BAB I
PENDAHULUAN
Sikologi merupakan ilmu yang membahas tentang perangai
atau kelakuan seseorang yang sedang belajar bahasa baik secara lahiriyah maupun
secara bathiniyah.
Dengan sikologi, juga dapat membantu para pelajar dalam
memahami dan mengingat serta menguasai pelajaran. Begiru juga bagi seorang
guru, dengan sikologi ia dapat mengetahui pembawaan dan potensi seorang murid,
maupun guru dapat mengetahui keadaan si murid yang lupa dan yang ingat, dengan
demikian, seorang guru dapat membedakan individual seseorang yang lagi belajar
bahasa atau yang lainnya.
BAB II
PERKEMBANGAN BAHASA
A.
Pengertian Perkembangan
Bahasa
Scorang ahli psikologi
perkembangan dari Illinois
State University
bernama Laura E. Berk (1989) setelah mempelajari dan meneliti berbagai aspek
perkembangan individu, sampailah dia pada suatu kesimpulan bahwa perkembangan bahasa
merupakan kemampuan khas manusia yang paling kompleks dan mengagumkan.
Sungguhpun bahasa itu kompleks, namun pada umumnya berkembang pada individu
dengan kecepatan luar biasa pada awal masa kanak-kanak. Pencapaian bahasa yang
amat mengesankan pada anak-anak yang sedang belajar berbahasa adalah sedemikian
beragamnya dan sedemikian rumitnya sehingga kadang-kadang tampak seperti
sesuaiu yang ajaib. Misalnya saja, pada tahun pertama, seorang anak mainpu
menggunakan kata-kata tunggal untuk memberi nama terhadap objek-objek yang
dipandang akrab olehnya dan untuk mengomunikasikan keinginannya. Begitu anak
sudah memasuki tahun ketiga mereka langsung sudah mampu menunjukkan pemahaman
yang demikian halus tentang berbagai kesepakatan yang biasa digunakan dalam
berkomunikasi dengan orang-orang di sekelilingnya. Ketika memasuki tahun keempat,
dengan bekal kosakata yang sudah semakin banyak, individu sudah mampu
menghasiikan ucapan-ucapan yang lebih panjang dan menunjukkan bahwa dia sudah
memiliki sejumlah bentuk gramatikal yang bagus. tcrmasuk di dalamnya etika
mengungkapkan hahasa.
Demikian cepatnya
perkembangan bahasa pada masa kanak-kanak sehingga dalam waktu singkat dapat
menguasai banyak kosakata, ucapan, dan bahkan cara mengucapkannya. Oleh karena
itu, berbagai peneliti psikologi perkembangan mengatakan bahwa secara umum
perkembangan bahasa lebih cepat dari perkembangan dari aspek-aspek lainnva, meskipun
kadang-kadang ditemukan juga sebagian anak yang lebih cepat perkembangan
motoriknya daripada perkembangan bahasanya. Berdasarkan hasil-hasil
penelitiannya maka para ahli psikologi perkembangan mendefinisikan perkembangan
bahasa sebagai kemampuan individu dalam menguasai kosakata, ucapan, gramatikal,
dan etika pengucapannya dalam kurun waktu tertentu sesuai dengan perkembangan
umur kronologisnya. Perbandingan antara umur kronologis dengan kemampuan
berbahasa individu menunjukkan perkembangan bahasa individu vang bersangkutan.
B.
Tahapan Perkembangan Bahasa
Secara umum. perkembangan
keterampilan berbahasa pada individu menurut Berk (1989) dapal. dibagi ke da1am
empat komponen. Yaitu :
1. Fonologi (phonology).
2. semantik (semantics').
3. tata bahasa (^rninmnr'), can
4. pragmatik (J)raK>naiics)
Fonologi berkenaan dengan
bagaimana individu memahami dan menghasiikan bunyi bahasa. Jika kita pemah
rnengunjungi daerah lain atau negara lain yang bahasanya tidak kita mengerti
boleh jadi kita akan kagum, heran, atau bingung karena bahasa orang asli di sana terdengar begitu cepat
dan sepertinya tidak putus-putus aniara satu kata dengan kaia lain. Sebaliknya,
orang asing yang sedanp belajar bahasa kitajuga sangat mungkin mengalami
hambatan karena tidak 'familier dengan bunyi kata-kata dan pola intonasir.ya.
Bagaimana seseorang memperoleh fasilitas kemampuan memahami bunyi kaia dan
intonasi merupakan sejarah perkembangan fonologi.
Semantik merujuk kepada
makna kata atau cara yang mendasari konsep-konsep yang diekspresikan da1am
kata-kala atau kombinasi kata. Setelah selesai masa prasekolah, anak-anak
memperoleh sejumlah kata-kata baru da1am iumlah yane banyak. Penelitian
iniensif tentang perkembarsaan kosakata pada anak-auLik diibaraikan oleh Berk
(1989) sebagai sejaiih mana kekuaian anak untuk memahami ribuan pemetaan kata-kata ke. da1am
konsep-konsep yang dimiliki sebelumnya meskipun belum terlabelkan dalam dirinya
dan kemudian menghubungkannya dengan kesepakatan dalam bahasa masyarakatnya.
Grammar merujuk kepada penguasaan kosakata dan memodifikasikan cara-cara
yang bermakna. Pengetahuan tentang grammar meliputi dua aspek utama.
