A.
Diksi
Diksi adalah memilih kata-kata yang tepat dan sesuai untuk
mengatakan isi pikirannya. Dalam hal memilih kata-kata ada 3 syarat yang perlu
diperhatikan:
1.
Kata-kata
yang dipilih itu haruslah tepat
Artinya kata yang dipilih itu memberi
makna yang tepat dengan konteksnya.
2.
Kata-kata
yang dipilih iti" haruslah sesuai
Artinya kata yang dipilih itu sesuai
dengan latar social budaya masyarakat penuturnya.
3.
Kata-kata
yang dipilih itu haruslah lazim digunakan dalam kehidupan penutur bahasa yang
bersangkutan.
Pemakaian Kata-kata dalam Bahasa Tutur
Adalah
kata-kata yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti ditaman, dipasar
atau ditempat-tempat yang tidak resmi. Akan tetapi, dalam penulisan karangan
ilmiah/dalam kegiatan resi yang lain kata ini tidak pantas digunakan :
Contoh :
Kata Tutur Kata Baku
Dibikin Dibuat
Dikasih Diberi
Bilang Mengatakan
Pemakaian Kata yang Bernilai Rasa
Adalah
kata-kata yang tepat dan sesuai digunakan untuk mengatakan objek tertentu.
Contoh :
Kata Untuk
Mati Binatang
Meninggal Manusia
Gugur Pahlawan
Wafat Para
Nabi dan Rasul
Pemakaian
Kata Bersinonim
Adalah kata-kata yang mempunyai makna yang sama atau mirip.
Contoh : - Melihat
= menyaksikan = mengawasi = menonton =
memperhatikan = memandang = melirik
- Raya = Besar = agung = akbar
Pemakaian
Kata Umum dan Khusus
Kata
umum adalah kata yang mengacu pada makna yang umum. Sedangkan kata khusus
adalah kata yang mengacu pada makna khusus.
Contoh :
Kata Umum Kawan
Khusus
Jatuh Tumbang (pohon besar)
Roboh
(rumah/gedung)
Longsor
(tanah)
Gugur (bungan/kandungan)
Rebah (badan)
Pemakaian
Kata Konkret dan Abstrak
Kata konkrit adalah kata yang merujuk kepada objek yang dapat
dilihat, diraba, didengar, dirasakan atau dicium.
Sedangkan kata abstrak adalah kata yang merujuk kepada sifat,
konsep atau gagasan.
Contoh :
Kata Konkret Kata Abstrak
Gunung berapi Kepribadian
Kambing Pandangan hidup
Sekolah Demokrasi
Pemakaian kata konotasi
dan denotasi
Denotasi yaitu
arti yang harus ada dan tidak dapat dipisahkan dari makna definisi yang logis.
Disamping arti pokok itu, kelanjutan asosuasi, biasanya bersifat evaluatif atau
emosional, pengertian ini disebut Konotasi.
Contoh : kita
memakai kata bendera merah putih secara denotative,
maka makna kata tersebut adalah dua carik kain
merah dan
putih.
Penggunaan bahasa baku dan tak baku
Ragam
bahasa yang digunakan dalam situasi formal atau situasi resmi, biasanya disebut
bahasa baku
atau bahasa standar.
Contoh
:
a.
Anaknya bersekolah di Jakarta (baku )
b.
Anaknya sekolah di Jakarta (tidak baku )
Pemakaian Kata-kata
Teknis dan Populer
Sebenarnya
batas antara kata-kata popular dan kata teknik itu bersifat relatif, maksudnya
suatu kata yang pada masa tertentu dikelompokkan sebagai kata teknis.
Confoh
:
Kata
popular kata teknis
Gengsi prestasi
Kuman virus
Mata
uang valuta
B. Kalimat Efektif
Kalimat
efektif adalah kalimat yang benar dan jelas akan dengan mudah dipahami orang
lain secara tepat. Sebuah kalimat yang efektif haruslah memiliki kemampuan
untuk menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca
seperti yang terdapat dalam pikiran penulis atau pembaca.
