Tuesday, 12 March 2019

MAKALAH PUASA DAN HIKMAH PUASA


A.    PUASA
1.   Pengertian Puasa

Puasa bila ditinjau dari segi ahli bahasa merupakan suatu sifat menahan diri dalam bentuk apapun, sedangkan yang dimaksud disini adalah dalam bentuk pengertian syar’I, yaitu menahan diri dari sesuatu yang dapat membukakan puasa atau membatalkannya dengan nilai tertentu mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari pada hari-hari yang dibolehkan berpuasa.

2.      Hikmah Puasa
Puasa selain suatu ibadah yang telah diwajibkan kepada kita, dibalik dari pada itu mempunyai hikmah-hikmah yang sangat banyak. Puasa merupakan penyuci jiwa manusia agar dapat terhindar dari perbuatan jahat dan segala bentuk sifat tidak terpuji. Puasa tidak hanya menjauhkan kita dari makanan dan minuman tetapi juga menjauhkan kita dari perbuatan-perbuatan yang tidak baik. Puasa selain melatih diri menghadapi lapar dan dahaga sehingga dapat menimbulkan rasa kasihan pada orang-orang miskin dan dengan mudah melakukan kewajiban-kewajiban lainnya, seperti memberi zakat, shalat, dan lain-lainnya. Selain itu puasa juga baik bagi kesehatan manusia yang melakukannya.




3.      Syarat-syarat dan Rukun-rukun Puasa
Setiap ibadah tentu saja mempunyai syarat dan rukunnya sendiri, begitu juga dengan puasa mempunyai syarat-syarat sehingga terpundaknya suatu kewajiban mengerjakannya.
Syarat-syarat tersebut ada 4 (empat), yaitu:
1.    Islam,
2.    Berakal,
3.    Baligh,
4.    Sanggup melaksanakannya.
Dari syarat di atas dapatlah dipahami tidak diwajibkan puasa kepada kafir asli walaupun dia akan mendapat siksaan nantinya, akan tetapi bagi orang murtad tetap dituntut. Begitu juga tidak wajib terhadap orang yang gila dan orang belum sampai batasan baligh, karena semua ini merupakan patokan perbuatan dalam ibadah.
Rukun-rukun puasa ada 4 (empat), yaitu:
1.    Niat, jika puasa tersebut merupakan puasa Ramadhan atau Nazar maka harus dilakukan niat pada malam hari sebelum fajar. Sebagaimana yang diterangkan dalam hadits berikut:
2.    Menahan diri dari makan dan minum,
3.    Menahan diri dalam berhubungan suami istri,
4.    Jangan bersengaja muntah.





4.      Hal-hal yang Membatalkan Puasa
Dengan terpenuhinya segala syarat dan rukun serta semua ketentuan maka puasa sudah dianggap sah menurut hukum syari’ah dan dhahiriah, akan tetapi semua ini dapat dibatalkan oleh beberapa faktor berikut ini:
1.    Memasukkan sesuatu ke dalam rongga yang terbuka dengan sengaja,
2.    Mengobati qubul dan dubur,
3.    Muntah dengan sengaja,
4.    Melakukan hubungan suami istri,
5.    Keluar sperma dengan mubasyarah,
6.    Haidh, nifas, gila, dan murtad,
7.    Wiladah.
5.      Puasa yang Terlarang
Ada beberapa hari yang diharamkan berpuasa, yaitu:
1.    Puasa pada hari Syak (keraguan),
2.    Puasa pada dua Hari Raya (Idul Fitri dan Idul Adha),
3.    Puasa pada hari Tasyrik (11,12, dan 13 Dzulhijjah).
6.      Faktor-faktor yang Menghilangkan Pahala Puasa
1.    Ghibah (mengupat), yaitu membicarakan tentang orang lain yang apabila didengar oleh orang tersebut maka dia akan marah, baik di depannya ataupun di belakangnya.
2.    Namimah (mengadu domba sesama manusia).
3.    Kizbu (berdusta), yaitu memberitahukan sesuatu yang tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
4.    Mengqublah (bercium).
5.    Bersumpah untuk kebatilan atau melawan kebenaran.
6.    Seluruh perbuatan yang diharamkan dalam agama.
B. ZAKAT MAL
a        Devinisi Zakat
Zakat menurut bahasa adalah: membersihkan dan berkembang, sedangkan menurut menurut istilah syara’ adalah nama sesuatu yang dikeluarkan (diambil dari harta atau badan) dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh syara’

