STATISTIKA,
PELUANG (PROBABILITAS)
DAN TRIGONOMETRI
KATA PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehigga penulis telah dapat menyelesaikan Penugasan ini
dengan judul “ Statistika
Peluang (Probabilitas) Dan Trigonometri”, dan tak lupa pula selawat beriring salam
penulis sanjungkan kepangkuan alam Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah membawa
ummatnya dari alam kebodohan ke alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Dalam proses penyelesaian Penugasan ini penulis banyak
menerima bantuan dan bimbingan dari banyak pihak yang di sini tidak dapat
disebutkan satu persatu. Untuk itu penulis mengucapkan ribuan terima kasih
kepada semua pihak yang membantu hinga terselesainya Penugasan ini.
Selanjutnya penulis menyadari bahwa Penugasan ini masih
banyak kekurangan, oleh kerena itu kritikan dan saran yang sifatnya membangun
sangat penulis harapkan demi penyempurnaan Penugasan ini di masa yang akan
datang.
Akhirnya dengan penuh pengharapan kiranya Penugasan ini dapat bermanfaat
bagi penulis maupun bagi pihak lain yang membutuhkan
Amin yarabbal‘alamin
Aceh Besar,
Desember 2010
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR ..........................................................................................
DAFTAR
ISI .........................................................................................................
BAB
I PENDAHULUAN ......................................................................................
BAB
II STATISTIKA .............................................................................................
A. Pengertian
Statistika..................................................................................
B. Penyajian
Data..........................................................................................
1. Diagram
Garis.....................................................................................
2. Grafik
Garis Berganda........................................................................
3. Grafik
Garis Komponen Berganda.....................................................
4. Grafik
Garis Persentase Komponen Berganda....................................
5. Diagram
Lingkaran..............................................................................
6. Diagram
Batang..................................................................................
7. Diagram
Batang Daun.........................................................................
8. Distribusi
Frekwensi............................................................................
9. Distribusi
Frekwensi Relatif................................................................
10. Distribusi
Frekwensi Kumulatif..........................................................
11. Beberapa
istilah yang perlu dipahami pada daftar distribusi frekwensi data berkelompok
12. Cara
membuat daftar distribusi frekwensi data berkelompok............
13. Kuartil.................................................................................................
14. Distribusi
Frekwensi Komulatif..........................................................
15. Histogram
Poligram Frekwensi dan Ogif............................................
16. Rataan
(Mean).....................................................................................
BAB
II PELUANG (PROBABILITAS).................................................................
1. Aturan pengisian tempat......................................................................
2. Permutasi..............................................................................................
3. Kombinasi.............................................................................................
4. Peluang.................................................................................................
5. Frekwensi
harapan suatu kejadian........................................................
6. Kejadian
Majemuk...............................................................................
7. Peluang
dua kejadian saling bebas.......................................................
8. Peluang
dua kejadian bersyarat............................................................
BAB
III TRIGONOMETRI.....................................................................................
1. Rumus
Trigonometri untuk jumlah 2 sudut dan selisih 2 sudut...........
2. Rumus
sudut Rangkap.........................................................................
3. Rumus
jumlah dan selisih fungsi trigonometri.....................................
4. Identitas
trigonometri...........................................................................
5. Grafik
fungsi trigonometri....................................................................
BAB
IV PENUTUP..................................................................................................
BAB
I
PENDAHULUAN
Statistika adalah
sebuah cabang ilmu dari matematika yang mempelajari cars-cars:
(1) mengumpulkan dan menyusun
data, mengolah dan menganalisa data, Berta menyajikan data dalam bentuk kurva atau diagram,
(2) menarik kesimpulan, menafsirkan parameter, dan
menguji hipotesa (dugaan) yang didasarkan pada hasil pengolahan data.
Dari
hasil pengolahan suatu kumpulan data diperoleh sebuah ringkasan data. Ringkasan
data ini berupa sebuah nilai yang disebut statistik. Jadi, statistik
dapat memberikan .-ambaran tentang suatu kumpulan data dalam bentuk sebuah
nilai.
