LISTRIK MENGALIR, ENERGI DAN DAYA
LISTRIK
A. Listrik
Dalam kehidupan sehari-hari kita
sering menemui gejala-gejala alam yang merupakan gejala kelistrikan, sebagai
contoh bila kita sedang menyisir rambut yang kering dengan menggunakan sisir
plastik, barangkali kita pernah mendengar bunyi gemersik pada rambut.
Bila suatu benda mempunyai sifat-sifat
seperti hal tersebut di atas, maka benda itu mempunyai muatan listrik atau
bermuatan listrik. Benda yang bermuatan listrik dapat menarik serpihan kertas
gabus atau beberapa benda lain yang ringan. Pada umumnya memuati benda tadi
dengan benda lain, muatannya diam pada benda tersebut, maka listrik itu disebut
listrik statis (listrik tak bergerak atau disebut listrik diam). Kita
mengetahui adanya muatan listrik statis ini dengan menggunakan sebuah alat yang
disebut elektrostop.
“Styrofoair” yaitu benda ringan yang
biasa digunakan untuk penahan barang elektronik yang dipak seperti radio atau
televisi.
Bila kita mengamati mistar plastik
atau sisir yang digosok dengan rambut kering, hal ini membuktikan bahwa mistar
plastik dan sisir plastik yang digosok dengan rambut itu bermuatan listrik
elektrostop, yang banyak digunakan untuk percobaan adalah yang disebut
elektrostop daun.
Bila benda bermuatan listrik ini
didekatkan pada kepala elektrostop maka daun-daun elektrostop akan mengembang,
menandakan bahwa elektrostop ini bermuatan karena didekati oleh benda yang
bermuatan. Kalau tidak ada muatan, daun-daunnya kuncup. Daun-daunnya terbuat
dari logam yang tipis seperti kertas emas atau aluminium.
Banda yang jumlah muatan negatifnya
sama dengan muatan positifnya disebut netral. Bila kelebihan muatan negatif
disebut benda bermuatan negatif, begitu juga sebaliknya.
Pada tahun 1729 orang Inggris yang
bernama Stephengray menemukan bahwa muatan listrik dapat berpindah dari suatu
benda ke benda yang lain yang tidak bermuatan. Dan ia menyimpulkan bahwa bila
sebuah benda bermuatan dihubungkan dengan benda tidak bermuatan dengan
menggunakan logam, maka muatan itu pindah dari benda yang bermuatan ke benda
yang tidak bermuatan.
Zat-zat yang dapat memindahkan muatan
listrik dari satu tempat ke tempat lain disebut penghantar (konduktor). Gay
menemukan bahwa zat-zat yang tidak dapat menghantar muatan listrik disebut
penyekat (isolator). Benda penghantar adalah logam-logam karbon, air raksa,
badan manusia, kayu basah, tanah bumi), dan sebagainya. Yang termasuk isolator
adalah karet, porselen, udara ebonit, parafin, dan lain-lain.
Yang termasuk konduktor adalah
germanium dan silikon. Satuan muatan listrik adalah coulomb (c) yang diambil
dari seorang ahli fisika Perancis yang bernama E.A. Coulomb (1736 – 1806).
Besar dinyatakan dengan simbol Q.
Hukum Coulombnya yaitu : Besarnya gaya
tarik menarik atau tolak menolak antara dua benda yang bermuatan listrik
sebanding dengan besar muatan masing-masing benda itu dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antara kedua benda itu.
Dapat ditulis
Bila di dalam suatu ruangan sebuah
benda bermuatan listrik mengalami gaya listrik, maka ruang itu disebut medan
listrik. Karena adanya gaya tolak menolak antara muatan sejenis maka dalam
benda yang bermuatan listrik seolah-olah terdapat suatu tekanan listrik yang
mencoba untuk menjauhkan letak muatan yang satu dengan yang lain. Tekanan
listrik ini disebut juga tegangan atau potensial listrik.