b       Harta yang wajib dizakatkan
Harta – harta yang wajib dizakati yang sudah sampai nisab adalah :
-       Emas
-       Perak
-       Harta dagangan
-       Binatang ternak
-       Hasil tanaman
-       Hasil tambang.

c        Kefardhuan Zakat
Dalil-dalil yang menyatakan wajib zakat banyak sekali, di antaranya adalah surat at-taubah ayat 43 dan juga hadist Rasulullah yang di riwayatkan oleh Tabrany dan Abu Nuaim dan Khatib yang di terima dari Abi Mas’ud dan juga hadist yang di riwayatkan oleh Bukhari dan Muslem di terima dari Abu Hurairah dan lain-lain.
Kewajiban akal yang disebutkan dalam ayat-ayat dan hadist di atas diberikan kepada senif-senif yang delapan seperti yang tercantum dalam surat At-Taubah ayat  60.

d       Kelompok – kelompok yang Mustahiqqin
Mustahiqqin adalah orang-orang yang berhak menerima zakat. Berdasarkan Alqur’an, orang yang berhak menerima zakat ada 8 kelompok manusia yaitu :
ð Fakir
ð Miskin
ð Muallaf (orang yang baru masuk Islam)
ð Amil (petugas / pekerja dalam pembagian zakat)
ð Riqab (budak-budak yang dijanjikan merdeka apabila sudah dibayar)
ð Gharim (orang yang berutang untuk dirinya sendiri untuk kepentingan yang bukan maksiat)
ð Sabilillah (pejuang agama, sekarelawan, sekalipun ia kaya)
ð Ibnu Sabil (musafir yang melewati daerah zakat atau memulai kepergiannya yang memang dari daerah zakat.
                 
e        Syarat Wajib Zakat
Syarat untuk menunaikan zakat supaya sah ada dua (2) yaitu :
    1. Niat, seumpama berniat dalam hati “ inilah zakat fardhu atas ku”
    2. Zakat diberikan kepada orang yang berhak yaitu “Mustahiqqin”

