BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Dunia sudah semakin canggih dengan
teknologo-teknologi yang sangatmembantu manusia dalam beraktivitas, bahkan dari
segi pemenuhan pangan. Namun,hal yang masih selaras dengan perkembangan
teknologi yaitu perkembangan jumlahkelahiran manusia, sehilngga semakin
berkurangnya lahan untuk pemenuhan dalamsegi penanaman bahan pangan, melainkan
lahan sudah banyak diperuntukkan lahan pemukiman, dan bahkan juga yang kita
lihat deasa ini, yaitu pembukaan lahan untukmenanam tanaman yang bukan bahan
pangan pokok, melainkan hanya untukmemperkaya diri.
Bagaimana kita sebagai manusia yang masih
ingin memenuhi kebutuhan pangan menghadapi lahan tanam yang semakin berkurang?
Zaman yang serba modernini bertanam tak lagi harus menggunakan tanah. Berbagai
metode bercocok tanam bisa digunakan bagi yang ingin menekuninya. Salah satunya
adalah bertanam secarahidroponik. Hidroponik sendiri adalah suatu cara bertanam
tanpa media tanah. Ketikadihadapkan pada masalah yang di hadapi di dunia
berkaitan dengan produksi pangan, berkebun dengan sistem hidroponik (hydroponic
system) menawarkan solusi yangmenjanjikan. Di negara-negara miskin di mana
tanah atau iklim tidak ramah terhadap pertanian, hidroponik menawarkan cara
untuk menumbuhkan tanaman pangan denganmudah. Juga, di daerah dimana tanah
telah kehilangan nutrisi atau tanah subur sulitdidapat, hidroponik dapat
menjadi alternatif ideal untuk bercocok tanam.
B.Rumusan Masalah
1.Bagaimana Sejarah Teknik Budidaya
Hidroponik?
2.Apa
Pengertian Hidroponik Serta Bagaimana Penjelasannya?
3.Apa
sajakah Teknik Hidroponik yang ada?4.Bagaimana Nutrisi untuk Tanaman Hidroponik
?
5.Faktor-Faktor
Apa Yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Budidaya Hidroponik?
6.Bagaimana
Prospek Teknik Budidaya Hidroponik ini Didalam Bisnis?
7.Bagaimana
teknik budidaya hidroponik terhadap
C.Tujuan
Penulisan Makalah
1.Untuk mengetahui awal mula teknik budidaya
hidroponik.
2.Untuk
mengetahui pengertian hidroponik serta penjelasan mengenai hidroponik.
3.Untuk
mengetahui macam-macam teknik budiadaya hidroponik.
4.Untuk
mengetahui Nutrisi untuk Tanaman Hidroponik.
5.Untuk
mengetahui factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam teknik budidayahidroponik
6.Untuk
mengetahui prospek teknik budidaya hidroponik.
7.Untuk
mengetahui penerapan teknik budidaya hidroponik terhadapa sayuran
BAB II
PEMBAHASAN
SEJARAH
TEKNIK BUDIDAYA HIDROPONIK
Hidroponik merupakan metode bercocok
tanam tanpa tanah. Bukan hanyadengan air sebagai media pertumbuhannya, seperti
makna leksikal dari kata hidroyang berarti air, tapi juga dapat menggunakan
media-media tanam selain tanahseperti kerikil, pasir, sabut kelapa, zat silikat,
pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, dan busa. Mungkin, bagi
sebagian besar orang tidak akan percaya diantara ratusan tomat yang dimakan
tidak tumbuh di atas tanah melainkan di air.Seperti percobaan yang yang
dilakukan salah satu bapak hidroponik,Dr.W.F.Gericke dari Universitas
California pada tahun 1930-an. Latar belakangGericke meneliti sistem hidroponik
ini, karena ia melihat luas tanah di sekelilingnyaterasa semakin menciut untuk
ditumbuhi berbagai tanaman.Hasil penelitiannya yang mudah dan praktis ini pun
cepat diketahui se-anteroAmerika. Bahkan tentara-tentara Amerika yang dinas di
pulau-pulau gersang danterisolasi pun ikut menumbuhkan tanaman sayuran di ruang
tertentu denganmenggunakan sistem hidroponik. Begitu pula di Jepang, yang
didirikan segerasetelah Perang Dunia II berakhir untuk persediaan makanan bagi
tentara pendudukanAmerika. Sejak saat itu, banyak dibuat unit hidroponik yang
berskala besar diMeksiko, Puerto Rico, Hawaii, Israel, Jepang, India, dan
Eropa. Dan lebih komplekslagi, hidroponik dijadikan sebagai bisnis besar dan
diselenggarakan projek risetterhadapnya, juga banyak berdiri
perusahaan-perusahaan yang menaruh perhatian pada bidang bercocok tanam paling
logis di bumi dengan penduduk yang terus bertambah.Menurut Nicholls (1986),
semua ini dimungkinkan dengan adanya hubunganyang baik antara tanaman dengan
tempat pertumbuhannya. Elemen dasar yangdibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah
tanah, tapi cadangan makanan serta airyang terkandung dalam tanah yang terserap
akar dan juga dukungan yang diberikantanah dan pertumbuhan. Dengan mengetahui
ini semua, di mana akar tanaman yangtumbuh di atas tanah menyerap air dan
zat-zat vital dari dalam tanah, yang berartitanpa tanah pun, suatu tanaman
dapat tumbuh asalkan diberikan cukup air dangaram-garam zat makanan (Anonim.