Jika A dan B dihubungkan oleh suatu
penghantar, benda A disebut mempunyai potensial lebih tinggi dari pada benda B.
Bila elektron-elektron mengalir dari B ke A satuan potensial listrik adalah
Volt (V).
B. Listrik Mengalir
Sumber Tegangan
Listrik
Tegangan listrik adalah sesuatu yang
dapat menyebabkan muatan-muatan listrik dalam penghantar mengalir. Listrik
mengalir karena ada perbedaan tegangan. Beda tegangan disebut juga beda
potensial. Sumber-sumber tegangan listrik ada 3 golongan besar, yaitu :
1.
Yang mengbah tenaga kimia menjadi
tenaga listrik
Contoh
: accu dan batu baterai.
2.
Yang mengubah tenaga mekanik menjadi
tenaga listrik, yaitu berbagai jenis dinamo dan generator.
3.
Yang mengubah cahaya menjadi tenaga
listrik, yaitu disebut fotosel matahari.
Sumber
tegangan listrik ada 2 golongan, yaitu :
1.
Sumber tegangan searah : Sumber
tegangan yang dapat mengalir-mengalir arus listrik ke satu arah saja dalam
penghantar dari yang tinggi ke yang rendah
2.
Sumber tegangan bolak-balik : Sumber
tegangan yang arahnya selalu bolak-balik ke arah selang waktu tertentu
C. Tegangan dan Arus Listrik
1.
Tegangan
Tegangan
adalah sesuatu yang dapat menyebabkan arus mengalir dalam suatu penghantar
Beda
tegangan di titik A dan titik B
Sehingga VAB =
Satuan : VAB =
Maka tiap detik mengalir coulomb atau
didefinisikan banyaknya muatan
2.
Arus Listrik
Arus
Listrik adalah gerakan atau aliran muatan listrik.
Pergerakan
muatan ini terjadi pada konduktor.
Arus
listrik dapat terjadi karena muatan positif yang bergerak ataupun karena muatan
negatif yang bergerak. Arah arus listrik adalah arah muatan positif.
Contoh
:
Arus
pada baterai dan Aki, mengalir dari kutub positif (+) ke kutub negatif (-)
D. Hukum Ohm
“Bila
suhu tetap, perbandingan beda tegangan V dengan kuat arus i, pada suatu
penghantar merupakan suatu bilangan tetap”.
Simbolnya
:
Hasil
bagi beda tegangan dengan kuat arus pada suatu penghantar disebut hambatan atau
tahanan.
Bila
hambatan ini dinyatakan dengan R, maka :
atau V = i R
Satuannya : Bila R
= R =
Maka R = Satuannya
dalam ohm (memakai nama George Simon Ohm)
Contoh :
Bila kuat arus suatu
penghantar 2,50 Ampere dan beda tegangannya 110 volt maka hambatannya ialah :
R = =
E. Hambatan dan Penghambat
Di dalam penghantar juga sebenarnya
arus mengalami hambatan, tetapi besar kecilnya tergantung kepada berbagai
faktor antara lain :
a.
Panjang kawat penghantar
b.
Luas penampang kawat penghantar
c.
Jenis bahan pengantar
Besar
persamaannya :
Rho
(r)
ialah suatu faktor perbandingan yang besarnya tergantung kepada jenis bahan
penghantar dan r (rho) dapat disebut hambatan jenis
bahan penghantar tersebut.
Persamaan
di atas diturunkan menjadi :
r =
r =
F. Kuat Arus Listrik pada
Percabangan
“Jumlah
arus listrik yang masuk ke titik percabangan sama dengan jumlah arus listrik
yang keluar dari titik percabangan tersebut”.
Jadi
:
I = I1 + I2
+ I3
G. Rangkaian Seri dan Rangkaian
Paralel
1.
