BIOPSIKOLOGI
Biopsikologi
merupakan pendekatan psikologi dari aspek biologi. Manusia pada dasarnya
mewarisi sifat-sifat dari orang tuanya, atau juga nenek dan kakeknya secara
genetik. Ciri-ciri ini nampak melalui aspek tinggi badan, warna kulit, warna
mata, keadaan rambut lurus atau keriting, ketebalan bibir dan sebagainya.
Demikian pula ahli biopsikologi melihat bahwa sifat dan tingkah laku manusia
juga mengalami pewarisan daripada induk asal. Sebagai contoh sifat pendiam, talkactive, dominan atau pasif adalah
ciri-ciri sifat alamiah manusia dan tidak dipelajari melalui pengalaman.
Tahap-tahap Biopsikologi
- Tahap
Penyangkalan (Denial)
Reaksi
pertama individu yang kehilangan adalah terkeju, tidak percaya, merasa terpukul
dan menyangkal pernyataan bahwa kehilangan itu benar-benar terjadi (Suliswati,
2005). Pada tahap ini seseorang tidak mampu berpikir apa yang seharusnya dia
lakukan untuk keluar dari masalahnya. Dia tidak siap untuk menerimakondisinya
(Kozier, 2004). Oleh karenanya tahap pengingkaran merupakan suatu tahap
yang sangat tidak nyaman dan situasi
yang sangat menyakitkan (French, 1992).
- Tahap
Marah (Anger)
Kemarahan
yang dialami oleh seseorang dapat diungkapkan dengan berbagai cara. Individu
menyalahkan dirinya dan atau orang lain atas apa yang yang terjadi padanya,
serta pada lingkungan tempat dia tinggal. Reaksi fisik yang sering terjadi pada
tahap ini antara lain wajah merah, nadi cepat, gelisah, susah tidur dan tangan
mengepal (Suliswati, 2005).
- Tahap
Tawar-Menawar (Bargaining)
Apabila
iindividu telah mampu mengungkapkan rasa marahnya, maka ia maju ke tahap tawar-menawar (Suliswati,
2005). Reaksi yang sering muncul adalah dengan mengungkapkan perasaan bersalah
atau ketakutan pada dosa yang pernah dilakukan, baik nyata atau imajinasi saja
(Kozier,2004).
- Tahap
Depresi (Depression)
Individu
pada tahap ini mengalami disorganisasi dalam batas tertentu dan merasa bahwa
mereka tidak mampu melakukan tugas yang dimasa lalu dilakukan dengan sedikit
kesulitan (Niven, 2002). Gejala fisik yang sering diperlihatkan adalah menolak
makan, susah tidur, letih dan libido menurun (Suliswati, 2005).
- Tahap
Penerimaan (Acceptance)
Tahap
ini berkaitan dengan reorganisasi perasaan kehilangan. Individu telah menerima
kenyataan kehilangan yang dialaminya, gambaran tentang obyek atau orang yang
hilang mulai dilepaskan dan secara bertahap perhatian dialihkan kepada obyek
yang baru (Suliswati, 2005).
Teori respons psikologis juga
dikemukakan oleh Hundak & Gallo (1997) yang meliputi hal-hal sebagai
berikut :
- Tahap
terkejut atau tidak percaya
Pada
tahap ini individu yang mengalami masalah atau kehilangan akan menunjukkan
karakteristik perilaku menghindari atau menolak. Individu gagal memahami makna
rasional dan dampak emosional dari diagnose yang dialami.
- Tahap
Mengembangkan Kesadaran
Pada
tahap ini perilaku individu dihubungkan dengan rasa marah dan bersalah. Marah
diekspresikan dengan cara berlebihan dan tidak konstruktif sehingga kadang
dikompensasikan pada pelayanan yang kurang, seperti sikapperawat yang lamban.
- Tahap
Resusitasi
Pada
tahap ini orang berduka mengesampingkan marah dan pertahanan serta mulai
mengatasi bentuk kehilangan yang dialami salah satunya adalah kesedihan dan
mengungkapkan dengan menangis.
- Tahap
Resolusi
Pada
tahap ini individu mulai beradaptasi, kepedihan yang menyakitkan berkurang dan
orang bergerak untuk menuju identifikasi sebagai seseorang yang mempunyai
keterbatasan.
PROSES
SENSORIS
Pengertian
Proses
sensoris adalah proses masuknya rangsang melalui alat indera ke otak (serebral)
kemudian kembali melalui saraf motoris dan berakhir dengan perbuatan.