201
Manipulasi yang dapat dilakukan selain
perlakuan di atas adalah pengontrolan.Dengan perawatan rutin (sehari hanya
memakan waktu maksimal 20 menit), kitadapat menikmati bermacam buah-buahan,
sayur-sayuran, dan rempah-rempah
Tanaman obat. Metode hidroponik
“mengizinkan” orang-orang yang tinggal di rumahdengan halaman yang sempit dan
juga siswa yang bertempat di tempat kos untukmenikmati buah dari tangan dingin
di tempat sendiri. Karena, itu tadi, tidak perlutanah! Keuntungan yang
diperoleh pun cukup berlimpah. Pada bidang tanah yangsempit dapat ditumbuhi
lebih banyak tanaman dari yang seharusnya. Lantas hasiltanaman buah dapat
menjadi lebih masak dengan cepat dan lebih besar. Air dan pupuk dapat lebih awet
karena dapat dipakai ulang. Nicholls (1986) menambahkan pula, hidroponik
memungkinkan kita untuk mengatur tanaman lebih teliti danmenjamin hasil yang
baik dan seragam. Setelah ribuan tahun manusia menetap dimuka bumi, dan seiring
waktu yang terus berjalan, dunia makin kecil dengan bertambahnya populasi bumi
yang melaju cepat. Tidak dapat dibayangkan jikaTuhan tidak memberi kita otak
atau akal. Apa yang akan terjadi dengan dunia?Tanah makin sedikit, banyak yang
dirombak untuk dibangun rumah-rumahmasyarakat. Populasi tumbuhan pun semakin
berkurang. Di sisi lain, sekarangsedang maraknya bioteknologi di berbagai
bidang, salah satunya bidang pertanian.Setelah melakukan berbagai penelitian,
bioteknologi merupakan satu jalan menujukesejahteraan manusia mengingat lahan
pertanian Asia yang semakin kecil. Adapuntanaman-tanaman yang berhasil
dimutasikan gennya (transgenik) adalah kapas, jagung, buah-buahan yang memang
menjadikan kualitasnya lebih baik, tahan hama penyakit, dan hasilnya pun lebih
banyak.
Namun bioteknologi tidak
semuluskelihatannya, banyak pihak, terutama dari perkumpulan lingkungan hidup
semacamGreenpeace, percaya tanaman transgenik justru akan mengembangkan virus
penyakit yang lebih kebal.Adanya bahaya hipotetik pada tanaman kapas, dan seperti
yang dikatakanSetyarini (2000), jagung transgenik akan dimakan hewan unggas.
Dalam rantaimakanan, unggas tersebut akan dimakan manusia. Yang sangat
dikhawatirkanadalah dalam unggas tersebut terdapat genetically modified
organism (GMO) yangefeknya cukup riskan dalam tubuh manusia. Masalah lainnya adalah
potensinyadalam mengganggu keseimbangan lingkungan antara lain serbuk sari
jagung di alam dapat mengawini gulma-gulma liar, sehingga menghasilkan gulma
unggul yang sulit dibasmi.
Tanaman transgenik meskipun
memiliki kehebatan yang menakjubkan, berkualitastinggi, kebal terhadap serangan
hama hingga petani tidak perlu menyemprot pestisida, serta meningkatkan
swasembada pangan tanaman, dan sebagainya, namunkita tetap harus
mempertimbangkan kemungkinan besar lain, yang tidak kalah penting hingga
berpengaruh terhadap keseimbangan alam dan kesehatan kita.Karena hal ini pun,
sepertinya metode hidroponik merupakan alternatif paling aman.Dan mungkin
hidroponik ini tidak akan menarik jika sistem tanah memiliki kualitasyang baik,
konsisten, dan semua penanaman cukup berinteraksi dengan tanah.Tinggal dalam
apartemen yang paling kecil sekalipun tidak menutup kemungkinankita dapat
menanam bunga, buah, dan sayur-sayuran. Untuk mencapainya dapatdilakukan dengan
sistem hidroponik dalam pot yang kecil-kecil. Intinya, saat ini bercocok tanam
dengan hidroponik menjadi alternatif paling realistis jika hidup dikota
(Anonim, 2010).
B.Pengertian
Hidroponik
Hidroponik berasal dari kata Yunani, yaitu
Hydro Artinya “air” dan Ponos Artinya
“mengerjakan”.Pengertian hidroponikadalah suatu teknik atau metode bercocok
tanam tanpa menggunakan tanah. Media-media tanamnya dapat berupakerikil, pasir,
sabut kelapa, zat silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongankayu,
atau busa. Elemen dasar yang dibutuhkan tanaman sebenarnya bukanlah
tanah,tetapi cadangan makanan dan air yang terkandung dalam tanah yang diserap
akar.Berarti dapat disimpulkan bahwa suatu tanaman dapat tumbuh tanpa tanah, asalkandiberikan
cukup air dan garam-garam mineral.Dengan menggunakan hidroponik para petani
akan dapat meningkatkankualitas dan hasil produksi tanaman yang dapat di
lakukan dengan menggunakanlahan sempit di perkotaan dengan media rumah kaca.
Untuk menghasilkan produksitanaman yang baik dan juga melimpah, para petani
harus memperhatikan faktoryang mempengaruhi kualitas dari tanaman yang salah
satunya adalah tingkatkelembapan pada rumah kaca atau lainnya. Tanaman
hidroponik bisa dilakukansecara kecil-kecilan di rumah sebagai suatuhobi
ataupun secara besar-besarandengan tujuan komersial. Beberapa kelebihantanaman
dengan sistim hidroponik ini antara lain:
1.Ramah
lingkungan karena tidak menggunakan pestisida atau obat hama yangdapat merusak
tanah, menggunakan air hanya 1/20 dari tanaman biasa,danmengurangi CO2 karena
tidak perlu menggunakan kendaraan atau mesin
2.Tanaman
ini tidak merusak tanah karena tidak menggunakan media tanah danjugatidak
membutuhkan tempat yang luas.
3.Bisa
memeriksa akar tanaman secara periodik untuk memastikan pertumbuhannya.
4.Pemakaian
air lebih efisien karena penyiraman air tidak perlu dilakukansetiaphari sebab
media larutan mineral yang dipergunakan selalu tertampung didalamwadah yang
dipakai.
