DAFTAR ISI
A. Latar belakang
Pemeriksaan Darah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang Pemeriksaan Darah
Pemeriksaan
Darah Lengkap (Complete Blood Count CBC) yaitu suatu jenis pemeriksaaan
penyaring untuk menunjang diagnosa suatu penyakit dan atau untuk melihat
bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga pemeriksaan
ini sering dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien yang
menderita suatu penyakit infeksi.
Hemoglobin (Hb)
Hemoglobin
adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media
transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa
karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang
terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
Laju Pengendapan Darah
Laju Endap Darah atau
Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan sedimentasi eritrosit
dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam LED merupakan uji yang
tidak spesifik.
Gabungan Darah ABO
Jenis Darah Kumpulan Darah
ialah pengelasan darah berasaskan kehadiran atau ketiadaan bahan-bahan antigen
terwaris pada permukaan sel darah merah (SDM). Antigen-antigen ini berbentuk
protein karbohidrat, glikoprotein atau glikolipid.bergantung pada sistem kumpulan
darah.
Leukosid
Leukosid merupakan Komponen
darah yangberperan dalam memerangi inveksi yang diakibatkan oleh virus,bakteri
maupun proses metabolik toksin dll.
Wesserman
Wasserman reaksi merupakan
tes darah untuk mendeteksi penyakit terutama sipilis yang dilengkapi uji
fiksasi yang digunakan untuk mendeteksi antibodies ke sipilis organisme
triponema,reaksi positif ini menunjukan dan infeksi adanya antibody karena sipilis.
B. Rumusan masalah
1. Apa itu Pemeriksaan Darah
2. Jenis Pemeriksaan Darah
3. Alasan mengapa Melakukan
pemeriksaan Darah
4. Pengertian Hemoglobin
5. Tujuan Pemeriksaan
Hemoglobin
6. Pengertian Laju Pengendapan
Darah
7. Nilai normal LED pada metode
westergreen
8. Sistem Penggabungan Darah
ABO
9. Sistem Penggolongan Darah
ABO dan Rhesus
10. Bagaimana transkip informasi
genetik
11. Pengertian Leukosid
12. Pengertian Wesserman
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui
apa Darah, Hemoglobin,Laju Pengendapan Darah, Gabungan Darah ABO,Pengertian
Leukosid, dan itu Pemeriksaan Pengertian Wesserman.
2. Untuk mengtahui Alasan
bagaimana melakukan Pemeriksaan Darah
3. Untuk mengetahui apa saja
sifat-sifat darah ABO
4. Untuk mengetahui bagaimana
Nilai Leukosid Normal
5. Untuk mengetahui bagaimana
Tujuan Pemeriksaan Hemoglobin
6. Untuk mengetahui tujuan
Fiksasi dalam metode Tes Wesserman
BAB II
PEMBAHASAN
A. PEMERIKSAAN DARAH
PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP
Pemeriksaan
Darah Lengkap (Complete Blood Count / CBC) yaitu jenis pemeriksaaan penyaring
untuk menunjang diagnosa suatu suatu penyakit dan atau untuk melihat bagaimana
respon tubuh terhadap suatu penyakit. Disamping itu juga pemeriksaan ini sering
dilakukan untuk melihat kemajuan atau respon terapi pada pasien yang menderita
suatu penyakit infeksi. Pemeriksaan Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis
parameter pemeriksaan, yaitu:
1. Hemoglobin
2. Hematrokit
3. Leukosid
4. Eritrosit
5. Indeks Eritrosit
6. Laju Pengendapan Darah
Pemeriksaan
Darah Lengkap biasanya disarankan kepada setiap pasien yang datang ke suatu
Rumah Sakit yang disertai dengan suatu gejala klinis, dan jika didapatkan hasil
yang diluar nilai normal biasanya dilakukan pemeriksaan lanjutan yang lebih
spesifik terhadap gangguan tersebut, sehingga diagnosa dan terapi yang tepat
bisa segera dilakukan. Lamanya waktu yang dibutuhkan suatu laboratorium untuk
melakukan pemeriksaan ini berkisar maksimal 2 jam.