Pengamatan
Proses
sensoris disebut juga pengamatan, yaitu gejala mengenal benda-benda di sekitar
dengan mempergunakan alat indera. Pengamatan dengan anggapan (respons) memiliki
perbedaan. Pengamatan terjadi pada saat stimulus (rangsangan) mengenai indera
dan menghasilkan kesadaran dan pikiran. Respons yaitu proses terjadinya kesan
dalam pikiran setelah stimulus tidak ada.
Proses
awal dari pengamatan disebut perhatian, sedangkan psoses akhir disebut persepsi
yang menyebabkan kita mempunyai pengertian tentang situasi sekarang atas dasar
pengalaman yang lalu. Persepsi merupakan bentuk pengalaman yang belum disadari
sebelumnya sehingga individu belum mampu membedakan dan melakukan pemisahan apa
yang sedang dihayati. Apabila pengalaman tersebut telah disadari sehingga
individu sudah mampu membedakan dan melakukan pemisahan antara subjek dengan
objek, disebut “apersepsi”.
Contoh : secara
fisiologis waktu yang lamanya 1 jam adalah 60 menit atau 3600 detik. Secara
psikologis dapat terasa lama (mis. Pada saat antri membeli tiket atau menunggu
seseorang). Namun sebaliknya, dapat terasa sebentar (mis. saat bergembira,
bersenda gurau, pesta, dan sebagainya).
Secara
fisiologis indra merupakan alat penerima rangsang yang akan diproses oleh
organ-organ tubuh lain yang dibawa keotak, sedangkan secara psikologis yang
penting adalah kesan yang telah terjadi, setelah ditemukan situasi berarti bagi
subjek.
Proses
pengamatan (penyerapan atau persepsi) melalui 3 proses yaitu :
- Proses
fisik, stimulus mengenai alat indra
- Proses
fisiologis, stimulus diteruskan oleh saraf sensoris ke otak
- Proses
psikologis, proses dalam otak sehingga individu menyadari apa yang
diterima oleh alat indra.
TINGKAT
KESADARAN
Alam
Sadar Dan Alam Tak Sadar
Alam
Sadar (Kesadaran = Conscious)
Pengertian
Kesadaran
merupakan kemampuan individu mengadakan hubungan dengan lingkungannya serta
dengan dirinya sendiri (melalui panca indranya) dan mengadakan pembatasan
terhadap lingkungannya serta terhadap dirinya sendiri (melalui perhatian). Alam
sadar adalah alam yang berisi hasil-hasil pengamatan kita kepada dunia luar
(Maramis, 1999).
Bentuk-bentuk
kesadaran
Menurut
Maramis (1999), bentuk-bentuk kesadaran, yaitu kesadaran normal, kesadaran
menurun, kesadaran meninggi, kesadaran waktu tidur, kesadaran waktu mimpi,
kesadaran waktu disosiasi, trance,
hypnosis, dan kesadaran yang terganggu.
Kesadaran normal, suatu bentuk kesadaran
yang ditandai individu sadar tentang diri dan lingkungannya sehingga daya
ingat, perhatian dan orientasinya mencakup ruang, waktu dan orang dalam keadaan
baik.
Kesadaran yang menurun, suatu bentuk
kesadaran yang berkurang secara keseluruhan, kemampuan persepsi, perhatian, dan
pemikiran. Tingkatan menurunnya kesadaran :
- Amnesia,
menurunnya kesadaran ditandai dengan hilangnya ingatan atau lupa tentang
suatu kejadian tertentu
- Apatis,
menurunnya kesadaran ditandai dengan acuh tak acuh terhadap stimulus yang
masuk (mulai mengantuk)
- Somnolensi,
menurunnya kesadaran ditandai dengan mengantuk (rasamalas, dan ingin
tidur).
- Sopor,
menurunnya kesadaran ditandai dengan hilangnya ingatan, orientasi, dan
pertimbangan.
- Subkoma dan koma,
menurunnya kesadaran ditandai dengan tidak adanya respons terhadap
rangsang yang keras.
Kesadaran yang meninggi
adalah bentuk kesadaran dengan respons yang meninggi terhadap rangsang.
Contoh :
Warna terlihat lebih terang dan
suara terdengar lebih keras.
Kesadaran waktu tidur, suatu bentuk
kesadaran yang ditandai dengan menurunnya kesadaran secara reversibel, biasanya
disertai posisi berbaring dan tidak bergerak.