5.Hasil
tanaman bisa dimakan secara keseluruhan termasuk akar karenaterbebasdari
kotoran dan hama.
6.Lebih
hemat karena tidak perlu menyiramkan air setiap hari, tidakmembutuhkanlahan
yang banyak, media tanaman bisa dibuat secara bertingkat.
7.Pertumbuhan
tanaman lebih cepat dan kualitas hasil tanaman dapat terjaga. Bisamenghemat
pemakaian pupuk tanaman.
8.Tidak
perlu banyak tenaga kerja. Lingkungan kerja lebih bersih.
9.Tidak
ada masalah hama dan penyakit tanaman yang disebabkan oleh bakteri,ulatdan
cacing nematod yang banyak terdapat dalam tanah.
10.Dapat
tanam di mana saja bahkan di garasi dan tanah yang berbatu.
11.Dapat
ditanam kapan saja karena tidak mengenal musim.Beberapa tanaman yang sering
ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuranseperti bak choy, brokoli, sawi,
kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkanstrowbery, dll. Tanaman demikian
sering menjadi pilihan utama kaumvegan/vegetarianyang sangat memperhatikan
proses suatu tanaman apakah terdapat pembunuhanmakhluk hidup, tercampur unsur
kimiawi, konservasi lingkungan danusahapenghijauan.
C.
Teknik Hidroponik
Terdapat dua teknik utama dalam cara bercocok
tanam hidroponik. Yang pertama menggunakan larutan dan satunya menggunakan
media. Metode yangmenggunakan larutan tidak membutuhkan media keras untuk
pertumbuhan akar,hanya cukup dengan larutan mineral bernutrisi. Contoh cara
dalam teknik larutanyang umum dipakai adalah teknik larutan statis dan teknik
larutan alir. Sedangkanuntuk teknik media adalah tergantung dari jenis media
yang dipergunakan, bisa berupa sabut kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu
bata, serbuk kayu, dan lain-lain sebagai pengganti media tanah (Susila, 2013).
Terlepas
dari teknik yang diterapkan, kebanyakan tempat talangan hidroponikterbuatdari
plastik, tapi bahan lain juga bisa dipakai termasuk bak beton, kaca, baja,
kayudan bahan solid lainnya. Tempat penampungan harus dijauhkan daricahaya
gunamencegah pertumbuhan lumur di dalam air bernutrisi yang telah diisi.Berikut
uraian beberapa teknik hidroponik yang sering dipakai:1.
Substrate
System
Substrate systematau sistem substrat adalah sistem
hidroponik yangmenggunakan media tanam untuk membantu pertumbuhan tanaman.
Sitem inimeliputi:
a.Sand
Culture
Biasa juga disebut „Sandponics‟ Adalah budidaya tanaman dalammedia
pasir. Produksi budidaya tanaman tanpa tanah secara komersial pertamakali
dilakukan dengan menggunakan bedengan pasir yang dipasang pipairigasi tetes.
Saat ini Sand Culture dikembangkan menjadi teknologi yanglebih menarik,
terutama di Negara yang memiliki padang pasir. Teknologi inidibuat dengang
membangun sistem drainase dilantai rumah kaca, kemudianditutup dengan pasir
yang akhirnya menjadi media tanam yang permanen.Selanjutnya tanaman ditanam
langsung dipasir tanpa menggunakan wadah,dan secara individual diberi irigasi
tetes.
b.
Gravel Culture
Culture adalah budidaya tanaman secara
hidroponikmenggunakan gravel sebagai media pendukung sistem perakaran
tanaman.Metode ini sangat populer sebelum perang dunia ke 2. Kolam
memanjangsebagai bedengan diisi dengan batu gravel, secara periodik diisi
denganlarutan hara yang dapat digunakan kembali, atau menggunakan irigasi
tetes.Tanaman ditanam di atas gravel mendapatkan hara dari larutan
yangdiberikan. Walaupun saat ini sistem ini masih digunakan, akan tetapi
sudahmulai diganti dengan sistem yang lebih murah dan lebih efisien (Longa,
2014).
c. Rockwool
Rockwool Adalah nama komersial media
tanaman utama yang telahdikembangkan dalam sistem budidaya tanaman tanpa tanah.
Bahan ini besarsaldari bahan batu Basalt yang bersifat Inert yang dipanaskan
sampai mencair,kemudian cairan tersebut di spin (diputar) seperti membuat
aromanis sehinggaMenjadi benang-benang yang kemudian di
Padatkan seperti kain „wool‟ Yang Terbuat dari
„rock‟Rockwool.
2.Kultur Air
Diantara
budidaya tanaman tanpa tanah, kultur air adalah budidya tanamanyang menurut
definisi merupakan sistem hidroponik yang sebenarnya. Kultur air juga sering
disebut true hydroponics, nutri culture, atau bare root system. Didalam kultur
air, akar tanaman terendam dalam media cair yang merupakanlarutan hara tanaman,
sementara bagian atas tanaman ditunjang adanya lapisanmedium inert tipis yang
memungkinkan tanaman dapat tumbuh tegak.
a.Wick System
Wick
system Merupakan teknik yang paling sederhana dan populerdigunakan oleh para
pemula. Sistem ini termasuk pasif dan nutrisi mengalir kedalam media
pertumbuhan dari dalam wadah menggunakan sejenis sumbu.Wick Sistem hidroponik
bekerja dengan baik untuk tanaman dan tumbuhankecil. Sistem hidroponik ini
tidak bekerja dengan baik untuk tanaman yangmembutuhkan banyak air.
b. Ebb & Flow System
Sebuah
media tumbuh ditempatkan di dalam sebuah wadah yangkemudian diisi oleh larutan
nutrisi. Kemudian nutrisi dikembalikan ke dalam penampungan, dan begitu
seterusnya. Sistem ini memerlukan pompa yangdikoneksikan ke timer. Pastikan
Anda menggunakan wadah yang cukup besardan atur jarak antar tanaman agar
pertumbuhan tanaman tidak salingmengganggu
c.