B. HEMOGLOBIN
Hemoglobin
adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi sebagai media
transport oksigen dari paru paru ke seluruh jaringan tubuh dan membawa
karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi yang
terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah. Harga normal atau
tidaknya kadar hemoglobin seseorang kita
harus
memperhatikan faktor umur, walaupun hal ini berbeda-beda di tiap laboratorium
klinik, yaitu:
1. Bayi baru lahir : 17-22
gram/dl
2. Umur 1 minggu : 15-20
gram/dl
3. Umur 1 bulan 11-15 gram/dl
4. Anak anak 11-13 gram/dl
5. Lelaki dewasa : 14-18
gram/dl
6. Perempuan dewasa : 12-16
gram/dl
7. Lelaki tua 12.4-14.9 gram/dl
Perempuan tua
11.7-13.8 gram/dl Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan
istilah anemia
Tujuan :
Pemeriksaan
hemoglobin dilakukan untuk mendeteksi adanya anemiadan penyakit ginjal.
Peningkatan hemoglobin dapat menunjukan indikasi adanya dehidrasi, penyakit
paru-paru obstruksi menahun, gagal jantung kongestif dan lain-lain
1. Hb rendah (<10 gram/dL)
biasanya dikaitkan dengan anemia defisiensi besi. Sebab lainnya dari rendahnya
Hb antara lain pendarahan berat, hemolisis, leukemia leukemik, lupus
eritematosus sistemik, dan diet vegetarian ketat (vegan). Dari obat-obatan:
obat antikanker, asam asetilsalisilat, rifampisin, primakuin, dan sulfonamid.
adalah Hb 5 gram/dL. Ambang bahaya
2. Hb tinggi (>18 gram/dL)
berkaitan dengan luka bakar, gagal jantung, COPD (bronkitis kronik dengan cor
pulmonale), dehidrasi diare, eritrositosis, polisitemia vera, dan pada penduduk
pegunungan tinggi yang normal. Dari obat-obatan: metildopa dan gentamisin.
C. LAJU PENGENDAPAN DARAH
Laju Endap Darah
Laju Endap Darah
atau Erithrocyte Sedimentation Rate (ESR) adalah kecepatan sedimentasi
eritrosit dalam darah yang belum membeku, dengan satuan mm/jam.
LED merupakan
uji yang tidak spesifik. LED dijumpai meningkat selama proses inflamasi akut,
infeksi akut dan kronis, kerusakan jaringan (nekrosis), penyakit kolagen,
rheumatoid, malignansi, dan kondisi stress fisiologis (misalnya kehamilan).
International
Commitee for Standardization in Hematology (ICSH) merekomendasikan untuk
menggunakan metode Westergreen dalam pemeriksaan LED, hal ini dikarenakan
panjang pipet Westergreen bisa dua kali panjang pipet Wintrobe sehingga hasil
LED yang sangat tinggi masih terdeteksi.
Nilai normal LED pada metode
Westergreen:
1. -Nilai normal dewasa pria
<15 mm/jam pertama, wanita <20 mm/jam pertama
-Nilai normal lansia pria
<20 mm/jam pertama, wanita <30-40 mm/jam pertama
-Nilai normal anak <10
mm/jam pertama
D. GABUNGAN DARAH ABO
A, B, O, AB
Ada beberapa
sistem penggolongan darah. dipakai adalah sistem ABO dan sistem Rhesus. Golongan darah kita
ditentukan oleh perpaduan gen yang diwariskan oleh ayah dan gen yang diwariskan
oleh ibu kita. Pewarisan gen yangmenentukan golongan darah mengikuti hukum
Mendel.
Jenis gen yang
diwariskan itu disebut genotip (genotype), terdiri dari genotip A, B, dan O. Perpaduan
gen O dan gen O menghasilkan golongan darah O.
Perpaduan gen A dan gen O
menghasilkan golongan darah A menghasilkan golongan A.
Perpaduan gen A dan gen darah
A.
Perpaduan gen B dan gen O
menghasilkan golongan darah B.
Perpaduan gen B dan gen B menghasilkan
golongan darah B.
Perpaduan gen A dan gen B
menghasilkan golongan darah AB.
Dengan kata lain :
1. Jika kita bergolongan darah
O, kita hanya mempunyai gen O.
2. Jika kita bergolongan darah
A, kita mungkin mempunyai gen A saja, atau mempunyai gen A dan gen O.
3. Jika kita bergolongan darah
B, kita mungkin mempunyai gen B saja, atau mempunyai gen B dan gen O.