BAB
I
STATISTIKA
A. Pengertian
Statistika
Statistika adalah laporan dalam bentuk
angka atau diagram, misalnya :
-
Sebuah penerbit
melaporkan hasil produksinya untuk 5 (lima) tahun terakhir.
-
Sebuah sekolah
melaporkan rata-rata nilai masing-masingmata pelajaran setiap ulangan umum.
Statistika merupakan satu cabang
matematika yang mempelajari :
1. Cara
pengumpulan data pengolahan data dan penyajian data dengan sistematis agar
data-data itu dapat dipahami dengan jelas.
2. Menganalisis
dan manafsirkan data-data agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan .
perencanaan dan kesimpulan dengan tepat dari sifat-sifat data tersebut.
B. Penyajian
Data
1. Diagram
Garis
Pada
diagram garis sumbu x (sumbu horizontal) untuk satuan waktu, sedangkan sumbu y
digunakan untuk frekwensi.
Contoh
:
Disebuah
areal parker akan diamati jumlah kendaraan yang diparkir dalam selang waktu
tertentu adalah sebagai berikut :
Pukul
|
06.00
|
08.00
|
10.00
|
12.00
|
14.00
|
16.00
|
18.00
|
Banyaknya
kendaran
|
0
|
14
|
18
|
20
|
12
|
8
|
16
|
2. Grafik
Garis Berganda
Grafik
Garis berganda adalah garafik yang terdiri dari beberapa garis untuk
menggambarkan perkembangan beberapa hal atau kejadian sekaligus.
Contoh Grafik Garis Berganda
3. Grafik
Garis Komponen Berganda
Serupa
dengan grafik garis berganda, akan tetapi garis yang teratas atau terakhir
menggambarkan masing-masing komponen.
Contoh Grafik Garis Komponen Berganda
4. Grafik
Garis Persentase Komponen Berganda
Serupa
dengan grafik garis komponen berganda, hanya masing-masing komponen dinyatakan sebagai
persentse terhadap jumlah (total).
5. Diagram
Lingkaran
Diagram
lingkaran adalah penyajian data dengan menggunakan sector-sektor dalam suatu
lingkaran . diagram ini sangat baik untuk menunjukkan perbandingan antara objek
yang satu dengan objek yang lainnya serta terhadap keseluruhan dalam suatu
penyelidikan.
Contoh
soal :
Di
suatu kelurahan pada tahun 2006 terdapat 180 orang siswa dengan rincian sebagai
berikut: 90 orang siswa SD, 50 orang siswa SMP, 30 orang siswa SMA, dan 10
orang siswa SMK, jika data siswa ini hendak disajikan dengan diagram lingkaran,
maka sudut tiap sector lingkaran ditentukan terlebih dahulu sebagai berikut :
90
orang siswa SD, sudut sektornya
=
x 3600 = 1800
50
orang siswa SMP, sudut sektornya
=
x 3600 = 1000
30
orang siswa SMA, sudut sektornya
=
x 3600 = 600
10
orang siswa SMK, sudut sektornya
=
x 3600 = 200
Sub 6
6. Diagram
Batang
Diagram
batang ialah suatu penyajian data dengan menggunakan batang-batang arah
vertikal atau horizontal.
Contoh Diagram Batang
Sub
7
7. Diagram
Batang Daun
Diagram
batang daun adalah suatu metode penyajian data statistic dalam kelompok batang
dan kelompok daun dari suatu set data
Sub
8
8. Distribusi
Frekwensi
Sub
9.1
9. Distribusi
Frekwensi Relatif
Distribusi
frekwensi relatif adalah distribusi frekwensi yang frekwensi masing-masing
kelasnya dapat diperoleh dengan menyatakan persentase frekwensi kelas tersebut
terhadap jumlah seluruh frekwensi.
Sub
10
10. Distribusi
Frekwensi Kumulatif
a. Distribusi
frekwensi kumulatif kurang dari
b. Distribusi
frekwensi kumulatif lebih dari.