NFT (Nutrient Film Technique) System
Sistem
ini merupakan cara yang paling populer dalam istilahhidroponik. Konsepnya
sederhana dengan menempatkan tanaman dalamsebuah wadah atau tabung dimana
akarnya dibiarkan menggantung dalamlarutan nutrisi. Sistem ini dapat terus
menerus mengalirkan nutrisi yangterlarut dalam air sehingga tidak memerlukan
timer untuk pompanya. NFTcocok diterapkan pada jenis tanaman berdaun seperti
selada (Ardeni, 2010).
d. Aeroponic System
Aeroponikmerupakan
suatu cara bercocok tanam sayuran di udaratanpa penggunaan tanah, nutrisi
disemprotkan pada akar tanaman, air yang berisi larutan hara disemburkan dalam
bentuk kabut hingga mengenai akar Tanaman. Akar tanaman yang ditanam
menggantung akan menyerap larutanhara tersebut. Air dan nutrisi disemprotkan
menggunakan irigasi sprinkler.Kecanggihan sistem ini memungkinkan Anda
memperoleh hasil yang baik dantercepat dibandingkan sistem hidroponik lainnya.
Hal ini disebabkan olehlarutan nutrisi yang diberikan berbentuk kabut langsung
masuk ke akar,sehingga tanaman lebih mudah menyerap nutrisi yang banyak
mengandungoksigen
e.
Water Culture System
Dalam
sistem hidroponik ini, akar tanaman yang tersuspensi dalam airyang kaya nutrisi
dan udara diberikan langsung ke akar. Tanaman dapatditempatkan di rakit dan
mengapung di air nutrisi juga. Dengan sistemhidroponik ini, akar tanaman
terendam dalam air dan udara diberikan kepadaakar tanaman melalui pompa
akuarium dan diffuser udara. Semakingelembung yang lebih baik, tanaman akar
akan tumbuh dengan cepat untukmengambil air nutrisi.
D.
Nutrisi pada Hidroponik
Dalam sistem hidroponik tanah tidak
digunakan sebagai media tumbuh,tetapi diganti dengan media lain seperti arang
sekam, cocopeat atau materiallainnya selain tanah. Media tanam tersebut tidak
mengandung unsur hara yangcukup oleh sebab itu kita harus memberikannya kepada
tanaman melalui pupuk(dalam hidroponik istilah pupuk disebut juga nutrisi
hidroponik). Kita harusmenghitung secara cermat jumlah dari masing-masing unsur
hara sesuai dengankebutuhan masing-masing tanaman.Unsur-unsur nutrisi penting
dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok berdasarkan kecepatan hilangnya dari
larutan.Kelompok pertama adalah unsur-unsur yang secara aktif diserap oleh akar
dan hilang dari larutan dalam beberapa jam yaitu N, P, K dan Mn. Kelompok kedua
adalah unsur-unsur yang mempunyaitingkat serapannya sedang dan biasanya hilang
dari larutan agak lebih cepatdaripada air yang hilang (Mg, S, Fe, Zn, Cu, Mo,
Cl). Kelompok ketiga adalahunsur-unsur yang secara pasif diserap dari larutan
dan sering bertumpuk dalamlarutan (Ca dan B). Suplai kebutuhan nutrisi untuk
tanaman dalam sistemhidroponik sangat penting untuk diperhatikan. Dua faktor
penting dalam formulalarutan nutrisi, terutama jika larutan yang digunakan akan
Disirkulasi (“closedsystem”) adalah Komposisi larutan dan konsentrasi larutan
Kedua faktor ini Sangat menentukan produksi tanaman. Setiap jenis tanaman,
bahkan antarvarietas, membutuhkan keseimbangan jumlah dan komposisi larutan
nutrisi yang berbeda. Kunci utama dalam pemberian larutan nutrisi atau pupuk
pada sistem Hidroponik adalah pengontrolan konduktivitas elektrik atau “electro
conductivity” (EC) atau aliran listrik di dalam air dengan menggunakan alat EC
meter. EC iniuntuk mengetahui cocok tidaknya larutan nutrisi untuk tanaman,
karena kualitaslarutan nutrisi sangat menentukan keberhasilan produksi,
sedangkan kualitaslarutan nutrisi atau pupuk tergantung pada konsentrasinya.
Unsur
mikro dibutuhkan dalam jumlah kecil sebagai nutrisi untuk pertumbuhan dan
perkembangan tanaman. Selain itu juga penting untukmeningkatkan ketahanan
tanaman terhadap serangan penyakit atau hama.Menurut Bugbee (2003), kekurangan
Mn menyebabkan tanaman mudahterinfeksi olehcendawan
Pythium. Tembaga (Cu) danseng (Zn) dapat
menekan pertumbuhan mikrobia, tetapi pada konsentrasi agak tinggi menjadi racun
bagitanaman. Silikon juga bermanfaat untuk ketahanan tanaman meskipun
tidakdikenal sebagai unsur esensial, yaitu dapat melindungi dari serangan hama
dan penyakit (Cherif Et al . 1994; Winslow 1992) dan melindungi dari
keracunanlogam berat. Semakin tinggi garam yang terdapat dalam air, semakin
tinggi EC-nya. Konsentrasi garam yang tinggi dapat merusak akar tanaman
danmengganggu serapan nutrisidan air (Hochmuth dan Hochmuth 2003). Setiap
jenisdan umur tanaman membutuhkan larutan dengan EC yang berbeda-beda.Kebutuhan
EC disesuaikan dengan fase pertumbuhan, yaitu ketika tanaman masihkecil, EC
yang dibutuh kan juga kecil. Semakin meningkat umur tanamansemakin besar EC-nya
(Ardeni, 2011).