Kalimat
yang baik pertama sekali haruslah memenuhi persyaratan gramatikal. Hal ini
berarti kalimat itu hams disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku.
Kaidah-kaidah tersebut meliputi :
•
Unsur-unsur penting yang hams dimiliki
oleh setiap kalimat
•
Aturan-aturan tentang ejaan yang
berlaku
•
Cara memilih kata dalam kalimat (diksi)
Ciri-ciri
kalimat efektif
1. Kesepadanan dan kesatuan (koherensi)
Adalah
jika tiap unsur yang membentuk kalimat itu memiliki hubungan yang jelas atau
harmonis. Selain itu ketidak harmonisan itu dapat juga disebabkan oleh kesalah
pemakaian kata depan dan kata penghubung, kesalahan menetapkan keterangan aspek
dan perangkaian kata yang bermakna sama.
2.
Kesejajaran (para lelisme)
Adalah
penetapan gagasan yang sama fungsinya dalam suatu struktur grametikal yang
tidak sama.
Konstruksi
yang sejajar biasanya menampakkan diri dalam hal berikut : sama membentuk kata
kerja, sama berfungsi kata benda.
3.
Penekanan
Penekanan
dalam sebuah kalimat yang sangat perlu agar menampakkan hal apa yang
ditonjolkan dalam kalimat itu. Kata yang ingin ditonjolkan itu boleh bergeser
dari suatu kata ke kata yang lain asalkan maknanya tidak berubah.
Penekanan dalam kalimat
dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
• Mengubah posisi kata
dalam kalimat
• Repetisi
• Mempertentangkan
• Menambah partikel
penekanan
4. Kevariasian
Kalimat yang bervariasi dalam sebuah paragraph sangat penting
karena dapat menghilangkan rasa bosan pada pembaca. Oleh karena itu,
kaliinat-kalimat yang dibangun itu perlu divariasikan.
• Cara memulai kalimat
• Panjang pendek kalimat
• Struktur atau polanya
• Jenis kalimat
C. Paragraf
Dalam
suatu paragraf terkandung suatu unit buah fikiran yang didukung oleh semua
kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat mengenal, kalimat utama
atau kalimat dalam paragraf tersebut, kalimat penutup. Himpunan kalimat ini
saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membantuk sebuah gagasan.
Kegunaan Paragraf
Yaitu
untuk menandai pembukaan topik baru, atau pengembangan lebihianjut topik
sebelumnya (yang lama).
Macam-macam paragraf
Berdasarkan tujuannya, paragraf dapat dibedakan menjadi:
- Paragraf pembuka
- Paragraf penghubung
- Paragraf penutup
Syarat-syarat Pembentukan Paragraf
Dalam
pengembangan paragraf, anda hams menyajikan dan mengorganisasikan gagasan anda,
suatu paragraf yang memenuhi persyaratan. Persyaratan itu adalah :
- Kepaduan
- Kesatuan
- Kelengkapan
D. Kalimat dalam Bahasa
Indonesia
1. Kalimat adalah satuan yang terkecil,
dalam wujud lisan/tulisan mengungkapkan pikiran yang utuh a. Dalam wujud lisan,
kaiimat diucapkan dengan suara naik turun dan keras lembut dan diakhiri dengan
intonasi akhir yang diikuti dengan kesenyapan. b. Dalam wujud tulisan, kaiimat
dimulai dengan huruf capital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya
(?), tanda seru (!).
2. Kalimat
Dasar adalah kaiimat yang :
a. Terdiri atas 1 klausa
b. Unsur-unsurnya lengkap
c. Susunan unsur-unsurnya menurut urutan yang paling umum
d. Tidak mengandurig pertanyaan/pengingkaran
Kalimat dasar merupakan struktur yang
paling pokok dalam sebuah kalimat. Dengan kata lain, unsur predikat, subjek dan
objek serta pelengkap tetap harus ada dalam struktur dasar.