Sub
11
11. Beberapa
istilah yang perlu dipahami pada daftar distribusi frekwensi data berkelompok
sebagai berikut :
a. Kelas
b. Batas
Kelas
Batas
kelas adalah nilai-nilai ujung yang terdapat pada suatu kelas nilai ujung
bawah. Pada suatu kelas disebut batas bawah kelas sedangkan nilai ujung atas
disebut atas kelas.
c. Tepi
Kelas
Untuk
data yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan ketelitian sampai satu
kedekatan, maka tepi kelas ditentukan :
Tepi
bawah = batas bawah – 0,5
Tepi
atas = batas atas + 0,5
|
Contoh
soal :
Kelas
II (21 – 40)
Tepi bawah = 21 – 0,5
=
20,5
Tepi atas = 40 + 0,5
=
40,5
d. Panjang
Kelas
Jika
tiap kelas mempunyai panjang yang sama maka panjang kelas merupakan selisih
antara tepi atas dan tepi bawah.
Panjang
Kelas = tepi atas – tepi bawah
|
Contoh
soal :
Kelas
III (41 – 60)
Panjang kelas = 40,5 – 60,5
=
20
Tepi bawah = 41 – 0,5
=
40,5
Tepi atas = 60 + 0,5
=
60,5
e. Titik
Tengah Kelas
Titik
tengah suatu kelas merupakan nilai yang dianggap mewakili kelas itu, titik
tengah kelas disebut juga nilai tengah kelas atau rataan kelas. Rataan kelas /
nilai tengah / titik tengah
Batas bawah
+ Batas atas
2
|
Contoh
soal:
Kelas
4
61
– 80
Batas bawah = 61
Batas atas = 80
Rataan =
=
70,5
Sub
12
12. Cara
membuat daftar distribusi frekwensi data berkelompok
a. Dalam
statistika jajaran untuk mengurutkan data terkecil sampai terbesar kemudian
tentukan jangkauan.
Jangkauan
(j) x max – x min
b.
Tentukan banyak kelas dengan menggunakan rumus
empiris maka banyak kelas sebagai berikut :
K = l + 3,3 logn
|
c.
Panjang kelas atau interval kelas dapat ditentukan
sebagai berikut :
Panjang Kelas :
Jangkauan perbanyak Kelas
|
d. Dengan
menggunakan panjang kelas yang diperoleh sehingga mencakup semua nilai data.
Nilai x min berada pada kelas terendah (tidak harus sebagai batas bawah) dan x
max berada pada kelas tertinggi (tidak harus sebagai batas atas).
e.
Jangkauan antar kuartil atau hamparan jangkauan
antar kuartil atau hamparan selisih antara kuartil atas dan kuartil bawah
H = Q3 –
Q1
|
f. Simpanan
kaurtil atau Qd adalah setengah dari selisih antara kuartil atas dan
kuartil bawah.
Qd = ½ Q3
– Q1
|
Sub 13
13. Kuartil
Kuartil
adalah ukuran-ukuran yang membagi data menjadi empat bahagian ujung sama
setelah data diukur dari data kecil sampai data-data terbesar.
Nilai-nilai
kuartil dinotasikan dengan Q1 (kuartil bawah), Q2 (median),
Q3 (kuartil atas) sedemikian hingga :
25
% data kurang dari Q1
50
% data kurang dari Q2
75
% data kurang dari Q3
Contoh
soal :
Tentukanlah
Q1, Q2, Q3 dari data berikut :
78
79 80 82 84 85 88 90 92 96
40
42 66 63 46 63 53 62 58 60
78
72 68 68 70 72 73 74 76 77
Jawab
:
n
= 30
Q1
adalah 25 % dari 30
Q1 =
x 30
=
=
7,5
Sub 14
14. Distribusi
Frekwensi Komulatif
Distribusi
frekwensi komulatif terdiri dari :
1. Distribusi
frekwensi komulatif kurang dari atau sama dengan (Fk ≤)
2. Distribusi
frekwensi komulatif lebih dari atau sama dengan (Fk ≥)
Sub
15
15. Histogram
Poligram Frekwensi dan Ogif
Diagram dari suatu daftar distribusi
frekwensi disebut histogram. Dari histogram dapat digambarkan polygon
frekwensi.