1.Jenis
Nutrisi
Kebutuhan
hara berdasar suplai dari luar, larutan nutrisi yang diberikanterdiri atas
garam-garam makro dan mikro yang dibuat dalam larutan stok Adan B. Larutan
nutrisi stok A terdiri atas unsur N, K, Ca, dan Fe,sedangkanstok B
terdiriatasunsur P, Mg, S, B, Mn, Cu, Na, Mo, dan Zn.Selainitu, nutrisi yang
terdiri dari unsur hara makro dan mikro merupakan harayang mutlak diperlukan
untuk memperbaiki pertumbuhan tanaman.
Stock
A :
a.Ca(N03)2.4H20
(Kalsium Nitrat)
b.HNO3
(Asam NitratNitraFeS04(Ferrum Sulfat)
Stock
B :
a.H3P04(Asam
Phosphat).
b.KNO3
(Kalium Nitrat)
c.KH2PO4
(Kalium Hidrogen Phosphat)
d.MgS04
(Magnesium Sulfat/Garam Inggris)
e.H3B03(Asam
Borat)
f.(NH4)
6M07O4 (Amonium Molibdat)
g.ZnS04
(Seng Sulfat)
h.CUSO4
(Kupri Sulfat)
i.K2SO4
(Kalium Sulfat)
set nutrisi hidroponik terdiri dari 2 kantong
yaitu kantong A dankantong B. Adapun kandungannya adalah 9.90% NO3, 0.48% NH4,
4.83%P2O5, 16.50% K2O, 2.83% MgO,11.48% CaO, 3.81% SO3, 0.013% B,0.025% Mn,
0.015% Zn, 0.002% Cu, 0.003% Mo dan 0.037% Fe, atautergantung dari jenis
tanamannya, setiap tanaman mempunya formulasikandungan yang berbeda-beda.
Suplai kebutuhan nutrisi untuk tanaman dalamsistem hidroponik sangat penting
untuk diperhatikan. Dua faktor pentingdalam formula larutan nutrisi, terutama
jika larutan yang digunakan akan Disirkulasi (“closed system”) adalah komposisi
larutan dan konsentrasi larutan
(Bugbee
2003). Kedua faktor ini sangat menentukan produksi tanaman. Setiap jenis
tanaman, bahkan antar varietas, membutuhkan keseimbangan jumlah dankomposisi
larutan nutrisi yang berbeda (Sudibyo, 2005).
2.
Formulasi Nutrisi dan Cara Aplikasi
Beberapa faktor penting dalam menentukan
formula nutrisi hidroponikadalah :
a.Garam
yang mudah larut dalam air
b.Kandungan
sodium, khlorida, amonium dan nitrogen organik, atau unsur-unsur yang tidak
dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman harusdiminimalkan
c.Komposisi
digunakan bahan yang bersifat tidak antagonis satu dengan yanglainnya; dan
d.Dipilih
yang ekonomis
Selanjutnya aplikasi larutan nutrisi pada
kultur hidroponik secara prinsip juga tergantung pada metode yang akan
diterapkan. Beberapametode tersebut antara lain adalah sebagai yang tertera
pada uraian berikutini.
1)Kultur
pot atau polybag.
Dengan metode ini sistem pemberian larutan nutrisi
dapat dilakukan Secara manual atau irigasi tetes (“drip irrigation”) dengan
frekuensi 3-5 kali per hari, tergantung pada kebutuhan tanaman, macam media
tumbuh, dancuaca/kondisi lingkungan. Sistem irigasi tetes lebih mudah,
menghemattenaga dan waktu, tetapi kendalanya adalah saluran irigasi sering
tersumbatsehingga aliran nutrisi terhambat.
2) Kultur bedeng dengan sistem NFT
Sistem pemberian larutan nutrisi yang
digunakan adalah melalui perputaran aliran larutan nutrisi yang dibantu oleh
pompa mesin atau dapat pula menggunakan cara yang lebih sederhana (tanpa pompa)
yaitumenggunakan gaya grafitasi.
E.
Faktor-faktor Penting dalam Budidaya Tanaman Hidroponik
Beberapa faktor penting dalam menanam
tanaman hidroponik harusdiperhatikan. Berikut ini adalah 4 faktor penting dalam
budidaya tanamanhidroponik.
1. Unsur Hara
Unsur
hara begitu penting dalam tanaman hidroponik. Dua unsure harayang penting di
sini, yaitu unsur hara mikro dan makro. Unsur hara makrodibutuhkan dalam jumlah
besar dan konsentrasinya dalam larutan relatiftinggi. Beberapa komponen dari
unsure hara makro meliputi N, P, K, Ca, Mg,dan S.Sedangkan, unsur hara mikro
hanya diperlukan dalam konsentrasi yangrendah, yang meliputi unsur Fe, Mn, Zn,
Cu, B, Mo, dan Cl. Unsur hara yangtersedia bagi tanaman pada pH 5.5-7.5 tetapi
yang terbaik adalah 6.5. Hal inidikarenakan pada kondisi ini unsur hara dalam
keadaan tersedia bagi tanaman.Larutan hara dibuat dengan cara melarutkan
garam-garam pupuk dalam air.Berbagai garam jenis pupuk dapat digunakan untuk
larutan hara, pemilihannya biasanya atas harga dan kelarutan garam pupuk
tersebut. Dan perlu diingatkebutuhan tanaman akan unsur hara berbeda-beda
menurut tingkat pertumbuhannya dan jenis tanaman.
2.
Media Tanam Hidroponik
Jenis media tanam yang digunakan sangat
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Media yang baik
membuat unsurhara tetap tersedia, kelembaban terjamin, dan drainase baik. Media
yangdigunakan tersebut harus mampu menyediakan air, zat hara, dan oksigen
sertayang terpenting tidak mengandung zat yang beracun bagi tanaman. Bahan-
bahan yang biasa digunakan sebagai media tanam dalam hidroponik antaralain
pasir, kerikil, pecahan batu bata, arang sekam, spons, dan sebagainya.Bahan
yang digunakan sebagai media tumbuh akan mempengaruhi sifatlingkungan media.