f         Qadar Nisab Zakat Harta
Qadar nisab zakat telah ditentukan oleh jumhur ulama dengan ketentuan – ketentuan sebagai berikut:
  1. Emas dan Perak
Emas dalam 1 tahun harus mencapai 20 mistqal sedangkan perak harus mencapai 200 dirham dalam 1 tahun.
Zakat emas dan perak sebesar 1/40 = 2,5 %
  1. Harta Dagangan
Harta dagangan wajib dizakati adalah harta yang tersisa pada jangka 1 tahun baik modal atau pun laba-rugi yang semua jumlahnya dikadarkan dengan harga emas/perak. Apabila sudah mencapai dengan harga yang semisal emas/perak maka wajib dizakti hartanya sebesar 1/40 = 2,5 %.
  1. Makanan Pokok
Wajib dizakati biji – bijian makanan pokok yang berat bersihnya (tidak termasuk kulit) adalah 5 wasaq = 300 Sha’.
1 Sha’ = 4 mud                 300 Sha’ = 1200 mud
1 mud = 11/3 liter                1200 mud = 13200/3 = 4400 liter
Maka, apabila sudah sampai 4400 liter disetiap kali panen maka wajib dizakati sebesar 10 % apabila diairi oleh hujan, apabila diairi dengan usaha sendiri maka zakatnya sebesar 5 %.
  1. Binatang Ternak
v  Unta
Untuk setiap 5 ekor unta zakat nya adalah seekor kambing, Qibas umur 1 tahun / kambing jawa umur 2 tahun, pembagian ini berlaku hingga 25 ekor. Jika untanya genap 25 ekor maka zakatnya seekor umta betina umur 1 tahun, kewajiban ini berlaku sampai 36 ekor unta. Untuk Unta berjumlah 36 s/d 46 ekor zakatnya adalah seekor unta betina berumur 2 tahun. Untuk unta berjumlah 46 – 61 ekor, zakatnya seekor unta betina berumur 3 tahun. Untuk unta berjumlah 61 ekor zakatnya unta betina berumur 4 tahun. Untuk unta berjumlah 76 ekor zakatnya 2 ekor unta betina berumur 2 tahun. Untuk unta berjumlah 91 ekor, zakatnya 2 ekor unta betina berumur 3 tahun. Untuk unta berjumlah 121 ekor zakatnya 3 ekor unta betina berumur 2 tahun.
Kemudian apabila lebih dari 121 ekor maka disetiap 40 ekor zakatnya adalah berumur 3 tahun.
v  Lembu
Untuk 30-40 ekor lembu zakatnya adalah seekor anak lembu berumur 1 tahun. Untuk 40-60 ekor lembu zakatnya adalah seekor lembu betina berumur 2 tahun. Untuk 60 ekor lembu zakatnya 2 ekor lembu berumur 1 tahun.
Kemudian setiap 30 ekor lembu zakatnya 1 ekor lembu 1 tahun dan setiap 40 ekor zakatnya seekor lembu betina berumur 2 tahun.
v  Kambing
Untuk 40 – 121 ekor kambing zakatnya seekor kambing . untuk 121 – 200 ekor kambing zakatnya 2 ekor kambing. Untuk 201 – 300 ekor kambing zakatnya 3 ekor kambing.
Kemudian disetiap 100 ekor kambing zakatnya seekor kambing atau qibas berumur 1 tahun atau 1 kambing Jawa berumur 2 tahun.
  1. Hasil Tambang
Hasil tambang dapat dizakati apabila sudah sampai hisab dengan kadar ditamsilkan (diasmakan harga ) dengan harga emas atau perak. Adapun yang wajib dikeluarkan adalah sebesar 10% dari hasil tambang tersebut

G. Hikmah Zakat
Hikmah zakat banyak, namun yang terbesar dan terpenting adalah untuk mensejahterakan umat manusia agar tidak terjadinya kesenjangan sosial.






BAB II
PENUTUP


  1. KESIMPULAN

Puasa bermanfaat bagi semua anggota tubuh baik dhahir maupun bathin dan termasuk dalam ibadah yang paling istimewa di sisi Allah Swt karena begitu banyaknya pahala yang diberikan oleh Allah Swt bagi orang yang melaksanakannya dengan  penuh keikhlasan.
Puasa juga termasuk kedalam salah satu dari lima (5) rukun Islam, oleh karena itu Islam dapat tegak salah satunya adalah dengan menjalankan ibadah puasa.
Dari tingkatan orang berpuasa, puasa dapat dibagi menjadi 3 tingkatan: pertama awam, orang biasa, kedua khawas : tingkatan para ulama, dan ketiga khasul khawas : ini merupakan tingkatan paling tinggi biasanya ini puasa yang dilaksanakan oleh para Nabi – nabi dan Wali – wali Allah.
Zakat Mal wajib hukumnya bagi orang mukmin yang mempunya harta dan sudah sampai nisabnya, zakat mal (harta) berupa harta : emas, perak, tanaman, binatang ternak, barang dagangan.
Orang – orang yang berhak menerima zakat adalah mustahiqqin berupa : fakir, miskin, muallaf, amil, riqab, gharim, sabilillah, dan ibnu sabil.


No comments:

Post a Comment