Contoh :
- Nonrapid eye movement sleep (NREM
sleep) atautidur tanpa gerak
mata cepat.
- Rapid eye movement sleep (REM
sleep) atau tidur dengan gerak
mata cepat, 20%-25% dari lamanya tidurmalam seorang dewasa muda dan ada
hubungan dengan mimpi.
Kesadaran waktu
disosiasi, suatu bentuk kesadaran ditandai dengan keadaan memisahkan sebagian
tingkah laku atau kejadian dirinya secara psikologik dari kesadaran. Bentuk
disosiasi, meliputi :
a. Trance,
yaitu keadaan kesadaran tanpa reaksi yang jelas terhadap lingkungan yang
biasanya mulai mendadak.
Contoh:
Kesurupan,
permainan kuda kepang, dan tari keris.
b. Senjata histerik,
yaitu kehilangan ingatan atas dasar psikologik ditandai kesadaran menurun dan
menyempit.
c. Fugue,
yaitu suatu periode penurunan kesadaran dengan pelarian secara fisik dari suatu
keadaan yang menimbulkan banyak stress (ada keinginan besar untuk mengembara).
d. Serangan histerik,
yaitu suatu penampilan emosional yang jelas, dengan unsur manarik perhatian dan
kelihatannya tidak ada kontak dengan lingkungan.
Hypnosis
ialah kesadaran yang sengaja diubah melalui sugesti.
Alam
Tak Sadar
Pengertian
Alam tak sadar adalah daerah kesadaran
yang berisi berbagai ide dan afek yang ditekan, yang tidak dapat diingat
kembali karena ditahan oleh alam prasadar sebagai sensor.
Ciri-ciri alam tak sadar:
- Mengandung
ide dan afek yang ditekan
- Hal-hal
yang terdapatdlm alam tak sadar tidak dapat diingat kembali
- Apabila
mau muncul ke alam sadar harus melewati sensor alam prasadar
- Memiliki
prinsip kesenangan dengan tujuan memuaskan keinginan
- Berhubungan
erat dengan naluri terutama naluri seksual.
TEORI
ALAM SADAR DAN ALAM TAK SADAR
Teori
Sigmund Freud (1856-1939)
Menurut
Freud bahwa kesadaran hanyalah sebagian kecil dari seluruh kehidupan psikis.
Psikis diibaratkan fenomena gunung es di tengah lautan luas dan yang terlihat
di permukaan air laut menggambarkan hal-hal yang ada dalam sadar, sedangkan
yang berada di bawah permukaan air laut dan merupakan bagian terbesar adalah
hal-hal yang tidak disadari atau ketidaksadaran. Menurut Freud di dalam
ketidaksadaran inilah terdapat kekuatan-kekuatan dasar yang mendorong pribadi.
Dalam
kehidupan psikis terdapat tiga unsur penting yang membentuk kepribadian, yaitu
: Das Es (the id), Das Ich (the ego), dan Das Ueber Ich (the super ego).
Alam
sadar
Alam
sadar merupakan bagiankecil dari kehidupan psikis yang merupakan sistem yang
disadari. Kesadaran ini diperoleh melalui pengamatan (persepsi) baik yang
berasal dari luar dirinya (eksternal) maupun yang dari dalam dirinya
(internal). Alam sadar memiliki hubungan yang sangat erat dengan alam prasadar.
Kesadaran itu sendiri merupakan fenomena subjektif yang isinya hanya dapat
dikomunikasikan melalui perilaku dan bahasa.
Alam
prasadar atau bawah sadar
Alam
prasadar merupakan jembatan penghubung antara alam tak sadar alam sadar.
Kehidupan psikis alam prasadar disebut proses berpikir sekunder yang memiliki
prinsip kenyataan dan bertujuan menghambat munculnya keinginan instingtif,
menghindari ketidaksenangan dan mengikat energi psikis agar sesuai dengan
kenyataan dan ajaran serta norma individu.
Alam
tak sadar
Alam
tak sadar merupakan sistem dinamis yang berisi berbagai ide dan afek yang
ditekan atau terdesak. Hal-hal yang ada dalam alam tak sadar tidak dapat
dimunculkan kembali ke alam sadar karena ada sensor maupun represi dari alam
prasadar. Kompleks terdesak dapat muncul ke alam sadar apabila alam prasadar
dibuat tak berdaya seperti pada pembentukan gejala neurotic, dalam keadaan
mimpi, atau dikelabui melalui lelucon.