Diagram dari suatu distribusi frekwensi
komulatif disebut Ogif Histograf. Ogif histograf adalah penyajian data
distribusi frekwensi dengan menggunakan gambar berbentuk persegi panjang, tiap
persegi panjang mewakili kelas-kelas tertentu.
·
Lebar persegi panjang
menunjukkan panjang kelas
·
Panjang persegi panjang
menunjukkan frekwensi kelas.
Selanjutnya
, jika kita menghubungkan titik-titik tengah dengan sisi-sisi atas tiap persegi
pada histogram tersebut maka kita akan mendapatkan grafik garis yang disebut
polygon frekwensi.
Jika
nilai frekwensi komulatif dihubungkan dengan kurva maka diperoleh diagram yang
disebut Poligon Frekwensi Komulatif, jika titik tadi dihubungkan dengan kurva
yang mulus maka akan diperoleh kurva komulatif frekwensi yang disebut dengan
Ogif.
Gambar Histogram Poligram Frekwensi
Sub 16
16.
Rataan (Mean) untuk data
tunggal dan data kelompok
|
Keterangan :
x1 : data terkecil
n :
banyaknya data
BAB II
PELUANG (PROBABILITAS)
Kaidah Pencacahan
- Aturan Pengisisan Tempat
- Permutasi
- Kombinasi
1.
Aturan Pengisian Tempat
Contoh :
Seorang mempunyai empat sepatu dengan warna (merah,
kuning, hijau dan biru) dengan tiga sandal yang berwarna (hitam, putih dan
coklat) dan pasangan yang beberapa orang tersebut dapat memakai sepatu dan
sandal sebagao berikut :
Sepatu Sandal
merah Hitam
kuning Coklat
hijau Putih
biru
3
|
4
|
4 x 3 = 12 pasangan
2.
Permutasi
Notasi Vaktorial
Dari
contoh aturan pengisian tempat dapat diambil kesimpulan bahwa bila tersedia n
(tempat) yang akan diisi oleh n (orang) maka dapat ditulis nx (n-1) x (n-2)x…..x3
x2 x1
n! = n (n-1) x (n-2)x…3.2.1
contoh soal :
berapakah banyaknya permutasi dari 4 huruf A, B, C,
dan Dan?
Jawab :
Sebuah contoh permutasi atau susunan 4 huruf dalam
suatu urutan adalah
Huruf pertama huruf
kedua huruf ketiga huruf keempat
B D A C
·
Huruf pertama dalam susunan itu dapat dipilih dengan 4 cara, yaitu huruf
A, atau B, atau C, atau D
·
Huruf kedua dapat dipilih dengan 3 cara. Misalnya, jika huruf pertama
dipilih B maka huruf kedua yang dapat dipilih adalah Dan, atau A, atau C
·
Huruf ketiga dapat dipilih dengan 2 cara. Misalnya, jika huruf pertama
dipilih B dan huruf kedua dipilih Dan, maka huruf ketiga yang dapat dipilih
adalah A atau C
·
Huruf keempat dapat dip[ilih dengan 1 cara. Misalnya, jika huruf pertama
dipilih B, huruf kedua dipilih Dan, dan huruf ketiga dipilih A, maka huruf
keempat tinggal 1 pilihan, yaitu huruf C
Dengan menggunakan aturan perkalian, banyak susunan yang mungkin itu
seluruhnya adalah:
4
x 3 x 2 x 1 = 24
3.
Kombinasi
Contoh soal :
Misalnya andi memiliki 5 cat berwarna merah (M)
kuning (K) hijau (H) biru (B) ungu (U) berapakah kombinasi yang terjadi dari 3
warna cat yang dapat disusun.
Jawab :
A = M, K, H, B, U
Maka coba susun oleh kamu 3 warna.
-
M, K, H
-
K, H, B
-
M, H, B
-
M, B, U
Rumus
= 120
4.
Peluang
Peluang ada 2, yaitu:
1.
Ruang sampel (ruang contoh) s
2.
