
1).  Merencanakan kegiatan pembelajaran misalnya :
  1. Merencanakan pengelolaan kelas
  2. Merencanakan pengorganisasian kelas
  3. Merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran
  4. Merencanakan penggunaan sumber belajar
  5. Merencanakan penilaian
2).  Melaksanakan kegiatan pembelajaran misalnya :
  1. Menyajikan materi-bahan pelajaran
  2. Mengimplementasikan, metode, sumber belajar dan bahan latihan sesuai dengan kemampuan awal peserta didik
  3. Mendorong peserta didik untuk terlibat secara aktif
  4. Mendemonstrasikan penguasaan materi pelajaran dan relevansinya dalam kehidupan
  5. Mengelola waktu, ruang, bahan, dan perlengkapan pembelajaran.
3).  Membina hubungan pribadi, misalnya :
  1. Bersikap terbuka, toleran dan simpati terhadap siswa
  2. Menampilkan kegairahan dan kesungguhan
  3. Mengelola interaksi antar pribadi
4).  Melaksanakan evaluasi misalnya :
  1. melakukan penilaian selama kegiatan pembelajaran berlangsung, baik secara lisan, tertulis maupun melalui pengamatan
  2. mengadakan tindak lanjut

            Berikut ini beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun rencana pembelajaran (Prayitno : 2003)
  1. Tentukan topik atau isi pelajaran
  2. Tetapkan tujuan pembelajaran
  3. Rumuskan cara mengajar (metode/proses)
  4. Tentukan yang diketahui oleh peserta didik ssebelum dan ssesudah pembelajaran (pre-tes, dan post-tes)
  5. Tetapkan bentuk kegiatan pembelajaran
  6. Mengatur kelas sesuai dengan yang diinginkan, termasuk fisik, sosial
  7. Sesuaikan kegiatan untuk semua peserta didik
  8. Berikan kesempatan kepada semua peserta didik dalam pembelajaran
  9. Tentukan cara peserta didik mencatat dan mendokumentasikan hasil belajarnya (gambar, denah, grafik, puisi, ceritera, dan lain-lain).
  10. Tentukan cara untuk mengetahui bahwa peserta didik telah menyelesaikan tugasnya dalam suatu proses pembelajaran
  11. Tentukan bentuk tindak lanjut yang diinginkan (renungan dan perencanaan di masa yang akan datang)
4.  Pelaksanaan Pembelajaran
a.       Kegiatan awal
b.      Kegiatan Inti
c.       Penutup

5.  Penilaian Pembelajaran
a.       Menilai kelas
b.      Menilai keterampilan dan sikap
c.       Menilai keterampilan dan kepercayaan diri
d.      Penilaian porto folio
            Ciri-ciri pelaksanaan penilaian portofolio sebagai berikut :
1.      membantu peserta didik  memahami pekerjaannya
2.      mengikuti kemajuan peserta didik
3.      lebih melihat aspek keberhasilan  peserta didik daripada kegagalannya
4.      ketikan peserta didik pindah sekolah portofolio tersebut diikutsertakan
Contoh  hasil pekerjaan peserta didik yang dapat dikategorikan portofolio  adalah:
  1. Karya tulis dan tugas tertulis peserta didik
  2. cerita dan laporan cerita didik
  3. ilustrasi dan berbagai dokumen hasil pekerjaan peserta didik
  4. peta, diagram dan grafik
  5. lembar kerja matematika dan tugas-tugas lainnya


C.  Lingkungan Pembelajaran Yang Ramah
  1. Prinsip-prinsip pembelajaran yang ramah
  2. Implementasi pembelajaran yang ramah
  3. Mewujudkan nuansa kasih saying

D.  Perubahan Dalam Pembelajaran
  1. Pembelajaran konvensional (pembelajaran yang ramah)
  2. Karakteristik pembelajaran yang ramah

E.  Peran Masyarakat dalam Pembelajaran yang ramah yaitu :
  1. Memberi penjelasan kepada keluarga dalam suatu pertemuan untuk menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran
  2. Mengadakan pertemuan non formal secara berkala dengan orang tua untuk membahas keberhasilan dan kekurangan anak
  3. Hasil karya anak dikirim kepada orang tua, dapat melihat perkembangan potensi anaknya
  4. Anak diminta untuk menceritakan tentang apa saja yang mereka pelajari di rumah setelah mereka mendapat pelajaran di kelas
  5. Melakukan observasi ke lingkungan masyarakat dan anak diminta untuk membuat cerita tentang apa yang telah mereka temukan di lapangan.
  6. Mengundang tokoh masyarakat
  7. Secara bersama-sama antara guru, orang tua dan masyarakat
Merumuskan program dan jadwal pertemuan
           

Keterlibatan orang tua dalam pembelajaran
  1. Orang tua atau keluarga menjadi pendamping secara sukarela membantu guru di kelas
  2. Orang tua bersama masyarakat lainnya dapat membantu menyukseskan prestasi belajar anak
  3. tokoh masyarakat atau orang tua dapat diundang untuk menjadi pembicara di kelas
  4. Orang tua dan masyarakat dapat membantu sekolah mengadakan pameran di ssekolah dengan melibatkan berbagai potensi yang ada di masyarakat
  5. Bagi orang tua yang berdedikasi dan anaknya telah lulus dapat dijadikan model
  6. Masyarakat dapat berpartisipasi dalam mengupayakan sekolah sebagai pusat pelayanan pendidikan yang aman dan bersih.














No comments:

Post a Comment