Menurut
Kaplan H. dkk (1997), alam tak sadar memiliki 5 ciri yaitu:
- Berhubungan
erat dengan dorongan insting, yaitu dorongan seksual dan dorongan
mempertahankan diri
- Isi
alam tak sadar terbatas pada harapan yang mencari pemenuhan sehingga
menimbulkan motivasi
- Alam
tak sadar ditandai proses berpikir primer yang memiliki tujuan utama
mempermudah pemenuhan harapan dan pelepasan insting yang diatur oleh
prinsip kesenangan.
- Ingatan
yang berada dalam alam tak sadar mudah dilepaskan dengan simbol verbal
- Isi
yang ada dalam alam tak sadar untuk dapat disadari harus melalui alam
prasadar dengan mengalahkan sensor penghambat.
Teori
Carl Gustaf Jung
Menurut
Jung bahwa jiwa (psikis) manusia yang merupakan totalitas kehidupan jiwa
terdiri dari dua alam, yaitu:
- Alam
sadar, yang berfungsi untuk adaptasi terhadap dunia luar (lahiriah)
- Alam
tak sadar, yang berfungsi untuk adaptasi terhadap dunia dalam (batiniah).
Ketidaksadaran merupakan tenaga utama dari kehidupan manusia
Struktur
kesadaran
Menurut
Jung sebagaimana diuraikan oleh Sumadi Suryabrata(1983), komponen pokok
kesadaran adalah fungsi jiwa dan sifat jiwa.
Fungsi
jiwa ialah suatu bentuk aktivitas kejiwaan yang secara teori tidak berubah
dalam lingkungan yang berbeda-beda (Sumadi Suryabrata, 1989).
Jiwa
memiliki 4 fungsi pokok, yaitu :
- Fungsi
pikiran, bersifat rasional dan cara bekerjanya dengan penilaian
salah-benar
- Fungsi
perasaan, bersifat rasional dan cara bekerjanya dengan penilaian senang
dan tidak senang
- Fungsi
pendirian, bersifat irasional dan cara bekerjanya tanpa penilaian ; sadar
(indrawi)
- Fungsi
perasaan, bersifat irasional dan cara bekerjanya tanpa penilaian; tak
sadar (naluri).
Energi psikis
memiliki dua arah, yaitu :
a. Ke
dalam, yaitu arah energi psikis yang orientasinya ditujukan ke dalam dirinya
(batiniah)
b. Ke
dunia luar, yaitu arah energi psikis
yang orientasinya ditujukan ke luar dirinya (lahiriyah)
Setiap individu
mengadakan orientasi terhadap dunia sekitarnya, namun cara yang dipakai antara
individu satu dan yang lain berbeda.
Contoh :
- Ada
individu yang acuh terhadap kejadian di sekitarnya dan sebaliknya ada
individu yang sangat peduli terhadap kejadian yang sama
- Ada
individu cepat merespons terjadinya musibah yang dialami masyarakat
sekitarnya, namun sebaliknya ada yang acuh tak acuh.
Dari contoh
tersebut ada individu yang memiliki orientasi ke luar atau extravert yang dipengaruhi dunia objektif (dunia di luar dirinya).
Ada juga individu yang memiliki orientasi ke dalam atau introvert yang dipengaruhi dunia subjektif (dunia dalam dirinya).
Ciri-ciri keduanya sebagai berikut:
- Tipe
extravert
·
Orientasinya lebih
banyak tertuju ke luar (lahiriah).
·
Pikiran, perasaan, dan
tindakannya terutama ditentukan oleh lingkungan sosial maupun nonsosial di luar
dirinya.
·
Sifatnya positif
terhadap masyarakat, cepat beradaptasi dengan lingkungan, tindakan cepat dan
tegas, hatinya terbuka, mudah bergaul, dan hubungan dengan orang lain lancar.
·
Kelemahannya adalah
perhatian terhadap dunia luar terlalu
kuat yang akan membuatnya tenggelam dalam dunia objektif sehingga akan mengalami kehilangan dirinya
atau asing terhadap dunia subjektifnya. Di samping itu, mereka cenderung cepat
melakukan tindakan tanpa pertimbangan yang matang.