Titik Sampel (titik contoh atau
kejadian khusus)
Contoh soal :
Pada sebuah mata dadu S = {1,2,3,4,5,6}
Mata dadu yang genap {2,4,6}
Peluang suatu kejadian dapat ditentukan dengan rumus.
n (A) = banyaknya
kejadian
n (S) = banyaknya
semesta
pada pelemparan mata
dadu berapakah Peluang Genap, Ganjil dan prima?.....
jawab
a.
b.
c.
Sub 3
5. Frekwensi
Harapan Suatu Kejadian
Contoh
soal:
Banyaknya
percobaan yang dilakukan dikalikan dengan suatu kejadian disebut (frekwensi
harapan).
FH
(A) = n.P(A)
Sebuah
dadu dilemparkan sebanyak 200 kali, tentukan frekwensi harapan munculnya mata
dadu :
a. Bilangan
Prima
b. Bilangan
≤ = 4
c. Bilangan
Genap
Jawab
:
a. Bilangan
Prima
A
= {2,3,5}
n
(A) = 3
n
(S) = 6
P
(A) = 3/6
= 1/2
F!2
(A) = P (A) x n
= ½ x 200 kali
= 100 kali
b. Bilangan
≤ 4
n = {(1,2,3,4)} Fh (A) =
n.(PA)
n
(A) = 4 =
200 kali 2/3
P(A) = =
133,3
= 4/6
= 2/3
c. Bilangan
Genap
A = {(2,4,6)}
n
(A) = 3
n
(S) = 6
P(A) = 3/6
= ½
Fh
(A) = ½ x 200 kali
= 100 kali
Sub 5
6. Kejadian
Majemuk
a. 2
kejadian saling lepas P (A V B) = P (A) + P (B) – P (A^ B)
Contoh
soal:
Kejadian
(A) munculnya mata dadu prima
Kejadian
(B) munculnya mata dadu ganjil
Tetntukan
:
a) A
B =
b) A
B =
c) Rumus
2 kejadian saling lepas
Jawab :
a. A
= (2,3,5)
n (A) = 3
n (S) = 6
=
=
½
b. A
(1,3,5)
n (A) = 3
n (S) = 6
=
=
½
c. Pada
(A
B) = P
(A) + P(B) – P (A
B)
=(
+
)
-
=
=
=
Sub 6
7. Peluang
dua kejadian saling bebas
Kejadian A dan
Kejadia B dikatakan saling bebas jika kejadian A tidak terpengaruh oleh
kejadian B atau sebaliknya, berlaku :
P (A
B) = P (A) x P (B)
P (A
B) P
(A) x P B dua kejadian tidak saling
bebas
Contoh soal :
2 buah dadu
nmerah dan biru dilempar bersamaan sekali, tentukanlah :
a. Munculnya
jumlah mata q
b. Munculnya
mata dadu merah 4
Apakah kejadian
A dan B kejadian yang saling bebas atau tidak saling bebas.
Jawab :
a. Munculnya
jumlah mata dadu q
A
= (3,6) (4,6) (5,4) (6,3)
n
(A) = 4
n
(S) = 36
= 4/36
= 1/q
b.
Munculnya mata dadu
merah 4
A = (1,0) (2,4) (3,4) (4,4) (5,4) (6,4)
n
(A) = 6/36
n
(S) = 1/6
sub 7
8. Peluang
2 kejadian bersyarat
Peluang
munculnya kejadian A dengan syarat kejadian A telah terjadi di lambangkan
dengan P (B/A) = P
dimana PA tidak sama dengan nol
Contoh soal :
I II III
|
A
|
6
|
(A,A)
|
(A,A,A)
|
(A,A,6)
|
(A,6)
|
(A,6,A)
|
(A,6,6)
|
(6,A)
|
(6,A,A)
|
(6,A,6)
|
(6,6)
|
(6,6,A)
|
(6,6,6)
|
Misalkan A dan B
adalah 2 kejadian dimana.