Rangkaian Seri
Bila kita memperhatikan alat-alat
listrik dipasang berurutan, yang satu di belakang yang lain, sehingga arus yang
mengalir melalui alat-alat itu disebut rangkaian seri.
Contoh
:
Rangkaian
baterai pada lampu senter
Rumus : R =
Bila k menyatakan
hambatan di antara A dan B, maka :
R =
VAB = VAC
+ VCD + VBD
R =
R =
R = RAC +
RCD + RDB
2.
Rangkaian Paralel
Hubungan
paralel adalah hubungan alat-alat listrik dalam rumah dan pabrik-pabrik
Menurut hukum ohm : I =
VAB = VAC
= VCD = VDB
I1 = , I2 = , I3 =
Menurut
Hukum Kirchoff, I
i = i 1 + i 2 + i 3
Maka
Jadi
:
H.
Energi
dan Daya Listrik
Bila suatu hambatan dilalui oleh arus
listrik, hambatan tersebut menjadi panas karena tumpukan antara muatan yang
mengalir dengan elektron konduktor. Dengan kata lain muatan yang mengalir (q)
karena adanya benda potensial (V) pada konduktor memberikan energi (W) sebesar
:
W = q . V
Karena muatan listrik q = It
dan beda potensial V = IR, maka :
W = V . It
W = I2
Rt
W =
Daya didefinisikan
sebagai energi persatuan waktu, secara matematis daya listrik (p) dapat ditulis
sebagai berikut :
p =
Daya listrik (p) dapat juga diperoleh
dari hubungan
P = VI = I2R =
Untuk hambatan
listrik yang konstan, besar daya listrik sebanding dengan kuadrat tegangan
ataupun kuadrat arus.
PENUTUP
A. Rangkuman
1.
Arus listrik sangat bermanfaat dalam
kehidupan kita, misalnya untuk penerangan, untuk menghidupkan mesin-mesin dan
peralatan rumah tangga, serta untuk transportasi.
2.
Arus listrik pada baterai dan aki
mengalir dari kutub positif (+) ke kutub negatif (-).
3.
Arus listrik pada rangkaian tertutup
dapat menyalakan lampu. Rangkaian tertutup dapat berupa rangkaian seri,
paralel, dan campuran.
4.
Rangkaian seri adalah proses
mengalirnya arus dari satu tempat dan mempengaruhi tempat-tempat yang lain.
5.
Rangkaian paralel adalah proses
mengalirnya arus hanya pada satu tempat saja, tidak mempengaruhi tempat-tempat
yang lain.
6.
Konduktor ialah benda-benda yang dapat
mengahantarkan arus listrik, sedangkan isolator ialah benda-benda yang tidak
dapat menghantarkan arus listrik.
7.
Bentuk energi listrik dapat duiubah ke
bentuk energi lain seperti gerak, panas, dan bunyi.
8.
Listrik dapat dihasilkan oleh baterai,
aki, dan dinamo
9.
Alat ukur tegangan listrik disebut
Volt meter, alat ukur arus listrik disebut ampere, dan alat ukur hambatan
listrik disebut ohm meter.
B. Saran
1.
Dengan mempelajari listrik mengalir,
energi dan daya listrik kita hendaknya dapat memahami dan mengetahui segala
sesuatu hal mengenai listrik, energi dan daya.
2.
Diharapkan kepada mahasiswa agar dapat
memperhatikan dan peduli terhadap masalah pokok pembahasan.
DAFTAR PUSTAKA
Haryanto,
Ilmu
Pengetahuan Alam untuk SD, Jilid 4, Cetakan Kelima, Penerbit Erlanggam
Jakarta, 1994
Foster,
Bob, Fisika
SMU, Jilid 24, Penerbit Erlangga, 1994
Hasanuddin,
Drs., dkk., Fisika SLTP, Jilid II, Penerbit Armico, Bandung, 1994
Departemen
Agama RI, 1998/1999, Konsep Dasar IPA I, Depdikbud.
No comments:
Post a Comment