4. Jika kita bergolongan darah
AB, kita mempunyai gen A dan gen B.
Orang yang
bergolongan darah A, jika menerima gen A dan gen A dari kedua orangtuanya,
disebut homozigot; jika menerima gen A dan gen O dari kedua orangtuanya,
disebut heterozigot.
Orang yang
bergolongan darah B, jika menerima gen B dan gen B dari kedua orangtuanya,
disebut homozigot; jika menerima gen B dan gen O dari kedua orangtuanya,
disebut heterozigot.
Orang yang
bergolongan darah O hanya mewariskan gen O untuk keturunannya.
Orang yang bergolongan
darah A bisa mewariskan gen A atau gen O untuk keturunannya. Orang yang mewariskan
atau gen O untuk keturunannya.
Ada banyak
faktor yang menentukan kesehatan fisik kita termasuk kadar Haemoglobin (Hb),
jumlah sel darah merah (Eritrosit), jumlah dan komposisi sel darah putih
(Lekosit), jumlah sel darah pembeku (Trombosit), dan masih banyak indikator
lain yang menentukan kesehatan seseorang .Golongan darah tidak menentukan sehat
tidaknya seseorang. Rhesus Rh+ atau Rh-
Sistem Rh ialah
sistem kumpulan darah kedua terpenting dalam bidang pemindahan darah manusia,
kini dengan 50 antigen. Antigen Rh yang terpenting ialah antigen D kerana
inilah di antara lima antigen Rh utama yang paling mampu merangsang tindak
balas sistem imun. Ramai individu berjenis darah D-negatif tiada antibodi IgG
atau IgM anti-D, kerana antibodi anti-D biasanya tidak dihasilkan oleh pemekaan
kepada bahan-bahan persekitaran. Namun begitu, individu D-negatif boleh
menghasilkan antibodi IgG anti-D berikutan peristiwa yang memekakan: mungkin
pemasukan darah fetomaternal dari janin ketika mengandung, atau
kadang-kadangnya pemasukan darah yang bersel darah merah D-positif. Dalam
hal-hal sedemikian, boleh timbulnya jangkitan penyakit Rh.
Sistem lain yang
sangat penting adalah sistem Rhesus. Penggolongan jenis ini didasarkan atas ada
tidaknya antibodi kita terhadap sejenis protein dalam darah kera spesies Macacus
rhesus. Jika darah seseorang bereaksi (membentuk gumpalan), ia tergolong Rhesus
positif (Rh+). Jika darah seseorang tidak bereaksi, ia tergolong Rhesus negatif
(Rh-). Mayoritas ras kita bergolongan Rh+. Tapi penggolongan ini hanya bisa
dipastikan dari pemeriksaan darah seperti halnya golongan ABO.
Sistem ABO dan Rhesus sudah menjadi standar
penggolongan darah di seluruh dunia. golongan-golongan darah sebagai berikut:
Golongan O, Rh-
Golongan A, Rh+
Golongan A, Rh-
Golongan B, Rh+
Golongan B, Rh-
Golongan AB, Rh+
Golongan AB, Rh-
Orang yang
bergolongan Rh- tidak boleh menerima darah bergolongan Rh+, karena bisa
menimbulkan efek fatal/kematian. Jadi, walaupun penerima dan donor sama-sama
bergolongan A, sama-sama bergolongan B, sama-sama bergolongan O, sama-sama
bergolongan AB, tapi penerima bergolongan Rh- tidak boleh menerima donor yang
bergolongan Rh+; hanya boleh menerima donor yang juga bergolongan Rh-.
Sedangkan penerima yang bergolongan Rh+ boleh menerima donor bergolongan Rh-.
E. LEUKOSID
Leukosit merupakan
komponen darah yang berperanan dalam memerangi infeksi yang disebabkan oleh
virus, bakteri, ataupun proses metabolik toksin, dll.