- Tipe
introvert
·
Orientasinya tertuju ke
dalam dirinya (batiniah)
·
Pikiran, perasaan, dan
tindakannya terutama ditentukan oleh factor subjektif
·
Adaptasi dengan dunia
luar kurang baik; jiwanya tertutup, sukar bergaul, sukar berhubungan dengan
orang lain, kurang dapat menarik hati orang lain, tingkah lakunya lamban dan
ragu-ragu, serta penyesuaian dengan batinnya baik.
·
Kehidupan batiniah kaya
dan terdidik secara baik
·
Bertindak hati-hati dan
penuh perhitungan
·
Kelemahannya adalah
jarak dengan dunia objektif terlalu jauh sehingga lepas dari dunia objektifnya
Struktur
ketidaksadaran
Terdiri
dari ketidaksadaran pribadi dan ketidaksadaran kolektif.
Ketidaksadaran
pribadi, berisi hal-hal yang diperoleh individu
selama hidupnya, yang meliputi hal-hal terdesak, terlupakan (bahan-bahan
ingatan), dan hal-hal yang teramati, terpikir dan terasa di bawah ambang
kesadaran. Termasuk juga alam prasadar,
yang merupakan daerah perbatasan antara ketidaksadaran pribadi dengan ketidaksadaran
kolektif dan berisi hal-hal yang siap masuk ke kesadaran dan alam bawah sadar, merupakan daerah
perbatasan antara ketidaksadaran pribadi dengan ketidaksadaran kolektif dan
berisi hal-hal yang tidak dapat diingat lagi, hal-hal yang tidak diolah dan keadaan
trance.
Ketidaksadaran kolektif, berisi mitologi
dan simbolik masa lalu yang diperoleh selama pertumbuhan psikis seluruh jenis
manusia, melalui generasi terdahulu yang merupakan endapan cara-cara reaksi
kemanusiaan yang khas zaman dahulu pada saat manusia menghadapi ketakutan,
bahaya, perjuangan, kelahiran dan kematian.
Lapisan-lapisan
ketidaksadaran kolektif sebagai berikut:
a.
Paling atas yang berada langsung di bawah
ketidaksadaran pribadi, berisikan emosi, afek, dan dorongan primitive.
b.
Di bawah lapisan tersebut, berisikan invasi,
yaitu erupsi dari bagian terdalam dari ketidaksadaran serta hal-hal yang sama
sekali tidak dapat dibuat sadar.
Simptom adalah
gejala dorongan jalannya energi yang normal dan merupakan tanda bahaya, yang
memberi tahu bahwa ada sesuatu dalam kesadaran yang kurang dan perlu perluasan
ke alam tak sadar. Bentuknya dapat gejala kejasmanian maupun kejiwaan.
Kompleks-kompleks adalah
bagian kejiwaan kepribadian yang terbelah dan lepas dari kontrol serta memiliki
kehidupan sendiri dalam kegelapan dan ketidaksadaran, yang dapat menghambat
maupun memajukan kesadaran menyebabkan perilaku yang keliru (mis. lupa, salah
menulis, salah membaca, salah ucap dan salah arah).
Mimpi sering timbul
dari hal-hal yang terdesak, memiliki hukum dan bahasa sendiri. Mimpi tidak
terkait sebab-akibat, ruang dan waktu. Bahasa mimpi adalah perlambang sehingga
perlu pemahaman melalui penafsiran. Menurut Jung, mimpi merupakan manifestasi
ketidaksadaran kolektif yang mempunyai fungsi konstruktif, sebagai regulasi
(pengaturan) isi ketidaksadaran, keberatsebelahan dari konflik.
Fantasi dan
khayalan merupakan bentuk manifestasi
ketidaksadaran yang bersangkutan dengan mimpi dan timbul pada saat taraf
kesadaran merendah.
Archetypus adalah
isi kejiwaan yang ada sejak zaman purba atau yang dibawa sejak manusia pertama
lahir. Archetypus berbentuk pendapat
dan reaksi instingtif tertentu yang terjadi diluar kesadaran, artinya bahwa
setiap individu akan berbuat sama dan bereaksi sama terhadap suatu peristiwa
secara instingtif dan tanpa didasari serta muncul dari ketidaksadaran kolektif.
Sumber archetypus adalah ingatan
tentang mitos, setan, roh jahat, perbuatan mistik, dan warisan religius yang
diwariskan leluhur, misalnya mitos kekejaman
ibu tiri, sifat ular yang jahat dan setan yang memiliki sifat jahat.
No comments:
Post a Comment