Tuesday, 12 March 2019

ANALISIS BUKU CERITA ANAK Semalam di negeri semut


ANALISIS BUKU CERITA ANAK



I. IDENTITAS BUKU
a. Judul            : Semalam di negeri semut
b. Karangan     : M. Rifqy Zulkarnaen
c. Penerbit       : PT. Remaja Rosdakarya

II. PENDAHULUAN

            Semut adalah makhluk ciptaan Allah yang sangat kecil tapi dia sangat baik budinya. Mungkin adik-adik sering di gigit semut hingga kesakitan. Hal ini membuat adik-adik merasa terganggu dengan keberadaan semut berkeliaran di sekitar adik-adik ? dan bagaimanakah cara adik-adik memperlakukan bangsa semut itu. Kamu pasti pernah melihat semut. Semut binatang kecil yang menggelikan itu, sering kita jumpai di rumah kita. Apalagi bila ada makanan yang manis-manis, pasti deh segera diserbu oleh pasukan semut. Bagaimana sih kehidupan semut itu sesungguhnya ? katanya sih semut itu binatang yang hidupnya suka bergotong royong. Yuk kita ikuti petualangan Sipulung yang nakal dalam semalam di negeri semut. Kita bisa melihat lebih jelas bagaimana kehidupan semut dan apa saja pelajaran yang bisa kita ambil akhirnya.

III. Tema

            Menurut (Lukens 2003: 129) tema adalah mengikat berbagai unsur instrinsik yang membangun cerita sehingga tampil sebagai sebuah  kesatupaduan yang harmonis.
a. Tema            : Petualangan Sipulung yang nakal di keluarga semut.





b. Plot
            - Diawal-
            Ada seorang anak manusia yang sangat jahatdan nakal, namanya Sipulung. Ketika Sipulung ini melihat segerombolan semut hitam dirumahnya dia sangat marah karena telah mengotori kamarnya.
Dengan sengaja di hadangnya jalan semut-semut itu memilih mengitari kaki si Pulung. Sipulung semakin penasaran. Di angkatnya kaki tinggi-tinggi dan di pijakkan ketubuh semut yang tak berdosa itu keras-keras, masih belum puas, ia gesek-gesekkan kakinya tanpa peduli lagi pada nasib semut-semut malang itu. Kemudian ia langsung naik ketempat tidur dan tertidur pulas. Tiba-tiba tengah malam mendengar suara yang membangunkannya ternyata seorang peri. Dan peri tersebut menyihir sipulung menjadi tubuhnya yang sangat kecil.
            Dan pada saat itu sipulung sangat merasa ketakutan karena semua benda yang ada di sekelilingnya sudah seperti raksasa. Sipulung pun pergi keluar rumah tiba-tiba bertemulah dengan seekor semut yang paling besar dan Sipulung pun merasa sangat ketakutan. Si semut itu namanya Muni, Muni berkata jangan takut, kalau kau berniat baik, kami pun akan baik pula, kita boleh mulai berteman.
            Di tengah
            Pada suatu saat Sipulung di ajak Muni ke sarangnya untuk di perkenalkan pada Ratu dan sebangsanya. Muni memperkenalkan Sipulung kepada mereka, teryata semut-semut itu sangat ramah kepadanya. Aku kagum dengan kehidupan kalian, apakah kalian tidak pernah bertengkar ? Tanya Sipulung. Kami hidup tentram dan damai. Sipulung di jamu karena kau adalah tamu negeri ini, ujar Ratu semut. Mereka sedang asyik sedang menikmati hidangan, tiba-tiba datanglah serombongan semut pekerja. Dan melaporkan pada Ratu, yang bahwa serombongan makhluk kita telah tewas di sebuah rumah mewah manusia. Sesaat Sipulung sangat terkejut mendengar pembicaraan mereka. Ratu segera memerintahkan pasukannya untuk menjemput dan menguburkannya dengan baik, tapi ada satu semut yang masih hidup di antaranya walau pun luka parah. Sipulung tambah ketakutan. Kemudian setelah selesai penguburan terhadap pasukannya. Semut yang masih hidup itu menunjukkan ke arah Sipulung yang bahwa dia anak manusia yang telah memusnahkan kita dengan kejam. Ketika mendengar itu  betapa pucat nya Sipulung. Ia hampir mati ketakutan. Sipulung tidak berani menatap Ratu semut. ” katakan dengan jujur apa kamu yang melakukannya ?.. Tanya ratu semut Muni hampir tidak percaya, karena kau sahabat kami. Muni sangat terkejut mendengar jawaban Sipulung, dan Muni pun sangat marah dan kecewa terhadap Sipulung.
            Kemudian Ratu memerintahkan tentra nya untuk menghukum Sipulung masuk penjara. Sipulung pun sangat sedih dan merasa menyesal di dalam penjara, sebab dia telah membunuh semut-semut yang baik hati itu, Sipulung duduk bersujud  ” Tuhan aku memang anak nakal, aku menyesal telah membunuh semut-semut yang tak berdosa.
            Di akhir.
            Karena Sipulung sangat menyesal dan sedih. ” Seandainya aku tahu semua akan jadi begini, tentu saja aku tidak akan melakukannya, Ratu semut menghela nafas panjang, ”Pulung meskipun kecil, bangsa semut adalah makhluk Tuhan sepertimu, sudah selayaknya sebagai makhluk hidup kita saling menyayangi, bukan saling menyakiti”. Nasihat Ratu semut. Kami harap bangsamu tidak akan mengganggu lagi karena kami pun tidak pernah mengganggu manusia sepertimu. Aku akan memaafkan perbuatanmu, ”Benarkah?”si pulung tak percaya, ”terima kasih Ratu, aku berjanji tak akan nakal lagi.” Seru si pulung, belum pernah dia merasa segembira ini. Sipulung dibebaskan dari tahanan, dan minta maaf  pada seluruh masyarakat semut, juga Sipulung berpamitan pada Muni sahabat dekatnya.
            Sipulung berlari meninggalkan sarang semut dan akhirnya dia terbawa ke alam manusianya lagi dengan memakai baju belepotan tanah dengan segera melompat dan memeluk ibunya di rumah kediamannya.

C. Penokohan :
-        Reza ( Sipulung )
-        Muni
-        Ratu semut
-        Penjaga Ratu
-        Tentara semut ( semut pekerja )
v   Tokoh utama :
-        Sipulung
a.              Protogonis:
-        Muni
-        Ratu semut
b.      Antagonis :
-        Tentara semut
-        Sipulung



No comments:

Post a Comment