PA =
PB =
P (A
B) =
Tentukanlah :
a. Rumus
kejadian 2 kejadian saling lepas
b. Rumus
kejadian 2 kejadian saling bebas
c. Peluang
A dan B bersyarat
d. Peluang
B bersyarat A
Jawab :
a.
P (A
B) =
P(A) + P(B) – P (A
B)
=
+
-
=
=
b.
P (A
B)
P (A) x P (B)
c. P
(A/B) =
=
=
x
=
d.
P (B/A) = P
=
=
x
=
=
Sub
3
BAB
III
TRIGONOMETRI
- Rumus
trigonometri untuk jumlah 2 sudut dan selisih 2 sudut :
- Rumus
Cos = α + β
Atau
- Rumus tan (α.β)
Sub
2
- Rumus
Sudut Rangkap
Sub
3
Untuk
setiap α dan β berlaku rumus-rumus berikut :
Sub 4
- Rumus jumlah dan
selisih fungsi trigonometri
Sub
5
- Identitas
Trigonometri
Rumus
trigonometri dasar yang akan sering digunakan.
v Rumus-rumus
kebaikan
v Rumus-rumus
Perbandingan
v Rumus-rumus Pythagoras
v Rumus-rumus Trigonometri untuk sudut-sudut berelasi
Contoh
soal :
Untuk
setiap sudut α , buktikan bahwa
Jawab
:
Jabarkan
ruas kiri :
=
(
=
1 – sin 2 α
Sub 6
- Grafik
Fungsi Trigonometri
y
= sin x0 (00 ≤ 3600)
- Grafik fungsi y = sin x0 terdiri dari 2 π dan 1
amplitudo, 1Ï€ = 3600 sumbu x dari 0 sampai 360
- Titik maksimum yaitu {90,1} tepatnya di π/2
- Titik minimum yaitu {270, -1} tepatnya 3Ï€/2 y = cos x0
- Grafik fungsi y = cos x0 terdiri dari 2Ï€ dan 1
amplitudo
- Mempunyai 2 titik maksimum dan tidak mempunyai amplitude
- Titik minimum -1
yaitu {180, -1} di titik π 1+(x) = y=tan x
- Mempunyai periode π tidak memiliki amplitude
- Tidak mempunyai titik maksimum dan tidak punya titik minimum
- Grafik fungsi tan terdiri dari 3 kurva yang terpisah
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
- Statistika adalah
laporan dalam bentuk angka atau diagram
- Statistika
merupakan satu cabang matematika yang mempelajari :
a. Cara
pengumpulan data pengolahan data dan penyajian data dengan sistematis agar
data-data itu dapat dipahami dengan jelas.
b. Menganalisis
dan manafsirkan data-data agar dapat digunakan untuk pengambilan keputusan .
perencanaan dan kesimpulan dengan tepat dari sifat-sifat data tersebut.
- Grafik
Garis berganda adalah garafik yang terdiri dari beberapa garis untuk
menggambarkan perkembangan beberapa hal atau kejadian sekaligus.
- Diagram
lingkaran adalah penyajian data dengan menggunakan sector-sektor dalam
suatu lingkaran . diagram ini sangat baik untuk menunjukkan perbandingan
antara objek yang satu dengan objek yang lainnya serta terhadap
keseluruhan dalam suatu penyelidikan.
- Diagram
batang ialah suatu penyajian data dengan menggunakan batang-batang arah
vertikal atau horizontal
- Diagram
batang daun adalah suatu metode penyajian data statistic dalam kelompok
batang dan kelompok daun dari suatu set data
- Distribusi
frekwensi relatif adalah distribusi frekwensi yang frekwensi masing-masing
kelasnya dapat diperoleh dengan menyatakan persentase frekwensi kelas
tersebut terhadap jumlah seluruh frekwensi.
- Kuartil
adalah ukuran-ukuran yang membagi data menjadi empat bahagian ujung sama
setelah data diukur dari data kecil sampai data-data terbesar
- Ogif
histograf adalah penyajian data distribusi frekwensi dengan menggunakan
gambar berbentuk persegi panjang, tiap persegi panjang mewakili
kelas-kelas tertentu.
No comments:
Post a Comment