Tingkat suhu, aerasi, dan kelembaban media akan berlainanantara media yang satu
dengan media yang lain, sesuai dengan bahan yangdigunakan sebagai media.
3.
Oksigen
Oksigen memang begitu dibutuhkan dalam setiap
tumbuhan, termasuksistem tanaman hidroponik. Oksigen ini akan memberi pengaruh
yang kuatterhadap pertumbuhan akar sehingga tumbuhan akan berkembang dengan
baik.Dan hasilnya pun sayuran atau buah yang sehat siap untuk dikosumsi.
Akantetapi sebaliknya, rendahnya oksigen menyebabkan permeabilitas membran
selmenurun, sehingga dinding sel makin sukar untuk ditembus, Akibatnyatanaman
akan kekurangan air. Hal ini dapat menjelaskan mengapa tanamanakan layu pada
kondisi tanah yang tergenang.Pemberian oksigen ini dapat dilakukan dengan
berbagai cara. Beberapadiantaranya adalah memberikan gelembung-gelembung udara
pada larutan(kultur air), penggantian larutan hara yang berulang-ulang, mencuci
ataumengabuti akar yang terekspose dalam larutan hara, dan juga
memberikanlubang ventilasi pada tempat penanaman untuk kultur agregat.
4.
Air
Faktor yang keempat ini, yaitu air, memberikan
pengaruh cukup kuatterhadap tanaman hidroponik. Kualitas air yang baik dan bisa
dipergunakan jugaharus diperhitungkan. Air yang bisa digunakan harus sesuai
tingkat salinitasyang tidak melebihi 2500 ppm, atau mempunyai nilai EC tidak
lebih dari 6,0mmhos/cm serta tidak mengandung logam-logam berat dalam jumlah
besarkarena dapat meracuni tanaman (Jirirfarm. 2017).
F.Prospek
Usaha Tanaman Hidroponik
Berbicara tentang usaha dalam bidang
hidroponik tidak terlepas dari jasaBob Sadino yang dapat dianggap sebagai orang
pertama yang memperkenalkansistem bercocok tanam sayur hidroponik di Indonesia.
Sayuran hidroponik mulaidiperkenalkan oleh Bob Sadino di supermarket Kem Chick
pada sekitar tahun 90-an. Sekarang, sayur hydroponik dapat dibeli di beberapa
supermarket terkenal.Harga sayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali
lebih mahal daripadaharga sayur biasa di pasar tradisional. Namun, karena
sayuran hidroponikterbebas dari pemakaian pestisida, proses tanam hingga panen
yang berhigenitastinggi, lebih segar, dan packaging yang lebih baik, sehingga
sayuran hidroponikyang dijual di beberapa supermarket selalu cepat terjual
habis.Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat akan gerakan veganatau
vegetarian dalam mengatasi permasalahan pemanasan global, tentunya permintaan
sayuran dan buah-buahan yang berasal dari proses yang ramahlingkungan akan
menjadi permintaan utama dalam daftar konsumsi mereka.Karena terbatasnya
persediaan, dan makin tingginya permintaan sayuran jenishidroponik ini sehingga
peluang bisnis yang ramah lingkungan ini cukup baikuntuk digeluti oleh para
pengusaha dalam skala yang besar, termasuk peluangekspor ke pasar negara
tetangga yang permintaannya sangat tinggi, sepertiSingapura dan Malaysia.Dari
beberapa referensi yang diperoleh, biaya investasi untuk penanamanhidroponik
secara komersial dengan skala kecil untuk luas tanah sekitar 100 m2sekitar Rp
150 juta untuk pembuatan bak tanaman, bak penampung air, pipasaluran air,
media, cairan larutan, dan bibit tanaman. Pengembalianinvestasinya sekitar Rp
500 juta hingga Rp 750 juta per tahun (Girsang, 2011).
G.Teknik
Budidaya Sayuran secara Hidroponik
1.
Media
Media hidroponik yang baik memiliki pH
yang netral atau antara 5.5 -6.5.Selain itu media harus porous dan dapat
mempertahankan kelembaban. Mediayang digunakan dapat dibedakan menjadi dua
berdasarkan tahap pertumbuhan tanaman :
a.Media
untuk persemaian atau pembibitan
Untuk
persemaian dapat digunkan media berupa pasir halus, arangsekam atau rockwool.
Pasir halus sering digunakan karena mudah diperolehdan harganya murah, namun
kurang dapat menahan air dan tidak terdapatnutrisi di dalamnya. Media yang
biasa digunakan adalah campuran arangsekam dan serbuk gergaji atau serbuk sabut
kelapa.
B.Media
untuk tanaman dewasa
Media
untuk tanaman dewasa hampir sama dengan media semai,yaitu pasir agak kasar,
arang sekam, rockwool dan lain-lain. Media yangideal adalah arang sekam.
Keuntungannya adalah kebersihan dan sterilitasmedia lebih terjamin bebas dari
kotoran maupun organisme yang dapatmengganggu seperti cacing, kutu dan
sebagainya yang dapt hidup dalam pasir. Media arang sekam bersifat lebih ringan
namun lebih mudahhancur, penggunaannya hanya dapat untuk dua kali pemakaian.
Arangsekam dapat dibeli di toko-toko pertanian atau membuat sendiri.
2.Benih
Pemilihan benih sangat penting karena
produktivitas tanaman teranganutngdari keunggulan benih yang dipilih. Periksa
label kemasan benih, yaitu tanggalkadaluarsa, persentase tumbuh dan kemurnian
benih. Pemilihan komoditasyang akan ditanam diperhitungkan masak-masak mengenai
harga dan pemasarannya. Contoh sayuran eksklusif yang mempunyai nilai jual di
atasrat-rata adalah tomat Recento, ketimun Jepang, Melon, parika, selada,
kailan,melon dan lain-lain.