3. Kalimat majemuk adalah struktur kaiimat yang
didalamnya terdapat 2 kalimat dasar atau lebih.
Kalimat majemuk dibedakan kedalam 2
macam yaitu :
a. Kalimat majemuk setara
Kalimat-kalimat dasar dalam kalimat majemuk itu, masing-masing
dapat terdiri sendiri, yang satu tidak tergantung pada yang lain, baik struktur
maupun maknanya.
Jenis-jenis kaiimat
majemuk setara :
a)
Kalimat
majemuk yang menyatakan penjumlahan
b)
Kalimat
majemuk yang menyatakan peristiwa
c)
Kalimat
majemuk yang menyatakan pemilihan
d)
Kafimat
majemuk yang menyatakan perlawanan
e)
Kalimat
majemuk bertingkat
Yaitu kalimat yang mengandung satu kalimat dasar yang merupakan
inti (utama) dan satu atau beberapa kalimat dasar yang berfungsi sebagai
pengisi salah satu inti kalimat itu.
Misal : Keterangan, subjek dan objek.
Unsur kalimat majemuk bertingkat
Dua pernyataan berikut akan menjadi kalimat majemuk bertingkat
jika disisipkan konjungsi, misalnya : ketika, karena, supaya, meskipun, jika
atau sehingga.
Contoh : saya masuk ketika mereka diam.
E. Imbuhan
Acapkali
sebuah kata/bentuk dasar perlu diberi imbuhan dulu untuk dapat digunakan di
dalam petuturan. Imbuhan ini dapat mengubah makna jenis dan fungsi sebuah kata
dasar atau bentuk dasar menjadi kata lain, yang fungsinya berbeda dengan kata
dasar/bentuk dasarnya.
Imbuhan
mana yang harus digunakan tergantung pada keperluan penggunaannya di dalam
pertuturan. Imbuhan yang ada dalam Bahasa Indonesia adalah :
• Akhiran : -kan , -i, dan -nya
• Awalan : ber, per,
me, di, ter, ke, se, pe
• Sisipan : -el,
-em, dan -er
• Gabungan : ber-kan,
ber-an, per-kan, per-i, me-kan, me-i, memper-kan
Akhiran-kan
Yaitu
tidak mempunyai variasi bentuk, jadi, untuk situasi dan kondisi manpun
bentuknya sama. Fungsinya adalah membentuk kata kerja transitif. Contoh :
- Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar
- Cepat padamkan api itu
Awalan Ber-
Awalan ber- mempunyai 3 macam bentuk, yaitu :
a. Ber-
Digunakan secara umum, yaitu yang tidak dengan be- atau be-I
seperti pada kata-kata :
berlibur berguna berair
b. Be-
Digunakan pada kata-kata yang mulai dengan konsonan (r), seperti
pada kata-kata :
Beragam
Beracun
Berevolusi
c. Bel-
Digunakan hanya pada dasar ajar. sehingga menjadi belajar, sedangkan
contoh lain tidak ada.
Imbuhan Gabungan ter-i
Yaitu
awalan ter- dan akhiran -i yang bersama-sama digunakan pada sebuah kata dasar
atau sebuah bentuk. Fungsinya adalah membentuk kata kerja intransitif.
Contoh : Permintaan kami
akhirnya terpenuhi juga.
Terpenuhi
artinya "dapat dipenuhi"
DAFTAR PERPUSTAKAAN
Keraf G. (1995). Diksi dan Gaya Bahasa, Komposisi Lanjutan Gramedia Pustaka Utama : Jakarta
Sugono, D. (1997). Berbahasa Indonesia dengan benar, Puspa Swara : Jakarta
Tarigan, HG. (1998). Membaca sebagai suatu Keterampilan Berbahasa. Angkasa : Bandung
No comments:
Post a Comment