Nilai normal
leukosit berkisar 4.000 10.000 selul darah. Penurunan kadar leukosit bisa
ditemukan pada kasus penyakit akibat infeksi virus, penyakit sumsum tulang,
dll, sedangkan peningkatannya bisa ditemukan pada penyakit infeksi bakteri,
penyakit inflamasi kronis, perdarahan akut, leukemia, gagal ginjal, dll
Nilai normal 4500-10000
sel/mm3
Neonatus
9000-30000 sel/mm3, Bayi sampai balita rata-rata 5700- 18000 sel/mm3, Anak 10
tahun 4500-13500/mm3, ibu hamil rata-rata 6000- 17000 sel/mm3, postpartum
9700-25700 sel/mm3 Segala macam infeksi menyebabkan leukosit naik; baik infeksi
bakteri, virus, parasit, dan sebagainya. Kondisi lain yang dapat menyebabkan
leukositosis yaitu:
1. Anemia hemolitik
2. Sirosis hati dengan nekrosis
3. Stres emosional dan fisik
(termasuk trauma dan habis berolahraga)
4. Keracunan berbagai macam zat
5. Obat: allopurinol, atropin
sulfat, barbiturat, eritromisin, streptomisin, dan sulfonamid.
Leukosit rendah
(disebut juga leukopenia) dapat disebabkan oleh agranulositosis, anemia
aplastik, AIDS, infeksi atau sepsis hebat, infeksi virus (misalnya dengue),
keracunan kimiawi, dan postkemoterapi. Penyebab dari segi obat antara lain
antiepilepsi, sulfonamid, kina, kloramfenikol, diuretik, arsenik (terapi
leishmaniasis), dan beberapa antibiotik lainnya.
Leukosit (hitung jenis)
Nilai normal hitung jenis
1. Basofil 0-1% (absolut 20-100
sel/mm3)
2. Eosinofil 1-3% (absolut
50-300 sel/mm3)
3. Netrofil batang 3-5%
(absolut 150-500 sel/mm3)
4. Netrofil segmen 50-70%
(absolut 2500-7000 seV/mm3)
5. Limfosit 25-35% (absolut
1750-3500 sel/mm3)
6. Monosit 4-6% (absolut
200-600 sel/mm3)
Penilaian hitung jenis
tunggal jarang memberi nilai diagnostik, kecuali untuk penyakit alergi di meningkat.
1. Peningkatan jumlah netrofil
(baik batang maupun segmen) relatif dibanding limfosit dan monosit dikenal juga
dengan sebutan shift to the left. Infeksi yang disertai shift to the left
biasanya merupakan infeksi bakteri dan malaria. Kondisi noninfeksi yang dapat
menyebabkan shift to the left antara lain asma dan penyakit-penyakit alergi
lainnya, luka bakar, anemia perniciosa, keracunan merkuri (raksa), dan
polisitemia vera.
2. Sedangkan peningkatan jumlah
limfosit dan monosit relatif dibanding netrofil disebut shift to the right.
Infeksi yang disertai shift to the rightbiasanya merupakan infeksi virus.
Kondisi noninfeksi yang dapat mana. eosinofil sering ditemukan menyebabkan
shift to the right antara lain keracunan timbal, fenitoin, dan aspirin.
F. WESSERMAN
Wasserman reaksi
merupakan tes darah untuk mendeteksi penyakit terutama sipilis yang dilengkapi
uji fiksasi yang digunakan untuk mendeteksi antibodies ke sipilis organisme
triponema,reaksi positif ini menunjukan adanya antibodi dan infeksi karena
sipilis.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemeriksaan
Darah) yaitu suatu jenis pemeriksaaan penyaring untuk menunjang diagnosa suatu
penyakit dan atau untuk melihat bagaimana respon tubuh terhadap suatu penyakit.
Pemeriksaan
Darah Lengkap terdiri dari beberapa jenis parameter pemeriksaan, yaitu:
1. Hemoglobin
2. Laju Pengendapan Darah
3. Leukosid
(Seperti yang dijelaskan
diatas)
Golongan darah
kita bersifat tetap, tidak bisa berubah-ubah. Jika seseorang pernah mendapati
golongan darahnya berbeda dalam dua kali pemeriksaan, berarti ada salah satu
pemeriksaan yang salah.
Tes Wesserman
merupakan tes reaksi yang biasa dipakai para dokter melakukan pemeriksaan
intensif penyakit sipilis.
DAFTAR PUSTAKA
Prof.Dr.AD.Adedea, M.Pd.2004.MateriPemeriksaan DarahLaboratorium Penerbit
Universitas Negeri Sumatera
Hurion,dkk. 1986.Jakarta. Penerbit Erlangga
Cibitung Bandung. Penerbit Erlangga
http://www.askeb.octavia.co.id
No comments:
Post a Comment