3. Peralatan Budidaya Hidroponik
Peralatan yang diperlukan adalah :Wadah semai,
bisa menggunakan pot plastik, polybag kecil, bak plastik, nampan semai, atau
kotak kayu. Wadahtanaman dewasa, umumnya digunakan polybag berukuran 30-40 cm
denganlobang secukupnya untuk mengalirkan kelebihan air saat penyiraman.
a.
Kertas tissu/koran basah untuk menjaga kelembaban
b.
Ayakan pasir untuk mengayak media semai
c.
Handsprayer untuk penyiraman
d.
Centong pengaduk media
e.
Pinset untuk mengambil bibit dari wadah semai
f.
Polybag ukuran 5 kg untuk penanaman transplant
g.Benang
rami (seperti yang sering digunakan tukang bangunan) untukmengikat tanamanh.
Ember penyiram
4.Pelaksanaan
a.
Persiapan
media semai
Sebelum melakukan persemaian, sempuran
media semai diaduk dahulusecara merata.
1)
Persemaian Tanaman
a)
Persemaian benih besar
Untuk benih yang berukuran besar
seperti benih melon danketimun, sebaiknya dilakukan perendaman di dala air
hangat kukuselama 2-3 jam dan langsung ditanamkan dalam wadah semai yang berisi
media dan telah disiram dengan air. Benih diletakkan dengan pinset secara
horisontal 4-5 mm dibawah permukaan media.Transplanting bibit dari wadah semai
ke wadah yang lebih besar dapatdilakukan ketika tinggi bibit sekitar 12-15 cm
(28-30 hari setelah semai).
B)
Persemaian benih kecil
Untuk benih berukuran kecil seperti
tomat, cabai, terong dan sebagainya cara persemaiannya berbeda dengan benih
besar. Pertamasiapkan wadah semai dengan media setebal 5-7 cm. Di tempat terpisah
tuangkan benih yang dicampurkan dengan pasir kering steril secukupnya dan
diaduk merata. Benih yang telah tercampur dengan pasir ditebarkan di atas
permukaan media semai secara merata,kemudian ditutup dengan media semai
tipis-tipis (3-5 mm). Setelahitu permukaan wadah semai ditutup dengan kertas
tisu yang telahdibasahi dengan handsprayer kemudian simpan di tempat gelap
danaman.Wadah semai sebaiknya dikenakan sinar matahari tip pagiselama 1-2 jam
agar perkecambahan tumbuh dengan baik dan sehat.Setelah benih mulai
berkecambah, kertas tisu dibuang. Setelah bibitmencapai tinggi 2-3 cm
dipindahkan ke dalam pot/polybag pembibitan.
2)
Perlakuan semai
Bibit kecil yang telah berkecambah di
dalam wadah semai perludisirami dengan air biasa. Penyiraman jangan berlebih,
karena dapatmenyebabkan serangan penyakit busuk.
3)
Pembibitan
Setalah bibit berumur 15-17 hari (bibit yang
berasal dari benihkecil) perlu dipindahkan dari wadah semai ke pot/polybag
pembibitanagar dapat tumbuh dengan baik. Caranya adalah dengan mencabutkecambah
di wadah semai (umur 3-4 minggu setelah semai) secara hati-hati dengan tangan
agar akar tidak rusak kemudian tanam pada lubangtanam yang telah dibuat pada
pot/polybag pembibitan.
4)
Transplanting/pindah tanam
dilakukan pindah tanam, perlu dilakukan
persiapanmedia tanam, yaitu dengan mengisikan media tanam ke polybag.Sebaiknya
pengisian dilakukan di dekat lokasi penanaman di dalamgreen house agar
sterilitas media tetap terjaga. Setelah wadah tanam siapdan dibuatkan lubang
tanam, maka transplanting siap dilakukan.Transplanting dilakukan dengan
membalikkan pot pembibitan secara perlahan-lahan dan menahan permukaannya
dengan jemari tangan (bibitdijepit diantara jari telunjuk dan jari tengah).
Jika pada pembibitandigunakan polybag, maka cara transplanting bisa dilakukan
denganmemotong/menggunting dasar polybag secara horisontal.
5)
Penyiraman
Penyiraman dilakukan secara kontinu,
dengan indikator apabilamedia tumbuh dipegang dengan tangan terasa kering.
Meida tanamhidroponik bersifat kering sehingga penyiraman tanaman jangan
sampaiterlambat. Jenis dan cara penyiraman adalah sebagai berikut:a) Penyiraman
manualPenyiraman dilakukan dengan handsprayer, gembor/emprat ataugayung. Cara
penyiramannya adalah sebagai berikut
Pada masa persemaian
Cara
penyiraman untuk benih berukuran kecil cukup denganhandsprayer 4-5 kali sehari
untuk menjaga kelembaban media
Untuk
benih berukuran besar digunakan gembor/emprat berlubanghalus atau tree sprayer.
Pada
masa pembibitan
Penyiraman
dilakukan dengan gembor dilakukan sebanyak5-6 kali sehari dan ditambahkan
larutan encer hara.
Pada
masa pertumbuhan dan produksi
Penyiraman dilakukan dengan memeberikan
1.5-2.5 l larutanencer hara setiap harinya.
B)
Penyiraman otomatis
Penyiraman
dapat dilakukan dengan Sprinkle Irrigation Systemdan Drip Irrigation System,
yaitu sistem penyiraman semprot dan tetes.Sumber tenaga berasal dari pompa.