- Sintak (syntax), yaitu aturan-aturan yang mengatur
bagaimana kata-kati; disusun ke dalam kalima; yang dapal dipahami.
- Morfologi (morphology), yaitu aplikasi gramaiikal yang
meliputi jumlah, lensc's. kasus, pribadi, gender, kalimat aktif,
Rahmat pasif, dan berbagai makna lain
Pragmatik merujuk kepada
sisi komunikatifdari bahasa. Jni berkenaan dengan bagaimana menggunakan bahasa
dengan baik ketika berkomunikasi dengan orang lain. Di dalamnya meliputi bagaimana
mengambil kesempatan yang tepat, mencari dan menetapkan topic yang relevan,
mengusahakan agar benar-benar komunikatif, bagaimana menggunakan bahasa tubuh (gesture),
intonasi suara. dan menjaga konteks agar pesan-pesan verbal yang disampaikan
dapat dimaknai secara lepat oleh penerimanya. Pragmatik juga mencakup di
dalamnya pengetahuan sosiolinguistik. yaitu bagaimana suatii bahasa harus
diucapkan dalam suatu kelompok masyarakat tertentu. Agar dapat berkomunikasi
dengan berhasil. seseorang harus memahami dan menerapkan cara-cara interaksi
dan komunikasi yang dapat diterima oleh masyarakat teneniu, seperti ucapan
selamat datang dan selamal tinggal serta cara mengucapkannya. Selain itu,
seseorang juga harus memperhatikan tata krama berkomunikasi berdasarkan
hierarki umur atau status sosial yang masih dijunjung tinggi dalam suaiu
masyarakal tertentu.
Dilihat dari perkembangan
umur kronoiogis yang dikailkan dengan per-kembangan kemaJnpuan berbahasa
individu, tahapan perkembangan bahasa dapat dibedakan ke dalam tahap-tahap
sebagai berikut
- Tahap pralinguistic atau meraban (0,3-1,0 tahun)
Pada tahap ini anak mengeluarkan bunyi ujaran dalam
bentuk ocehan yang mempunyai fungsi komunikatif. Pada umur ini anak
mengeluarkan herbagai bunyi ujaran sebagai reaksi terhadap orang lain yang ada
di sekitarnya sebagai upaya mencan kontak verbal.
- T'ahap holofrustik atau kalimat satu kata (J,0-],8 tahun)
Pada usia sekitar 1 tahun anak mulai mengucapkan
kata-kata. Satu kata yang diucapkan oleh anak-anak harus dipandang sebagai satu
kalimat penuh mencakup aspek intelektual maupun emosional sehagai cara untuk
menyatakan mau tidaknya terhadap sesuatu. Anak yang menyatakan
"mobil" dapat berarti "saya mau main mobil-mobilan",
"saya mau ikut naik mobil sama ayah", atau "saya minta diambilkan
mobil mainan''. dan sebagainya.
- Tahap kelima dun kata {1,6-2.0 tahun)
Pada tahap ini anak mulai
memiliki banyak kemungkinan untuk menyatakan kemauannva dan berkomunikasi
dengan menggunakan kalimat sederhana yang disebut dengan istilah "kalimat
dua kata" vang dirangkai secara tepat. Misalnya. anak mengucapkan
"mobil-mobilan siapa?" atau bertanya "itu mobil-mobilan milik
siapa?". dan sebagainya.
- Tahap pengemhangan tata bahasa awal (2,0-5,0 tahun)
Pada tahap ini anak mulai mengembangkan tata bahasa,
panjang kalimat mulai bertambah, ucapan-ucapan yang dihasilkan semakin
kompleks, dan mulai menggunakan kata jamak. Penambahan dan pengayaan terhadap
sejumlah dan tipe kata secara berangsur-angsur meningkat sejalan dengan
kemajuan dalam kematangan anak
- Tahap pengembangan tata bahasa lanjutan
(5.0-70,0 tahun)
Pada tahap ini anak semakin mampu mengembangkan
struktur lata bahasa yang lebih kompleks lagi serta mampu melibatkan gabungan kalimat-kalimat.
sederhana dengan komplemenlasi, relativasi. dan konjungsi. Perbaikan dan
penghalusan yang dilakukan pada periode ini mencakup belajar mengenai berbagai
kekecualian dari keteraturan tata bahasa dan fonologis dalam bahasa terkait (Tarigan,
1986).
- Tahap kompetensi lengkap (11,0 tahun – dewasa)
Pada akhir masa kanak-kanak, perbendaharaan kala terus
meningkat, gaya
bahasa mengalami perubahan, dan semakin lancar serta fasih dalam berkomunikasi.
Keterampilan dan performansi tata bahasa lerus berkembang ke arah tercapainya
kompetensi berbahasa secara lengkap sebagai pewujudan dari kompetensi
komunikasi.
C.
Hubungan Berbahasa
dengan Kemampuan Berpikir
Berpikir pada dasarnya merupakan
rangkaian proses kognisi yang bersifat pribadi atau pemrosesan informasi (information
processing) yang berlangsung selama munculnya stimulus sampai dengan
munculnya respons (Morgan. 1989). Dalam proses berpikir digunakan simbol-simbol
yang memiliki makna atau arti tertentu bagi masing-masing individu. Manifestasi
dari proses berpikir m:un'sia serta sekaligus menjadi karakteristik dari proses
beq^ikir manusia adalah bahasa. (Glover, 1987)
No comments:
Post a Comment