6)
Perawatan Tanaman
Perawatan tanaman yang perlu dilakukan
antara lain adalah
a)
Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan untuk membuang cabang
yang tidakdikehendaki, tunas air, atau cabang yang terkena serangan
penyakit.Pemangkasan dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan dan produksi
tanaman. Misal pada tomat recento hanya dipelihara satu batang utama untuk
produksi.
b)
Pengikatan
Tanaman yang telah berada di wadah tanam
selama 7 harimemerlukan penopang agar dapat berdiri tegak sehingga tanamandapat
tumbuh rapi dan teratur. Penopang tersebut diberikan dengancara mengikat
tanaman dengan tali (benang rami).
c)
Penjarangan bunga (pada sayuran buah)
Penjarangan bunga perlu dilakukan agar
pertumbuhan buahsama besar. Namun hasil penelitian penjarangan bunga pada
ketimunGherkin tidak menunjukkan hasil yang berbeda dengan perlakuantanpa
penjarangan bunga.
d)
Pengendalian hama dan penyakit
Pengendalian
dapat dilakukan baik secara manual maupundengan pestisida.
5.
Panen dan Pasca panen
a.Pemanenan
Dalam pemanenan perlu diperhatikan cara
pengambilan buah/ hasil panen agar diperoleh mutu yang baik, misalnya dengan
menggunakan alat bantu pisau atau gunting panen. Cara panen yang benar dan
hati-hati akanmencegah kerusakan tanaman yang dapat mengganggu produksi
berikutnya. Kriteria panen masing-masing jenis sayuran berlainan satu
samalainnya dan tergantung dari pasar. Makin besar buah belum tentu
makinmahal/laku, malah termasuk kriteria buah afkir sehingga waktu panen
yangtepat dan pengawasan pada proses produksi perlu diperhatikan.
b.Penanganan
pasca panen
produk hasil budidaya hidroponik sangat
dipengaruhioleh perlakuan pasca panen. Standar harga penjualan produksi
tergantungdari menarik atau tidaknya produk yang dihasilkan, terutama dilihat
dari penampilan produk (bentuk, warna, dan ukuran). Perlakuan pasca panensangat
penting karena kualitas produk tidak semata-mata dari hasil produksisaja,
melainkan sangat tegantung dan ditentukan oleh penanganan pasca panen, kemasan,
sistem penyusunan, metode pengangkutam maupunselektivitas produk. Kerusakan
produk dapat dikurangai dengan penanganan pasca panen yang tepat sehingga
diharapkan dapatmeningkatkan nilai tambah pada produk yang dijual
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.Pengertian
hidroponikadalah suatu teknik atau metode bercocok tanam tanpamenggunakan
tanah. Media-media tanamnya dapat berupa kerikil, pasir, sabut kelapa,zat
silikat, pecahan batu karang atau batu bata, potongan kayu, atau busa.
2.Terdapat dua teknik utama dalam cara
bercocok tanam hidroponik. Yang pertamamenggunakan larutan dan satunya
menggunakan media. Metode yang menggunakanlarutan tidak membutuhkan media keras
untuk pertumbuhan akar, hanya cukup denganlarutan mineral bernutrisi. Teknik
media adalah tergantung dari jenis media yangdipergunakan, bisa berupa sabut
kelapa, serat mineral, pasir, pecahan batu bata, serbukkayu, dan lain-lain
sebagai pengganti media tanah.
3.Kunci utama dalam pemberian larutan nutrisi
atau pupuk pada sistem hidroponik adalah
Pengontrolan konduktivitas elektrik atau
“electro conductivity” (EC) atau aliran listrik
Di
dalam air dengan menggunakan alat EC meter.
4.Faktor-faktor
penting dalam budidaya tanaman hidroponik diantaranya unsur hara,media tanam
hidroponik, oksigen, dan air.
5.Harga
sayur hidroponik dipasang dengan 4 hingga 5 kali lebih mahal daripada
hargasayur biasa di pasar tradisional. Karena terbatasnya persediaan, dan makin
tingginya permintaan sayuran jenis hidroponik ini sehingga peluang bisnis yang
ramahlingkungan ini cukup baik untuk digeluti oleh para pengusaha dalam skala
yang besar,termasuk peluang ekspor ke pasar negara tetangga yang permintaannya
sangat tinggi,seperti Singapura dan Malaysia.
6.Teknik
budidaya sayuran secara Hidroponik diantaranya dengan menggunakan media, benih,
peralatan budidaya hidroponik, pelaksanaan, panen dan pasca panen
DAFTAR PUSTAKA
Susila, Anas 2013.
Bahan Ajar Mata Kuliah
Dasar-Dasar Hortikultura
. Bogor: IPB Press.Sudibyo,
Karsono dkk. 2005.
Hidroponik Tanpa Tanah
. Jakarta: Agro Media
PustakaAnonim. 2010.
Pengertian dan Penjelasan Tanaman
Hidroponik
. Tersedia
[Online].http://www.g-excess.com/4457/pengertian-dan-penjelasan-tanaman-hidroponik/diakses
pada 9 Maret 2017 pukul 21.00Ardeni, ananda. 2010.
Makalah hidroponik
. Tersedia
[Online].https://www.academia.edu/22740702/Makalah_hidroponik9 Maret 2017 pukul
22.00girsang, febri. 2011.
Makalah Hidroponik
. Tersedia
[Online].https://www.academia.edu/19716696/paper_makalah_hidroponik paper,
makalah 9Maret 2017 pukul 22.00
Jirirfarm. 2017.
Faktor-faktor Penting budidaya
tanaman hidroponik
.Tersedia
[Online].http://blog.jirifarm.com/2011/12/15/faktor-faktor-penting-budidaya-tanaman-hidroponik/diakses
pada 9 Maret 2017 pukul 21.00Longa,R.2014.
Makalahdasar
.
https://www.academia.edu/29176128/Makalah_Dasar2_aGRo
_Ricardo.doc
diakses pada 9 Maret 2017 pu
No comments:
Post a Comment